Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberkulosis (TBC), termasuk gejala, penularan, pencegahan, pengobatan, dan upaya-upaya pengendalian TBC seperti investigasi kontak dan program sekolah peduli TBC.
17. GEJALA TBC PADA ANAK
BERAT BADAN TIDAK NAIK
GIZI BURUK
MALAS BERMAIN
NAFSU MAKAN TURUN
18. PENULARAN TBC
•TBC menular melalui
udara
•Sumber penularan
adalah “dahak”
penderita
Penderita Orang lain
Dipengaruhi oleh :
Jumlah kuman
Lamanya kontak
Daya tahan tubuh
Batuk
atau
bersin
TBC penyakit menular, tetapi bisa diobati sampai sembuh bila minum
obat sampai tuntas
Sumber penularan adalah “dahak” penderita yang dibuang dimana
saja Oleh sebab itu MELUDAHLAH PADA TEMPAT YANG SUDAH
DISEDIAKAN
19. Orang bicara, batuk, bersin yang
mengeluarkan dahak
yang mengandung kuman
BAGAIMANA TBC MENULAR
21. •Dampingi orang dengan gejala TBC
memeriksakan diri ke Puskesmas, DPM, Klinik
pemeriksaan dahak
•Obati secepatnya jika sudah dipastikan sebagai
orang yang sakit TBC
•Awasi pengobatannya hingga SEMBUH
HAL YANG PERLU DILAKUKAN
JIKA MENEMUKAN ORANG DENGAN GEJALA TBC
22.
23. PENCEGAHAN TBC
Imunisasi BCG pada bayi 0 –
1 bulan mencegah terjadinya
TB berat.
Menutup mulut dan
hidung pada saat batuk
atau bersin, mencegah
terpercikanya kuman TB
di udara.
Menampung dahak di
tempat tertutup dan
dibuang di tempat
pembuangan.
Menjaga sirkulasi udara di
ruangan tertutup dan cahaya
matahari yang cukup.
24. PENGOBATAN TBC
2 bulan 4 bulan
2 bulan 4 bulan
KASUS BARU
KASUS PENGOBATAN ULANG
(OAT KAT-1 DOSIS HARIAN)
26. PENGOBATAN TBC
•Obat Anti Tuberkulosis
•Lama pengobatan relatif lama
(6 bulan) yang di bagi dalam 2
tahap:
• Tahap Awal (2 bulan) OAT
diminum setiap hari.
• Tahap lanjutan (4 bulan)
OAT diminum 3 kali
seminggu ATAU SETIAP
HARI
•Ada Pengawas Menelan Obat
(PMO)
•Pasien harus sembuh.
27. PEMANTAUAN PENGOBATAN
• Pemantauan pengobatan orang dengan TB dewasa
• Pemeriksaan Dahak Mikroskopis
• pada bulan ke 2 (untuk pengobatan dengan kategori 1)
• bulan ke 5
• Akhir Pengobatan.
• Pemantauan pengobatan pada TB anak:
• Perkembangan anak (anak ang lemah menjadi kembali ceria)
• Peningkatan berat badan,
Pemantauan dilakukan setiap 2 minggu pada tahap awal pengobatan (2 bulan pertama) dan
setiap bulan pada tahap lanjutan (4 bulan berikutnya)
• Pemeriksaan ulang dahak pada bulan ke 2; bulan ke 5 dan pada Akhir Pengobatan (bulan
ke 6).
28. C. EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)
• Perut tidak nyaman
• Kehilangan nafsu makan
Segera hubungi pemberi pelayanan kesehatan
apabila terjadi efek samping obat seperti dibawah
ini
• Mual
• Muntah
• Hipersensitif
• Ruam kulit
• Perut tidak nyaman
• Telinga berdenging
• Pandangan mata kabur
• Badan panas
29. EFEK SAMPING SARAN/HAL YANG DILAKUKAN PMO
WARNA KEMERAHAN PADA AIRSENI /
KENCING
Jelaskan kepada pasien bahwa efek samping
tersebut merupakan hal wajar yang berasal dari
salah satu jenis OAT.
TIDAK NAFSU MAKAN KARENA MUAL/SAKI T
PERUT
Sarankan pasien untuk menelan OAT malam
sebelum tidur atau setelah memakan kudapan /
makanan kecil sesaat sebelumnya
NYERI SENDI Segera Rujuk ke Fasyankes
KESEMUTANATAU RASA TERBAKAR DIKAKI Jelaskan kepada pasien bahwa efek samping
tersebut merupakan hal wajar yang berasal dari
salah satu jenis OAT.
CARA MENGATASI EFEK SAMPING OAT
30. GATAL DAN KEMERAHANKULIT Hentikan pengobatan pasien dan segera
rujuk ke Fasyankes
TULI Hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk
ke Fasyankes
GANGGUAN KESEIMBANGAN/
LIMBUNG
Hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk
ke Fasyankes
KUNING PADAMATA ATAUKULIT Hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk
ke Fasyankes
GANGGUAN PENGLIHATAN Hentikan pengobatan pasien dan segera rujuk
ke Fasyankes
LANJUTAN MENGATASI EFEK SAMPING OBAT
35. BAGAIMANA MENCEGAH TB? (5)
INFORMASI DASAR TB 35
Penderita TB harus diperiksa dan diobati, demikian pula
seluruh orang serumah juga harus diperiksa ATAU
DILAKUKAN INVESTIGASI KONTAK
SEGERA PERIKSAKAN DIRI ANDA BILA MENGALAMI BUKAN BATUK BIASA
37. Investigasi Kontak
Investigasi kontak adalah
kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan penemuan
kasus TBC dengan cara
mendeteksi secara dini dan
sistematis terhadap orang yang
kontak dengan sumber infeksi
TBC
38. Sasaran
Investigasi kontak dilakukan terhadap seluruh kontak dari semua kasus TBC
terkonfirmasi bakteriologis dan semua kasus TBC anak, baik kontak serumah
maupun kontak erat.
39. Unsur Investigasi Kontak
• Indeks kasus adalah pasien
TBC
• Kontak: Orang yang sering
berhubungan/melakukan kontak
langsung dengan pasien TBC.
40. Macam-macam Kontak
Kontak serumah
Orang yang tinggal satu rumah
Contoh : suami, istri, anak, nenek,
dll.
Kontak erat
Orang yang sering melakukan
kontak dengan pasien TBC tetapi
tidak serumah.
Contoh : tetangga, rekan kerja,
teman sekolah, teman dekat,
sahabat.
42. Mengapainvestigasikontakpenting?
20
● Ditujukan langsung pada kelompok
berisiko meningkatkan t
e
m
u
a
n
kasus baru (CDR)
● Menemukan kontak yang memiliki ILTB
sehingga mereka dapat diberikan
untuk memberikan
pencegahan
● Kesempatan
edukasi
43. Mengapaanakmenjadiprioritas pada
investigasikontak?
21
Prevalensi infeksi TB pada anak kontak erat: 30-60%
Anak berisiko tinggi untuk:
Menderita TB setelah terinfeksi
Menderita TB berat (meningitis TB atau TB milier)
Anak dengan infeksi laten TB bisa menjadi kasus TB
pada masa dewasanya
44. 2021 2023 2035
Infeksi (-), sakit (-)
Infeksi TB laten
Sakit TB
Kasus TB baru
sumber penularanbaru
Apayangterjadi jika anakkontakeratdgpasienTB?
16
45. ApaituInfeksiLatenTBC (IL
TB)?
• Infeksi laten TB adalah:
• Suatu keadaan di mana seseorang terinfeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis /TBC akan tetapi tidak ditemukan adanya tanda dan gejala
penyakit tuberkulosis (TBC). Dengan kata lain: orang tersebut TIDAK SAKIT.
• Orang dengan infeksi laten TBC, TIDAK akan menularkan kuman TBC karena
kuman TBC yang ada di paru-paru tidak aktif atau tidur (dormant).
• Namun, Kuman TBC yang dormant itu sewaktu-waktu bisa menjadi aktif jika
kekebalan tubuh orang tersebut menurun. Orang dengan TB paru aktif akan
menunjukkan gejala-gejala penyakit TB seperti batuk (orang tersebut menjadi
sakit TB).
• Untuk mencegah ILTB berkembang menjadi TBC aktif maka perlu diberikan
terapi pencegahan TBC (TPT).
46. PrioritasSasaranPemberianTPT
1. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
2. Kontak serumah dengan pasien TB paru yang terkonfirmasi bakteriologis
a) Anak umur di bawah 5 tahun
b) Anak usia 5-14 tahun
c) Remaja dan dewasa (usia di atas 15 tahun)
3. Kelompok risiko tinggi lainnya dengan HIV negatif
a) Pasien immunokompremais lainnya (Pasien yang menjalani pengobatan anti-TNF
(tumor necrosis factor), pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, pasien yang
mendapat kortikosteroid jangka panjang, pasien yang sedang persiapan transplantasi
organ, dll).
b) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama,
barak militer, pengguna narkoba suntik.
47. AlgoritmaPemberianTPT
ODHIV
Tidak Ya
Kontak serumah Kelompok risiko lainnya3
Bergejala?2
Ya
OA
T
Negatif
Pemantauan adanya TBC
aktif secara rutin,
termasuk pada pasien yang
sudah menyelesaikan
terapi
pencegahan
Kontraindikasi
terapi pencegahan4
Ada gejala1 seperti batuk atau
demam atau kehilangan berat
badan atau berkeringat di malam
hari
Ya
Tidak
Pemberian terapi
pencegahan5
Tunda terapi
pencegahan
Bukan
TBC
TBC
Aktif
Pemeriksaan TBC sesuai standar
Normal atau
tidak tersedia
Tidak
Norma
l
Positif
Rontgen/ CXR6
Tidak
Tersedia
TST atau IGRA
Tidak
≥ 5 tahun
< 5 tahun
Kelompok3a
Kelompok3b
48. KEGIATAN PENGENDALIAN TBC
19
1. Memastikan jika ada anggota keluarga
memiliki gejala TBC untuk memeriksakan
diri segera datang ke layanan atau
puskesmas terdekat
2. Memastikan anggota keluarga
yang menderita TBC dan
sedang dalam pengobatan
dipastikan kepatuhan
pengobatannya
3. Menjadi Pengawas Menelan Obat (PMO)
jika ada anggota keluarga menderita
penyakit TBC untuk meminum obat
secara teratur dan sampai tuntas
Skrining terduga TBC (yang memiliki
gejala TBC dan faktor risiko lainnya
pada masyarakat yang datang ke
UKBM & melakukan edukasi TBC
KELUARGA UKBM
49. PENCEGAHAN SAKIT TBC
Bagi keluarga, kader dan lingkungan pasien TB
• Anjurkan orang yang mempunyai gejala TBC untuk segera
memeriksakan diri ke sarana pelayanan TBC
• Awasi pengobatannya sampai sembuh/selesai
• Pastikan kontak serumah dengan pasien TBC terutama balita harus
mendapat terapi pencegahan TBC (TPT)
• Ajarkan dan anjurkan perilaku hidup bersih dan sehat tanpa TBC
• Imunisasi BCG bagi balita untuk mencegah TBC berat (misalnya: TBC
selaput otak dan TBC paru berat)
51. UpayaKesehatanSekolahPeduliTBC
11
Upaya kesehatan dalam mendukung Sekolah PeduliTBC meliputi:
1. Kegiatan Peningkatan (Promotif)
2. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
3. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan
Rehabilitatif)
52. Promotif
12
Penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan :
a. Dokter Cilik
b. Pembinaan Kantin Sekolah Sehat
c. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
53. Preventif
13
a. Pemeliharaan kesehatan
b. Skrining TBC bagi peserta didik 6 bulan sekali
c. Monitoring pertumbuhan peserta didik
d. Memutus potensipenularan
e. Konseling kesehatanremaja
55. Peran Kader & Guru PAUD dalam Manajemen
TB & Pemberian TPT pada Balita
• Melakukan surveilans
• Melakukan investigasi kontak TB
• Melakukan skrining gejala
• Membantu pemantauan terapi TB / TPT pada
TB laten
• Melakukan edukasi
56. Edukasi untuk Guru PAUD dan TK
• Anak balita yang diklasifikasikan sebagai terduga TBC dan dirujuk ke
Puskesmasuntuk pemeriksaan lebih lanjut tetap dapatbersekolah
• Jika ada balita yang terdiagnosis TBC dan mendapatkan pengobatan OA
T
anak tetap dapat bersekolah jika dalam keadaan tidak sakitberat
• Jikaada balita yangmendapatkan terapi pencegahan TBCanak tetap dapat
bersekolah
• Sebagian anak balita yang menderita TBC Laten (Infeksi Laten
Tuberkulosis) tidak menular, jadi tidak perlu ditakuti dan
dipisahkan. Orang dengan infeksi laten TBC, TIDAK akan
menularkan kuman TBC karena kuman TBC yang ada di paru-paru
tidak aktif atau tidur (dormant).
57. Edukasi TBC di kelas Ibu Balita
• Mengajarkan Ibu tentang Tumbuh Kembang anak yang baik
• Mengajarkan Ibu mengenai cara penularan TBC,gejala-gejala TBC
anak, deteksi dini, dan manajemen investigasi kontak TBC
Dapat dilakukan dengan alat bantu berupa lembar
edukasi
KIE TBC dan Buku cerita ‘Horee TB Sembuh’
58. Pesan Utama
3
2
• Kader Posyandudan guru P
AUDdidorong untuk melakukan investigasi
Kontak
• Kader Posyandudan guru P
AUD dapat menjadi ujung tumbak
skrining dan pemantauan TBBalita melalui panduan oleh petugas
kesehatan, Dokter dan Dokter spesialis anak.
• Pelatihan TByangkomprehensif terhadap Kader Posyandudan guru
P
AUDdapat dilakukan oleh petugas terkait di wilayah kerja
Puskesmas untuk TBCBalita
59. KESIMPULAN
1. TBC adalah Penyakit Menular yang di sebabkan oleh Bakteri
Mycobacterium Tuberkulosis, Bukan penyakit turunan, bukan
karena guna-guna atau kutukan (Hilangkan stigma)
2. Penyakit TBC dapat disembuhkan, asal berobat dengan
teratur
3. Tersedia Obat Anti Tuberkulosis GRATIS
4. Untuk mencegah penularan TBC, gunakan masker apabila
batuk, terutama bagi penderita sedang berobat
61. Mengapa Indonesia perlu waspada
terhadap HIV/AIDS?
• Industri seks komersial cukup luas
• Penggunan Napza suntik yang tinggi
• Prevalensi PMS cukup tinggi
• Pemakaian kondom rendah
• Proses urbanisasi yang cepat
• Hubungan seks premarital dan ekstramarital
• Sarana Pelayanan Kesehatan kurang
menerapkan pencegahan terhadap PMS
• Informasi & pendidikan sex masih belum
sepenuhnya menyentuh di dunia pendidikan
62. AIDS
(sangat meresahkan)
Stigma dan dampak ps.Sos.
Ganas + cepat mematikan
Vaksin, obat : (-)
Bersifat pandemis
Virus seumur hidup (carrier)
Informasi yg kurang tepat
63. REAKSI ODHA
• Terkejut (Syok)
• Penyangkalan
• Kemarahan
• Pikiran bunuh diri
• Ketakutan
• Menarik diri (isolasi)
• Hipokondria
• Kehilangan
• Kesedihan
• Perasaan bersalah
• Depresi/tertekan
• Kecemasan
• Hilang harga diri
• Perhatian spiritual
64. DAMPAK PSIKOSOSIAL
• Penderita merasa dikucilkan dan dihukum oleh masyarakat
sekitarnya.
• Dikeluarkan dari pekerjaan atau sekolah, atau ditolak bila
melamar pekerjaan.
• Mengalami kesulitan untuk mendapatkan pengobatan medik
• Penolakan untuk mendapatkan asuransi kesehatan atau
asuransi jiwa.
• Diusir dari asrama atau rumah
Identitas penderita harus sangat dirahasiakan baik oleh
dokter yang merawat ataupun pemberitaan di media pers.
66. Cara Mengetahui Status HIV
4
3
2
1
Sukarela
Rahasia
Adanya
konseling
sebelum dan
sesudah tes
Adanya persetujuan tertulis (Informed Consent)
SYARAT
TES DARAH
68. Apa itu HIV ?
Human = Virus hanya bisa menginfeksi manusia
Immuno-deficiency = Virus, membuat tubuh manusia turun
kekebalannya,sehingga tubuh gagal melawan infeksi
Virus = Virus,karakteristiknya mereproduksi diri
sendiri di dalam sel manusia
69. APAKAH AIDS ?
Acquired
Immune
Deficiency
Syndrome
( Didapat )
Ditularkan dari orang ke orang.
Kekebalan adalah sistem pertahanan tubuh
untuk mempertahankan diri dari serangan
infeksi seperti bakteri atau virus.
Penurunan/kekurangan
Kumpulan tanda & Gejala
Orang dengan AIDS mengalami berbagai infeksi
oportunistik dan penyakit lainnya.
70. Yayasan Pelayanan Anak dan
Keluarga
( L A Y A K )
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
3 – 10 minggu
5 - 10 TAHUN
Periode
Jendela AIDS
Tertular
VIRUS
Orang masih bersih, belum tertular penyakit / virus belum ada dlm darahnya
HIV +
-ORANG TAMPAK SEHAT
-TIDAK ADA GEJALA
-AKTIVITAS MASIH NORMAL
Virus sudah berada dalam darah, bisa menularkan kepada orang lain
Tes HIV (-) H I V (+) DAN S E T E R U S N Y A P O S I T I P . . .
AIDS
1 - 2 TAHUN
73. Prinsip penularan dikenal dengan
E S S E
Exit : Keluar dari tubuh manusia
Survive : HIV dalam kondisi hidup
Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi)
cukup banyak
Enter : HIV masuk ke tubuh
manusia
79. 1 Pekerja seks = 5 pelanggan/hari
60% pelanggan adalah pria beristri
10% perempuan hamil
150 laki laki 90 IRT 10 Bayi
80.
81. Apakah hubungan sosial biasa dapat menularkan
HIV?
Tidak !
Karena hubungan sosial biasa tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
cairan tubuh yang dapat menularkan HIV.
Ingat, HIV tidak menular melalui:
82. Apakah seorang pengidap HIV dapat
dibedakan dari orang lainnya?
Tidak !
Seorang pengidap HIV terlihat biasa saja seperti halnya orang lain karena tak menunjukkan
gejala klinis.
Hal ini bisa terjadi selama 5-10 tahun.
83. Apakah seorang pengidap HIV dapat
menularkan dan siapa saja yang dapat
tertular?
Walaupun pengidap HIV belum menunjukkan gejala sudah dapat menularkan kepada orang lain
Siapa saja dapat tertular melalui cara tertentu,tak peduli kebangsaan, ras, jenis kelamin, agama,
tingkat pendidikan, kelas ekonomi maupun orientasi seksualnya
84. Kondisi apa saja yang memungkinkan HIV
menular?
• HIV harus masuk langsung ke aliran darah dari darah, cairan sperma,
cairan vagina yang tercemar HIV.
• HIV sangat rapuh di luar tubuh manusia.
• Untuk menular diperlukan konsentrasi HIV cukup tinggi.
85. Apakah hubungan seks sekali saja dengan pengidap HIV
dapat tertular HIV?
Ya !
Secara statistik kemungkinannya antara 0,1% sampai 1%. Walaupun jauh dibawah
risiko melalui transfusi darah tetapi kenyataannya 90% penularan terjadi melalui
hubungan seks
86. DIAGNOSIS PENDERITA AIDS DEWASA ( >12 TH ):
1. Tes hiv positif
2. 2 gejala mayor
3. 1 gejala minor
• Berat badan menurun > 10% dlm 1 bulan
• Diare khronis lebih dari 1 bulan
• Demam lebih dari 1 bulan
• Penurunan kesadaran
• demensia
• Batuk menetap lebih dari 1 bulan
• Dermatitis generalisata yg gatal
• Adanya herpes zozter berulang
• Kandidiasis oro faringeal
• Herpes simpleks khronis
• Limfadenopati generalisata
• Infeksi jamur berulang pd alat kelamin wanita
GEJALA MAYOR
GEJALA MINOR
Sumber: laporan surveilans penderita AIDS
87. PENCEGAHAN INFEKSI HIV
Menghindari hubungan seksual diluar nikah
Senggama pakai kondom
Tansfusi darah/komponen darah bebas HIV
Jarum suntik, akupunktur, tindik dll steril
Ibu dengan HIV :
Jangan hamil
Bila hamil periksa darah untuk HIV
Bila melahirkan jangan menyusui