Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan penyakit tuberkulosis (TB) di keluarga. Topik utama meliputi definisi TB, gejala, diagnosis, pengobatan, pencegahan penularan, serta indikator untuk pelayanan TB yang sesuai standar bagi anggota keluarga. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pelayanan TB di tingkat keluarga.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran Umum
• Peserta mampu memahami pelayanan penyakit tuberkulosis di
dalam keluarga
• Tujuan Pembelajaran Khusus
• Menjelaskan pelayanan dasar TB
• Menjelaskan Instrumen pendataan Pelayanan Dasar TB
3. POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN
A. Pelayanan dasar TB
1. Definisi dan Tipe TB
• Definisi TB
• Tipe TB
2. Penyebab TB
3. Cara Penularan TB
4. Cara Penemuan Terduga TB
5 Cara merujuk penemuan terduga TB
6. Pengobatan TB
• Tujuan Pengobatan TB
• Prinsip Pengobatan TB
• Pengawas menelan obat
7. Pencegahan TB
B.Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB
4. APA ITU TB?
Tuberkulosis (TB = TBC) :
Penyakit menular langsung
Disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).
Dapat disembuhkan.
Bukan disebabkan oleh guna-guna atau kutukan, dan bukan penyakit
keturunan.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar,
kulit, dll).
TB dapat menyerang siapa saja terutama usia produktif/masih aktif
bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak.
TB dapat menyebabkan kematian bila tidak diobati segera.
5.
6. Mycobacterium
tuberculosis = kuman TB
• Berbentuk batang berwarna merah, panjang 1-10 mikron, lebar
0,2 – 0,6 mikron.
• Bersifat tahan asam, memerlukan media khusus untuk biakan
• Tahan terhadap suhu rendah, dapat bertahan hidup dalam
jangka waktu lama pada suhu antara 4°C sampai minus 70°C
• Kuman sangat peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar
ultra violet.
• Paparan langsung terhada sinar ultra violet, sebagian besar
kuman akan mati dalam waktu beberapa menit.
• Dalam dahak pada suhu antara 30-37°C akan mati dalam
waktu lebih kurang
7. Penularan TB
TB menular melalui
udara
Sumber penularan
adalah “dahak” pasien
TB
Pasien TB Orang lain
Dipengaruhi oleh :
Jumlah kuman
Lamanya kontak
Daya tahan tubuh
Batuk
atau
bersin
Kuman dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab
Bicara : 0-210
partikel
Batuk : 0-3500
partikel
Bersin : 4500 – 1
juta partikel
8. GEJALA TB PARU
• Batuk berdahak
• Batuk bercampur darah
• Sesak nafas dan nyeri dada
• Badan lemas
• Nafsu makan berkurang
• Berat badan turun
• Rasa kurang enak badan (lemas)
• Demam/ meriang berkepanjangan
• Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan
kegiatan
Pertimbangkan juga pada orang yang berisiko, seperti :
kontak erat dengan pasien TB, Imunokompromais (ODHA,
DM dll) di tempat khusus (Lapas/Rutan, tempat kerja,
asrama, pondok pesantren, sekolah, panti jompo dll).
9. Bagaimana diagnosa TB?
TB Paru
Diagnosis ditegakkan terlebih dahulu dengan
pemeriksaan bakteriologis yaitu
• pemeriksaan mikroskopis langsung,
Pemeriksaan dahak 2 kali yaitu: SP atau SS
S (Sewaktu) : dahak ditampung di fasyankes.
P (Pagi) : dahak ditampung pagi setelah
bangun tidur.
• biakan
• tes cepat TB
Tidak dibenarkan mendiagnosis TB dengan:
pemeriksaan serologis, atau
hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja
atau
hanya dengan pemeriksaan uji tuberkulin.
10. Bagaimana diagnosa TB?
TB Ekstra Paru
ditegakkan dengan pemeriksaan klinis, bakteriologis dan atau
histopatologis dari contoh uji yang diambil dari organ tubuh yang
terkena.
Dilakukan pemeriksaan bakteriologis apabila juga ditemukan
keluhan dan gejala yang sesuai, untuk menemukan kemungkinan
adanya TB paru.
11. Definisi Pasien TB
Pasien TB berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan
Bakteriologis:
Adalah seorang pasien TB yang dikelompokkan berdasar hasil
pemeriksaan contoh uji biologinya dengan pemeriksaan
mikroskopis langsung, biakan atau tes diagnostik cepat (misalnya:
TCM).
Yang Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah:
a. Pasien TB paru BTA positif
b. Pasien TB paru hasil biakan M.tb positif
c. Pasien TB paru hasil tes cepat M.tb positif
d. Pasien TB ekstraparu terkonfirmasi secara bakteriologis, baik
dengan BTA, biakan maupun tes cepat dari contoh uji jaringan
yang terkena.
e. TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan bakteriologis.
12. Definisi Pasien TB
Pasien TB terdiagnosis secara Klinis:
Adalah pasien yang tidak memenuhi kriteria terdiagnosis secara
bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai pasien TB aktif oleh dokter, dan
diputuskan untuk diberikan pengobatan TB.
Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah:
Pasien TB paru BTA negatif dengan hasil pemeriksaan foto toraks
mendukung TB.
Pasien TB ekstraparu yang terdiagnosis secara klinis maupun
laboratoris dan histopatologis tanpa konfirmasi bakteriologis.
TB anak yang terdiagnosis dengan sistim skoring.
Bila kemudian terkonfirmasi bakteriologis positif diklasifikasi ulang
sebagai pasien TB terkonfirmasi bakteriologis.
13. Klasifikasi pasien TB
Selain dari pengelompokan pasien sesuai definisi tersebut diatas, pasien
juga diklasifikasikan menurut :
a. Lokasi anatomi dari penyakit
b. Riwayat pengobatan sebelumnya
c. Hasil pemeriksaan uji kepekaan obat
d. Status HIV
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
1)Pasien baru TB
2)Pasien yang pernah diobati TB:
Pasien ini selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil pengobatan TB
terakhir, yaitu:
• Pasien kambuh:
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal:
• Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up):
• Lain-lain
3) Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui.
14. TB Pada Anak
Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak.
Diagnosis TB pada anak prinsipnya sama dengan
dewasa melalui pemeriksaan dahak, selain itu dengan
menggunakan Sistem Skoring (penilaian dilakukan oleh
dokter).
Tanda-tanda TB anak atau anak yang dicurigai TB:
1. Adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa
2. Demam ≥ 2 minggu tanpa sebab yang jelas
3. Demam Batuk lama selama ≥2 minggu.
4. Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan
sebelumnya
5. Lesu atau malaise ≥ 2 minggu.
15. Pengobatan TB
Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program
Nasional Penanggulangan TB di Indonesia:
Kategori 1 diberikan kepada pasien baru TB paru BTA positif,
Pasien TB paru BTA negatif rontgen positif dan
pasien TB ekstra paru
Kategori 2 diberikan kepada pasien TB BTA positif yang telah
diobati sebelumnya (pasien kambuh, pasien gagal
dan pasien pengobatan setelah putus berobat)
Kategori
Anak
diberikan kepada pasien TB anak
18. Efek Samping Pada Pengobatan TB
Efek Samping Yang harus dilakukan
Warna
kemerahan pada
air seni (urin)
Jelaskan kepada pasien untuk tidak
perlu khawatir karena warna merah
berasal dari salah satu obat yang
diminum
Tidak ada nafsu
makan, mual,
sakit perut
Jelaskan kepada pasien agar obat
diminum malam sebelum tidur
Nyeri sendi Segera rujuk ke Petugas kesehatan
Kesemutan
sampai dengan
rasa terbakar di
kaki
Segera rujuk ke Petugas kesehatan
19. Pengawas Menelan Obat (PMO)
Definisi: Seseorang yang secara sukarela membantu pasien TB dalam
masa pengobatan hingga sembuh
Kriteria PMO
1. Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca tulis
2. Bersedia membantu pasien dengan sukarela
3. Tinggal dekat dengan pasien
4. Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien
5. Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan
6. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama
dengan pasien
20. TUGAS PMO
1. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal
pengobatan sampai sembuh.
2. Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada
pasien agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap
dan teratur.
3. Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa
ulang dahak sesuai jadwal.
4. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT
dan merujuk ke Sarana Pelayanan Kesehatan.
5. Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk
(petunjuk terdapat di sudut bawah kartu kontrol).
6. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien
atau orang yang tinggal serumah
23. Bahaya Pengobatan Tidak Tuntas /
Melalaikan Pengobatan
Pasien akan berisiko :
1. Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang
lain
2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian
3. Obat Anti TB (OAT) biasa tidak dapat membunuh
kuman, sehingga pasien tidak bisa disembuhkan, harus
menggunakan penanganan yang lebih mahal dan waktu
pengobatan lebih lama.
24. Pencegahan Penularan
• Minumlah OAT secara lengkap dan teratur sampai
sembuh.
• Pasien TB harus menutup mulutnya pada waktu bersin
dan batuk.
• Tidak membuang dahak di sebarang tempat
• Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
25. Bagaimanakah etika batuk yang benar?
1. Palingkan muka dari orang lain atau makanan
2. Tutup hidung dan mulut dengan
tisu/saputangan/lengan tangan ketika batuk dan
bersin
3. Setelah batuk atau bersin segera cuci tangan
dengan air bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol
4. Hindari batuk di tempat keramaian
5. Gunakan masker atau penutup mulut dan hidung
bila sedang batuk/flu
6. Jangan bertukar saputangan atau masker dengan
orang lain
26. Penemuan Kasus TB
Penemuan Aktif berbasis keluarga dan masyarakat
• Investigasi kontak : 10 – 15 orang
• Penemuan di tempat khusus : asrama, lapas, rutan,
pengungsi, tempat kerja, sekolah
• Penemuan di masyarakat : penemuan massal
Mandatory Notifikasi
Cakupan 60%
Cakupan 40%
Kader,
posyandu, pos
TB desa,
Penemuan Pasif dengan Jejaring Layanan TB
(PPM)
Intensif : HIV, DM, PAL,
MTBS,
Puskesmas
Apotek
DPM
Klinik
Organisasi Profesi
terkait TB
Lab
Swasta
Labkesda
Dinkes
Kab/kota
RSU
Daerah
RS Swasta
RS Paru
BPPM
27. CARA MERUJUK PASIEN
• Terduga TB yang ditemukan di keluarga berdasarkan
gejala TB maka diberikan informasi terkait dengan
penularan, pengobatan dan cara pencegahannya.
• Dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat dengan
memberikan surat pengantar yang berisi tentang
• Identitas terduga TB
• Gejala yang didapat pada terduga TB
• Memastikan terduga TB sampai fasilitas kesehatan yang
ditunjuk
• Memastikan terduga TB di tatalaksana sesuai dengan
standar
• Melakukan investigasi kontak terhadap keluarga dan
tetangga sekitar rumah terduga TB
28. SURAT PENGANTAR
Kepada Yth,
PKM______________
Di tempat
Mohon untuk dilakukan pemeriksaan kepada :
Nama : ______________________________
Umur : ______________________________
Jenis kelamin : ______________________________
Alamat : ______________________________
Dengan Gejala (centang (√) salah satu):
Batuk berdahak Tinggal dengan pasien TB
Berat badan menurun Nyeri dada
Keringat dimalam hari Gejala Lain :
Batuk darah 1. .................................................
Demam lama 2. .................................................
Sesak nafas 3. .................................................
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
..................... , ......./......./ 20...
29. INDIKATOR TB UNTUK KELUARGA SEHAT
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar:
(ART > 15 tahun )
ART = Anggota Rumah Tangga
Definisi Operasional Standar Pelayanan TB:
PenderitaTuberkulosis Paru yang berobat sesuai standar adalah :
TerdugaTB mendapatkan pelayananTB sesuai standar, yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan
jaringannya)
Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan
panduan OATstandar.
Pasien meminum obat sesuai jadwal sampai tuntas dibantu PMO
30. Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB
Berlaku untuk ART berumur ≥ 15 tahun
5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
tuberkulosis (TB) paru?
1. Ya 2. Tidak P.7
6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur
(selama 6 bulan)?
1. Ya 2. Tidak P.8
7 Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak > 2
minggu disertai satu atau lebih gejala:
1. Ya 2. Tidak
31. Subdit TB,Direktorat P2PML,Ditjen P2P Gedung B Lantai 4
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
• Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
• Telp. 021-42804154, Fax. 021-4200405
• subdittb@tbindonesia.or.id
Kontak..