Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru, penyebabnya oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru dan organ tubuh lain. Gejalanya berupa batuk berkepanjangan disertai sesak napas dan demam. Diagnosanya dilakukan dengan pemeriksaan darah, sputum, dan rontgen paru. Pengobatannya dilakukan dengan kombinasi antibiotik selama 6-9 bulan untuk mencegah penularan dan kekambuhan.
2. TB Paru
• Tuberkulosis (TB) adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB yaitu Mycobacterium
tuberkulosis.
• Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, namun dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya.
• Kasus TB di Indonesia sebesar 5,8% dari
populasi.
3. GEJALA
• Gejala umum TB Paru adalah
batuk produktif lebih dari 2
minggu,
yang disertai:
4. GEJALA
• Gejala pernapasan
• nyeri dada, sesak napas, batuk
berdarah
• dan/atau
• Gejala sistemik
• demam, tidak nafsu makan, penurunan
berat badan, keringat malam dan mudah
lelah
5. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis penyakit TB
paru, dokter melakukan
a) pemeriksaan darah rutin,
b) pemeriksaan mikroskopis kuman TB (BTA
Sputum)
c) atau kultur kuman TB.
d) erta pemeriksaan radiologi dengan foto
toraks PA-Lateral/ top lordotik.
6. Pengobatan (tujuan)
• Menyembuhkan, mengembalikan kualitas
hidup dan produktivitas pasien.
• Mencegah kematian akibat TB aktif atau
efek lanjutan.
• Mencegah kekambuhan TB.
• Mengurangi penularan TB kepada orang
lain.
• Mencegah terjadinya resistensi obat dan
penularannya
7. Prinsip Pengobatan TB..
• .. adalah pemberian antibotik golongan
Obat AntiTuberkulosis (OAT)
• dalam bentuk kombinasi dari beberapa
jenis antbiotik.
• OAT diberikan dalam jumlah cukup dan
dosis tepat sesuai dengan kategori
pengobatan.
8. Prinsip Pengobatan TB..
• Pengobatan dilaksanakan selama waktu
yang ditentukan.
• Untuk pasien TB baru, pengobatan
dilakukan selama 6 bulan,
• sedangkan untuk kasus kambuh bisa
sampai 9 bulan.
9. Prinsip Pengobatan TB..
• Pengobatan ini disertai mekanisme
pemantauan oleh tenaga medis dan
keluarga
• agar pasien meminum obat secara teratur
sesuai anjuran.
• Mekanisme ini disebut dengan Directly
Observed Treatment Shortcourse (DOTS)
10. Jenis Obat Anti Tuberkulosis
• Rifampisin, INH, Pirazinamid, Etambutol
Pada tahap awal pasien mendapat pasien
yang terdiri dari 4 jenis obat (minimal 2
bulan), diminum tiap hari
pada tahap lanjutan mendapat 2 jenis obat
namun dengan waktu lebih panjang
(minimal 4 bulan)
11. Jenis Obat Anti Tuberkulosis
• Fix-Dose Combination (FDC) adalah obat
TB yang mengandung Rifampisin, INH,
Pirazinamid, Etambutol
• dan berbentuk tablet dengan komposisi
OAT yang sudah dipadatkan menjadi 1
tablet
• sehingga lebih mudah diminum
12. Bahaya lain
• Saat ini timbul kedaruratan baru dalam
penanggulangan TB, yaitu TB Resisten
Obat (Multi Drug Resistance/ MDR).
• Pengobatan pasien dengan TB MDR
membutuhkan waktu lebih lama yaitu 2
tahun.
• Karena itu upaya pengobatan pasien TB
sekaligus mencegah timbulnya MDR
13. Prognosis ..
• .. pada umumnya baik apabila pasien
melakukan terapi sesuai dengan
ketentuan pengobatan.
• kondisi tertentu pasien TB dengan
penyakit penyerta (seperti DM)
membutuhkan kesungguhan yang lebih
tinggi agar dapat mencapai kesembuhan.
14. Hal penting
• Tenaga medis harus memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit tuberkulosis
• Keluarga harus mengawasi ketaatan
pasien meminum obat
• dan kontrol secara teratur.
• Pola hidup sehat (makanan sehat dan
aktivitas sehat)
• Sanitasi lingkungan perlu dijaga
15. Temukan pasien TB
dan bantu agar berobat
sampai sembuh
Sumber :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
https://jumpautama.wordpress.com/