SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
MEMBUAT TIRUS 14,7 DERAJAT DENGAN MENGGESER ERETAN ATAS
Eretan atas merupakan bagian dari eretan mesin bubut yang tidak bisa
digerakkan secara otomatis. Oleh karena itu membubut tirus dengan eretan atas ini
harus secara manual. Membubut tirus dengan eretan atas ini mampu membubut tirus
dengan sudut yang besar hampir mendekati 90 derajat. Hal ini karena eretan atas
mesin bubut dapat diputar secara penuh yaitu 360 derajat. Tidak seperti membubut
tirus dengan menggeser tail stock yang tidak bisa membubut tirus dalam, selain itu
membubut tirus dengan menggeser eretan atas ini adalah mampu/bisa digunakan
untuk membubut tirus dalam/lubang.
Kelebihan :
1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat.
2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja.
Kekurangan :
1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual).
2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan
atas.
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas.
Untuk proses penggeseran eretan atas ini pun sangat mudah,tinggal
mengendurkan baut yang mengikat eretan atas ini kemudian kita putar sesuai dengan
sudut yang kita inginkan. Jika kita melihat gambar diatas maka disana terdapat dua
buah baut yang mengikat eretan atas. Disana juga terdapat garis-garis yang
menunjukkan nilai dari berapa derajat eretan atas ini kita geser,pada mesin bubut
biasanya terdapat angka-angka yang menunjukkan nilai/besaran sudutnya. Besaran
sudut eretan atas ini akan sama dengan besaran sudut benda kerja yang dibubut.
Berikut gambaran langkah-langkah untuk membubut tirus 14,7 derajat dengan eretan
atas ini:
1. Kita asumsikan bahwa benda kerja sudah terpasang dengan benar pada ragum
dan siap untuk dibubut tirus.
2. Pada langkah kedua ini tentunya kita akan menggeser eretan atas, maka
matikanlah mesin dan jauhkan eretan dari ragum untuk memberikan jarak
aman.
3. Tentukan sudut yang kita inginkan, misalnya 14,7 derajat.
4. Ambil kunci yang sesuai dengan baut yang mengikat eretan atas.
5. Kendurkan semua baut yang mengikat eretan atas,biasanya ada dua baut atau
empat baut untuk mesin bubut ukuran besar.
6. Pegang handel eretan atas ( atau bagian lainnya ) dan putarlah eretan atas
sesuai dengan sudut yang diinginkan, 14,7 derajat.
7. Kencangkan kembali baut pengikat eretan atas dan letakkan kunci pada
tempat yang aman.
8. Cobalah memutar handel eretan atas, Jika terasa berat maka bisa jadi eretan
ini masih dalam keadaan terkunci. Usahakanlah agar eretan atas ini bisa
begerak dengan ringan layaknya eretan lintang.
9. Nyalakan mesin, dekatkan pisau ke benda kerja dan mulailah membubut tirus
dengan eretan atas.
14,7 đť‘ś
14,7 đť‘ś
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membubut tirus dengan eretan atas ini agar
mendapatkan hasil yang bagus antara lain :
1. Tingkat ketajaman pisau/pahat bubut.
2. Putaran ragum/mesin. Gunakanlah rpm yang ideal, sesuaikan dengan benda
kerja.
3. Berat/ringan pergerakan eretan atas. Jika gerakan eretan atas ini berat tentu
akan mempengaruhi hasil dari bubutannya.Maka usahakan agar eretan ini
berjalan dengan ringan dan lancar. Hal ini bisa diatasi dengan memberikan
pelumas atau menyetel baut penyetel eretan atas (tidak semua mesin ada).
4. Keterampilan operator/tukang bubut.Karena proses ini berjalan secara manual
tentu tingkat keterampilan atau keluwesan tangan operator sangat berpengaruh
terhadap hasil bubutan ini.

More Related Content

What's hot

Mesin milling-Teknologi Mekanik
Mesin milling-Teknologi MekanikMesin milling-Teknologi Mekanik
Mesin milling-Teknologi MekanikDzulkarnaen
 
Tugas 2 ppk
Tugas 2 ppkTugas 2 ppk
Tugas 2 ppkHera E
 
metode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 Powershovelmetode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 PowershovelABDILLAH13
 
Niissan 250 kva second
Niissan 250 kva secondNiissan 250 kva second
Niissan 250 kva secondfajarkuswantoro
 
Sistem kopling
Sistem koplingSistem kopling
Sistem koplingDeri Permana
 
Pengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur millingPengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur millingNajib Crypto's Scientist
 
31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrapAlen Pepa
 
Mesin Konvensional
Mesin KonvensionalMesin Konvensional
Mesin KonvensionalElis Wahyuni
 
Tipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalTipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalZaid Ezza
 
Apa itu mesin sekrap
Apa itu mesin sekrapApa itu mesin sekrap
Apa itu mesin sekrapariyantovester
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manualaduyarpnamor
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manualtarjo Sutarjo
 
Materi milling machine
Materi milling machineMateri milling machine
Materi milling machineAndi Anggriani
 

What's hot (20)

Mistubishi second
Mistubishi secondMistubishi second
Mistubishi second
 
Mesin milling-Teknologi Mekanik
Mesin milling-Teknologi MekanikMesin milling-Teknologi Mekanik
Mesin milling-Teknologi Mekanik
 
Tugas 2 ppk
Tugas 2 ppkTugas 2 ppk
Tugas 2 ppk
 
Power
PowerPower
Power
 
metode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 Powershovelmetode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 Powershovel
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
 
Niissan 250 kva second
Niissan 250 kva secondNiissan 250 kva second
Niissan 250 kva second
 
Mesin larik
Mesin larikMesin larik
Mesin larik
 
Sistem kopling
Sistem koplingSistem kopling
Sistem kopling
 
Pengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur millingPengantar industri manufaktur milling
Pengantar industri manufaktur milling
 
31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap
 
Mesin Konvensional
Mesin KonvensionalMesin Konvensional
Mesin Konvensional
 
Sst, tools & alat ukur
Sst, tools & alat ukurSst, tools & alat ukur
Sst, tools & alat ukur
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
Tipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalTipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensional
 
Materi mesin gerinda
Materi mesin gerindaMateri mesin gerinda
Materi mesin gerinda
 
Apa itu mesin sekrap
Apa itu mesin sekrapApa itu mesin sekrap
Apa itu mesin sekrap
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Materi milling machine
Materi milling machineMateri milling machine
Materi milling machine
 

Similar to Membuat tirus 14,7 derajat pada mesin bubut

Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin PerkakasBayu Saputra
 
Mesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptxMesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptxNorashikinMuda
 
Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Ka Riyono
 
Modul membubut komplexs revisi
Modul membubut komplexs revisiModul membubut komplexs revisi
Modul membubut komplexs revisiKa Riyono
 
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubutAriy Anto
 
mesin pengisar
mesin pengisarmesin pengisar
mesin pengisarAsrap Sanusi
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutEssyKarundeng
 
Mesin gerudi
Mesin gerudiMesin gerudi
Mesin gerudizarasudeyh
 
Gerinda 1
Gerinda 1Gerinda 1
Gerinda 1Tje King
 
Bab i hand tools up load
Bab i hand tools up loadBab i hand tools up load
Bab i hand tools up loadSuhari Suhari
 
Mesin Bubut.pptx
Mesin Bubut.pptxMesin Bubut.pptx
Mesin Bubut.pptxApriSetiawan8
 
Penting skaliaaaa
Penting skaliaaaaPenting skaliaaaa
Penting skaliaaaaAlen Pepa
 
SST, TOOLS & ALAT UKUR.ppt
SST, TOOLS & ALAT UKUR.pptSST, TOOLS & ALAT UKUR.ppt
SST, TOOLS & ALAT UKUR.pptagussusanto460387
 
Membubut Eksentrik
Membubut EksentrikMembubut Eksentrik
Membubut EksentrikStrenkSutrisno
 
Mesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianMesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianBamb Waryanto
 

Similar to Membuat tirus 14,7 derajat pada mesin bubut (20)

Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
Mesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptxMesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptx
 
Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs
 
Modul membubut komplexs revisi
Modul membubut komplexs revisiModul membubut komplexs revisi
Modul membubut komplexs revisi
 
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
 
mesin pengisar
mesin pengisarmesin pengisar
mesin pengisar
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
 
Mesin gerudi
Mesin gerudiMesin gerudi
Mesin gerudi
 
Bab 4.
Bab 4.Bab 4.
Bab 4.
 
Gerinda 1
Gerinda 1Gerinda 1
Gerinda 1
 
Bab i hand tools up load
Bab i hand tools up loadBab i hand tools up load
Bab i hand tools up load
 
salaluddin Mesin bor
salaluddin Mesin borsalaluddin Mesin bor
salaluddin Mesin bor
 
Bubut
BubutBubut
Bubut
 
Mesin Bubut.pptx
Mesin Bubut.pptxMesin Bubut.pptx
Mesin Bubut.pptx
 
Penting skaliaaaa
Penting skaliaaaaPenting skaliaaaa
Penting skaliaaaa
 
SST, TOOLS & ALAT UKUR.ppt
SST, TOOLS & ALAT UKUR.pptSST, TOOLS & ALAT UKUR.ppt
SST, TOOLS & ALAT UKUR.ppt
 
Membubut Eksentrik
Membubut EksentrikMembubut Eksentrik
Membubut Eksentrik
 
bubut eksentrik.pptx
bubut eksentrik.pptxbubut eksentrik.pptx
bubut eksentrik.pptx
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
Mesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianMesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagian
 

More from Amrih Prayogo

UNDERWATER WELDING
UNDERWATER WELDINGUNDERWATER WELDING
UNDERWATER WELDINGAmrih Prayogo
 
Bab 3 METODOLOGI PENGUJIAN
Bab 3 METODOLOGI PENGUJIANBab 3 METODOLOGI PENGUJIAN
Bab 3 METODOLOGI PENGUJIANAmrih Prayogo
 
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASANBab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASANAmrih Prayogo
 
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANBAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANAmrih Prayogo
 
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFTBAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFTAmrih Prayogo
 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRAmrih Prayogo
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGAAmrih Prayogo
 
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONBAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONAmrih Prayogo
 
Jenis-jenis Permesinan Konvensional
Jenis-jenis Permesinan KonvensionalJenis-jenis Permesinan Konvensional
Jenis-jenis Permesinan KonvensionalAmrih Prayogo
 
2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin FraisAmrih Prayogo
 
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3ABab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3AAmrih Prayogo
 
Makalah Produksi bearing
Makalah Produksi bearingMakalah Produksi bearing
Makalah Produksi bearingAmrih Prayogo
 
Makalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasMakalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasAmrih Prayogo
 
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaLaporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaAmrih Prayogo
 
Pengerasan permukaan induksi
Pengerasan permukaan induksiPengerasan permukaan induksi
Pengerasan permukaan induksiAmrih Prayogo
 

More from Amrih Prayogo (15)

UNDERWATER WELDING
UNDERWATER WELDINGUNDERWATER WELDING
UNDERWATER WELDING
 
Bab 3 METODOLOGI PENGUJIAN
Bab 3 METODOLOGI PENGUJIANBab 3 METODOLOGI PENGUJIAN
Bab 3 METODOLOGI PENGUJIAN
 
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASANBab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
 
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANBAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
 
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFTBAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
 
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONBAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
 
Jenis-jenis Permesinan Konvensional
Jenis-jenis Permesinan KonvensionalJenis-jenis Permesinan Konvensional
Jenis-jenis Permesinan Konvensional
 
2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais2.2 Mesin Frais
2.2 Mesin Frais
 
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3ABab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
 
Makalah Produksi bearing
Makalah Produksi bearingMakalah Produksi bearing
Makalah Produksi bearing
 
Makalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasMakalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gas
 
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaLaporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
 
Pengerasan permukaan induksi
Pengerasan permukaan induksiPengerasan permukaan induksi
Pengerasan permukaan induksi
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Membuat tirus 14,7 derajat pada mesin bubut

  • 1. MEMBUAT TIRUS 14,7 DERAJAT DENGAN MENGGESER ERETAN ATAS Eretan atas merupakan bagian dari eretan mesin bubut yang tidak bisa digerakkan secara otomatis. Oleh karena itu membubut tirus dengan eretan atas ini harus secara manual. Membubut tirus dengan eretan atas ini mampu membubut tirus dengan sudut yang besar hampir mendekati 90 derajat. Hal ini karena eretan atas mesin bubut dapat diputar secara penuh yaitu 360 derajat. Tidak seperti membubut tirus dengan menggeser tail stock yang tidak bisa membubut tirus dalam, selain itu membubut tirus dengan menggeser eretan atas ini adalah mampu/bisa digunakan untuk membubut tirus dalam/lubang. Kelebihan : 1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat. 2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja. Kekurangan : 1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual). 2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan atas. Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas. Untuk proses penggeseran eretan atas ini pun sangat mudah,tinggal mengendurkan baut yang mengikat eretan atas ini kemudian kita putar sesuai dengan sudut yang kita inginkan. Jika kita melihat gambar diatas maka disana terdapat dua
  • 2. buah baut yang mengikat eretan atas. Disana juga terdapat garis-garis yang menunjukkan nilai dari berapa derajat eretan atas ini kita geser,pada mesin bubut biasanya terdapat angka-angka yang menunjukkan nilai/besaran sudutnya. Besaran sudut eretan atas ini akan sama dengan besaran sudut benda kerja yang dibubut. Berikut gambaran langkah-langkah untuk membubut tirus 14,7 derajat dengan eretan atas ini: 1. Kita asumsikan bahwa benda kerja sudah terpasang dengan benar pada ragum dan siap untuk dibubut tirus. 2. Pada langkah kedua ini tentunya kita akan menggeser eretan atas, maka matikanlah mesin dan jauhkan eretan dari ragum untuk memberikan jarak aman. 3. Tentukan sudut yang kita inginkan, misalnya 14,7 derajat. 4. Ambil kunci yang sesuai dengan baut yang mengikat eretan atas. 5. Kendurkan semua baut yang mengikat eretan atas,biasanya ada dua baut atau empat baut untuk mesin bubut ukuran besar. 6. Pegang handel eretan atas ( atau bagian lainnya ) dan putarlah eretan atas sesuai dengan sudut yang diinginkan, 14,7 derajat. 7. Kencangkan kembali baut pengikat eretan atas dan letakkan kunci pada tempat yang aman. 8. Cobalah memutar handel eretan atas, Jika terasa berat maka bisa jadi eretan ini masih dalam keadaan terkunci. Usahakanlah agar eretan atas ini bisa begerak dengan ringan layaknya eretan lintang. 9. Nyalakan mesin, dekatkan pisau ke benda kerja dan mulailah membubut tirus dengan eretan atas. 14,7 đť‘ś 14,7 đť‘ś
  • 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membubut tirus dengan eretan atas ini agar mendapatkan hasil yang bagus antara lain : 1. Tingkat ketajaman pisau/pahat bubut. 2. Putaran ragum/mesin. Gunakanlah rpm yang ideal, sesuaikan dengan benda kerja. 3. Berat/ringan pergerakan eretan atas. Jika gerakan eretan atas ini berat tentu akan mempengaruhi hasil dari bubutannya.Maka usahakan agar eretan ini berjalan dengan ringan dan lancar. Hal ini bisa diatasi dengan memberikan pelumas atau menyetel baut penyetel eretan atas (tidak semua mesin ada). 4. Keterampilan operator/tukang bubut.Karena proses ini berjalan secara manual tentu tingkat keterampilan atau keluwesan tangan operator sangat berpengaruh terhadap hasil bubutan ini.