SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
A.

MESIN SEKRAP
Mesin sekrap (Shaper) dirancang untuk menghasilkan permukaan rata,
baik pada posisi-posisi horizontal, vertikal maupun sudut
Untuk menghasilkan permukaan tersebut pahat potong didorong maju
menuju benda kerja atau pun sebaliknya benda kerja maju menuju pahat
potong, sehingga terjadi pemotongan
Pada langkah mundur tidak terjadi pemakanan pemotongan tetapi benda
kerja bergerak untuk mengatur posisi pemotongan selanjutnya.
Kelebihan atau keuntungan mesin sekrap.
 Ideal untuk proses mula permesinan, sehingga menghemat
penggunaan pahat potong
 Muda untuk pengoprasian
 Mudah dalam penyetelan
 Murah biaya operasional
 Hemat dalam menggunakan pahat potong
 Mudah dalam perawatan
Jenis-jenis mesin sekrap
Jenis mesin sekrap bila di tinjau dari penggunaannya :

1.

Mesin sekrap dengan penggerak poros engkol

2.

Mesin sekrap dengan penggerak hydrolik

1
1.

Bagian-bagian Mesin Sekrap

Gb. 1-1 Bagian-bagian mesin sekrap
Gerakan Mesin Sekrap
Gerakan Utama
1)

Gerakan Transversal (1) adalah gerakan lengan ( “ram”) untuk
melakukan langkah kerja maju dan langkah mundur

2)

Gerakan Longitudinal (2) adalah gerakan meja mesin untuk
melakukan langkah pemakanan ( “feeding”).

3)

Geraka Vertikal (3) adalah gerakan meja untuk menyetel benda kerja
terhadap pahat potong.
Dengan adanya tiga gerakan utama ini, maka mesin sekrap data
dibagi dalam beberapa klasifikasi.
2
Contoh :
Mesin sekrap dengan klasifikasi 500 x 500 x 500 mm.
Artinya : mesin ini dapat membuat kubus dengan ukuran 500 x 500 x
500 mm
Sebab : - Gerakan lengan untuk membuat panjang 500 mm
- Gerakan meja untuk membuat lebar 500 mm
- Gerakan Vertikal naik turun 500 mm
Gerakan lainnya
4)

Gerakan Kedalaman Pemakanan (4) adalah gerakan masuknya
pahat potong menurut ketebalan yang diharapkan

5)

Gerakan menyudut (5) adalah gerakan dari eretan pemegang pahat
untuk membentuk sudut tertentu.

3.

Prinsip Kerja Mesin Sekrap

Gerakan Lengan
Perinsip kerja mesin sekrap adalah perubahan gerakan melingkar menjadi
gerakan lurus

Gb. 1-2. Prinsip Kerja dasar
Jarak gerakan atau langkah kerja harus dapat disesuaikan dengan
panjang benda kerja yang akan di potong, agar waktu permesinan
effesien.

3
Perhatikan gambar dibawah ini, mulailah mengikuti urutan dari nomor 1
sampai dengan nomor 15.

Gb. 1-3. Prinsip Kerja pada mesin sekrap
Gerakan motor, melalui kopling diteruskan pada roda gigi pinion (1), Pada
gigi ponion menggerakkan roda gigi pembawa (2), pada roda gigi
pembawa terdapat lengan pembawa (7), dan slide radial (3), sehingga
posisi pena eksentrik (4) dapat bergeser dan dengan demikian panjang
langkah kerja berbeda-beda.
Menyetel Posisi langkah Kerja Lengan
Pada roda dengan pembawa (2) terdapat roda gigi payung yang seporos
atau satu sumbu.
Poros tersebut keluar dari badan mesin sekrap dan merupkan tuas
pemutar roda gigi payung. Jika tuas pengatur langkah ekrja (15) diputar,
roda gigi payung (14) akam memutar ulir pengatur (16), pena eksentrik (5)
bergerak, sehingga posisi pena eksentrik berubah-ubah.

4
Setelah

menentukan

jarak

langkah-kerja

lengan,

pengunci

(12)

dikencangkan.

Gerak langkah

Penyetelan langkah kerja

Gb. 1-4. Gerakan langkah dan penyetelan langkah kerja
Latihan 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini jika pernyataan dibawa ini benar
dengan huruf “B” dan salah dengan huruf “S”.
1.

Mesin sekrap sangat ideal untuk pengasaran permesinan sebab
pahat potongnya tidak cepat tmpul.

2.

mesin sekrap dilihat dari system penggerakkan lengan dibagi
menja di dua jenis

3.

Mesin sekrap jenis oengerak poros engkol merupakan mesin yang
sering digunakan.

4.

Gerakan longitudinal adalah gerakan lengan mesin sekrap yang
merupkan langkah maju mundur

5.

Gerakan transversal adalh gerakan langkah pemkanan dari meja
mesin sekrap.

6.

Dari gerak lurus menjasi gerak berputar adalah prinsip kerja
mesin sekrap.

5
7.

Pena exsentrik adalah pembawa lengan agar gerakan dapt diatur
langkahnya.

8.

Gerak maju dari lengan lebih cepat dari pada gerakan mundur

9.

Roda gigi pembawa berfungsi ganda, yaitu : tempat kedudukan
pengatur langkh lengan, meneruskan transmisi untuk gerakan
automatis meja.

10.

Gerakan langkah lengan tidak boleh diatur pada saat mesin
sedang bekerja.

6
B. MEJA SEKRAP
Meja mesin sekrap dapat diatur sesuai dengan :

)

Tinggi benda kerja.

)

menyudut
dua macam meja mesin sekrap dapat ditemkan, yaitu dengan atau tanpa
penyangga depan.

Gb. 2-1. Meja sekrap
1.

Pengaturan meja mesin
•

jika meja ingin didekatkan dengan pahat untuk benda kerja yang tipis.
Meja digerakkan naik sehingga kedalaman pemakanan oleh pahat
dapat dicapai.

•

jika benda kerja terlalu tebal, maka meja harus diturunkan.

1.1 Mengatur posisi naik turun meja sekrap.
Untuk mengatur posisi meja lakukanlah langkah-langkah berikut :

7


Buka tuas pengencang meja dari tiang (kolum) ; biasanya ada 2 buah
tuas.



Buka tuas pencekam meja
dari penyangga.



Putar tuas pengatur

sampai

kedudukan yang diminta.


Kencangkan kembali seluruh
tuas-tuas penegencang
Gb. 2-2. Mengatur posisi meja

Posisi tuas pengatur harus selalu pada pisisi meja naik walaupun meja
diturunkan, hal ini menjaga agar ulir transporter turut menyangga meja.
1.2

Memiringkan meja sekrap
Ada tipe mesin sekrap yang
kemiringan mejanya dapat
diatur.
Posisi

kemringan

ini

biasanya dapat membentuk
sudut 45 derajat kemiringan
digunakan untuk pekerjaan
khusus
Gb. 2-3. Posisi Miring
2.

Mengatur gerak longitudinal meja sekrap
Gerakan ini merupakan langkah pemakanan ( “feeding”) dari meja sekrap.
Gerakan ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

2.1

Secara manual dengan tangan
Dengan membuat posisi “Recher” pada nol (0), maka tuas pengatur dapat
membuat gerak meja kekiri maupun kekanan.

8
Gb. 2-4. Gerakan manual meja
2.2 Secara otomatis

Gb. 2-5. Rechat (posisi nol)
Gerakan otomatis ini terjadi karena adanya “rechet” yang dapat diatur
kedudukannya. “rechet” ini dihubungkan oleh poros dengan poros tempat
kedudukan roda gigi pembawa.
Gerakan automatis ini terjadi, karena adanya langkah kerja lengan. Poros
penggerak lengan , yaitu berupa poros eksentrik, sehingga panjang
langkah “Rechet” dan diatur

9
PERHATIKAN GERAK PADA GAMBAR DIBAWAH INI

Gb. 2-6. Kerja automatis gerak meja

10
Gerakan-gerakan “RECHET”

Tuas pemutar bergerak searah
jarum jam, maka meja mesin
akan bergerak kekiri

Gb. 2-7. Gerakan kiri

Tuas pemutar bergerak berlawanan
arah jarum jam, maka keja mesin akan
bergerak

Gb. 2-8. Gerakan kanan
Pengaturan langkah pemakanan (”FEEDING”)
Banyaknya pemakanan
tergantung dari keksaran langkah
pengerjaan
Penepatan tatal = kedalaman
pahat x langkah kerja

A=axs
Baik

Salah

11
Penempang tatal harus sesuai dengan kemampun mesin. Labih baik
memasukan pahat lebih dalam dari pada mengatur langkah pemakanan
(“Feeding”) lebih panjang, karena lebih pemotongan dengan “Feeding
Besar” dan menghasilkan permukaan yang tidak baik.
Mengatur langkah lengan

Gb. 2-9. Langkah Lengan
Sebagaimana telah diketehui bahwa langkah lengan diakibatkan oleh
kedudukan pena eksentrik yang dapat diatur.
3.1 Cara mengatur langkah lengan

Gb. 2-10. mengatur langkah lengan

12
•

Coba putar roda pemeriksa langkah lengan

•

Jika tidak ada skala pemeriksa langkah lengan dapat menggunakan
penggaris besi (2).

•

Buka pengunci (3).

•

Buka tuas pengatur (4).

•

Coba putar roda pemeriksa untuk langkah lengan; jika telah sesuai
dengan yang diminta, kencangkan pengunci (3).

•

Lengan sip untuk pengeturan selanjutnya

3.2 Cara mengatur posisi langkah
langkah lengan misalnya sebesar 100 mm dapat terjadi di belakang benda
kerja atau didepan benda kerja, Oleh sebab itu langkah lengan harus
diatur, supaya posisinya tepat pada benda kerja yang diharapkan.

Gb. 2-11. Mengatur posisi langkah
•

Kendorkan baut (5).

•

Aturlah dengan memutar tuas 6 sampai kedudukan yang di inginkan.

•

Periksa kembali dengan memutar roda pemeriksa langkah lengan.

3.3 Panjang langkah kerja lengan
•

Panjang lengkah kerja adalah panjang benda kerja ditambah dengan
langkah awal (20 mm) dan tambah lagi langkah akhir (10 mm).
L = 1 + 10 + 20

13
•

Langkah awal berguna untuk mengatur posisi pahat agar siap untuk
pemotong.

•

Langkah akhir berguna untuk memberi kesempatan pahat ke luar dari
benda kerja pada saat bergerak mundur.

l

= Panjang benda kerja

La

= Langkah awal

Lb

= Langkah Akhir

L

= Panjang Langkah.
Gb. 2-12. Panjang langkah

3.4 Kecepatan langkah kerja
Pena eksentrik akan membawa lengan
pembawa, yaitu pada gerak maju dari A
sampai B (sudut) dan gerak mundur dari
B sampai A ( sudut ). Maka di sini jelas
terlihat bahwa gerak mundur lebih cepat
dar gerak maju. Karena jarak tempuh
( keliling lingkaran) untuk gerakan mundur
lebih pendek. Praktisnya, perbandingan
antara kecepatan gerakan maju dan
mundur adalah 3 : 2.
Jika mesin sekrap membuat langkah kerja

14
Gb. 2-13. Kecepatan
langkah
200 langkah per menit, artinya 100 langkah maju dalam 3/5 menit dan
lngkah mundur dalam 2/5 menit.
Untuk panjang langkah 300 mm maka kecepatan potong (Vc) adalah 100
langkah kerja (maju) sepanjang 300 mm dalam 3/5 menit sama dengan
30.000 mm dalam 3/5 menit atau kecepatan potong sama dengan 100 x
300 x 5/3 dalam 1 menit = 50.000 mm/ menit. = 50 m / menit.

Jadi dengan ini dapat disimpulkan :
Kecepatan potong (Vc) = banyak langkah dalam menit (n) x panjang
langkah (L) x 5/3 .

Vc = n x L x 5/3
Atau
n=

Vc
Lx 5 / 3

Vc

= Kecepatan potong

n

= Banyak langkah per menit ( Rpm)

L

= Panjang langkah.

Contoh :
Bahan yang akan dipotong adalah besi tuang (Vc = 20 m/menit) dan
panjang banda kerja = 150 mm.
Ditanya

: banyak langkah (n) mesin sekrap yang harus diatur ?.

Jawab

:
Panjang langkah (L) = panjang benda kerja + 10 mm + 20
mm.
L

= 150 + 10 + 20

L

= 180 mm.

15
Banyak langkah (n)

=

Vc
Lx 5 / 3

n

=

20 .000
20 .000
=
180 x5 / 3
900 / 3

n

=

20 .000
200
=
300
3

n

= 66,66.

n

= 67 langkah/menit.

Pada mesni diatur banyak langkah yang mendekati angka 67.
Penggunaan pada mesin
Mesin sekrap kadang-kadang sudah dilengkapi dengan diagram langkah
Kerja per menit, sehingga pengaturannya lebih mudah lagi, misalnya
contoh di bawah ini.
Perhitungan :

n=

Contoh :

Vc
2L

Seperti soal sebelumnya, maka :
n=

20 .000
20 .000
=
2 x180
360

n = 55 ,55

= 56 langkah / menit

Jadi dengan rumus ini hasilnya mendekati pemecahan sebelumnya, untuk
selanjutnya lihat table di bawah.
Langkah maju

Panjang langkah L dalam mm

mundur per
menit (n)

50

35
70
140
1.

7
14

100
150
V dalam m/menit
7
10
14
20
28
40

200
16
32

Pilih panjang langkah yang mendekati panjang yang diterima, yaitu
150 mm
16
2.

Lihat di bawahnya mendekati Vc yang diharapkan, 20 m/menit.

3.

Maka banyak langkah yang dapat diambil adalah 70 langkah/menit.

Latihan/ Tugas 2
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar
1.

Sebutkan 6 keuntungan mesin sekrap !

2.

Sebutkan 2 Jenis mesin sekrap !

3.

Jelaskan tentang klasifikasi mesin sekrap !

4.

Jelaskan tentang prinsip kerja mesin sekrap !

5. a. Diketahui

: Benda kerja st 37.
Panjang yang akan dipotong 75 mm.

Ditanya

: Berapakah banyak langkah kerja (n) ?

b. Diketahui : Benda kerja alumunium.
Panjang yang akan dipotong 50 mm.
Ditanya

C.

: Berapa banyak langkah kerja (n) ?

METODE PENCEKAMAN BENDA KERJA

17
Pemcekaman benda kerja pada proses penyekrapan tergantung dari
bentuk benda kerja tersebut.
1.

Macam-macam pencekaman benda kerja

1.1 Ragum

Gb. 3-1. Ragum
Ragum adalah pencekam yang paling sering digunakan. Benda persegi
panjang, silinder, tak beraturan dapat dicekam pada ragum ini.
ragum sekrap dilengkapi dengan busur derajat, sehingga kedudukan
bersudut tetentu dapat dicapai.

18
a.

Cara-cara memasang benda kerja pada ragum
Periksa

benda

kerja

ayng akan dikerjakan,
gunakan

seng

atau

karton jika permukaan
benda

kerja

dicekam

kurang

baik

(jangan

memukul

pengencang

ragum dengan palu)

Gunakan

batang

silinder, jika salah satu
permukaan benda kerja
tidak rata

Pencekaman

benda

kerja bulat ( silinder)

Pencekaman
kerja

yang

benda
tidak

berturan

Pencekaman
kerja

tipis

benda
dengan

menambah plat sejajar
(parallel) dibagian bawah. Besarnya bagian yang menonjol tidak boleh
lebih dari setengah tebal benda kerja.

19
Gb. 3-2. Cara menggunakan ragum
b.

Posisi ragum pada meja mesin

Gb. 3-3. posisi benda kerja yg benar

Gb. 3-4. Posisi benda kerja
yang salah

Seperti tercantum pada gambar 3-3. Ragum terletak pada meja mesin
sekrap dalam keadaan horizontal. Posisi horizontal ini disebut juga
dengan posisi normal
Sering sekali proses penyekrapan menggunakan posisi ini, misalnya
dalam pembuatan balok sejajar dan sebagainya
Pada posisi vertical ini biasanya untuk permesinan khusus. Alur meja
horizontal adalah sama dengan meja alur slot untuk permukaan meja

20
vertical, sehingga ragum dapat dipasang. Alur slot untuk mesin-mesin
selalu standard.

Gb. 3-5. Posisi vertikal
1.2

Klem

Gb. 3-6. Klem

Gb. 3-7. Contoh penggunaannya

21
Klem adalah alat pencekam yang biasa digunakan untuk mencekam
benda-benda kerj ayang tidak dapat dicekam oleh ragum atau yang
diharapkan memerlukan ketelitian tinggi.
Klem biasanya digunakan langsung pada meja mesin. Klem pada saat ini
terdapat dalam bermacam-macam jenis
Pada umumnya klem yang digunakan adalah seperti pada gambar berikut:
a.

Ketentuan-ketentuan penggunaan klem
b.
1. tinggi bantalan klem dan tinggi
benda kerja kira-kira sama
tinggi (a)
2. Jarak

antara

baut

klem

dengan benda kerja harus
lebih dekat dari pada jarak
baut dengan bantalan (a)
3. aturlah
dengan

posisi
baik,

cengkam
agar

bisang

pencekam seluas mungkin (a
dan b)
4. gaya

pencekaman

diteruskan
jangan

ke

meja

mencekam

harus
mesin
seperti

gambar c, karena permukaan
benda kerja akan melengkung
(gambar c)
5. benda

kerja

tidak

akan

tercekam dengan baik, jika
klem

pada

posisi

miring

(gambar d)
6. buatlah

agar

pencekaman

pada permukaan yang baik
sehingga teknik pencekaman
tidak meragkan (gamabr e).
22
Gb. 3-8. Ketentuan pencekaman
1.3 Blok V

Gb. 3-9. Blok V
Blok V sering kali digunakan pada mesin-mesin perkakas, terutama untuk
mencekam benda bulat. Blok v ini sering dibuat khusus agar dapat
dipadang sesuai dengan alur slot yang ada pada meja mesin.

Penggunaan blok V ini selalu
digabungkan

dengan

alat

pencekam lainnya seperti klem,
ragum dan lain sebagainnya
sesuai dengan kebutuhan

Gb. 3-10. Posisi pencekm dari blok V
Untuk benda bulat sering
sekali pencekaman
langsung pada meja mesin.
Jadi blok V tidak
dipergunakan

23
Gb. 3-11. Benda Bulat
1.4

Blok Siku

Gb. 3-12. Blok siku
Blok siku hamper salalu digunakan sebagai alat bantu pencekaman pada
mesin-mesin perkakas. Blok siku dapat dipasang seperti gambar 3-12.
blok siku dibuat dengan tingkat kepresisian tinggi pada tegak lurusnya.
a.

Penggunaan blok siku
Benda kerja tipis
tapi cukup lebar,
mka
dicekam

benda
pada

blok siku dengan
bantuan klem C

Profil “L” akan dikerjakan permukaannya

24
Pencekaman
benda

kerja

untuk
tidak

beraturan

Gb. 3-13. Penggunaan Blok V
1.5

Peralatan klem lainnya

25
Gb. 3-14. Pencekaman

Sistim

pencekaman

ini

merupkan

gabungan

seluruh

peralatan

pencekaman, karena benda kerja yang dicekam tidak beraturan
Harap berhati-hati di dalam pencekaman seperti ini, pikirkan baik-baik
sebelumnya, terutama bidang dasar pencekaman
2.

Latihan /Tugas 3
Jawablah dan gambarkanlah atau kerjakanlah pertanyaan-pertanyaan
atau instruksi-instruksi di bawah ini.

26
1. Jika diketahui benda kerja aka disekrap dari bahan ukuran 1” x 3”
x 4” menjadi 23 x 48 x 98 mm
2. Jika diketahui benda kerja aka disekrap dari bahan ukuran 1,5” x
1” x 1” menjadi ukuran 1 x 23 x 23. bagaimana metode-metode
pencekaman benda kerja tersebut.
3. Jika diketahui benda kerja akan disekrap dari bahan ukuran 10” x
15” x 25” menjadi ukuran 23 x 375 x 495 mm, bagaimana metode
pencekamannya.

D.

RUMAH AYUNAN
Rumah ayuann adalah bagian dari lengan sebagian tempat kedudukan
pahat potong. Pengeturan rumah ayunan selama proses permesinan
sangat penting. Eretan dapat bergerak naik turun untuk membawa pahat
potong pada posisi yang diharapkan.

27
Gb. 4-1. Kerja rumah ayunan
Coba lakukan pada mesin sekrap hal-hal dibawah ini :
 Aturlah posisi skala pada angka 0 (nol).
 Ukurlah dengan penggaris besi jarak antara rumah ayunan dari
bagian terbawa terhadap meja.
 Putar satu putaran dari nol kembali kearah nol.
 Ukuralh kembali jarak tersebut.
 Maka didapat untuk satu putaran.

1. Perinsip pengaturan rumah ayunan.

28
.

Plat untuk kedudukan pahat akan
berayun (rumah ayunan), jika
lengan

mesin

mundur.

Pada

bergerak

maju

langkah

maju

rumah ayunan akan diam, tetapi
pada

langkah

mundur

rumah

ayunan akan terbuka kedepan
Ini berguna agar pahat potong
terangkat

dari

benda

kerja,

karena pada gerakan mundur
otomatis meja mesin bergeser,
sehingga tidak terjadi gaya tekan
pada punggung pahat.

Gb. 4-2. Kerja rumah ayunan

Untuk suatu penyekrapan yang baik,
maka plat ayunan harus diatur pada
posisi seperti pahat ayunan. Plat ayunan
selalu

mengarah

pada

bagian

permukaan benda kerja yang dipotong.

Gb. 4-3. Posisi plat ayunan
Posisi-posisi rumah ayunan.

29
.

2.1

Penyekrapan tegak
Eretan terpasang tegak lurus dan
rumah ayunan sedikit dimiringkan
kearah

permukaan

yang

akan

dipotong.

Gb. 4-4. Posisi tegak
2.2 Penyekrapan bidang miring
Eretan diatur sesuai dengan sudut yang
diminta dan rumah ayunan diatur agar
posisi

pahat

potong

mengarah

kepermuakaan benda kerja yang akan
dipotong.

Gb. 4-5. Posisi miring

Memasang pahat
30
3.1 Pahat sekrap
pahat serap serupa dengan pahat bubut. Perbedaannya hanya dimensi
pahat lebih besar, karena pahat sekrap harus kuat.

Gb. 4-6. Pahat sekrap
Perhatikan gambar.
A

= sudut bebas

F = Sudut Baji

B

= Sisi potong

G = Sisi bebas ujung

C

= Bidang pembuang

H = Bidang bebas

D

= Bentuk pahat

I

E

= Sudut kemiringan

K = Sudut Sisi Potong

= Sudut Buang

sisi potong
Pahat sekrap yang sering digunakan untuk pemotongan suatu permukaan
adalah pahat kasar dan pahat netral, baik pahat kiri maupun pahat kanan.

3.2 Bentuk-bentuk pahat sekrap.

31
Pada daftar ini hanya diperhatikan jenis pahat-pahat yang biasa
digunakan.
a. Pahat kasar lurus
b. Pahat kasar (bengkok)
c. Pahat netral
d. Pahat sisi lurus
e. Pahat kasar sisi
Pahat alur :
g.1 Pahat alur rata
g.2 Pahat alur radius

h. Pahat

bentuk

(Profil).

Gb. 4-7. Bentuk-bentuk pahat sekrap

32
3.3 Memasang pahat pada rumah ayunan
pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30-40 mm keluar dari rumah
ayunan. Pada posisi ini pahat cukup kuat untuk beban potong.

Gb. 4-8. Pemasangan pahat
Jika terlalu panjang, maka pahat akan lentur dan mungkin akan patah.

Gb. Posisi pemasangan salah

33
3.4 Pemegang pahat
a.

Pemegang pahat universal
Pemegang pahat seperti ini dapat menyekrap beberapa posisi dan
perubahan posisi penyekrapan dapat diatur. Perhatikan gambar
dibawah ini.

Gb. 4-9. Pemegang pahat universal
Posisi-posisi pahat penyekrapan yang dapat dilakukan adalah :

Gb. 4-10. Posisi pemegang pahat
a

Datar (a)

d

Sudut (d)

b

Tegak (b)

e

Bertingkat(e)

c

Alur (c)

34
Dengan menggunakan pemegang pahat ini pahat lebih hemat,
karena ukuran pahat besar.
b.

Pemegang pahat dalam
Dengan pemegang pahat ini maka alur-alur dalam dapat dibuat.
Bidang pemegang pahat ini dikat dengan mur pada rumah pahat.

Gb. 4-11. Pahat dalam
Jika alur dalam tersebut cukup panjang, maka pemegang pahat
harus tidak mudah lentur.

Gb. 4-12. Pembuat alur dalam

35
Gb. 4-13. Alur dalam yang dalam
jika alur dalam tersebut cukup panjang, maka pemegang pahat harus
tidak mudah lentur
4 Latihan 4
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1.

Pada proses pemotogan benda kerja di mesin sekrap terjadi gaya-gaya
apa saja?

2.

Apa sebab pencekamam pada ragum di meja mesin sekrap tidak
diperbolehkan kearah melebar, dan sebutkan akibat-akibatnya!

3.

Apa akibat jika pencekaman meja mesin sekrap pada mesin sekrap !

4.

Sebutkan alat-alat pencekam pada benda kerja pada mesin sekrap !

5.

Sebutkan ketentuan-ketentuan penggunaan klem!

6.

Jelaskan tentang prinsip pengeturan rumah ayunan!

7.

Sebtukan

nama-nama

pahat

yang

digunakan

pada

proses

penyekrapan!
8.

Apa Yang anda ketahui tentang pemegangn pahat universal ?
36
TEST SUMATIF
Waktu : 90 menit

Jawablah dan kerjakan soal-soal dibawah ini
Benda kerja dengan ukuran 45 mm x 50 mm x 40 mm akan disekrap menjadi
ukuran 35 mm x 40 mm x 30 mm.
Pertanyaan :
1.

Sebutkan langkah-langkah persiapan dalam menyekrap !

2.

Sebutkan langkah-langkah menyalakan mesin sekrap !

3.

Sebutkan dengan jelas sistim pencekaman yang baik digunakan,
terangkan apa sebabnya !

4.

Sebutkan

pahat

sekrap

yang

digunakan

dan

jelaskan

cara

memasang pahat pada mesin sekrap
5.

Jelaskan dengan singkat langkah-langkah dalam menyekrap hingga
sesuai dengan ukuran yang dicapai !

37
KUNCI JAWABAN
1.

Latihan 1
a.

f.

Benar

b.

Benar

g.

Salah

c.

Benar

h.

Benar

d.

Salah

i.

Benar

e.

2.

Salah

Salah

j.

Benar

Latihan 2
1. Keuntungan mesin sekrap adalah :
a.

Ideal untuk kerja pengesahan

b.

Mudah dioperasikan

c.

Mudah dalam penyetelan

d.

Murah biaya pengoprasian

e.

Hemat dalam penggunaan pahat potongnya

f.

Mudah dalam perawatan

2. Jenis-jenis mesin sekrap adalah :
a.

Jenis penggerakan dengan system poros engkol

b.

Jenis penggerak dengan menggunakan hidrolik.

3. Klasifikasi mesin sekrap :
Tergantung dari panjang maksimum gerak utama mesin, yaitu gerak
transversal, gerak longitudinal, gerak vertical
4. Perinsip kerja pada mesin sekrap adalah :
Merubah panjang berputar menjadi gerakan lurus, dengan panjang
gerak yang dapat diatur-atur.
Selain itu pula ada gerak-gerak lainnya yang dapat atau diatur
dengan menggunakan prinsip poros engkol.

38
5. a.

Banyak langkah (n) ?
L = 75 + 10 + 20
L = 105 mm

n=

Vc
20 .000
=
5
5
Lx
105 x
3
3

n = 114 langkah / menit
b.

3.

n = 600 langkah / menit

Latihan 3
1. Metode cukup dengan menggunakan ragum
2. Sama dengan no 1, hanya perlu diperhatikan penggunakan blok
parallel
3. metode pencekamannya dengan menggunakan metode dicekam
langsung pada meja mesin sekrap, dengan menggunakan klem sisi
atau klem biasa

4.

Latihan 4
1. Gaya-gaya yang terjadi pada pahat potong pada waktu terjadi
pemotongan adalah :
Gaya yang berlawanan dengan arah gerak potong atau gerak maju
dari pahat sekrap. Oleh sebab gaya inilah maka pahat sekrap jangan
terlalu panjang keluarnya pada saat penjepitan.
2. sebab pencekam benda kerja tidak diperbolehkan kearah
melebar, adalah :
akan berakibat benda kerja kurang tercekam, karena bidang yang
akan dicekam terlalu kecil.
Jika dilakukan hal ini, maka ada kemungkinan benda kerja terangkat
lalu menabrak pahat.
39
3. jika tidak dibersikan akibatnya adalah :
ragum tidak parallel terhadap meja yang akhirnya nanti benda kerja
yang disekrap tidak parallel pula, selain itu juga meja sekrap tidak
akan presisi, karena pada permukaan meja mesin akan terjadi
lubang-lubang.
4. Alat-alat pencekam benda kerja di mesin sekrap adalah :


ragum



klem



klem sisi



blok vee



blok siku



alat-alat penepat pencekam

5. Ketentuan-ketentuan penggunaan klem :
a

Baut pencekam klem harus lebih dekat kepada benda kerja agar
supaya gaya cekam klem lebih besar kepada benda kerja.

b

Mulut klem yang kontak dengan permukaan benda kerja harus
benar-benar sempurna posisinya, jangan pada posisi miring.

c

gaya pengkleman hrus diyeruskan pada meja, jika benda kerja
benda kerja menggantung maka sebaliknya pada bagian
bawahnya

d

Usahakan klem pada posisi pencekamannya jjika dilihat dari
samping jangan miring keatas atau kebawah, karena klem tidak
sempurna pada saat pengeklemannya.

e

Tinggi bantalan klem kira-kira harus sama tinggi dengan tinggi
benda kerja yang akan diklem.

f

Permukaan benda kerja yang akan diklem usahakan agar
permukaan benar-benar baik, bila perlu beri ganjal tambahan.

6. Prinsip pengaturan rumah ayunan :
a.

Jika menggunakan pahat potong netral, maka rumah ayunan
dapat pada posisi lurus atau sejajar.

40
b.

Jika menggunakan pahat potong kanan, maka rumah ayunan
harus dimiringkan kekiri agar pada saat pemotongan bagian
belakang dari pahat dapat bebas dari permukaan benda kerja.

7. Nama-nama pahat yang sering digunakan :
a.

Pahat kasar lurus (kiri dan kanan)

b.

Pahat kasar lengkung

c.

Pahat proses akhir

d.

Pahat netral

e.

Pahat sisi lurus.

f.

Pahat kasar sisi

g.

Pahat alur

h.

Pahat bentuk (profil khusus)

8. Pemegang pahat universal
Pemegang pahat ini berguna hanya berupa pemengang yang
bentunknya panjang, sepanjang alur dalam yang akan dibuat dan
dilebihkan panjangnya kira-kira 50 mm agar untuk kelebihan panjang
langkah kerja.

41
PRAKTEK
MENYEKRAP RATA
Tujuan Instruksional Umum :
•

Mampu menyekrap dengan mesin sekrap

Tujuan Istruksional Khusus :
Agar dapat :
•

Menggunakan tebel kecepatan putaran mesin sekrap yang dipakai
dalam latihan ini.

•

Pengeset kecepatan putar mesin sesuai yang sebenarnya

•

Mengeset kecepatan asutan sesuai yang seharusnya

•

Mengeset ragum dengan benar

•

Mengeset benda kerja dengan benar

•

Menyekrap rata sesuai dengan ukuran pada gambar kerja dengan baik
dan aman

Alat dan Bahan
1)

Alat-alat :
•

Mesin sekrap dan

•

Parallel

kelengkapannya

•

Pahat sekrap

•

Ragum

•

penggores

•

Jangka sorong

•

Kikir

•

Palu plastic

•

Kacamata bening

2)

Bahan :
•

St 37, 45 mm x 50 mm x 40 mm

42
Keselamatan Kerja
•

Pakailah kacamata sebelum bekerja

•

Jangan tinggalkan mesin dalam keadaan berjalan

•

Hati-hati dalam menyeting kedalaman pisau / pahat

•

Laporkan kepada instruktur apabila terjadi kejangalan pada mesin

Langkah-langkah Kerja :
•

Pasang benda kerja pada ragum

•

Pasang pisau sekrap pada rumah pahat mesin sekrap

•

Setting kecapatan mesin sekrap

•

Lakukan penyekrapan dimulau dari bagian I dan dilajutkan pada
bidang II, setelah itu kerjakan pada bidang III, lalu kerjakan pada
bidang IV

•

Cek kesikuan antara bidang-bidang yang dikerjakan

43
MENYEKRAP BERTINGKAT
Tujuan Instruksional Umum :
•

Mampu menyekrap untuk melaksanakan meyekrap bertingkat

Tujuan Instruksional Khusus :
Agar dapat :
•

Menyeting pahat sekrap dalam menyekrap bertingkat

•

Menyeting benda kerja yang akan dikerjakan menyekrap bertingkat

•

Menyeting kecepatan yang digunakan

•

Menyekrap bertingkat sesuai dengan gambar kerja dengan bai dan
aman

•
Alat dan Bahan
1)

Alat-alat :
• Mesin sekrap

• Palu pelastik

dankelengkapannya

• Pisau sekrap

• Ragum

• Kikir

• Jangka sorong

• Kacamatan bening

2)

Bahan :
•

St 37, 45 mm x 50 mm x 40 mm (lanjutan sekrap rata)

Keselamatan Kerja
44
•

Pakailah kacamata sebelum bekerja

•

Jangan tinggalkan mesin dalam keadaan berjalan

•

Gunakan cairan pendingin agar tidak panas

•

Laporkan

kepada

instruktur

mendapatkan

kesulitan

atau

tejadi

kejanggalan pada mesin
Langkah-langkah Kerja :
•

Menyeting benda kerja pada ragum (harus siku dan presisi)

•

Miringkan rumah pahat sekrap jika untuk mencapai kesikuan

•

Kerjakan menyekrap bertingkat yang dimulai dari tingkatan paling atas,
setelah itu tingkat kedua, terus tingkatan ketiga

•

Lakukan pengecekap kesikuan dan ukuran jika telah menyelesaikan satu
tingkat baru dilanjutkan.

45
46
47

More Related Content

What's hot

Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)ade jalaludin
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutEssyKarundeng
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriAndri Santoso
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikToro Jr.
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbukMega Audina
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubutDidi sudiprayitna
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiEssyKarundeng
 
Roda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganRoda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganNatalino Fonseca
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot workingFeliks Sitopu
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusMahros Darsin
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4LAZY MAGICIAN
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 

What's hot (20)

Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Buku soliworks
Buku soliworksBuku soliworks
Buku soliworks
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
 
Roda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganRoda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses Perancangan
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinus
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 

Similar to MESIN SEKRAP

09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptxAditandrii
 
31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrapAlen Pepa
 
Mesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianMesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianBamb Waryanto
 
Mesin sekrap2
Mesin sekrap2Mesin sekrap2
Mesin sekrap2indra313
 
1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubut1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubutYuli Anto
 
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubutAriy Anto
 
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptdokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptHendiFirdaus1
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxssuser0bb0d21
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Novia Fitriany
 
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda EmpatTransmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empatanisa321586
 
Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0Zaki Rahman
 

Similar to MESIN SEKRAP (20)

Apa itu mesin sekrap
Apa itu mesin sekrapApa itu mesin sekrap
Apa itu mesin sekrap
 
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
 
Proses Permesinan
Proses PermesinanProses Permesinan
Proses Permesinan
 
31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap
 
Mesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagianMesinbubut jenisdanbagian
Mesinbubut jenisdanbagian
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
Mesin sekrap2
Mesin sekrap2Mesin sekrap2
Mesin sekrap2
 
Bubut
BubutBubut
Bubut
 
13012 8-368214845111
13012 8-36821484511113012 8-368214845111
13012 8-368214845111
 
1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubut1 mengidentifikasi mesin bubut
1 mengidentifikasi mesin bubut
 
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.pptdokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
dokumen.tips_materi-transmisi-manualppt.ppt
 
Main drive
Main driveMain drive
Main drive
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptx
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Mesin bubut
Mesin bubutMesin bubut
Mesin bubut
 
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda EmpatTransmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
Transmisi Manual pada Kendaraan Roda Empat
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0
 

More from Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamAlen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaAlen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equationAlen Pepa
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisAlen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnAlen Pepa
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasAlen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newAlen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Alen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsinAlen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanAlen Pepa
 
Manusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaManusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaAlen Pepa
 

More from Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Manusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaManusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnya
 

MESIN SEKRAP

  • 1. A. MESIN SEKRAP Mesin sekrap (Shaper) dirancang untuk menghasilkan permukaan rata, baik pada posisi-posisi horizontal, vertikal maupun sudut Untuk menghasilkan permukaan tersebut pahat potong didorong maju menuju benda kerja atau pun sebaliknya benda kerja maju menuju pahat potong, sehingga terjadi pemotongan Pada langkah mundur tidak terjadi pemakanan pemotongan tetapi benda kerja bergerak untuk mengatur posisi pemotongan selanjutnya. Kelebihan atau keuntungan mesin sekrap.  Ideal untuk proses mula permesinan, sehingga menghemat penggunaan pahat potong  Muda untuk pengoprasian  Mudah dalam penyetelan  Murah biaya operasional  Hemat dalam menggunakan pahat potong  Mudah dalam perawatan Jenis-jenis mesin sekrap Jenis mesin sekrap bila di tinjau dari penggunaannya : 1. Mesin sekrap dengan penggerak poros engkol 2. Mesin sekrap dengan penggerak hydrolik 1
  • 2. 1. Bagian-bagian Mesin Sekrap Gb. 1-1 Bagian-bagian mesin sekrap Gerakan Mesin Sekrap Gerakan Utama 1) Gerakan Transversal (1) adalah gerakan lengan ( “ram”) untuk melakukan langkah kerja maju dan langkah mundur 2) Gerakan Longitudinal (2) adalah gerakan meja mesin untuk melakukan langkah pemakanan ( “feeding”). 3) Geraka Vertikal (3) adalah gerakan meja untuk menyetel benda kerja terhadap pahat potong. Dengan adanya tiga gerakan utama ini, maka mesin sekrap data dibagi dalam beberapa klasifikasi. 2
  • 3. Contoh : Mesin sekrap dengan klasifikasi 500 x 500 x 500 mm. Artinya : mesin ini dapat membuat kubus dengan ukuran 500 x 500 x 500 mm Sebab : - Gerakan lengan untuk membuat panjang 500 mm - Gerakan meja untuk membuat lebar 500 mm - Gerakan Vertikal naik turun 500 mm Gerakan lainnya 4) Gerakan Kedalaman Pemakanan (4) adalah gerakan masuknya pahat potong menurut ketebalan yang diharapkan 5) Gerakan menyudut (5) adalah gerakan dari eretan pemegang pahat untuk membentuk sudut tertentu. 3. Prinsip Kerja Mesin Sekrap Gerakan Lengan Perinsip kerja mesin sekrap adalah perubahan gerakan melingkar menjadi gerakan lurus Gb. 1-2. Prinsip Kerja dasar Jarak gerakan atau langkah kerja harus dapat disesuaikan dengan panjang benda kerja yang akan di potong, agar waktu permesinan effesien. 3
  • 4. Perhatikan gambar dibawah ini, mulailah mengikuti urutan dari nomor 1 sampai dengan nomor 15. Gb. 1-3. Prinsip Kerja pada mesin sekrap Gerakan motor, melalui kopling diteruskan pada roda gigi pinion (1), Pada gigi ponion menggerakkan roda gigi pembawa (2), pada roda gigi pembawa terdapat lengan pembawa (7), dan slide radial (3), sehingga posisi pena eksentrik (4) dapat bergeser dan dengan demikian panjang langkah kerja berbeda-beda. Menyetel Posisi langkah Kerja Lengan Pada roda dengan pembawa (2) terdapat roda gigi payung yang seporos atau satu sumbu. Poros tersebut keluar dari badan mesin sekrap dan merupkan tuas pemutar roda gigi payung. Jika tuas pengatur langkah ekrja (15) diputar, roda gigi payung (14) akam memutar ulir pengatur (16), pena eksentrik (5) bergerak, sehingga posisi pena eksentrik berubah-ubah. 4
  • 5. Setelah menentukan jarak langkah-kerja lengan, pengunci (12) dikencangkan. Gerak langkah Penyetelan langkah kerja Gb. 1-4. Gerakan langkah dan penyetelan langkah kerja Latihan 1 Jawablah pertanyaan di bawah ini jika pernyataan dibawa ini benar dengan huruf “B” dan salah dengan huruf “S”. 1. Mesin sekrap sangat ideal untuk pengasaran permesinan sebab pahat potongnya tidak cepat tmpul. 2. mesin sekrap dilihat dari system penggerakkan lengan dibagi menja di dua jenis 3. Mesin sekrap jenis oengerak poros engkol merupakan mesin yang sering digunakan. 4. Gerakan longitudinal adalah gerakan lengan mesin sekrap yang merupkan langkah maju mundur 5. Gerakan transversal adalh gerakan langkah pemkanan dari meja mesin sekrap. 6. Dari gerak lurus menjasi gerak berputar adalah prinsip kerja mesin sekrap. 5
  • 6. 7. Pena exsentrik adalah pembawa lengan agar gerakan dapt diatur langkahnya. 8. Gerak maju dari lengan lebih cepat dari pada gerakan mundur 9. Roda gigi pembawa berfungsi ganda, yaitu : tempat kedudukan pengatur langkh lengan, meneruskan transmisi untuk gerakan automatis meja. 10. Gerakan langkah lengan tidak boleh diatur pada saat mesin sedang bekerja. 6
  • 7. B. MEJA SEKRAP Meja mesin sekrap dapat diatur sesuai dengan : ) Tinggi benda kerja. ) menyudut dua macam meja mesin sekrap dapat ditemkan, yaitu dengan atau tanpa penyangga depan. Gb. 2-1. Meja sekrap 1. Pengaturan meja mesin • jika meja ingin didekatkan dengan pahat untuk benda kerja yang tipis. Meja digerakkan naik sehingga kedalaman pemakanan oleh pahat dapat dicapai. • jika benda kerja terlalu tebal, maka meja harus diturunkan. 1.1 Mengatur posisi naik turun meja sekrap. Untuk mengatur posisi meja lakukanlah langkah-langkah berikut : 7
  • 8.  Buka tuas pengencang meja dari tiang (kolum) ; biasanya ada 2 buah tuas.  Buka tuas pencekam meja dari penyangga.  Putar tuas pengatur sampai kedudukan yang diminta.  Kencangkan kembali seluruh tuas-tuas penegencang Gb. 2-2. Mengatur posisi meja Posisi tuas pengatur harus selalu pada pisisi meja naik walaupun meja diturunkan, hal ini menjaga agar ulir transporter turut menyangga meja. 1.2 Memiringkan meja sekrap Ada tipe mesin sekrap yang kemiringan mejanya dapat diatur. Posisi kemringan ini biasanya dapat membentuk sudut 45 derajat kemiringan digunakan untuk pekerjaan khusus Gb. 2-3. Posisi Miring 2. Mengatur gerak longitudinal meja sekrap Gerakan ini merupakan langkah pemakanan ( “feeding”) dari meja sekrap. Gerakan ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 2.1 Secara manual dengan tangan Dengan membuat posisi “Recher” pada nol (0), maka tuas pengatur dapat membuat gerak meja kekiri maupun kekanan. 8
  • 9. Gb. 2-4. Gerakan manual meja 2.2 Secara otomatis Gb. 2-5. Rechat (posisi nol) Gerakan otomatis ini terjadi karena adanya “rechet” yang dapat diatur kedudukannya. “rechet” ini dihubungkan oleh poros dengan poros tempat kedudukan roda gigi pembawa. Gerakan automatis ini terjadi, karena adanya langkah kerja lengan. Poros penggerak lengan , yaitu berupa poros eksentrik, sehingga panjang langkah “Rechet” dan diatur 9
  • 10. PERHATIKAN GERAK PADA GAMBAR DIBAWAH INI Gb. 2-6. Kerja automatis gerak meja 10
  • 11. Gerakan-gerakan “RECHET” Tuas pemutar bergerak searah jarum jam, maka meja mesin akan bergerak kekiri Gb. 2-7. Gerakan kiri Tuas pemutar bergerak berlawanan arah jarum jam, maka keja mesin akan bergerak Gb. 2-8. Gerakan kanan Pengaturan langkah pemakanan (”FEEDING”) Banyaknya pemakanan tergantung dari keksaran langkah pengerjaan Penepatan tatal = kedalaman pahat x langkah kerja A=axs Baik Salah 11
  • 12. Penempang tatal harus sesuai dengan kemampun mesin. Labih baik memasukan pahat lebih dalam dari pada mengatur langkah pemakanan (“Feeding”) lebih panjang, karena lebih pemotongan dengan “Feeding Besar” dan menghasilkan permukaan yang tidak baik. Mengatur langkah lengan Gb. 2-9. Langkah Lengan Sebagaimana telah diketehui bahwa langkah lengan diakibatkan oleh kedudukan pena eksentrik yang dapat diatur. 3.1 Cara mengatur langkah lengan Gb. 2-10. mengatur langkah lengan 12
  • 13. • Coba putar roda pemeriksa langkah lengan • Jika tidak ada skala pemeriksa langkah lengan dapat menggunakan penggaris besi (2). • Buka pengunci (3). • Buka tuas pengatur (4). • Coba putar roda pemeriksa untuk langkah lengan; jika telah sesuai dengan yang diminta, kencangkan pengunci (3). • Lengan sip untuk pengeturan selanjutnya 3.2 Cara mengatur posisi langkah langkah lengan misalnya sebesar 100 mm dapat terjadi di belakang benda kerja atau didepan benda kerja, Oleh sebab itu langkah lengan harus diatur, supaya posisinya tepat pada benda kerja yang diharapkan. Gb. 2-11. Mengatur posisi langkah • Kendorkan baut (5). • Aturlah dengan memutar tuas 6 sampai kedudukan yang di inginkan. • Periksa kembali dengan memutar roda pemeriksa langkah lengan. 3.3 Panjang langkah kerja lengan • Panjang lengkah kerja adalah panjang benda kerja ditambah dengan langkah awal (20 mm) dan tambah lagi langkah akhir (10 mm). L = 1 + 10 + 20 13
  • 14. • Langkah awal berguna untuk mengatur posisi pahat agar siap untuk pemotong. • Langkah akhir berguna untuk memberi kesempatan pahat ke luar dari benda kerja pada saat bergerak mundur. l = Panjang benda kerja La = Langkah awal Lb = Langkah Akhir L = Panjang Langkah. Gb. 2-12. Panjang langkah 3.4 Kecepatan langkah kerja Pena eksentrik akan membawa lengan pembawa, yaitu pada gerak maju dari A sampai B (sudut) dan gerak mundur dari B sampai A ( sudut ). Maka di sini jelas terlihat bahwa gerak mundur lebih cepat dar gerak maju. Karena jarak tempuh ( keliling lingkaran) untuk gerakan mundur lebih pendek. Praktisnya, perbandingan antara kecepatan gerakan maju dan mundur adalah 3 : 2. Jika mesin sekrap membuat langkah kerja 14
  • 15. Gb. 2-13. Kecepatan langkah 200 langkah per menit, artinya 100 langkah maju dalam 3/5 menit dan lngkah mundur dalam 2/5 menit. Untuk panjang langkah 300 mm maka kecepatan potong (Vc) adalah 100 langkah kerja (maju) sepanjang 300 mm dalam 3/5 menit sama dengan 30.000 mm dalam 3/5 menit atau kecepatan potong sama dengan 100 x 300 x 5/3 dalam 1 menit = 50.000 mm/ menit. = 50 m / menit. Jadi dengan ini dapat disimpulkan : Kecepatan potong (Vc) = banyak langkah dalam menit (n) x panjang langkah (L) x 5/3 . Vc = n x L x 5/3 Atau n= Vc Lx 5 / 3 Vc = Kecepatan potong n = Banyak langkah per menit ( Rpm) L = Panjang langkah. Contoh : Bahan yang akan dipotong adalah besi tuang (Vc = 20 m/menit) dan panjang banda kerja = 150 mm. Ditanya : banyak langkah (n) mesin sekrap yang harus diatur ?. Jawab : Panjang langkah (L) = panjang benda kerja + 10 mm + 20 mm. L = 150 + 10 + 20 L = 180 mm. 15
  • 16. Banyak langkah (n) = Vc Lx 5 / 3 n = 20 .000 20 .000 = 180 x5 / 3 900 / 3 n = 20 .000 200 = 300 3 n = 66,66. n = 67 langkah/menit. Pada mesni diatur banyak langkah yang mendekati angka 67. Penggunaan pada mesin Mesin sekrap kadang-kadang sudah dilengkapi dengan diagram langkah Kerja per menit, sehingga pengaturannya lebih mudah lagi, misalnya contoh di bawah ini. Perhitungan : n= Contoh : Vc 2L Seperti soal sebelumnya, maka : n= 20 .000 20 .000 = 2 x180 360 n = 55 ,55 = 56 langkah / menit Jadi dengan rumus ini hasilnya mendekati pemecahan sebelumnya, untuk selanjutnya lihat table di bawah. Langkah maju Panjang langkah L dalam mm mundur per menit (n) 50 35 70 140 1. 7 14 100 150 V dalam m/menit 7 10 14 20 28 40 200 16 32 Pilih panjang langkah yang mendekati panjang yang diterima, yaitu 150 mm 16
  • 17. 2. Lihat di bawahnya mendekati Vc yang diharapkan, 20 m/menit. 3. Maka banyak langkah yang dapat diambil adalah 70 langkah/menit. Latihan/ Tugas 2 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar 1. Sebutkan 6 keuntungan mesin sekrap ! 2. Sebutkan 2 Jenis mesin sekrap ! 3. Jelaskan tentang klasifikasi mesin sekrap ! 4. Jelaskan tentang prinsip kerja mesin sekrap ! 5. a. Diketahui : Benda kerja st 37. Panjang yang akan dipotong 75 mm. Ditanya : Berapakah banyak langkah kerja (n) ? b. Diketahui : Benda kerja alumunium. Panjang yang akan dipotong 50 mm. Ditanya C. : Berapa banyak langkah kerja (n) ? METODE PENCEKAMAN BENDA KERJA 17
  • 18. Pemcekaman benda kerja pada proses penyekrapan tergantung dari bentuk benda kerja tersebut. 1. Macam-macam pencekaman benda kerja 1.1 Ragum Gb. 3-1. Ragum Ragum adalah pencekam yang paling sering digunakan. Benda persegi panjang, silinder, tak beraturan dapat dicekam pada ragum ini. ragum sekrap dilengkapi dengan busur derajat, sehingga kedudukan bersudut tetentu dapat dicapai. 18
  • 19. a. Cara-cara memasang benda kerja pada ragum Periksa benda kerja ayng akan dikerjakan, gunakan seng atau karton jika permukaan benda kerja dicekam kurang baik (jangan memukul pengencang ragum dengan palu) Gunakan batang silinder, jika salah satu permukaan benda kerja tidak rata Pencekaman benda kerja bulat ( silinder) Pencekaman kerja yang benda tidak berturan Pencekaman kerja tipis benda dengan menambah plat sejajar (parallel) dibagian bawah. Besarnya bagian yang menonjol tidak boleh lebih dari setengah tebal benda kerja. 19
  • 20. Gb. 3-2. Cara menggunakan ragum b. Posisi ragum pada meja mesin Gb. 3-3. posisi benda kerja yg benar Gb. 3-4. Posisi benda kerja yang salah Seperti tercantum pada gambar 3-3. Ragum terletak pada meja mesin sekrap dalam keadaan horizontal. Posisi horizontal ini disebut juga dengan posisi normal Sering sekali proses penyekrapan menggunakan posisi ini, misalnya dalam pembuatan balok sejajar dan sebagainya Pada posisi vertical ini biasanya untuk permesinan khusus. Alur meja horizontal adalah sama dengan meja alur slot untuk permukaan meja 20
  • 21. vertical, sehingga ragum dapat dipasang. Alur slot untuk mesin-mesin selalu standard. Gb. 3-5. Posisi vertikal 1.2 Klem Gb. 3-6. Klem Gb. 3-7. Contoh penggunaannya 21
  • 22. Klem adalah alat pencekam yang biasa digunakan untuk mencekam benda-benda kerj ayang tidak dapat dicekam oleh ragum atau yang diharapkan memerlukan ketelitian tinggi. Klem biasanya digunakan langsung pada meja mesin. Klem pada saat ini terdapat dalam bermacam-macam jenis Pada umumnya klem yang digunakan adalah seperti pada gambar berikut: a. Ketentuan-ketentuan penggunaan klem b. 1. tinggi bantalan klem dan tinggi benda kerja kira-kira sama tinggi (a) 2. Jarak antara baut klem dengan benda kerja harus lebih dekat dari pada jarak baut dengan bantalan (a) 3. aturlah dengan posisi baik, cengkam agar bisang pencekam seluas mungkin (a dan b) 4. gaya pencekaman diteruskan jangan ke meja mencekam harus mesin seperti gambar c, karena permukaan benda kerja akan melengkung (gambar c) 5. benda kerja tidak akan tercekam dengan baik, jika klem pada posisi miring (gambar d) 6. buatlah agar pencekaman pada permukaan yang baik sehingga teknik pencekaman tidak meragkan (gamabr e). 22
  • 23. Gb. 3-8. Ketentuan pencekaman 1.3 Blok V Gb. 3-9. Blok V Blok V sering kali digunakan pada mesin-mesin perkakas, terutama untuk mencekam benda bulat. Blok v ini sering dibuat khusus agar dapat dipadang sesuai dengan alur slot yang ada pada meja mesin. Penggunaan blok V ini selalu digabungkan dengan alat pencekam lainnya seperti klem, ragum dan lain sebagainnya sesuai dengan kebutuhan Gb. 3-10. Posisi pencekm dari blok V Untuk benda bulat sering sekali pencekaman langsung pada meja mesin. Jadi blok V tidak dipergunakan 23
  • 24. Gb. 3-11. Benda Bulat 1.4 Blok Siku Gb. 3-12. Blok siku Blok siku hamper salalu digunakan sebagai alat bantu pencekaman pada mesin-mesin perkakas. Blok siku dapat dipasang seperti gambar 3-12. blok siku dibuat dengan tingkat kepresisian tinggi pada tegak lurusnya. a. Penggunaan blok siku Benda kerja tipis tapi cukup lebar, mka dicekam benda pada blok siku dengan bantuan klem C Profil “L” akan dikerjakan permukaannya 24
  • 26. Gb. 3-14. Pencekaman Sistim pencekaman ini merupkan gabungan seluruh peralatan pencekaman, karena benda kerja yang dicekam tidak beraturan Harap berhati-hati di dalam pencekaman seperti ini, pikirkan baik-baik sebelumnya, terutama bidang dasar pencekaman 2. Latihan /Tugas 3 Jawablah dan gambarkanlah atau kerjakanlah pertanyaan-pertanyaan atau instruksi-instruksi di bawah ini. 26
  • 27. 1. Jika diketahui benda kerja aka disekrap dari bahan ukuran 1” x 3” x 4” menjadi 23 x 48 x 98 mm 2. Jika diketahui benda kerja aka disekrap dari bahan ukuran 1,5” x 1” x 1” menjadi ukuran 1 x 23 x 23. bagaimana metode-metode pencekaman benda kerja tersebut. 3. Jika diketahui benda kerja akan disekrap dari bahan ukuran 10” x 15” x 25” menjadi ukuran 23 x 375 x 495 mm, bagaimana metode pencekamannya. D. RUMAH AYUNAN Rumah ayuann adalah bagian dari lengan sebagian tempat kedudukan pahat potong. Pengeturan rumah ayunan selama proses permesinan sangat penting. Eretan dapat bergerak naik turun untuk membawa pahat potong pada posisi yang diharapkan. 27
  • 28. Gb. 4-1. Kerja rumah ayunan Coba lakukan pada mesin sekrap hal-hal dibawah ini :  Aturlah posisi skala pada angka 0 (nol).  Ukurlah dengan penggaris besi jarak antara rumah ayunan dari bagian terbawa terhadap meja.  Putar satu putaran dari nol kembali kearah nol.  Ukuralh kembali jarak tersebut.  Maka didapat untuk satu putaran. 1. Perinsip pengaturan rumah ayunan. 28
  • 29. . Plat untuk kedudukan pahat akan berayun (rumah ayunan), jika lengan mesin mundur. Pada bergerak maju langkah maju rumah ayunan akan diam, tetapi pada langkah mundur rumah ayunan akan terbuka kedepan Ini berguna agar pahat potong terangkat dari benda kerja, karena pada gerakan mundur otomatis meja mesin bergeser, sehingga tidak terjadi gaya tekan pada punggung pahat. Gb. 4-2. Kerja rumah ayunan Untuk suatu penyekrapan yang baik, maka plat ayunan harus diatur pada posisi seperti pahat ayunan. Plat ayunan selalu mengarah pada bagian permukaan benda kerja yang dipotong. Gb. 4-3. Posisi plat ayunan Posisi-posisi rumah ayunan. 29
  • 30. . 2.1 Penyekrapan tegak Eretan terpasang tegak lurus dan rumah ayunan sedikit dimiringkan kearah permukaan yang akan dipotong. Gb. 4-4. Posisi tegak 2.2 Penyekrapan bidang miring Eretan diatur sesuai dengan sudut yang diminta dan rumah ayunan diatur agar posisi pahat potong mengarah kepermuakaan benda kerja yang akan dipotong. Gb. 4-5. Posisi miring Memasang pahat 30
  • 31. 3.1 Pahat sekrap pahat serap serupa dengan pahat bubut. Perbedaannya hanya dimensi pahat lebih besar, karena pahat sekrap harus kuat. Gb. 4-6. Pahat sekrap Perhatikan gambar. A = sudut bebas F = Sudut Baji B = Sisi potong G = Sisi bebas ujung C = Bidang pembuang H = Bidang bebas D = Bentuk pahat I E = Sudut kemiringan K = Sudut Sisi Potong = Sudut Buang sisi potong Pahat sekrap yang sering digunakan untuk pemotongan suatu permukaan adalah pahat kasar dan pahat netral, baik pahat kiri maupun pahat kanan. 3.2 Bentuk-bentuk pahat sekrap. 31
  • 32. Pada daftar ini hanya diperhatikan jenis pahat-pahat yang biasa digunakan. a. Pahat kasar lurus b. Pahat kasar (bengkok) c. Pahat netral d. Pahat sisi lurus e. Pahat kasar sisi Pahat alur : g.1 Pahat alur rata g.2 Pahat alur radius h. Pahat bentuk (Profil). Gb. 4-7. Bentuk-bentuk pahat sekrap 32
  • 33. 3.3 Memasang pahat pada rumah ayunan pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30-40 mm keluar dari rumah ayunan. Pada posisi ini pahat cukup kuat untuk beban potong. Gb. 4-8. Pemasangan pahat Jika terlalu panjang, maka pahat akan lentur dan mungkin akan patah. Gb. Posisi pemasangan salah 33
  • 34. 3.4 Pemegang pahat a. Pemegang pahat universal Pemegang pahat seperti ini dapat menyekrap beberapa posisi dan perubahan posisi penyekrapan dapat diatur. Perhatikan gambar dibawah ini. Gb. 4-9. Pemegang pahat universal Posisi-posisi pahat penyekrapan yang dapat dilakukan adalah : Gb. 4-10. Posisi pemegang pahat a Datar (a) d Sudut (d) b Tegak (b) e Bertingkat(e) c Alur (c) 34
  • 35. Dengan menggunakan pemegang pahat ini pahat lebih hemat, karena ukuran pahat besar. b. Pemegang pahat dalam Dengan pemegang pahat ini maka alur-alur dalam dapat dibuat. Bidang pemegang pahat ini dikat dengan mur pada rumah pahat. Gb. 4-11. Pahat dalam Jika alur dalam tersebut cukup panjang, maka pemegang pahat harus tidak mudah lentur. Gb. 4-12. Pembuat alur dalam 35
  • 36. Gb. 4-13. Alur dalam yang dalam jika alur dalam tersebut cukup panjang, maka pemegang pahat harus tidak mudah lentur 4 Latihan 4 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar ! 1. Pada proses pemotogan benda kerja di mesin sekrap terjadi gaya-gaya apa saja? 2. Apa sebab pencekamam pada ragum di meja mesin sekrap tidak diperbolehkan kearah melebar, dan sebutkan akibat-akibatnya! 3. Apa akibat jika pencekaman meja mesin sekrap pada mesin sekrap ! 4. Sebutkan alat-alat pencekam pada benda kerja pada mesin sekrap ! 5. Sebutkan ketentuan-ketentuan penggunaan klem! 6. Jelaskan tentang prinsip pengeturan rumah ayunan! 7. Sebtukan nama-nama pahat yang digunakan pada proses penyekrapan! 8. Apa Yang anda ketahui tentang pemegangn pahat universal ? 36
  • 37. TEST SUMATIF Waktu : 90 menit Jawablah dan kerjakan soal-soal dibawah ini Benda kerja dengan ukuran 45 mm x 50 mm x 40 mm akan disekrap menjadi ukuran 35 mm x 40 mm x 30 mm. Pertanyaan : 1. Sebutkan langkah-langkah persiapan dalam menyekrap ! 2. Sebutkan langkah-langkah menyalakan mesin sekrap ! 3. Sebutkan dengan jelas sistim pencekaman yang baik digunakan, terangkan apa sebabnya ! 4. Sebutkan pahat sekrap yang digunakan dan jelaskan cara memasang pahat pada mesin sekrap 5. Jelaskan dengan singkat langkah-langkah dalam menyekrap hingga sesuai dengan ukuran yang dicapai ! 37
  • 38. KUNCI JAWABAN 1. Latihan 1 a. f. Benar b. Benar g. Salah c. Benar h. Benar d. Salah i. Benar e. 2. Salah Salah j. Benar Latihan 2 1. Keuntungan mesin sekrap adalah : a. Ideal untuk kerja pengesahan b. Mudah dioperasikan c. Mudah dalam penyetelan d. Murah biaya pengoprasian e. Hemat dalam penggunaan pahat potongnya f. Mudah dalam perawatan 2. Jenis-jenis mesin sekrap adalah : a. Jenis penggerakan dengan system poros engkol b. Jenis penggerak dengan menggunakan hidrolik. 3. Klasifikasi mesin sekrap : Tergantung dari panjang maksimum gerak utama mesin, yaitu gerak transversal, gerak longitudinal, gerak vertical 4. Perinsip kerja pada mesin sekrap adalah : Merubah panjang berputar menjadi gerakan lurus, dengan panjang gerak yang dapat diatur-atur. Selain itu pula ada gerak-gerak lainnya yang dapat atau diatur dengan menggunakan prinsip poros engkol. 38
  • 39. 5. a. Banyak langkah (n) ? L = 75 + 10 + 20 L = 105 mm n= Vc 20 .000 = 5 5 Lx 105 x 3 3 n = 114 langkah / menit b. 3. n = 600 langkah / menit Latihan 3 1. Metode cukup dengan menggunakan ragum 2. Sama dengan no 1, hanya perlu diperhatikan penggunakan blok parallel 3. metode pencekamannya dengan menggunakan metode dicekam langsung pada meja mesin sekrap, dengan menggunakan klem sisi atau klem biasa 4. Latihan 4 1. Gaya-gaya yang terjadi pada pahat potong pada waktu terjadi pemotongan adalah : Gaya yang berlawanan dengan arah gerak potong atau gerak maju dari pahat sekrap. Oleh sebab gaya inilah maka pahat sekrap jangan terlalu panjang keluarnya pada saat penjepitan. 2. sebab pencekam benda kerja tidak diperbolehkan kearah melebar, adalah : akan berakibat benda kerja kurang tercekam, karena bidang yang akan dicekam terlalu kecil. Jika dilakukan hal ini, maka ada kemungkinan benda kerja terangkat lalu menabrak pahat. 39
  • 40. 3. jika tidak dibersikan akibatnya adalah : ragum tidak parallel terhadap meja yang akhirnya nanti benda kerja yang disekrap tidak parallel pula, selain itu juga meja sekrap tidak akan presisi, karena pada permukaan meja mesin akan terjadi lubang-lubang. 4. Alat-alat pencekam benda kerja di mesin sekrap adalah :  ragum  klem  klem sisi  blok vee  blok siku  alat-alat penepat pencekam 5. Ketentuan-ketentuan penggunaan klem : a Baut pencekam klem harus lebih dekat kepada benda kerja agar supaya gaya cekam klem lebih besar kepada benda kerja. b Mulut klem yang kontak dengan permukaan benda kerja harus benar-benar sempurna posisinya, jangan pada posisi miring. c gaya pengkleman hrus diyeruskan pada meja, jika benda kerja benda kerja menggantung maka sebaliknya pada bagian bawahnya d Usahakan klem pada posisi pencekamannya jjika dilihat dari samping jangan miring keatas atau kebawah, karena klem tidak sempurna pada saat pengeklemannya. e Tinggi bantalan klem kira-kira harus sama tinggi dengan tinggi benda kerja yang akan diklem. f Permukaan benda kerja yang akan diklem usahakan agar permukaan benar-benar baik, bila perlu beri ganjal tambahan. 6. Prinsip pengaturan rumah ayunan : a. Jika menggunakan pahat potong netral, maka rumah ayunan dapat pada posisi lurus atau sejajar. 40
  • 41. b. Jika menggunakan pahat potong kanan, maka rumah ayunan harus dimiringkan kekiri agar pada saat pemotongan bagian belakang dari pahat dapat bebas dari permukaan benda kerja. 7. Nama-nama pahat yang sering digunakan : a. Pahat kasar lurus (kiri dan kanan) b. Pahat kasar lengkung c. Pahat proses akhir d. Pahat netral e. Pahat sisi lurus. f. Pahat kasar sisi g. Pahat alur h. Pahat bentuk (profil khusus) 8. Pemegang pahat universal Pemegang pahat ini berguna hanya berupa pemengang yang bentunknya panjang, sepanjang alur dalam yang akan dibuat dan dilebihkan panjangnya kira-kira 50 mm agar untuk kelebihan panjang langkah kerja. 41
  • 42. PRAKTEK MENYEKRAP RATA Tujuan Instruksional Umum : • Mampu menyekrap dengan mesin sekrap Tujuan Istruksional Khusus : Agar dapat : • Menggunakan tebel kecepatan putaran mesin sekrap yang dipakai dalam latihan ini. • Pengeset kecepatan putar mesin sesuai yang sebenarnya • Mengeset kecepatan asutan sesuai yang seharusnya • Mengeset ragum dengan benar • Mengeset benda kerja dengan benar • Menyekrap rata sesuai dengan ukuran pada gambar kerja dengan baik dan aman Alat dan Bahan 1) Alat-alat : • Mesin sekrap dan • Parallel kelengkapannya • Pahat sekrap • Ragum • penggores • Jangka sorong • Kikir • Palu plastic • Kacamata bening 2) Bahan : • St 37, 45 mm x 50 mm x 40 mm 42
  • 43. Keselamatan Kerja • Pakailah kacamata sebelum bekerja • Jangan tinggalkan mesin dalam keadaan berjalan • Hati-hati dalam menyeting kedalaman pisau / pahat • Laporkan kepada instruktur apabila terjadi kejangalan pada mesin Langkah-langkah Kerja : • Pasang benda kerja pada ragum • Pasang pisau sekrap pada rumah pahat mesin sekrap • Setting kecapatan mesin sekrap • Lakukan penyekrapan dimulau dari bagian I dan dilajutkan pada bidang II, setelah itu kerjakan pada bidang III, lalu kerjakan pada bidang IV • Cek kesikuan antara bidang-bidang yang dikerjakan 43
  • 44. MENYEKRAP BERTINGKAT Tujuan Instruksional Umum : • Mampu menyekrap untuk melaksanakan meyekrap bertingkat Tujuan Instruksional Khusus : Agar dapat : • Menyeting pahat sekrap dalam menyekrap bertingkat • Menyeting benda kerja yang akan dikerjakan menyekrap bertingkat • Menyeting kecepatan yang digunakan • Menyekrap bertingkat sesuai dengan gambar kerja dengan bai dan aman • Alat dan Bahan 1) Alat-alat : • Mesin sekrap • Palu pelastik dankelengkapannya • Pisau sekrap • Ragum • Kikir • Jangka sorong • Kacamatan bening 2) Bahan : • St 37, 45 mm x 50 mm x 40 mm (lanjutan sekrap rata) Keselamatan Kerja 44
  • 45. • Pakailah kacamata sebelum bekerja • Jangan tinggalkan mesin dalam keadaan berjalan • Gunakan cairan pendingin agar tidak panas • Laporkan kepada instruktur mendapatkan kesulitan atau tejadi kejanggalan pada mesin Langkah-langkah Kerja : • Menyeting benda kerja pada ragum (harus siku dan presisi) • Miringkan rumah pahat sekrap jika untuk mencapai kesikuan • Kerjakan menyekrap bertingkat yang dimulai dari tingkatan paling atas, setelah itu tingkat kedua, terus tingkatan ketiga • Lakukan pengecekap kesikuan dan ukuran jika telah menyelesaikan satu tingkat baru dilanjutkan. 45
  • 46. 46
  • 47. 47