4. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT :
Benda kerja yang berputar.
Menggunakan pahat bermata potong tunggal
(single - point cutting tool ).
Gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda
kerja pada jarak tertentu sehingga akan
membuang permukaan luar benda kerja.
Proses bubut permukaan /surface turning
adalah proses bubut yang identik dengan
proses bubut rata , tetapi arah gerakan
pemakanan tegak lurus terhadap sumbu
benda kerja.
Proses bubut tirus/taper turning sebenarnya
identik dengan proses bubut rata di atas,
hanya jalannya pahat membentuk sudut
tertentu terhadap sumbu benda kerja.
5. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT
prinsip kerja dari mesin bubut adalah
gerak potong yang dilakukan oleh benda
kerja yang berputar (bergerak rotasi)
dengan gerak makan oleh pahat yang
bergerak translasi dan dihantarkan pada
benda kerja.
6. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA
Dalam kegiatan praktek dibengkel atau industri,
keselamatan kerja adalah hal utama yang perlu
mendapat perhatian serius oleh pihak pengelola. Oleh
karena itu sebelum kita melaksanakan praktek kita
harus mampu mengidentifikasikan (mengelompokkan
keselamatan kerja) antara lain :
a) Keselamatan operator
b) Keselamatan mesin
c) Keselamatan alat-alat pendukung seperti:
pahat, alat ukur (jangka sorong, mikro meter
dll) serta alat pendukung pelaksanaan kerja
lainnya.
d) Keselamatan benda kerja.
14. JENIS-JENIS CEKAM DAN FUNGSINYA
- For holding cylindrical stock
centered.
- For facing/center drilling
This is independent chuck generally
has four jaws , which are adjusted
individually on the chuck face by
means of adjusting screws
Cekam Rahang 3
Cekam Rahang 4
Sumariyanto. 2007
15. Cekam Collet
Cekam Magnetic
Collet chuck is
used to hold small
workpieces
Thin jobs can be
held by means of
magnetic chucks.
JENIS - JENIS CEKAM DAN FUNGSINYA
www. engbasics.com www. efunda.com
16. MEMASANG BENDA KERJA PADA CEKAM
Penjepitan Benda Kerja pada Diamater Luar Penjepitan Benda Kerja Pada Diameter Dalam
17. MEMASANG PAHAT DAN MENGECEK
KETINGGIANNYA
Too High. Too Low
As High As Center
18. PERALATAN UNTUK MENJEPIT BENDA KERJA
Yang perlu diperhatikan
Penjepitan tidak merusak benda-kerja
Ditahan senter atau tidak.
Fungsi alat penjepit
Mencekam benda-kerja pada kedudukan yang benar
terhadap spindel mesin
Menahan benda-kerja dari gaya pemotongan
pahat, dan memutar benda kerja
19. MODEL PAHAT
Pahat bubut di buat dari baja karbon biasa atau baja
potong cepat HSS. Sungguh sering, alat itu terdiri dari
suatu ujung perpaduan baja laju tinggi untuk
penguatan poros baja.
20. JENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN
BUBUT
Proses bubut dikelompokkan dalam dua kategori,
yaitu pengerjaan pada bagian luar benda kerja (
Outside Turning ) dan pegerjaan pada bagian dalam
benda kerja(Inside Turning).
21. SECARA UMUM PROSES PENGERJAAN
MESIN BUBUT TERSEBUT ADALAH:
A. Pembubutan muka (surface turning )
B. Pembubutan tirus (taper turning )
C. Proses pembubutan ulir
D. Pembubutan lubang ( boring),
E. Membubut profil
F. Pembuatan kartel (knurling)
G. Membuat ulir sekrap
H. Membubut dalam
I. Mengebor pada mesin bubut
22. Pahat bubut
Jenis-jenis pahat bubut
a. alur b. Profil tengah c. Ulir luar
d. Pahat kopi e. Profil sudut f. Dalam tembus
23. Pahat bubut
a. Rata kanan b. Chamfer arah kanan c. Bertingkat arah kanan
d. Pahat dalam bertingka e. Pahat alur dalam f. Pahat ulir dalam
26. Kecepatan potong
Dipengaruhi oleh
1. Kekuatan bahan yang dikerjakan
2. Ukuran bagian tatal yang terpotong (dalamnya pemotongan)
3. Tingkat kehalusan yang dikehendaki
4. Bahan pahat yang dipakai
5. Bentuk pahat
6. Penjepitan benda kerja
7. Macam dan keadaan mesin bubut
27. Kecepatan potong
P
d
Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh titik P, pada benda-kerja dengan
garis tengah d dalam waktu 1 menit diukur dalam meter.
Vc = kecepatan potong dengan satuan m/men
n = putaran benda-kerja dengan satuan l/men
d = diameter benda-kerja dengan satuan mm
= 3,14
v m
d n
mm
/ min
. .
min
1
1000
,
1000
.
. n
d
v
2
2
1 d
d
d
28. WAKTU PEMBUBUTAN
d = diameter benda kerja
f = pemakanan dalam satu putaran
(mm/putaran)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan muka (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan muka (mm)
F = kecepatan pemakanan setiap
31. CONTOH :
JIKA KITA AKAN MEMBUBUT BENDA KERJA DARI BAHAN ALUMUNIUM
DIAMETER 40 MM DENGAN PAHAT HSS. HITUNGLAH KECEPATAN
PUTARAN MESIN?
JAWAB :
KECEPATAN POTONG ALUMUNIUM DAPAT DILIHAT PADA TABEL 4.1
MISAL KITA AMBIL 30 M/ MENIT. MAKA KECEAPATANNYA ADALAH:
KECEPATAN PUTARAN MESIN
32. KECEPATAN PEMAKANAN
1. Pemakanan Kasar:
Menggunakan pemakanan 0,40 mm
untuk benda kerja yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi.
2. Pemakanan Halus:
Menggunakan pemakanan (0,07-0,12) mm
untuk benda kerja yang memerlukan keterlitian yang tinggi.
Jenis Kecepatan Pemakanan
33. Materials
Pemakan Kasar Pemakanan Halus
inchi mm Inchi mm
Alumunium 0,015-0,030 0,40-0,75 0,005-0,010 0,13-0,25
Bronze. 0,015-0,025 0,40-0,65 0,003-0,010 0,07-0,25
Cast Iron 0,015-0,025 0,40-0,65 0,005-0,012 0,13-0,30
Tool Steel. 0,010-0,020 0,25-0,50 0,003-0,010 0,07-0,25
Machinery Steel. 0,010-0,020 0,25-0,50 0,003-0,010 0,07-0,25
Tabel Kecepatan Pemakanan Untuk Beberapa Jenis Bahan dengan Pahat
(HSS).
35. Jika kita akan membubut benda
kerja dari bahan alumunium
diameter 40 mm dengan pahat
HSS kecepatan potong 75
m/menit, panjang pembubutan
15 mm, jarak awal/star pahat 5
mm dan feed 0,17 mm/putaran,
tentukan lama waktu
pembubutan (TM)!
Editor's Notes
Gerak translasi merupakan gerak dari suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama disetiap titiknya, dapat berupa vertikal atau horisontal. Sebuah benda dapat dikatakan melakukan gerak translasi (pergeseran) apabila setiap titik yang ditempuh berupa garis lurus.