SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
PRODI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK RAFLESIA
Kepala Tetap
Kepala Lepas
Eretan
GERAKAN-GERAKAN DALAM
MEMBUBUT
a. Gerakan berputar,
b. Gerakan memanjang
c. Gerakan melintang
Ketiga bentuk gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
PRINSIP KERJA MESIN BUBUT :
Benda kerja yang berputar.
 Menggunakan pahat bermata potong tunggal
(single - point cutting tool ).
 Gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda
kerja pada jarak tertentu sehingga akan
membuang permukaan luar benda kerja.
 Proses bubut permukaan /surface turning
adalah proses bubut yang identik dengan
proses bubut rata , tetapi arah gerakan
pemakanan tegak lurus terhadap sumbu
benda kerja.
 Proses bubut tirus/taper turning sebenarnya
identik dengan proses bubut rata di atas,
hanya jalannya pahat membentuk sudut
tertentu terhadap sumbu benda kerja.
PRINSIP KERJA MESIN BUBUT
prinsip kerja dari mesin bubut adalah
gerak potong yang dilakukan oleh benda
kerja yang berputar (bergerak rotasi)
dengan gerak makan oleh pahat yang
bergerak translasi dan dihantarkan pada
benda kerja.
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA
Dalam kegiatan praktek dibengkel atau industri,
keselamatan kerja adalah hal utama yang perlu
mendapat perhatian serius oleh pihak pengelola. Oleh
karena itu sebelum kita melaksanakan praktek kita
harus mampu mengidentifikasikan (mengelompokkan
keselamatan kerja) antara lain :
a) Keselamatan operator
b) Keselamatan mesin
c) Keselamatan alat-alat pendukung seperti:
pahat, alat ukur (jangka sorong, mikro meter
dll) serta alat pendukung pelaksanaan kerja
lainnya.
d) Keselamatan benda kerja.
BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT:
1. Kepala Tetap
2. Kepala Lepas
3. Alas Mesin
4. Eretan (carriage/support)
5. TUAS PENGATUR KECEPATAN
TRANSPORTER DAN SUMBU PEMBAWA
6. Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa
7. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
8. Penjepit Pahat
9. Eretan Atas
10. Keran pendingin
11. Roda Pemutar
WORK HOLDING
JENIS-JENIS CEKAM DAN FUNGSINYA
- For holding cylindrical stock
centered.
- For facing/center drilling
This is independent chuck generally
has four jaws , which are adjusted
individually on the chuck face by
means of adjusting screws
Cekam Rahang 3
Cekam Rahang 4
Sumariyanto. 2007
Cekam Collet
Cekam Magnetic
Collet chuck is
used to hold small
workpieces
Thin jobs can be
held by means of
magnetic chucks.
JENIS - JENIS CEKAM DAN FUNGSINYA
www. engbasics.com www. efunda.com
MEMASANG BENDA KERJA PADA CEKAM
Penjepitan Benda Kerja pada Diamater Luar Penjepitan Benda Kerja Pada Diameter Dalam
MEMASANG PAHAT DAN MENGECEK
KETINGGIANNYA
Too High. Too Low
As High As Center
PERALATAN UNTUK MENJEPIT BENDA KERJA
Yang perlu diperhatikan
 Penjepitan tidak merusak benda-kerja
 Ditahan senter atau tidak.
 Fungsi alat penjepit
 Mencekam benda-kerja pada kedudukan yang benar
terhadap spindel mesin
 Menahan benda-kerja dari gaya pemotongan
pahat, dan memutar benda kerja
MODEL PAHAT
Pahat bubut di buat dari baja karbon biasa atau baja
potong cepat HSS. Sungguh sering, alat itu terdiri dari
suatu ujung perpaduan baja laju tinggi untuk
penguatan poros baja.
JENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN
BUBUT
Proses bubut dikelompokkan dalam dua kategori,
yaitu pengerjaan pada bagian luar benda kerja (
Outside Turning ) dan pegerjaan pada bagian dalam
benda kerja(Inside Turning).
SECARA UMUM PROSES PENGERJAAN
MESIN BUBUT TERSEBUT ADALAH:
A. Pembubutan muka (surface turning )
B. Pembubutan tirus (taper turning )
C. Proses pembubutan ulir
D. Pembubutan lubang ( boring),
E. Membubut profil
F. Pembuatan kartel (knurling)
G. Membuat ulir sekrap
H. Membubut dalam
I. Mengebor pada mesin bubut
Pahat bubut
Jenis-jenis pahat bubut
a. alur b. Profil tengah c. Ulir luar
d. Pahat kopi e. Profil sudut f. Dalam tembus
Pahat bubut
a. Rata kanan b. Chamfer arah kanan c. Bertingkat arah kanan
d. Pahat dalam bertingka e. Pahat alur dalam f. Pahat ulir dalam
Pahat bubut
Penyetelan ketinggian
Benar
Salah
Penjepitan pahat bubut
Benar Salah
PENYETINGAN PAHAT
Kecepatan potong
Dipengaruhi oleh
1. Kekuatan bahan yang dikerjakan
2. Ukuran bagian tatal yang terpotong (dalamnya pemotongan)
3. Tingkat kehalusan yang dikehendaki
4. Bahan pahat yang dipakai
5. Bentuk pahat
6. Penjepitan benda kerja
7. Macam dan keadaan mesin bubut
Kecepatan potong
P
d
Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh titik P, pada benda-kerja dengan
garis tengah d dalam waktu 1 menit diukur dalam meter.
Vc = kecepatan potong dengan satuan m/men
n = putaran benda-kerja dengan satuan l/men
d = diameter benda-kerja dengan satuan mm
 = 3,14
 
 
v m
d n
mm
/ min
. .
min








1
1000
,
1000
.
. n
d
v


2
2
1 d
d
d


WAKTU PEMBUBUTAN
d = diameter benda kerja
f = pemakanan dalam satu putaran
(mm/putaran)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan muka (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan muka (mm)
F = kecepatan pemakanan setiap
PUTARAN MESIN BUBUT
Materials HSS Carbide
Fine Coarse Fine Coarse
Tool Steel 75 – 100 25 – 45 185 – 230 110 – 140
Low Carbon Steel 70 – 90 25 – 40 170 – 215 90 – 120
Medium Carbon Steel 60 – 85 20 – 40 140 – 185 75 – 110
Cast Iron 40 – 45 25 – 30 110 – 140 60 – 75
Brass 85 - 110 45 – 70 185 – 215 120 – 150
Alumunium 70 – 110 30 – 45 140 – 215 60 – 90
Tabel Kecepatan Potong untuk Beberapa Jenis Bahan
KECEPATAN POTONG
CONTOH :
JIKA KITA AKAN MEMBUBUT BENDA KERJA DARI BAHAN ALUMUNIUM
DIAMETER 40 MM DENGAN PAHAT HSS. HITUNGLAH KECEPATAN
PUTARAN MESIN?
JAWAB :
KECEPATAN POTONG ALUMUNIUM DAPAT DILIHAT PADA TABEL 4.1
MISAL KITA AMBIL 30 M/ MENIT. MAKA KECEAPATANNYA ADALAH:
KECEPATAN PUTARAN MESIN
KECEPATAN PEMAKANAN
1. Pemakanan Kasar:
Menggunakan pemakanan 0,40 mm
untuk benda kerja yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi.
2. Pemakanan Halus:
Menggunakan pemakanan (0,07-0,12) mm
untuk benda kerja yang memerlukan keterlitian yang tinggi.
Jenis Kecepatan Pemakanan
Materials
Pemakan Kasar Pemakanan Halus
inchi mm Inchi mm
Alumunium 0,015-0,030 0,40-0,75 0,005-0,010 0,13-0,25
Bronze. 0,015-0,025 0,40-0,65 0,003-0,010 0,07-0,25
Cast Iron 0,015-0,025 0,40-0,65 0,005-0,012 0,13-0,30
Tool Steel. 0,010-0,020 0,25-0,50 0,003-0,010 0,07-0,25
Machinery Steel. 0,010-0,020 0,25-0,50 0,003-0,010 0,07-0,25
Tabel Kecepatan Pemakanan Untuk Beberapa Jenis Bahan dengan Pahat
(HSS).
Pahat bubut
Tabel sudut potong
High - speed Steel
Material
Cemented carbide
° ° ° ° ° °
8
8
8
8
8
8
8
8
12
12
8
12
12
--
68
72
68
72
72
82
64
82
48
64
76
64
68
--
14
10
14
10
10
0
18
0
30
14
6
14
10
--
baja murni s/d 70 kg/mm2
besi tuang s/d 50 kg/mm2
baja campuran s/d 85 kg/mm2
baja campuran s/d 100 kg/mm2
besi tuang yang dapat dikeraskan
baja tuang
tembaga
kuningan, kuningan merah, bronze tuang
aluminium murni
aluminium tuang dan plastik tuang
magnesium campuran
novotext, bakelite
karet, kertas
porselin
5
5
5
5
5
5
8
5
12
12
5
12
12
5
75
79
75
66
75
85
64
79
48
60
79
64
68
85
10
6
10
8
10
0
18
6
30
18
6
14
10
0
Jika kita akan membubut benda
kerja dari bahan alumunium
diameter 40 mm dengan pahat
HSS kecepatan potong 75
m/menit, panjang pembubutan
15 mm, jarak awal/star pahat 5
mm dan feed 0,17 mm/putaran,
tentukan lama waktu
pembubutan (TM)!

More Related Content

Similar to Berikut langkah-langkah penyelesaiannya:- Diameter benda kerja (d) = 40 mm- Kecepatan potong (Vc) = 75 m/menit- Panjang pembubutan (L) = 15 mm - Jarak awal/star pahat (la) = 5 mm- Pemakanan (f) = 0,17 mm/putaranTM = (L - la) / f= (15 - 5) / 0.17= 10 / 0.17= 58,82 menitJadi, waktu pembubutan (TM) ad

Pengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusPengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusEssyKarundeng
 
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptxEka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptxrinantavalent
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisGoem Gumilar
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
05.bubut dan latihan
05.bubut dan latihan05.bubut dan latihan
05.bubut dan latihanMahros Darsin
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakasNiko Sh
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakasAgus Witono
 
1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya
1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya
1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannyanikkobull
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Eko Supriyadi
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Eko Supriyadi
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutEssyKarundeng
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Endang Saefullah
 
Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Muhamad Amirudin
 

Similar to Berikut langkah-langkah penyelesaiannya:- Diameter benda kerja (d) = 40 mm- Kecepatan potong (Vc) = 75 m/menit- Panjang pembubutan (L) = 15 mm - Jarak awal/star pahat (la) = 5 mm- Pemakanan (f) = 0,17 mm/putaranTM = (L - la) / f= (15 - 5) / 0.17= 10 / 0.17= 58,82 menitJadi, waktu pembubutan (TM) ad (20)

Pengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusPengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
 
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptxEka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
Eka Rahmad Dhani mesin Bubut.pptx
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindris
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
05.bubut dan latihan
05.bubut dan latihan05.bubut dan latihan
05.bubut dan latihan
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 
6. mesin perkakas(1)
6. mesin perkakas(1)6. mesin perkakas(1)
6. mesin perkakas(1)
 
Bab 4.
Bab 4.Bab 4.
Bab 4.
 
1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya
1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya
1. Macam-macam Alat Potong pada Mesin Bubut dan Cara Penggunaannya
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
 
Bubut
BubutBubut
Bubut
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
 
Gerinda 1
Gerinda 1Gerinda 1
Gerinda 1
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
 
Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)Proses pemotongan (milling dan grinda)
Proses pemotongan (milling dan grinda)
 

Berikut langkah-langkah penyelesaiannya:- Diameter benda kerja (d) = 40 mm- Kecepatan potong (Vc) = 75 m/menit- Panjang pembubutan (L) = 15 mm - Jarak awal/star pahat (la) = 5 mm- Pemakanan (f) = 0,17 mm/putaranTM = (L - la) / f= (15 - 5) / 0.17= 10 / 0.17= 58,82 menitJadi, waktu pembubutan (TM) ad

  • 3. GERAKAN-GERAKAN DALAM MEMBUBUT a. Gerakan berputar, b. Gerakan memanjang c. Gerakan melintang Ketiga bentuk gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
  • 4. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT : Benda kerja yang berputar.  Menggunakan pahat bermata potong tunggal (single - point cutting tool ).  Gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja.  Proses bubut permukaan /surface turning adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata , tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.  Proses bubut tirus/taper turning sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja.
  • 5. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT prinsip kerja dari mesin bubut adalah gerak potong yang dilakukan oleh benda kerja yang berputar (bergerak rotasi) dengan gerak makan oleh pahat yang bergerak translasi dan dihantarkan pada benda kerja.
  • 6. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Dalam kegiatan praktek dibengkel atau industri, keselamatan kerja adalah hal utama yang perlu mendapat perhatian serius oleh pihak pengelola. Oleh karena itu sebelum kita melaksanakan praktek kita harus mampu mengidentifikasikan (mengelompokkan keselamatan kerja) antara lain : a) Keselamatan operator b) Keselamatan mesin c) Keselamatan alat-alat pendukung seperti: pahat, alat ukur (jangka sorong, mikro meter dll) serta alat pendukung pelaksanaan kerja lainnya. d) Keselamatan benda kerja.
  • 7. BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT: 1. Kepala Tetap 2. Kepala Lepas
  • 8. 3. Alas Mesin 4. Eretan (carriage/support)
  • 9. 5. TUAS PENGATUR KECEPATAN TRANSPORTER DAN SUMBU PEMBAWA 6. Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa
  • 10. 7. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama 8. Penjepit Pahat
  • 11. 9. Eretan Atas 10. Keran pendingin
  • 14. JENIS-JENIS CEKAM DAN FUNGSINYA - For holding cylindrical stock centered. - For facing/center drilling This is independent chuck generally has four jaws , which are adjusted individually on the chuck face by means of adjusting screws Cekam Rahang 3 Cekam Rahang 4 Sumariyanto. 2007
  • 15. Cekam Collet Cekam Magnetic Collet chuck is used to hold small workpieces Thin jobs can be held by means of magnetic chucks. JENIS - JENIS CEKAM DAN FUNGSINYA www. engbasics.com www. efunda.com
  • 16. MEMASANG BENDA KERJA PADA CEKAM Penjepitan Benda Kerja pada Diamater Luar Penjepitan Benda Kerja Pada Diameter Dalam
  • 17. MEMASANG PAHAT DAN MENGECEK KETINGGIANNYA Too High. Too Low As High As Center
  • 18. PERALATAN UNTUK MENJEPIT BENDA KERJA Yang perlu diperhatikan  Penjepitan tidak merusak benda-kerja  Ditahan senter atau tidak.  Fungsi alat penjepit  Mencekam benda-kerja pada kedudukan yang benar terhadap spindel mesin  Menahan benda-kerja dari gaya pemotongan pahat, dan memutar benda kerja
  • 19. MODEL PAHAT Pahat bubut di buat dari baja karbon biasa atau baja potong cepat HSS. Sungguh sering, alat itu terdiri dari suatu ujung perpaduan baja laju tinggi untuk penguatan poros baja.
  • 20. JENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUT Proses bubut dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu pengerjaan pada bagian luar benda kerja ( Outside Turning ) dan pegerjaan pada bagian dalam benda kerja(Inside Turning).
  • 21. SECARA UMUM PROSES PENGERJAAN MESIN BUBUT TERSEBUT ADALAH: A. Pembubutan muka (surface turning ) B. Pembubutan tirus (taper turning ) C. Proses pembubutan ulir D. Pembubutan lubang ( boring), E. Membubut profil F. Pembuatan kartel (knurling) G. Membuat ulir sekrap H. Membubut dalam I. Mengebor pada mesin bubut
  • 22. Pahat bubut Jenis-jenis pahat bubut a. alur b. Profil tengah c. Ulir luar d. Pahat kopi e. Profil sudut f. Dalam tembus
  • 23. Pahat bubut a. Rata kanan b. Chamfer arah kanan c. Bertingkat arah kanan d. Pahat dalam bertingka e. Pahat alur dalam f. Pahat ulir dalam
  • 26. Kecepatan potong Dipengaruhi oleh 1. Kekuatan bahan yang dikerjakan 2. Ukuran bagian tatal yang terpotong (dalamnya pemotongan) 3. Tingkat kehalusan yang dikehendaki 4. Bahan pahat yang dipakai 5. Bentuk pahat 6. Penjepitan benda kerja 7. Macam dan keadaan mesin bubut
  • 27. Kecepatan potong P d Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh titik P, pada benda-kerja dengan garis tengah d dalam waktu 1 menit diukur dalam meter. Vc = kecepatan potong dengan satuan m/men n = putaran benda-kerja dengan satuan l/men d = diameter benda-kerja dengan satuan mm  = 3,14     v m d n mm / min . . min         1 1000 , 1000 . . n d v   2 2 1 d d d  
  • 28. WAKTU PEMBUBUTAN d = diameter benda kerja f = pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran) n = putaran benda kerja (Rpm) ℓ = panjang pembubutan muka (mm) la = jarak star pahat (mm) L = panjang total pembubutan muka (mm) F = kecepatan pemakanan setiap
  • 30. Materials HSS Carbide Fine Coarse Fine Coarse Tool Steel 75 – 100 25 – 45 185 – 230 110 – 140 Low Carbon Steel 70 – 90 25 – 40 170 – 215 90 – 120 Medium Carbon Steel 60 – 85 20 – 40 140 – 185 75 – 110 Cast Iron 40 – 45 25 – 30 110 – 140 60 – 75 Brass 85 - 110 45 – 70 185 – 215 120 – 150 Alumunium 70 – 110 30 – 45 140 – 215 60 – 90 Tabel Kecepatan Potong untuk Beberapa Jenis Bahan KECEPATAN POTONG
  • 31. CONTOH : JIKA KITA AKAN MEMBUBUT BENDA KERJA DARI BAHAN ALUMUNIUM DIAMETER 40 MM DENGAN PAHAT HSS. HITUNGLAH KECEPATAN PUTARAN MESIN? JAWAB : KECEPATAN POTONG ALUMUNIUM DAPAT DILIHAT PADA TABEL 4.1 MISAL KITA AMBIL 30 M/ MENIT. MAKA KECEAPATANNYA ADALAH: KECEPATAN PUTARAN MESIN
  • 32. KECEPATAN PEMAKANAN 1. Pemakanan Kasar: Menggunakan pemakanan 0,40 mm untuk benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi. 2. Pemakanan Halus: Menggunakan pemakanan (0,07-0,12) mm untuk benda kerja yang memerlukan keterlitian yang tinggi. Jenis Kecepatan Pemakanan
  • 33. Materials Pemakan Kasar Pemakanan Halus inchi mm Inchi mm Alumunium 0,015-0,030 0,40-0,75 0,005-0,010 0,13-0,25 Bronze. 0,015-0,025 0,40-0,65 0,003-0,010 0,07-0,25 Cast Iron 0,015-0,025 0,40-0,65 0,005-0,012 0,13-0,30 Tool Steel. 0,010-0,020 0,25-0,50 0,003-0,010 0,07-0,25 Machinery Steel. 0,010-0,020 0,25-0,50 0,003-0,010 0,07-0,25 Tabel Kecepatan Pemakanan Untuk Beberapa Jenis Bahan dengan Pahat (HSS).
  • 34. Pahat bubut Tabel sudut potong High - speed Steel Material Cemented carbide ° ° ° ° ° ° 8 8 8 8 8 8 8 8 12 12 8 12 12 -- 68 72 68 72 72 82 64 82 48 64 76 64 68 -- 14 10 14 10 10 0 18 0 30 14 6 14 10 -- baja murni s/d 70 kg/mm2 besi tuang s/d 50 kg/mm2 baja campuran s/d 85 kg/mm2 baja campuran s/d 100 kg/mm2 besi tuang yang dapat dikeraskan baja tuang tembaga kuningan, kuningan merah, bronze tuang aluminium murni aluminium tuang dan plastik tuang magnesium campuran novotext, bakelite karet, kertas porselin 5 5 5 5 5 5 8 5 12 12 5 12 12 5 75 79 75 66 75 85 64 79 48 60 79 64 68 85 10 6 10 8 10 0 18 6 30 18 6 14 10 0
  • 35. Jika kita akan membubut benda kerja dari bahan alumunium diameter 40 mm dengan pahat HSS kecepatan potong 75 m/menit, panjang pembubutan 15 mm, jarak awal/star pahat 5 mm dan feed 0,17 mm/putaran, tentukan lama waktu pembubutan (TM)!

Editor's Notes

  1. Gerak translasi merupakan gerak dari suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama disetiap titiknya, dapat berupa vertikal atau horisontal. Sebuah benda dapat dikatakan melakukan gerak translasi (pergeseran) apabila setiap titik yang ditempuh berupa garis lurus.