Frais adalah proses menyayat material sisa dari benda kerja dengan cara memutar pahat pemotong multi-point yang disebut dengan milling cutter. Mesin yang dipergunakan untuk mengefrais disebut mesin frais. Mesin frais pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu vertikal atau horizontal untuk menunjukkan sumbu putar spindle. Mesin ini juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki fungsi berbeda-beda yaitu tipe knee, tipe ram, tipe bed atau manufacturing,dan tipe planer. Kebanyakan mesin frais telah mempunyai motor penggerak listrik, sistem pendingin, variabel kecepatan dan kekuatan spindle, serta meja pemakanan. Tiga faktor utama dalam operasi frais dasar adalah kecepatan, pemakanan dan kedalaman potong. Faktor-faktor lainnya seperti jenis material benda dan jenis material pahat memiliki pengaruh besar (Naidu dkk, 2014).
1. 2.2 Mesin Frais
Frais adalah proses menyayat material sisa dari benda kerja dengan cara
memutar pahat pemotong multi-point yang disebut dengan milling cutter. Mesin
yang dipergunakan untuk mengefrais disebut mesin frais. Mesin frais pada
dasarnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu vertikal atau horizontal untuk
menunjukkan sumbu putar spindle. Mesin ini juga dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa tipe yang memiliki fungsi berbeda-beda yaitu tipe knee, tipe ram, tipe
bed atau manufacturing,dan tipe planer. Kebanyakan mesin frais telah
mempunyai motor penggerak listrik, sistem pendingin, variabel kecepatan dan
kekuatan spindle, serta meja pemakanan. Tiga faktor utama dalam operasi frais
dasar adalah kecepatan, pemakanan dan kedalaman potong. Faktor-faktor lainnya
seperti jenis material benda dan jenis material pahat memiliki pengaruh besar
(Naidu dkk, 2014).
2.2.1 Bagian-bagian Mesin Frais
Mesin frais mempunyai beberapa bagian utama, setiap bagian mempunyai
fungsinya masing masing. Berikut adalah bagian-bagian utama dari mesin frais
beserta penjelasannya.
1. Kepala Mesin
Pada bagian ini spindel mesin frais berada dan pada poros ini pahat frais
dipasang menggunakan alat pencekam pahat yang sesuai jenisnya.
Pada kepala mesin terdapat motor penggerak untuk menggerakkan spindel
sehingga pahat berputar.
Gambar 2.1 Kepala Mesin (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
2. 2. Badan mesin
Badan mesin berfungsi untuk menopang kepala mesin dan di dalam badan
mesin. Sebagian mekanisme dan transmisi yang menjadi penggerak mesin frais
ada di sini.
Gambar 2.2 Badan Mesin Frais (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
3. Meja mesin
Bagian ini berfungsi untuk meletakkan benda kerja yang akan dikerjakan,
terdapat ragum yang berfungsi untuk mencekam benda kerja. Meja yang
digunakan pada saat praktikum adalah meja tipe bed. Meja tipe ini tidak bisa
bergerak, untuk memproses benda kerja memanfaatkan gerakan pahat.
Gambar 2.3 Meja Mesin Frais (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
2.2.2 Peralatan pada Mesin Frais
Pada proses permesinan mesin frais ada peralatan-peralatan untuk
menunjang berlangsungnya proses kerja. Peralatan kerja pada mesin frais adalah
sebagai berikut :
3. 1. Pahat Frais (Cutter).
Pahat frais berupa besi/baja yang jenis materialnya lebih kuat daripada
benda kerja. Berikut adalah pisau frais yang digunakan pada saat praktikum :
a. Pahat Facing
Pahat jenis ini dipakai untuk menghaluskan permukaan sebuah benda kerja
Gambar 2.4 Pahat Facing (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
b. Pahat Drilling
Pahat drill berfungsi untuk membuat lubang dan mempermudah ketika
akan dilakaukan penegeboran.
Gambar 2.5 Pahat Drilling (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
c. Pahat Boring
Pahat bor adalah pahat yang digunakan untuk memperbesar lubang,
biasanya proses ini dilakukan setelah adanya proses pembuatan lubang dahulu.
Gambar 2.6 Pahat Boring (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
4. d. Pahat End mill
Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran
besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat
dipasang pada mesin frais vertikal.
Gambar 2.7 Endmill (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
2. Arbor
Arbor merupakan tempat untuk memasang atau memegang pisau frais,
bisa disebut juga poros frais.
Gambar 2.8 Arbor (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
3. Collet
Digunakan untuk mencekam alat dengan tangkai silindris, dan di
desain untuk mengambil sebuah diameter yang spesifik, dari alasan diatas maka
standard collet (1 set) di langkahkan dengan penambahan 0,5 mm
Gambar 2.9 Collet (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
5. 4. Drillchuck
Digunakan untung menjepit pahat drill agar tidak mudah goyang pada saat
dilakukan proses drilling.
Gambar 2.10 Drillchuck (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
5. Kunci Drillchuck
Merupakan sebuah alat untuk mengencangkan dan juga melepas pahat dari
arbor.
Gambar 2.11 Kunci Drillchuck (Laboratorium Proses, 2017)
6. Kunci Baji
Kunci baji merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melepas arbor
dari spindel.
Gambar 2.12 Kunci Baji (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
6. 7. Ragum
Digunakan sebagai penjepit benda kerja dengan ukuran dan bentuk yang
bermacam-macam.
Gambar 2.13 Ragum (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
8. Palu Karet
Palu karet adalah sebuah benda yang berfungsi untuk memukul kunci baji
agar arbor dapat dilepas.
Gambar 2.14 Palu Karet (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
9. Google
Google adalah kacamata penutup mata yang berfungsi untuk melindungi
mata dari percikan geram hasil proses permesinan mesin frais.
Gambar 2.15 Google (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
7. 10. Bromus
Bromus adalah cairan yang berfungsi untuk mendinginkan benda kerja
saat proses permesinan mesin frais.
Gambar 2.16 Bromus. (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
11. Kunci C
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengendurkan kunci
spindel agar arbor mudah dilepas.
Gambar 2.17 Kunci C (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
12. Kunci L
Kunci L digunakan untuk membuka baut dan setting nol pada mesin frais.
Gambar 2.18 Kunci L (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
8. 13. Kunci Pas
Kunci pas digunakan untuk membuka baut pada ragum
Gambar 2.19 Kunci Pas (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
2.2.3 Proses Kerja pada Mesin Frais
Proses kerja yang dilakukan saat praktikum PP membuat benda kerja
menjadi Klem C di Laboratorium Proses Produksi Teknik Mesin Undip 2017
meliputi:
1. Facing
Proses facing dilakukan untuk meratakan permukaan benda kerja dengan
menggunakan pahat muka (cutter facing).
Gambar 2.20 Proses Facing (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
9. 2. Drilling
Proses drilling dilakukan untuk membuat lubang baru dengan diameter
pahat drill 6 mm sebanyak 7 buah. Funsinya yaitu untuk membuat lubang agar
mempermudah saat proses boring. Pada pembuatan klem C, pahat 2 hasil drill
untuk membuat dua buah fillet pada siku bagian dalam plat besi, 5 lainya
digunakan untuk mempermudah pada saat akan dilakukan proses boring.
Gambar 2.21 Proses Drilling (Laboratorium Proses Produksi, 2017)
3. Boring
Proses boring dilakukan untuk memperbesar lubang hasil drilling dengan
diameter 9 mm. Pada proses pembuatan klem C dari plat besi panjang 90 mm dan
lebat 50 mm, perlu dibuat lubang sebanyak 5 buah agar mempermudah proses
pemotongan pada proses selanjutnya di kerja bangku.
Gambar 2.22 Proses Boring (Laboratorium Proses Produksi, 2017)