Dokumen tersebut membahas tentang ragum konvensional yang digunakan untuk membantu pekerjaan memotong, mengikir, dan mengelas. Ia menjelaskan bagian-bagian, cara penggunaan, perawatan, pemasangan, dan pengujian ragum konvensional.
1. 20
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1. Pengertian umum
4.1.1 Ragum
1. Rahang penggerak
2. Rahang tetap
3. Tangkai pemutar
4. Batang berulir
5. Penahan batang berulir
6. Bad / Eretan
7. Landasan
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Berdasarkan
kapasitasnya ragum berfungsi untuk mencekam dengan kuat atau
memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan
berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel, dimana umumnya
memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-
pekerjaan secara manual dengan tangan.
Satu masalah yang timbul adalah bagaimana mencekam benda kerja
dengan kuat tanpa meninggalkan bekas kasar dari ragum; masalah lain yaitu
2
4
5
3
1
Gambar 4.1. Ragum Konvensional
Sumber : dokumentasi pribadi Bengkel TPPM 2015
6
7
2. 21
bagaimana memegang part kecil dengan ragum yang relatif besar. Ada
solusi mudah untuk masalah-masalah tersebut.
Terlepas dari alas penyelip atau jepitan lunak yang dapat digunakan
untuk melindungi benda kerja, seringkali hal ini cukup untuk memegang
benda kerja dengan majun. Karena ketipisannya dan disokong dengan
jepitan logam, hal ini akan memberikan cekaman yang lebih kuat pada
benda kerja dari pada jepitan fiber yang tebal.
Saat ini, memegang sebuah mesin ragum lebih nyaman dilakukan
pada bagian dasar/kaki bangku ragum, dengan menggunakan ragum untuk
memasang benda kerja, dan berdasar prinsipnya, ragum kecil tertentu, atau
penjepit ragum, dan bahkan tempa pembuat perkakas dapat dipasang untuk
benda kerja kecil.
Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar
tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga
batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut,
demikian pula sebaliknya
untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kan
an (searah jarum jam). Bagian-bagian pada Ragum Dalam sebuah ragum
terdapat bagian-bagian antara lain :
1. Rahang pengerak 4. Penahan batang ulir
2. Rahang tetap 5. Bad /Eretan
3. Tangkai pemutar 7. Landasan
4. Penahan Batang ulir
4.1.2 Jenis-Jenis Ragum
Ragum, digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk benda
kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum.
Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
3. 22
a) Ragum Konvensional
Ragum ini digunakan untuk membantu pekerjaan memotong,
mengikir, mengelas dan sebagainya dengan cara dicekam
supaya pekerjaan menjadi lebih mudah dan aman. Ragum terbuat dari
baja cor yang keras, tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan
kebutuhan.
Ragum biasanya ditempatkan pada bangku kerja dengan cara
dibautkan langsung (ragum tetap) namun ada pula yang hanya
dijepitkan dengan klem baut ulir saja sehingga lebih mudah untuk
dipindah –pindahkan (ragum portable).
Pada mesin bor atau milling terdapat ragum khusus yang
mudah digeser-geserkan pada meja mesin supaya lebih mudah dalam
proses pelubangan yang lebih dari satu titik pada benda kerja yang
dicekam.
Bagian permukaan untuk menjepit bisa dilepas dan
diganti sesuai dengan benda kerjanya, apabila benda kerja yang akan
dijepit lebih lunak maka permukaan untuk menjepitnya juga bisa
diganti atau dilapisi bahan yang lebih lunak supaya permukaan benda
kerja tidak rusak saat dikerjakan.
Gambar 4.2. Ragum Konvensional
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
4. 23
b) Ragum berputar (Rotating Vise)
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus
membentuk sudut terhadap spindle (poros putar ). Bentuk ragum ini
sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas
yang dapat diputar 360 derajat.
c) Ragum Universal
ragum universal merupakan salah satu alat bantu dari mesin
frais. ragum universal berbeda dengan ragum sudut. ragum sudut
Gambar 4.3 Ragum Berputar (Rotating Vise)
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
Gambar 4.4 Ragum Universal
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
5. 24
hanya dilengkapi dengan pengatur sudut hingga 360˚ pada arah
horizontal saja. Sedangkan ragum universal selain dilengkapi dengan
pengatur sudut horizontal dengan kelengkapan ini ragum dapat di
putar/digerakan 360˚ ragum ini juga di lengkapi pengatur sudut
vertikal. dari kelebihan yang dimiliki oleh ragum universal maka
ragum ini dapat menjepit benda kerja pada segala posisi, cara
pemasangan Ragum Universal cukup mudah yaitu dengan meletakkan
ragum pada meja mesin frais dengan memanfaatkan alur T yang
terdapat pada meja mesin frais. Ragum ini dapat dikencangkan secara
cepat dengan menggunakan kunci pas/engkol. Tetapi ada beberapa hal
yang harus diperhatikan sebelum memasang ragum universal yaitu:
1) Bersihkan alas meja mesin frais dan alas ragum universal dari
geram dengan menggunakan lap khusus. hal ini dilakukan
dilakukan agar ragum universal tidak miring pada saat pemasangan
akibat terganjal oleh geram.
2) Periksa kesejajaran mulut ragum universal dengan meja mesin frais
dengan menggunakan dial indikator. Hal ini dilakukan agar ragum
universal dapat terpasang dengan baik dan sejajar.
Kedua hal tersebut sangat perlu dilakukan agar benda kerja dapat
terselesaikan dengan baik. sebelum dilakukan pengefraisan, atur
terlebih dahulu sudut dari ragum universal sesuai dengan kebutuhan.
Pada saat pencekaman, benda kerja harus dikencangkan secara kokoh.
Hal ini dilakukan agar pada waktu pengefraisan benda kerja tidak
terlepas. Jika benda kerja terlepas maka hasil pengefraisan akan
menjadi tidak sempurna, dan akan terjadi kecelakaan kerja, dan
kemungkinan besar juga akan terjadi retaknya pisau frais.
6. 25
4.2. Ragum Konvensional
Ragum ini digunakan untuk membantu pekerjaan memotong,
mengikir, mengelas dan sebagainya dengan cara dicekam supaya pekerjaan
menjadi lebih mudah dan aman. Ragum terbuat dari baja cor yang keras,
tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan.
4.2.1 Car a Penggunaan Ragum Konvensional
Cara penggunaan Ragum Konvensional yang benar,yaitu:
1. Memilih tinggi ragumyang sesuai dengan tinggi badan anda :
a) berdiri tegak di ragum
b) tempelkan kepalan tangan pada dagu
c) sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita
ayunkan, sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.
2. Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja
yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama
apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis. Bila
memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut
ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari
jepitan gigi ragum. Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis
yang rata, plat siku dll.
3. Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan
tekanan dari tangan kiri yang seimbang, sedangkan pada waktu
kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan namum tidak
berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.
Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki
seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.
7. 26
4.2.2 Cara Kerja RagumKonvensional
1) Pertama-tama, lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum.
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi
ragum harus disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan
dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang menggunakan. Untuk
orang yang tinggi, biasanya ketinggian ragum diatur
oleh alas yang rata, sedangkan untuk orang yang pendek, tinggi
yang sesuai dapat diatur dengan ketinggian meja ragumnya. Untuk
pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada
pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi. Untuk
pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat,
menggergaji, mengikir, mengetap, dan menyenai maka kedudukan
benda kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.
2) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar
tangkai /tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam)
sehingga batang berulir akan menarik landasan bergerak pada
rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan
pencekaman benda kerja, tangkai pemutar diputar ke arah kanan
(searah jarum jam).
4.2.3 Langkah Pembongkaran Ragum konvensional
Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika membongkar
ragum biasa / ragum meja adalah sebagai berikut :
1) Melepaskan rahang penggerak
Gambar 4.5 Melepaskan Rahang Penggerak
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
8. 27
2) Melepas Penahan Batang Ulir
3) Melepaskan batang ulir
Gambar 4.6. Melepaskan Penahan Batang Ulir
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
Gambar 4.7. Melepaskan Batang Ulir
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
9. 28
4.2.4 Perawatan Pada Ragum Konvensional di Bengkel TPPM
Setelah menggunakan ragum, ragum harus di Bersihkan
kembali dari kotoran atau geram besi yang menempel di ragum,
misalkan serbuk bekas gergaji, serbuk pekerjaan mengikir dan kotoran
lainnya dengan menggunakan sikat kawat, kuas, Beri pelumas pada
bagian yang bergerak maju dan mundur agar tidak mudah
berkarat/haus. Kembalikan posisi mulut ragum pada posisi tertutup
setelah selesai digunakan, Letakkan ragum pada tempat yang tidak
lembab agar tidak mudah berkarat, kecuali ragum meja yang tidak
bisa di pindah-pindah.
Setelah dilakukan pembongkaran, maka masuk pada tahap
perawatan. Pada tahap ini melakukan perawatan pada ragum
konvensional baik membersihkan ragum maupun pemberian pelumas
atau greace pada ragum, biasanya komponen yang sering rusak pada
ragum ini antara lain
1. Pada batang ulir
2. Penahan batang ulir
Untuk mengatasi kedua hal tersebuk sebaiknya harus sering
memberikan pelumasan baik menggunakan oli maupun greace apabila
tidak sering memberi pelumasan pada batang ulir ragum maka ragum
akan cepat rusak dan bahkan tidak bisa berpungsi lagi. karena pada
ragum ini yang sering berpungsi adalah batang ulir.
10. 29
Gambar 4.8. Memberikan Pelumasan pada Batang Ulir
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
Gambar 4.9. Melakukan Perawatan pada Rahang Gerak
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
11. 30
Gambar 4.10. Memberikan Pelumasan pada Bad/Eretan
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
Gambar 4.11. Memberikan Pelumasan Batang Ulir
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
12. 31
Gambar 4.12. Memberikan Pelumasan Penahan Batang Ulir
Sumber : Dokumentasi Pribadi Bengkel TPPM 2015
Gambar 4.13. Memberikan Pelumasan pada Rahang Ragum
Sumber : dokumentasi pribadi Bengkel TPPM 2015
13. 32
4.2.5 Pemasangan Pada Ragum Konvensional di Bengkel TPPM
Setelah melakukan pembongkaran dan perwatan pada ragum
maka di lanjutkan kepada langkah pemasangan. Proses pemasangan
pada ragum adalah sebagai berikut :
1) Memasang batang ulir
2) Memasang penahan batang ulir
3) Memasang rahang penggerak
4.2.6 Pengujian Ragum Biasa
Setelah pemasangan tiap komponen dari ragum biasa/ragum
meja selesai dilakukan, maka dilakukan pengujian pada ragum
antara lain mencekam benda kerja. Dari hasil pengujian tersebut
maka dapat diketahui bahwa ragum bisa kembali berfungsi dengan
baik dan bisa di gunakan kembali untuk kegiatan praktikum maupun
kegiatan lainya.