Bab 2 dokumen tersebut membahas prosedur pengukuran roda gigi dan plat segitiga pada praktikum metrologi industri. Terdapat penjelasan tentang langkah-langkah pengukuran, alat ukur yang digunakan seperti vernier caliper dan bevel protractor, serta contoh hasil pengukuran dan perhitungan ralat. Gambaran 2D dan 3D dibuat berdasarkan hasil pengukuran untuk mewakili bentuk sebenarnya dari benda ukur.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
1. BAB II
PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
2.1 PROSEDUR PENGUKURAN
2.1.1 Prosedur Pengukuran Roda Gigi
Alur pengukuran Roda Gigi pada praktikum metrologi industri adalah :
1. Persiapkan benda ukur dan alat-alat ukur seperti : Vernier Caliper, dan
Geartooth Micrometer
2. Hitung jumlah roda gigi (N) secara manual.
3. Gunakan vernier caliper untuk mengukur hole circle diameter, addendum
circle diameter (ACD), face width, tooth space, tooth thickness,clearance,
addendum.
4. Gunakan geartooth micrometer untuk mengukur dedendum circle
diameter (DCD)
5. Lakukan pengukuran bagian roda gigi sebanyak 2 kali.
6. Hitung ukuran komponen roda gigi yang lainya dengan rumus di bawah
ini:
Tabel 2.1 Tabel rumus ukuran komponen roda gigi
No Komponen Rumus
1 Sudut Circular Pitch 360o
/N
2 Total depth (ACD-DCD)/2
3 Deddendum Total depth – Addendum
4 Clearance Circle Diameter DCD + 2(Clearance)
5 Pitch circle diameter (D) ACD – 2(Addendum)
6 Working Depth Total depth – Clearance
7 Module (m) m= D/N = 1/P
8 Circular Pitch (CP) πD/N = π.modul
9 Diameteral Pitch P = N/D = 1/m
7. Setiap data pengukuran digunakan untuk satu perhitungan.
8. Tuliskan hasil pengukuran pada lembar kerja.
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 1
2. 2.1.2 Prosedur Pengukuran Plat Segitiga
Alur pengukuran plat segitiga menggunakan Bevel Protactor:
1. Persiapkan plat segitiga dan alat ukur.
2. Letakkan plat segitiga pada kertas kemudian tandai berupa titik pada ujung
segitiga pada ketiga ujungnya dan tarik garis lurus untuk menghubungkan
ketiga titik tersebut.
3. Lakukan pengukuran satu persatu dari empat plat segitiga yang ada.
4. Ukur tebal dari plat segitiga menggunakan vernier caliper.
5. Tempelkan plat segitiga pada kertas kemudian tandai berupa titik pada
ujung segitiga pada ketiga ujungnya dan tarik garis lurus untuk
menghubungkan ketiga titik tersebut.
6. Ukur sudut-sudut segitiga dengan menggunakan Bavel Protactor.
7. Ulangi langkah 3, 4, 5 dari masing-masing segitiga sebanyak 3 kali .
8. Tuliskan hasil pengukuran pada lembar kerja.
2.2 ALAT DAN BENDA UKUR
A. Alat Ukur
Alat yang digunakan pada praktikum metrology industry dan control
kualitas untuk pengukuran roda gigi dan plat segitiga adalah :
1. Vernier Caliper
Vernier Caliper sering juga disebut sigmat atau jangka sorong adalah
sebuah alat ukur yang dapat dipakai untuk mengukur diameter luar, diameter
dalam, ketebalan dan kedalaman celah. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Pada praktikum ini menggunakan jangka sorong dengan spesifikasi
sebagai berikut :
• Merk : Mitutoyo
• Kecermatan : 0,02 mm
• Kapasitas ukur: 0 – 150 mm
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 2
3. Gambar 2.1. Vernier Caliper (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
2. Bevel Protractor
Bevel protractor dengan sebuah atau dua buah lengan yang bisa berputar.
Bevel Protactor banyak dipakai pada gambar arsitektur dan mesin, sebelum
perangkat banyak digunakan. Bevel Protractor yang digunakan dalam praktikum.
Pada praktikum ini menggunakan bevel protractor dengan spesifikasi
sebagai berikut :
• Merek : OPT Professional Quality
• Kecermatan : 1°
• Kapasitas ukur: 0° - 180°
Gambar 2.2. Bevel Protactor (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 3
4. 3. Geartooth Micrometer
Geartooth Micrometer atau biasa disebut Mikrometer sekrup ialah alat
yang digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan serta diameter luar suatu
benda. Alat ini terdiri dari rahang utama yang berperan sebagai skala utama dan
rahang putar berperan sebagai skala nonius.
Pada praktikum ini menggunakan micrometer dengan spesifikasi sebagai
berikut :
• Merk : Mitutoyo
• Kecermatan : 0,01 mm
• Kapasitas ukur: 50 - 75 mm
Gambar 2.3. Geartooth Micrometer (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
B. Benda Kerja
1. Roda Gigi
Roda gigi dibagi menjadi dua jenis yaitu roda gigi spur dan roda gigi
transmisi. Benda kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah roda gigi
transmisi di gearbox motor ditunjukan pada gambar 2.4
Gambar 2.4. Benda Kerja Roda Gigi (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 4
5. 2. Plat Segitiga
Benda kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah 4 buah plat
segitiga ditunjukan pada gambar 2.5
Gambar 2.5. Benda Kerja Plat Segitiga (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
2.3 PENGOLAHAN DATA
2.3.1 Data Hasil Praktikum
Hasil pengukuran pengkuran roda gigi pada praktikum ditunjukan pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tabel Pengukuran Roda Gigi
No
Objek Ukur
Hasil
Pengukuran
1
Hasil
Pengukuran
2
Rata-rata
1 Jumlah Gigi 34 34 34
2 Hole Circle Diameter 19,60 mm 19,90 mm 19,75 mm
3 Dedendum Circle Diameter 56,71 mm 56,71 mm 56,71 mm
4 Addendum Circle Diameter 64,20 mm 64,18 mm 64,19 mm
5 Face Width 13,14 mm 13,14 mm 13,14 mm
6 Addendum 0,94 mm 0,98 mm 0,96 mm
7 Tooth Space 3,30 mm 3,32 mm 3,31 mm
8 Tooth Thickness 3,68 mm 3,24 mm 3,46 mm
9 Clearance 1,12 mm 1,16 mm 1,14 mm
10 Sudut Circular Pitch 10,58o
10,58o
10,58o
11 Total Depth 3,74 mm 3,74 mm 3,74 mm
12 Dedendum 3,01 mm 2,99 mm 3 mm
13 Clearance Circle Diameter 58,95 mm 59,03 mm 58,99 mm
14 Pitch Circle Diameter (P) 62,26 mm 62,28 mm 62,27 mm
15 Working Depth 59,33 mm 59,59 mm 59,46 mm
16 Module (m) 5,41 mm 5,18 mm 5,30 mm
17 Circular Pitch (CP) 16,48 mm 16,27 mm 16,38 mm
18 Diameter Pitch (P) 0,18 mm 0,19 mm 0,19 mm
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 5
6. Hasil pengukuran tebal plat segitiga pada praktikum ini ditunjukan pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Pengukuran Tebal Plat Segitiga
No. Plat
Pengukuran Ke- (mm) Rata-rata
(mm)1 2 3
I 1,48 1,78 1,90 1,72
II 2,00 1,78 1,90 1,98
III 2,00 1,88 1,70 1,86
IV 1,68 1,74 1,70 1,70
Hasil pengukuran sudut segitiga pada praktikum ini ditunjukan pada Tabel
2.4.
Tabel 2.4 Pengukuran Sudut Segitiga
No Plat Sudut
Pengukuran ke ( 0
) Rata-rata
( 0
)1 2 3
I
A 59 59 59 59
B 92 91 91 91
C 29 30 30 30
II
A 57 57 57 57
B 91 91 91 91
C 32 32 32 32
III
A 57 57 57 57
B 92 89 90 91
C 32 32 32 32
IV
A 59 59 59 59
B 89 89 89 89
C 32 32 32 32
2.3.2 Perhitungan Ralat
Perhitungan ralat adalah sebagai ketidakpastian hasil pengukuran karena
adanya keterbatasan ketelirian hasil pengukuran. Berikutt perhitungan ralat:
A. Roda Gigi
Rumus perhitungan ralat
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 6
7. Rumus Perhitungan Keseksamaan
Sebagai contoh dalam perhitungan ralat menggunakan data dedendum dari Tabel
2.2.
Tabel 2.5 Perhitungan Ralat Roda Gigi
No. Objek Ukur Ralat (%) Keseksamaan (%)
1 Jumlah Gigi 0 100
2 Hole Circle Diameter 1,52 98,48
3 Dedendum Circle Diameter 0 100
4 Addendum Circle Diameter 0,03 99,97
5 Face Width 0 100
6 Addendum 4,17 95,83
7 Tooth Space 0,60 99,40
8 Tooth Thickness 12,72 87,28
9 Clearance 3,51 96,49
10 Sudut Circular Pitch 0 100
11 Total Depth 0,50 99,50
12 Dedendum 6,26 93,74
13 Clearance Circle Diameter 0,14 99,86
14 Pitch Circle Diameter (P) 4,26 95,74
15 Working Depth 0,44 99,56
16 Module (m) 4,34 95,66
17 Circular Pitch (CP) 1,30 98,70
18 Diameter Pitch (P) 5,26 94,74
B. Plat Segitiga
Perhitungan ralat pada pengukuran linear plat segitiga dapat dihitung melalui
rumus. Sebagai contoh dalam perhitungan ralat menggunakan data Tebal Plat
Segitiga I dari Tabel 2.3
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 7
8. Rumus perhitungan
Sebagai contoh dalam perhitungan :
Rumus perhitungan nilai t sesungguhnya
Rumus perhitungan Ralat Nisbi
Sebagai contoh perhitungan Ralat Nisbi sebagai berikut:
Rumus perhitungan Keseksamaan
Sebagai contoh perhitungan Keseksamaan sebagai berikut:
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 8
9. Tabel 2.6 Perhitungan ralat tebal plat segitiga
Tabel 2.7 Perhitungan ralat sudut plat segitiga
2.3.3 Gambar 2D dan 3D Menggunakan Dimensi Hasil Pengukuran
Berikut adalah gambar 2D dan 3D dari benda ukur sesuai dengan hasil
pengukuran yang telah dilakukan.
A. Roda Gigi
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 9
Plat ke- Ralat % Keseksamaan %
I 0,12 7,26 92,74
II 0,06 3,05 96,95
III 0,09 9,13 90,87
IV 0,05 3,05 96,95
Plat ke- Sudut Ralat % Keseksamaan %
I
A 0 100
B 0,54 99,46
C 3 97
II
A 0 100
B 0 100
C 0 100
III
A 2,27 97,73
B 0,82 99,18
C 3,86 96,14
IV
A 0 100
B 0 100
C 0 100
10. Berikut adalah gambar 2D dari roda gigi beserta nilai adendum circle
diameter (a), pitch circle diameter (b), dedendum circle diameter (c), hole circle
diameter (d), clearance circle diameter (e), dan sudut circular pitch (f).
Gambar 2.6 Roda Gigi 2D
Gambar face width roda gigi 2D dapat dilihat pada Gambar 2.7 dibawah ini.
Gambar 2.7 face width roda gigi
Berikut adalah gambar tooth tichicknes (a), deddendum (b), addendum
(c), dan total depth (d) dapat dilihat pada gambar 2.8.
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 10
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(a)
(d)
(b)
(c)
11. Gambar 2.8 Deddendum, Addendum, Total Depth, Dan Tooth Tichicknes pada
Roda Gigi
Berikut ini gambar 3D dari roda gigi yang digunakan dalam praktikum
metrologi industri dapt dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Roda Gigi 3D
B. Gambar Plat Segitiga 2D dan 3D
Gambar Plat Segitiga 2D Menggunakan Dimensi Hasil Pengukuran
Gambar 2. 10 Plat Segitiga I Gambar 2. 11 Plat Segitiga II
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 11
12. Gambar 2. 12 Plat Segitiga III Gambar 2. 13 Plat Segitiga IV
Gambar Plat Segitiga 3D Menggunakan Dimensi Hasil Pengukuran
Gambar 2.14 Plat Segitiga I 3D
2.4 Aplikasi Pengukuran Benda Kerja Roda Gigi dan Plat Segitiga
A. Aplikasi pengukuran roda gigi
1. Industri pembuatan suku cadang pada kendaraan bermotor.
Pengukuran roda gigi juga diterapkan pada pengukuran suku cadang untuk
kendaraan bermotor, pengukuran dilakukan menggunakan coordinate measuring
machine(CMM).Pengukuraniniakanmenghasilkandatayang akurat.
Gambar 2.15. Pengukuran suku cadang menggunakan CMM (Disl, 2017)
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 12
13. 2. Industri Otomotif
Pengukuran pada roda gigi juga diterapkan untuk industry
otomotif,biasanya pengukuran roda gigi juga menggunakan Dial Indicator, untuk
mengetahui seberapa bulatkah roda gigi yang diukur tersebut. Pengukuran Roda
gigi ini dilakukan di industri pembuatan kendaraan, bisanya untuk garden pada
kendaraan
Gambar 2.16. Gardan (Thea, 2017)
B. Aplikasi pengkuran plat segitiga
1. Sekrap tangan
Sekrap tangan bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya. Sekrap mata pemotong segitiga dipergunakan untuk menyekrap
seluas permukaan yang berbentuk segitiga.
Gambar 2.17. Skrap tangan bentuk segitiga (Prasetyo, 2017)
2. Pengukuran sudut skew angle
Aplikasi pengukuran plat segitiga adalah pengukuran sudut skew angle,
yaitu blade centre line melengkung kebelakang dari arah putaran propeller.
Kontur daun tidak simetris secara radial dari pusat sumbu daun prop.
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 13
14. Gambar 2.18. Pengukuran Sudut skew angle, (Wartsila, 2017)
http://www.aymasdisli.com/katalog/kategori/listele-35020
http://radiatorover.blogspot.co.id/2016/04/?m=0
http://www.viarohidinthea.com/2014/07/soal-otomotof-paket-d.html
https://www.wartsila.com/encyclopedia/term/propeller-screw-propeller
Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas Teknik Mesin Undip.
Teknik Mesin Universitas Diponegoro 14