SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
MODUL
MEKANIKA FLUIDA
DASAR-DASAR PERHITUNGAN ALIRAN FLUIDA
MEKANIKA FLUIDA
(FLUID MECHANICS)
oleh
Ali Hasimi Pane
Ruang Lingkup Pembahasan:
Penjabaran pengaplikasian persamaan pada aliran fluida:
 Persamaan Kontinuitas
 Persamaan Bernoulli
Consultant
ADVANCE LEARNING PROGRAM
(ALP CONSULTANT)
KONSENTRASI BIDANG STUDI
Thermodinamika, Perpindahan Panas, Mekanika Fluida, Konservasi Energi
Study Application Majors
Heat Exchanger, Steam Systems, Refrigeration and AC Systems, Waste Heat
Technology, Lubricant Technology
ALAMAT KONTAK
By Phone:
+6281370934621
By Email:
ali.h.pane@gmail.com
MUKADDIMAH
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke-hadirat Allah SWT, karena atas izin-Nyalah buku
dengan judul: Modul Mekanika Fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida dapat dikerjakan,
meskipun sebenarnya masih dibutuhkan koreksi-koreksi dalam penyempurnaannya, baik itu isi,
penyusunan kalimat maupun sisi manfaatnya. Materi dalam buku ini ditulis berdasarkan dari beberapa
buku teknik khususnya buku mekanika fluida yang familiar digunakan untuk studi tersebut, dan referensi-
referensi lainnya supaya isi dan pembahasan lebih bervariasi.
Buku ini ditulis berisikan pembahasan dan penjabaran tentang persamaan kontinuitas dan
Bernoulli, melalui bentuk-bentuk persoalan dan gambar sistem yang bervariasi dengan tujuan supaya baik
pembaca maupun pengguna dapat dengan mudah untuk memahaminya.
Demikianlah buku ini diperbuat, dimana penulis dalam proses penulisan buku ini hanya ingin
memperkaya pengetahuan penulis yang sangat sedikit. Atas pengetahuan yang sedikit tersebut penulis
berusaha untuk dapat mengaktualisasikannya dalam bentuk tulisan dengan membagi waktu diantara
tugas-tugas wajib kesibukan yang juga harus diselesaikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran dari pengguna dan pembaca, agar supaya buku ini dapat diperbaiki dan tepat sasaran
sesuai dengan tema yang disajikan. Besar harapan penulis bahwa buku ini dapat bermanfaat bagi
khalayak banyak, baik bagi pembaca dan pengguna maupun penulis sendiri. Hormat saya, sekian dan
terima kasih.
Medan, Desember 2015
Penulis,
Ali Hasimi Pane
Beranjak dari hadist Nabi Muhammad SAW
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Dari hadist tersebut saya mencoba mengaktualisasikan pengetahuan yang sedikit
dan saya pahami melalui tulisan, dengan harapan untuk memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan saya untuk lebih bermanfaat
Dedikasi:
Tulisan yang saya tuangkan dalam bentuk buku modul ini saya peruntukkan terutama untuk kedua orang
tua (Ayahanda dan Ibunda) sebagai rasa hormat dan ucapan terima kasih saya atas perkataan
bimbingan, nasehat dan buaian kasih sayang yang telah diberikan dari masa kecil hingga saya sampai
saat sekarang ini
Kemudian tulisan buku ini saya peruntukan terkhusus untuk istri saya tercinta yang telah memberikan
dorongan semangat, baik moril maupun materil, yang sangat luar biasa dalam proses penyelesaian
tulisan buku ini
Soal 1 Saluran pipa, seperti gambar 1, dimana diameter
dalamnya pada titik 1 dan 2 adalah 12 in dan 18 in. Jika air
mengalir pada saluran keluar pipa, titik 2, dengan kecepatan
aliran 16,6 ft/s. Tentukanlah (a) Kecepatan aliran pada titik 1
(saluran masuk), (b) Laju aliran volume pada titik 1, (c) Laju
aliran volume pada titik 2, (d) Laju aliran berat, dan (e) Laju
aliran massanya.
Gambar 1
Diketahui: Saluran pipa seperti gambar
D1 = 12 in ; D2 = 18 in ; v2 = 16,6 ft/s
Ditanya:
a. Kecepatan aliran pada titik 1 (v1)
b. Laju aliran volume pada titik 1 (Q1)
c. Laju aliran volume pada titik 2 (Q2)
d. Laju aliran berat (W)
e. Laju aliran Massa (M)
Penyelesaian:
a. Kecepatan aliran pada titik 1 (v1)
Dari persamaan kontinuitas:
2211 vAvAQ 
maka
ft/s35,37ft/s6,16
12
18
2
2
2
1
2
2
1
2
1













 v
D
D
v
A
A
v
b. Laju aliran volume pada titik 1 (Q1)
/sft34,29
in144
ft1
ft/s35,37
4
)in12(
4
3
2
22
1
2
111







v
D
vAQ
c. Laju aliran volume pada titik 2 (Q2)
sft
in
ft
sft
in
v
D
vAQ
/34,29
144
1
/6,16
4
)18(
4
3
2
22
2
2
222







Catatan: laju aliran volume pada kedua titik adalah sama
karena aliran inkompresibel
d. Laju aliran berat (W)
2211
21
vAvA
QQ
QW






Dimana air pada temperatur 60o
F diketahui  = 62,4 lb/ft3
,
maka:
slbsftftlb
QW
/82,1830/34,29/4,62 33
1

 
e. Laju aliran massa (M)
2211
21
vAvA
QQ
QM






Dimana air pada temperatur 60o
F diketahui  = 1,94
slugs/ft3
, maka:
sslugs
sftftslugsQM
/919,56
/34,29/94,1 33
1

 
Soal 2 Air mengalir dalam sebuag kontainer segi empat,
seperti gambar 2, pada titik 1 salauran masuk memiliki
diameter 4 in dan lajualiran volumenya 2 ft3
/s. Sementara
pada titik 2 saluran keluar dengan diameter 3 in dan
kecepatan aliran keluar rata- ratanya 36 ft/s. Tentukanlah
kecepatan aliran rata- rata dan laju aliran volume pada titik
3 jika diameter salurannya adalah 1 in. Asumsikan pada titik
3 adalah saluran keluar.
Diketahui: Sebuah kontainer segi empat seperti gambar 1.2
D1 = 4 in ; Q1 = 2 ft3
/s ; D2 = 3 in
v2 = 36 ft/s ; D3 = 1 in
Ditanya:
a. Laju aliran volume pada titik 3
b. Kecepatan aliran pada titik 3
Gambar 2
Penyelesaian: Asumsi bahwa titik 3 adalah saluran keluar
a. Laju aliran volume pada titik 3
 
 
 
sft
in
ft
sftinsft
vDsftQQQ
QQQ
/233,0
12
1
/363
4
/2
4
/2
3
2
2
23
2
2
2
3
213
321


























b. Kecepatan aliran pada titik 3
 
 
  sft
ft
in
in
sft
D
Q
A
Q
v
vAQ
/72,42
1
12
1
4
/233,0
4
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
333








Soal 3 Air dalam tangki,seperti gambar 3, diisi melalui
saluran masuk titik 1 pada kecepatan aliran v1 = 5 m/s dan
dari titik 3 pada laju aliran volume Q3 = 0,012 m3
/s. Jika
tinggi air h = konstan, tentukanlah kecepatan aliran pada
titik 2.
Gambar 3
Diketahui: Tangki air seperti gambar 3.
D1 = 40 mm ; v1 = 5 m3
/s ; D2 = 60 mm
Q3 = 0,012 m3
/s
Ditanya: Kecepatan aliran (v2) pada titik 2
Penyelesaian:
Untuk harga v2, dapat ditentukan dari persamaan kontinuitas:
2
2
2222
A
Q
vvAQ 
Untuk harga Q2, dapat ditentukan:
 
 
smQ
s
m
mm
m
s
m
mm
QvDQ
QQQ
/01828,0
012,0
)1000(
1
540
4
4
3
2
3
2
2
2
31
2
12
312



























jadi
 
sm
m
mm
mm
sm
v /465,6
1
)1000(
60
4
/01828,0
2
2
2
3
2 



Soal 4 Air pada temperatur 20 o
C mengalir melalui nozzel,
seperti gambar 4, pada laju aliran massa 60 kg/s. Jika
diameter pada titik 1 adalah 220 mm dan diameter pada titik
2 adalah 80 mm. Tentukanlah kecepatan aliran rata – rata
pada titik 1 dan 2.
Gambar 4
Diketahui: Air mengalir pada sebuah nozzel
M = 60 kg/s ; D1 = 220 mm ; D2 = 60 mm
Ditanya: Kecepatan aliran rata-rata pada titik 1 dan 2.
Penyelesaian:
Dari persamaan kontinuitas:
A
Q
vvAQ 
jadi
1
1
1
A
Q
v  dan
2
2
2
A
Q
v 
Sementara untuk harga Q = Q1 = Q2 dapat ditentukan:


M
QQM 
Dimana air pada temperatur 20 o
C diketahui  = 998 kg/m3
,
maka:
sm
mkg
skg
Q /06012,0
/998
/60 3
3

jadi
 
sm
m
mm
mm
sm
v /605,1
1
)1000(
220
4
/06102,0
2
2
2
3
1 



dan
 
sm
m
mm
mm
sm
v /14,12
1
)1000(
80
4
/06102,0
2
2
2
3
2 



Soal 5 Sebuah inseminator, seperti gambar 5, berisikan
fluida dengan s.g. = 1,04. Jika plunger bergerak maju atau
menekan dalam keadaan steady pada kecepatan 1 in/s,
tentukanlah kecepatan aliran keluar (v2), diasumsikan bahwa
tidak ada kebocoran saat plunger bertranslasi.
Diketahui: Fluida mengalir dalam sebuah inseminator
s.g. fluida = 1,04 ; D1 = 0,80 in ; D2 = 0,04 in
Ditanya: Kecepatan aliran keluar (v2) ?
Gambar 5
Penyelesaian:
Dari persamaan kontinuitas (laju aliran berat):
222111
2211
vAvA
QQ
QW






jadi
22
111
2
222111
A
vA
v
vAvA







Karena nilai 1 = 2, maka dapat dianulir, sehingga:
sft
in
ft
sin
in
in
v
D
D
A
vA
v
/33,33
12
1
/1
04,0
80,0
2
1
2
2
1
2
11
2

























Soal 6 Sebuah tangki, seperti gambar 6, berisikan air pada
100 N/s dan bensin pada 52 N/s (s.g = 0,69) dan udara. Jika
ketiga fluida adalah inkompresibel, berapa laju aliran berat
udara yang keluar melalui vent titik 3.
Diketahui: Tangki berisikan air, bensin dan udara
W1 = Wair = 100 N/s
W2 = Wbensin = 52 N/s
air = 9,79 kN/m3
(dari tabel sifat – sifat air pada
temperatur 20o
C)
udara = 11,8 N/m3
(dari tabel sifat – sifat air pada temperatur
20o
C dan 1 atm)
s.g. bensin = 0,69
Ditanya: Laju aliran berat udara melalui titik 3 (W3)?
Udara pada 20o
C, 1 atm
Bensin ; s.g. = 0,69
Air
3
2
1
Gambar 6
Penyelesaian:
Dari persamaan kontinuitas:
33 QQWW udaraudara  
Untuk harga Q3 dapat ditentukan:
213321 QQQQQQ 
dimana
sm
N
kN
mkN
sNW
Q
air
air /01022,0
1000
1
/79,9
/100 3
31 

dan
sm
N
kN
mkN
sN
bengs
WW
Q
air
ben
ben
ben
/007698,0
1000
1
69,0/79,9
/52
sin..
3
3
sin
sin
sin
1






jadi
smsm
QQQ
/002522,0/)007698,001022,0( 33
213


Oleh karena itu, lajunaliran berat udara dapat ditentukan:
sNsmmN
QW udara
/02976,0/002522,0/8,11 33
33

 
Soal 7 Sebuah tangki berisikan campuran air dan alkohol,
seperti gambar 7. Dimana diameter pipa 1 dan 2 adalah 3
cm, dan titik 3 adalah 4 cm. Alkohol (s.g. = 0,80) masuk dari
pipa titik 1 pada kecepatan aliran 6 m/s sementara air masuk
dari pipa titik 2 pada kecepatan aliran 10 m/s. Diasumsikan
percampuran fluida adalah campuran ideal inkompresibel,
maka tentukanlah kecepatan aliran keluar dan densitas
campuran fluida pada pipa titik 3 dengan temperatur 20 o
C.
Diketahui: Tangki bermuatan campuran fluida air dan
alkohol
D1 = D2 = 3 cm ; D3 = 4 cm ; v1 = 6 m/s
v2 = 10 m/s
s.g. alkohol = 0,80
Ditanya: Kecepatan aliran dan densitas fluida campuran
pada titik 3?
Gambar 7
Penyelesaian:
Kecepatan aliran fluida campuran pada saluran pipa titik 3
Dari persamaan kontinuitas, laju aliran volume:
3
3
3
A
Q
V 
Untuk harga Q3 dapat ditentukan:
   2211213 VAVAQQQ 
Untuk harga Q1:
 
sm
cm
m
smcm
vDQ
/00424,0
100
1
/6)3(
4
)(
4
3
2
2
2
1
2
11











dan harga Q2:
 
sm
cm
m
smmc
vDQ
/00707,0
100
1
/10)3(
4
)(
4
3
2
2
2
2
2
22











sehingga
 
sm
smQQQ
/01131,0
/00707,000424,0
3
3
213


jadi
sm
m
sm
A
Q
v /00,9
)04,0(
4
/01131,0
2
3
3
3
3 

Densitas fluida campuran pada saluran pipa titik 3
Dari persamaan kontinuitas, laju aliran massa:
   21213 QQMMM airalkohol  
Dimana air = 998 kg/m3
pada temperatur 20 o
C, maka:
Untuk M1:
skg
sm
m
kg
M
/3852,3
/00424,099880,0 3
31








Untuk M2:
skgsm
m
kg
M /0559,7/00707,0998 3
32 






dan untuk M3:
 
skg
skgMMM
/4411,10
/0559,73852,3213


Oleh karena itu, densitas fluida campuran dapat ditentukan:
3
3
3
3
33
/174,923
/01131,0
/4411,10
mkg
sm
skg
Q
M
QM
campuranFluida
campuranFluida





Saol 8 Air mengalir dalam sistem pipa, seperti gambar 8.
Dimana air mengalir masuk pada pipa 1 yang berdiameter
150 mm dengan laju aliran volume 0,02 m3
/s. Sementara
cabang pipa lainnya masing – masing memiliki diameter,
pipa 2 = 50 mm dan pipa 3 = 100 mm. Jika kecepatan aliran
rata – rata pada pipa berdiameter 50 mm (pipa 2) adalah
3 m/s. Tentukanlah kecepatan aliran dan laju aliran volume
pada setiap pipa.
Diketahui: Air mengalir dalam sistem pipa bercabang,
seperti gambar 8
D1 = 150 mm ; D2 = 50 mm ; D3 = 100 mm
Q1 = 0,02 m3
/s ; v2 = 3 m/s
Ditanya: Kecepatan aliran dan laju aliran volume pada setiap
pipa?
Gambar 8
Penyelesaian:
Dari persamaan kontinuitas, laju aliran volume dan
kecepatan aliran dapat ditentukan:
Pipa 1
 
 
sm
m
mm
mm
sm
A
Q
v
vAQ
/132,1
1
1000
150
4
/02,0
2
2
2
3
1
1
1
111


















Pipa 2
 
 
 
sm
mm
m
smmm
vD
vAQ
/00589,0
1000
1
/350
4
4
3
2
2
2
2
2
2
222

























Pipa 3
3
3
3333
A
Q
vvAQ 
Untuk harga Q3:
213321 QQQQQQ 
sehingga
  smsmQ /01411,0/00589,002,0 33
3 
jadi
 
 
sm
m
mm
mm
sm
A
Q
v
/797,1
1
1000
100
4
/01411,0
2
2
2
3
3
3
3

















Soal 9 Air mengalir melalui pipa, seperti gambar 9, air
masuk pada titik 1 dimana A1 = 30 cm2
dan kecepatan aliran
rata-rata v1 = 1 m/s, air keluar melalui titik 3 dengan A3 = 20
cm2
dan v3 = 1,2 m/s. Jika sebahagian air keluar melalui titik
2 dengan A2 = 20 cm2
. Hitunglah laju aliran massa pada titik
1, 2 dan titik 3, dan kecepatan aliran pada titik 2.
Diketahui: Air mengalir dalam sistem pipa bercabang ,
seperti gambar 9
A1 = 30 cm2
; A2 = 20 cm2
; A3 = 20 cm2
v1 = 1 m/s ; v3 = 1,2 m/s
Ditanya: Laju aliran massa pada titik 1,2 dan 3, dan
kecepatan aliran pada titik 2?
Gambar 9
Penyelesaian:
Laju aliran massa dapat ditentukan dengan persamaan:
vAQM  
Diasumsikan air = 1000 kg/m3
, maka:
Untuk M1:
   
skg
cm
m
smcmmkg
vAM
/3
100
1
/130/1000
2
2
23
111


 
Untuk M3:
   
skg
cm
m
smcmmkg
vAM
/4,2
100
1
/2,120/1000
2
2
23
333


 
Sementara untuk M2 dapat ditentukan dari persamaan
konservasi massa:
312321 MMMMMM 
sehingga
skgskgM /6,0/)4,23(2 
Oleh karena itu, untuk kecepatan aliran pada titik 2 dapat
ditentukan:




2
2
2222
A
M
vvAM
maka
sm
m
cm
mkgcm
skg
A
M
v
/3,0
1
)100(
/100020
/6,0
2
2
32
2
2
2















Soal 10 Air mengalir dalam pipa dari titik 1 ke titik 2,
seperti gambar 10. Tentukanlah kecepatan aliran dan
tekanan pada titik 2. Diasumsikan bahwa rugi tinggi total
dari titik 1 ke titik 2 adalah 3 m.
Diketahui: seperti soal dan gambar 10
d1 = 100 mm= 0,1 m ; p1 = 300 kPa ; v1 = 2 m/s
d2 = 50 mm = 0,05 m ; z1-2 = 2 m ; hL, 1-2 = 3 m
Ditanya: v2 dan p2…?
Gambar 10
Dari persamaan kontinuitas:
2211 vAvAQ 
atau
m/s8m/s2
05,0
1,0
2
1
2
2
1
1
2
1
2













 v
d
d
v
A
A
v
Dari persamaan Bernoulli:
21,2
2
22
1
2
11
22
 Lhz
g
vp
z
g
vp

atau










 21,21
2
2
2
11
2
2
Lhzz
g
vvp
p


kPa260,27116
302
81,92
82
79,9
300
79,9
22
2












p
Soal 11 Sebuah nozel pada ujung pipa, seperti gambar 11.
Diameter sisi masuk pipa pada titik 1 adalah 100 mm,
sementara water jet yang keluar dari nozel adalah
berdiameter 50 mm. Jika diasumsikan tekanan pada sisi
masuk pipa (titik 1) adalah 500 kPa, maka tentukanlah
kecepatan water jet yang keluar pada ujung nozel (titik 2),
abaikan rugi head (heat loss) yang terjadi pada water jet
dalam persoalan ini.
Gambar 11
Diketahui: seperti soal dan gambar 11
d1 = 100 mm= 0,1 m ; p1 = 500 kPa
d2 = 50 mm = 0,05 m
Ditanya: v2…?
Penyelesaian:
Dari persamaan kontinuitas:
2211 vAvAQ 
atau
22
2
2
2
1
2
2
1
2
1
25,0
1,0
05,0
vv
v
d
d
v
A
A
v














Dari persamaan Bernoulli:
21,2
2
22
1
2
11
22
 Lhz
g
vp
z
g
vp

atau
00
81,92
00
81,92
)25,0(
79,9
500 2
2
2
2





vv
maka







79,9
500
)81,92()25,0( 2
2
2
2 vv
dan
m/s32,68821
))25,0(1(
79,9
500
)81,92(
22 








v
Soal 12 Air mengalir atau ditembakkan dari pipa dan nozel
pada kondisi seperti ditunjukkan gambar 12, Tentukanlah
tinggi air atau water jet ketika ditembakkan keluar dari
nozel, asumsikan bahwa rugi tinggi tekan (head loss) dapat
diabaikan.
Gambar 12
Diketahui: seperti soal dan gambar 12
dnozel = 100 mm = 0,1 m
dB = 200 mm = 0,2 m ; pB = 55 kPa
Ditanya: hwater jet…?
Penyelesaian:
Dari titik B ke Top, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat
diperoleh:
LTop
TopTop
B
BB
hz
g
vp
z
g
vp

22
22

atau
0)1,1(000
279,9
55 2
 h
g
vB
maka
g
v
h B
2
4,51798
2
 …(a)
Dari titik B ke ujung nozel, berdasarkan persamaan
Bernoulli dapat diperoleh:
Lnozel
nozelnozel
B
BB
hz
g
vp
z
g
vp

22
22

atau
01,1
2
00
279,9
55
22

g
v
g
v nozelB
dan






 1,1
79,9
55
81,9222
Bnozel vv …(b)
untuk menyelesaikan persamaan (b), dari persamaan
kontinuitas pada titik B dan ujung nozel:
nozelnozelBB vAvA 
atau
BB
B
nozel
B
B
nozel
B
nozel
vv
v
d
d
v
A
A
v
4
1,0
2,0
2
2
















sehingga persamaan (b) dapat ditulis:






 1,1
79,9
55
81,92)4( 22
BB vv
atau
m/s2,43095
15
1,1
79,9
55
81,92








Bv
Oleh karena itu, subsitusi harga vB ke persamaan (a), maka:
m4,81918
81,92
(2,43095)
4,51798
2


h
Soal 13 Air mengalir pada pipa siphon, seperti gambar 13,
dengan laju aliran keluar 150 L/s. Tentukanlah rugi tinggi
tekan (hL) dari titik 1 ke 3 yang diistilah dengan v2
/2g
(velocity head). Kemudian tentukan tekanan pada titik 2 jika
2/3 dari rugi tinggi tekan (hL) terjadi antara titik 1 dan 2.
Gambar 13
Diketahui : Sistem seperti gambar 13
Ditanya : Rugi aliran pada titik 1 dan 3 dan p2?
Penyelesaian:
Dari titik 1 ke 3, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat
diperoleh:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 3
2
33
1
2
11
22 
…(a)
atau
Lh
g
v
 0
2
05,100
2
3
dalam persoalan ini hL adalah:
)2/( 2
3 gvKhL  …(b)
maka
))2/((
2
5,1 2
3
2
3
gvK
g
v

atau
)2/(
2
5,1
2
3
2
3
gv
g
v
K

 …(c)
Dari titik 3 dan persamaan laju aliaran diperoleh:
33 / AQv 
m/s4,77465
1000
200
4
)1000/150(
23 









v
Subsitusi nilai v3 ke persamaan (c), maka:
))81,92/(4,77465)((
81,92
(4,77465)
5,1 2
2


 K
0,29094
81,92
(4,77465)
81,92
(4,77465)
5,1
2
2




K
sehingga persamaan (b) dapat diselesaikan:
m0,33806
81,92
)77465,4(
0,29094
2


Lh
Untuk tekanan pada titik 2 jika 2/3 dari rugi tinggi tekan (hL)
terjadi antara titik 1 dan 2, dapat ditentukan berdasarkan
persamaan bernoulli sebagai berikut:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
atau
Lh
g
vp
)3/2(2
2
000
2
22


atau








 Lh
g
v
p )3/2(2
2
2
2
2 
dimana v2 = v3 = 4,77465 m/s, maka:
2
2
2
kN/m33,16181
0,33806))3/2((2
81,92
)77465,4(
79,9











p
Soal 14 Air mengalir dari sebuah reservoir melalui sebuah
pipa, seperti gambar 14, dengan laju aliran yang keluar pada
ujung pipa adalah Q = 0,00631 m3
/s. Jika rugi tinggi tekan
(hL) seluruh sistem adalah 11,58 m, tentukanlah tinggi
elevasi (z) antara permukaan air pada resevoir dengan air
keluar dari ujung pipa.
Gambar 14
Diketahui : sistem seperti gambar 14
Ditanya : tinggi elevasi (z) antara permukaan air pada
reservoir dengan air keluar dari ujung pipa.
Penyelesaian:
Dari persamaan Bernoulli, diperoleh:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
atau
58,110
2
000
2
2
1 
g
v
z
dan
58,11
2
2
2
1 
g
v
zz
Untuk v2 diperoleh dari persamaan laju aliran:
22 / AQv 
atau
m/s3,21366
1000
50
4
00631,0
22 








v
Oleh karena itu,
m12,1063858,11
81,92
(3,21366)2
1 

 zz
Soal 1-15 Sebuah pipa penyalur (siphon) yang berdiameter
50 mm, seperti gambar 15, adalah mengalirkan minyak
(dengan s.g = 0,82) dari sebuah reservoir minyak. Jika rugi
tekan dari titik 1 ke 2 adalah 1,5 m dan dari titik 2 ke 3
adalah 2,4 m, tentukanlah laju aliran pada pipa siphon dan
tekanan minyak pada titik 2.
Gambar 15
Diketahui : sistem seperti gambar 15
Ditanya : laju aliran pada pipa siphon dan tekanan minyak
pada titik 2.
Penyelesaian:
Dari titik 1 ke 3, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat
diperoleh:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 3
2
33
1
2
11
22 
atau
)4,25,1(0
2
0500
2
3

g
v
sehingga
m/s4,64564)9,35()81,92(3 v
Maka laju aliran volume pada pipa siphon:
/sm0,009122
1000
50
4
4,64564
3
2
33

















AvQ
Kemudian untuk tekanan minyak pada titik 2, dapat
ditentukan dari persamaan bernoulli pada titik 1 dan 2
sebagai berikut:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
atau
Lhz
vp
z 

 2
2
22
1
81,92
00

dan










 Lhz
v
zp 2
2
2
12
81,92

dimana dalam persoalan ini v2 = v3 = 4,64564 m/s, maka:
2
2
2
kN/m36,92786
5,17
81,92
64564,4
579,982,0











p
Soal 16 Sebuah pipa horizontal berdiameter 8 in terhubung
dengan reservoir berisi air, seperti gambar 16. Jika rugi
tinggi tekan total antara permukaan air pada reservoir (titik
1) dan water jet pada ujung pipa (titik 2) adalah 6 ft,
tentukanlah kecepatan dan laju aliran air dari pipa?
Gambar 16
Diketahui : sistem seperti gambar 16
Ditanya : kecepatan dan laju aliran air dari pipa?
Penyelesaian:
Dari titik 1 dan 2 berdasarkan persamaan Bernoulli:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
atau
Lhz
g
v
z  2
2
2
1
2
000
maka
ft/s24,074886015()2,322(
)(2 212

 Lhzzgv
Oleh karena itu, laju aliran air pada ujung pipa dapat
ditentukan:
/sft8,40372
12
8
4
24,074884
3
2
22

















AvQ
Soal 17 Minyak (s.g = 0,84) mengalir dalam sebuah pipa
seperti gambar 17. Jika rugi tinggi tekan total (hL) dari titik 1
ke titik 2 adalah 3 ft, tentukanlah tekanan pada titik 2.
Gambar 17
Diketahui : Sistem seperti gambar 17.
Ditanya : Tekanan pada titik 2.
Penyelesaian:
Persamaan Bernoulli pada titik 1 ke titik 2:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
…(a)
Dimana untuk v1 dan v2 dapat ditentukan:
ft/s10,59335
12
6
4
2,08
/
211 

















AQv
dan
ft/s4,70816
12
9
4
2,08
/
222 

















AQv
maka persamaan (a) dapat ditulis:
34
2,322
4,70816)(
7,10
2,322
10,59335)(
)4,6284,0(
)14465( 2
2
2








p
7,34421191,01369 2


p
atau
2
2
2
lb/in66,85579/1449627,23362
lb/ft9627,23362
)34421,701396,191()4,6284,0(
)34421,701396,191(



 p
Soal 18 Minyak mengalir dari sebuah tangki melalui pipa
dengan dimensi panjang 500 ft dan diameter 6 in seperti
gambar 18. Jika rugi tinggi tekan (hL) dari titik 1 ke titik 2
adalah 1,95 ft, tentukanlah tekanan yang dibutuhkan pada
titik 1 dimana laju aliran minyak adalah 0,6 ft3
/s.
Gambar 18
Diketahui : Sistem seperti gambar 18.
Ditanya : Tekanan yang dibutuhkan pada titik 1.
Penyelesaian:
Berdasarkan persamaan Bernoulli untuk titik 1 dan 2:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
…(a)
atau
Lhz
g
v
z
p
 2
2
2
1
1
2
00

sehingga








 Lhzz
g
v
p )(
2
12
2
2
1  …(b)
untuk nilai v2 dapat ditentukan:
ft/s3,05578
12
6
4
0,6
/
222 

















AQv
maka persamaan (b) dapat diselesaikan:
2
2
2
1
lb/in8,04258/1441158,13135
lb/ft1158,13135
95,1)80100(
2,322
(3,05578)
)4,6284,0(












p
Soal 19 Air mengalir pada pipa dalam keadaan aliran steady,
seperti gambar 19. Diasumsikan bahwa rugi tinggi tekan
(head loss) pada titik 1 dan titik 2 adalah 6 ft dan dari titik 2
ke titik 3 adalah 15 ft, maka tentukanlah kecepatan aliran
dan tekanan pada titik 2 dan titik 3.
Diketahui : sistem pipa seperti gambar 19.
Ditanya : Kecepatan aliran dan tekanan pada titik 2dan
titik 3.
Gambar 19
Penyelesaian:
Untuk nilai v2, dapat ditentukan berdasarkn persamaan
kontinuitas dari titik 1 dan 2:
2211 vAvAQ 
atau
1
2
2
1
1
2
1
2 v
D
D
v
A
A
v 






maka
ft/s205
12/8
12/16
2
2 





v
Untuk nilai p2, dapat ditentukan berdasarkan persamaan
Bernoulli pada titik 1 dan titik 2:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
atau










 Lhzz
g
vvp
p 21
2
2
2
11
2
2

maka
psi22,04338lb/in22,04338
61520
2,322
205
4,62
)14425(
144
4,62
2
22
2














p
Untuk nilai v3, dapat ditentukan berdasarkan persamaan
kontinuitas dari titik 1 dan 3:
3311 vAvAQ 
atau
1
2
3
1
1
3
1
3 v
D
D
v
A
A
v 








maka
ft/s8,888895
12/12
12/16
2
3 





v
Untuk nilai p3, dapat ditentukan berdasarkan persamaan
Bernoulli pada titik 1 dan titik 3:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 3
2
33
1
2
11
22 
atau










 Lhzz
g
vvp
p 31
2
3
2
11
3
2

maka
psi19,86990lb/in19,86990
)615(1020
2,322
88889,85
4,62
)14425(
144
4,62
2
22
2














p
Soal 20 Air mengalir dari reservoir melalui pipa yang
terhubung dengan nozel, seperti gambar 20, dimana rugi
aliran pada titik A adalah 5v1
2
/2g dan rugi aliran pada nozel
adalah 0,05v2
2
/2g. Maka tentukanlah laju aliran dan tekanan
pada titik A, dimana H = 8 m.
Gambar 20
Diketahui : Sistem seperti gambar 20.
Ditanya : Laju aliran dan tekanan pada titik A.
Penyelesaian:
Dalam persoalaan ini dapat diselesaikan dimulai dari titik B
dan C, dengan menggunakan persamaan Bernoulli dan
kontinuitas:
LC
CC
B
BB hz
g
vp
z
g
vp

22
22

…(a)
dimana
0

CB pp
; 0
2
2

g
vB ; 0Cz
g
v
vC
2
2
2 ;


















g
v
g
v
h CBL
2
05,0
2
5
2
2
2
1
,
maka persamaan (a) dapat ditulis:


















g
v
g
v
g
v
2
05,0
2
5
2
8
2
2
2
1
2
2
atau
8
81,92
05,0
81,92
5
81,92
2
2
2
1
2
2 





















vvv
jadi
8)0,25484()(0,05351 2
1
2
2  vv …(b)
dari persamaan kontinuitas:
2211 vAvAQ 
atau
2
2
1
2
2
1
2
1 v
D
D
v
A
A
v 






maka
22
2
1 0,11111
)1000/150(
)1000/50(
vvv 





 …(c)
subsitusi nilai v1 kepersamaan (b), maka:
8)}0,11111(0,25484){()(0,05351 2
2
2
2  vv
atau
m/s11,88288
})0,11111(0,25484){((0,05351)
8
22


v
dari persamaan (c) diperoleh nilai v1:
m/s1,3203111,882880,111111 v
maka laju aliran pada titik C diperoleh:
/sm0,023332
11,88288
1000
50
4
3
2
22


















vAQ
Untuk tekanan pada titik A, dapat ditentukan berdasarkan
persamaan Bernoulli pada titik A dan titik B:
ABLA
AA
B
BB hz
g
vp
z
g
vp
 ,
22
22 
atau
ABL
A h
g
vp
 ,
2
1 0
2
800

maka








  ABLA h
g
v
p ,
2
1
2
8 …(d)
dimana
m0,44425
81,92
(1,32031)
5
2
, 









 ABLh
subsitusi nilai v1 dan hL, B-A kepersamaan (d), maka:
2
2
kN/m73,10096
0,44425
81,92
1,32031
879,9











Ap
Soal 21 Air dari reservoir mengalir pada sebuah pipa dengan
diameter dalam 6 in dan keluar melalu sebuah nozel dengan
diameter 3 in, seperti gambar 21. Tentukanlah kecepatan
aliran keluar dari nozel (ve) dengan mengabaikan rugi aliran
yang terjadi.
Diketahui : sistem seperti gambar 21.
Ditanya : kecepatan aliran air yang keluar dari nozel?
Penyelesaian:
Kecepatan aliran air keluar dari nozel dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan kontinuitas dari titik A ke
titik D:
DDAA vAvAQ 
atau
A
D
A
A
D
A
D v
D
D
v
A
A
v 






2
AAD vvv 





 4
)12/3(
)12/6(
2
…(a)
Sementara itu, untuk nilai vA dapat ditentukan dengan
persamaan Bernoulli dari titik 1 ketitik A, sebagai berikut:
LA
AA hz
g
vp
z
g
vp

22
2
1
2
11

Gambar 21
atau
ft/s25,14838
)2,322(00400
4,62
4000)1447,14(
2
2
1
2
11





















 ghzz
g
vpp
v LA
A
A

dan subsitusi nilai dari vA kepersamaan (a), maka diperoleh:
ft/s100,5935214838,2544  AD vv
Oleh karena itu,
ft/s100,59352 De vv
Soal 22 Minyak pada s.g (specific gravity) 0,761 mengalir
dari reservoir A ke reservoir E, seperti gambar 22.
Diasumsikan bahwa rugi head (hL) yang terjadi pada titik A
ke B = 0,6v12
2
/2g, pada titik B ke C = 9v12
2
/2g, pada titik C
ke D = 0,4v6
2
/2g, dan pada titik D ke E = 9v6
2
/2g. Maka
tentukanlah laju aliran dan tekanan pada C.
Diketahui : sistem seperti gambar 22
Ditanya : laju aliran dan tekanan pada titik C?
Penyelesaian:
Dari titik A ke E berdasarkan persamaan Bernoulli:
EALE
EE
A
AA hz
g
vp
z
g
vp
 ,
22
22 
…(a)
dimana
g
vvvv
h EAL
2
94,096,0 2
6
2
6
2
12
2
12
,


atau
g
vv
h EAL
2
4,96,9 2
6
2
12
,


0

Ap
; 0
2
2

g
vA ; 0

Ep
; 0
2
2

g
vE
maka persamaan (a) dapat ditulis:
g
vv
2
4,96,9
0004000
2
6
2
12 

atau
25762,32240
2404,96,9 2
6
2
12

 gvv
…(b)
dari persamaan kontinuitas:
661212 vAvAQ 
atau
12
2
6
12
12
6
12
6 v
D
D
v
A
A
v 








dan
1212
2
6 4
12/6
12/12
vvv 






subsitusi kepersamaan (b)
2576)4(4,96,9 2
12
2
12  vv
atau
ft/s4,01248
)44,9(6,9
2576
212 

v
Sehingga laju aliran pada titik C:
1212 vAAvQC 
atau
/sft3,151394,01248
12
12
4
3
2

















CQ
untuk tekanan pada titik C, dapat ditentukan dengan
persamaan Bernoulli dari titik A ke titik C:
CALC
CC
A
AA hz
g
vp
z
g
vp
 ,
22
22 
…(c)
dimana
0

Ap
; 0
2
2

g
vA
dan untuk hL, A-C:
2,39999
2,322
4,01248))(9()4,01248)(6,0(
2
96,0
22
2
12
2
12
,






g
vv
h CAL
subsitusi kepersamaan (c), maka diperoleh:
2,39999)240(
2,322
01248,4
4000
2




Cp
atau
2
2
lb/in-1,53341
-4.64999)(
144
)4,62761,0(
2,39999)240(
2,322
01248,4
40














 Cp
Soal 23 Sebuah Venturi meter, seperti gambar 23,
simpangan dari air raksa dalam pengukur differensial adalah
14,3 in. Tentukanlah laju aliran air melalui venturi meter
jika tidak ada energi yang hilang antara titik A dan B.
Diketahui : sistem venturi meter seperti gambar 23.
Ditanya : laju aliran melalui venturi meter.
Gambar 22
Gambar 23
Penyelesaian:
Dari titik A ke B, berdasarkan persamaan Bernoulli
diperoleh:
LB
BB
A
AA hz
g
vp
z
g
vp

22
22

dimana ZA = 0 dan hL = 0, maka:
0
12
30
2
0
2
22

g
vp
g
vp BBAA

atau
5,2
2
22




g
vvpp ABBA

…(a)
Dari titik A ke B, berdasarkan persamaan kontinuitas
diperoleh:
BBAA vAvAQ 
dan
B
A
B
B
A
B
A v
D
D
v
A
A
v 






2
atau
BBA vvv 25,0
12/12
12/6
2






 …(b)
dari tinggi tekanan (pressure head) manometer pada sisi xxL
dan xxR, dimana s.g air raksa = 13,6, diperoleh:

B
raksaair
A
xxRxxL
p
gsy
p
y 







.
12
3,14
12
30
12
3,14
tekananTinggitekananTinggi
atau
12
3,14
.
12
3,14
12
30






 ygsy
pp
raksaair
BA

maka
12
3,14
6,13
12
3,14
12
30








BA pp
ft515,17

BA pp
…(c)
subsitusi persamaan (b) dan (c) kepersamaan (a), maka:
5,2
2,322
)25,0(
ft515,17
22



 BB vv
sehingga,
ft/s32,1159
)25,0(1
2,322)5,2515,17(
2



Bv
Oleh karena itu, laju aliran pada venturi meter adalah:
/sft6,305932,1159
12
6
4
3
2








BB vAQ
Soal 24 Udara (ud = 12 N/m3
) mengalir dalam sebuah pipa,
seperti gambar 24, dimana fluida dalam manometer adalah
meriam red oil (mro) dengan specific gravity (s.g) = 0,827.
Jika diasumsikan tidak ada rugi-rugi aliran yang terjadi,
tentukanlah laju aliran udara dalam L/s pada titik 2.
Gambar 24
Diketahui : sistem seperti gambar 24
Ditanya : laju aliran pada titik 2
Penyelesaian:
Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan Bernoulli
diperoleh:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
dimana Z1 = Z2 = 0, 0
2
2
1 
g
v
dan hL = 0, maka:
00
2
00
2
221 
g
vpp

atau









g
v
pp
2
2
2
21  …(a)
dari tinggi tekanan (pressure head) manometer pada xxL dan
xxR, diperoleh:
)(]).[()(
tekananTinggitekananTinggi
)(1 bagspabp udairmroBud
xxRxxL



atau
)()(]).[( )(21 abbagspp ududairmro  
disederhanakan
)(]).[( )(21 aagspp udairmro  
dimana, a = 0,08 m ; air (pada 20o
C) = 9,79 kN/m3
, maka:
2
3
21
kN/m0,64675
)08,01012(]08,0)79,9827,0[(

 
pp
subsitusi kepersamaan (a), diperoleh:









g
v
2
0,64675
2
2
atau
m/s
v
ud
32,51825
1012
9,8120,64675
2g0,64675
3-
2







Oleh karena itu, untuk laju aliran udara pada titik 2 dapat
ditentukan:
sL/sm
vAAvQ
/85,630,06385
51825,32)05,0(
4
3
2
22



Soal 25 Sebuah pitot-static probe terhubung dengan
manometer air, seperti gambar 25, adalah digunakan untuk
mengukur kecepatan udara. Jika perbedaan tinggi
permukaan air pada manometer (a) = 7,3 cm, gunakan
kerapatan jenis udara (udara) = 1,25 kg/m3
dan kerapatan
jenis air (air) = 1000 kg/m3
, tentukanlah kecepatan udara.
Gambar 25
Diketahui : seperti soal dan gambar
Ditanya : kecepatan udara (v1)
Penyelesaian:
Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan Bernoulli:
2
2
22
1
2
11
22
z
g
vp
z
g
vp


dimana titik 2 adalah aliran udara masuk ke pitot-static
probe pada kondisi titik stagnasi, maka v2 = 0 dan z1 = z2,
sehingga persamaan Bernoulli diatas dapat ditulis:
000
2
2
2
11 

p
g
vp
kalikan persamaan tersebut dengan g, maka:

2
2
11
2
pvp

atau
udara
pp
v

)(2 12
1

 …(a)
dari titik xxL dan xxR pada manometer, dimana fluida
kerjanya adalah air, maka:
agghpp air  12 …(b)
subsitusi kepersamaan (a), maka:
m/s33,84979
kg/m25,1
m073,0m/s81,9kg/m1000(2
)(2
1
3
23
1





v
ag
v
udara
air


Soal 26 Udara pada 110 kPa dan 50o
C mengalir melalui
sebuah pipa, seperti gambar 26, dimana diameter sisi masuk
pipa adalah 6 cm dengan laju aliran 45 L/s. Kemudian
diameter sisi keluar pipa berubah menjadi 4 cm melalui
sebuah reducer. Perubahan tekanan udara yang melalui
reducer diukur dengan sebuah manometer air. Jika
perbedaan tinggi antara titik 1 dan 2 pada pipa dimana dua
lengan manometer dipasang adalah ditentukan 0,2 m.
Tentukanlah perbedaan tinggi air manometer antara sisi xxL
dan xxR. (gunakan air = 1000 kg/m3
dan Rudara = 0,287
kPa.m3
/kg.K).
Gambar 26
Diketahui : sistem seperti gambar 26
Ditanya : beda tinngi air manometer
Penyelesaian:
Berdasarkan persamaan Bernoulli pada titik 1 dan 2:
2
2
22
1
2
11
22
z
g
vp
z
g
vp


kalikan dengan g, dan pengaruh perbedaan tinggi atas
perubahan tekanan udara pada titik 1 dan 2 dapat diabaikan,
maka persamaan tersebut dapat ditulis:
2
2
1
2
2
21
vv
pp udara

  …(a)
dimana
3
3
kg/m1,18661
)27350(K/kg.mkPa.0,287
kPa110



KRT
pudara
udara
dari persamaan kontinuitas:
2211 vAvAAvQ 
jadi untuk v1:
m/s15,91550
)06,0(
4
/Lm1045
2
33
1
1 




A
Q
v

untuk v2:
m/s35,80986
)04,0(
4
/Lm1045
2
33
2
2 




A
Q
v

subsitusi nilai-nilai tersebut kepersamaan (a), maka:
Pa610,53632N/m610,53632
2
15,91550)(35,80986)(
1,18661
2
22
21


 pp
oleh karena itu, beda tinggi air manometer disebabkan
perubahan tekanan pada titik 1 dan 2 dapat ditentukan:
hgpp air  21
atau
cm6,224m0,06224
m/s9,81kg/m1000
N/m610,53632
23
2
21






g
pp
h
air
Soal 27 Air mengalir melalui pipa horizontal dengan laju
aliran 2,4 gallon/s, seperti gambar 27. Diameter sisi masuk
pipa 4 in berubah secara berangsur-angsur melalui sebuah
reducer dengan permukaan yang halus menjadi 2 in untuk
sisi keluarnya. Perbedaan tekanan anatara sisi masuk dan
keluar pipa adalah diukur dengan sebuah manometer air
raksa. Jika pengaruh gesekan diabaikan, tentukanlah
perbedaan tinggi air raksa (sisi xxL dan xxR). Dimana
air raksa = 847 lbm/ft3
dan air = 62,4 lbm/ft3
.
Gambar 27
Diketahui : sistem seperti gambar
Ditanya : beda tinggi manometer air raksa
Penyelesaian:
dari titik 1 dan 2 berdasarkan persamaan Bernoulli dapat
ditulis:
2
2
22
1
2
11
22
z
g
vp
z
g
vp


dimana z1 = z2 dan kalikan persamaan tersebut dengan
koefisien gravitasi (g), maka:







 

2
2
1
2
2
21
vv
pp air …(a)
dari titik xxL dan xxR pada manometer dapat ditulis:
)()()(
tekananTinggitekananTinggi
21 abpabp raksaairairair
xxRxxL



atau
agpp airraksaair  )(21  …(b)
subsitusi persamaan (a) kepersamaan (b), maka
ag
vv
airraksaairair 







 
)(
2
2
1
2
2 
sehingga
g
vv
a
airraksaair
air
)(2
)( 2
1
2
2




 …(c)
dari persamaan kontinuitas, diperoleh:
2211 vAvAAvQ 
jadi untuk v1:
sft
gallons
ft
ft
sgallons
A
Q
v /1,53186
1
13368,0
12
4
4
/1 3
2
1
1 



















untuk v2:
sft
gallons
ft
ft
sgallons
A
Q
v /6,12744
1
13368,0
12
2
4
/1 3
2
2
2 



















subsitusi nilai dari v1 dan v2 keperesamaan (c), maka:
in0,521630,04346
2,32)4,62847(2
])53186,1()12744,6[(4,62 22




ft
a
Soal 28 Air mengalir pada sebuah saluran (channel) terbuka,
seperti gambar 28, dengan kedalaman 2 m dan kecepatan alir
3 m/s. Air kemudian mengalir kebawah menuju kesaluran
lainnya dengan kedalaman 1 m dan kecepatan alir 10 m/s.
Jika diasumsikan gesekan aliran diabaikan, tentukanlah
perbedaan tinggi (y) antara kedua saluran tersebut.
Gambar 28
Diketahui : sistem seperti gambar 28
Ditanya : perbedaan tinggi (y) dari kedua saluran tersebut
Penyelesaian:
Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat
ditulis:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
dimana p1 dan p2 adalah berada pada tekanan atmosfer dan
rugi head (hL) adalah diabaikan, maka
01
2
0)2(
2
0
2
2
2
1 
g
v
y
g
v
atau
2
2
1
2
1
2
2 


g
vv
y
sehingga
m3,638122
81,92
310
1
22



y
Soal 29 Air mengalir melalui saluran terbuka dari titik A
dengan mendaki sebuah saluran permukaan datar pada titik
B dengan kecepatan aliran 9,806 m/s, seperti gambar 29.
Tentukanlah kedalaman air dan kecepatan aliran air pada
saluran titik B:
a. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B diabaikan
b. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B ditentukan 0,3 m
dan lebar saluran pada titik B adalah 3 m
Diketahui : sistem seperti gambar 29
Ditanya : seperti soal
Penyelesaian:
Dari titik A dan B, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat
ditulis:
LB
BB
A
AA hz
g
vp
z
g
vp

22
22

…(1)
dimana pA dan pB adalah sama berada pada tekanan
atmosfer, dan dari persamaan kontinuitas diperoleh:
/smvAAvQ AA
3
9,806806,9
1000
500
2 
dan untuk v2:
BBB
B
aaA
Q
v
4,903
2
806,9




…(2)
Gambar 29
subsitusi persamaan (2) ke persamaan (1):
LB
B
ha
a










 )5,2(
81,92
4,903
0
1000
500
81,92
806,9
0
2
2
atau
LB
B
ha
a
 )5,2(
)(
1,22525
5,401
2
disederhanakan
02,901
)(
1,22525
2
 LB
B
ha
a
…(3)
Persamaan (3) merupakan penyelesaian umum untuk kasus
(a) dari sistem gambar 29.
a. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B diabaikan
Persamaan (3) dapat ditulis:
02,9010
)(
1,22525
2
 B
B
a
a
kalikan persamaan tersebut dengan (aB
2
), maka:
01,22525])(9012[)( 23
 BB a,a
melalui proses trial and error pada kondisi batas 10-5
,
diperoleh nilai kedalaman air (aB) pada titik B adalah:
aB = 2,737505 m.
Pembuktian:
523
102,93221,22525]2,7375059012[2,737505 
 ,
untuk kecepatan aliran pada titik B, dari persamaan 2 dapat
ditentukan:
m/s1,79105
2,737505
4,903

B
B
A
Q
v

b. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B ditentukan
0,3 m dan lebar saluran pada titik B adalah 3 m
Dari persamaan (2):
BBB
B
aaA
Q
v
3,26867
3
806,9




…(4)
subsitusi persamaan (4) kepersamaan (1):
3,0)5,2(
81,92
3,26867
0
1000
500
81,92
806,9
0
2
2










 B
B
a
a
atau
3,0)5,2(
)(
0,54456
5,401
2
 B
B
a
a
disederhanakan
02,601
)(
0,54456
2
 B
B
a
a
…(3)
kalikan persamaan tersebut dengan (aB
2
), maka:
00,54456])(2,601[)( 23
 BB aa
melalui proses trial and error pada kondisi batas 10-5
,
diperoleh nilai kedalaman air (aB) pada titik B adalah:
aB = 2,521341 m.
Pembuktian:
-523
101,19940,54456]2,5213412,601[2,521341 
untuk kecepatan aliran pada titik B, dari persamaan 4 dapat
ditentukan:
m/s1,29640
2,521341
3,26867

B
B
A
Q
v

Soal 30 Air mengalir melewati saluran pembuangan air
melimpah, seperti gambar 30. Kecepatan aliran adalah
uniform pada titik 1 dan 2 dan tekanan diperkirakan
hidrostatik. Jika rugi-rugi aliran yang terjadi diabaikan,
tentukanlah v1 dan v2. Sementara diasumsikan lebar saluran
adalah satu satuan lebar.
Diketahui : sistem seperti gambar 30
Ditanya : kecepatan aliran pada titik 1 dan 2
Penyelesaian:
Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan kontinuitas dapat
ditulis:
212211 ]11[]16[ vvvAvA 
atau
12 6vv  …(1)
dari persamaan Bernoulli dapat ditulis:
Lhz
g
vp
z
g
vp
 2
2
22
1
2
11
22 
…(2)
Gambar 30
dimana p1 = p2 adalah berada pada tekanan atmosfer dan
hL = 0, maka persamaan (2):
1
2
6
2
01
2
06
2
0
2
2
2
1
2
2
2
1


g
v
g
v
g
v
g
v
atau
1,982
1
2
2  vv …(3)
subsitusi persamaan (1) kepersamaan (3):
m/s1,67417
35
1,98
1,98)6(
1
2
1
2
1


v
vv
untuk v2:
m/s10,0450467417162  ,v
Referensi
[1] Cengel, Yunus, A. and Cimbala, John, M. Fluid Mechanics: Fundamentals and Applications, Third Edition,
McGraw-Hill Companies, Inc. 2014.
[2]. Evett, Jack, B. and Liu, Cheng. 2500 Solved Problems in Fluid Mechanics and Hydraulics, McGraw-Hill
Companies, Inc. 1989.
[3] Giles, Ranald, V., Evett, Jack, B. and Liu, Cheng. Theory and Problems of Fluid Mechanics and Hydraulics,
Third Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. 1994.
[4] Kothandaraman, C. P. and Rudramoorthy, R. Fluid Mechanics and Machinery, Second Edition, New Age
International (P) Ltd. 2007.
Biography
Ali Hasimi Pane,
Kandidat Magister (S2) Teknik Mesin USU–Medan, dengan konsentrasi studi
konversi energi, dan fokus dalam subyek: Sustainable Energy and Waste heat
Energy Technology.
Sarjana Teknik (S1) selesai pada tahun 2004 dari Institut Teknologi Medan
(ITM), konsentrasi studi konversi energi.
Bidang Profesi:
Lubricant Technical Advisor
Waste Heat Technology
Writer in Technology Major

More Related Content

What's hot

Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaFransiska Puteri
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRsartikot
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Marfizal Marfizal
 

What's hot (20)

Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 

Similar to Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida

Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisRenny Aniwarna
 
Soal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisSoal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisRenny Aniwarna
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxZHENAHARYOP
 
Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.bacukids
 
Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksiadhegokil
 
eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2DEDI RIWANTO
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptx07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptxViVi188973
 
pdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.ppt
pdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.pptpdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.ppt
pdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.pptMuhammadIrfandiFP
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDwikiAdi4
 
Soal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipa
Soal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipaSoal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipa
Soal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipafadlizakir
 
Ppt nor aida agustina xii ipa 2
Ppt nor aida agustina xii ipa 2Ppt nor aida agustina xii ipa 2
Ppt nor aida agustina xii ipa 2Paarief Udin
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikjayadi77
 
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutDinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutMarfizal Marfizal
 

Similar to Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida (20)

Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
 
Soal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisSoal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamis
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.
 
Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksi
 
eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptx07. Dinamika Fluida.pptx
07. Dinamika Fluida.pptx
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
pdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.ppt
pdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.pptpdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.ppt
pdfslide.net_kelengkapan-sistem-perpipaan.ppt
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
 
Soal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipa
Soal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipaSoal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipa
Soal latihan-ul-smt-2-fisika-xi-ipa
 
Ppt nor aida agustina xii ipa 2
Ppt nor aida agustina xii ipa 2Ppt nor aida agustina xii ipa 2
Ppt nor aida agustina xii ipa 2
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
fluida-dinamis.ppt
fluida-dinamis.pptfluida-dinamis.ppt
fluida-dinamis.ppt
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
 
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutDinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
 

More from Ali Hasimi Pane

Combined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAECombined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAEAli Hasimi Pane
 
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama ReddyClean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama ReddyAli Hasimi Pane
 
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...Ali Hasimi Pane
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Ali Hasimi Pane
 
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAli Hasimi Pane
 
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...Ali Hasimi Pane
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarAli Hasimi Pane
 

More from Ali Hasimi Pane (8)

Pump handbook
Pump handbookPump handbook
Pump handbook
 
Combined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAECombined heat and power design guide by ASHRAE
Combined heat and power design guide by ASHRAE
 
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama ReddyClean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
Clean coal technologies for power generation by P. Jayarama Reddy
 
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
Studi kasus: Analisa siklus rankine sederhana dengan EES sofware dan add ins ...
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
 
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
 
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
Studi kasus siklus kombinasi (Siklus Brayton dan Rankine) menggunakan EES sof...
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
 

Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida

  • 1. MODUL MEKANIKA FLUIDA DASAR-DASAR PERHITUNGAN ALIRAN FLUIDA MEKANIKA FLUIDA (FLUID MECHANICS) oleh Ali Hasimi Pane Ruang Lingkup Pembahasan: Penjabaran pengaplikasian persamaan pada aliran fluida:  Persamaan Kontinuitas  Persamaan Bernoulli Consultant
  • 2. ADVANCE LEARNING PROGRAM (ALP CONSULTANT) KONSENTRASI BIDANG STUDI Thermodinamika, Perpindahan Panas, Mekanika Fluida, Konservasi Energi Study Application Majors Heat Exchanger, Steam Systems, Refrigeration and AC Systems, Waste Heat Technology, Lubricant Technology ALAMAT KONTAK By Phone: +6281370934621 By Email: ali.h.pane@gmail.com
  • 3. MUKADDIMAH Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke-hadirat Allah SWT, karena atas izin-Nyalah buku dengan judul: Modul Mekanika Fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida dapat dikerjakan, meskipun sebenarnya masih dibutuhkan koreksi-koreksi dalam penyempurnaannya, baik itu isi, penyusunan kalimat maupun sisi manfaatnya. Materi dalam buku ini ditulis berdasarkan dari beberapa buku teknik khususnya buku mekanika fluida yang familiar digunakan untuk studi tersebut, dan referensi- referensi lainnya supaya isi dan pembahasan lebih bervariasi. Buku ini ditulis berisikan pembahasan dan penjabaran tentang persamaan kontinuitas dan Bernoulli, melalui bentuk-bentuk persoalan dan gambar sistem yang bervariasi dengan tujuan supaya baik pembaca maupun pengguna dapat dengan mudah untuk memahaminya. Demikianlah buku ini diperbuat, dimana penulis dalam proses penulisan buku ini hanya ingin memperkaya pengetahuan penulis yang sangat sedikit. Atas pengetahuan yang sedikit tersebut penulis berusaha untuk dapat mengaktualisasikannya dalam bentuk tulisan dengan membagi waktu diantara tugas-tugas wajib kesibukan yang juga harus diselesaikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pengguna dan pembaca, agar supaya buku ini dapat diperbaiki dan tepat sasaran sesuai dengan tema yang disajikan. Besar harapan penulis bahwa buku ini dapat bermanfaat bagi khalayak banyak, baik bagi pembaca dan pengguna maupun penulis sendiri. Hormat saya, sekian dan terima kasih. Medan, Desember 2015 Penulis, Ali Hasimi Pane
  • 4. Beranjak dari hadist Nabi Muhammad SAW “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari) Dari hadist tersebut saya mencoba mengaktualisasikan pengetahuan yang sedikit dan saya pahami melalui tulisan, dengan harapan untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan saya untuk lebih bermanfaat Dedikasi: Tulisan yang saya tuangkan dalam bentuk buku modul ini saya peruntukkan terutama untuk kedua orang tua (Ayahanda dan Ibunda) sebagai rasa hormat dan ucapan terima kasih saya atas perkataan bimbingan, nasehat dan buaian kasih sayang yang telah diberikan dari masa kecil hingga saya sampai saat sekarang ini Kemudian tulisan buku ini saya peruntukan terkhusus untuk istri saya tercinta yang telah memberikan dorongan semangat, baik moril maupun materil, yang sangat luar biasa dalam proses penyelesaian tulisan buku ini
  • 5. Soal 1 Saluran pipa, seperti gambar 1, dimana diameter dalamnya pada titik 1 dan 2 adalah 12 in dan 18 in. Jika air mengalir pada saluran keluar pipa, titik 2, dengan kecepatan aliran 16,6 ft/s. Tentukanlah (a) Kecepatan aliran pada titik 1 (saluran masuk), (b) Laju aliran volume pada titik 1, (c) Laju aliran volume pada titik 2, (d) Laju aliran berat, dan (e) Laju aliran massanya. Gambar 1 Diketahui: Saluran pipa seperti gambar D1 = 12 in ; D2 = 18 in ; v2 = 16,6 ft/s Ditanya: a. Kecepatan aliran pada titik 1 (v1) b. Laju aliran volume pada titik 1 (Q1) c. Laju aliran volume pada titik 2 (Q2) d. Laju aliran berat (W) e. Laju aliran Massa (M) Penyelesaian: a. Kecepatan aliran pada titik 1 (v1) Dari persamaan kontinuitas: 2211 vAvAQ  maka ft/s35,37ft/s6,16 12 18 2 2 2 1 2 2 1 2 1               v D D v A A v b. Laju aliran volume pada titik 1 (Q1) /sft34,29 in144 ft1 ft/s35,37 4 )in12( 4 3 2 22 1 2 111        v D vAQ c. Laju aliran volume pada titik 2 (Q2) sft in ft sft in v D vAQ /34,29 144 1 /6,16 4 )18( 4 3 2 22 2 2 222        Catatan: laju aliran volume pada kedua titik adalah sama karena aliran inkompresibel d. Laju aliran berat (W) 2211 21 vAvA QQ QW       Dimana air pada temperatur 60o F diketahui  = 62,4 lb/ft3 , maka: slbsftftlb QW /82,1830/34,29/4,62 33 1    e. Laju aliran massa (M) 2211 21 vAvA QQ QM       Dimana air pada temperatur 60o F diketahui  = 1,94 slugs/ft3 , maka: sslugs sftftslugsQM /919,56 /34,29/94,1 33 1    Soal 2 Air mengalir dalam sebuag kontainer segi empat, seperti gambar 2, pada titik 1 salauran masuk memiliki diameter 4 in dan lajualiran volumenya 2 ft3 /s. Sementara pada titik 2 saluran keluar dengan diameter 3 in dan kecepatan aliran keluar rata- ratanya 36 ft/s. Tentukanlah kecepatan aliran rata- rata dan laju aliran volume pada titik 3 jika diameter salurannya adalah 1 in. Asumsikan pada titik 3 adalah saluran keluar. Diketahui: Sebuah kontainer segi empat seperti gambar 1.2 D1 = 4 in ; Q1 = 2 ft3 /s ; D2 = 3 in v2 = 36 ft/s ; D3 = 1 in Ditanya: a. Laju aliran volume pada titik 3 b. Kecepatan aliran pada titik 3 Gambar 2
  • 6. Penyelesaian: Asumsi bahwa titik 3 adalah saluran keluar a. Laju aliran volume pada titik 3       sft in ft sftinsft vDsftQQQ QQQ /233,0 12 1 /363 4 /2 4 /2 3 2 2 23 2 2 2 3 213 321                           b. Kecepatan aliran pada titik 3       sft ft in in sft D Q A Q v vAQ /72,42 1 12 1 4 /233,0 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 333         Soal 3 Air dalam tangki,seperti gambar 3, diisi melalui saluran masuk titik 1 pada kecepatan aliran v1 = 5 m/s dan dari titik 3 pada laju aliran volume Q3 = 0,012 m3 /s. Jika tinggi air h = konstan, tentukanlah kecepatan aliran pada titik 2. Gambar 3 Diketahui: Tangki air seperti gambar 3. D1 = 40 mm ; v1 = 5 m3 /s ; D2 = 60 mm Q3 = 0,012 m3 /s Ditanya: Kecepatan aliran (v2) pada titik 2 Penyelesaian: Untuk harga v2, dapat ditentukan dari persamaan kontinuitas: 2 2 2222 A Q vvAQ  Untuk harga Q2, dapat ditentukan:     smQ s m mm m s m mm QvDQ QQQ /01828,0 012,0 )1000( 1 540 4 4 3 2 3 2 2 2 31 2 12 312                            jadi   sm m mm mm sm v /465,6 1 )1000( 60 4 /01828,0 2 2 2 3 2     Soal 4 Air pada temperatur 20 o C mengalir melalui nozzel, seperti gambar 4, pada laju aliran massa 60 kg/s. Jika diameter pada titik 1 adalah 220 mm dan diameter pada titik 2 adalah 80 mm. Tentukanlah kecepatan aliran rata – rata pada titik 1 dan 2. Gambar 4 Diketahui: Air mengalir pada sebuah nozzel M = 60 kg/s ; D1 = 220 mm ; D2 = 60 mm Ditanya: Kecepatan aliran rata-rata pada titik 1 dan 2. Penyelesaian: Dari persamaan kontinuitas: A Q vvAQ  jadi 1 1 1 A Q v  dan 2 2 2 A Q v  Sementara untuk harga Q = Q1 = Q2 dapat ditentukan:   M QQM 
  • 7. Dimana air pada temperatur 20 o C diketahui  = 998 kg/m3 , maka: sm mkg skg Q /06012,0 /998 /60 3 3  jadi   sm m mm mm sm v /605,1 1 )1000( 220 4 /06102,0 2 2 2 3 1     dan   sm m mm mm sm v /14,12 1 )1000( 80 4 /06102,0 2 2 2 3 2     Soal 5 Sebuah inseminator, seperti gambar 5, berisikan fluida dengan s.g. = 1,04. Jika plunger bergerak maju atau menekan dalam keadaan steady pada kecepatan 1 in/s, tentukanlah kecepatan aliran keluar (v2), diasumsikan bahwa tidak ada kebocoran saat plunger bertranslasi. Diketahui: Fluida mengalir dalam sebuah inseminator s.g. fluida = 1,04 ; D1 = 0,80 in ; D2 = 0,04 in Ditanya: Kecepatan aliran keluar (v2) ? Gambar 5 Penyelesaian: Dari persamaan kontinuitas (laju aliran berat): 222111 2211 vAvA QQ QW       jadi 22 111 2 222111 A vA v vAvA        Karena nilai 1 = 2, maka dapat dianulir, sehingga: sft in ft sin in in v D D A vA v /33,33 12 1 /1 04,0 80,0 2 1 2 2 1 2 11 2                          Soal 6 Sebuah tangki, seperti gambar 6, berisikan air pada 100 N/s dan bensin pada 52 N/s (s.g = 0,69) dan udara. Jika ketiga fluida adalah inkompresibel, berapa laju aliran berat udara yang keluar melalui vent titik 3. Diketahui: Tangki berisikan air, bensin dan udara W1 = Wair = 100 N/s W2 = Wbensin = 52 N/s air = 9,79 kN/m3 (dari tabel sifat – sifat air pada temperatur 20o C) udara = 11,8 N/m3 (dari tabel sifat – sifat air pada temperatur 20o C dan 1 atm) s.g. bensin = 0,69 Ditanya: Laju aliran berat udara melalui titik 3 (W3)? Udara pada 20o C, 1 atm Bensin ; s.g. = 0,69 Air 3 2 1 Gambar 6 Penyelesaian: Dari persamaan kontinuitas: 33 QQWW udaraudara   Untuk harga Q3 dapat ditentukan: 213321 QQQQQQ  dimana sm N kN mkN sNW Q air air /01022,0 1000 1 /79,9 /100 3 31   dan sm N kN mkN sN bengs WW Q air ben ben ben /007698,0 1000 1 69,0/79,9 /52 sin.. 3 3 sin sin sin 1       jadi smsm QQQ /002522,0/)007698,001022,0( 33 213  
  • 8. Oleh karena itu, lajunaliran berat udara dapat ditentukan: sNsmmN QW udara /02976,0/002522,0/8,11 33 33    Soal 7 Sebuah tangki berisikan campuran air dan alkohol, seperti gambar 7. Dimana diameter pipa 1 dan 2 adalah 3 cm, dan titik 3 adalah 4 cm. Alkohol (s.g. = 0,80) masuk dari pipa titik 1 pada kecepatan aliran 6 m/s sementara air masuk dari pipa titik 2 pada kecepatan aliran 10 m/s. Diasumsikan percampuran fluida adalah campuran ideal inkompresibel, maka tentukanlah kecepatan aliran keluar dan densitas campuran fluida pada pipa titik 3 dengan temperatur 20 o C. Diketahui: Tangki bermuatan campuran fluida air dan alkohol D1 = D2 = 3 cm ; D3 = 4 cm ; v1 = 6 m/s v2 = 10 m/s s.g. alkohol = 0,80 Ditanya: Kecepatan aliran dan densitas fluida campuran pada titik 3? Gambar 7 Penyelesaian: Kecepatan aliran fluida campuran pada saluran pipa titik 3 Dari persamaan kontinuitas, laju aliran volume: 3 3 3 A Q V  Untuk harga Q3 dapat ditentukan:    2211213 VAVAQQQ  Untuk harga Q1:   sm cm m smcm vDQ /00424,0 100 1 /6)3( 4 )( 4 3 2 2 2 1 2 11            dan harga Q2:   sm cm m smmc vDQ /00707,0 100 1 /10)3( 4 )( 4 3 2 2 2 2 2 22            sehingga   sm smQQQ /01131,0 /00707,000424,0 3 3 213   jadi sm m sm A Q v /00,9 )04,0( 4 /01131,0 2 3 3 3 3   Densitas fluida campuran pada saluran pipa titik 3 Dari persamaan kontinuitas, laju aliran massa:    21213 QQMMM airalkohol   Dimana air = 998 kg/m3 pada temperatur 20 o C, maka: Untuk M1: skg sm m kg M /3852,3 /00424,099880,0 3 31         Untuk M2: skgsm m kg M /0559,7/00707,0998 3 32        dan untuk M3:   skg skgMMM /4411,10 /0559,73852,3213   Oleh karena itu, densitas fluida campuran dapat ditentukan: 3 3 3 3 33 /174,923 /01131,0 /4411,10 mkg sm skg Q M QM campuranFluida campuranFluida      Saol 8 Air mengalir dalam sistem pipa, seperti gambar 8. Dimana air mengalir masuk pada pipa 1 yang berdiameter 150 mm dengan laju aliran volume 0,02 m3 /s. Sementara cabang pipa lainnya masing – masing memiliki diameter, pipa 2 = 50 mm dan pipa 3 = 100 mm. Jika kecepatan aliran rata – rata pada pipa berdiameter 50 mm (pipa 2) adalah 3 m/s. Tentukanlah kecepatan aliran dan laju aliran volume pada setiap pipa.
  • 9. Diketahui: Air mengalir dalam sistem pipa bercabang, seperti gambar 8 D1 = 150 mm ; D2 = 50 mm ; D3 = 100 mm Q1 = 0,02 m3 /s ; v2 = 3 m/s Ditanya: Kecepatan aliran dan laju aliran volume pada setiap pipa? Gambar 8 Penyelesaian: Dari persamaan kontinuitas, laju aliran volume dan kecepatan aliran dapat ditentukan: Pipa 1     sm m mm mm sm A Q v vAQ /132,1 1 1000 150 4 /02,0 2 2 2 3 1 1 1 111                   Pipa 2       sm mm m smmm vD vAQ /00589,0 1000 1 /350 4 4 3 2 2 2 2 2 2 222                          Pipa 3 3 3 3333 A Q vvAQ  Untuk harga Q3: 213321 QQQQQQ  sehingga   smsmQ /01411,0/00589,002,0 33 3  jadi     sm m mm mm sm A Q v /797,1 1 1000 100 4 /01411,0 2 2 2 3 3 3 3                  Soal 9 Air mengalir melalui pipa, seperti gambar 9, air masuk pada titik 1 dimana A1 = 30 cm2 dan kecepatan aliran rata-rata v1 = 1 m/s, air keluar melalui titik 3 dengan A3 = 20 cm2 dan v3 = 1,2 m/s. Jika sebahagian air keluar melalui titik 2 dengan A2 = 20 cm2 . Hitunglah laju aliran massa pada titik 1, 2 dan titik 3, dan kecepatan aliran pada titik 2. Diketahui: Air mengalir dalam sistem pipa bercabang , seperti gambar 9 A1 = 30 cm2 ; A2 = 20 cm2 ; A3 = 20 cm2 v1 = 1 m/s ; v3 = 1,2 m/s Ditanya: Laju aliran massa pada titik 1,2 dan 3, dan kecepatan aliran pada titik 2? Gambar 9 Penyelesaian: Laju aliran massa dapat ditentukan dengan persamaan: vAQM   Diasumsikan air = 1000 kg/m3 , maka: Untuk M1:     skg cm m smcmmkg vAM /3 100 1 /130/1000 2 2 23 111     Untuk M3:     skg cm m smcmmkg vAM /4,2 100 1 /2,120/1000 2 2 23 333    
  • 10. Sementara untuk M2 dapat ditentukan dari persamaan konservasi massa: 312321 MMMMMM  sehingga skgskgM /6,0/)4,23(2  Oleh karena itu, untuk kecepatan aliran pada titik 2 dapat ditentukan:     2 2 2222 A M vvAM maka sm m cm mkgcm skg A M v /3,0 1 )100( /100020 /6,0 2 2 32 2 2 2                Soal 10 Air mengalir dalam pipa dari titik 1 ke titik 2, seperti gambar 10. Tentukanlah kecepatan aliran dan tekanan pada titik 2. Diasumsikan bahwa rugi tinggi total dari titik 1 ke titik 2 adalah 3 m. Diketahui: seperti soal dan gambar 10 d1 = 100 mm= 0,1 m ; p1 = 300 kPa ; v1 = 2 m/s d2 = 50 mm = 0,05 m ; z1-2 = 2 m ; hL, 1-2 = 3 m Ditanya: v2 dan p2…? Gambar 10 Dari persamaan kontinuitas: 2211 vAvAQ  atau m/s8m/s2 05,0 1,0 2 1 2 2 1 1 2 1 2               v d d v A A v Dari persamaan Bernoulli: 21,2 2 22 1 2 11 22  Lhz g vp z g vp  atau            21,21 2 2 2 11 2 2 Lhzz g vvp p   kPa260,27116 302 81,92 82 79,9 300 79,9 22 2             p Soal 11 Sebuah nozel pada ujung pipa, seperti gambar 11. Diameter sisi masuk pipa pada titik 1 adalah 100 mm, sementara water jet yang keluar dari nozel adalah berdiameter 50 mm. Jika diasumsikan tekanan pada sisi masuk pipa (titik 1) adalah 500 kPa, maka tentukanlah kecepatan water jet yang keluar pada ujung nozel (titik 2), abaikan rugi head (heat loss) yang terjadi pada water jet dalam persoalan ini. Gambar 11 Diketahui: seperti soal dan gambar 11 d1 = 100 mm= 0,1 m ; p1 = 500 kPa d2 = 50 mm = 0,05 m Ditanya: v2…? Penyelesaian: Dari persamaan kontinuitas: 2211 vAvAQ 
  • 11. atau 22 2 2 2 1 2 2 1 2 1 25,0 1,0 05,0 vv v d d v A A v               Dari persamaan Bernoulli: 21,2 2 22 1 2 11 22  Lhz g vp z g vp  atau 00 81,92 00 81,92 )25,0( 79,9 500 2 2 2 2      vv maka        79,9 500 )81,92()25,0( 2 2 2 2 vv dan m/s32,68821 ))25,0(1( 79,9 500 )81,92( 22          v Soal 12 Air mengalir atau ditembakkan dari pipa dan nozel pada kondisi seperti ditunjukkan gambar 12, Tentukanlah tinggi air atau water jet ketika ditembakkan keluar dari nozel, asumsikan bahwa rugi tinggi tekan (head loss) dapat diabaikan. Gambar 12 Diketahui: seperti soal dan gambar 12 dnozel = 100 mm = 0,1 m dB = 200 mm = 0,2 m ; pB = 55 kPa Ditanya: hwater jet…? Penyelesaian: Dari titik B ke Top, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat diperoleh: LTop TopTop B BB hz g vp z g vp  22 22  atau 0)1,1(000 279,9 55 2  h g vB maka g v h B 2 4,51798 2  …(a) Dari titik B ke ujung nozel, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat diperoleh: Lnozel nozelnozel B BB hz g vp z g vp  22 22  atau 01,1 2 00 279,9 55 22  g v g v nozelB dan        1,1 79,9 55 81,9222 Bnozel vv …(b) untuk menyelesaikan persamaan (b), dari persamaan kontinuitas pada titik B dan ujung nozel: nozelnozelBB vAvA  atau BB B nozel B B nozel B nozel vv v d d v A A v 4 1,0 2,0 2 2                 sehingga persamaan (b) dapat ditulis:        1,1 79,9 55 81,92)4( 22 BB vv atau m/s2,43095 15 1,1 79,9 55 81,92         Bv
  • 12. Oleh karena itu, subsitusi harga vB ke persamaan (a), maka: m4,81918 81,92 (2,43095) 4,51798 2   h Soal 13 Air mengalir pada pipa siphon, seperti gambar 13, dengan laju aliran keluar 150 L/s. Tentukanlah rugi tinggi tekan (hL) dari titik 1 ke 3 yang diistilah dengan v2 /2g (velocity head). Kemudian tentukan tekanan pada titik 2 jika 2/3 dari rugi tinggi tekan (hL) terjadi antara titik 1 dan 2. Gambar 13 Diketahui : Sistem seperti gambar 13 Ditanya : Rugi aliran pada titik 1 dan 3 dan p2? Penyelesaian: Dari titik 1 ke 3, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat diperoleh: Lhz g vp z g vp  3 2 33 1 2 11 22  …(a) atau Lh g v  0 2 05,100 2 3 dalam persoalan ini hL adalah: )2/( 2 3 gvKhL  …(b) maka ))2/(( 2 5,1 2 3 2 3 gvK g v  atau )2/( 2 5,1 2 3 2 3 gv g v K   …(c) Dari titik 3 dan persamaan laju aliaran diperoleh: 33 / AQv  m/s4,77465 1000 200 4 )1000/150( 23           v Subsitusi nilai v3 ke persamaan (c), maka: ))81,92/(4,77465)(( 81,92 (4,77465) 5,1 2 2    K 0,29094 81,92 (4,77465) 81,92 (4,77465) 5,1 2 2     K sehingga persamaan (b) dapat diselesaikan: m0,33806 81,92 )77465,4( 0,29094 2   Lh Untuk tekanan pada titik 2 jika 2/3 dari rugi tinggi tekan (hL) terjadi antara titik 1 dan 2, dapat ditentukan berdasarkan persamaan bernoulli sebagai berikut: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  atau Lh g vp )3/2(2 2 000 2 22   atau          Lh g v p )3/2(2 2 2 2 2  dimana v2 = v3 = 4,77465 m/s, maka: 2 2 2 kN/m33,16181 0,33806))3/2((2 81,92 )77465,4( 79,9            p Soal 14 Air mengalir dari sebuah reservoir melalui sebuah pipa, seperti gambar 14, dengan laju aliran yang keluar pada ujung pipa adalah Q = 0,00631 m3 /s. Jika rugi tinggi tekan (hL) seluruh sistem adalah 11,58 m, tentukanlah tinggi elevasi (z) antara permukaan air pada resevoir dengan air keluar dari ujung pipa.
  • 13. Gambar 14 Diketahui : sistem seperti gambar 14 Ditanya : tinggi elevasi (z) antara permukaan air pada reservoir dengan air keluar dari ujung pipa. Penyelesaian: Dari persamaan Bernoulli, diperoleh: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  atau 58,110 2 000 2 2 1  g v z dan 58,11 2 2 2 1  g v zz Untuk v2 diperoleh dari persamaan laju aliran: 22 / AQv  atau m/s3,21366 1000 50 4 00631,0 22          v Oleh karena itu, m12,1063858,11 81,92 (3,21366)2 1    zz Soal 1-15 Sebuah pipa penyalur (siphon) yang berdiameter 50 mm, seperti gambar 15, adalah mengalirkan minyak (dengan s.g = 0,82) dari sebuah reservoir minyak. Jika rugi tekan dari titik 1 ke 2 adalah 1,5 m dan dari titik 2 ke 3 adalah 2,4 m, tentukanlah laju aliran pada pipa siphon dan tekanan minyak pada titik 2. Gambar 15 Diketahui : sistem seperti gambar 15 Ditanya : laju aliran pada pipa siphon dan tekanan minyak pada titik 2. Penyelesaian: Dari titik 1 ke 3, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat diperoleh: Lhz g vp z g vp  3 2 33 1 2 11 22  atau )4,25,1(0 2 0500 2 3  g v sehingga m/s4,64564)9,35()81,92(3 v Maka laju aliran volume pada pipa siphon: /sm0,009122 1000 50 4 4,64564 3 2 33                  AvQ Kemudian untuk tekanan minyak pada titik 2, dapat ditentukan dari persamaan bernoulli pada titik 1 dan 2 sebagai berikut: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  atau Lhz vp z    2 2 22 1 81,92 00  dan            Lhz v zp 2 2 2 12 81,92 
  • 14. dimana dalam persoalan ini v2 = v3 = 4,64564 m/s, maka: 2 2 2 kN/m36,92786 5,17 81,92 64564,4 579,982,0            p Soal 16 Sebuah pipa horizontal berdiameter 8 in terhubung dengan reservoir berisi air, seperti gambar 16. Jika rugi tinggi tekan total antara permukaan air pada reservoir (titik 1) dan water jet pada ujung pipa (titik 2) adalah 6 ft, tentukanlah kecepatan dan laju aliran air dari pipa? Gambar 16 Diketahui : sistem seperti gambar 16 Ditanya : kecepatan dan laju aliran air dari pipa? Penyelesaian: Dari titik 1 dan 2 berdasarkan persamaan Bernoulli: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  atau Lhz g v z  2 2 2 1 2 000 maka ft/s24,074886015()2,322( )(2 212   Lhzzgv Oleh karena itu, laju aliran air pada ujung pipa dapat ditentukan: /sft8,40372 12 8 4 24,074884 3 2 22                  AvQ Soal 17 Minyak (s.g = 0,84) mengalir dalam sebuah pipa seperti gambar 17. Jika rugi tinggi tekan total (hL) dari titik 1 ke titik 2 adalah 3 ft, tentukanlah tekanan pada titik 2. Gambar 17 Diketahui : Sistem seperti gambar 17. Ditanya : Tekanan pada titik 2. Penyelesaian: Persamaan Bernoulli pada titik 1 ke titik 2: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  …(a) Dimana untuk v1 dan v2 dapat ditentukan: ft/s10,59335 12 6 4 2,08 / 211                   AQv dan ft/s4,70816 12 9 4 2,08 / 222                   AQv maka persamaan (a) dapat ditulis: 34 2,322 4,70816)( 7,10 2,322 10,59335)( )4,6284,0( )14465( 2 2 2         p 7,34421191,01369 2   p atau 2 2 2 lb/in66,85579/1449627,23362 lb/ft9627,23362 )34421,701396,191()4,6284,0( )34421,701396,191(     p
  • 15. Soal 18 Minyak mengalir dari sebuah tangki melalui pipa dengan dimensi panjang 500 ft dan diameter 6 in seperti gambar 18. Jika rugi tinggi tekan (hL) dari titik 1 ke titik 2 adalah 1,95 ft, tentukanlah tekanan yang dibutuhkan pada titik 1 dimana laju aliran minyak adalah 0,6 ft3 /s. Gambar 18 Diketahui : Sistem seperti gambar 18. Ditanya : Tekanan yang dibutuhkan pada titik 1. Penyelesaian: Berdasarkan persamaan Bernoulli untuk titik 1 dan 2: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  …(a) atau Lhz g v z p  2 2 2 1 1 2 00  sehingga          Lhzz g v p )( 2 12 2 2 1  …(b) untuk nilai v2 dapat ditentukan: ft/s3,05578 12 6 4 0,6 / 222                   AQv maka persamaan (b) dapat diselesaikan: 2 2 2 1 lb/in8,04258/1441158,13135 lb/ft1158,13135 95,1)80100( 2,322 (3,05578) )4,6284,0(             p Soal 19 Air mengalir pada pipa dalam keadaan aliran steady, seperti gambar 19. Diasumsikan bahwa rugi tinggi tekan (head loss) pada titik 1 dan titik 2 adalah 6 ft dan dari titik 2 ke titik 3 adalah 15 ft, maka tentukanlah kecepatan aliran dan tekanan pada titik 2 dan titik 3. Diketahui : sistem pipa seperti gambar 19. Ditanya : Kecepatan aliran dan tekanan pada titik 2dan titik 3. Gambar 19 Penyelesaian: Untuk nilai v2, dapat ditentukan berdasarkn persamaan kontinuitas dari titik 1 dan 2: 2211 vAvAQ  atau 1 2 2 1 1 2 1 2 v D D v A A v        maka ft/s205 12/8 12/16 2 2       v Untuk nilai p2, dapat ditentukan berdasarkan persamaan Bernoulli pada titik 1 dan titik 2: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  atau            Lhzz g vvp p 21 2 2 2 11 2 2  maka psi22,04338lb/in22,04338 61520 2,322 205 4,62 )14425( 144 4,62 2 22 2               p
  • 16. Untuk nilai v3, dapat ditentukan berdasarkan persamaan kontinuitas dari titik 1 dan 3: 3311 vAvAQ  atau 1 2 3 1 1 3 1 3 v D D v A A v          maka ft/s8,888895 12/12 12/16 2 3       v Untuk nilai p3, dapat ditentukan berdasarkan persamaan Bernoulli pada titik 1 dan titik 3: Lhz g vp z g vp  3 2 33 1 2 11 22  atau            Lhzz g vvp p 31 2 3 2 11 3 2  maka psi19,86990lb/in19,86990 )615(1020 2,322 88889,85 4,62 )14425( 144 4,62 2 22 2               p Soal 20 Air mengalir dari reservoir melalui pipa yang terhubung dengan nozel, seperti gambar 20, dimana rugi aliran pada titik A adalah 5v1 2 /2g dan rugi aliran pada nozel adalah 0,05v2 2 /2g. Maka tentukanlah laju aliran dan tekanan pada titik A, dimana H = 8 m. Gambar 20 Diketahui : Sistem seperti gambar 20. Ditanya : Laju aliran dan tekanan pada titik A. Penyelesaian: Dalam persoalaan ini dapat diselesaikan dimulai dari titik B dan C, dengan menggunakan persamaan Bernoulli dan kontinuitas: LC CC B BB hz g vp z g vp  22 22  …(a) dimana 0  CB pp ; 0 2 2  g vB ; 0Cz g v vC 2 2 2 ;                   g v g v h CBL 2 05,0 2 5 2 2 2 1 , maka persamaan (a) dapat ditulis:                   g v g v g v 2 05,0 2 5 2 8 2 2 2 1 2 2 atau 8 81,92 05,0 81,92 5 81,92 2 2 2 1 2 2                       vvv jadi 8)0,25484()(0,05351 2 1 2 2  vv …(b) dari persamaan kontinuitas: 2211 vAvAQ  atau 2 2 1 2 2 1 2 1 v D D v A A v        maka 22 2 1 0,11111 )1000/150( )1000/50( vvv        …(c) subsitusi nilai v1 kepersamaan (b), maka: 8)}0,11111(0,25484){()(0,05351 2 2 2 2  vv atau m/s11,88288 })0,11111(0,25484){((0,05351) 8 22   v dari persamaan (c) diperoleh nilai v1: m/s1,3203111,882880,111111 v maka laju aliran pada titik C diperoleh: /sm0,023332 11,88288 1000 50 4 3 2 22                   vAQ Untuk tekanan pada titik A, dapat ditentukan berdasarkan persamaan Bernoulli pada titik A dan titik B:
  • 17. ABLA AA B BB hz g vp z g vp  , 22 22  atau ABL A h g vp  , 2 1 0 2 800  maka           ABLA h g v p , 2 1 2 8 …(d) dimana m0,44425 81,92 (1,32031) 5 2 ,            ABLh subsitusi nilai v1 dan hL, B-A kepersamaan (d), maka: 2 2 kN/m73,10096 0,44425 81,92 1,32031 879,9            Ap Soal 21 Air dari reservoir mengalir pada sebuah pipa dengan diameter dalam 6 in dan keluar melalu sebuah nozel dengan diameter 3 in, seperti gambar 21. Tentukanlah kecepatan aliran keluar dari nozel (ve) dengan mengabaikan rugi aliran yang terjadi. Diketahui : sistem seperti gambar 21. Ditanya : kecepatan aliran air yang keluar dari nozel? Penyelesaian: Kecepatan aliran air keluar dari nozel dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan kontinuitas dari titik A ke titik D: DDAA vAvAQ  atau A D A A D A D v D D v A A v        2 AAD vvv        4 )12/3( )12/6( 2 …(a) Sementara itu, untuk nilai vA dapat ditentukan dengan persamaan Bernoulli dari titik 1 ketitik A, sebagai berikut: LA AA hz g vp z g vp  22 2 1 2 11  Gambar 21 atau ft/s25,14838 )2,322(00400 4,62 4000)1447,14( 2 2 1 2 11                       ghzz g vpp v LA A A  dan subsitusi nilai dari vA kepersamaan (a), maka diperoleh: ft/s100,5935214838,2544  AD vv Oleh karena itu, ft/s100,59352 De vv Soal 22 Minyak pada s.g (specific gravity) 0,761 mengalir dari reservoir A ke reservoir E, seperti gambar 22. Diasumsikan bahwa rugi head (hL) yang terjadi pada titik A ke B = 0,6v12 2 /2g, pada titik B ke C = 9v12 2 /2g, pada titik C ke D = 0,4v6 2 /2g, dan pada titik D ke E = 9v6 2 /2g. Maka tentukanlah laju aliran dan tekanan pada C. Diketahui : sistem seperti gambar 22 Ditanya : laju aliran dan tekanan pada titik C? Penyelesaian: Dari titik A ke E berdasarkan persamaan Bernoulli: EALE EE A AA hz g vp z g vp  , 22 22  …(a) dimana g vvvv h EAL 2 94,096,0 2 6 2 6 2 12 2 12 ,   atau g vv h EAL 2 4,96,9 2 6 2 12 ,  
  • 18. 0  Ap ; 0 2 2  g vA ; 0  Ep ; 0 2 2  g vE maka persamaan (a) dapat ditulis: g vv 2 4,96,9 0004000 2 6 2 12   atau 25762,32240 2404,96,9 2 6 2 12   gvv …(b) dari persamaan kontinuitas: 661212 vAvAQ  atau 12 2 6 12 12 6 12 6 v D D v A A v          dan 1212 2 6 4 12/6 12/12 vvv        subsitusi kepersamaan (b) 2576)4(4,96,9 2 12 2 12  vv atau ft/s4,01248 )44,9(6,9 2576 212   v Sehingga laju aliran pada titik C: 1212 vAAvQC  atau /sft3,151394,01248 12 12 4 3 2                  CQ untuk tekanan pada titik C, dapat ditentukan dengan persamaan Bernoulli dari titik A ke titik C: CALC CC A AA hz g vp z g vp  , 22 22  …(c) dimana 0  Ap ; 0 2 2  g vA dan untuk hL, A-C: 2,39999 2,322 4,01248))(9()4,01248)(6,0( 2 96,0 22 2 12 2 12 ,       g vv h CAL subsitusi kepersamaan (c), maka diperoleh: 2,39999)240( 2,322 01248,4 4000 2     Cp atau 2 2 lb/in-1,53341 -4.64999)( 144 )4,62761,0( 2,39999)240( 2,322 01248,4 40                Cp Soal 23 Sebuah Venturi meter, seperti gambar 23, simpangan dari air raksa dalam pengukur differensial adalah 14,3 in. Tentukanlah laju aliran air melalui venturi meter jika tidak ada energi yang hilang antara titik A dan B. Diketahui : sistem venturi meter seperti gambar 23. Ditanya : laju aliran melalui venturi meter. Gambar 22
  • 19. Gambar 23 Penyelesaian: Dari titik A ke B, berdasarkan persamaan Bernoulli diperoleh: LB BB A AA hz g vp z g vp  22 22  dimana ZA = 0 dan hL = 0, maka: 0 12 30 2 0 2 22  g vp g vp BBAA  atau 5,2 2 22     g vvpp ABBA  …(a) Dari titik A ke B, berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh: BBAA vAvAQ  dan B A B B A B A v D D v A A v        2 atau BBA vvv 25,0 12/12 12/6 2        …(b) dari tinggi tekanan (pressure head) manometer pada sisi xxL dan xxR, dimana s.g air raksa = 13,6, diperoleh:  B raksaair A xxRxxL p gsy p y         . 12 3,14 12 30 12 3,14 tekananTinggitekananTinggi atau 12 3,14 . 12 3,14 12 30        ygsy pp raksaair BA  maka 12 3,14 6,13 12 3,14 12 30         BA pp ft515,17  BA pp …(c) subsitusi persamaan (b) dan (c) kepersamaan (a), maka: 5,2 2,322 )25,0( ft515,17 22     BB vv sehingga, ft/s32,1159 )25,0(1 2,322)5,2515,17( 2    Bv Oleh karena itu, laju aliran pada venturi meter adalah: /sft6,305932,1159 12 6 4 3 2         BB vAQ Soal 24 Udara (ud = 12 N/m3 ) mengalir dalam sebuah pipa, seperti gambar 24, dimana fluida dalam manometer adalah meriam red oil (mro) dengan specific gravity (s.g) = 0,827. Jika diasumsikan tidak ada rugi-rugi aliran yang terjadi, tentukanlah laju aliran udara dalam L/s pada titik 2. Gambar 24 Diketahui : sistem seperti gambar 24 Ditanya : laju aliran pada titik 2 Penyelesaian: Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan Bernoulli diperoleh: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22 
  • 20. dimana Z1 = Z2 = 0, 0 2 2 1  g v dan hL = 0, maka: 00 2 00 2 221  g vpp  atau          g v pp 2 2 2 21  …(a) dari tinggi tekanan (pressure head) manometer pada xxL dan xxR, diperoleh: )(]).[()( tekananTinggitekananTinggi )(1 bagspabp udairmroBud xxRxxL    atau )()(]).[( )(21 abbagspp ududairmro   disederhanakan )(]).[( )(21 aagspp udairmro   dimana, a = 0,08 m ; air (pada 20o C) = 9,79 kN/m3 , maka: 2 3 21 kN/m0,64675 )08,01012(]08,0)79,9827,0[(    pp subsitusi kepersamaan (a), diperoleh:          g v 2 0,64675 2 2 atau m/s v ud 32,51825 1012 9,8120,64675 2g0,64675 3- 2        Oleh karena itu, untuk laju aliran udara pada titik 2 dapat ditentukan: sL/sm vAAvQ /85,630,06385 51825,32)05,0( 4 3 2 22    Soal 25 Sebuah pitot-static probe terhubung dengan manometer air, seperti gambar 25, adalah digunakan untuk mengukur kecepatan udara. Jika perbedaan tinggi permukaan air pada manometer (a) = 7,3 cm, gunakan kerapatan jenis udara (udara) = 1,25 kg/m3 dan kerapatan jenis air (air) = 1000 kg/m3 , tentukanlah kecepatan udara. Gambar 25 Diketahui : seperti soal dan gambar Ditanya : kecepatan udara (v1) Penyelesaian: Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan Bernoulli: 2 2 22 1 2 11 22 z g vp z g vp   dimana titik 2 adalah aliran udara masuk ke pitot-static probe pada kondisi titik stagnasi, maka v2 = 0 dan z1 = z2, sehingga persamaan Bernoulli diatas dapat ditulis: 000 2 2 2 11   p g vp kalikan persamaan tersebut dengan g, maka:  2 2 11 2 pvp  atau udara pp v  )(2 12 1   …(a) dari titik xxL dan xxR pada manometer, dimana fluida kerjanya adalah air, maka: agghpp air  12 …(b) subsitusi kepersamaan (a), maka: m/s33,84979 kg/m25,1 m073,0m/s81,9kg/m1000(2 )(2 1 3 23 1      v ag v udara air   Soal 26 Udara pada 110 kPa dan 50o C mengalir melalui sebuah pipa, seperti gambar 26, dimana diameter sisi masuk pipa adalah 6 cm dengan laju aliran 45 L/s. Kemudian
  • 21. diameter sisi keluar pipa berubah menjadi 4 cm melalui sebuah reducer. Perubahan tekanan udara yang melalui reducer diukur dengan sebuah manometer air. Jika perbedaan tinggi antara titik 1 dan 2 pada pipa dimana dua lengan manometer dipasang adalah ditentukan 0,2 m. Tentukanlah perbedaan tinggi air manometer antara sisi xxL dan xxR. (gunakan air = 1000 kg/m3 dan Rudara = 0,287 kPa.m3 /kg.K). Gambar 26 Diketahui : sistem seperti gambar 26 Ditanya : beda tinngi air manometer Penyelesaian: Berdasarkan persamaan Bernoulli pada titik 1 dan 2: 2 2 22 1 2 11 22 z g vp z g vp   kalikan dengan g, dan pengaruh perbedaan tinggi atas perubahan tekanan udara pada titik 1 dan 2 dapat diabaikan, maka persamaan tersebut dapat ditulis: 2 2 1 2 2 21 vv pp udara    …(a) dimana 3 3 kg/m1,18661 )27350(K/kg.mkPa.0,287 kPa110    KRT pudara udara dari persamaan kontinuitas: 2211 vAvAAvQ  jadi untuk v1: m/s15,91550 )06,0( 4 /Lm1045 2 33 1 1      A Q v  untuk v2: m/s35,80986 )04,0( 4 /Lm1045 2 33 2 2      A Q v  subsitusi nilai-nilai tersebut kepersamaan (a), maka: Pa610,53632N/m610,53632 2 15,91550)(35,80986)( 1,18661 2 22 21    pp oleh karena itu, beda tinggi air manometer disebabkan perubahan tekanan pada titik 1 dan 2 dapat ditentukan: hgpp air  21 atau cm6,224m0,06224 m/s9,81kg/m1000 N/m610,53632 23 2 21       g pp h air Soal 27 Air mengalir melalui pipa horizontal dengan laju aliran 2,4 gallon/s, seperti gambar 27. Diameter sisi masuk pipa 4 in berubah secara berangsur-angsur melalui sebuah reducer dengan permukaan yang halus menjadi 2 in untuk sisi keluarnya. Perbedaan tekanan anatara sisi masuk dan keluar pipa adalah diukur dengan sebuah manometer air raksa. Jika pengaruh gesekan diabaikan, tentukanlah perbedaan tinggi air raksa (sisi xxL dan xxR). Dimana air raksa = 847 lbm/ft3 dan air = 62,4 lbm/ft3 . Gambar 27 Diketahui : sistem seperti gambar Ditanya : beda tinggi manometer air raksa Penyelesaian: dari titik 1 dan 2 berdasarkan persamaan Bernoulli dapat ditulis: 2 2 22 1 2 11 22 z g vp z g vp  
  • 22. dimana z1 = z2 dan kalikan persamaan tersebut dengan koefisien gravitasi (g), maka:           2 2 1 2 2 21 vv pp air …(a) dari titik xxL dan xxR pada manometer dapat ditulis: )()()( tekananTinggitekananTinggi 21 abpabp raksaairairair xxRxxL    atau agpp airraksaair  )(21  …(b) subsitusi persamaan (a) kepersamaan (b), maka ag vv airraksaairair           )( 2 2 1 2 2  sehingga g vv a airraksaair air )(2 )( 2 1 2 2      …(c) dari persamaan kontinuitas, diperoleh: 2211 vAvAAvQ  jadi untuk v1: sft gallons ft ft sgallons A Q v /1,53186 1 13368,0 12 4 4 /1 3 2 1 1                     untuk v2: sft gallons ft ft sgallons A Q v /6,12744 1 13368,0 12 2 4 /1 3 2 2 2                     subsitusi nilai dari v1 dan v2 keperesamaan (c), maka: in0,521630,04346 2,32)4,62847(2 ])53186,1()12744,6[(4,62 22     ft a Soal 28 Air mengalir pada sebuah saluran (channel) terbuka, seperti gambar 28, dengan kedalaman 2 m dan kecepatan alir 3 m/s. Air kemudian mengalir kebawah menuju kesaluran lainnya dengan kedalaman 1 m dan kecepatan alir 10 m/s. Jika diasumsikan gesekan aliran diabaikan, tentukanlah perbedaan tinggi (y) antara kedua saluran tersebut. Gambar 28 Diketahui : sistem seperti gambar 28 Ditanya : perbedaan tinggi (y) dari kedua saluran tersebut Penyelesaian: Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat ditulis: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  dimana p1 dan p2 adalah berada pada tekanan atmosfer dan rugi head (hL) adalah diabaikan, maka 01 2 0)2( 2 0 2 2 2 1  g v y g v atau 2 2 1 2 1 2 2    g vv y sehingga m3,638122 81,92 310 1 22    y
  • 23. Soal 29 Air mengalir melalui saluran terbuka dari titik A dengan mendaki sebuah saluran permukaan datar pada titik B dengan kecepatan aliran 9,806 m/s, seperti gambar 29. Tentukanlah kedalaman air dan kecepatan aliran air pada saluran titik B: a. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B diabaikan b. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B ditentukan 0,3 m dan lebar saluran pada titik B adalah 3 m Diketahui : sistem seperti gambar 29 Ditanya : seperti soal Penyelesaian: Dari titik A dan B, berdasarkan persamaan Bernoulli dapat ditulis: LB BB A AA hz g vp z g vp  22 22  …(1) dimana pA dan pB adalah sama berada pada tekanan atmosfer, dan dari persamaan kontinuitas diperoleh: /smvAAvQ AA 3 9,806806,9 1000 500 2  dan untuk v2: BBB B aaA Q v 4,903 2 806,9     …(2) Gambar 29 subsitusi persamaan (2) ke persamaan (1): LB B ha a            )5,2( 81,92 4,903 0 1000 500 81,92 806,9 0 2 2 atau LB B ha a  )5,2( )( 1,22525 5,401 2 disederhanakan 02,901 )( 1,22525 2  LB B ha a …(3) Persamaan (3) merupakan penyelesaian umum untuk kasus (a) dari sistem gambar 29. a. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B diabaikan Persamaan (3) dapat ditulis: 02,9010 )( 1,22525 2  B B a a kalikan persamaan tersebut dengan (aB 2 ), maka: 01,22525])(9012[)( 23  BB a,a melalui proses trial and error pada kondisi batas 10-5 , diperoleh nilai kedalaman air (aB) pada titik B adalah: aB = 2,737505 m. Pembuktian: 523 102,93221,22525]2,7375059012[2,737505   , untuk kecepatan aliran pada titik B, dari persamaan 2 dapat ditentukan: m/s1,79105 2,737505 4,903  B B A Q v  b. Jika rugi aliran (hL) antara titik A dan B ditentukan 0,3 m dan lebar saluran pada titik B adalah 3 m Dari persamaan (2): BBB B aaA Q v 3,26867 3 806,9     …(4) subsitusi persamaan (4) kepersamaan (1): 3,0)5,2( 81,92 3,26867 0 1000 500 81,92 806,9 0 2 2            B B a a
  • 24. atau 3,0)5,2( )( 0,54456 5,401 2  B B a a disederhanakan 02,601 )( 0,54456 2  B B a a …(3) kalikan persamaan tersebut dengan (aB 2 ), maka: 00,54456])(2,601[)( 23  BB aa melalui proses trial and error pada kondisi batas 10-5 , diperoleh nilai kedalaman air (aB) pada titik B adalah: aB = 2,521341 m. Pembuktian: -523 101,19940,54456]2,5213412,601[2,521341  untuk kecepatan aliran pada titik B, dari persamaan 4 dapat ditentukan: m/s1,29640 2,521341 3,26867  B B A Q v  Soal 30 Air mengalir melewati saluran pembuangan air melimpah, seperti gambar 30. Kecepatan aliran adalah uniform pada titik 1 dan 2 dan tekanan diperkirakan hidrostatik. Jika rugi-rugi aliran yang terjadi diabaikan, tentukanlah v1 dan v2. Sementara diasumsikan lebar saluran adalah satu satuan lebar. Diketahui : sistem seperti gambar 30 Ditanya : kecepatan aliran pada titik 1 dan 2 Penyelesaian: Dari titik 1 dan 2, berdasarkan persamaan kontinuitas dapat ditulis: 212211 ]11[]16[ vvvAvA  atau 12 6vv  …(1) dari persamaan Bernoulli dapat ditulis: Lhz g vp z g vp  2 2 22 1 2 11 22  …(2) Gambar 30 dimana p1 = p2 adalah berada pada tekanan atmosfer dan hL = 0, maka persamaan (2): 1 2 6 2 01 2 06 2 0 2 2 2 1 2 2 2 1   g v g v g v g v atau 1,982 1 2 2  vv …(3) subsitusi persamaan (1) kepersamaan (3): m/s1,67417 35 1,98 1,98)6( 1 2 1 2 1   v vv untuk v2: m/s10,0450467417162  ,v
  • 25. Referensi [1] Cengel, Yunus, A. and Cimbala, John, M. Fluid Mechanics: Fundamentals and Applications, Third Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. 2014. [2]. Evett, Jack, B. and Liu, Cheng. 2500 Solved Problems in Fluid Mechanics and Hydraulics, McGraw-Hill Companies, Inc. 1989. [3] Giles, Ranald, V., Evett, Jack, B. and Liu, Cheng. Theory and Problems of Fluid Mechanics and Hydraulics, Third Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. 1994. [4] Kothandaraman, C. P. and Rudramoorthy, R. Fluid Mechanics and Machinery, Second Edition, New Age International (P) Ltd. 2007. Biography Ali Hasimi Pane, Kandidat Magister (S2) Teknik Mesin USU–Medan, dengan konsentrasi studi konversi energi, dan fokus dalam subyek: Sustainable Energy and Waste heat Energy Technology. Sarjana Teknik (S1) selesai pada tahun 2004 dari Institut Teknologi Medan (ITM), konsentrasi studi konversi energi. Bidang Profesi: Lubricant Technical Advisor Waste Heat Technology Writer in Technology Major