SlideShare a Scribd company logo
1 of 176
Download to read offline
~
J
j
~ POLITEKNIK MANUFAKTUR BAN DUNG
~INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TEORI
BANTALAN GELINDING
~~CD .
C ~ A,i51l'>di
~Detail
Penyusun
Duddy Arisandi
INDUSTRIAL TRAINING SERV·ICE
JL. IR. H. JUANDA (KPL. KANAYAKAN) TROMOL POS 851 BANDUNG 40008
P h 0 n e.: (0 2 2) 2 5 0 0 2 4 1, Fax: (0 2 2) 2 5 0 2 6 4 9
-- .:1
- ,-I
j
-j
: or
-,-,. ,
-. -. -I
II '.'-- '. '''''' ;".* '"k. •. r.t .11", t. '.N
"'.::;';'
BANTALAN GELINDING
Teori
PENDAHULUAN

Buku materi pengajaran praktik ini diperuntukkan bagi mereka yang
sedang, ataupun akan bekerja di Industri. Setelah selesai melaksanakan
program ini, ia diharapkan mempunyai keterampilan maupun
pengetahuan dalam bidang mekanik tertentu.
Dikatakan sebagai buku materi pengajaran praktik, karena peserta dapat
mengikuti buku materi seri yang tersedia, hingga mempunyai keteramPilan~.n
pengetahuan yang lengkap, serta memenuhi syarat untuk suatu tingk.
klasifikasi di Industri.
Untuk menyelesaikan satu materi keterampilan, diperlukan waktu 40 jam
atau 1 minggu, yang meliputi 32 jam praktik dan 8 jam teori.
Buku pengajaran praktik ini tidak dirancang sebagai "Self Learning
Program", jadi pada pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau
bimbingan dari seorang Instruktur. Meskipun demikian aktivitas terbesar tetap
dilakukan peserta ("Student Centered").
Pada garis besarnya isi dari buku materi pengqjaran praktik ini, dibagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu:
• Teori (halaman biru)
• Soal Teori (halaman kuning)
• Praktik (halaman merah) •Halaman biru, berisi teori-teori yang diperlukan untuk menunjang
praktik. Teori yang diberikan hanya yang berhubungan lanqsunq dengan
praktik, dan yang benar-benar diperlukan.
Pada pelaksanaannya, Instruktur akan menjelaskan mendiskusikan
ataupun mendemontrasikan apa-apa yang perlu diketahui peserta.
Pada bagian ini, jika diperlukan, dilampirkan tabel-tabel,
standard-standard ataupun klasifikasi-klasifikasi.
::i:I!I"'I~IIIIIII'I~~I~~IIII~~'II~i:I"~il:lillil~!i!ili
:~~~~!~~.: .•:.:~...•..•..•. R.:.• ...•.........•:.•..•..:.:...•...••.N.:.••. ...••.....•.•.l]..•.•.:.:.•.•.~::...•.::.·..•. :: : :.:... ..".""."" ,., .
..:.::.:t1.:: :.••.p:: :.•.•.•.: ' :.~ .•. ..•. :.·?:....i..': •.::.•.pLNlA .•••. : ,'.' ' ' ' ' ',' ..,' ..-:.: : : " '-:.:.:.:;:,..'-:-: '., .."
.__.._---_.. ~~~~
BANTALAN GELINDING
I
"Teori
Halaman kuning, berupa soal-soal untuk mengevaluasi penerimaan
peserta dalam pelajaran teori. Pada halaman ini peserta dapat langsung
mengevaluasi dirinya, sedangkan evaluasi yang bersifat test akan diberikan
terpisah.
Sela.in itu instruktur akan memberikan pekerjaan rumah, yang harus
dilakukan pesertadiluar jam pelaksanaanbuku ini.
Halaman merah, berisi petunjuk / tahap-tahap operasi yang harus diikuti /
dilakukan oleh peserta, dalam melaksanakan praktik di bengkel.
Pada bagian ini, dirinci apa yang harus dilakukan oleh peserta, dan
peralatan apa yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proses.
L - - -,--_.,.-J.I
BANTALAN GELINDING III
Teori
PETUNJUK PELAKSANAAN BUKU MATERI

TEORI:
•	 Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruktur.
•	 Catat hal-hal yang dianggap perlu,
•	 Jangan melangkah ke bagian berikutnya, jika belum faham benar pada •

suatu bagian.

•	 Tanyakan selalu hal-hal yang belurn jelas.
•	 Evaluasi diri sendiri, dengan mengerjakan soal yang tersedia.
PRAKTIK :
•	 Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruktur.
•	 Catat hal-hal yang dianggap perlu.
••	 Jangan mencoba menghidupkan / menjalankan mesin, jika belum faham

benar prosedur operasinya.

•	 Lakukan setiap proses menurut urutan operasi yang ditentukan
•	 Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas.
•	 Bekerja selalu dengan tekun dan penuh disiplin.
•	 Utamakan keselamatan kerja.
BANTALAN GELINDING
Teori
IV
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah selesai mempelajari buku ini, peserta diharapkan ;
• mengetahui nama, penomoran, jenis, dan standar bantalan
• dapat menghitung masa penggunaan atau umur berdasarkan beban yang
terjadi pada suatu konstruksi
• mengerti mengenai dimensi bantalan dan toleransi terutama pada bagian
ring dalam dan ring luar poros dan rumali bantalan
• dapat memasang dan melepas bantalan menggunakan beberapa alat
bantu yang berbeda
• mengerti mengenai tanda kerusakan yang terjadi pada bantalan dan
beberapa kemungkinan penyebabnya.
dengan baik dan benar.
..!
BANTALAN GELINDING v

Daftar lsi

DAFTAR lSI

I.	 PEflDAHULUAf1 BANTALAN . 1

II.	 SEJARAH PERKEMBANGAN BANTALAIJ 2

GELINDING .

III.	 PRINSIP DASAR BANTALAN GELINDING 5

IV.	 PRINSIP KERJA BANTALAN GELINDING 6

V.	 ·BAGIAN-BAGIAN UTAMA BANTALAN GELINDING 7

VI.	 KARAKTERISTIK BANTALAN GELINDING . 10 •
1. Material bantalan . . . . . . . . . . . .	 10

2. Sudut kontak bantalan .	 12

3. Kelonggaran radial dan aksiat bantalan .	 12

4. "Alignment" pada bantalan .	 14

5. Toleransi pada bantalan .	 16

6. Beban pada bantaIan . . . .	 18

7. Pemuaian linier bantalan . . . . . . .	 21

8. Kecepatan putar bantalan .	 21

9. Temperatur pada bantalan	 23

10. Dimensi pada bantalan . . . . . . . .	 24

VII.	 JENIS BANTALAN GELINDING . 27

1. "Deep groove ball bearing single row"	 27

2. "Deep groove ball bearing double row" 28 •
3. "Magneto bearing"	 . 29

4. "Angular contact ball bearing single row" . . . 30

5. "Angular contact ball bearing double row"	 31

6. "Four point contact ball bearing" ..	 32

7. "Self aligning ball bearing" .	 33

8. "Cylindrical roller bearing single row" .	 34

9. "Cylindrical roller bearing double row"	 35

10. "Staggered roller bearing" . . . . . .	 35

11. "Journal roller bearing"	 35

12. "Wound roller bearing"	 36

13. "Needle roller bearing"	 37

14. "Taper roller bearing" . . . .	 38

15. "Barrel roller bearing". .	 39

16. "Spherical roller bearing double row" .	 40

17. "Thrust ball bearing"	 . 41
 )i
",1
BANTALAN GELINDING	 VIPOLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG t - - - - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - I
Daftar lsi
18. "Angular contactthrust ball bearing"	 42

19. "Cylindrical rollerthrust bearing"	 43

20. "Spherical rollerthrust bearing" .	 44

21. "S - Type bearing" .	 45

22. "Plain bushing bearing" .	 46

23. "Rod end bearing" . . . . . . . . . .	 46

"L'	 , t' b . "
24.	 Inler- mo Ion eanng . . . . . . . 46
VIII	 PENOMORAN BANTALAN GEUNDING 48

1.	 Nomor seri bantalan gelinding ..... 48

2.	 Nomor referensi lubanq bantalangelinding . 49

3.	 Awalan dan akhiran pada penomoron bantalan 49

gelinding .

IX.	 SUAIAN DAIJ TOLERANSI PADA BANTALAN 51

GELINDING . . . . . . . .

1.	 Bantalan radial 51

2.	 Bantalan aksial .. . . . . . . . . . . . . . 52

X.	 SUSUNAN BANTALAN PADASUATU KONSTRUKSI 56

1.	 "Loca.ting bearing"dan "floating bearing" 56

2.	 Penyetelan susunan bantalan . 58

3.	 Susunan"floating bearing" . . 59

XI.	 ANALISA BANTALAN GELINDING 60

1.	 Menentukan gaya-gaya . . . . . 60

2.	 Momen 61

3.	 Menentukan ukuran bantalan . . . 62

4.	 Masa penggunaan / umur keausan . . 67

XII	 ZONA KERUSAKAN PADA BANTALAN GELINDING 69

1.	 Gaya radial . 69

2.	 Gaya akslat . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

3.	 Gaya tangensial . . . . . . . . . . . . . . . . 70

XIII.	 PELUMAS DAN PELUMASAN PADA BANTALAN 70

GELINDING .

1.	 Pelumas gemuk . . . . . . . . . . . . . . . . . 70

2.	 Pelumas oli . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73

XIV.	 PENYEKAT ("SEAL") PADABANTALAN GELINDING 75

1.	 "Non - rubbing seals" . . . . 75

2.	 "Rubbing seals" . . . . . . . . . . . . . . . . . 75

! ;
1
l'
I
BANTALAN GELINDING
 I VII
Daftar lsi
XV. PERHITUNGAN TEMPERATUR PEMASANGAN
 76
BANTALAN GELINDING	 ..
XVI. LAMPIRAN	 .
1. Bagian-bagian bantalan gelinding. .	 77

2. Kecepatan permukaan poras ..	 78

3. Penomoran bantatan gelinding	 79

4. Seri bantalan gelinding . . . .	 80

5. Kode toleransi . . . . . . . . .	 88

6. Kelonggaran bantalan gelinding .	 95

7.	 Toleransi sualan poros . . . . . . ... 100

8.	 Toleransi sualan rumah bantaIan . . . 102

9.	 Penggunaan toleransi suaian . .. . .. 104

1O. Kelonggaran rumah bantalan dan poros yang 110

digunaka.n pada saat poros berputar . . . . .

11. Kualitas IT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 112
 •12. Batas toleransi permesinan dudukan bantalan 113

13. Kapasitas beban bantalan gelinding	 114

14. Faktor "X" dan "Y" . . . . . . .. ..	 117

15. Faktor fndan Lh . . . . . . . . . .. .	 118

16. Faktor fL dan penggunaanya . . . .	 120

17. Perkiraan umur bearing dalam juta putaran . 125

18. Perkiraan umur bearing dalam jam putaran . . 126

19. Perkiraan masa penggunaan bantalan gelinding 129

20.	 Faktor keausan fv . . . . . . . . . . . . . • . . 132

21.	 Interval penggantian pelurnas bantalan gelinding 134

22.	 Kondisi operasi untuk gemuk yang berbeda . 135

23.	 Penggunaan bantalan menggunakan gemuk 136

khusus .

24.	 Viskositas pelumas oli . 138

•25.	 Hubunqan diantara viskositas oli dan kondisi 139

operas: . . . .

26.	 Diagram V-T . . . . . . . . . . . . 140

27.	 Diagram viskositas pelumas . . . 141

XVIII. LATIHAN SOAL

Latihan 1 143

Latihan 2 147

Latihan 3 150

Latihan 4 153

Latihan 5 159

Latihan 6 163

-,'----"'-.......,--.,~-, ~f1}f ':~[},(1.,tiJ,!fb",yFI":·h1'1,i?,~:kM;,,,,·,'
. ",:1,,:,.­ , .' " :. .... <
1BANTALAN GELINDING
Teon
I. PENDAHULUAN BANTALAN GELINDING
Bantalan merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi mengurangigesekan
yang terjadi diantara bagian mesin yang berputar dengan yang diam (stasioner).
Bantalan dirancang untuk memperkecil keausan, dapat diganti, dan mencegah
kerusakan pada bagian mesin yang biayanya relatif mahal.
Bantalan dibuat melalui suatu proses manufaktur dengan ketelitian tinggi. Suatu
proses yang telit; akan menghasilkan bantalan dengan kualitas presis; yang sesuai
dengan standardisasi bantalan. Karena faktor di atas, beberapa hal yang berhubungan
dengan bantalan harus diperhatikan secara teliti juga, seperti kondisi poros dan rumah
bantalan yang harus memenuhi suatu standar toleransi.
Untuk menjamin bahwa banta.lan dapat beroperasi sesua.i dengan masa
penggunaannya, beberapa faktor penting tldak dapat diabaikan, seperti: pengetahuan
mengenai standardlsasi, rancangan konstruksi, karakteristik dari bantalan, penguasaan
membaca gambar teknik susunan suatu slstem, dan pengetahuan metoda
pemeliharaan bantalan.
Rusaknya suatu bantaIan pada suatu sistem akan mengakibatkan terhambatnya
suatu proses produksi, sehingga mengakibatkan kerugian uangdan waktu pada
perusahaan. Kondis; tersebut harus diantisipasi sebelumnya. Untuk mencegah kondisi
tersebut, beberapa langkah harus segera dilakukan oleh suatu perusahaan dengan
efektif dan efisien.
Suatu hal yang harus digaris bawahi bahwa semua bantalan harus dlperlakukan
dengan teliti, dan pemeliharaan yang sesuai akan menjamin bahwa bantalan dapat
digunakan secara maksimal sesuai dengan masa penggunaannya. Langkah apapun
yang akan dilakukan oleh perusahaan, faktor di atas tetap tidak dapat diabaikan.
,
:'
,~
~
BANTALAN GELINDING 2iPOLlTEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f---------------J...........----l

Teori
II. SEJARAH PERKEMBANGAN BANTALAN GELINDING
Bantalan gelinding pada masa sekarang bukan dihasilkan rnelalui suatu penemuan
daya cipta seperti lampu pijar ringan atau motor listrik, melainkan suatu penemuan
melalui perkembangan yang akan berlanjut berdasarkan interaksi dari kemampuan
penggunaan dan kemampuan menghasilkan suatu produksi.
Tingkat kesulitan yang tinggi pada saat memindahkan suatu beban berat
merupakan suatu kemungkinan penyebab alasan di atas. Dimana pada awal .sejarah
perkembangan, manusia mencari suatu cara untuk mengurangi tahanan gesek, bahkan
sebelum sepeda dilengkapi dengan roda untuk mempermudah gerakan. Dalam suatu
relif besar "Nineveh" 650 sebelum masehi, suatu gambaran dapat dilihat pada bagian
ujung kanan atas, dimana dua buah gerobak beroda ditarik oleh manusla, Suatu
gambaran pada bagian tengah, dimana sebuah balok batu akan dipindahkan
menggunakan penyangga dengan jalan diluncurkan melalui penarikan da.pengungkitan secara simultan. .
•
Secara umum dapat dikatakan bahwa prinsip dasar dari bentuk dan kegunaan
bantalan gelinding beberapa abad yang lalu masih terbatas. Bantalan gelinding hanya
digunakan untuk satu kepentingan saja yaitu mengurangi tahanan gesek. Bahkan pada
tahun 1100 sebelum masehi, telah diketahui bahwa tahanan gesek yang terjadi sudah
dapat dikurangi dengan menyimpan elernen gelinding diantara benda yang akan
dipindahkan terhadap permukaan bumi.
BANTALAN GEUNDING 3POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f-------------------'---...............

Teori
Relief di bawah menggarnbarkan orang-orang "Assyrians" dan "Babylonians"
menggunakan elemen gelinding untuk mernindahkan batu-batu besar dengan tujuan
mernbangun lstana dan monumen. Sepanjang sejarah tercatat pula cara-cara yang
sama telah dilakukan untuk mengurangi tahanan gesek.
Pada masa modern, keberhasilan yang pertama untuk mengurangi tahanan gesek
adalah dengan ditemukannya roda. Roda yang ditemukan pertamakali dibuat
menggunakan prinsip gaya gesek luncur, yang digambarkan mela.lui sebuah gerobak.
Sejalan dengan- perkernbangan masa dan teknologi, ditemukan roda untuk mengurangi
tahanan gesek yang dikenal dengan istilah "body blow" (menggunakan bola atau rol
sebagai elemen gelinding). Sepeda yang pada saat itu mulai dikenal, mengakibatkan
orang menaruh perhatian besar dalam penggunaan bantalan gelinding yang
digarnbarkan rnelalul sebuah sepeda. Kondisi tersebut dimulai dengan memakan waktu
yang lama dengan perkernbangan yang larnbat,
,----_... ----­ -----­.............".,....
BANTALAN GELINDING 4
I
Teori
Orang pertama yang bekerja secara khusus untuk mengatasi masalah gesekan
adalab Leonardo Da Vinci.
Pada saat elemen gelinding rol digunakan pada masa sekarang dan lebih sering
pada fasilitas penggerak mekanik, bola sebagai elemen gelinding telah ditemukan pada
abad ke-18. Bantalan bola radial pertamakali dikenal pada abad ke..18. Pada
pertengahan abad ke-19, kenaikan secara nyata pada penggunaan bantalan rol dapat
diobservasi pada industri yang semakin luas. Tetapi sebagian besar dari mesin dan
instalasinya masih menggunakan bantalan luncur jenis biasa. Pada saat itu penggunaan
bantalan rol dalarn jumlah yang besar belurn slap atau belum memadai. Kondisi untuk
merancang dan memproduksi masih harus dilakukan. Masalah yang dihadapi pada saat
itu adalah bagaimana menghasilkan kebulatan, pengerasan bola baja dengan diameter
yang sama dengan teliti.
Pada tahun 188q pemecahan masalah di atas telah ditemukan oleh Insinyur M~
Friedrich Fischer. Beliau mengembangkan metoda penggerindaan "centerless" u.jenis "production line" dan membuat casar bagi perkembangan industri elemen
gelinding bola dan bantalan bola.
Beliau menyempurnakan penemuannya dengan lebih jauh menqembanqkan
mesin frais bola untuk memproses permesinan bakal bola, kemudian mernproduksi
bantalan bola pada tanggal 19 November 1891 dibawah nama "Erste Automatische
Gu~stahlkugel-Fabrik".
•

diJ;; Q
. ; ki;;;;;;! 0; J.I 4$$ij,JilAO;:tAi%i).i)M.; it);;&&;;m4l#k!!i....l ... liutee
~ .
BANTALAN GELINDING 4POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG /--------------....1....-----1
Teori
Orang pertama yang bekerja secara khusus untuk mengatasi rnasatah gesekan
adalah Leonardo Da Vinci.
Pada saat elemen gelinding rol digunakan pada rnasa sekarang dan lebih sering
pada fasilitas penggerak mekanik, bola sebagai elemen gelinding telah ditemukan pada
abad ke-18. Bantalan bola radial pertamakali dikenal pada abad ke-18. Pada
pertengahan abad ke-1 9, kenaikan secara nyata pada penggunaan bantalan rol dapat
diobservasi pada industri yang semakin luas. Tetapi sebagian besar dari mesin dan
instalasinya masih menggunakan bantalan luncur jenis biasa. Pada saat itu penggunaan
bantalan rol dalarn jumlah yang besar belum slap atau belum memadai. Kondisi untuk
merancang dan memproduksi masih harus dilakukan. Masalah yang dihadapi pada saat
itu adalah bagaimana menghasilkan kebulatan, pengerasan bola baja dengan diameter
yang sama dengan teliti.
Pada tahun 1883 pemecahan masalah di atas telah ditemukan oleh Insinyur Mesin
Friedrich Fischer. Beliau mengembangkan metoda penggerindaan "centerless" untuk
jenis "production line" dan membuat dasar bagi perkembangan industri elemen
gelinding bola dan bantalan bola.
Beliau menyernpurnakan penemuannya dengan lebih jauh mengembangkan
mesin frats bola untuk memproses permesinan bakal bola, kemudian memproduksi
bantalan bola pada tanqqal 19 November 1891 dibawah nama "Erste Automatlsche
Gu~stahlkugel-Fabrik".
I
BANTALAN GELINDING 5POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f-----------~-------'---____i
Teori
III.	 PRINSIP DASAR BANTALAN
GELINDING
Tempatkan suatu buku pada bidang
rata dan datar. Apabila suatu tongkat
digunakan untuk mendorong buku
tersebut, akan diperlukan -suatu gaya
~:
supaya buku tersebut bergeser. Gaya
yang terjadi disebut dengan gaya gesek
luneur.
Tempatkan beberapa buah pens.
bulat diantara buku dengan bidang rata
dan datar. Apabila buku tersebut
didorong, maka akan diperlukan suatu
gaya yang lebih keeil apabila
dibandingkan dengansebelumnya.
Kondisi ini menunjukan perbedaan
gerakan lurus dan putaran. Penggunaan
pensil sebagai bagian pemutar akan
menyebabkan terjadinya jalur Iintasan,
sehlnqqa buku akan mudah digeser ke
depan atau ke belakang.
Apabila beberapa pensil bulat
diganti dengan bola-bola sebagai bagiaA
elernen gelinding, maka akan didapa~
hasil bahwa buku dapat digeser dengan
lebih mudah.
Hal tersebut diakibatkan karena
bidang kontak diantara buku/bidang rata
dengan bola-bola berupa titlk (tidak
seperti pensil yang berupa kontak garis).
Sebagai kesimpulan, kita dapat menentukan bahwa geseran yang terjadi pada
suatu bidang memerlukan gaya. Buku yang diluncurkan pada suatu bidang di atas
beberapa pensil memerlukan gaya yang lebih keeil beserta arah gerak yang terbatas.
Apabila beberapa buah bola digunakan sebagai elernen gelinding, maka gaya yang
diperlukan untuk menggeser buku akan lebih keeil dan arahnya tidak terbatas. Buku,
bola-bola, serta bidang rata dan datar merupakan bagian terpenting dan dasar dari
bantalan bola atau bantalan rol.
tOo
BANTALAN GELINDING 6POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1------------------'-------1
Teori
•Dengan membayangkan bahwa
buku dan bidang rata dapat digulung,
maka dapat dikatakan bahwa buku
berfungsi sebagai bagian lingkaran
dalam, bidang rata berfungsi sebagai
bagian Iingkaran luar, dan bola-bola
berfungsi sebagai bagian elemen
gelinding dari suatu bantalan.
Pada percobaan sebelumnya telah
digambarkan bentuk dasar dari bantalan,
dan beberapa buah pensil atau bola
tidak bergerak ke arah yang sarna dan
dengan kecepatan yang sama untuk
setiap bagian elemen gelinding. Untuk itu
suatu bantalan memerlukan suatu
bagian pemisah untuk menjaga agar
bantalan tetap berada pada posisi yang
baik.
IV.	 PRINSIP KERJA BANTALAN
GELINDING
Pada saat dua buah permukaan
meluncur atau menggelinding satu sarna
lainnya maka akan menimbulkan
gesekan. Gesekan yang terjadi akan
menghambat gerakan, menimbulkan
panas, menambah tenaga yang
diperlukan, dan menimbulkan akibat
yang tldak diinginkan.
Brial1Jn ~elinding
bantalan luncur
Lapl$aO film pelunm
Gesekan yang terjadi dapat
dikurangi dengan dua cara. Cara
pertama dengan menggunakan pelumas
yang akan membentuk lapisan "film"
diantara komponen yang bergerak.
Lapisan "film" akan menghasilkan
permukaan yang halus dan licin pada
komponen yang bergerak.
BANTALAN GELINDING 7
Teori
Dengan mernbatasi gerakan dari
poros, bantalan akan menjamin
pengoperasian poros yang lebih halus
dan efisien. Sehingga pada saat berpu~
akan membuat seluruh sist.
pemindahan daya menjadi lebih eflsien,
dan akan membantu keperluan daya
yang dibutuhkan untuk mencapai
tuntutan kerja berkurang serendah
mungkin.
Cara kedua dengan menggunakan
bantalan yang harus diberi pelumasjuga.
Sebagai tambahan, bantalan akan
membatasi gerakan dari pores dan
luncurannya. Cara kerja seperti jalur
Iintasan pada bantalan akan membantu
mengontrol gerakan darl bagian yang
disangga, dan juga membantu
mengurangi atau mengatasi getaran
yang akan merusak pengoperasian
slstern mekanik.
Suatu hal yang perlu diingat, bahwa
bantalan digunakan pada beberapa
penggunaan yang dengan teliti untuk
memenuhi rancangan yang sesuai
dengan kebutuhan. Hal tersebut akan
~~~~-+-_ 61~ mengakibatkan mengapa anda harus
menggunakan jenis dan kualitas
bantalan yang sama pada saat
penggantian bantalanakan dilakukan.
•V. BAGIAN-BAGIAN UTAMA
BANTALAN GELINDING
Bantalan gelinding terdiri dari
beberapa bagian yang mempunyai
fungsi berbeda. Bagian-bagian utama
bantalan gelinding adalah :
a. Ringdalarn
b. Ring luar
c. Elemen gelinding
d. Sangkarlsekatpemisah
Lihat lampiran 1.
BANTALAN GELINDING 8OLiTEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1-----------------'---------1
Teon
tac:ewa~

1. Ring dalam
Bagian ring dalam bantalan
mempunyai fungsi sebagai dudukan
paras. Pada bagian ring dalam terdapat
jalur lintasan elemen gelinding yang
menerima beban pada saat bantalan
berputar.
2. Ring luar
Bag ian ri ng Iuar bantalan
mempunyai fungsi sebagai dudukan
rumah bantalan. Rumah bantalan dapat
berupa badan mesin atau elemen mesin
seperti puli atau rodagigi. Pada bagian
ring luar terdapat jalur Iintasan elemen
gelinding yang menerima beban pada
saat bantalan berputar.
3. Elemen gelinding
Bagian elemen gelinding berfungsi
menerima beban dari bagian mesin yang
berputar. Jenis-jenis bagian elemen
gelinding adalah:
a. Bola ("ball")
b. Hol sellndrls ("cylindrical")
c. Rol tirus ("taper")
d. Rol jarum ("needle'')"
e. Rol cembung ("spherical")
4. Sangkar/sekat pemisah
Pada bantalan bola tanpa sekat
pemisah, bola-bola akan bergerak
dengan arah yang berlawanan pada titik
kontak diantara bola-bola. Akibatnya
akan terjadi gesekan diantara bola-bola
dan menimbulkan panas setempat.
Sekat pemisah mempunyai fungsi
rnenquranqi gesekan yang terjadi
diantara bola-bola dan memungkinkan
pemeliharaan berupa pemberian
pelumas pada seluruh bidang kontak.
;- ?
BANTALAN GELINDING 9POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I--------~_~ _.L...._ _~
Teori
Jenis-jenis sangkarlsekat pemlsah:
1. "Riveted separator"
Sakat pemisah ini bentuknya paling
sederhana dan digunakan secara umum.
Dua buah pita logam dibentuk
melengkung menyerupai kantong bola
dan dihubungkan melalui proses
pengelingan. Bagian kelingan dirancang
supaya dapat diikatkan diantara
bola-bola dengan sekat pemisah.
2. "Clinched separator" I
Dua buah pita logam diikat den
[alan menekuk bagian kuping pada
salah satu pita logam. Jenis penyekat ini
biasanya digunakan untuk operas:
pekerjaan keeil dan ringan, dan pada
"deep groove ball bearing".
3. "Staked separator"
Dua buah pita logam dihubungkan
melalui sekat-sekat yang terbuat dari
pelat logam. Jenis pita logam yang
digunakan akan memungkinkan j~
diantara bola menjadi lebih rapat, se.
pada "anqular contact ball bearing".
4. "Type .. L separator"
Sekat pemisah ini mempunyai
penampang berbentuk "L". Jarak
dlantara bola-bola dibatasi oleh lubang
setengah lingkaran pada pita logam yang
berbentuk kantong bola. Sentuk pemisah
tersebut akan mengakibatkan bola-bola
terkekang dan menempel pada [alur
lintasan elemen gelinding, sehingga
kelonggaran bantalan dapat disetel
rnelalul bagian ring dalam. d'
"'" .r '~'" j,.,,~.¥:. $/;,p,i" *('fh~.%hJ{t~'~,'·1¢ft'di;~fM,t¥l.iWM£;4~: :~:!'1t:ii4.t,Q·;t~;F,P;441~;:.~
'';j
10BANTALAN GEI.INDING
Teori
5. "Type-U separator"
Sekat pemisah ini disebut juga
"snap on one unit sparator", yang terbuat
dari lembaran pelat logam sirkular yang
dibentuk pada pelat penampang "U".
Dengan potongan sirkular yang tidak
penuh, akan terbentuk kantong-kantong
bola. Jari-jari lingkaran atas yang lebih
keeil berfungsi sebagai penahan dan
pengkaku dinding samping. Kelonggaran
bantalan dapat olsetel melalui bagian
ring dalam.
6. "Front wheel separator"
Sekat pemisah ini merupakan suatu
pelat logam yang dirancang untuk
menjaga agar bola-bola tetap tinggal di
kantongnya pada bantalan yang dapat
dipisahkan diantara bagian ring dalam
dan ring luarnya pada saat memasang
atau melepas banta/an. Pelumasan pada
bantalan akan /ebih sempurna, karena
terdapat celah pada setiap slsl bola.
VI. KARAKTERISTIK BANTALAN
GELINDING
1. MATERIAL BANTALAN
Bagian dari bantalan gelinding yang
menerima beban, sebagian besar terbuat
dari baja selindris dan dikeraskan.
Bagian elemen gelinding dan ring
bantalan gelinding harus dikeraskan
untuk menahan beban yang difokuskan
terhadap kontak permukaan yang relatif
keeil.
Bagian elemen gelinding
dikeraskan pada bagian permukaan
kulitnya melalui proses "case hardening"
dengan berbagai ketebalan, sedangkan
bagian dalamnya relatif lunak. Beberapa
bantaIan yang mempunyai suaian sesak
diantara bagian ring dalam dengan poros
dapat beroperasi tanpa reslko retaknya
bagian ring dalam. Bagian dalarn yang
lebih lunak akan tahan terhadap ..
kerusakan akibat beban kejut. ,:;
',i.
BANTALAN GELINDING 11POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f--------~--------L...--___I
Teori
Semua material bantalan diuji
secara teliti dan diperiksa sesuai dengan
standardisasi untuk memenuhi
kebutuhan spesifik oleh pabrik pernbuat
bantalan. Spesifikasi tersebut meliputi
kebutuhan metalurgi untuk mengurangi
atau mengatasi material asing yang
mempengaruhi masa penggunaan
bantalan. Material standar terdiri dari
berrnacam-macam baja paduan yang
dapat memiliki kekerasan sabesar 60
"Rockwell C", dan kekuatanltegangan
kelelahan yang tinggi.
tT
Pabrik pembuat banta.
menggunakan baja paduan khu
untuk membuat bantalan gelinding
sehingga memiliki kemampuan yang
lebih besar, tidak berat, stabilitas yang
lebih besar, dan masa penggunaan yang
lebih lama. Hal tersebut akan berlaku
pada saat bantalan beroperasi pada
temperatur yang lebih basar dari
temperatur normal.
Bagian sekat pemisah pada
bantalan normal biasanya terbuat carl
kuningan atau baja karbon rendah. Pada
pengoperasian kecepatan tinggi atau
penyediaan pelumas tidak dapat
dilakukan, maka sekat pemisah dib.
dari material khusus. Kebanyakan s
pemisah dibuat dari baja tekan. Apabila
pelumasan memadai dan kecepatan
putar pengoperasian sesuai dan
seragam, jenis dan rancangan sangkar
pemisah menjadi kurang penting apabila
dibandingkan dengan elemen gelinding
bantalan. Bahkan beberapa kerusakan
bantalan gelinding disebabkan karenao
U kerusakan sekat pemisah. Kerusakan
CI
c pada sekat pernisah sering diakibatkan
15 oleh pelumasan yang tidak sesuai.(ll
m
...
.!!
o
[J:;
c:
I&l
.l</
E , ,j.:
:'1
'~;; ;, ,;.~
_"~~A~~ir-'------,------------......,.,.-....."...""""""':'~,""!'¥.tl""!5tl;'~~:j'!:"l.:.:.:"f"""ii",~~~:','',"'I""l.,)!l""t7~"IlI!!:~~g'".:?~'I~.,;{t;.:'ti!l'J'l:;:~~',zl!!!lll:it~_'~jj ;j
BANTALAN GELINDING 12
Teori
2. SUDUT KONTAK BANTALAN
Setiap bantalan memiliki [alur
Iintasan elemen gelinding pada bagian ring
dalam dan ring luar. Oleh karenanya
diperlukan sudut kontak pada bantalan.
Garis yang menghubungkan titik kontak
bagian elemen gelinding dan jalur lintasan
elemengelinding disebut garis surnbu
kontak. Sudut diantara sumbu kontak dan
garis sumbu tegaklurus pada bantalan
~OIU.c'AIilGUi
disebutsudut kontak.
Besar sudut kontak yang berbeda
pada suatu jenis bantalan ditentukan
oleh perbedaan perbandingan dari gaya
aksial dan gaya radial yang dapat
ditumpu bantalan tersebut.
3. KELONGGARAN RADIAL DAN
AKSIAL BANTALAN-,..~._. Pada saat sebuah pemasangan
bantalan dirancang, sebuah pertimbangan
besar yang perlu dilakukan adalah
memberikan kelonggaran pengoperasian
yang sesuai dengan penggunaan. Suaian
pada bagian ring akan mempengaruhi
kelonggaran bantalan asli yang terbesar,
Batas kelonggaran dibuat untuk mengatasi
desakan yang terjadi pada diameter ring,
umurnnya besarnya mendekati 80%.IIADtAL'LAf
Besar tersebut akan bertarnbah apabila
rumah bantalan berukuran besar dan
kaku, atau bantalan dengan seri ekstra
ringan ditekan kedalam poras pejal.
Rumah bantalan yang terbuat dari metal
ringan dan dinding paras yang berangga
tipis akan menyebabkan perubahan
kelonggaran diameter ring yang lebih kecil.
Pada saat temperatur mempengaruhi
pengoperasian bantalan, batas
kelonggaran dibuat untuk rnenjarnln
kelonggaran pengoperasian bantalan yang
sesuai. Kadangkala beberapa
pengecualian diperlukan, sebagai contoh:
pada penggunaan dimana batas
kelonggaran tidak dibuat apabila banta.lan
beraperasi pada kecepatan putar rendah,
pada pengoperasian awal mesln, atau di
bawah kondisitemperatur rendah.
'iil:,.,l .: L.­ ---'-_---'--'-_~
_~'.L.'--i---_----~
. '""':';.:"".,., "..:
BANTALAN GELINDING
Teori
I 13
Radial Internal
Clearance Value:
1. Group 2
2. Normal Group
3. Group 3
4. Group 4
5 .Group 5
Pada semua penggunaan kritls,
kelonggaran radial dan aksial harus
diperiksa dengan teliti. Hal tersebut
untuk memastikan bahwa kelonggaran
pemasangan harus sesuai dengan batas
yang diijinkan dengan rancangan asli
bantatan. Pemeriksaan teliti terhadap
kelonggaran bantalan pada saat
bantalan beroperasi diijinkan. Pastikan
bahwa partikel asing, goresan/cacat,
tidak "alignment"nya bagian ring, rusak
akibat penekanan pada rumah bantalan
atau poros, toleransi ukuran pada pores
dan rumah bantalan yang tidak
sesuai,semuanya tldak terjadi. Suatu hal
yang perlu dilakukan untuk memerie
ketegaklurusan penutup ujung.
Suatu standardisasi internasional
(ISO) telah mengelompokan kelonggaran
radial internal ke dalarn 5
pengelompokan. Pengelompokan
kelonggaran bantalan dapat dilihat pada
buku ISO 5753-1981.
/
___ .
/
Beberapa kelonggaran radial
sengaja diberikan pada bantalan bola
dengan tujuan :
a. Sebagai tempat untuk mengatasi
bertambah kecilnya ruangan diantara
bagian ring bantalan pada slat barA
ring dalarn ditekan ke pores a~
bagian ring luar ditekan ke rumah
bantalan.
b. Memungkinkan perubahan kecil pada
diameter bagian-bagian bantaIan
akibat kenaikan temperatur tanpa
mempengaruhi daya kerja bantalan
akibat perubahan bentuk yang terjadi.
C. Memungkinkan terjadinya sedikit
perubahan pada dudukan diantara
paras dan rumah bantalan akibat
kandisi yang tidak "alignment"_
,
kl~, ;,~;
__ ._1.-.­
- !
'If.
f
...,.!i.~:~ ._. ...•. ·.--.--.-------.·.--~-----·7<T:rc__..--------c-·,·­ -~.- ••.- ...-----­
..
BANTALAN GELINDING 14POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG I-------.------------....L...-------l
Teori
4. "ALIGNMENT" PADA BANTALAN
Disebabkan rancangan dan
r-'" material bantalan yang kokoh, bantaIan
t . gelinding harus dipasang dengan
pemeriksaan yang teliti terhadap kondisi
"alignment" dan "run-out". Bantalan
gelinding yang berputar pada kecepatan~ .".-.-- . ..-.--"~ : - . _ . _ .
sedang dan beban rendah sampai
sedang dapat mengatasi penyimpangan
yang besarnya sama dengan bantalan
luncur yang terbuat dari material keras.
. '
Bagaimanapun, defleksi maksimum yang
terjadi pada paras tidak melebihi 0,001
inchi per 1 inchi panjang paras pada
"taper roller bearing", atau 0,003 inchi
per 1 inchi panjang paras pada "deep
groove ball bearing". Selain pada "self
aligning ball bearing" dan "spherical
(atau "barrel") roller bearing", semua
elemen gelinding dapat menerima
defleksi pada paras tldak lebih dari 0,002
inchi per 1 inchi panjang poras. "Taper
roller bearing" yang mempunyai
kelonggaran teliti biasanya memerlukan
tingkat ketelitian "alignment" poros yang
telltl juga.
.......

Untuk semua jenis bantalan, posisi
penempatan bagian ring bantalan pada
.J+-._. paros dan rurnah bantalan sangat
penting. Metoda pemasangan yang
dilakukan harus menjamin bahwa
.. bantaIan duduk dengan tegak lurus, dan
permukaan penutup harus tegak lurus
dengan leher dudukannya, berikut juga
metoda pelepasan bantalan.
Ketegaklurusan permukaan ujung poros
dan leher paras harus diperiksa dengan
teliti. Batas taleransi makstrnum "run-out"
sebesar 0,0001 inchi per 1 inchi diameter
pada penunjukan "dial indicator" yang
ditentukan untuk perrnukaan ujung dan
leher pores. Alur "undercut" ("fillet")
dibuat dengan toleransi ketelitian umum
untuk mencegah terdesaknya atau
kondisl tidak "alignment" dari bagian ring
bantaIan dan leher paras. , '
'I
1--_------------------------­ ,......,..."",.,.,......1
,m"" ---'---------",:",lL1>?: ;",.':;d;;"'Mi0j~i~~,t'
",
• ',
r-- . ..
BANTALAN GELINDING 15POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f----------------...!....------j
Teori
•Untuk penggunaan yang lebih
besar atau lebih kecil dari masa
penggunaan dan kemampuannya yang
normal, ketelitian "run-out" bagian ring
luar banta.lan harus dijaga sebesar
0,0005 inchi per 1 inchi radius dan
bagian ring dalam bantalan harus dijaga
sebesar 0,0004 inchi per 1 inchi radius.
Pada penggunaan yang teliti, besar
toleransi tersebut harus dikurangi
sebesar 50%. Pemasangan yang sesuai
dan pemeriksaan defleksi pores sangat
vital bagi kemampuan penggunaan
bantalan. Selain jurnlah dan jenis
pelumas yang tidak sesuai, kondisi yang
tidak "alignment" dan besar "run-oa" Recommendations for machining of the bearing seals
yang tidak sesuai dengan standW
merupakan penyebab terbesar dari
kerusakan bantalan.
Biasanya, kita tidak akan
rnendapatkan banyak masalah dengan
ketidak telitian poros, disebabkan
dudukan bantaIan dan posisi leher poros
dibuat melalul proses permesinan yang
teliti. Bagian leher paras harus
I,.tt Cylindricity
memberikan permukaan kantak yangI, I Plar>t>rwss IOI<.:,ancl.'
cukup dengan permukaan sisi bantalan
untuk membantu menjamin kontak positif
dan penempatan yang teliti.
•
Semua jenis bantalan dapat
menerlma kondisi tldak "alignment"
dengan besar tertentu. "Self-alignment"
suatu bantalan dinyatakan dengan
a<J simbol berikut:
a. Tidak ada ( < 2' )
b. Sangat rendah (2' + 7' )

":,,,:1 c~
 c. Rendah ( + 0,5°)
r, , 'I ~ d. Baik (+ 4°)
1
,_1t~ ~~~~_,"'~~~~ ••_ .,., l Ak"'~,Mp .4
~" '
BANTALAN GELINDING 16
Teori
IBI Mounting (housing)
~-{Al Outerri"ll
5. TOLERANSI PADA BANTALAN
Untuk menyediakan pemeriksaan
yang teliti dari komponen mesin, maka
bantalan harus dibuat dan dijaga pada
dimensi yang sangat telltl. Tingkat
ketelitian suatu bantalan diperlukan
untuk memenuhi dua alasan berikut:
a. Komponen	 bantalan harus dibuat
seeara teliti agar dapat beroperasi
dengan halus tanpa getaran.
. B
b. Beberapa poros yang disangga olen
bantalan gelinding, beroperasi pada
keeepatan putar tinggi dan teliti tanpa
getaran. Sedangkan pada beberapa
kondisi lainnya, keeepatan putar
pengoperasian dantlnqkat ketelitian
yang tinggi tidak diperlukan bagi poros
atau bagian bergerak lainnya, dan
a batas toleransi tidak perlu dijaga
dengan teliti.
Untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang paling utama, pengelompokan toleransi
untuk setiap jenis toleransi bantalan telah ditentukan berdasarkan suatu standar. Karena
alasan tersebut, pengelompokan dari toleransi bantalan harus dipilih dengan
penggunaan yang paling sesuai. Pada saat ini standardisasi AFBMA ("Antifriction
Bearing Manufactures Associations") telah ditentukan sebagai standardtsasl pengujian.
Bantalan bola dan rol dikelompokan sesuai dengan tingkat ketelitiannya ke dalam
sembilan perbedaan toleransi yang diijinkan. Pengelompokan tersebut telah ditetapkan
oleh ABEC ("Annular Bearing Engineering Commitee") dan RBEC ("Roller Bearing
Engineering Commitee"). Penomoran ABEC digunakan untuk bantalan bola, empat
pengelompokan yang digunakan adalah: ABEC-1, ABEG-S, ABEC-7, dan ABEC-9.
Penomoran RBEC digunakan untuk bantalan rot. dua pengelompokan yang digunakan
adalah: RBEC-1, dan RBEC-S. Penomoran yang keeil dari ABEC dan RBEC
menunjukantoleransi yang lebih besar dan lebih banyak digunakan. Toleransi yang
lebih teliti dar; ABEC-1 dan RBEC-1 digunakan pada saat suaian yang lebih telit;
dibutuhkan untuk poros dan rumah bantalan, Toleransi yang lebih teliti akan mengurangi
"run-out" dari poros dan memungkinkan paras beroperasi pada kecepatan tinggi.
BANTALANGELINDING 17POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1---------------"------1
Teori
•Suatu standardisasi internasianal
Radial bearing Tolerance (ISO) telah mengelompokan taleransi
bantalan radial ke dalarn lima1. Normal tolerance class
pengelompokan. Pengelompokan
toleransl bantalan dapat dil'ihat pada
ISO 492-1981.
2. Tolerance class 6
3. Tolerance class 5
4. Tolerance class 4
5. Tolerance class 2
Perbedaan diantara bantalan
standar dan bantalan presisi ada.
pada batas toleransi yang berbe
Dimana bantalan standar memiliki batas
toleransl yang mendekati dua kali lebih
besar dari bantatan presisi. Bantalan
presisi digunakan pada industri yang
luas. Seperti pada "spindle" mesin bubut,
bar, gerinda, dan mesin perkakas
pengolah kayu yang halus, Mesin
tersebut beroperasi padakecepatan
yang tinggi dan menghasilkan benda
kerja yang teliti dengan kualitas
permukaan yang ha.lus. Kecepatan yang
tinggi dan kokoh, ketelitian posisi dari
alat potong, diperlukan untuk
menghasilkan kualitas benda akhir, dan
bantalan presisi memungkinkan tujuan
tersebut dicapai. Apabila kon.'
"spindle" tidak cukup kokoh, hasil .
benda kerja akan menunjukan tanda
goresan atau permukaan yang kasar,
yang disebabkan oleh getaran yang
terjadi pada "spindle."
!!' 1:1
~, !
BANTALAN GELINDING 18POLITEKNIK MANUFAKTUR ~ ....L...-.._ _-IBANDUNG
Teori
a.
b. f ._.---+-­
c.

1 2 3

6. BEBAN PADA BANTALAN
Pemilihan bantalan gelinding
secara umum ditentukan oleh [enls
beban yang dapat diterima oleh bantalan
tersebut. Tiga jenis beban yang terjadi
pada suatu bantalan adalah:
a. Seban radial
b. Seban aksial
c. Seban tangensial
Kapasitas be ban yang dapat
diterima oleh suatu bantalan gelinding
dinyatakan oleh beberapa simbol:
a. Seban radial:
a.1 .Tidak ada

a.2.Rendah

a.3.Saik

a.4. Tinggi
b. Seban aksial:
b.1 Tidak ada
b.2 Rendah
b.3 Baik

bA Tinggi

I '
BANTALAN GELINDING 19POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1-------------------...1...-------1
Teori
Kapasitas beban adaiah
kemampuan dari bantalan untuk
menerima sejumlah berat atau tekanan.
Kapasitas beban suatu bantaIan akan
Axialload~~
&-----~__: menentukan masa penggunaan dari
Radial
~.,....,..,..~
Axial bantalan yang tergantung pada
beberapa faktor, seperti: ukuran, jumlah
baris elemen gelinding dan jumlah
elemen gelinding, kualitas material yang
digunakan pada bantalan.£!----R-
Batasan umum dari bant"
gelinding adalah ketahanan terh.p
kelelahan material. Disebabkan
bertambahnya beban dan bidang kontak
yang relatif kecil dari elemen gelinding,
material logam akan menjadi lelah/rusak.
Selain kerusakan pada bamalan yang
diakibatkan karena pelurnasan yang
tidak sesuai atau kondisi "allqnment"
tidak balk, kerusakan akan terjadi karena
eleman gelinding rusak akibat pengaruh
tegangan (akanterjadi dalam waktu yang
cepat atau lambat).
•rS'ALlING)
Beban kejut dapat menyebabkan
kerusakan pada bantalan rol. Hal
tersebut akan menghasilkan tegangan
ekstra pada bagian-bagian bantatan, dan
menyebabkan bag ian tersebut
terdeformasi sehingga batas kelelahan
bantalan menjadi lebih cepat terjadi
daripada kondisi normal.
shock load
( ,LAkJNG)
._...... -..--,,'--~_._
- _.._...._._--"
BANTALAN GELINDING 20
Teori
Seban yang lebih kecil akan
mengakibatkan masa penggunaan
bantaIan menjadi lebih lama, disebabkan
tegangan yang terjadi lebih keeil.
.--"--

Klasifikasi beban dikenal dengan
dua aturan dasar. Pertama adalah dasar
beban dinamis, yang mengacu pada
beban yang dapat diterima bantalan
selama bagian ring dalam bantalan
berputar sebanyak 1.000.000 putaran.
Sistem klasifikasi lainnya disebut dasar
beban statis yang mempunyai arti bahwa
sejumlah beban yang dapat diterima
bantalan apabila poros tldak berputar.
Serat dari poros pada eleman gelinding
dapat rnendetormaslkan bagian yang
rnenertrna beban, sehlnqqa
menyebabkan ketahanan dari
bagian-bagian bantalan berkurang.
Seban total yang terjadi pada
bantalan dikenal juga dengan nama
beban equivalen, yang merupakan
kombinasi dari beban radial dan aksial.
Dengan eara yang sama, beban
equivalen merupakan dasar dari beban
statls,
BANTALAN GELINDING
Teon
21
a.~
7. PEMUAIAN LINIER BANTALA,N
Pada saat bantalan beroperasi
pada suatu sistem/mesin, panas yang
timbul dapat mengakibatkan terjadinya
pemuaian linier pada poros. Pemuaian
linier pada poros harus dapat diatasi oleh
bantalan. Pemuaian Iinier yang dapat
diatasi oleh suatu bantalan
dikelompokanke dalam tiga [enis, yaitu:
b. a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Baik
c.
Beberapa jenis bantalan dirancang
untuk dapat menerima pemuaian /
pergeseran arah aksial , bantalan
tersebut dikenal dengan istllah "floating
bearinq''. •
FACE
STRAIGHT ROLLER BEARING
0.0. CORNER
-..,----===-~.....;.r ROUER
BORE CORNER
SHOULDERS
---L--W"J!.i.::!r,SfPA,RAlOR
OUTSIDE
DIAMETER
Jl.-~~
Allis ella/mi"
8. KECEPATAN PUTAR BANTALAN
Bantalan gelinding ditentukan untuk
beroperasi pada kecepatan putar
tertentu untuk mencapai masa
penggunaan yang diperlukan.
,
, . .~
i'I",J
... ~~~iL_.---r~ ." ..._,..__,_,_~.._.,'..".',. ~,_.. ..__."..."""....__. _
BANTALAN GELINDING 22POllTEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG I----------------J.....-------l
Teori
----,.-
Putaran poros yang lebih lambat
akan menambah masa penggunaan
bantalan. Suatu hal yang dapat
diperkirakan bahwa masa penggunaan
bantalan akan berkurang setengahnya
apabila kecepatan dinaikan dua kali Iipat.
Hal tersebut berlaku terutama pada
bantalan berukuran besar. Suatu alasan
terjadinya kerusakan pada bagian ring
luar bantalan pada pengoperasian
kecepatan tinggi adalah karena bagian
elemen gelinding akan menambah
beoan sentrifugal. Dengan kata lain,
pada saat banta/an berputar bagian
elemen gelinding akan cenderung
terdorong keluar dari poros karena
kecepatan putar.
Lihat lampiran 2.
Pada kecepatan putar yang lebih
besar dari batas kecepatan yang
diijinkan, kondisi dari pemasangan dan
pelumasan harusdimodifikasi.
Modifikasi yang dilakukan adalah:
a. Menambah kelonggaran banta/an.
b. Rancangan dan bahan material
bagian sangkar yang khusus.
c. Menggunakan alat pengukur/
pemeriksa untuk menentukan baiknya
pe/umas ·dan pelumasan yang
digunakan.
d. Menggunakan bantalan dengan
ketelitian tinggi dan memproses
dudukan bantalan pada paros dan
rumah bantaIandenganteliti.
23BANTALAN GELINDING
Teori
9. TEMPERATUR PADABANTALAN
Bantalan gelinding yang
mernpunyai ukuran diameter luar sampai
240 mm umumnya diproses melalui
perlakuan panas sampai +120°C untuk
menjaga keseimbangan dimensi, untuk
diameter luar yang lebih cesar dari 240 mm
umumnya diproses melalui perlakuan
panas sampai + 200°C.
/'
"
AKHIRAN 5250 51 53
Maksimal

Temperatur .
 1500
e 2000
e 3000
e2500
e
Oeerasl
Temperatur operasi yang lebih
besar akan memerlukan perlakLA
panas secara khusus pada bantaiJlr,
dan telah ditentukan dengan suatu
akhiran SO + S3 (standar DIN 623).
Temperatur yang diijinkan untuk
"seal" pada bantalan tergantung dari
masa penggunaan gemuk pada bantalan
dan efisiensi dari bahan karet "seal".
Bahan "seal" yang terbuat dari k~
standar, tem8eratur operaslnya dib~
sampai +110 C.
Pada bantalan kelompok standar
dan bag ian sangkarnya terbuat dari
"polyamide" kekuatan tinggi, untuk
menjamin masa operasinya maka
tem~eratur dibatasi sampai dengan
120 C dan apablta digunakan pelumas
komersial. Sedangkan yang terbuat dari
"glass fibre" ("polyamide 66
dtemperatur
operasi mencapai +150 C dengan
perioda penggunaan beberapa jam, dan
akan menjadi +180°C denqan perioda
penggunaan yang lebih singkat.
BANTALAN GELINDING 24POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1--------------..1...-.-----1
Teori
Penyekat pada bantalan biasanya
dilumasi dengan gemuk yang
mempunyai bahan dasar "lithium soap"
melalui pengujian khusus kualitas tinggi.
Gemuk tersebut tahan sampai
temperatur operasi 120°C untuk perioda
penggunaan singkat. Pengurangan dari
masa penggunaan gemuk didapat
melalui sebuah perhitungan (temperatur
tetap sebesar+70oC dan yang lebih
tinggi), dimana: masing-masing
penambahan temperatur sebesar 1SoK
akan mengurangi masa penggunaan
menjadi setengahnya.
Seric8 73B
B
10. DIMENSI PADA BANTALAN
Secara utama, bantalan bola dan
bantalan rol distandardisasikan dalam
sebuah skema yang disebut "Basic Plan
for Boundary Dimensions". Skema
tersebut berisi ukuran dasar dari:
diameter ring dalarn, diameter ring luar,
lebar bantalan, dan ukuran radius ring
bantatan,
Skema dasar diberikan dalarn
beberapa perbsdaan seri. Untuk setiap
diameter lubang terdapat diameter seri
yang akan memberikan perbedaan
diameter luar dan lebar dari bantalan.
Perbedaan lebar akan memberikan lebar
seri yang standar. Diameter seri dan
lebar seri secara bersamaan akan
membentuk dimensi seri.
o
~~
~
~
~
i
$J
ON
N
R
i
~
~
0
i...
(')
0
S
18
I
C') ON 0
-.- i
t

31
i 1
I
!
it· iii
~, ~ 11(
I
..'~ i­
( "
I

'II
BANTALAN GELINDING 25POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG I-------------------L--~
Teori
~::f::l__J
RI
.....xaw ~
>
~------I !~
'W::::
r'lrnah bantalan
-j_.
Gambar di samping menunjukan
lima jenis ukuran bantalan gelinding.
Masing-masing ukuran memiliki diameter
lubang yang sama, tetapi ukuran dasar
lainnya berbeda. Tidak semua pabrik
pembuat bantalan membuat kelima jenis
tersebut. Tetapi kebanyakan pabrik
rnernbuat pengelampakan seperti: seri
ekstra ringan, ringan, atau medium.
Ketiga seri tersebut diberi
penamaran: seri 100, 200,atau 300.
Sebagai contoh pada bantalan yang
memiliki namar seri 212KRR.
Penamaran awal menunjukan seri 2&
Bantalanbeban berat memiliki seri 4~
Apabila ruangan pada rumah
bantalan berukuran kecil, beban yang
terjadi ringan,dan ukuran diameter paras
cukup besar, maka untuk memper.
defleksi paras, bantalan dengan i
ekstra ringan dapat digunakan. Bantalan
tersebut akan memberikan lebar dan
diameter luar yang paling keeil pada
suatu diameter lubang yang digunakan.
; <.; " iHW.",.:iH '?'~':?#;;P:~;'~i#gAkd~,h:Hj;Wl._(1!'.:(:;;:{3~",~i:",J.".':-h;,.Ii?,,::.
'A, Ii
l'
BANTALAN GEUNDING 26POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG ~----------------I....---
..........----Il----- - - - ­ -------.
Teori
~ --..--111_.-­
~ .. .

RPM t
~BEBAN!
;"
Bantalan dengan seri ringan yang
lebih besar akan memberikan kapasitas
beban yang lebih besar. Pada semua
kemungkinan kondlsl penggunaan,
bantalan tersebut digunakan pada
penggunaan urnurn. Bantalan dengan
seri medium digunakan untuk beban
yang lebih besar, disebabkan
kapasitasnya yang lebih besar daripada
bantalan seri ringan. Bantalan tersebut
merniliki ruang yang lebih besar diantara
poros dan rumah bantalan. Bantalan seri
medium digunakan untuk beban berat
dan suatu kondisi dimana rata-rata
beban yang terjadi pada bantaIan harus
dipertirnbangkan berdasarkan Jubang
dan ukuran pores.
Bantalan dengan seri berat dapat
mengatasi beban yang lebih besar
sekitar 20 + 30% daripada bantalan seri
medium. Oleh karenanya poros harus
dibuat dengan ukuran khusus. Karena
alasan tersebut, bantalan dengan seri
berat hanya tersedia dalam ukuran dan
jenis yang lebih sedikit.
Pabrik pembuat bantalan membuat
daftar kata.log kapasitas beban radial
da/am satuan "pouns" ("newton") pada
bermacam-macam kecepatan putar
("rpm"). Rata-rata beban pada bantalan
akan berkurang dengan bertambahnya
"rpm". Pada suatu kondisi, bantalan
memiliki kapasitas beban sebesar 1680
Ib pada 100 rpm, rnaka akan menjadi
400 Ibpada 7200 rpm.
BANTALAN GELINDING 27POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG I---------------J......-----I
Teori
VII. JENIS BANTALAN GELINDING
1. "Deep groove ball bearing single row"
Bantatantni mampu menerima beban radial yang tinggi dan beban aksial yang
besarnya sekitar 60% dari beban radial, serta digunakan secara urnum pada beban
rendah sampai sedang. (FR/FA=1/0,7). Bantalan ini akan sesuai digunakan untuk
kecepatan putar yang sangat tinggi, dan bagian-bagiannya tidak dapat dlplsahkan,
Bantalan ini sering disebut juga bantalan jenis "conrad", yang dinamakan sama
dengan penemunya yaitu "Robert Conrad". Bagian jalur lintasan elemen gelinding
berfungsi agar bola-bola mempunyai sudut kontak yang tegak lurus terhadap sumbu
pusat bantalan. Oleh karenanya, ketelitian "alignment" diantara paras dan lubang pada
rumah bantalan merupakan suatu keharusan.
"Deep groove ball bearing" digunakan pada penggunaan umum seperti: motor•listrik, generator, pemindah tenaga, dan berbagai penggunaan yang sejenis.
Bantalan ini memiliki "slot" pad a baqlan ring "shoulder"nya, sehinqqa
memungkinkan pemasukan sejumlah bola sesuai dengan ruangan yang tersedia.
Penambahan jumlah bola akan memperbesar kapasitas beban yang dapat diterima
bantalan. Bagian "slot" membatasi beban aksial yang dapat diterima bantalan, karena
dapat mendorong bola-bola keluar rnelalul bagia~'fi ing slot".
Nomor seri banta/an: 62, 622, 63, 623, 64, 618, 16 60.
,I
'_ •• -_"0•.'··
·1
J
'I
._, ~~t;....J_~~ _ -------~-----:-------:-:----"".--~--._~--
I
I
~ ...
28BANTALAN GELINDING
Teori
2. "Deep groove ball bearing double row"
Banta/an jenis ini memiliki bentuk yang sama dengan "deep groove ball bearing
single row". Jalur lintasan elemen gelinding yang berjurnlan dua mengakibatkan
bantalan mempunyai sudut kontak yang sangat keeil, sehingga kondisi "alignment"
harus diperhatikan seeara teliti. "Deep groove ball bearing double row" tidak sesuai
untuk menerima beban pada saat terjadi penyimpangan kondisi "alignment" menyudut.
"Deep groove ball bearing double row" mempunyai ukuran lebar lebih keeil apabila
dibandingkan dengan dua buah "deep groove ball bearing " yang dipasang seeara
bersamaan, dan dapat menerima beban kejut. Kapasitas penerimaan beban radial lebih
tinggi karena banta./an jenis ini memiliki dua baris bola. (FR/FA=1 ,511 ,4).
Nemer seri bantalan: 42, 43.
I."'
; J
:
BANTALAN GELINDING 29POLITEKNIK MANUFAKTUR
. BANDUNG ~~~----~~~~--_----l...._-----1
Teori
3. "Magneto bearing"
Bantalan ini hanya memiliki satu buah "shoulder" pada bagian ring luarnya,
sehingga bagian-bagian bantalan dapat dipisahkan. Hal tersebut akan memungkinkan
pemasangan bagian ring dalam dan ring luar dilakukan secara terpisah. "Magneto
bearing" distandardisasikan dengan diameter lubang sampai 30 rnrn dan sesuai untuk
kecepatan putar tinggi.(FR/FA= 0,9-1,3/0,9).
Bantalan ini sering digunakan pada perlengkapan Iistrik kecil, motor "vacum
cleaner", "dynamo" dan "starter" pada mobil. Bagian ring bantalan harus duduk dengan
rapat pada leher paras atau rumah bantalan, dan tidak diperbolehkan terjadi
penyimpangan bentuk pada "shoulder fillet". Akibatnya ukuran maksimum radius "fillet"
pada paras atau rumah bantalan harus lebih kecil dar; ukuran minimum "chamfer" rsmin
pada "magneto bearing".
Nomor seri bantalan: E, L, M, BO
•
".1,
I
;;.~,~~Jll-. ---'-__~.
r
30
Teori
BANTALAN GELINDINGPOLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1------------------1....----1
4. "Angular contact ball bearing single row"
S'ngle·fl)lAIlInllull' cl)ntllCt
>
O-AIlllIllnU~ x.JnOrdnung
-s­r '4
,-', a
I
r, .r_~
I '2 r
01' ~1' ~I . _.----l
L. aJ
~
.)
Bantalan ini mempunyai sudut kontak, oleh karenanya dapat menerima kapasitas
beban aksial yang tinggi. "Angular contact ball bearing single row" dapat menerima
beban hanya dari satu arah dan bagian-bagian bantalan tidak dapat dipisahkan (kecuali
nomor seri 173). Kelonggaran "angular contact ball bearing" harus selalu disetel
terhadap bantalan lain yang menerima beban akslal dan berlawanan arah pada suatu
konstruksi.
Bantalan ini digunakan pada pengoperasian kecepatan putar tinggi, beban radial
yang terjadi sedang dan beban aksial yang terjadi tinggi (FR/FA= 1-1 ,511 ,5-2,3). Defleksi
atau pergeseran aksial yang terjadi pada bantalan harus dijaga sekecil mungkin. Bagian
"shoulder" yang lebih tinggi pada ring luar menerima beban aksial. Bagian "shoulder"
pada ring lainnya berfungsi menjaga bagian bantalan supaya tidak terpisah. Bagian ring
dalarn bantalan yang memiliki "shoulder" lebth tinggi akan meneruskan beban aksial
rnelalut bagian bola. Pada saat bantaIan digunakan untuk menerima beban akslal dari
dua arah, rnaka "angular contact ball bearing single row" dipasang saling berpasangan
("duplex"). Agar bantalan dapat menerima kombinasi dari beban aksial dan radial yang
bervariasi, maka disediakan sudut kontak yang berbeda pada bantalan, seperti: 15°,
25° dan 40°. Bantalan ini digunakan pada : penggerak roda gigi, pompa, "spindle"
mesin perkakas, dan pores vertikal. Ukuran dimensi "angular contact ball bearing single
row" sama dengan ukuran bantalan radial yang penomoran dimensinya sama.
Nornor seri bantalan : 72B, 73B, B719, 870.
• • •
~TIMAH
T POllTEKNIK MANUFAKTUR
BEARING
Teori
31
5. "Angular contact ball bearing double row"
=.:-.....-u. :.:.......-.. =:-..:::~

OoublG-rowangular contar
Rancangan bantalan ini sarna dengan sistem pemasangan "0" atau "back to
back" dari dua buah "angular contact ball bearing single row". Bantalan ini memiliki
"filling slot" pada salah satu sisinya. Pada kondisi beban aksial terjadidari satu arah,
bantalan tersebut harus dipasang denqan suatu cara sehingga baqlan elemen gelinding
tidak terdorong ke luar melalui bagian "filling slot".
"Angular contact ball bearing double row" digunakan pada kondisi kekakuan arah
aksial tinggi dari dua arah yang berlawanan. Suaian ca'am diantara bola-bole dengan
jalur lintasan elemen gelinding ditetapkan pada saat bantalan dirakit dan tidak
dipengaruhi oleh metoda pemasangan. Selain itu bantalan ini akan sangat efektif untuk
menerima beban radial pada saat digunakan, dimana defleksi yang terjadi paoa poros
sangat kecil. Sudut kontak pada bantalan besarnya: 25°,35°, atau 45°. ( FRI FA=
1,85/1,5).
Untuk menerima beban aksial yang sangat tinggi dari dua arah, "angular can.
ball bearing double row" yang paling sesuai digunakan adalah yang bagian
dalamnya dapat dipisahkan.
Nomor seri bantalan : 328, 338, 32, 33, 33DA.
Ii .
r
,~r
I
BANTALAN GELINDING 32POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG r---------------'-------l
Teari
6. "Four point contact ball bearing"
r" ~~ ­
d -- I D
l".~"' / I
~
1
-8 I~
conllC1 angle....35" N2
two 100000intll1_S
Bantalan ini merupakan "angular contact ball bearing" dengan bagian ring dalam
yang dapat dipisahkan, dan dapat menerima beban radial serta akslal yang tinggi dari
dua arah (FR/FA= 1,5 I 1,85). Karena beban ditumpu oleh empat buah titik kontak
diantara bola dan jalur lintasan elemen gelinding, maka bantalan jenis ini disebut "four
point contact ball bearing". Disebabkan bagian ring dalam bantalan terpisah, maka
pemasangannya dapat dilakukan secara terpisah. Bantalan ini digunakan pada susunan
roda gigi, dimana kondlsl beban aksial terjadi dari dua arah dan ukuran lebar bantalan
yang kecil dibutuhkan. Sudut kontak bantalan : 35°, dan kelonggaran aksial bantalan
dapat disetel.
Nornor sari bantalan: QJ2, QJ3.
BEARING
Teori
33
7. "Self aligning ball bearing"
'1f loL 0 ~.-
- d 0 ·d . .
Jl
~iB»l
Bantalan ini memiliki dua baris bola dan jalur Iintasan elemen gelinding ring luar
berbentuk lintasan bola (llspherell). Oleh karenanya mernberikan keuntungan sifat "self
aligningll, .sehingga bantalan tidak sensitif terhadap kondisi yang tidak "allqnment" dan
defleksi yang terjadi pada poros. Banta.lan ini digunakan pada mesin pengolah
pertanian, perlengkapan pemindah (llconveyingll), serta untuk mengatasi kondisi yang
tidak "aliqnrnent" pada suatu konstruksi.
Penyimpangan kecil seperti kelurusan paras karena kesalahan pemasangan,
pembengkokan atau kerusakan pada mesin akan diatasi oleh bantalan dengan jalan
penyesuaian bola-bola pada jalur lintasan elemen gelinding ring luar.
Bagian diameter lubang pada ring dalam berbentuk selindris atau tirus. Diameter
lubang yang berbentuk tirus akan memungkinkan kelonggaran radial bantaJan dapat
disetel. Ketirusan pada banta/an: 1:12,1:22,1:13,1:23. (FR/FA= 0,7/0,2).
Nomor seri bantalan: 10, 12, 22, 13, 23, 112, 113. •
j,~l,:;J:~I.-- ~_~ ~_~_~~--,--.-_
1I

.. 1

;1:,,(!
" _ _ n _ _
BANTALAN GELINDING 34P ~'TEKNIK MANUFAKTUR
BANDllNG r-----------------'-------I
Teori

"Cylindrical rollerbearing single row"

! 'i;'P,-l jI
WIDnr [
9	
OUTER RING . .......0 O. COONER!JLJ.~j ----1--	 ~~I~i~:::l:::'-HCUl:R-8­
NJ NUl"	 T-ti ClORE CORNEA"1.1
OU1SlDE	 S
DfAME rEA	 BORE MOULDERS
--l....----w..3",jllt"c17 -SEPARATOR
. .
JI"4'	 -EO
ltL·b'- ! II t
N
Kapasitas beban radtal yang dapat diterima bantalan sanqat tinggi. Bagian dari
"cylindrical roller bearing" dapat diplsahkan, sehingga pemasangan atau pelepasannya
dapat dilakukan denga.n sederhana. Bantalan ini digunakan sebagai "floating bearing"
yang menerima beban radial, dan tidak dapat menerima beban kejut dari arah aksial
maupun radial karena akan menimbulkan gesekan yang besar diantara ujung-ujung rol
selindris dengan penahannya (FR/FA = 1,55/0).
Jenis bantalan yang mempunyai nomor seri NJ dan NUP dapat menahan beban
radial dan aksial. Jenis NJ yang mempunyai satu buah "lip" pada baqlan ring dalam
dapat menerima beban aksial dari satu arah saja. Jenis NUP yang mempunyai
"integeral" dan sebuah "loose lip" pada bagian ring dalam dapat menerima beban akslal
dan dua arah, Jenis NU dapat menerima pergeseran paras arah aksial.
Sebagai pedaman, bantalan ral yang dapat menerima pergeseran arah aksial
dipasangbersamaan dengan bantalan lain yang mencegah terjadinya pergeseran
akslal, Keg~naan pemasangan tersebut untuk mencegah roda gigi atau puli yang
dipasang pada paras menjadi tidak "alignment" atau rusak pada saat paras memuai
pada temperatur tinggi.
Nomor seri bantalan: NU, NJ, NUP, N, RNU, NJ dan HJ, NU dan HJ.
,~ .' -f
! ­
~~TIMAHT POLITEKNIK MANUFAKTl.IR
BEARING
Teori
35
9. "Cylindrical roller bearing double
row"
Bantalan ini memilikidua baris
elemen gelinding, sehingga dapat
menumpu beban radial yang lebih besar.
Pada bagian ring tuar terdapat lubang
atau alur untuk pelumas. Diameter
lubang yang tirus memungkinkan
kelonggaran radial dapat disetel.
ketirusan bantalan 1:12.
Nomor seri bantalan: NNU 498,
49SK, NN30ASK.
10. II Staggered roller bearing"
Bantalan ini merupakan variasi dari
"cylindrical roller bearing" yang memiliki
jumlah baris berupa susunan rol yang
pendek pada sebuah "staggered pattern".
8ehingga mengijinkan
didistribuslkan pada beberapa bidang
kontak. Disebabkan bantalan tersebut
memiliki kapasitas beban yanglebih besar,
"staggered roller bearing"
memberikan kapasitas yang sama dengan
"cylindrical roller bearing" konvenslonal
yang berukuran lebih besar, dan memiliki
keuntungan penghematan ruang pada
suatu konstruksi.
's
I "JI
I
1 J
E F H D
j I; I
i
I
11. "Journal roller bearing"
Banta/an ini digunakan pad
kondisi kapasitas beban yang tinggi
dibutuhkan pada suatu iokasi dan jarak
diantara poros dekat, atau
berjarak dekat terhadap
"shoulder". "Journal roller
dirancang agar tahan terhadap kejutan
dan menerima beban radial
kecepatan rendah. Pada bantalan ini,
bagian ringnya tidak terdapat "rib",
sehingga akan memudahkan dipasang
kedalam bagian susunan komponen.
Disebabkan bentuknya khusus, ruangan
yang tersedia dapat dihematdengan
bantalan tanpa satu bagian ring. Oleh
karenanya bagian paras penyangga atau
lubanq rumah bantalan harus diproses
mesin dengan teliti agar bantalan dapat
berfungsi tanpa satu buah ring.
Besar
NNU
beban
dapat
bantalan
sebuah
bearing"
pada
BANTALAN GELINDING 36
Teori
>,...'".r.
E~
'CQ;
::
12. "Wound roller bearing"
Bantalan ini dinamakan "wound
roller bearing" karena bagian rol dibuat
dar; lembaran baja yang dilingkarkan
mengelilingi "spacing bar" pada
bantalan. Bagian rol dan "bar" duduk
pada ujung ring. Seperti pada "journal
roller bearing", "wound roller bearing"
dapat dipasang tanpa sebuah ring,
sehingga bag ian paras dan rumah
bantalan harus diproses mesin dengan
teliti. Bantalan jenis ini khususnya baik
untuk menerima ketahanan yang tinggi
terhadap beban kejut, kelelahan atau
abrasi.
"Cylindrical roller bearing"
umumnya digunakan untuk menerima
beban radial yang tingg; dan
dioperasikan pada kecepatanputar yang
tinggi apabila dibandingkan dengan
"roller bearing" lainnya. Disebabkan
karena faktor kecepatan putar,
"cylindrical roller bearing" secara umum
dibuat dengan standar toleransi RBEC-5,
dan tersedia juga dalarn beberapa seri
seperti pada bantalan bola. Gambar di
samping menunjukan enamjenis ukuran,
dari beban yang sangat ringan sarnpai
yang sangat berat, dan digunakan pada
ukuran lubang yang sarna. Jenis
pemilihan tergantung dari penggunaan.
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
37
Teori
BANTALAN GELINDING
~----~-~~--------'--~--1
•13. "Needle roller bearing"
,
>
-'--e~
NK.a:m
F .. -­ . D
D
J
_.­ B -
,..- ...... ~
I'
'I
;
I
...- ­
1
II:
i
I i I
t l• 1
,. - ._-,..
NKA, NKS.A
ANA49. RNA69A
<)
F -
r,r~,:1
I
F d "-------i D
I ' i
I-~:I!!-. '*@-l
- B - - .. 8~--
NKJ.A,NKJ$.A NA69A
NA49 (8 Ol: 32 mml
NI6S/ (8 :Ii> 30 ",",1
-
f1f
..~ .... .. . . - - l
r ~,- .
. I I
i 11:"I ! ' .
F 4--- --~ . E
LI"'I I l!
, ' i
, I I'
, I :
t; I, I
_.~
K.Z,W
F d 6"'"0
I '
1.­ _
.' , 
"~l
I I. . ,"
I
K
Bantalan ini merupakan variasi dari "cylindrical roller bearing", dan relatif tipis
apabila dibandingkan dengan diameternya. Elemen gelinding yang berbentuk selindris
panjang dan permukaan ujung yang berbentuk "spherical" disebut rol jarurn. Karenanya
"needle roller bearing" memiliki keuntungan yaitu ketinggian bantalan yang paling kecil.
Sejumlah rol jarum dan kontak qarls memungkinkan kapasitas penerimaan beban yang
tinggi. Bantalan ini digunakan sebagai: bantalan presisi untuk jalur pernbimbing lintasan
yang teliti dan ruangan pemasangan yang kecil.
Perbedaan lainnya adalah pada beberapa jenis "needle roller bearing" tidak
memiliki sekat pemisah, "Needle roller bearing" memiliki kapasitas beban yang sangat
besar dan ruangan pemasanganyang sangat kecil pada beberapa ukuran pores,
karena menggunakan elemen gelinding yang lebih banyak dan bidang kontak yang lebih
besar. Oleh karenanya bantalan ini harus digunakan pada kecepatan yang lebih rendah
apabila dibandingkan dengan jenis bantalan rol lainnya. Bantalan jenis ini digolongkan
ke dalarn tiga bagian, yaitu: "looser roller", "outerring and retained roller", dan "non
separable".
Nomor seri bantalan: IlK, RNA69, IlKJ, NA69, RNAO, NAO.
•

! 'I,
'.'~;i'
1 • "Taper roller bearing"
BANTALAN GELINDING
Teori
38
Bantalan ini menerima beban radial dan aksial dari satu arah. Bidang kontak
b pa garis diantara bagian elemen gelinding dan jalur lintasan elemen gelinding akan
mberikan kapasitas beban yang tinggi pada bantalan. Untuk menerima beban aksial
i dua arah, "taper roller bearing" dipasang secara ganda ("duplex"). Bagian-bagian
talan ini dapat dipisahkan.
Bagian ring dalam disebut "cone" dan bagian ring luar disebut "cup". Konstruksi
"t .er roller bearing" akan menjamin bahwa masing-masing rol tirus akan menjaga
ko disi "alignment" dan menerima beban secara penuh. Fungsi dari sekat pemisah
uuk menjaga jarak diantara rol tirus. Apabila kondisi beban atau pemasangan
m merlukan rancangan khusus, penggantian diatasi dengan perbedaan sudut pada
"c ne", "cup", dan rot tirus. Bantalan ini tersedia dalam jenis "double row" atau "four
ro ", sehingga dapat menerima beban yang lebih besar. "Taper railer bearing double
ro 11 dibuat dalam dua rancangan. Rancangan pertama, diameter terbesar darl rol tirus
te apat pada bagian sisi dalam bantalan, Rancangan ke dua, diameter terbesar dari rol
tir 5 terdapat pada bagian slsl luar bantalan. Rancangan pertama akan mengijinkan
k ndisi pemasangan poros yang kurang kaku, sedangkan rancangan ke dua
m mberikan kekakuan yang lebih besar dan pengontrolan yang lebih balk.
Bantalan ini digunakan pada susunan rodagigi (terutama radagigi cacing dan
ung), bermacam sistem transmisi, dan mesin perkakas yang digunakan untuk
nerima beban besar dan tahan terhadap beban kejut.
Nomor seri bantalan: 302, 303, 322, 332, 313, 323, 320, 331.
BANTALANGELINDING 39
Teori
15. "Barrel roller bearing"
Bantalan ini merupakan "spherical roller bearing single row" dan termasuk
bantalan "self aligningll
yang tidak dapat dipisahkan. Bagian elemen gelinding berbentuk
rol cembung (Ifsphericalll
) . "Barrel roller bearlnq" dapat menerima beban aksial ctan
radial, dan dapat menerima kondisi tidak Ifalignmentll
sampai 0,035 inchi per 1 inchi
panjang poros.(FR/FA= 2,1/0,2).
Bantalan ini digunakan pada kondisi beban kejut yang besar dan untuk mengatasi
kondisi yang tidak "allqnment" seperti pada: liminetruck" dan "trade roller".
Diameter lubang bantalan berbentuk tirus atau selindris. Bentuk yang tirus
memungkinkan kelonggaran radial bantalan dapat disetel. Ketirusan lubang bantalan
1:12.
Nomor seri bantalan: 202K, 203K, 204,202, 203.
t .'.
I r
_.
0Omda
L~.._ J

I
I
.,!
. 00 d
,
l_.
• McGillMID.Co.
l'I
"I
l.
1..1
"vllncltiUl K
I- a -"
bo..	 11lP....c1bo<.
(l1jI... 1:12)
~
i
•
I
I
I
I
1-- _.
I •
I
I
~-------L

=~ ._::.~.
40BANTALAN GELINDING
Teori
POll EKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f--------------------J----I
16 11 Spherical roller bearing double row"
Taoe:reo DOle
/
I
CYllnar.cal bore
~
' B'i2
~r, " ..~ ~-l. r.. , l I
, . ' I '
: . I ·
o 0, r--~ d d,.r .;1
I ~-",,-~
Bantalan ini merniliki dua baris ral cembung yang simetris dan berfungsi sebagai
If aligning" terhadap jalur lintasan elemen gelinding yang berbentuk lengkungan.
"Spherical railer bearing double row" dapat menerima beban yang sangat besar,
s rta mengatasi defteksl poros dan dudukan bantalan yang tidak "alignment". Tingkat
y ng teliti dari keseragaman jalur Iintasan elemen gelinding memberikan distribusi
b ban yang merata dan kapasitas beban yang tinggi. (FR/FA=2,4/0,7).
Diameter lubang bantalan berbentuk selindris atau tirus. Sentuk yang tirus
m mungkinkan kelonggaran radial bantalan dapat disetel. Ketirusan lubanq 1:12 atau
1: O. Bantalan ini digunakan pada "railway journal roller bearing", "stone crusher",
" brating screen", dan "rolling mills".
Nomor seri bantalan: 239K, 230K, 230EK, 231 K, 231 EK, 222K, 222EK, 213EK,
2 3K,223EK.
- ,i
BANTALAN GELINDING 41POI.ITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I - - - - ~ ~ 	 L....._._ __I
Teori
17. "Thrust ball bearing"
.... ,lOw' - -.... A 522. 523, 524
'dw ' Ow
, r... [ :-. dw - ­
~ ,.; : ~ ~ ~_-d.---...........----~f
I	 -' ... ctg · - ~ :-......--d.
'- "-D .: _.----- o.-·..Jg
532. 533, 534
532,533,534 spherical housing washer
_ andsea~n&~ng, U2,U3,U~
spherical housing washer
6r	 fH
t
511,512,513,514
dw
dg
Og
Bantalan ini dibuaf dalam dua rancangan, yaitu "single acting" dan "double acting".
Rancangan tersebut menentukan arah beban aksial yang dapat diterima bantalan, dan
menentukan kapasitas beban aksial yang tinggi tetapi tidak dapat menerima beban
radial. Bantalan ini dirancang juga untuk menerima beban kejut dan pemuaian aksial
yang sangat kecil.(FR/FA= 010,7).
Bagian "shaft washer" bantaIan dipasang pada poros, sedangkan bagian "houstng
washer" dipasang pada rumah bantalan. Untuk memastikan poslsl yang baik (kontak
positif) dari bagian elemen gelinding pada [alur Iintasan elemen gelindingnya, beban
aksial yang minimum harus diberikan secara konstan pada semua "thrust ball bearing".
Selain rancangan konvensional yang memiliki permukaan sisi penyangga rata,
bantalan ini memiliki bagian "housing washer" yang berbentuk "spherical" dan "seating
ring" untuk mengatasi penyimpangan menyudut "alignment" permukaan yang
berpasangan pada rumah bantalan.
Pada saat beroperasi, satan satu dari "shaft washer" atau "housing washer" diam,
dan yang lainnya berputar. Bantalan ini digunakan untuk menerima beban akslat yang
tinggi pada "spindle" dan kecepatan putar yang tinggi.
Nomor seri bantalan: • 511,512,513,514 ("single acting")
•	 532, 533, 534 ("spherical housing washer") atau
("spherical housing washer and seating ring" U2,U3, U4)
•	 522, 523, 524 ("double acting")
•	 542, 543, 544 ("spherical housing washer") atau
("spherical housing washer and seating ring" U2, U3, U4)
,­
i
,
L.t;$ffl!
:,:£,tt'
BANTALAN GELINDING 42
Teori
18 "Angular contact thrust ball bearing"
it...... '
"..1 ...
..'" ...~..
. .1 i
.~? I;' ._.....,/ I  J
" .~,~
t. ~
-d---··­
I
i H'IJ
8 I 'is . ~-~......J....-fllW
r
contact angle a: - 60a
Banta/an ini dapat menerima beban aksial yang tinggi dan beban radial yang
ah, dan -sesual dengan sudut kontak sebesar 60°. Bantalan ini dibuat dalam dua
angan, yaitu "single acting" dan "double acting".
"Angular contact thrust ball bearing single acting" digunakan pada "ball screw and
n til mesin perkakas, dan dlkonstrukslkan untuk mengurangi gesekan pada saat
p ngoperasian serta untuk menghasilkan standardisasi yang tinggi dari
p nempatarvpostet yang teliti. Bantalan ini tidak dapat dipisahkan.
"Angular contact thrust ball bearing double acting" utamanya digunakan untuk
"s indle" kerja mesin perkakas dengan ketelitian sangat tinggi. Bantalan ini tidak dapat
di isahkan.
Nomor seri bantalan: • 7602, 7603 ("single acting")
• 2344 (2347),2344,2347, ("double acting")
r, .~
. r ~
;~~
.~;tj

,:.,'<!
BANTALAN GELINDING 43
Teori
19. II Cylindrical roller thrust bearlnq"
Ow.
Irrr.-
.J
d
l
D d D 0,
I
&­
Ir,
'2
<)
Hr 1--
I'""'"
Ir~
f2
D d
I
•fl~:1
Jurnlah elemen gelinding tersedia dalarn dua atau beberapa baris. Bantalan ini
hanya digunakan pada kecepatan rendah. Pada saat menggelinding, efek luncur pada
bagian ujung dalam dan luar dari elemen gelinding semuanya lebih besar. Oleh
karenanya bagian elemen gelinding yang berukuran panjang diganti dengan sejumlah
elemen gelinding yang berukuran pendek dan sesuai.
Kapasitas beban akslal yang dapat diterima bantalan sangat besar dan bantalan
tldak sensitif terhadap beban kejut. "Cylindrical roller thrust bearing" digunakan apabila
kapasitas beban aksial tidak akan sesuai diterima oleh "thrust ball bearing" dan "needle
roller thrust bearlnq". Bantalan ini digunakan untuk menerima beban akslal yang tinggi
pada kecepatan rendah dan tingkat ketelitian yang tinggi.
Nomor seri bantalan: 811, 812.
I
~
I
•
BANTALAN GELINDING 44
Teori
POll EKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f-------------------L.----j
2 • "Spherical roller thrust bearing"
/
-_. .-
'el! ~-
s
~o,
(J
-,,:
E Cl9$lgn
Bantalan in; dapat menerima beban kejut aksial yang sangat tinggi. Besar sudut

k ntak mengakibatkan bantalan dapat menerima beban radial yang kecil. "Spherical

r lIer thrust bearing" memiliki sifat "self aligning" sehingga dapat mengatasi kandisi yang

ti ak "alignment" dan defleksi pada paras. Bantalan ini digunakan pada kecepatan putar

ng tinggi. Besar beban radial yang dapat diterima bantalan lebih kecil sebesar 55%
ri beban aksial.
"Spherical roller thrust bearing" digunakan pada "crane pillar bearing mounting",

" hip propeller thrust block", dan "slewing bearing.II

Nomor seri bantalan: 292E.MB, 293E.MB, 294E, 294E.IIIB.
--i-
, ,
;
'., r~'~l'---...........------------------------------......,.. ·",ic,.;j

.. ,~. , ~~.,- .S:,~~:
,,;:-t1
BANTALAN GELINDING 45
Teori
' 21. II S-Type bearing"
I
,I I:·,~!_-.n
0,.0 o,d - - -
I I' t - H-"	
Bantalan ini digunakan untuk
I i­
penggunaan yang sederhana karenad·'
I M ­ rancangan dan pemasangannya yang
sederhana, seperti pada: mesin, _ - l ,~_---'
I~ ~.-
pertanian, perlengkapan "conveying" dan
"I~
rri
mesin konstruksi. "8-Type bearing"
merupakan suatu unit bantalan yang
terdiri dari "deep groove ball bearing"
l~ E . . ~l -f-~O yang mempunyai "seal" pada keduaI	 -H'- j I
sislnya dan permukaan diameter luarnya~ I
bebentuk "spherical", serta sebuah... , , ' 8
MIl 78ZA.2RS rumah bantalan yang terbuat dari
material cor atau lembaran metal yang
dicetak.
Bantalan ini umumnya sesuai
digunakan untuk poros berukuran
pendek, dan untuk penggunaan dimana~----,.
f 17m, _"'"L.-­ kenalkan temperatur kecil sekali.T ~----'n._n.. '.,___'....	 ~
..... -~ Pergeseran akslal poros yang kecil
;"':"{i-~ ~~A~ I,,,;_ . -,	 - ........ -:-, 1'4,
 diatasi oleh kelonggaran aksial bantalan.A, . ' 	 1""-,,, • I~ .. ~
; , . . . ; r ~.J' '" ~
, L........... ....- • ........-a......--
 Nomor seri bantalan: 162, 3628,
562, 762A.2RS
........._ (, --_.~-- • .1'

Jenis rumah bantalan, yaitu:
a. "Plummer block housings" (nomor
seri SG2S atau 882)
----J--~

----l .-.----~-
b. "Flanged housing" (Nomor seri
FG2S, F82-FB207, F8208)
r---­
t,
•
I
I
I
,

i
BEARING 46POll KNIK MANUFAKTUR
. BANDUNG 1--------------""-------/
Teori

B. Rod end

22. "Plain bushing bearing"
Bantalan ini merniliki permukaan
"bush" berbentuk "spherical" yang
berpasangan dengan pemegang
bantalan. Bantalan ini memiliki sifat "self
aligning" dan digunakan pada susunan
mesin perkakas dan perlengkapan
pemindah.
A. ptain bushing
23. "Rod end bearing"
Variasi dari "plain bearing" adalah
"rod end bearing" yang merupakan unit
bantalan yang terdiri dari bantalan
"spherical" yang dipasang pada sebuah
"rod end body" atau rumah bantalan,
atau dapat juga digunakan bantalan
bola. Bantalan ini digunakan pada
susunan rnes ln, konstruksi dan
perlengkapan pertanian, mesin perkakas
dan perlengkapan pemindah.
24. "Llnier-motion bearing"
Bantalan ini digunakan untuk
menerima gerakan lurus secara
horisontal maupun vertikal pada
komponen sebuah perlengkapan.
Sebagai contoh: pada jalur lintasan
pembimbing mesin bubut atau mesin
perkakas lainnya untuk membimbing
bagian pernbawa ("carriage") dan kepala
lepas ("tail 'stock"). Penggunaan talnnya
pada : "elevator gUide ratls" dan
"crossheads" pada kompresor dan
beberapa motor bakar.
Tiga jenis bantalan ini, adalah:
a. "Ladder bearing"
b. "Recirculating ball and roller
bearing unit"
c. "Recirculating roiler-chain bearing" .: :.·1
BANTALAN GEUNDING 47
Teori
a.	 "Ladder bearing"
Bantalan ini terdiri dari dua
lembaran baja yang dikeraskan danI-IAROE"lE"O
.:»c-.>--;,.-:::c.- STEE"l PLATES

(.~'-' - I~'
 dipisahkan olen sejumlah rei yang
c ' ... ditempatkan pada sangkar pemisah.
"Ladder bearing" digunakan pada jalur
r:	 I:: .;C::; =-_; ::-:;J~ Iintasan pembimbing berbentuk "V" pada/	 _ i ._---.J
----/-/--"."---  salah satu sisi meja mesin dengan satu
~f8~ZE .._-'-- ..ROLLERS set rei bergerak pada sebuah bidang rata
pada slst yang berlawanan dari meja
mesin.
b. "Recirculating ball and roller
/
)
bearing unit"
Bantalan ini diraklt, dimana bagian
elemen gelinding rot atau bola tidak
kontak dengan bag ian "slide" untuk
memberikan jarak pada saat baqian
elemen gelinding meninggalkan daerah
beban. Sagian tersebut akan
menggelinding melalui sebuah saluran
kembali ke bagian ujung yang
berlawanan dengan arah perakitan,
dimana bagian tersebut akan kembali ke
daerah beban. "Recirculating ball
bearing" memiliki masa penggunaan
yang lebih lama, tetapi tidak dapat
menerima beban yang sam a besar
dengan "recirculating roller bearing".
I
!
~

I

I

I
I
I

I

I

l-~:.
i
i
c.	 "Recirculating roller-chain
bearing"
Bantalan inl terdiri dari sebuah
jalur lintasan bantatan yang solid dan
sebuah rantai tidak berujung yang dirakit
dengan bagian rol (yang disebabkan
bentuknya yang cekung dan bersuaian
pada paras pasangan nya).
"Recirculating roller-chain bearing"
dibuat untuk pemasangan tunggal atau
konfigurasi pemasangan "V".
'---- ~ 	 ~ ~ _____,_------.J.
I, ,; .
I
Y	'iLi I
.~;":<,
•. ~~:_ n
48
Teori
BEARING
1----------------'------1
VIII.PENOMORAN BANTALAN
GELINDING
Setiap bantalan gelinding memiliki
penomoran yang menunjukan jenis
bantalan, dimensi, toleransi,
kelonggaran, dan penunjukan lainnya
yang penting. Bantalan dengan
standardisasi penomoran yang sarna
dapat saling ditukarkan. Hanya pada
bantalan yang dapat dipisahkan kondisi
saling ditukarkan tidak diijinkan apabila
buatan pabrik yang berbeda. Penomoran
bantalan distandardisasikan menurut
DIN 623 atau ISO 15-1981(E).
Penomaran dasar bantaIan terdiri
dari namar seri dan namor referensi
lubang bantalan. Awalan pada
penamoran umumnya menunjukan
baqlan-baqlarrkornponen bantaian, dan
akhiran pada penomoran menunjukan
ra.ncangan khusus atau ciri lain dari
bantalan.
Lihat lampiran 3.
Cantoh: • Lebar seri= 3
• Diameter seri= 2
• Maka dimensi seri= 32
Lihat lampiran 4 + 11.
1. Nomor serl bantalan gellnding
Namor seri bantalan ditandai oleh
angka, huruf, atau sejumlah angka dan
sejumlah huruf. Nomor seri tersebut
menunjukan jenis bantalan, diameter
seri, lebar seri, dan dimensi serl,
Beberapa tabel dimensi dibuat agar
ukuran diameter luar dan lebar dapat
ditentukan untuk setiap bantalan.
Dimensi seri meliputi lebar seri dan
diameter seri.
'=---M
I
I .
I....-.....-+-------------------------------'LrJ
POll 'EKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
Ii..,
E
e t
.;
r
i i~
...! .§'" .. ::".."~ Gl ~ III"
'-y--J
go Ii
~ s f
cE ..,• ""
r

I
49BANTALAN GELINDING
Teori
2.	 Nomor referensi lubang bantalan
gelinding
a. 0 d dari 0,6 + 9 mm
Diameter lubanq diberikan dalam
satuan mm (Contoh:625,d= 5 mm).
b. 0 d dari 10 + 17 mm :
Nomor referensi lubang :
• 00 = 0 d 10 mm
• 01 = 0 d 12 mm
• 02 = CD d 15 mm
• 03"" 0 d 17 mm
c. 0 d dari 20 + 480 mm :
Nomor referensi lubang nilainya
1/5 dari diameter lubang (contoh:
6205, d= 25 mm).
d. 0 d dari 500 mm :
Diameter lubang diberikandalarn
satuan mm (Contoh : 230)600, d=
600 mm)..
3. Awalan dan akhiran pada penomoran bantalan gelinding
Awalan yang ditempatkan sebelum penomoran bantalan menunjukan
bagian-bagian atau komponen dari bantalan.
Akhiran yang ditempatkan setelah penomoran bantalan menunjukan karakteristik
bantalan yang berhubungan dengan bentuk, penyekat, sangkar pemisah, dirnenst,
~ toleransi bentuk dan pengoperasian, kelonggaran, perlakuan panas dan lain-lain.
Lihat lampiran 12 + 23.
RS = Bearing with seal on one side 6207 RS
Z :: Bearing with shield on one side 6207 Z
N = Bearing with circular groove for snap ring 6207N
C2 Radial clearance larger than normal 6207 C2
C3 Radial Clearance larger than normal 6207 C3
P4 ee Tolerance class according to P4 DIN 620 6207 P4
G :: Low)l:unning noise 6207 G
K :: Tapered bore bearing 1 ; 12 2207 K
M Machined brass cage, ball or roller riding 21316 M
83 = For operating temperatures up to 300o~C _
... - .;..;
.: ::dl~ .... .~':-_..
T
BANTALAN GELINDING 50
Contoh:
Teori
a. Penomoran di samping
menunjukan:
• Nornor seri bantalan: 62
• Jenis bantalan: "deep groove ball
bearing single row"
• Diameter seri: 0
• Lebar seri: 1
• Dimensi seri: 10
• Diameter IUbang: 8x5= 40 mm
• Diameter luar: 68 !TIm
• Lebar bantalan: 15 mrn
,6008ZR.C3
•	 ZR: bantalan memiliki 1 buah
"shield"
•	 C3: kelonggaran lebih besar dari
standar
•	 Ketelitian/toleransi bantalan kelas
standar/urnurn
i
I
-,
b.	 Penomoran di samping
menunjukan:
•	 Nomer seri bantalan: 213
•	 Jenis bantalan: "spherical roller
bearing double row"
•	 Diameter seri: 3
•	 Lebar seri: 0
21311K •	 Dimensi seri: 03
•	 Diameter lubang: 11x5= 55 mm
•	 Diameter luar: 120 mm
•	 Lebar bantalan: 29 mm
•	 K: ketirusan Iubang bantalan 1:12
•	 Toleransi dan kelonggaran bantalan
kelas standar/urnurn
51BANTALAN GELINDING
Teori
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 'r----~----------L--____j
a. Beban melingkar pada bagian
IX. SUAIAN DAN TOLERANSI PADA
BANTALAN GELINDING
Beberapa faktor di bawah harus
dipertimbangkan pada saat msnentukan
jenis suaian, seperti:
• Keamanan dalarn penyimpanan dan
keseragaman penyanggaan pada
bagian ring bantalan.
• Kemudahan dalam memasang dan
melepas bantalan.
• Kebebasan aksial dari bantalan
"floating".
Lihat lampiran 24 + 35.
1. Bantalan radial
Supaya kapasitas penerimaan
beban suatu bantalan dapat digunakan
secara maksimal, suatu hal yang penting
untuk menyangga bantalanpada selurun
permukaan dudukan diameternya
dengan jenis suaian sesak. Kondisi ini
akan sesuai pada bantalan yang dapat
dipisahkan, seperti bagian ring yang
dapat dipasang dan dilepas secara
terpisah.
Pada bantalan yang tidak dapat
dipisahkan, jenis suaian pas harus
diberikan pada satu buah bagian ring
berdasarkan pertimbangan
pemasangan. Bagian yang memiliki
suaian tersebut dipilih dengan
mernperhatlkan kondisi putaran darl
bagian ring dalam atau ring luar.
l,o.~lIIt
F,"3000N
ring dalam dan beban setempat
pada bagian ring luar.
Kondisi ini dijumpai pada "gear
box", dimana bagian ring dalarn
bantalan duduk pada poros yang
berputar.
Suaian pada ring dalam:
diperlukan suaian sesak.
Suaian pada ring luar: diijinkan
suaian pas. Kondisi beban yang
sarna diberikan juga pada saat
bagian ring dalam dan bagian ring
luar berputar secara eksentrik.
r

BANTALAN GELINDING 52POUT·KNIK MANUFAKTUR
. BANDUNG r-----------------L....-----!
Teori
b. Beban setempat pada bagian
ring dalam dan beban melingkar
pada bagian ring luar.
Kondisi ini dijumpai pada roda
depan mobil, dimana bagian ring
dalam duduk pada bagian
"steering knucle", dan bagian ring
luar duduk pada bagian roda
depan yang berputar.
Suaian pada ring dalarn: diijinkan
suaian pas.
Suaian pada ring luar: diperlukan
suaian sesak. .
Kondisi beban yang sarna
diberikan juga pada saat bagian
ring luar diam dan bagian ring
dalarn berputar secara eksentrik.
2. Bantalan akslal
Penyanggaan yang aman dari bagian
"washer" bantalan akslal dapat dicapai
dengan jenis suaian sesak. Permukaan
penyangga dari bagian yang berpasangan
harus selindris terhadap sumbu putar untuk
memastikan keseragaman distribusi beban
pada bagian elemen gelinding.
Bantalan aksial hanya dapat menerima
beban akslal dan tidak dapat menerima
beban radial. Sifat "self alignment" arah
radial dimiliki oleh "cylindrical roller thrust
bearing", karena bagian jalur Iintasan elemen
gelinding permukaannya rata. Sifat tersebut
tidak dimiliki oleh "thrust ball bearing" yang
memiliki [alur lintasan elemen gelinding
berbentuk alur melingkar, sehingga salah
satu bagian dari "washer" harus memiliki
jenis suaian longgar. Dengan memperhatikan
resiko dari luncuran, bagian "washer" yang
diam memiliki jenis suaian longgar dan
bagian "washer" yang berputar memiliki janis
suaian sesak.
Kondisi yang sama dijumpai pada
bantalan radial yang digunakan sebagai
bantalan akslal, Sehingga dapat menerima
beban aksial dan radial, seperti pada
"spherical roller thrust bearing" dan "angular
contactthrust ball bearing".·l------D---...;
I
I
-·~d--
I
--d-­
.":.
I·
BANTALAN GELINDING 53
Teori
Toleransi jenis sualan untuk pores dan
rumah bantalan sebaqai fungsi dari jenis
beban, jenis bantalan, diameter poros dan
besar beban ,ditunjukan pada suatu tabel
standar.
Beberapa contoh penentuan [enls
toleransi untuk beberapa penggunaan :
a. Roda depan mobil angkutan
•	 Beban melingkar pada diameter luar
•	 Beban setempat pada diameter
dalam
•	 Jenis beban berat
•	 Jenis bantalan "tapered roller
bearing"
•	 Diameter poros d=30 mm dan 40 mtn
•	 Toleransi poros: h6
•	 Toleransi rumah bantalan: N7
b. "Rope Sheave"
•	 Beban melingkar pada diameter luar
•	 Beban setempat pada diameter
dalarn
•	 Jenis beban normal
•	 Jenis bantalan "deep groove ball
bearing" 6206
•	 Toleransi pores: g6/h6
•	 Toleransi rumah banta/an: M7
c. Poros roda gigi caclng
•	 Beban setempat pada diameter luar
•	 Beban melingkar pada diameter
dalam
•	 Jenis beban rendah
•	 Jenis bantalan "angular contact ball
bearing" 7206
•	 Toleransi poros: j6
•	 Toleransl rumah bantalan: H7
,-".:
l~-
I
BEARING
Teori
54
~ I.
o .,.
d. Roda glgl lurus
• Seban setempat pada diameter luar
• Seban melingkar pada diameter
dalam
• Jenis beban normal
• Jenis bantalan "deep groove ball
bearing" 6307
• Toleransi poros: j6
• Toleransi rumah bantalan: H7
Toleransi untuk diameter lubang dan
diameter luar bantalan yang mempunyai
satuan metrtk distandardisasikan secara
internasional. Jenis suaian yang akan
digunakan, didapat dengan memilih toleransl
untuk poros dan rumah bantalan
menggunakan sistem toleranst 150
(termasuk SS 4500). Pemilihan batas tingkat
toleransi ISO perlu mempertimbangkan
kondisi penggunaan dari bantalan gelinding.
Diagram di samping menggambarkan posisi
relatifdari toleransi lubang bantalan (a), dan
toleransi diameter luar bantalan (b).
b
Seban yang lebih besar pada suatu
konstruksi akan mengakibatkan suaian yang
lebih sesak/besar, terutama pada konstruksi
yang menerima beban kejut, Peningkatan
temperatur diantara bantalan dan bagian
pasangannya, ukuran dan jenis bantalan,
harus dipertimbangkan kedalam perhitungan
pada saat memilih jenis suaian yang benar.
.1.
I
!
i
I _, .'1.'
! ,
11
L.-.+-----------------------:-'-J,.. .r'l:J·.._ .•..._~_. __._------­ :-~cc ...oJ~
BANTALAN GEI.INDING 55
Teori
dan rumah bantalan memiliki toleransi "G"
atau "H").
.. ~'~':"",,..~-:-..
ISO - Basic
Tolerances
( IT - Qualities)
ITO
IT1
IT2
IT3
114
IT5
116
117
ITS
119
1110
IT11
IT12
Kualitas IT harus ditentukan pada
proses permesinan dudukan bantalan.
Kualitas IT yang sesuai tergantung pada
kelas toleransi dari bantaIan.
Lihat lampiran 36 dan 37.
Bantalan yang memiliki toleransl kelas
sedang, dudukan poros pada bantalan yang
paling kecu harus memiliki kualltas 6 dan
lubang rurnah bantaIan memiliki kualitas 7.
Bagaimanapun, suatu hal yang lebih disukai,
bahwa proses pembuatan poros rnencapai
kualitas 5 dan lubang rurnahbantalan
mencapai kualitas 6.
Sentuk geometri dan toleransi
pengoperasian dari permukaan dudukan
bantalan, seperti : kelurusan, kebutatan,
seltndrlsltas, dan ketegaklurusan leher poros
atau rumah bantalan harus lebih kecil
daripa.da toleransi diameter. Lebih beser
tingkat ketelitian suatu bantalan, maka
toleransiakan semakin kecil.
Jenis sualan sesak akan mengurangi
kelonggaran radial pada bantalan. Hal
tersebut harus diperhitungkan pada soot
memilih kelas kelonggaran. Apabila sebuah
bantalan yang tidak dapat dtptsahkan
berfungsi sebagai "floating bearing", salah
satu bagian ring harus memiliki jenis sualan
pas (poros memiliki toleransi "g" atau "1'1",
I
i
,
•
I
I

I
II
I
I
iI~
'I .:.
I
I

~
I
!
I
i
i
BANTALAN GELINDING 56
Teori
If1Iloo .;..;:..-­ .......
"1:40 _4-./-----11+0' ~~
Pada penempatan posisl bantalan
Ialrinya yang disebut dengan posisi
"floating bearing", pemuaian akibat
panas diatasi oleh:
a. Dudukan bagian ring dalam
bantalan
x.	 SUSUNAN BANTALAN GELINDING
PADA SUATU KONSTRUKSI
Bantalan gelinding harus
memenuhi kriteria supaya:
•	 Dapat menerima beban radial dan
beban aksial.
•	 Dapat berfungsi sebagai pembimbing
paras dengan kokoh dan teliti.
1.	 11 Locating bearlnq" dan
"Floating bearingII
Dalam perhitungan toleransi
pembuatan bantalan, jarak dudukan
bantalan diantara -poros dan rumah
bantalan tidak sama. Selain itu,
temperatur paras akan teblh besar
daripada rumah bantalan pada kondisi
normal. Karenanya akan menghasilkan
perbedaan jarak dudukan bantalan.
Perbedaan tersebut harus diatasi pada
saat penempatan posisi banta/an.
Karena kondisi di atas, pores harus
/ dapat dibimbing ke arah aksial melalui
satu buah bantalan saja yang disebut
dengan "locating bearing".
'~.,,(".., .
BANTALAN GELINDING 57
Teori
b. Dudukan bagian ring luar banta/an
-e-
TypeNU Typ8N
c. Bantalan itu sendiri
Pembimbing arah akslal tergantung
dari "axial play" pada "locating bearing".
Pembimbing arah akslal yang lebih kecil
dapat dlcapat dengan menggunakan
bantalan "angular contact ball bearing
double row" apabila dibandingkan
dengan "deep groove ball bearing".
Antisipasi dari pemuaian panas
yang diperlukan oleh "floating bearing"
akan dapat dlcapal dengan mudah sekali
oleh "cylindrical roller bearing" jenis IINII
atau "NU". Bantalan tersebut akan
mengijinkan pergeseranaksial melalui
susunan bantalan.
rl
58
Teori
BANTALAN GELINDINGPOUEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1----------------'------1
Untuk semua jenis bantalan
lainnya, aklbat dari "floating bearing"
hanya dapat diatasi dengan jenis suaian
pas, yang tergantung dari: jenis beban
dan kondisi putaran, dimana salah satu
bagian dari ring dalam atau ring luar
menerima jenis suaian pas.
2. Penyetelan susunan bantalan
Penyetelan susunan bantalan
biasanya dllakukan pada dua buah
"angular contact ball bearing" yang
berlawanan arah, Pada saat pemasangan,
satu buah ring diatur dari dudukannya
sampai kondisi kelonggaran atau "preload"
dicapai. Prosedur tersebut dalam istilah
teknik disebut penyetelan. Disebabkan
penyetelan kelonggaran, susunan dari
bantalan tersebut biasanya digunakan
pada saat pembimbing teliti dloerlukan,
"Deep groove ball bearing" dapat juga
digunakan untuk penyetelan susunan
bantalan, dan berfungsi sebagai "angular
contact ball bearing" dengan sudut kontak
yang keci/.
Secara mendasar, dua jenis
susunan yang mungkin dilakukan
I-----~H _
adatah:
• Susunan pemasangan ItO"
• Susunan pemasangan /IX"
Posisi sudut kontak akan berada
pada bagian luar susunan apablla
digunakan sistem pemasangan "0", atau
poslsl sudut kontak akan berada pada
bagian dalarn susunan apabila digunakan
sistem pemasangan "X". Pada "angular
contact ball bearing" dan "tapered roller
bearing", perpotongan dari garis kontak
terjadi pada posisi ItS". Jarak diantara
kedua poslsl "S" disebut dengan jarak
diantara bantalan. Jarak"H" padasusunan
pemasangan "0" akan lebih besar dari
susunan pemasangan "X". Oleh
karenanya susunan pemasangn "0" lebih
disukai untuk penggunaan yang
memerlukan jarak diantara bantalan yang
lebih keeil dengan kondlsl kemiringan +.
sumbu yangkeci/. I ::
i -. ::'..
<'j'::ji':----.H'---------------------------- ----'---'-ol_j~
59BANTALAN GELINDING
Teori
POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG f-----..........-------­ i----_ _~
locating non-loOlltlng
3. Susunan "floating bearing"
Dalam rancangannya, susunandari
"floating bearing" berhubungan dengan
prinsip penyetelan pada pemasangan
bantalan. Pada saat penyetelan bantalan
dilakukan dengan kelonggaran nol atau
kondisi "preload" yang ditunjukan pada
temperatur pengoperasian, susunan
"floating bearing" memiliki kelonggaran
aksial yang secara umum besarnya
sepersepuluh mm dan tergantung dari
ukuran bantalan.
Untuk menyederhanakan
pernasanqan, sebuah pembimbing pores
arah aksial diberikan pada jenis susunan
yang digunakan. Kelonggaran aksial
ditentukan oleh toleransi panjang posisi
pada saat pemasangan bantalan.
Toleransi tersebut harus mengijinkan
kondisi temperatur tertinggi untuk
mencegah perubahan/pemuaian yang
merugikan pada "preload" arah aksial.
locating non-lOcating
Dewasa ini, susunan "floating
bearing" dapat menggunakan semua
jenis bantalan sehingga tidak perlu
dilakukan penyetelan. Karenanya "deep
groove ball bearing" atau "spherical roller
bearing" dapat diqunakan dengan jenls
suaian pas pada sebuah ring bantalan.
"Cylindrical roller bearing" [enis NJ dapat
mengatasi perubahan panjang meJalui
bantaIan itu sendiri.
localing non-locating
"Taper roller bearing" dan "angular
contact ball bearing" tidak sesuai
digunakan sebagai susunan "floating",
karena akan menghasilkan penarnbanan
kelonggaran akslal dan radial. Suatu
resiko akan terjadi apabila digunakan
"angular contact ball bearing", karena
bagian elemen gelinding akan
mendorong leher rumah bantalan pada
sisi yang berlawanan dengan bantalan
melalui bagian sisi bantalan yang
memiliki ketinggian "shoulder" leblh
rendah, sehingga akan mengakibatkan
kerusakan pada bantalan.
I

.1

~.
r
.: .....('.'­
BANTALAN GELINDING 60POLIEKNIK MANUFAKTUR
. BANDUNG f-----------------'------'-------I
Teori
•
• ---Ir-­
XI. ANALISA BANTALAN GELINDING
Analisa bantalan gelinding meliputi
masa penggunaan dari bantalan. Masa
penggunaan suatu banta/an ada/ah
perioda total pengoperasian bantalan
dengan penggunaan dan pemeliharaan
yang sesuai. Masa penggunaan suatu
bantalan dicapai sampai :
•	 Keausan bagian dari bantalan yang
menyebabkan kerusakan.
•	 Bagian dari bantalan rusak karena
faktor kelelahan.
Untuk mengl1itung masa
penggunaan suatu bantalan, beban yang
terjadi pada bantalan tersebut harus
diketahui. Beban yang terjadi rneliputi:
•	 Beban radial (Fr)F,
9 i •	 Beban aksial (Fa)
I	 ,.. b
FZI	 I
Gabungan dari beban radial danI	 IF aksial yang terjadi pada suatu bantalan
dalam waktu yang bersamaan disebut
~	 .J
F
1
~ 600 Ni F2 = 150 N;
bebankombinasiatau beban equivalen (P).
Required: F
£.GOON-150N .450N
1. Menentukan Gaya-gaya
E-I5M
Gaya memiliki satuan N (Newton),
dan ditentukan berdasarkan besar, arah
dan posisi/letak pemberian gaya
tersebut:
1 em • 100 N Dua atau beberapa gaya yang
terjadi pada garis yang sama atau pada
T	 I
F, .0
F2 -,
suatu postsl sudut, dapat dijumlahkan
'I I atau dtkuranqkan sesuai dengan arah
I I dar; gaya tersebut.F~. -'
F	 • 200 NJ F 2 ~ 400 N;
1

Required: F

E-= 2OIJN..'{JON.6IJON

F:l1lXl/!(
BANTALAN GELINDING 61
Teon
Apabila beberapa buah gaya
bekerja pada suatu bantalan dan saling
membentuk sudut, gaya resultan dapat
ditentukan dengan menggunakan
"parallelogram" gaya.
-------R-7.2t:m --_
Contoh 1: F1 = 200 N
F2 = 600 N
Maka: R = 720 N
Skala gaya: 1 em = 100 N
Contoh 2: F1 = 2000 N
F2 = 1500 N
Maka: R = 2500 N
Skala gaya: 1 em = 500 N
Contoh 3: F1 = 800 N
Maka: R = 1.120 N
Skala gaya: 1 em = 200 N
2. Mornen
Sebuah torsi adalah arah dari suate
putaran yang disebabkan oleh sebuah
gaya pada sebuah panjang langan tuas.F=500N
Torsi=gaya x panjang lengan tuas
M= f x r (Nm)
Panjang lengan tuas merupakan suatur- 2 m
jarak yang tegak lurus terhadap sebuah
gaya.
.. ,.(
I

I

I
•
I
I
PJ -lOOON
2f¥Wl rt6".f t2/lN
~ .__'­__-._..-.__~ ~ _.,__----.J
BANTALAN GELINDING 62POL rEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1'--------------'------1
Teori
e

b
F
o ----401­
c

Nomor Seri : 16009

C =15600 N

Contoh 1 :
Gambar di samping akan menghasilkan
suatu persamaan: F1.a = F2.1
Contoh 2 :
F== 1000 N; 1= 50 em; a= 20 em
Maka:
1.	 Fr pada bantalan A:
A.I = -F.b
A= (Eb)1 1= (1000.30) 150 = 600 N
2.	 Fr pada banta/an B:
8.1= F.a
8 = (F.a)/l= (1000.20)/50= 400 N
3.	 Menentukan ukuran bantalan
Pada saat menentukan ukuran
banta/an, beberapa faktor utama harus
ditentukan diantara putaran beban,
bantaIan diarn atau bergerak bolak-balik.
Pada kondisi pertama dikenal dengan
kondlst dinamis, dan kondisi kedua
dikena! dengan kondisi statts.
Dimana:
C= Kapasitas beban dinamis
p= Beban equivalen dinamis
fn= Faktor kecepatan
fL= Faktor masa penggunaanlLlmur
a.	 Kapasitas beban dinamis (C)
Kapasitas beban dinamis
ditentukan pada saat bantalan menerima
beban, dimana 90 % dari sejurntah
bantalan yang sarna dan berputar satu
juta kali tldak mengalami/ menunjukan
kelelahan pada bagian permukaan
gelinding.
Kapasitas beban dinamis (C)
dihitung untuk setiap bantalan.
Lihat lampiran 38 + 40.
1--­
;

I
I

,

I

~

:', '
64
Teori
BANTALAN GELINDINGPOLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG I-----------------L.--~
Application fL f 1m
Motor cycle 0,7 - 1,4 1,05
Bus 1,5 ~ 2,4 1,95
Coffee mill- electric motor 1,5~2,0 1,75
Rolling mill gears 3,0 ~4,0 3,5
Small universal gears 2,0 - 3,0 2,5
Machine tools gears 2,8 ~4,0 3,4
-,
fL cp. fn
d. Faktormasa penggunaan'umur (fL)
Penunjukan faktor dinamis "tt"
memberikan gambaran apakah sebuah
pembebanan dinamis terhadap bantalan
sesuai dengan dimensinya atau tidak.
Nilai "ft" akan membantu pemilihen
bantalan yang sesuai.
Dari tabel, nilai "flit ditunjukan untuk
bermacam penggunaan. Selain untuk
masa penggunaan kelelahan, nllal
tersebut akan digunakan juga untuk
keperluan penghitungan lainnya, sepertl:
kekokohan atau berat suatu konstruksi
ringan, suaian pada bag ian yang
berpasangan, beban nyata yang lebih
besar dar; beban maksimum yang
diijinkan.
Untuk menentukan ukuran
banta/an, maka nilai "flm" dipiHh beserta
nilai "G", setelah itu ukuran bantelan
ditentukan.
Lihat lampiran 44 + 48.
/
"
Bearing fL Lh (hours)
16009 3,0 13500
7304 B 3,5 22000
NU 2213 4,0 50000
23148 5,0 100000
QJ207 2,5 7800
6208 4,5 46000
20210 MB 1,5 1900
"
/
Apabila nilai 'ft," telah dltentuken,
akan didapatkan nilai penggunaan uLh"
dalam jam dari tabel.
Lihat larnpiran 42 dan 43.
Bearing Lh(hours) fL
E8 30000 3,91
29292 4500 1,94
31311 A 10000 2,46
6208 8000 2,52
20310 6800 2,2
7206 B 8500 2,57
22315 K 20000 3,02
Nilai "ft," dapat juga dltentukan
berdasarkan masa penggunaan
bantalan. Pada saat melakukan
perhitungan untuk menentukan ukuran
bantalan yang diperlukan, disarankan
untuk memulainya dari nilai "tt," dan tldak
dari masa penggunaan dalam jam.
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993

More Related Content

What's hot

Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4LAZY MAGICIAN
 
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubutAriy Anto
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusCharis Muhammad
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubutDidi sudiprayitna
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1Bernardus Sentot
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisBambang Utama
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusMahros Darsin
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Endang Saefullah
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Hamid Abdillah
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Sambung Pasak
Sambung PasakSambung Pasak
Sambung Pasak555
 
Tipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalTipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalZaid Ezza
 

What's hot (20)

Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4
 
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
 
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
88725844 managemen-perawatan-mesin-bubut
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Rivets joint
Rivets jointRivets joint
Rivets joint
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinus
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Sambung Pasak
Sambung PasakSambung Pasak
Sambung Pasak
 
Tipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalTipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensional
 

Similar to Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993

106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya
106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya
106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennyayasri05
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisGoem Gumilar
 
Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...
Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...
Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...sriagunggb
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Arismon Saputra
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorCharis Muhammad
 
Makalah Perencanaan Bengkel Pengukuran
Makalah Perencanaan Bengkel PengukuranMakalah Perencanaan Bengkel Pengukuran
Makalah Perencanaan Bengkel PengukuranDewi Izza
 
Pemeliharaan servis sistem-pendingin
Pemeliharaan servis sistem-pendinginPemeliharaan servis sistem-pendingin
Pemeliharaan servis sistem-pendinginasharis
 
01. job sheet over houl
01. job sheet over houl01. job sheet over houl
01. job sheet over houlkanayah
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apilla_agung_kartika
 
Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02
Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02
Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02sayangzaty
 
Laporan Li Yusnita
Laporan Li YusnitaLaporan Li Yusnita
Laporan Li Yusnitaguest3a9eaec
 
Overhoul kompresor torak
Overhoul kompresor torakOverhoul kompresor torak
Overhoul kompresor torakDen Mas Budi
 
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation SlideTugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation SlideFirza Ekadj
 
proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015Tolak Ahmad Anwar
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoTaufick Max Ir
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjkisan sell
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjkisan sell
 

Similar to Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993 (20)

106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya
106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya
106467565 perbaikan-sistem-pendingin-dan-kompoen-komponennya
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindris
 
Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...
Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...
Download ebook gratis pdf bahasa indonesia Pekerjaan dasar teknik otomotif ke...
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Makalah Perencanaan Bengkel Pengukuran
Makalah Perencanaan Bengkel PengukuranMakalah Perencanaan Bengkel Pengukuran
Makalah Perencanaan Bengkel Pengukuran
 
Bab ii alat ukur
Bab ii alat ukurBab ii alat ukur
Bab ii alat ukur
 
Pemeliharaan servis sistem-pendingin
Pemeliharaan servis sistem-pendinginPemeliharaan servis sistem-pendingin
Pemeliharaan servis sistem-pendingin
 
01. job sheet over houl
01. job sheet over houl01. job sheet over houl
01. job sheet over houl
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
 
Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02
Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02
Laporanliyusnita 090701231528-phpapp02
 
Laporan Li Yusnita
Laporan Li YusnitaLaporan Li Yusnita
Laporan Li Yusnita
 
Overhoul kompresor torak
Overhoul kompresor torakOverhoul kompresor torak
Overhoul kompresor torak
 
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation SlideTugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
 
Pembentangan slaid enjin2
Pembentangan slaid enjin2Pembentangan slaid enjin2
Pembentangan slaid enjin2
 
proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
proposal uji kompetensi smk tunas etam teknik alat berat 2015
 
Job kemudi
Job kemudiJob kemudi
Job kemudi
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 

More from Ir. Duddy Arisandi, ST, MT

00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.pptGT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.pptIr. Duddy Arisandi, ST, MT
 
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 

More from Ir. Duddy Arisandi, ST, MT (20)

00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
 
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.pptGT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
 
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
 
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
 
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
 
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
 
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
 
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
 
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
 
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
 
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
 
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning &...
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
 
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
 
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
 
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
 
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
 

Recently uploaded

PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 

Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Manufaktur Bandung(PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993

  • 1. ~ J j ~ POLITEKNIK MANUFAKTUR BAN DUNG ~INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TEORI BANTALAN GELINDING ~~CD . C ~ A,i51l'>di ~Detail Penyusun Duddy Arisandi INDUSTRIAL TRAINING SERV·ICE JL. IR. H. JUANDA (KPL. KANAYAKAN) TROMOL POS 851 BANDUNG 40008 P h 0 n e.: (0 2 2) 2 5 0 0 2 4 1, Fax: (0 2 2) 2 5 0 2 6 4 9 -- .:1 - ,-I j -j : or -,-,. , -. -. -I II '.'-- '. '''''' ;".* '"k. •. r.t .11", t. '.N "'.::;';'
  • 2. BANTALAN GELINDING Teori PENDAHULUAN Buku materi pengajaran praktik ini diperuntukkan bagi mereka yang sedang, ataupun akan bekerja di Industri. Setelah selesai melaksanakan program ini, ia diharapkan mempunyai keterampilan maupun pengetahuan dalam bidang mekanik tertentu. Dikatakan sebagai buku materi pengajaran praktik, karena peserta dapat mengikuti buku materi seri yang tersedia, hingga mempunyai keteramPilan~.n pengetahuan yang lengkap, serta memenuhi syarat untuk suatu tingk. klasifikasi di Industri. Untuk menyelesaikan satu materi keterampilan, diperlukan waktu 40 jam atau 1 minggu, yang meliputi 32 jam praktik dan 8 jam teori. Buku pengajaran praktik ini tidak dirancang sebagai "Self Learning Program", jadi pada pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau bimbingan dari seorang Instruktur. Meskipun demikian aktivitas terbesar tetap dilakukan peserta ("Student Centered"). Pada garis besarnya isi dari buku materi pengqjaran praktik ini, dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: • Teori (halaman biru) • Soal Teori (halaman kuning) • Praktik (halaman merah) •Halaman biru, berisi teori-teori yang diperlukan untuk menunjang praktik. Teori yang diberikan hanya yang berhubungan lanqsunq dengan praktik, dan yang benar-benar diperlukan. Pada pelaksanaannya, Instruktur akan menjelaskan mendiskusikan ataupun mendemontrasikan apa-apa yang perlu diketahui peserta. Pada bagian ini, jika diperlukan, dilampirkan tabel-tabel, standard-standard ataupun klasifikasi-klasifikasi. ::i:I!I"'I~IIIIIII'I~~I~~IIII~~'II~i:I"~il:lillil~!i!ili :~~~~!~~.: .•:.:~...•..•..•. R.:.• ...•.........•:.•..•..:.:...•...••.N.:.••. ...••.....•.•.l]..•.•.:.:.•.•.~::...•.::.·..•. :: : :.:... ..".""."" ,., . ..:.::.:t1.:: :.••.p:: :.•.•.•.: ' :.~ .•. ..•. :.·?:....i..': •.::.•.pLNlA .•••. : ,'.' ' ' ' ' ',' ..,' ..-:.: : : " '-:.:.:.:;:,..'-:-: '., .." .__.._---_.. ~~~~
  • 3. BANTALAN GELINDING I "Teori Halaman kuning, berupa soal-soal untuk mengevaluasi penerimaan peserta dalam pelajaran teori. Pada halaman ini peserta dapat langsung mengevaluasi dirinya, sedangkan evaluasi yang bersifat test akan diberikan terpisah. Sela.in itu instruktur akan memberikan pekerjaan rumah, yang harus dilakukan pesertadiluar jam pelaksanaanbuku ini. Halaman merah, berisi petunjuk / tahap-tahap operasi yang harus diikuti / dilakukan oleh peserta, dalam melaksanakan praktik di bengkel. Pada bagian ini, dirinci apa yang harus dilakukan oleh peserta, dan peralatan apa yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proses. L - - -,--_.,.-J.I
  • 4. BANTALAN GELINDING III Teori PETUNJUK PELAKSANAAN BUKU MATERI TEORI: • Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruktur. • Catat hal-hal yang dianggap perlu, • Jangan melangkah ke bagian berikutnya, jika belum faham benar pada • suatu bagian. • Tanyakan selalu hal-hal yang belurn jelas. • Evaluasi diri sendiri, dengan mengerjakan soal yang tersedia. PRAKTIK : • Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruktur. • Catat hal-hal yang dianggap perlu. •• Jangan mencoba menghidupkan / menjalankan mesin, jika belum faham benar prosedur operasinya. • Lakukan setiap proses menurut urutan operasi yang ditentukan • Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas. • Bekerja selalu dengan tekun dan penuh disiplin. • Utamakan keselamatan kerja.
  • 5. BANTALAN GELINDING Teori IV TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah selesai mempelajari buku ini, peserta diharapkan ; • mengetahui nama, penomoran, jenis, dan standar bantalan • dapat menghitung masa penggunaan atau umur berdasarkan beban yang terjadi pada suatu konstruksi • mengerti mengenai dimensi bantalan dan toleransi terutama pada bagian ring dalam dan ring luar poros dan rumali bantalan • dapat memasang dan melepas bantalan menggunakan beberapa alat bantu yang berbeda • mengerti mengenai tanda kerusakan yang terjadi pada bantalan dan beberapa kemungkinan penyebabnya. dengan baik dan benar. ..!
  • 6. BANTALAN GELINDING v Daftar lsi DAFTAR lSI I. PEflDAHULUAf1 BANTALAN . 1 II. SEJARAH PERKEMBANGAN BANTALAIJ 2 GELINDING . III. PRINSIP DASAR BANTALAN GELINDING 5 IV. PRINSIP KERJA BANTALAN GELINDING 6 V. ·BAGIAN-BAGIAN UTAMA BANTALAN GELINDING 7 VI. KARAKTERISTIK BANTALAN GELINDING . 10 • 1. Material bantalan . . . . . . . . . . . . 10 2. Sudut kontak bantalan . 12 3. Kelonggaran radial dan aksiat bantalan . 12 4. "Alignment" pada bantalan . 14 5. Toleransi pada bantalan . 16 6. Beban pada bantaIan . . . . 18 7. Pemuaian linier bantalan . . . . . . . 21 8. Kecepatan putar bantalan . 21 9. Temperatur pada bantalan 23 10. Dimensi pada bantalan . . . . . . . . 24 VII. JENIS BANTALAN GELINDING . 27 1. "Deep groove ball bearing single row" 27 2. "Deep groove ball bearing double row" 28 • 3. "Magneto bearing" . 29 4. "Angular contact ball bearing single row" . . . 30 5. "Angular contact ball bearing double row" 31 6. "Four point contact ball bearing" .. 32 7. "Self aligning ball bearing" . 33 8. "Cylindrical roller bearing single row" . 34 9. "Cylindrical roller bearing double row" 35 10. "Staggered roller bearing" . . . . . . 35 11. "Journal roller bearing" 35 12. "Wound roller bearing" 36 13. "Needle roller bearing" 37 14. "Taper roller bearing" . . . . 38 15. "Barrel roller bearing". . 39 16. "Spherical roller bearing double row" . 40 17. "Thrust ball bearing" . 41 )i ",1
  • 7. BANTALAN GELINDING VIPOLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG t - - - - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - I Daftar lsi 18. "Angular contactthrust ball bearing" 42 19. "Cylindrical rollerthrust bearing" 43 20. "Spherical rollerthrust bearing" . 44 21. "S - Type bearing" . 45 22. "Plain bushing bearing" . 46 23. "Rod end bearing" . . . . . . . . . . 46 "L' , t' b . " 24. Inler- mo Ion eanng . . . . . . . 46 VIII PENOMORAN BANTALAN GEUNDING 48 1. Nomor seri bantalan gelinding ..... 48 2. Nomor referensi lubanq bantalangelinding . 49 3. Awalan dan akhiran pada penomoron bantalan 49 gelinding . IX. SUAIAN DAIJ TOLERANSI PADA BANTALAN 51 GELINDING . . . . . . . . 1. Bantalan radial 51 2. Bantalan aksial .. . . . . . . . . . . . . . 52 X. SUSUNAN BANTALAN PADASUATU KONSTRUKSI 56 1. "Loca.ting bearing"dan "floating bearing" 56 2. Penyetelan susunan bantalan . 58 3. Susunan"floating bearing" . . 59 XI. ANALISA BANTALAN GELINDING 60 1. Menentukan gaya-gaya . . . . . 60 2. Momen 61 3. Menentukan ukuran bantalan . . . 62 4. Masa penggunaan / umur keausan . . 67 XII ZONA KERUSAKAN PADA BANTALAN GELINDING 69 1. Gaya radial . 69 2. Gaya akslat . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69 3. Gaya tangensial . . . . . . . . . . . . . . . . 70 XIII. PELUMAS DAN PELUMASAN PADA BANTALAN 70 GELINDING . 1. Pelumas gemuk . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 2. Pelumas oli . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73 XIV. PENYEKAT ("SEAL") PADABANTALAN GELINDING 75 1. "Non - rubbing seals" . . . . 75 2. "Rubbing seals" . . . . . . . . . . . . . . . . . 75 ! ; 1 l' I
  • 8. BANTALAN GELINDING I VII Daftar lsi XV. PERHITUNGAN TEMPERATUR PEMASANGAN 76 BANTALAN GELINDING .. XVI. LAMPIRAN . 1. Bagian-bagian bantalan gelinding. . 77 2. Kecepatan permukaan poras .. 78 3. Penomoran bantatan gelinding 79 4. Seri bantalan gelinding . . . . 80 5. Kode toleransi . . . . . . . . . 88 6. Kelonggaran bantalan gelinding . 95 7. Toleransi sualan poros . . . . . . ... 100 8. Toleransi sualan rumah bantaIan . . . 102 9. Penggunaan toleransi suaian . .. . .. 104 1O. Kelonggaran rumah bantalan dan poros yang 110 digunaka.n pada saat poros berputar . . . . . 11. Kualitas IT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 112 •12. Batas toleransi permesinan dudukan bantalan 113 13. Kapasitas beban bantalan gelinding 114 14. Faktor "X" dan "Y" . . . . . . .. .. 117 15. Faktor fndan Lh . . . . . . . . . .. . 118 16. Faktor fL dan penggunaanya . . . . 120 17. Perkiraan umur bearing dalam juta putaran . 125 18. Perkiraan umur bearing dalam jam putaran . . 126 19. Perkiraan masa penggunaan bantalan gelinding 129 20. Faktor keausan fv . . . . . . . . . . . . . • . . 132 21. Interval penggantian pelurnas bantalan gelinding 134 22. Kondisi operasi untuk gemuk yang berbeda . 135 23. Penggunaan bantalan menggunakan gemuk 136 khusus . 24. Viskositas pelumas oli . 138 •25. Hubunqan diantara viskositas oli dan kondisi 139 operas: . . . . 26. Diagram V-T . . . . . . . . . . . . 140 27. Diagram viskositas pelumas . . . 141 XVIII. LATIHAN SOAL Latihan 1 143 Latihan 2 147 Latihan 3 150 Latihan 4 153 Latihan 5 159 Latihan 6 163 -,'----"'-.......,--.,~-, ~f1}f ':~[},(1.,tiJ,!fb",yFI":·h1'1,i?,~:kM;,,,,·,' . ",:1,,:,.­ , .' " :. .... <
  • 9. 1BANTALAN GELINDING Teon I. PENDAHULUAN BANTALAN GELINDING Bantalan merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi mengurangigesekan yang terjadi diantara bagian mesin yang berputar dengan yang diam (stasioner). Bantalan dirancang untuk memperkecil keausan, dapat diganti, dan mencegah kerusakan pada bagian mesin yang biayanya relatif mahal. Bantalan dibuat melalui suatu proses manufaktur dengan ketelitian tinggi. Suatu proses yang telit; akan menghasilkan bantalan dengan kualitas presis; yang sesuai dengan standardisasi bantalan. Karena faktor di atas, beberapa hal yang berhubungan dengan bantalan harus diperhatikan secara teliti juga, seperti kondisi poros dan rumah bantalan yang harus memenuhi suatu standar toleransi. Untuk menjamin bahwa banta.lan dapat beroperasi sesua.i dengan masa penggunaannya, beberapa faktor penting tldak dapat diabaikan, seperti: pengetahuan mengenai standardlsasi, rancangan konstruksi, karakteristik dari bantalan, penguasaan membaca gambar teknik susunan suatu slstem, dan pengetahuan metoda pemeliharaan bantalan. Rusaknya suatu bantaIan pada suatu sistem akan mengakibatkan terhambatnya suatu proses produksi, sehingga mengakibatkan kerugian uangdan waktu pada perusahaan. Kondis; tersebut harus diantisipasi sebelumnya. Untuk mencegah kondisi tersebut, beberapa langkah harus segera dilakukan oleh suatu perusahaan dengan efektif dan efisien. Suatu hal yang harus digaris bawahi bahwa semua bantalan harus dlperlakukan dengan teliti, dan pemeliharaan yang sesuai akan menjamin bahwa bantalan dapat digunakan secara maksimal sesuai dengan masa penggunaannya. Langkah apapun yang akan dilakukan oleh perusahaan, faktor di atas tetap tidak dapat diabaikan. , :' ,~ ~
  • 10. BANTALAN GELINDING 2iPOLlTEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f---------------J...........----l Teori II. SEJARAH PERKEMBANGAN BANTALAN GELINDING Bantalan gelinding pada masa sekarang bukan dihasilkan rnelalui suatu penemuan daya cipta seperti lampu pijar ringan atau motor listrik, melainkan suatu penemuan melalui perkembangan yang akan berlanjut berdasarkan interaksi dari kemampuan penggunaan dan kemampuan menghasilkan suatu produksi. Tingkat kesulitan yang tinggi pada saat memindahkan suatu beban berat merupakan suatu kemungkinan penyebab alasan di atas. Dimana pada awal .sejarah perkembangan, manusia mencari suatu cara untuk mengurangi tahanan gesek, bahkan sebelum sepeda dilengkapi dengan roda untuk mempermudah gerakan. Dalam suatu relif besar "Nineveh" 650 sebelum masehi, suatu gambaran dapat dilihat pada bagian ujung kanan atas, dimana dua buah gerobak beroda ditarik oleh manusla, Suatu gambaran pada bagian tengah, dimana sebuah balok batu akan dipindahkan menggunakan penyangga dengan jalan diluncurkan melalui penarikan da.pengungkitan secara simultan. . • Secara umum dapat dikatakan bahwa prinsip dasar dari bentuk dan kegunaan bantalan gelinding beberapa abad yang lalu masih terbatas. Bantalan gelinding hanya digunakan untuk satu kepentingan saja yaitu mengurangi tahanan gesek. Bahkan pada tahun 1100 sebelum masehi, telah diketahui bahwa tahanan gesek yang terjadi sudah dapat dikurangi dengan menyimpan elernen gelinding diantara benda yang akan dipindahkan terhadap permukaan bumi.
  • 11. BANTALAN GEUNDING 3POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f-------------------'---............... Teori Relief di bawah menggarnbarkan orang-orang "Assyrians" dan "Babylonians" menggunakan elemen gelinding untuk mernindahkan batu-batu besar dengan tujuan mernbangun lstana dan monumen. Sepanjang sejarah tercatat pula cara-cara yang sama telah dilakukan untuk mengurangi tahanan gesek. Pada masa modern, keberhasilan yang pertama untuk mengurangi tahanan gesek adalah dengan ditemukannya roda. Roda yang ditemukan pertamakali dibuat menggunakan prinsip gaya gesek luncur, yang digambarkan mela.lui sebuah gerobak. Sejalan dengan- perkernbangan masa dan teknologi, ditemukan roda untuk mengurangi tahanan gesek yang dikenal dengan istilah "body blow" (menggunakan bola atau rol sebagai elemen gelinding). Sepeda yang pada saat itu mulai dikenal, mengakibatkan orang menaruh perhatian besar dalam penggunaan bantalan gelinding yang digarnbarkan rnelalul sebuah sepeda. Kondisi tersebut dimulai dengan memakan waktu yang lama dengan perkernbangan yang larnbat, ,----_... ----­ -----­.............".,....
  • 12. BANTALAN GELINDING 4 I Teori Orang pertama yang bekerja secara khusus untuk mengatasi masalah gesekan adalab Leonardo Da Vinci. Pada saat elemen gelinding rol digunakan pada masa sekarang dan lebih sering pada fasilitas penggerak mekanik, bola sebagai elemen gelinding telah ditemukan pada abad ke-18. Bantalan bola radial pertamakali dikenal pada abad ke..18. Pada pertengahan abad ke-19, kenaikan secara nyata pada penggunaan bantalan rol dapat diobservasi pada industri yang semakin luas. Tetapi sebagian besar dari mesin dan instalasinya masih menggunakan bantalan luncur jenis biasa. Pada saat itu penggunaan bantalan rol dalarn jumlah yang besar belurn slap atau belum memadai. Kondisi untuk merancang dan memproduksi masih harus dilakukan. Masalah yang dihadapi pada saat itu adalah bagaimana menghasilkan kebulatan, pengerasan bola baja dengan diameter yang sama dengan teliti. Pada tahun 188q pemecahan masalah di atas telah ditemukan oleh Insinyur M~ Friedrich Fischer. Beliau mengembangkan metoda penggerindaan "centerless" u.jenis "production line" dan membuat casar bagi perkembangan industri elemen gelinding bola dan bantalan bola. Beliau menyempurnakan penemuannya dengan lebih jauh menqembanqkan mesin frais bola untuk memproses permesinan bakal bola, kemudian mernproduksi bantalan bola pada tanggal 19 November 1891 dibawah nama "Erste Automatische Gu~stahlkugel-Fabrik". • diJ;; Q . ; ki;;;;;;! 0; J.I 4$$ij,JilAO;:tAi%i).i)M.; it);;&&;;m4l#k!!i....l ... liutee
  • 13. ~ . BANTALAN GELINDING 4POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG /--------------....1....-----1 Teori Orang pertama yang bekerja secara khusus untuk mengatasi rnasatah gesekan adalah Leonardo Da Vinci. Pada saat elemen gelinding rol digunakan pada rnasa sekarang dan lebih sering pada fasilitas penggerak mekanik, bola sebagai elemen gelinding telah ditemukan pada abad ke-18. Bantalan bola radial pertamakali dikenal pada abad ke-18. Pada pertengahan abad ke-1 9, kenaikan secara nyata pada penggunaan bantalan rol dapat diobservasi pada industri yang semakin luas. Tetapi sebagian besar dari mesin dan instalasinya masih menggunakan bantalan luncur jenis biasa. Pada saat itu penggunaan bantalan rol dalarn jumlah yang besar belum slap atau belum memadai. Kondisi untuk merancang dan memproduksi masih harus dilakukan. Masalah yang dihadapi pada saat itu adalah bagaimana menghasilkan kebulatan, pengerasan bola baja dengan diameter yang sama dengan teliti. Pada tahun 1883 pemecahan masalah di atas telah ditemukan oleh Insinyur Mesin Friedrich Fischer. Beliau mengembangkan metoda penggerindaan "centerless" untuk jenis "production line" dan membuat dasar bagi perkembangan industri elemen gelinding bola dan bantalan bola. Beliau menyernpurnakan penemuannya dengan lebih jauh mengembangkan mesin frats bola untuk memproses permesinan bakal bola, kemudian memproduksi bantalan bola pada tanqqal 19 November 1891 dibawah nama "Erste Automatlsche Gu~stahlkugel-Fabrik". I
  • 14. BANTALAN GELINDING 5POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f-----------~-------'---____i Teori III. PRINSIP DASAR BANTALAN GELINDING Tempatkan suatu buku pada bidang rata dan datar. Apabila suatu tongkat digunakan untuk mendorong buku tersebut, akan diperlukan -suatu gaya ~: supaya buku tersebut bergeser. Gaya yang terjadi disebut dengan gaya gesek luneur. Tempatkan beberapa buah pens. bulat diantara buku dengan bidang rata dan datar. Apabila buku tersebut didorong, maka akan diperlukan suatu gaya yang lebih keeil apabila dibandingkan dengansebelumnya. Kondisi ini menunjukan perbedaan gerakan lurus dan putaran. Penggunaan pensil sebagai bagian pemutar akan menyebabkan terjadinya jalur Iintasan, sehlnqqa buku akan mudah digeser ke depan atau ke belakang. Apabila beberapa pensil bulat diganti dengan bola-bola sebagai bagiaA elernen gelinding, maka akan didapa~ hasil bahwa buku dapat digeser dengan lebih mudah. Hal tersebut diakibatkan karena bidang kontak diantara buku/bidang rata dengan bola-bola berupa titlk (tidak seperti pensil yang berupa kontak garis). Sebagai kesimpulan, kita dapat menentukan bahwa geseran yang terjadi pada suatu bidang memerlukan gaya. Buku yang diluncurkan pada suatu bidang di atas beberapa pensil memerlukan gaya yang lebih keeil beserta arah gerak yang terbatas. Apabila beberapa buah bola digunakan sebagai elernen gelinding, maka gaya yang diperlukan untuk menggeser buku akan lebih keeil dan arahnya tidak terbatas. Buku, bola-bola, serta bidang rata dan datar merupakan bagian terpenting dan dasar dari bantalan bola atau bantalan rol. tOo
  • 15. BANTALAN GELINDING 6POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1------------------'-------1 Teori •Dengan membayangkan bahwa buku dan bidang rata dapat digulung, maka dapat dikatakan bahwa buku berfungsi sebagai bagian lingkaran dalam, bidang rata berfungsi sebagai bagian Iingkaran luar, dan bola-bola berfungsi sebagai bagian elemen gelinding dari suatu bantalan. Pada percobaan sebelumnya telah digambarkan bentuk dasar dari bantalan, dan beberapa buah pensil atau bola tidak bergerak ke arah yang sarna dan dengan kecepatan yang sama untuk setiap bagian elemen gelinding. Untuk itu suatu bantalan memerlukan suatu bagian pemisah untuk menjaga agar bantalan tetap berada pada posisi yang baik. IV. PRINSIP KERJA BANTALAN GELINDING Pada saat dua buah permukaan meluncur atau menggelinding satu sarna lainnya maka akan menimbulkan gesekan. Gesekan yang terjadi akan menghambat gerakan, menimbulkan panas, menambah tenaga yang diperlukan, dan menimbulkan akibat yang tldak diinginkan. Brial1Jn ~elinding bantalan luncur Lapl$aO film pelunm Gesekan yang terjadi dapat dikurangi dengan dua cara. Cara pertama dengan menggunakan pelumas yang akan membentuk lapisan "film" diantara komponen yang bergerak. Lapisan "film" akan menghasilkan permukaan yang halus dan licin pada komponen yang bergerak.
  • 16. BANTALAN GELINDING 7 Teori Dengan mernbatasi gerakan dari poros, bantalan akan menjamin pengoperasian poros yang lebih halus dan efisien. Sehingga pada saat berpu~ akan membuat seluruh sist. pemindahan daya menjadi lebih eflsien, dan akan membantu keperluan daya yang dibutuhkan untuk mencapai tuntutan kerja berkurang serendah mungkin. Cara kedua dengan menggunakan bantalan yang harus diberi pelumasjuga. Sebagai tambahan, bantalan akan membatasi gerakan dari pores dan luncurannya. Cara kerja seperti jalur Iintasan pada bantalan akan membantu mengontrol gerakan darl bagian yang disangga, dan juga membantu mengurangi atau mengatasi getaran yang akan merusak pengoperasian slstern mekanik. Suatu hal yang perlu diingat, bahwa bantalan digunakan pada beberapa penggunaan yang dengan teliti untuk memenuhi rancangan yang sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut akan ~~~~-+-_ 61~ mengakibatkan mengapa anda harus menggunakan jenis dan kualitas bantalan yang sama pada saat penggantian bantalanakan dilakukan. •V. BAGIAN-BAGIAN UTAMA BANTALAN GELINDING Bantalan gelinding terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai fungsi berbeda. Bagian-bagian utama bantalan gelinding adalah : a. Ringdalarn b. Ring luar c. Elemen gelinding d. Sangkarlsekatpemisah Lihat lampiran 1.
  • 17. BANTALAN GELINDING 8OLiTEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1-----------------'---------1 Teon tac:ewa~ 1. Ring dalam Bagian ring dalam bantalan mempunyai fungsi sebagai dudukan paras. Pada bagian ring dalam terdapat jalur lintasan elemen gelinding yang menerima beban pada saat bantalan berputar. 2. Ring luar Bag ian ri ng Iuar bantalan mempunyai fungsi sebagai dudukan rumah bantalan. Rumah bantalan dapat berupa badan mesin atau elemen mesin seperti puli atau rodagigi. Pada bagian ring luar terdapat jalur Iintasan elemen gelinding yang menerima beban pada saat bantalan berputar. 3. Elemen gelinding Bagian elemen gelinding berfungsi menerima beban dari bagian mesin yang berputar. Jenis-jenis bagian elemen gelinding adalah: a. Bola ("ball") b. Hol sellndrls ("cylindrical") c. Rol tirus ("taper") d. Rol jarum ("needle'')" e. Rol cembung ("spherical") 4. Sangkar/sekat pemisah Pada bantalan bola tanpa sekat pemisah, bola-bola akan bergerak dengan arah yang berlawanan pada titik kontak diantara bola-bola. Akibatnya akan terjadi gesekan diantara bola-bola dan menimbulkan panas setempat. Sekat pemisah mempunyai fungsi rnenquranqi gesekan yang terjadi diantara bola-bola dan memungkinkan pemeliharaan berupa pemberian pelumas pada seluruh bidang kontak. ;- ?
  • 18. BANTALAN GELINDING 9POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I--------~_~ _.L...._ _~ Teori Jenis-jenis sangkarlsekat pemlsah: 1. "Riveted separator" Sakat pemisah ini bentuknya paling sederhana dan digunakan secara umum. Dua buah pita logam dibentuk melengkung menyerupai kantong bola dan dihubungkan melalui proses pengelingan. Bagian kelingan dirancang supaya dapat diikatkan diantara bola-bola dengan sekat pemisah. 2. "Clinched separator" I Dua buah pita logam diikat den [alan menekuk bagian kuping pada salah satu pita logam. Jenis penyekat ini biasanya digunakan untuk operas: pekerjaan keeil dan ringan, dan pada "deep groove ball bearing". 3. "Staked separator" Dua buah pita logam dihubungkan melalui sekat-sekat yang terbuat dari pelat logam. Jenis pita logam yang digunakan akan memungkinkan j~ diantara bola menjadi lebih rapat, se. pada "anqular contact ball bearing". 4. "Type .. L separator" Sekat pemisah ini mempunyai penampang berbentuk "L". Jarak dlantara bola-bola dibatasi oleh lubang setengah lingkaran pada pita logam yang berbentuk kantong bola. Sentuk pemisah tersebut akan mengakibatkan bola-bola terkekang dan menempel pada [alur lintasan elemen gelinding, sehingga kelonggaran bantalan dapat disetel rnelalul bagian ring dalam. d' "'" .r '~'" j,.,,~.¥:. $/;,p,i" *('fh~.%hJ{t~'~,'·1¢ft'di;~fM,t¥l.iWM£;4~: :~:!'1t:ii4.t,Q·;t~;F,P;441~;:.~ '';j
  • 19. 10BANTALAN GEI.INDING Teori 5. "Type-U separator" Sekat pemisah ini disebut juga "snap on one unit sparator", yang terbuat dari lembaran pelat logam sirkular yang dibentuk pada pelat penampang "U". Dengan potongan sirkular yang tidak penuh, akan terbentuk kantong-kantong bola. Jari-jari lingkaran atas yang lebih keeil berfungsi sebagai penahan dan pengkaku dinding samping. Kelonggaran bantalan dapat olsetel melalui bagian ring dalam. 6. "Front wheel separator" Sekat pemisah ini merupakan suatu pelat logam yang dirancang untuk menjaga agar bola-bola tetap tinggal di kantongnya pada bantalan yang dapat dipisahkan diantara bagian ring dalam dan ring luarnya pada saat memasang atau melepas banta/an. Pelumasan pada bantalan akan /ebih sempurna, karena terdapat celah pada setiap slsl bola. VI. KARAKTERISTIK BANTALAN GELINDING 1. MATERIAL BANTALAN Bagian dari bantalan gelinding yang menerima beban, sebagian besar terbuat dari baja selindris dan dikeraskan. Bagian elemen gelinding dan ring bantalan gelinding harus dikeraskan untuk menahan beban yang difokuskan terhadap kontak permukaan yang relatif keeil. Bagian elemen gelinding dikeraskan pada bagian permukaan kulitnya melalui proses "case hardening" dengan berbagai ketebalan, sedangkan bagian dalamnya relatif lunak. Beberapa bantaIan yang mempunyai suaian sesak diantara bagian ring dalam dengan poros dapat beroperasi tanpa reslko retaknya bagian ring dalam. Bagian dalarn yang lebih lunak akan tahan terhadap .. kerusakan akibat beban kejut. ,:; ',i.
  • 20. BANTALAN GELINDING 11POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f--------~--------L...--___I Teori Semua material bantalan diuji secara teliti dan diperiksa sesuai dengan standardisasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik oleh pabrik pernbuat bantalan. Spesifikasi tersebut meliputi kebutuhan metalurgi untuk mengurangi atau mengatasi material asing yang mempengaruhi masa penggunaan bantalan. Material standar terdiri dari berrnacam-macam baja paduan yang dapat memiliki kekerasan sabesar 60 "Rockwell C", dan kekuatanltegangan kelelahan yang tinggi. tT Pabrik pembuat banta. menggunakan baja paduan khu untuk membuat bantalan gelinding sehingga memiliki kemampuan yang lebih besar, tidak berat, stabilitas yang lebih besar, dan masa penggunaan yang lebih lama. Hal tersebut akan berlaku pada saat bantalan beroperasi pada temperatur yang lebih basar dari temperatur normal. Bagian sekat pemisah pada bantalan normal biasanya terbuat carl kuningan atau baja karbon rendah. Pada pengoperasian kecepatan tinggi atau penyediaan pelumas tidak dapat dilakukan, maka sekat pemisah dib. dari material khusus. Kebanyakan s pemisah dibuat dari baja tekan. Apabila pelumasan memadai dan kecepatan putar pengoperasian sesuai dan seragam, jenis dan rancangan sangkar pemisah menjadi kurang penting apabila dibandingkan dengan elemen gelinding bantalan. Bahkan beberapa kerusakan bantalan gelinding disebabkan karenao U kerusakan sekat pemisah. Kerusakan CI c pada sekat pernisah sering diakibatkan 15 oleh pelumasan yang tidak sesuai.(ll m ... .!! o [J:; c: I&l .l</ E , ,j.: :'1 '~;; ;, ,;.~ _"~~A~~ir-'------,------------......,.,.-....."...""""""':'~,""!'¥.tl""!5tl;'~~:j'!:"l.:.:.:"f"""ii",~~~:','',"'I""l.,)!l""t7~"IlI!!:~~g'".:?~'I~.,;{t;.:'ti!l'J'l:;:~~',zl!!!lll:it~_'~jj ;j
  • 21. BANTALAN GELINDING 12 Teori 2. SUDUT KONTAK BANTALAN Setiap bantalan memiliki [alur Iintasan elemen gelinding pada bagian ring dalam dan ring luar. Oleh karenanya diperlukan sudut kontak pada bantalan. Garis yang menghubungkan titik kontak bagian elemen gelinding dan jalur lintasan elemengelinding disebut garis surnbu kontak. Sudut diantara sumbu kontak dan garis sumbu tegaklurus pada bantalan ~OIU.c'AIilGUi disebutsudut kontak. Besar sudut kontak yang berbeda pada suatu jenis bantalan ditentukan oleh perbedaan perbandingan dari gaya aksial dan gaya radial yang dapat ditumpu bantalan tersebut. 3. KELONGGARAN RADIAL DAN AKSIAL BANTALAN-,..~._. Pada saat sebuah pemasangan bantalan dirancang, sebuah pertimbangan besar yang perlu dilakukan adalah memberikan kelonggaran pengoperasian yang sesuai dengan penggunaan. Suaian pada bagian ring akan mempengaruhi kelonggaran bantalan asli yang terbesar, Batas kelonggaran dibuat untuk mengatasi desakan yang terjadi pada diameter ring, umurnnya besarnya mendekati 80%.IIADtAL'LAf Besar tersebut akan bertarnbah apabila rumah bantalan berukuran besar dan kaku, atau bantalan dengan seri ekstra ringan ditekan kedalam poras pejal. Rumah bantalan yang terbuat dari metal ringan dan dinding paras yang berangga tipis akan menyebabkan perubahan kelonggaran diameter ring yang lebih kecil. Pada saat temperatur mempengaruhi pengoperasian bantalan, batas kelonggaran dibuat untuk rnenjarnln kelonggaran pengoperasian bantalan yang sesuai. Kadangkala beberapa pengecualian diperlukan, sebagai contoh: pada penggunaan dimana batas kelonggaran tidak dibuat apabila banta.lan beraperasi pada kecepatan putar rendah, pada pengoperasian awal mesln, atau di bawah kondisitemperatur rendah. 'iil:,.,l .: L.­ ---'-_---'--'-_~ _~'.L.'--i---_----~ . '""':';.:"".,., "..:
  • 22. BANTALAN GELINDING Teori I 13 Radial Internal Clearance Value: 1. Group 2 2. Normal Group 3. Group 3 4. Group 4 5 .Group 5 Pada semua penggunaan kritls, kelonggaran radial dan aksial harus diperiksa dengan teliti. Hal tersebut untuk memastikan bahwa kelonggaran pemasangan harus sesuai dengan batas yang diijinkan dengan rancangan asli bantatan. Pemeriksaan teliti terhadap kelonggaran bantalan pada saat bantalan beroperasi diijinkan. Pastikan bahwa partikel asing, goresan/cacat, tidak "alignment"nya bagian ring, rusak akibat penekanan pada rumah bantalan atau poros, toleransi ukuran pada pores dan rumah bantalan yang tidak sesuai,semuanya tldak terjadi. Suatu hal yang perlu dilakukan untuk memerie ketegaklurusan penutup ujung. Suatu standardisasi internasional (ISO) telah mengelompokan kelonggaran radial internal ke dalarn 5 pengelompokan. Pengelompokan kelonggaran bantalan dapat dilihat pada buku ISO 5753-1981. / ___ . / Beberapa kelonggaran radial sengaja diberikan pada bantalan bola dengan tujuan : a. Sebagai tempat untuk mengatasi bertambah kecilnya ruangan diantara bagian ring bantalan pada slat barA ring dalarn ditekan ke pores a~ bagian ring luar ditekan ke rumah bantalan. b. Memungkinkan perubahan kecil pada diameter bagian-bagian bantaIan akibat kenaikan temperatur tanpa mempengaruhi daya kerja bantalan akibat perubahan bentuk yang terjadi. C. Memungkinkan terjadinya sedikit perubahan pada dudukan diantara paras dan rumah bantalan akibat kandisi yang tidak "alignment"_ , kl~, ;,~; __ ._1.-.­ - ! 'If. f ...,.!i.~:~ ._. ...•. ·.--.--.-------.·.--~-----·7<T:rc__..--------c-·,·­ -~.- ••.- ...-----­
  • 23. .. BANTALAN GELINDING 14POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG I-------.------------....L...-------l Teori 4. "ALIGNMENT" PADA BANTALAN Disebabkan rancangan dan r-'" material bantalan yang kokoh, bantaIan t . gelinding harus dipasang dengan pemeriksaan yang teliti terhadap kondisi "alignment" dan "run-out". Bantalan gelinding yang berputar pada kecepatan~ .".-.-- . ..-.--"~ : - . _ . _ . sedang dan beban rendah sampai sedang dapat mengatasi penyimpangan yang besarnya sama dengan bantalan luncur yang terbuat dari material keras. . ' Bagaimanapun, defleksi maksimum yang terjadi pada paras tidak melebihi 0,001 inchi per 1 inchi panjang paras pada "taper roller bearing", atau 0,003 inchi per 1 inchi panjang paras pada "deep groove ball bearing". Selain pada "self aligning ball bearing" dan "spherical (atau "barrel") roller bearing", semua elemen gelinding dapat menerima defleksi pada paras tldak lebih dari 0,002 inchi per 1 inchi panjang poras. "Taper roller bearing" yang mempunyai kelonggaran teliti biasanya memerlukan tingkat ketelitian "alignment" poros yang telltl juga. ....... Untuk semua jenis bantalan, posisi penempatan bagian ring bantalan pada .J+-._. paros dan rurnah bantalan sangat penting. Metoda pemasangan yang dilakukan harus menjamin bahwa .. bantaIan duduk dengan tegak lurus, dan permukaan penutup harus tegak lurus dengan leher dudukannya, berikut juga metoda pelepasan bantalan. Ketegaklurusan permukaan ujung poros dan leher paras harus diperiksa dengan teliti. Batas taleransi makstrnum "run-out" sebesar 0,0001 inchi per 1 inchi diameter pada penunjukan "dial indicator" yang ditentukan untuk perrnukaan ujung dan leher pores. Alur "undercut" ("fillet") dibuat dengan toleransi ketelitian umum untuk mencegah terdesaknya atau kondisl tidak "alignment" dari bagian ring bantaIan dan leher paras. , ' 'I 1--_------------------------­ ,......,..."",.,.,......1 ,m"" ---'---------",:",lL1>?: ;",.':;d;;"'Mi0j~i~~,t' ", • ', r-- . ..
  • 24. BANTALAN GELINDING 15POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f----------------...!....------j Teori •Untuk penggunaan yang lebih besar atau lebih kecil dari masa penggunaan dan kemampuannya yang normal, ketelitian "run-out" bagian ring luar banta.lan harus dijaga sebesar 0,0005 inchi per 1 inchi radius dan bagian ring dalam bantalan harus dijaga sebesar 0,0004 inchi per 1 inchi radius. Pada penggunaan yang teliti, besar toleransi tersebut harus dikurangi sebesar 50%. Pemasangan yang sesuai dan pemeriksaan defleksi pores sangat vital bagi kemampuan penggunaan bantalan. Selain jurnlah dan jenis pelumas yang tidak sesuai, kondisi yang tidak "alignment" dan besar "run-oa" Recommendations for machining of the bearing seals yang tidak sesuai dengan standW merupakan penyebab terbesar dari kerusakan bantalan. Biasanya, kita tidak akan rnendapatkan banyak masalah dengan ketidak telitian poros, disebabkan dudukan bantaIan dan posisi leher poros dibuat melalul proses permesinan yang teliti. Bagian leher paras harus I,.tt Cylindricity memberikan permukaan kantak yangI, I Plar>t>rwss IOI<.:,ancl.' cukup dengan permukaan sisi bantalan untuk membantu menjamin kontak positif dan penempatan yang teliti. • Semua jenis bantalan dapat menerlma kondisi tldak "alignment" dengan besar tertentu. "Self-alignment" suatu bantalan dinyatakan dengan a<J simbol berikut: a. Tidak ada ( < 2' ) b. Sangat rendah (2' + 7' ) ":,,,:1 c~ c. Rendah ( + 0,5°) r, , 'I ~ d. Baik (+ 4°) 1 ,_1t~ ~~~~_,"'~~~~ ••_ .,., l Ak"'~,Mp .4 ~" '
  • 25. BANTALAN GELINDING 16 Teori IBI Mounting (housing) ~-{Al Outerri"ll 5. TOLERANSI PADA BANTALAN Untuk menyediakan pemeriksaan yang teliti dari komponen mesin, maka bantalan harus dibuat dan dijaga pada dimensi yang sangat telltl. Tingkat ketelitian suatu bantalan diperlukan untuk memenuhi dua alasan berikut: a. Komponen bantalan harus dibuat seeara teliti agar dapat beroperasi dengan halus tanpa getaran. . B b. Beberapa poros yang disangga olen bantalan gelinding, beroperasi pada keeepatan putar tinggi dan teliti tanpa getaran. Sedangkan pada beberapa kondisi lainnya, keeepatan putar pengoperasian dantlnqkat ketelitian yang tinggi tidak diperlukan bagi poros atau bagian bergerak lainnya, dan a batas toleransi tidak perlu dijaga dengan teliti. Untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang paling utama, pengelompokan toleransi untuk setiap jenis toleransi bantalan telah ditentukan berdasarkan suatu standar. Karena alasan tersebut, pengelompokan dari toleransi bantalan harus dipilih dengan penggunaan yang paling sesuai. Pada saat ini standardisasi AFBMA ("Antifriction Bearing Manufactures Associations") telah ditentukan sebagai standardtsasl pengujian. Bantalan bola dan rol dikelompokan sesuai dengan tingkat ketelitiannya ke dalam sembilan perbedaan toleransi yang diijinkan. Pengelompokan tersebut telah ditetapkan oleh ABEC ("Annular Bearing Engineering Commitee") dan RBEC ("Roller Bearing Engineering Commitee"). Penomoran ABEC digunakan untuk bantalan bola, empat pengelompokan yang digunakan adalah: ABEC-1, ABEG-S, ABEC-7, dan ABEC-9. Penomoran RBEC digunakan untuk bantalan rot. dua pengelompokan yang digunakan adalah: RBEC-1, dan RBEC-S. Penomoran yang keeil dari ABEC dan RBEC menunjukantoleransi yang lebih besar dan lebih banyak digunakan. Toleransi yang lebih teliti dar; ABEC-1 dan RBEC-1 digunakan pada saat suaian yang lebih telit; dibutuhkan untuk poros dan rumah bantalan, Toleransi yang lebih teliti akan mengurangi "run-out" dari poros dan memungkinkan paras beroperasi pada kecepatan tinggi.
  • 26. BANTALANGELINDING 17POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1---------------"------1 Teori •Suatu standardisasi internasianal Radial bearing Tolerance (ISO) telah mengelompokan taleransi bantalan radial ke dalarn lima1. Normal tolerance class pengelompokan. Pengelompokan toleransl bantalan dapat dil'ihat pada ISO 492-1981. 2. Tolerance class 6 3. Tolerance class 5 4. Tolerance class 4 5. Tolerance class 2 Perbedaan diantara bantalan standar dan bantalan presisi ada. pada batas toleransi yang berbe Dimana bantalan standar memiliki batas toleransl yang mendekati dua kali lebih besar dari bantatan presisi. Bantalan presisi digunakan pada industri yang luas. Seperti pada "spindle" mesin bubut, bar, gerinda, dan mesin perkakas pengolah kayu yang halus, Mesin tersebut beroperasi padakecepatan yang tinggi dan menghasilkan benda kerja yang teliti dengan kualitas permukaan yang ha.lus. Kecepatan yang tinggi dan kokoh, ketelitian posisi dari alat potong, diperlukan untuk menghasilkan kualitas benda akhir, dan bantalan presisi memungkinkan tujuan tersebut dicapai. Apabila kon.' "spindle" tidak cukup kokoh, hasil . benda kerja akan menunjukan tanda goresan atau permukaan yang kasar, yang disebabkan oleh getaran yang terjadi pada "spindle." !!' 1:1 ~, !
  • 27. BANTALAN GELINDING 18POLITEKNIK MANUFAKTUR ~ ....L...-.._ _-IBANDUNG Teori a. b. f ._.---+-­ c. 1 2 3 6. BEBAN PADA BANTALAN Pemilihan bantalan gelinding secara umum ditentukan oleh [enls beban yang dapat diterima oleh bantalan tersebut. Tiga jenis beban yang terjadi pada suatu bantalan adalah: a. Seban radial b. Seban aksial c. Seban tangensial Kapasitas be ban yang dapat diterima oleh suatu bantalan gelinding dinyatakan oleh beberapa simbol: a. Seban radial: a.1 .Tidak ada a.2.Rendah a.3.Saik a.4. Tinggi b. Seban aksial: b.1 Tidak ada b.2 Rendah b.3 Baik bA Tinggi I '
  • 28. BANTALAN GELINDING 19POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1-------------------...1...-------1 Teori Kapasitas beban adaiah kemampuan dari bantalan untuk menerima sejumlah berat atau tekanan. Kapasitas beban suatu bantaIan akan Axialload~~ &-----~__: menentukan masa penggunaan dari Radial ~.,....,..,..~ Axial bantalan yang tergantung pada beberapa faktor, seperti: ukuran, jumlah baris elemen gelinding dan jumlah elemen gelinding, kualitas material yang digunakan pada bantalan.£!----R- Batasan umum dari bant" gelinding adalah ketahanan terh.p kelelahan material. Disebabkan bertambahnya beban dan bidang kontak yang relatif kecil dari elemen gelinding, material logam akan menjadi lelah/rusak. Selain kerusakan pada bamalan yang diakibatkan karena pelurnasan yang tidak sesuai atau kondisi "allqnment" tidak balk, kerusakan akan terjadi karena eleman gelinding rusak akibat pengaruh tegangan (akanterjadi dalam waktu yang cepat atau lambat). •rS'ALlING) Beban kejut dapat menyebabkan kerusakan pada bantalan rol. Hal tersebut akan menghasilkan tegangan ekstra pada bagian-bagian bantatan, dan menyebabkan bag ian tersebut terdeformasi sehingga batas kelelahan bantalan menjadi lebih cepat terjadi daripada kondisi normal. shock load ( ,LAkJNG) ._...... -..--,,'--~_._ - _.._...._._--"
  • 29. BANTALAN GELINDING 20 Teori Seban yang lebih kecil akan mengakibatkan masa penggunaan bantaIan menjadi lebih lama, disebabkan tegangan yang terjadi lebih keeil. .--"-- Klasifikasi beban dikenal dengan dua aturan dasar. Pertama adalah dasar beban dinamis, yang mengacu pada beban yang dapat diterima bantalan selama bagian ring dalam bantalan berputar sebanyak 1.000.000 putaran. Sistem klasifikasi lainnya disebut dasar beban statis yang mempunyai arti bahwa sejumlah beban yang dapat diterima bantalan apabila poros tldak berputar. Serat dari poros pada eleman gelinding dapat rnendetormaslkan bagian yang rnenertrna beban, sehlnqqa menyebabkan ketahanan dari bagian-bagian bantalan berkurang. Seban total yang terjadi pada bantalan dikenal juga dengan nama beban equivalen, yang merupakan kombinasi dari beban radial dan aksial. Dengan eara yang sama, beban equivalen merupakan dasar dari beban statls,
  • 30. BANTALAN GELINDING Teon 21 a.~ 7. PEMUAIAN LINIER BANTALA,N Pada saat bantalan beroperasi pada suatu sistem/mesin, panas yang timbul dapat mengakibatkan terjadinya pemuaian linier pada poros. Pemuaian linier pada poros harus dapat diatasi oleh bantalan. Pemuaian Iinier yang dapat diatasi oleh suatu bantalan dikelompokanke dalam tiga [enis, yaitu: b. a. Sangat rendah b. Rendah c. Baik c. Beberapa jenis bantalan dirancang untuk dapat menerima pemuaian / pergeseran arah aksial , bantalan tersebut dikenal dengan istllah "floating bearinq''. • FACE STRAIGHT ROLLER BEARING 0.0. CORNER -..,----===-~.....;.r ROUER BORE CORNER SHOULDERS ---L--W"J!.i.::!r,SfPA,RAlOR OUTSIDE DIAMETER Jl.-~~ Allis ella/mi" 8. KECEPATAN PUTAR BANTALAN Bantalan gelinding ditentukan untuk beroperasi pada kecepatan putar tertentu untuk mencapai masa penggunaan yang diperlukan. , , . .~ i'I",J ... ~~~iL_.---r~ ." ..._,..__,_,_~.._.,'..".',. ~,_.. ..__."..."""....__. _
  • 31. BANTALAN GELINDING 22POllTEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG I----------------J.....-------l Teori ----,.- Putaran poros yang lebih lambat akan menambah masa penggunaan bantalan. Suatu hal yang dapat diperkirakan bahwa masa penggunaan bantalan akan berkurang setengahnya apabila kecepatan dinaikan dua kali Iipat. Hal tersebut berlaku terutama pada bantalan berukuran besar. Suatu alasan terjadinya kerusakan pada bagian ring luar bantalan pada pengoperasian kecepatan tinggi adalah karena bagian elemen gelinding akan menambah beoan sentrifugal. Dengan kata lain, pada saat banta/an berputar bagian elemen gelinding akan cenderung terdorong keluar dari poros karena kecepatan putar. Lihat lampiran 2. Pada kecepatan putar yang lebih besar dari batas kecepatan yang diijinkan, kondisi dari pemasangan dan pelumasan harusdimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan adalah: a. Menambah kelonggaran banta/an. b. Rancangan dan bahan material bagian sangkar yang khusus. c. Menggunakan alat pengukur/ pemeriksa untuk menentukan baiknya pe/umas ·dan pelumasan yang digunakan. d. Menggunakan bantalan dengan ketelitian tinggi dan memproses dudukan bantalan pada paros dan rumah bantaIandenganteliti.
  • 32. 23BANTALAN GELINDING Teori 9. TEMPERATUR PADABANTALAN Bantalan gelinding yang mernpunyai ukuran diameter luar sampai 240 mm umumnya diproses melalui perlakuan panas sampai +120°C untuk menjaga keseimbangan dimensi, untuk diameter luar yang lebih cesar dari 240 mm umumnya diproses melalui perlakuan panas sampai + 200°C. /' " AKHIRAN 5250 51 53 Maksimal Temperatur . 1500 e 2000 e 3000 e2500 e Oeerasl Temperatur operasi yang lebih besar akan memerlukan perlakLA panas secara khusus pada bantaiJlr, dan telah ditentukan dengan suatu akhiran SO + S3 (standar DIN 623). Temperatur yang diijinkan untuk "seal" pada bantalan tergantung dari masa penggunaan gemuk pada bantalan dan efisiensi dari bahan karet "seal". Bahan "seal" yang terbuat dari k~ standar, tem8eratur operaslnya dib~ sampai +110 C. Pada bantalan kelompok standar dan bag ian sangkarnya terbuat dari "polyamide" kekuatan tinggi, untuk menjamin masa operasinya maka tem~eratur dibatasi sampai dengan 120 C dan apablta digunakan pelumas komersial. Sedangkan yang terbuat dari "glass fibre" ("polyamide 66 dtemperatur operasi mencapai +150 C dengan perioda penggunaan beberapa jam, dan akan menjadi +180°C denqan perioda penggunaan yang lebih singkat.
  • 33. BANTALAN GELINDING 24POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1--------------..1...-.-----1 Teori Penyekat pada bantalan biasanya dilumasi dengan gemuk yang mempunyai bahan dasar "lithium soap" melalui pengujian khusus kualitas tinggi. Gemuk tersebut tahan sampai temperatur operasi 120°C untuk perioda penggunaan singkat. Pengurangan dari masa penggunaan gemuk didapat melalui sebuah perhitungan (temperatur tetap sebesar+70oC dan yang lebih tinggi), dimana: masing-masing penambahan temperatur sebesar 1SoK akan mengurangi masa penggunaan menjadi setengahnya. Seric8 73B B 10. DIMENSI PADA BANTALAN Secara utama, bantalan bola dan bantalan rol distandardisasikan dalam sebuah skema yang disebut "Basic Plan for Boundary Dimensions". Skema tersebut berisi ukuran dasar dari: diameter ring dalarn, diameter ring luar, lebar bantalan, dan ukuran radius ring bantatan, Skema dasar diberikan dalarn beberapa perbsdaan seri. Untuk setiap diameter lubang terdapat diameter seri yang akan memberikan perbedaan diameter luar dan lebar dari bantalan. Perbedaan lebar akan memberikan lebar seri yang standar. Diameter seri dan lebar seri secara bersamaan akan membentuk dimensi seri. o ~~ ~ ~ ~ i $J ON N R i ~ ~ 0 i... (') 0 S 18 I C') ON 0 -.- i t 31 i 1 I ! it· iii ~, ~ 11( I ..'~ i­ ( " I 'II
  • 34. BANTALAN GELINDING 25POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG I-------------------L--~ Teori ~::f::l__J RI .....xaw ~ > ~------I !~ 'W:::: r'lrnah bantalan -j_. Gambar di samping menunjukan lima jenis ukuran bantalan gelinding. Masing-masing ukuran memiliki diameter lubang yang sama, tetapi ukuran dasar lainnya berbeda. Tidak semua pabrik pembuat bantalan membuat kelima jenis tersebut. Tetapi kebanyakan pabrik rnernbuat pengelampakan seperti: seri ekstra ringan, ringan, atau medium. Ketiga seri tersebut diberi penamaran: seri 100, 200,atau 300. Sebagai contoh pada bantalan yang memiliki namar seri 212KRR. Penamaran awal menunjukan seri 2& Bantalanbeban berat memiliki seri 4~ Apabila ruangan pada rumah bantalan berukuran kecil, beban yang terjadi ringan,dan ukuran diameter paras cukup besar, maka untuk memper. defleksi paras, bantalan dengan i ekstra ringan dapat digunakan. Bantalan tersebut akan memberikan lebar dan diameter luar yang paling keeil pada suatu diameter lubang yang digunakan. ; <.; " iHW.",.:iH '?'~':?#;;P:~;'~i#gAkd~,h:Hj;Wl._(1!'.:(:;;:{3~",~i:",J.".':-h;,.Ii?,,::. 'A, Ii
  • 35. l' BANTALAN GEUNDING 26POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG ~----------------I....--- ..........----Il----- - - - ­ -------. Teori ~ --..--111_.-­ ~ .. . RPM t ~BEBAN! ;" Bantalan dengan seri ringan yang lebih besar akan memberikan kapasitas beban yang lebih besar. Pada semua kemungkinan kondlsl penggunaan, bantalan tersebut digunakan pada penggunaan urnurn. Bantalan dengan seri medium digunakan untuk beban yang lebih besar, disebabkan kapasitasnya yang lebih besar daripada bantalan seri ringan. Bantalan tersebut merniliki ruang yang lebih besar diantara poros dan rumah bantalan. Bantalan seri medium digunakan untuk beban berat dan suatu kondisi dimana rata-rata beban yang terjadi pada bantaIan harus dipertirnbangkan berdasarkan Jubang dan ukuran pores. Bantalan dengan seri berat dapat mengatasi beban yang lebih besar sekitar 20 + 30% daripada bantalan seri medium. Oleh karenanya poros harus dibuat dengan ukuran khusus. Karena alasan tersebut, bantalan dengan seri berat hanya tersedia dalam ukuran dan jenis yang lebih sedikit. Pabrik pembuat bantalan membuat daftar kata.log kapasitas beban radial da/am satuan "pouns" ("newton") pada bermacam-macam kecepatan putar ("rpm"). Rata-rata beban pada bantalan akan berkurang dengan bertambahnya "rpm". Pada suatu kondisi, bantalan memiliki kapasitas beban sebesar 1680 Ib pada 100 rpm, rnaka akan menjadi 400 Ibpada 7200 rpm.
  • 36. BANTALAN GELINDING 27POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG I---------------J......-----I Teori VII. JENIS BANTALAN GELINDING 1. "Deep groove ball bearing single row" Bantatantni mampu menerima beban radial yang tinggi dan beban aksial yang besarnya sekitar 60% dari beban radial, serta digunakan secara urnum pada beban rendah sampai sedang. (FR/FA=1/0,7). Bantalan ini akan sesuai digunakan untuk kecepatan putar yang sangat tinggi, dan bagian-bagiannya tidak dapat dlplsahkan, Bantalan ini sering disebut juga bantalan jenis "conrad", yang dinamakan sama dengan penemunya yaitu "Robert Conrad". Bagian jalur lintasan elemen gelinding berfungsi agar bola-bola mempunyai sudut kontak yang tegak lurus terhadap sumbu pusat bantalan. Oleh karenanya, ketelitian "alignment" diantara paras dan lubang pada rumah bantalan merupakan suatu keharusan. "Deep groove ball bearing" digunakan pada penggunaan umum seperti: motor•listrik, generator, pemindah tenaga, dan berbagai penggunaan yang sejenis. Bantalan ini memiliki "slot" pad a baqlan ring "shoulder"nya, sehinqqa memungkinkan pemasukan sejumlah bola sesuai dengan ruangan yang tersedia. Penambahan jumlah bola akan memperbesar kapasitas beban yang dapat diterima bantalan. Bagian "slot" membatasi beban aksial yang dapat diterima bantalan, karena dapat mendorong bola-bola keluar rnelalul bagia~'fi ing slot". Nomor seri banta/an: 62, 622, 63, 623, 64, 618, 16 60. ,I '_ •• -_"0•.'·· ·1 J 'I ._, ~~t;....J_~~ _ -------~-----:-------:-:----"".--~--._~-- I I ~ ...
  • 37. 28BANTALAN GELINDING Teori 2. "Deep groove ball bearing double row" Banta/an jenis ini memiliki bentuk yang sama dengan "deep groove ball bearing single row". Jalur lintasan elemen gelinding yang berjurnlan dua mengakibatkan bantalan mempunyai sudut kontak yang sangat keeil, sehingga kondisi "alignment" harus diperhatikan seeara teliti. "Deep groove ball bearing double row" tidak sesuai untuk menerima beban pada saat terjadi penyimpangan kondisi "alignment" menyudut. "Deep groove ball bearing double row" mempunyai ukuran lebar lebih keeil apabila dibandingkan dengan dua buah "deep groove ball bearing " yang dipasang seeara bersamaan, dan dapat menerima beban kejut. Kapasitas penerimaan beban radial lebih tinggi karena banta./an jenis ini memiliki dua baris bola. (FR/FA=1 ,511 ,4). Nemer seri bantalan: 42, 43. I."' ; J :
  • 38. BANTALAN GELINDING 29POLITEKNIK MANUFAKTUR . BANDUNG ~~~----~~~~--_----l...._-----1 Teori 3. "Magneto bearing" Bantalan ini hanya memiliki satu buah "shoulder" pada bagian ring luarnya, sehingga bagian-bagian bantalan dapat dipisahkan. Hal tersebut akan memungkinkan pemasangan bagian ring dalam dan ring luar dilakukan secara terpisah. "Magneto bearing" distandardisasikan dengan diameter lubang sampai 30 rnrn dan sesuai untuk kecepatan putar tinggi.(FR/FA= 0,9-1,3/0,9). Bantalan ini sering digunakan pada perlengkapan Iistrik kecil, motor "vacum cleaner", "dynamo" dan "starter" pada mobil. Bagian ring bantalan harus duduk dengan rapat pada leher paras atau rumah bantalan, dan tidak diperbolehkan terjadi penyimpangan bentuk pada "shoulder fillet". Akibatnya ukuran maksimum radius "fillet" pada paras atau rumah bantalan harus lebih kecil dar; ukuran minimum "chamfer" rsmin pada "magneto bearing". Nomor seri bantalan: E, L, M, BO • ".1, I ;;.~,~~Jll-. ---'-__~.
  • 39. r 30 Teori BANTALAN GELINDINGPOLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1------------------1....----1 4. "Angular contact ball bearing single row" S'ngle·fl)lAIlInllull' cl)ntllCt > O-AIlllIllnU~ x.JnOrdnung -s­r '4 ,-', a I r, .r_~ I '2 r 01' ~1' ~I . _.----l L. aJ ~ .) Bantalan ini mempunyai sudut kontak, oleh karenanya dapat menerima kapasitas beban aksial yang tinggi. "Angular contact ball bearing single row" dapat menerima beban hanya dari satu arah dan bagian-bagian bantalan tidak dapat dipisahkan (kecuali nomor seri 173). Kelonggaran "angular contact ball bearing" harus selalu disetel terhadap bantalan lain yang menerima beban akslal dan berlawanan arah pada suatu konstruksi. Bantalan ini digunakan pada pengoperasian kecepatan putar tinggi, beban radial yang terjadi sedang dan beban aksial yang terjadi tinggi (FR/FA= 1-1 ,511 ,5-2,3). Defleksi atau pergeseran aksial yang terjadi pada bantalan harus dijaga sekecil mungkin. Bagian "shoulder" yang lebih tinggi pada ring luar menerima beban aksial. Bagian "shoulder" pada ring lainnya berfungsi menjaga bagian bantalan supaya tidak terpisah. Bagian ring dalarn bantalan yang memiliki "shoulder" lebth tinggi akan meneruskan beban aksial rnelalut bagian bola. Pada saat bantaIan digunakan untuk menerima beban akslal dari dua arah, rnaka "angular contact ball bearing single row" dipasang saling berpasangan ("duplex"). Agar bantalan dapat menerima kombinasi dari beban aksial dan radial yang bervariasi, maka disediakan sudut kontak yang berbeda pada bantalan, seperti: 15°, 25° dan 40°. Bantalan ini digunakan pada : penggerak roda gigi, pompa, "spindle" mesin perkakas, dan pores vertikal. Ukuran dimensi "angular contact ball bearing single row" sama dengan ukuran bantalan radial yang penomoran dimensinya sama. Nornor seri bantalan : 72B, 73B, B719, 870.
  • 40. • • • ~TIMAH T POllTEKNIK MANUFAKTUR BEARING Teori 31 5. "Angular contact ball bearing double row" =.:-.....-u. :.:.......-.. =:-..:::~ OoublG-rowangular contar Rancangan bantalan ini sarna dengan sistem pemasangan "0" atau "back to back" dari dua buah "angular contact ball bearing single row". Bantalan ini memiliki "filling slot" pada salah satu sisinya. Pada kondisi beban aksial terjadidari satu arah, bantalan tersebut harus dipasang denqan suatu cara sehingga baqlan elemen gelinding tidak terdorong ke luar melalui bagian "filling slot". "Angular contact ball bearing double row" digunakan pada kondisi kekakuan arah aksial tinggi dari dua arah yang berlawanan. Suaian ca'am diantara bola-bole dengan jalur lintasan elemen gelinding ditetapkan pada saat bantalan dirakit dan tidak dipengaruhi oleh metoda pemasangan. Selain itu bantalan ini akan sangat efektif untuk menerima beban radial pada saat digunakan, dimana defleksi yang terjadi paoa poros sangat kecil. Sudut kontak pada bantalan besarnya: 25°,35°, atau 45°. ( FRI FA= 1,85/1,5). Untuk menerima beban aksial yang sangat tinggi dari dua arah, "angular can. ball bearing double row" yang paling sesuai digunakan adalah yang bagian dalamnya dapat dipisahkan. Nomor seri bantalan : 328, 338, 32, 33, 33DA. Ii . r
  • 41. ,~r I BANTALAN GELINDING 32POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG r---------------'-------l Teari 6. "Four point contact ball bearing" r" ~~ ­ d -- I D l".~"' / I ~ 1 -8 I~ conllC1 angle....35" N2 two 100000intll1_S Bantalan ini merupakan "angular contact ball bearing" dengan bagian ring dalam yang dapat dipisahkan, dan dapat menerima beban radial serta akslal yang tinggi dari dua arah (FR/FA= 1,5 I 1,85). Karena beban ditumpu oleh empat buah titik kontak diantara bola dan jalur lintasan elemen gelinding, maka bantalan jenis ini disebut "four point contact ball bearing". Disebabkan bagian ring dalam bantalan terpisah, maka pemasangannya dapat dilakukan secara terpisah. Bantalan ini digunakan pada susunan roda gigi, dimana kondlsl beban aksial terjadi dari dua arah dan ukuran lebar bantalan yang kecil dibutuhkan. Sudut kontak bantalan : 35°, dan kelonggaran aksial bantalan dapat disetel. Nornor sari bantalan: QJ2, QJ3.
  • 42. BEARING Teori 33 7. "Self aligning ball bearing" '1f loL 0 ~.- - d 0 ·d . . Jl ~iB»l Bantalan ini memiliki dua baris bola dan jalur Iintasan elemen gelinding ring luar berbentuk lintasan bola (llspherell). Oleh karenanya mernberikan keuntungan sifat "self aligningll, .sehingga bantalan tidak sensitif terhadap kondisi yang tidak "allqnment" dan defleksi yang terjadi pada poros. Banta.lan ini digunakan pada mesin pengolah pertanian, perlengkapan pemindah (llconveyingll), serta untuk mengatasi kondisi yang tidak "aliqnrnent" pada suatu konstruksi. Penyimpangan kecil seperti kelurusan paras karena kesalahan pemasangan, pembengkokan atau kerusakan pada mesin akan diatasi oleh bantalan dengan jalan penyesuaian bola-bola pada jalur lintasan elemen gelinding ring luar. Bagian diameter lubang pada ring dalam berbentuk selindris atau tirus. Diameter lubang yang berbentuk tirus akan memungkinkan kelonggaran radial bantaJan dapat disetel. Ketirusan pada banta/an: 1:12,1:22,1:13,1:23. (FR/FA= 0,7/0,2). Nomor seri bantalan: 10, 12, 22, 13, 23, 112, 113. • j,~l,:;J:~I.-- ~_~ ~_~_~~--,--.-_ 1I .. 1 ;1:,,(! " _ _ n _ _
  • 43. BANTALAN GELINDING 34P ~'TEKNIK MANUFAKTUR BANDllNG r-----------------'-------I Teori "Cylindrical rollerbearing single row" ! 'i;'P,-l jI WIDnr [ 9 OUTER RING . .......0 O. COONER!JLJ.~j ----1-- ~~I~i~:::l:::'-HCUl:R-8­ NJ NUl" T-ti ClORE CORNEA"1.1 OU1SlDE S DfAME rEA BORE MOULDERS --l....----w..3",jllt"c17 -SEPARATOR . . JI"4' -EO ltL·b'- ! II t N Kapasitas beban radtal yang dapat diterima bantalan sanqat tinggi. Bagian dari "cylindrical roller bearing" dapat diplsahkan, sehingga pemasangan atau pelepasannya dapat dilakukan denga.n sederhana. Bantalan ini digunakan sebagai "floating bearing" yang menerima beban radial, dan tidak dapat menerima beban kejut dari arah aksial maupun radial karena akan menimbulkan gesekan yang besar diantara ujung-ujung rol selindris dengan penahannya (FR/FA = 1,55/0). Jenis bantalan yang mempunyai nomor seri NJ dan NUP dapat menahan beban radial dan aksial. Jenis NJ yang mempunyai satu buah "lip" pada baqlan ring dalam dapat menerima beban aksial dari satu arah saja. Jenis NUP yang mempunyai "integeral" dan sebuah "loose lip" pada bagian ring dalam dapat menerima beban akslal dan dua arah, Jenis NU dapat menerima pergeseran paras arah aksial. Sebagai pedaman, bantalan ral yang dapat menerima pergeseran arah aksial dipasangbersamaan dengan bantalan lain yang mencegah terjadinya pergeseran akslal, Keg~naan pemasangan tersebut untuk mencegah roda gigi atau puli yang dipasang pada paras menjadi tidak "alignment" atau rusak pada saat paras memuai pada temperatur tinggi. Nomor seri bantalan: NU, NJ, NUP, N, RNU, NJ dan HJ, NU dan HJ. ,~ .' -f ! ­
  • 44. ~~TIMAHT POLITEKNIK MANUFAKTl.IR BEARING Teori 35 9. "Cylindrical roller bearing double row" Bantalan ini memilikidua baris elemen gelinding, sehingga dapat menumpu beban radial yang lebih besar. Pada bagian ring tuar terdapat lubang atau alur untuk pelumas. Diameter lubang yang tirus memungkinkan kelonggaran radial dapat disetel. ketirusan bantalan 1:12. Nomor seri bantalan: NNU 498, 49SK, NN30ASK. 10. II Staggered roller bearing" Bantalan ini merupakan variasi dari "cylindrical roller bearing" yang memiliki jumlah baris berupa susunan rol yang pendek pada sebuah "staggered pattern". 8ehingga mengijinkan didistribuslkan pada beberapa bidang kontak. Disebabkan bantalan tersebut memiliki kapasitas beban yanglebih besar, "staggered roller bearing" memberikan kapasitas yang sama dengan "cylindrical roller bearing" konvenslonal yang berukuran lebih besar, dan memiliki keuntungan penghematan ruang pada suatu konstruksi. 's I "JI I 1 J E F H D j I; I i I 11. "Journal roller bearing" Banta/an ini digunakan pad kondisi kapasitas beban yang tinggi dibutuhkan pada suatu iokasi dan jarak diantara poros dekat, atau berjarak dekat terhadap "shoulder". "Journal roller dirancang agar tahan terhadap kejutan dan menerima beban radial kecepatan rendah. Pada bantalan ini, bagian ringnya tidak terdapat "rib", sehingga akan memudahkan dipasang kedalam bagian susunan komponen. Disebabkan bentuknya khusus, ruangan yang tersedia dapat dihematdengan bantalan tanpa satu bagian ring. Oleh karenanya bagian paras penyangga atau lubanq rumah bantalan harus diproses mesin dengan teliti agar bantalan dapat berfungsi tanpa satu buah ring. Besar NNU beban dapat bantalan sebuah bearing" pada
  • 45. BANTALAN GELINDING 36 Teori >,...'".r. E~ 'CQ; :: 12. "Wound roller bearing" Bantalan ini dinamakan "wound roller bearing" karena bagian rol dibuat dar; lembaran baja yang dilingkarkan mengelilingi "spacing bar" pada bantalan. Bagian rol dan "bar" duduk pada ujung ring. Seperti pada "journal roller bearing", "wound roller bearing" dapat dipasang tanpa sebuah ring, sehingga bag ian paras dan rumah bantalan harus diproses mesin dengan teliti. Bantalan jenis ini khususnya baik untuk menerima ketahanan yang tinggi terhadap beban kejut, kelelahan atau abrasi. "Cylindrical roller bearing" umumnya digunakan untuk menerima beban radial yang tingg; dan dioperasikan pada kecepatanputar yang tinggi apabila dibandingkan dengan "roller bearing" lainnya. Disebabkan karena faktor kecepatan putar, "cylindrical roller bearing" secara umum dibuat dengan standar toleransi RBEC-5, dan tersedia juga dalarn beberapa seri seperti pada bantalan bola. Gambar di samping menunjukan enamjenis ukuran, dari beban yang sangat ringan sarnpai yang sangat berat, dan digunakan pada ukuran lubang yang sarna. Jenis pemilihan tergantung dari penggunaan.
  • 46. POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 37 Teori BANTALAN GELINDING ~----~-~~--------'--~--1 •13. "Needle roller bearing" , > -'--e~ NK.a:m F .. -­ . D D J _.­ B - ,..- ...... ~ I' 'I ; I ...- ­ 1 II: i I i I t l• 1 ,. - ._-,.. NKA, NKS.A ANA49. RNA69A <) F - r,r~,:1 I F d "-------i D I ' i I-~:I!!-. '*@-l - B - - .. 8~-- NKJ.A,NKJ$.A NA69A NA49 (8 Ol: 32 mml NI6S/ (8 :Ii> 30 ",",1 - f1f ..~ .... .. . . - - l r ~,- . . I I i 11:"I ! ' . F 4--- --~ . E LI"'I I l! , ' i , I I' , I : t; I, I _.~ K.Z,W F d 6"'"0 I ' 1.­ _ .' , "~l I I. . ," I K Bantalan ini merupakan variasi dari "cylindrical roller bearing", dan relatif tipis apabila dibandingkan dengan diameternya. Elemen gelinding yang berbentuk selindris panjang dan permukaan ujung yang berbentuk "spherical" disebut rol jarurn. Karenanya "needle roller bearing" memiliki keuntungan yaitu ketinggian bantalan yang paling kecil. Sejumlah rol jarum dan kontak qarls memungkinkan kapasitas penerimaan beban yang tinggi. Bantalan ini digunakan sebagai: bantalan presisi untuk jalur pernbimbing lintasan yang teliti dan ruangan pemasangan yang kecil. Perbedaan lainnya adalah pada beberapa jenis "needle roller bearing" tidak memiliki sekat pemisah, "Needle roller bearing" memiliki kapasitas beban yang sangat besar dan ruangan pemasanganyang sangat kecil pada beberapa ukuran pores, karena menggunakan elemen gelinding yang lebih banyak dan bidang kontak yang lebih besar. Oleh karenanya bantalan ini harus digunakan pada kecepatan yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan jenis bantalan rol lainnya. Bantalan jenis ini digolongkan ke dalarn tiga bagian, yaitu: "looser roller", "outerring and retained roller", dan "non separable". Nomor seri bantalan: IlK, RNA69, IlKJ, NA69, RNAO, NAO. • ! 'I, '.'~;i'
  • 47. 1 • "Taper roller bearing" BANTALAN GELINDING Teori 38 Bantalan ini menerima beban radial dan aksial dari satu arah. Bidang kontak b pa garis diantara bagian elemen gelinding dan jalur lintasan elemen gelinding akan mberikan kapasitas beban yang tinggi pada bantalan. Untuk menerima beban aksial i dua arah, "taper roller bearing" dipasang secara ganda ("duplex"). Bagian-bagian talan ini dapat dipisahkan. Bagian ring dalam disebut "cone" dan bagian ring luar disebut "cup". Konstruksi "t .er roller bearing" akan menjamin bahwa masing-masing rol tirus akan menjaga ko disi "alignment" dan menerima beban secara penuh. Fungsi dari sekat pemisah uuk menjaga jarak diantara rol tirus. Apabila kondisi beban atau pemasangan m merlukan rancangan khusus, penggantian diatasi dengan perbedaan sudut pada "c ne", "cup", dan rot tirus. Bantalan ini tersedia dalam jenis "double row" atau "four ro ", sehingga dapat menerima beban yang lebih besar. "Taper railer bearing double ro 11 dibuat dalam dua rancangan. Rancangan pertama, diameter terbesar darl rol tirus te apat pada bagian sisi dalam bantalan, Rancangan ke dua, diameter terbesar dari rol tir 5 terdapat pada bagian slsl luar bantalan. Rancangan pertama akan mengijinkan k ndisi pemasangan poros yang kurang kaku, sedangkan rancangan ke dua m mberikan kekakuan yang lebih besar dan pengontrolan yang lebih balk. Bantalan ini digunakan pada susunan rodagigi (terutama radagigi cacing dan ung), bermacam sistem transmisi, dan mesin perkakas yang digunakan untuk nerima beban besar dan tahan terhadap beban kejut. Nomor seri bantalan: 302, 303, 322, 332, 313, 323, 320, 331.
  • 48. BANTALANGELINDING 39 Teori 15. "Barrel roller bearing" Bantalan ini merupakan "spherical roller bearing single row" dan termasuk bantalan "self aligningll yang tidak dapat dipisahkan. Bagian elemen gelinding berbentuk rol cembung (Ifsphericalll ) . "Barrel roller bearlnq" dapat menerima beban aksial ctan radial, dan dapat menerima kondisi tidak Ifalignmentll sampai 0,035 inchi per 1 inchi panjang poros.(FR/FA= 2,1/0,2). Bantalan ini digunakan pada kondisi beban kejut yang besar dan untuk mengatasi kondisi yang tidak "allqnment" seperti pada: liminetruck" dan "trade roller". Diameter lubang bantalan berbentuk tirus atau selindris. Bentuk yang tirus memungkinkan kelonggaran radial bantalan dapat disetel. Ketirusan lubang bantalan 1:12. Nomor seri bantalan: 202K, 203K, 204,202, 203. t .'. I r _. 0Omda L~.._ J I I .,! . 00 d , l_. • McGillMID.Co. l'I "I l. 1..1 "vllncltiUl K I- a -" bo.. 11lP....c1bo<. (l1jI... 1:12) ~ i • I I I I 1-- _. I • I I ~-------L =~ ._::.~.
  • 49. 40BANTALAN GELINDING Teori POll EKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f--------------------J----I 16 11 Spherical roller bearing double row" Taoe:reo DOle / I CYllnar.cal bore ~ ' B'i2 ~r, " ..~ ~-l. r.. , l I , . ' I ' : . I · o 0, r--~ d d,.r .;1 I ~-",,-~ Bantalan ini merniliki dua baris ral cembung yang simetris dan berfungsi sebagai If aligning" terhadap jalur lintasan elemen gelinding yang berbentuk lengkungan. "Spherical railer bearing double row" dapat menerima beban yang sangat besar, s rta mengatasi defteksl poros dan dudukan bantalan yang tidak "alignment". Tingkat y ng teliti dari keseragaman jalur Iintasan elemen gelinding memberikan distribusi b ban yang merata dan kapasitas beban yang tinggi. (FR/FA=2,4/0,7). Diameter lubang bantalan berbentuk selindris atau tirus. Sentuk yang tirus m mungkinkan kelonggaran radial bantalan dapat disetel. Ketirusan lubanq 1:12 atau 1: O. Bantalan ini digunakan pada "railway journal roller bearing", "stone crusher", " brating screen", dan "rolling mills". Nomor seri bantalan: 239K, 230K, 230EK, 231 K, 231 EK, 222K, 222EK, 213EK, 2 3K,223EK. - ,i
  • 50. BANTALAN GELINDING 41POI.ITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I - - - - ~ ~ L....._._ __I Teori 17. "Thrust ball bearing" .... ,lOw' - -.... A 522. 523, 524 'dw ' Ow , r... [ :-. dw - ­ ~ ,.; : ~ ~ ~_-d.---...........----~f I -' ... ctg · - ~ :-......--d. '- "-D .: _.----- o.-·..Jg 532. 533, 534 532,533,534 spherical housing washer _ andsea~n&~ng, U2,U3,U~ spherical housing washer 6r fH t 511,512,513,514 dw dg Og Bantalan ini dibuaf dalam dua rancangan, yaitu "single acting" dan "double acting". Rancangan tersebut menentukan arah beban aksial yang dapat diterima bantalan, dan menentukan kapasitas beban aksial yang tinggi tetapi tidak dapat menerima beban radial. Bantalan ini dirancang juga untuk menerima beban kejut dan pemuaian aksial yang sangat kecil.(FR/FA= 010,7). Bagian "shaft washer" bantaIan dipasang pada poros, sedangkan bagian "houstng washer" dipasang pada rumah bantalan. Untuk memastikan poslsl yang baik (kontak positif) dari bagian elemen gelinding pada [alur Iintasan elemen gelindingnya, beban aksial yang minimum harus diberikan secara konstan pada semua "thrust ball bearing". Selain rancangan konvensional yang memiliki permukaan sisi penyangga rata, bantalan ini memiliki bagian "housing washer" yang berbentuk "spherical" dan "seating ring" untuk mengatasi penyimpangan menyudut "alignment" permukaan yang berpasangan pada rumah bantalan. Pada saat beroperasi, satan satu dari "shaft washer" atau "housing washer" diam, dan yang lainnya berputar. Bantalan ini digunakan untuk menerima beban akslat yang tinggi pada "spindle" dan kecepatan putar yang tinggi. Nomor seri bantalan: • 511,512,513,514 ("single acting") • 532, 533, 534 ("spherical housing washer") atau ("spherical housing washer and seating ring" U2,U3, U4) • 522, 523, 524 ("double acting") • 542, 543, 544 ("spherical housing washer") atau ("spherical housing washer and seating ring" U2, U3, U4) ,­ i , L.t;$ffl! :,:£,tt'
  • 51. BANTALAN GELINDING 42 Teori 18 "Angular contact thrust ball bearing" it...... ' "..1 ... ..'" ...~.. . .1 i .~? I;' ._.....,/ I J " .~,~ t. ~ -d---··­ I i H'IJ 8 I 'is . ~-~......J....-fllW r contact angle a: - 60a Banta/an ini dapat menerima beban aksial yang tinggi dan beban radial yang ah, dan -sesual dengan sudut kontak sebesar 60°. Bantalan ini dibuat dalam dua angan, yaitu "single acting" dan "double acting". "Angular contact thrust ball bearing single acting" digunakan pada "ball screw and n til mesin perkakas, dan dlkonstrukslkan untuk mengurangi gesekan pada saat p ngoperasian serta untuk menghasilkan standardisasi yang tinggi dari p nempatarvpostet yang teliti. Bantalan ini tidak dapat dipisahkan. "Angular contact thrust ball bearing double acting" utamanya digunakan untuk "s indle" kerja mesin perkakas dengan ketelitian sangat tinggi. Bantalan ini tidak dapat di isahkan. Nomor seri bantalan: • 7602, 7603 ("single acting") • 2344 (2347),2344,2347, ("double acting") r, .~ . r ~ ;~~ .~;tj ,:.,'<!
  • 52. BANTALAN GELINDING 43 Teori 19. II Cylindrical roller thrust bearlnq" Ow. Irrr.- .J d l D d D 0, I &­ Ir, '2 <) Hr 1-- I'""'" Ir~ f2 D d I •fl~:1 Jurnlah elemen gelinding tersedia dalarn dua atau beberapa baris. Bantalan ini hanya digunakan pada kecepatan rendah. Pada saat menggelinding, efek luncur pada bagian ujung dalam dan luar dari elemen gelinding semuanya lebih besar. Oleh karenanya bagian elemen gelinding yang berukuran panjang diganti dengan sejumlah elemen gelinding yang berukuran pendek dan sesuai. Kapasitas beban akslal yang dapat diterima bantalan sangat besar dan bantalan tldak sensitif terhadap beban kejut. "Cylindrical roller thrust bearing" digunakan apabila kapasitas beban aksial tidak akan sesuai diterima oleh "thrust ball bearing" dan "needle roller thrust bearlnq". Bantalan ini digunakan untuk menerima beban akslal yang tinggi pada kecepatan rendah dan tingkat ketelitian yang tinggi. Nomor seri bantalan: 811, 812. I ~ I
  • 53. • BANTALAN GELINDING 44 Teori POll EKNIK MANUFAKTUR BANDUNG f-------------------L.----j 2 • "Spherical roller thrust bearing" / -_. .- 'el! ~- s ~o, (J -,,: E Cl9$lgn Bantalan in; dapat menerima beban kejut aksial yang sangat tinggi. Besar sudut k ntak mengakibatkan bantalan dapat menerima beban radial yang kecil. "Spherical r lIer thrust bearing" memiliki sifat "self aligning" sehingga dapat mengatasi kandisi yang ti ak "alignment" dan defleksi pada paras. Bantalan ini digunakan pada kecepatan putar ng tinggi. Besar beban radial yang dapat diterima bantalan lebih kecil sebesar 55% ri beban aksial. "Spherical roller thrust bearing" digunakan pada "crane pillar bearing mounting", " hip propeller thrust block", dan "slewing bearing.II Nomor seri bantalan: 292E.MB, 293E.MB, 294E, 294E.IIIB. --i- , , ; '., r~'~l'---...........------------------------------......,.. ·",ic,.;j .. ,~. , ~~.,- .S:,~~: ,,;:-t1
  • 54. BANTALAN GELINDING 45 Teori ' 21. II S-Type bearing" I ,I I:·,~!_-.n 0,.0 o,d - - - I I' t - H-" Bantalan ini digunakan untuk I i­ penggunaan yang sederhana karenad·' I M ­ rancangan dan pemasangannya yang sederhana, seperti pada: mesin, _ - l ,~_---' I~ ~.- pertanian, perlengkapan "conveying" dan "I~ rri mesin konstruksi. "8-Type bearing" merupakan suatu unit bantalan yang terdiri dari "deep groove ball bearing" l~ E . . ~l -f-~O yang mempunyai "seal" pada keduaI -H'- j I sislnya dan permukaan diameter luarnya~ I bebentuk "spherical", serta sebuah... , , ' 8 MIl 78ZA.2RS rumah bantalan yang terbuat dari material cor atau lembaran metal yang dicetak. Bantalan ini umumnya sesuai digunakan untuk poros berukuran pendek, dan untuk penggunaan dimana~----,. f 17m, _"'"L.-­ kenalkan temperatur kecil sekali.T ~----'n._n.. '.,___'.... ~ ..... -~ Pergeseran akslal poros yang kecil ;"':"{i-~ ~~A~ I,,,;_ . -, - ........ -:-, 1'4, diatasi oleh kelonggaran aksial bantalan.A, . ' 1""-,,, • I~ .. ~ ; , . . . ; r ~.J' '" ~ , L........... ....- • ........-a......-- Nomor seri bantalan: 162, 3628, 562, 762A.2RS ........._ (, --_.~-- • .1' Jenis rumah bantalan, yaitu: a. "Plummer block housings" (nomor seri SG2S atau 882) ----J--~ ----l .-.----~- b. "Flanged housing" (Nomor seri FG2S, F82-FB207, F8208) r---­ t, • I I I , i
  • 55. BEARING 46POll KNIK MANUFAKTUR . BANDUNG 1--------------""-------/ Teori B. Rod end 22. "Plain bushing bearing" Bantalan ini merniliki permukaan "bush" berbentuk "spherical" yang berpasangan dengan pemegang bantalan. Bantalan ini memiliki sifat "self aligning" dan digunakan pada susunan mesin perkakas dan perlengkapan pemindah. A. ptain bushing 23. "Rod end bearing" Variasi dari "plain bearing" adalah "rod end bearing" yang merupakan unit bantalan yang terdiri dari bantalan "spherical" yang dipasang pada sebuah "rod end body" atau rumah bantalan, atau dapat juga digunakan bantalan bola. Bantalan ini digunakan pada susunan rnes ln, konstruksi dan perlengkapan pertanian, mesin perkakas dan perlengkapan pemindah. 24. "Llnier-motion bearing" Bantalan ini digunakan untuk menerima gerakan lurus secara horisontal maupun vertikal pada komponen sebuah perlengkapan. Sebagai contoh: pada jalur lintasan pembimbing mesin bubut atau mesin perkakas lainnya untuk membimbing bagian pernbawa ("carriage") dan kepala lepas ("tail 'stock"). Penggunaan talnnya pada : "elevator gUide ratls" dan "crossheads" pada kompresor dan beberapa motor bakar. Tiga jenis bantalan ini, adalah: a. "Ladder bearing" b. "Recirculating ball and roller bearing unit" c. "Recirculating roiler-chain bearing" .: :.·1
  • 56. BANTALAN GEUNDING 47 Teori a. "Ladder bearing" Bantalan ini terdiri dari dua lembaran baja yang dikeraskan danI-IAROE"lE"O .:»c-.>--;,.-:::c.- STEE"l PLATES (.~'-' - I~' dipisahkan olen sejumlah rei yang c ' ... ditempatkan pada sangkar pemisah. "Ladder bearing" digunakan pada jalur r: I:: .;C::; =-_; ::-:;J~ Iintasan pembimbing berbentuk "V" pada/ _ i ._---.J ----/-/--"."--- salah satu sisi meja mesin dengan satu ~f8~ZE .._-'-- ..ROLLERS set rei bergerak pada sebuah bidang rata pada slst yang berlawanan dari meja mesin. b. "Recirculating ball and roller / ) bearing unit" Bantalan ini diraklt, dimana bagian elemen gelinding rot atau bola tidak kontak dengan bag ian "slide" untuk memberikan jarak pada saat baqian elemen gelinding meninggalkan daerah beban. Sagian tersebut akan menggelinding melalui sebuah saluran kembali ke bagian ujung yang berlawanan dengan arah perakitan, dimana bagian tersebut akan kembali ke daerah beban. "Recirculating ball bearing" memiliki masa penggunaan yang lebih lama, tetapi tidak dapat menerima beban yang sam a besar dengan "recirculating roller bearing". I ! ~ I I I I I I I l-~:. i i c. "Recirculating roller-chain bearing" Bantalan inl terdiri dari sebuah jalur lintasan bantatan yang solid dan sebuah rantai tidak berujung yang dirakit dengan bagian rol (yang disebabkan bentuknya yang cekung dan bersuaian pada paras pasangan nya). "Recirculating roller-chain bearing" dibuat untuk pemasangan tunggal atau konfigurasi pemasangan "V". '---- ~ ~ ~ _____,_------.J. I, ,; . I Y 'iLi I .~;":<, •. ~~:_ n
  • 57. 48 Teori BEARING 1----------------'------1 VIII.PENOMORAN BANTALAN GELINDING Setiap bantalan gelinding memiliki penomoran yang menunjukan jenis bantalan, dimensi, toleransi, kelonggaran, dan penunjukan lainnya yang penting. Bantalan dengan standardisasi penomoran yang sarna dapat saling ditukarkan. Hanya pada bantalan yang dapat dipisahkan kondisi saling ditukarkan tidak diijinkan apabila buatan pabrik yang berbeda. Penomoran bantalan distandardisasikan menurut DIN 623 atau ISO 15-1981(E). Penomaran dasar bantaIan terdiri dari namar seri dan namor referensi lubang bantalan. Awalan pada penamoran umumnya menunjukan baqlan-baqlarrkornponen bantaian, dan akhiran pada penomoran menunjukan ra.ncangan khusus atau ciri lain dari bantalan. Lihat lampiran 3. Cantoh: • Lebar seri= 3 • Diameter seri= 2 • Maka dimensi seri= 32 Lihat lampiran 4 + 11. 1. Nomor serl bantalan gellnding Namor seri bantalan ditandai oleh angka, huruf, atau sejumlah angka dan sejumlah huruf. Nomor seri tersebut menunjukan jenis bantalan, diameter seri, lebar seri, dan dimensi serl, Beberapa tabel dimensi dibuat agar ukuran diameter luar dan lebar dapat ditentukan untuk setiap bantalan. Dimensi seri meliputi lebar seri dan diameter seri. '=---M I I . I....-.....-+-------------------------------'LrJ POll 'EKNIK MANUFAKTUR BANDUNG Ii.., E e t .; r i i~ ...! .§'" .. ::".."~ Gl ~ III" '-y--J go Ii ~ s f cE ..,• "" r I
  • 58. 49BANTALAN GELINDING Teori 2. Nomor referensi lubang bantalan gelinding a. 0 d dari 0,6 + 9 mm Diameter lubanq diberikan dalam satuan mm (Contoh:625,d= 5 mm). b. 0 d dari 10 + 17 mm : Nomor referensi lubang : • 00 = 0 d 10 mm • 01 = 0 d 12 mm • 02 = CD d 15 mm • 03"" 0 d 17 mm c. 0 d dari 20 + 480 mm : Nomor referensi lubang nilainya 1/5 dari diameter lubang (contoh: 6205, d= 25 mm). d. 0 d dari 500 mm : Diameter lubang diberikandalarn satuan mm (Contoh : 230)600, d= 600 mm).. 3. Awalan dan akhiran pada penomoran bantalan gelinding Awalan yang ditempatkan sebelum penomoran bantalan menunjukan bagian-bagian atau komponen dari bantalan. Akhiran yang ditempatkan setelah penomoran bantalan menunjukan karakteristik bantalan yang berhubungan dengan bentuk, penyekat, sangkar pemisah, dirnenst, ~ toleransi bentuk dan pengoperasian, kelonggaran, perlakuan panas dan lain-lain. Lihat lampiran 12 + 23. RS = Bearing with seal on one side 6207 RS Z :: Bearing with shield on one side 6207 Z N = Bearing with circular groove for snap ring 6207N C2 Radial clearance larger than normal 6207 C2 C3 Radial Clearance larger than normal 6207 C3 P4 ee Tolerance class according to P4 DIN 620 6207 P4 G :: Low)l:unning noise 6207 G K :: Tapered bore bearing 1 ; 12 2207 K M Machined brass cage, ball or roller riding 21316 M 83 = For operating temperatures up to 300o~C _ ... - .;..; .: ::dl~ .... .~':-_..
  • 59. T BANTALAN GELINDING 50 Contoh: Teori a. Penomoran di samping menunjukan: • Nornor seri bantalan: 62 • Jenis bantalan: "deep groove ball bearing single row" • Diameter seri: 0 • Lebar seri: 1 • Dimensi seri: 10 • Diameter IUbang: 8x5= 40 mm • Diameter luar: 68 !TIm • Lebar bantalan: 15 mrn ,6008ZR.C3 • ZR: bantalan memiliki 1 buah "shield" • C3: kelonggaran lebih besar dari standar • Ketelitian/toleransi bantalan kelas standar/urnurn i I -, b. Penomoran di samping menunjukan: • Nomer seri bantalan: 213 • Jenis bantalan: "spherical roller bearing double row" • Diameter seri: 3 • Lebar seri: 0 21311K • Dimensi seri: 03 • Diameter lubang: 11x5= 55 mm • Diameter luar: 120 mm • Lebar bantalan: 29 mm • K: ketirusan Iubang bantalan 1:12 • Toleransi dan kelonggaran bantalan kelas standar/urnurn
  • 60. 51BANTALAN GELINDING Teori POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 'r----~----------L--____j a. Beban melingkar pada bagian IX. SUAIAN DAN TOLERANSI PADA BANTALAN GELINDING Beberapa faktor di bawah harus dipertimbangkan pada saat msnentukan jenis suaian, seperti: • Keamanan dalarn penyimpanan dan keseragaman penyanggaan pada bagian ring bantalan. • Kemudahan dalam memasang dan melepas bantalan. • Kebebasan aksial dari bantalan "floating". Lihat lampiran 24 + 35. 1. Bantalan radial Supaya kapasitas penerimaan beban suatu bantalan dapat digunakan secara maksimal, suatu hal yang penting untuk menyangga bantalanpada selurun permukaan dudukan diameternya dengan jenis suaian sesak. Kondisi ini akan sesuai pada bantalan yang dapat dipisahkan, seperti bagian ring yang dapat dipasang dan dilepas secara terpisah. Pada bantalan yang tidak dapat dipisahkan, jenis suaian pas harus diberikan pada satu buah bagian ring berdasarkan pertimbangan pemasangan. Bagian yang memiliki suaian tersebut dipilih dengan mernperhatlkan kondisi putaran darl bagian ring dalam atau ring luar. l,o.~lIIt F,"3000N ring dalam dan beban setempat pada bagian ring luar. Kondisi ini dijumpai pada "gear box", dimana bagian ring dalarn bantalan duduk pada poros yang berputar. Suaian pada ring dalam: diperlukan suaian sesak. Suaian pada ring luar: diijinkan suaian pas. Kondisi beban yang sarna diberikan juga pada saat bagian ring dalam dan bagian ring luar berputar secara eksentrik.
  • 61. r BANTALAN GELINDING 52POUT·KNIK MANUFAKTUR . BANDUNG r-----------------L....-----! Teori b. Beban setempat pada bagian ring dalam dan beban melingkar pada bagian ring luar. Kondisi ini dijumpai pada roda depan mobil, dimana bagian ring dalam duduk pada bagian "steering knucle", dan bagian ring luar duduk pada bagian roda depan yang berputar. Suaian pada ring dalarn: diijinkan suaian pas. Suaian pada ring luar: diperlukan suaian sesak. . Kondisi beban yang sarna diberikan juga pada saat bagian ring luar diam dan bagian ring dalarn berputar secara eksentrik. 2. Bantalan akslal Penyanggaan yang aman dari bagian "washer" bantalan akslal dapat dicapai dengan jenis suaian sesak. Permukaan penyangga dari bagian yang berpasangan harus selindris terhadap sumbu putar untuk memastikan keseragaman distribusi beban pada bagian elemen gelinding. Bantalan aksial hanya dapat menerima beban akslal dan tidak dapat menerima beban radial. Sifat "self alignment" arah radial dimiliki oleh "cylindrical roller thrust bearing", karena bagian jalur Iintasan elemen gelinding permukaannya rata. Sifat tersebut tidak dimiliki oleh "thrust ball bearing" yang memiliki [alur lintasan elemen gelinding berbentuk alur melingkar, sehingga salah satu bagian dari "washer" harus memiliki jenis suaian longgar. Dengan memperhatikan resiko dari luncuran, bagian "washer" yang diam memiliki jenis suaian longgar dan bagian "washer" yang berputar memiliki janis suaian sesak. Kondisi yang sama dijumpai pada bantalan radial yang digunakan sebagai bantalan akslal, Sehingga dapat menerima beban aksial dan radial, seperti pada "spherical roller thrust bearing" dan "angular contactthrust ball bearing".·l------D---...; I I -·~d-- I --d-­ .":.
  • 62. I· BANTALAN GELINDING 53 Teori Toleransi jenis sualan untuk pores dan rumah bantalan sebaqai fungsi dari jenis beban, jenis bantalan, diameter poros dan besar beban ,ditunjukan pada suatu tabel standar. Beberapa contoh penentuan [enls toleransi untuk beberapa penggunaan : a. Roda depan mobil angkutan • Beban melingkar pada diameter luar • Beban setempat pada diameter dalam • Jenis beban berat • Jenis bantalan "tapered roller bearing" • Diameter poros d=30 mm dan 40 mtn • Toleransi poros: h6 • Toleransi rumah bantalan: N7 b. "Rope Sheave" • Beban melingkar pada diameter luar • Beban setempat pada diameter dalarn • Jenis beban normal • Jenis bantalan "deep groove ball bearing" 6206 • Toleransi pores: g6/h6 • Toleransi rumah banta/an: M7 c. Poros roda gigi caclng • Beban setempat pada diameter luar • Beban melingkar pada diameter dalam • Jenis beban rendah • Jenis bantalan "angular contact ball bearing" 7206 • Toleransi poros: j6 • Toleransl rumah bantalan: H7 ,-".: l~- I
  • 63. BEARING Teori 54 ~ I. o .,. d. Roda glgl lurus • Seban setempat pada diameter luar • Seban melingkar pada diameter dalam • Jenis beban normal • Jenis bantalan "deep groove ball bearing" 6307 • Toleransi poros: j6 • Toleransi rumah bantalan: H7 Toleransi untuk diameter lubang dan diameter luar bantalan yang mempunyai satuan metrtk distandardisasikan secara internasional. Jenis suaian yang akan digunakan, didapat dengan memilih toleransl untuk poros dan rumah bantalan menggunakan sistem toleranst 150 (termasuk SS 4500). Pemilihan batas tingkat toleransi ISO perlu mempertimbangkan kondisi penggunaan dari bantalan gelinding. Diagram di samping menggambarkan posisi relatifdari toleransi lubang bantalan (a), dan toleransi diameter luar bantalan (b). b Seban yang lebih besar pada suatu konstruksi akan mengakibatkan suaian yang lebih sesak/besar, terutama pada konstruksi yang menerima beban kejut, Peningkatan temperatur diantara bantalan dan bagian pasangannya, ukuran dan jenis bantalan, harus dipertimbangkan kedalam perhitungan pada saat memilih jenis suaian yang benar. .1. I ! i I _, .'1.' ! , 11 L.-.+-----------------------:-'-J,.. .r'l:J·.._ .•..._~_. __._------­ :-~cc ...oJ~
  • 64. BANTALAN GEI.INDING 55 Teori dan rumah bantalan memiliki toleransi "G" atau "H"). .. ~'~':"",,..~-:-.. ISO - Basic Tolerances ( IT - Qualities) ITO IT1 IT2 IT3 114 IT5 116 117 ITS 119 1110 IT11 IT12 Kualitas IT harus ditentukan pada proses permesinan dudukan bantalan. Kualitas IT yang sesuai tergantung pada kelas toleransi dari bantaIan. Lihat lampiran 36 dan 37. Bantalan yang memiliki toleransl kelas sedang, dudukan poros pada bantalan yang paling kecu harus memiliki kualltas 6 dan lubang rurnah bantaIan memiliki kualitas 7. Bagaimanapun, suatu hal yang lebih disukai, bahwa proses pembuatan poros rnencapai kualitas 5 dan lubang rurnahbantalan mencapai kualitas 6. Sentuk geometri dan toleransi pengoperasian dari permukaan dudukan bantalan, seperti : kelurusan, kebutatan, seltndrlsltas, dan ketegaklurusan leher poros atau rumah bantalan harus lebih kecil daripa.da toleransi diameter. Lebih beser tingkat ketelitian suatu bantalan, maka toleransiakan semakin kecil. Jenis sualan sesak akan mengurangi kelonggaran radial pada bantalan. Hal tersebut harus diperhitungkan pada soot memilih kelas kelonggaran. Apabila sebuah bantalan yang tidak dapat dtptsahkan berfungsi sebagai "floating bearing", salah satu bagian ring harus memiliki jenis sualan pas (poros memiliki toleransi "g" atau "1'1", I i , • I I I II I I iI~ 'I .:. I I ~ I ! I i i
  • 65. BANTALAN GELINDING 56 Teori If1Iloo .;..;:..-­ ....... "1:40 _4-./-----11+0' ~~ Pada penempatan posisl bantalan Ialrinya yang disebut dengan posisi "floating bearing", pemuaian akibat panas diatasi oleh: a. Dudukan bagian ring dalam bantalan x. SUSUNAN BANTALAN GELINDING PADA SUATU KONSTRUKSI Bantalan gelinding harus memenuhi kriteria supaya: • Dapat menerima beban radial dan beban aksial. • Dapat berfungsi sebagai pembimbing paras dengan kokoh dan teliti. 1. 11 Locating bearlnq" dan "Floating bearingII Dalam perhitungan toleransi pembuatan bantalan, jarak dudukan bantalan diantara -poros dan rumah bantalan tidak sama. Selain itu, temperatur paras akan teblh besar daripada rumah bantalan pada kondisi normal. Karenanya akan menghasilkan perbedaan jarak dudukan bantalan. Perbedaan tersebut harus diatasi pada saat penempatan posisi banta/an. Karena kondisi di atas, pores harus / dapat dibimbing ke arah aksial melalui satu buah bantalan saja yang disebut dengan "locating bearing".
  • 66. '~.,,(".., . BANTALAN GELINDING 57 Teori b. Dudukan bagian ring luar banta/an -e- TypeNU Typ8N c. Bantalan itu sendiri Pembimbing arah akslal tergantung dari "axial play" pada "locating bearing". Pembimbing arah akslal yang lebih kecil dapat dlcapat dengan menggunakan bantalan "angular contact ball bearing double row" apabila dibandingkan dengan "deep groove ball bearing". Antisipasi dari pemuaian panas yang diperlukan oleh "floating bearing" akan dapat dlcapal dengan mudah sekali oleh "cylindrical roller bearing" jenis IINII atau "NU". Bantalan tersebut akan mengijinkan pergeseranaksial melalui susunan bantalan.
  • 67. rl 58 Teori BANTALAN GELINDINGPOUEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1----------------'------1 Untuk semua jenis bantalan lainnya, aklbat dari "floating bearing" hanya dapat diatasi dengan jenis suaian pas, yang tergantung dari: jenis beban dan kondisi putaran, dimana salah satu bagian dari ring dalam atau ring luar menerima jenis suaian pas. 2. Penyetelan susunan bantalan Penyetelan susunan bantalan biasanya dllakukan pada dua buah "angular contact ball bearing" yang berlawanan arah, Pada saat pemasangan, satu buah ring diatur dari dudukannya sampai kondisi kelonggaran atau "preload" dicapai. Prosedur tersebut dalam istilah teknik disebut penyetelan. Disebabkan penyetelan kelonggaran, susunan dari bantalan tersebut biasanya digunakan pada saat pembimbing teliti dloerlukan, "Deep groove ball bearing" dapat juga digunakan untuk penyetelan susunan bantalan, dan berfungsi sebagai "angular contact ball bearing" dengan sudut kontak yang keci/. Secara mendasar, dua jenis susunan yang mungkin dilakukan I-----~H _ adatah: • Susunan pemasangan ItO" • Susunan pemasangan /IX" Posisi sudut kontak akan berada pada bagian luar susunan apablla digunakan sistem pemasangan "0", atau poslsl sudut kontak akan berada pada bagian dalarn susunan apabila digunakan sistem pemasangan "X". Pada "angular contact ball bearing" dan "tapered roller bearing", perpotongan dari garis kontak terjadi pada posisi ItS". Jarak diantara kedua poslsl "S" disebut dengan jarak diantara bantalan. Jarak"H" padasusunan pemasangan "0" akan lebih besar dari susunan pemasangan "X". Oleh karenanya susunan pemasangn "0" lebih disukai untuk penggunaan yang memerlukan jarak diantara bantalan yang lebih keeil dengan kondlsl kemiringan +. sumbu yangkeci/. I :: i -. ::'.. <'j'::ji':----.H'---------------------------- ----'---'-ol_j~
  • 68. 59BANTALAN GELINDING Teori POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG f-----..........-------­ i----_ _~ locating non-loOlltlng 3. Susunan "floating bearing" Dalam rancangannya, susunandari "floating bearing" berhubungan dengan prinsip penyetelan pada pemasangan bantalan. Pada saat penyetelan bantalan dilakukan dengan kelonggaran nol atau kondisi "preload" yang ditunjukan pada temperatur pengoperasian, susunan "floating bearing" memiliki kelonggaran aksial yang secara umum besarnya sepersepuluh mm dan tergantung dari ukuran bantalan. Untuk menyederhanakan pernasanqan, sebuah pembimbing pores arah aksial diberikan pada jenis susunan yang digunakan. Kelonggaran aksial ditentukan oleh toleransi panjang posisi pada saat pemasangan bantalan. Toleransi tersebut harus mengijinkan kondisi temperatur tertinggi untuk mencegah perubahan/pemuaian yang merugikan pada "preload" arah aksial. locating non-lOcating Dewasa ini, susunan "floating bearing" dapat menggunakan semua jenis bantalan sehingga tidak perlu dilakukan penyetelan. Karenanya "deep groove ball bearing" atau "spherical roller bearing" dapat diqunakan dengan jenls suaian pas pada sebuah ring bantalan. "Cylindrical roller bearing" [enis NJ dapat mengatasi perubahan panjang meJalui bantaIan itu sendiri. localing non-locating "Taper roller bearing" dan "angular contact ball bearing" tidak sesuai digunakan sebagai susunan "floating", karena akan menghasilkan penarnbanan kelonggaran akslal dan radial. Suatu resiko akan terjadi apabila digunakan "angular contact ball bearing", karena bagian elemen gelinding akan mendorong leher rumah bantalan pada sisi yang berlawanan dengan bantalan melalui bagian sisi bantalan yang memiliki ketinggian "shoulder" leblh rendah, sehingga akan mengakibatkan kerusakan pada bantalan. I .1 ~.
  • 69. r .: .....('.'­ BANTALAN GELINDING 60POLIEKNIK MANUFAKTUR . BANDUNG f-----------------'------'-------I Teori • • ---Ir-­ XI. ANALISA BANTALAN GELINDING Analisa bantalan gelinding meliputi masa penggunaan dari bantalan. Masa penggunaan suatu banta/an ada/ah perioda total pengoperasian bantalan dengan penggunaan dan pemeliharaan yang sesuai. Masa penggunaan suatu bantalan dicapai sampai : • Keausan bagian dari bantalan yang menyebabkan kerusakan. • Bagian dari bantalan rusak karena faktor kelelahan. Untuk mengl1itung masa penggunaan suatu bantalan, beban yang terjadi pada bantalan tersebut harus diketahui. Beban yang terjadi rneliputi: • Beban radial (Fr)F, 9 i • Beban aksial (Fa) I ,.. b FZI I Gabungan dari beban radial danI IF aksial yang terjadi pada suatu bantalan dalam waktu yang bersamaan disebut ~ .J F 1 ~ 600 Ni F2 = 150 N; bebankombinasiatau beban equivalen (P). Required: F £.GOON-150N .450N 1. Menentukan Gaya-gaya E-I5M Gaya memiliki satuan N (Newton), dan ditentukan berdasarkan besar, arah dan posisi/letak pemberian gaya tersebut: 1 em • 100 N Dua atau beberapa gaya yang terjadi pada garis yang sama atau pada T I F, .0 F2 -, suatu postsl sudut, dapat dijumlahkan 'I I atau dtkuranqkan sesuai dengan arah I I dar; gaya tersebut.F~. -' F • 200 NJ F 2 ~ 400 N; 1 Required: F E-= 2OIJN..'{JON.6IJON F:l1lXl/!(
  • 70. BANTALAN GELINDING 61 Teon Apabila beberapa buah gaya bekerja pada suatu bantalan dan saling membentuk sudut, gaya resultan dapat ditentukan dengan menggunakan "parallelogram" gaya. -------R-7.2t:m --_ Contoh 1: F1 = 200 N F2 = 600 N Maka: R = 720 N Skala gaya: 1 em = 100 N Contoh 2: F1 = 2000 N F2 = 1500 N Maka: R = 2500 N Skala gaya: 1 em = 500 N Contoh 3: F1 = 800 N Maka: R = 1.120 N Skala gaya: 1 em = 200 N 2. Mornen Sebuah torsi adalah arah dari suate putaran yang disebabkan oleh sebuah gaya pada sebuah panjang langan tuas.F=500N Torsi=gaya x panjang lengan tuas M= f x r (Nm) Panjang lengan tuas merupakan suatur- 2 m jarak yang tegak lurus terhadap sebuah gaya. .. ,.( I I I • I I PJ -lOOON 2f¥Wl rt6".f t2/lN ~ .__'­__-._..-.__~ ~ _.,__----.J
  • 71. BANTALAN GELINDING 62POL rEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG 1'--------------'------1 Teori e b F o ----401­ c Nomor Seri : 16009 C =15600 N Contoh 1 : Gambar di samping akan menghasilkan suatu persamaan: F1.a = F2.1 Contoh 2 : F== 1000 N; 1= 50 em; a= 20 em Maka: 1. Fr pada bantalan A: A.I = -F.b A= (Eb)1 1= (1000.30) 150 = 600 N 2. Fr pada banta/an B: 8.1= F.a 8 = (F.a)/l= (1000.20)/50= 400 N 3. Menentukan ukuran bantalan Pada saat menentukan ukuran banta/an, beberapa faktor utama harus ditentukan diantara putaran beban, bantaIan diarn atau bergerak bolak-balik. Pada kondisi pertama dikenal dengan kondlst dinamis, dan kondisi kedua dikena! dengan kondisi statts. Dimana: C= Kapasitas beban dinamis p= Beban equivalen dinamis fn= Faktor kecepatan fL= Faktor masa penggunaanlLlmur a. Kapasitas beban dinamis (C) Kapasitas beban dinamis ditentukan pada saat bantalan menerima beban, dimana 90 % dari sejurntah bantalan yang sarna dan berputar satu juta kali tldak mengalami/ menunjukan kelelahan pada bagian permukaan gelinding. Kapasitas beban dinamis (C) dihitung untuk setiap bantalan. Lihat lampiran 38 + 40.
  • 72. 1--­ ; I I , I ~ :', ' 64 Teori BANTALAN GELINDINGPOLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG I-----------------L.--~ Application fL f 1m Motor cycle 0,7 - 1,4 1,05 Bus 1,5 ~ 2,4 1,95 Coffee mill- electric motor 1,5~2,0 1,75 Rolling mill gears 3,0 ~4,0 3,5 Small universal gears 2,0 - 3,0 2,5 Machine tools gears 2,8 ~4,0 3,4 -, fL cp. fn d. Faktormasa penggunaan'umur (fL) Penunjukan faktor dinamis "tt" memberikan gambaran apakah sebuah pembebanan dinamis terhadap bantalan sesuai dengan dimensinya atau tidak. Nilai "ft" akan membantu pemilihen bantalan yang sesuai. Dari tabel, nilai "flit ditunjukan untuk bermacam penggunaan. Selain untuk masa penggunaan kelelahan, nllal tersebut akan digunakan juga untuk keperluan penghitungan lainnya, sepertl: kekokohan atau berat suatu konstruksi ringan, suaian pada bag ian yang berpasangan, beban nyata yang lebih besar dar; beban maksimum yang diijinkan. Untuk menentukan ukuran banta/an, maka nilai "flm" dipiHh beserta nilai "G", setelah itu ukuran bantelan ditentukan. Lihat lampiran 44 + 48. / " Bearing fL Lh (hours) 16009 3,0 13500 7304 B 3,5 22000 NU 2213 4,0 50000 23148 5,0 100000 QJ207 2,5 7800 6208 4,5 46000 20210 MB 1,5 1900 " / Apabila nilai 'ft," telah dltentuken, akan didapatkan nilai penggunaan uLh" dalam jam dari tabel. Lihat larnpiran 42 dan 43. Bearing Lh(hours) fL E8 30000 3,91 29292 4500 1,94 31311 A 10000 2,46 6208 8000 2,52 20310 6800 2,2 7206 B 8500 2,57 22315 K 20000 3,02 Nilai "ft," dapat juga dltentukan berdasarkan masa penggunaan bantalan. Pada saat melakukan perhitungan untuk menentukan ukuran bantalan yang diperlukan, disarankan untuk memulainya dari nilai "tt," dan tldak dari masa penggunaan dalam jam.