SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
LAPORAN BUBUT
Ditulis sebagai tugas mata kuliah Proses Permesinan 3
Oleh:
Nama : Muhammad Rasyid Abdullah
Nim : 131211021
Kelas : 2 MP 1
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI DIII – TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
Kata Pengantar
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, karen berkat hidayah dan
rahmat-Nya kita senantiasa masih diberi kesehatan dan kenikmatan yang besar,
serta dengan pertolongan-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan
Adapun maksud dari pembuatan dan penyusunan laporan ini tidak lain
adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah permesinan 3. Makalah ini
berisi tentang pengetahuan tentang metoda permesinan 3 membuat ulir segi empat,
ulir segi empat dalam, kartell, dll. Dan langkah-langkah pengerjaannya dan
pengetahuan setiap proses dalam permesinan 3.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak
sekali kekurangan dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki, dikembangkan,
dan ditingkatkan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mohon dengan
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan berikutnya.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan kata dalam
penyusunan laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat serta berguna
bagi pembaca maupun penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam eraglobalisasi Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang
merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan
pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi,
Terutama pada teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang
tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan
teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi
masyarakat Indonesia untuk hari ini dan perkembangan zaman berikutnya. Pemanfaatan
teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas Dan berimbas pula pada industri–
industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan
konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual.
Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui
pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.
Perkembangan teknologi komputer saat ini sudah maju dengan pesat. Dalam hal ini
program computer sudah bisa di aplikasikan dengan cara kerja mesin perkakas, seperti
: mesin bubut, mesin frais, mesin skrup dam mesin bor. Hasil perpaduan teknologi
computer dan mekanik tersebut dinamakan CNC(computer numerically controlled).
Namun pada program kali ini untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam bidang
industry digunakan mesin bubut konvensional dalam menyelesaikan praktek pemesinan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusanmasalah
dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
1.Apa itu mesin bubut ?
2.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
3.Bagaimana membuat karteel ?
4.Bagaimanacara membuat ulir kotak dan ulir segitiga
5.Bagaimanacara mengetap
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan
mesin bubut.
2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen– komponen dan
fungsi dari mesin bubut.
3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah- langkah
pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut
4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan bahan
yang digunakan dalam parktikum mesin bubut.
5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik.
2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin bubut.
3. Setiap mahasiswa teknik mesin mampu berkreatifitas sesuai dengan keahliannya.
4. Setiap mahaiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan
kekompakan dalam tim.
5. Setiap mahasisiwa teknik mesin agar bisa lebih disiplin dan tepat waktu dalam setiap
pembuatan laporan.
PEMBAHASAN TEORI
1. Peralatan Pendukung Mesin Bubut
1. Mesin Bubut
Jenis mesin bubut yang dipakai yaitu mesin bubut universal yang dipakai pada umumnya
dan cara pengoprasiannya manual.
2. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang , lebar dan tinggi dari benda kerja.
3. Kunci tool holder
Kunci tool holder digunakan utuk menguatkan dan melonggarkan tool post
4. Kunci kombinasi 8 mm
Kunci ini digunakan untuk mengencangkan pahat dan melonggarkan pahat
5. Tool holder
Tool holder berfungsi sebagai tempat kedudukan pahat.
6. Kunci Toll Post
Kunci tool post digunakan untuk mengunci dan melonggarkan tool post dari
kedudukannya.
7. kunci chuck
Kunci chuck dugunakan untuk mengunci chuck.
8. Kunci L
Kunci L digunakan untuk menyeting atau mengatur Tool pada Tool Post terhadap ujung
center.
9. Pahat
Pahat yang di gunakan adalah pahat rata kanan dan pahat alur.
10.Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan mesin dari geram-geram dari sayatan benda kerja.
11.Senter
Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja dibor
runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut.
12.Chuck Drill
Alat ini digunakan sebagai tempat atau kedudukan pahat drill.
13.Kaca Mata
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari pantulan geram-geram
14.Mata Bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja
15.Bor senter (center drill)
Digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai
tempatkedudukansenterputaratautetap yang ke dalmannya disesuaikan denganke butuhan
yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut.
16.PahatUlir Luar dan Dalam
Alat ini digunakan untuk membuat ulir
1.1 Kartell (knurling)
Definisi Kartell Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja. Kartel adalah suatu alat
yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja dengan maksud supaya tidak
licin jika dipegang dengan tangan seperti pemegang-pemegang.
1.1.1 Penggunaanya
pada pegangan tang,obeng,kartel ini dipasang seperti pahat.
1.2 Collet
Definisi Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit
benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan
dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai
dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina
kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet.
1.2.1 Penggunaanya
Kolet mempunyai ukuran yang ditunjukkan pada bagian mukanya
yang menyatakan besarnya diameter benda yang dapat dicekam. Misalnya kolet berukuran 8
mm, berarti kolet ini dipergunakan untuk menjepit benda kerja berukuran ∅ 8 mm. Pemasangan
kolet adalah pada kepala tetap dan dibantu dengan kelengkapan untuk menarik kolet tersebut.
Karena kolet berbentuk tirus, alat penariknyapun berbentuk lubang tirus, dengan memutar ke
kanan uliran batangnya.
1.3 Penyangga
Penyangga (kaca mara), merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan bulat yang
panjang, untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung ke bawah, sehingga tetap
lurus segaris sumbu.
1.3.1 Penggunaanya
Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest), dan penyang jalan
(follower rest). Penyangga ini digunakan untuk membubut benda-benda yang panjang,
karena benda kerja yang panjang apabila tidak dibantu penyangga maka hasil pembubutan
akan menjadi berpenampang elip/oval, tidak silindris dan tidak rata.
BAB II
PEMBAHASAN PRAKTEK
2. Penyetingan Membuat Ulir
2.1Setting mesin
- Pasang pahat ulir persegi pada toolpost
- Kencangkan baut pada toolpost agar pahat tidak lepas pada saat mengulir
- Putar spindel untuk ulir ke bagian pembuatan ulir kanan
- Putar spindel untuk menentukan pitch ulir di bagian C dan H
- atur kecepetan putar pada mesin dengan paling lambat dalam mesin ini digunakan rpm 30
2.2 Setting mesin
- Setting mesin sesuai prosedur diatas
- Atur spindel pitch
- Pasang pahat ulir pada toolpost lalu kencangkan bautnya
- Sentuhkan ujung pahat pada benda kerja setting nol pada eretan melintang
- Jauhkan pahat pada benda kerja
- Nyalakan mesin bubut
- Arahkan posisi pahat pada ujung kiri benda yang akan di ulir atau pada celah yang telah
dibuat
- Putar eretan melintang sebanyak 0,25mm
- Lakukan pemakanan dari arah kiri ke kanan dengan menggunakan otomatis
- Jauhkan pahat pada benda kerja putar balik putaran mesin dengan menggunakan otomatis
- Lakukan penguliran sampai kedalaman yang dituju dengan proses pemakanan seperti di
atas dengan max pemakanan 0,25 mm
2.3 Pembuatan Sudut Tirus / Tapared
2.3.1 Dengan MenggeserKepala Lepas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, hanya dapat dilakukan untuk pembubutan
bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan
perbandingan ketirusan yang kecil .Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan
tangan dan otomatis. menunjukkan gambar kerja pembubutan tirus di antara dua senter.
Kelebihan :
Dapat membuat tirus yang panjang
Dapat diotomatis, karena karena menggunakan eretan memanjang
Kekurangan :
Pergeseran maksimal adalah 3 % dari panjang total benda kerja
Menggunakan peralatan tambahan (Lathe dog dan senter mati) Tidak dapat membuat tirus
bagian dalam benda kerja
Berikut ini rumus perhitungan pergeseran kepala lepas :
2.3.2 Dengan MenggeserEretan Atas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan
mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam hal ini
pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin digeser/diputar sebesar sudut yang
dikehendaki.
Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek),
sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan
tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus
yang besar, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu
dilakukan dengan tangan.
Kelebihan :
1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat
2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja
Kekurangan :
1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual)
2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
BAB III
PEMBAHASAN PRAKTEK
3. Penyetingan Membuat Ulir
3.1 Definisi Tap
Tap merupakan alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan, dalam hal ini
disebut saja “tap tangan” untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin.
Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus
digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap)
untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian.
Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan
apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap
( hal ini juga berlaku pada Sney).
Contoh penulisan spesifikasi tap dan snei adalah sebagai berikut:
a. Tap/snei M10 x 1,5.
Artinya adalah: M = Jenis ulir metrik
10 = Diameter nominal ulir dalam mm
1,5 = Kisar ulir
b. Tap/snei W 1/4 x 20, W 3/8 x 16
Artinya adalah: W = Jenis ulir Witworth
¼ = Diameter nominal ulir dalam inchi
20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu inchi
Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah.
Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam, yaitu:
1. tipe batang,
2. tipe penjepit,
3. tipe amerika.
3.1.1 Bagian - Bagian Tap
3.1.2 Cara Menggunakan Tap
Cara Penggunaan Tap
Gambar Deskripsi
pemasangan tap pada handle Penjepitan tap harus kencang tidak goyah atau
longgar.
Lubang dibor sebesar diameter inti (ukuran
mengetap) ulir. Benda kerja harus dijepit kuat.
Bila pemotongan dimulai, tap harus berada pada
sudut 90o
terhadap bidang kerja. Kelebihan gaya
tidak diperkenankan, sebab hal ini dapat
mematahkan tap.
Gunakanlah cairan pendingin. Ulir harus
dibersihkan dengan memutar balik tap untuk
mencegah penyumbatan alur ulir tap.
Pemeliharaan harus diadakan untuk menghindari
kerusakan sisi potong.
Tap yang tumpul tidak boleh dipergunakan. Bila
tidak dipergunakan, bersihkanlah tap dan
simpan pada rak (tempatnya).
Prosedur Pengetapan Pasangkan tap yang paling konis kegagang
yang sesuai dan kemudian kencangkan.
Tempatkan tap tirus kedalam lubang, tegak
lurus pada benda kerja.
Mulailah memutar pelan-pelan, dengan
mendesak tap menggunakan telapak tangan
kanan.
Kemudian tekan kebawah kedua ujung gagang
sambil diputar setengah putaran searah putaran
jarum jam.
Kemudian berbalik seperempat putar.
Putaran balik ini untuk memutuskan beram-
beram yang jatuh kebawah melalui alur tap.
Teruskan putar dengan hati-hati sampai
mencapai kedalaman yang diinginkan.
Setelah itu tukar dengan tap berikutnya.
Dan ulangilah langkah kerja yang sama
seperti pada tap yang pertama.
3.2Sney
3.3 Definisi Sney
Sney adalah suatu alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan bantuan tangan
Sama halnya dengan tap, Sney juga terbuat dari baja HSS. Sney sendiri memiliki dua macam jenis
yakni Sney belah bulat dan sney segi enam ( Gambar 1). Untuk menggunakannya Sney dilengkapi
dengan rumah sney ( Gambar 2) untuk pegangannya.
Gambar Sney
Gambar Pemegang Sney
3.3.1 Bagiaan - Bagian Sney
3.3.2 Cara Penggunaan Sney
Cara Penggunaan Sney
Gambar Deskripsi
Persiapan Menyenai Senai diputar dengan gagang.
Diameter lubang senai distel dengan obeng.
Longgarkan ulir sekerup pengikat luar dan
senai dimasukkan kedalam gagang senai.
Kencangkan ulir senter untuk menjepit tap
dengan diameter terbesar.
Benda kerja dikikir serong terlebih dahulu
untuk memudahkan mulai menyenai.
Benda kerja dijepit pada cekam ragum dalam
posisi vertikal.
Menggunakan Sney 1. Tempatkan bagian tirus tap menghadap
kebawah, tepat pada ujung batang yang
sebelumnya ditirus.
2. Mulailah tekan gagang terbagi rata arah
kebawah sedekat mungkin pada senai.
Putar setengah putaran, kemudian
kembalikan seperempat putaran.
3. Periksa apakah gagang dalam keadaan
tegak lurus pada batang yang diulir.
4. Setelah senai membentuk ulir,
penekanan dapat dihentikan. Dengan
hanya memutar, senai akan tetap
meneruskan penguliran.
Merawat Sney Bila tidak dipergunakan, senai harus
dibersihkan dan disimpan dalam kotak senai
untuk mencegah kerusakan sisi potong.
Menggunakan Sney dan Gagang
5. Jika batang siku, lanjutkan pemutaran.
Jika tidak, periksa hati-hati sebelum
diteruskan.
6. Putar kembali ¼ putaran untuk
memutuskan beram yang akan jatuh
kebawah spiral senai. Teruskan
pemotongan ulir dengan memutar ½
putaran kemuka dan ¼ putaran kebelakang
sampai penguliran lengkap.
7. Putar batang senai setelah selesai
penguliran. Kemudian kendorkan ulir
senai. Kencangkan ulir untuk mereduksi
diameter senai.
8. ulangi langkah enam sampai batas
ulirnnya
9. Uji dengan ulir atau
mur
Ulangi langkah 6 sampai batas ulirnya.
Pelumas Yang Diperlukan
Bahan : Pelumas
Baja lunak ...............oli baru/bekas
Besi tuang................tidak dibutuhkan
Bras..........................tidak dibutuhkan
Alumunium.............parafin/minyak tanah
BAB IV
LANGKAH PERSIAPAN
4.1.1. Perisapan Mesin
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum memulai praktek bubut, yaitu cek kondisi
mesin untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. Perhatikaan setiap kompenen pada
mesin bubut dan periksa apakah bagian-bagiannya masih berfungsi dengan semestinya, dan bila
ada salah satu bagian yang rusak segera laporkan kepada tool store agar segera di maintenace
kerusaknnya.
4.1.2. Persiapan Operator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mahasiswa yang akan memulai
praktek/operator mesin :
1. Menggunakan safety shoes
2. Menggunakan wearpack
3. Menggunakan kacamata safety
3 hal ini adalah persiapan yang harus digunakan mahasiswa/operator mesin saat praktek agara
meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi.
4.2.1. Peralatan yang digunakan
1. Pahat rata kanan
2. Pahat ulir segitiga
3. Pahat ulir kotak
4. Pahat bubur dalam
5. Pahat celah
6. Senter drill
7. Chuck drill
8. Senter bor
9. Mata bor Ø6 - Ø10 - Ø13 - Ø16,5
10. Kunci L 5mm
11. Kuas
12. Gambar kerja
13. Sigmat/jangka sorong
4.3.1. Langkah Kerja Mur Pembawa
1. Gambar kerja
1. Langkah bubut facing
Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan
pembubutan kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n =
1000 .𝑐𝑠
𝜋 . 𝐷
Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (25 untuk bahan
kuningan)
D = Ø benda kerja
Caranya dengan memasang pahat rata kanan pada rumah pahat dan kencangkan baud
pengencangnya dengan kunci L, kemudian dekatkan pahat kepada permukaan benda kerja
kemudian nyalakan mesin dengan menyeting putaran sesuai dengan perhitungan, putar handel
eratan lintang searah jarum jam untuk membuat pahat mendekati benda kerja, makankan pahat
hanya 1-2mm saja untuk facing. Kemudian putar handel eratan lintah berlawanan arah jarum jam
untuk membuat pahat menjauhi benda kerja, dan matikan mesinnya.
2. Langkah membuat lubang senter
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur benda kerja dengan sigmat,
kemudian sesuaikan dengan gambar kerja, seharusnya benda kerja mentah ukurannya lebih
besar dari benda hasil seperti pada gambar kerja dengan selisih 2-5mm. Kemudian setelah
diketahui ukurannya,hitung putaran mesin dengan rumus putaran (n), setelah didapat putaran
nya kemduisan seting mesin dan pasang benda kerja pada chuck kepala tetap, keluarkan bagian
benda kerja 10-15 mm untuk di lakukan pengeboran senter drill.
3. Bubut memanjang 1
Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda
kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan
dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda
panah merah atau sepanjang 30 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan
tercapai Ø25.
4. Membuat celah
Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang
sesuai dengan perhitungan, celah dibuat denagn lebar 2 mm dan diameternya 19 mm.
5. Ulir matriks kanan
Membuat ulir segitiga dengan kecepatan mesin yang paling rendah, ulir dibuat degan
pemakanan pith 1mm dan panjang ulir 10mm
6. Bubut memanjang 2
Sama halnya dengan bubut memanjang 1, kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai,
kemudian ukur benda kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar
kerja, pemakanan dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan
sampai tanda panah merah atau sepanjang 2 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang
diinginkan tercapai Ø30.
7. Pengeboran
Lakukan pengeboran dengan cara bertahap dengan bor awal center drill, lalu lakukan
pengeboran dengan Ø6 sampai Ø13 hingga menembus benda kerja. Lakukan pengeboran
dengan Ø16.5 sepanjang 22mm
4.3.2. Langakh Kerja Pembuatan Baud
1. Gambar kerja
1. Bubut facing
Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan pembubutan
kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n =
1000 .𝑐𝑠
𝜋 . 𝐷
Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (20 untuk bahan st37)
D = Ø benda kerja
2. Membuat lubang senter
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur benda kerja dengan sigmat,
kemudian sesuaikan dengan gambar kerja, seharusnya benda kerja mentah ukurannya lebih
besar dari benda hasil seperti pada gambar kerja dengan selisih 2-5mm. Kemudian setelah
diketahui ukurannya,hitung putaran mesin dengan rumus putaran (n), setelah didapat putaran
nya kemduisan seting mesin dan pasang benda kerja pada chuck kepala tetap, keluarkan bagian
benda kerja 10-15 mm untuk di lakukan pengeboran senter drill.
3. Bubut memanjang 1
Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda kerja agar
pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan dilakukan
sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda panah merah
atau sepanjang 67 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan tercapai Ø16.
4. Membuat celah
Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang sesuai
dengan perhitungan, celah dibuatn denagn lebar 5 mm dan diameternya 11 mm.
5. Ulir kiri (segi empat)
Proses pembuatan ulir segi empat butuh tahapan seting terlebih dahulu seperti yang sudah
terlampir pada Bab 2, dan langkah kerja pembuatan ulir kiri segi empat ini dilakukan dari kiri
ke kanan,dan kecepatan putaran mesin digunakan yang paling rendah.
Putar handel ertan lintang searah jarum jam, pemakanan 0.25 mm
1. Tuas mesin tarik kebawah dan mesin berputar searah jarum jam , pahat bergerak dari kiri
ke kanan
2. Tuas mesin tarik ke atas dan mesin mati, putar handel eratan lintang berlawan arah jarum
jam
3. Tuas mesin tarik ke atas lagi dan mesin berputar berlawanan arah jarum jam, pahat
bergerak dari kanan ke kiri
Lakukan terus menerus hingga diameter pitch sudah sesuai dengan ukuran yang diingikan
dan sesekali ukur dengan sigmat untuk memastikan ukuran nya. Pada finishingnya lakukan
pemakanan sebanyak 3 kali, tanpa dilakukan pemakanan guna membersihkan sisa dari
pembubutan.
6. Bubut memanjang 2
Proses ini harus dikakukan dengan membalik benda kerja, posisi benda yang sudah di
lakukan proses ulir sekarang yang di cekam dengan melindungi bagian yang sudah diulir
dengan clam yang terbuat dari pelat, kemudian pemakanan hanya sepanjang 12 mm, mebuat
diamternya menjadi 12 mm seperti yang diminta pada gambar kerja.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada laporan ini penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan mengenai
permesinan 3. Laporan ini telah memberi pengetahuan tentang tap, snei dan kartell. Disini dapat
dilatih bagaimana cara bekerja yang baik dan aman. Alat alat apa saja yang dipakai pada
permesinan, langkah langkah apa saja yang harus dilakukan pada permesinan. Dari laporan ini
bisa diketahui bagaimana cara membuat bubut tirus, membuat ulir segitiga, membuat ulir segi
empat, membuat ulir segi empat dalam, dengan berbagai type dan kecepatan yang berbeda beda.
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembuatan bubut tirus
Saran
Demikian laporan ini saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari
hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari laporan ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa
lebih baik lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengajar permesinan bubut .

More Related Content

What's hot

Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam   macam alat ukur dalam mesin bubutMacam   macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam macam alat ukur dalam mesin bubutAgam Real
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasisyamsul huda
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuEdi Sutanto
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIrwin Maulana
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAUdian haryanto
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2Agus Witono
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGuniversitas negri yogyakarta
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutAnung Pati
 
Perencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikanPerencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikanHamid Abdillah
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusCharis Muhammad
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Endang Saefullah
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutEssyKarundeng
 

What's hot (20)

Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam   macam alat ukur dalam mesin bubutMacam   macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Parameter mesin bubut
Parameter mesin bubutParameter mesin bubut
Parameter mesin bubut
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubut
 
Perencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikanPerencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikan
 
Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan MikrometerMakalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
 

Similar to Laporan bubut

Similar to Laporan bubut (20)

Rancangan Alat Bantu
Rancangan Alat BantuRancangan Alat Bantu
Rancangan Alat Bantu
 
Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindris
 
Mesin larik
Mesin larikMesin larik
Mesin larik
 
Perawatan mesin frais
Perawatan mesin fraisPerawatan mesin frais
Perawatan mesin frais
 
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelatMakalah teknik kerja bangku dan pelat
Makalah teknik kerja bangku dan pelat
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdfLKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
 
Tugas cnc email harlin
Tugas cnc email harlinTugas cnc email harlin
Tugas cnc email harlin
 
Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs
 
Modul membubut komplexs revisi
Modul membubut komplexs revisiModul membubut komplexs revisi
Modul membubut komplexs revisi
 
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubutTugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Mesin freis
Mesin freisMesin freis
Mesin freis
 
Laporan pemesinan 2
Laporan pemesinan 2Laporan pemesinan 2
Laporan pemesinan 2
 
Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi
 
31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap31808835 mesin-sekrap
31808835 mesin-sekrap
 
Materi M2 KB2 Pemesinan Frais.pdf
Materi M2 KB2 Pemesinan Frais.pdfMateri M2 KB2 Pemesinan Frais.pdf
Materi M2 KB2 Pemesinan Frais.pdf
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Bubut
BubutBubut
Bubut
 
Materi mesin press
Materi mesin pressMateri mesin press
Materi mesin press
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Laporan bubut

  • 1. LAPORAN BUBUT Ditulis sebagai tugas mata kuliah Proses Permesinan 3 Oleh: Nama : Muhammad Rasyid Abdullah Nim : 131211021 Kelas : 2 MP 1 JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI DIII – TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2015
  • 2. Kata Pengantar Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, karen berkat hidayah dan rahmat-Nya kita senantiasa masih diberi kesehatan dan kenikmatan yang besar, serta dengan pertolongan-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan Adapun maksud dari pembuatan dan penyusunan laporan ini tidak lain adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah permesinan 3. Makalah ini berisi tentang pengetahuan tentang metoda permesinan 3 membuat ulir segi empat, ulir segi empat dalam, kartell, dll. Dan langkah-langkah pengerjaannya dan pengetahuan setiap proses dalam permesinan 3. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak sekali kekurangan dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki, dikembangkan, dan ditingkatkan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mohon dengan kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan berikutnya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan kata dalam penyusunan laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat serta berguna bagi pembaca maupun penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam eraglobalisasi Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi, Terutama pada teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia untuk hari ini dan perkembangan zaman berikutnya. Pemanfaatan teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas Dan berimbas pula pada industri– industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa. Perkembangan teknologi komputer saat ini sudah maju dengan pesat. Dalam hal ini program computer sudah bisa di aplikasikan dengan cara kerja mesin perkakas, seperti : mesin bubut, mesin frais, mesin skrup dam mesin bor. Hasil perpaduan teknologi computer dan mekanik tersebut dinamakan CNC(computer numerically controlled). Namun pada program kali ini untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam bidang industry digunakan mesin bubut konvensional dalam menyelesaikan praktek pemesinan.
  • 4. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusanmasalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah : 1.Apa itu mesin bubut ? 2.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ? 3.Bagaimana membuat karteel ? 4.Bagaimanacara membuat ulir kotak dan ulir segitiga 5.Bagaimanacara mengetap 1.3 TUJUAN Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ialah : 1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan mesin bubut. 2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen– komponen dan fungsi dari mesin bubut. 3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah- langkah pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut 4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan bahan yang digunakan dalam parktikum mesin bubut. 5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan. 1.4 MANFAAT Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ialah : 1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik. 2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin bubut. 3. Setiap mahasiswa teknik mesin mampu berkreatifitas sesuai dengan keahliannya. 4. Setiap mahaiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan kekompakan dalam tim. 5. Setiap mahasisiwa teknik mesin agar bisa lebih disiplin dan tepat waktu dalam setiap pembuatan laporan.
  • 5. PEMBAHASAN TEORI 1. Peralatan Pendukung Mesin Bubut 1. Mesin Bubut Jenis mesin bubut yang dipakai yaitu mesin bubut universal yang dipakai pada umumnya dan cara pengoprasiannya manual. 2. Jangka sorong Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang , lebar dan tinggi dari benda kerja. 3. Kunci tool holder Kunci tool holder digunakan utuk menguatkan dan melonggarkan tool post 4. Kunci kombinasi 8 mm Kunci ini digunakan untuk mengencangkan pahat dan melonggarkan pahat 5. Tool holder Tool holder berfungsi sebagai tempat kedudukan pahat. 6. Kunci Toll Post Kunci tool post digunakan untuk mengunci dan melonggarkan tool post dari kedudukannya.
  • 6. 7. kunci chuck Kunci chuck dugunakan untuk mengunci chuck. 8. Kunci L Kunci L digunakan untuk menyeting atau mengatur Tool pada Tool Post terhadap ujung center. 9. Pahat Pahat yang di gunakan adalah pahat rata kanan dan pahat alur. 10.Kuas Kuas digunakan untuk membersihkan mesin dari geram-geram dari sayatan benda kerja. 11.Senter Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja dibor runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut. 12.Chuck Drill Alat ini digunakan sebagai tempat atau kedudukan pahat drill.
  • 7. 13.Kaca Mata Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari pantulan geram-geram 14.Mata Bor Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja 15.Bor senter (center drill) Digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempatkedudukansenterputaratautetap yang ke dalmannya disesuaikan denganke butuhan yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut.
  • 8. 16.PahatUlir Luar dan Dalam Alat ini digunakan untuk membuat ulir 1.1 Kartell (knurling) Definisi Kartell Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja. Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan seperti pemegang-pemegang. 1.1.1 Penggunaanya pada pegangan tang,obeng,kartel ini dipasang seperti pahat. 1.2 Collet Definisi Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet.
  • 9. 1.2.1 Penggunaanya Kolet mempunyai ukuran yang ditunjukkan pada bagian mukanya yang menyatakan besarnya diameter benda yang dapat dicekam. Misalnya kolet berukuran 8 mm, berarti kolet ini dipergunakan untuk menjepit benda kerja berukuran ∅ 8 mm. Pemasangan kolet adalah pada kepala tetap dan dibantu dengan kelengkapan untuk menarik kolet tersebut. Karena kolet berbentuk tirus, alat penariknyapun berbentuk lubang tirus, dengan memutar ke kanan uliran batangnya. 1.3 Penyangga Penyangga (kaca mara), merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan bulat yang panjang, untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung ke bawah, sehingga tetap lurus segaris sumbu. 1.3.1 Penggunaanya Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest), dan penyang jalan (follower rest). Penyangga ini digunakan untuk membubut benda-benda yang panjang,
  • 10. karena benda kerja yang panjang apabila tidak dibantu penyangga maka hasil pembubutan akan menjadi berpenampang elip/oval, tidak silindris dan tidak rata.
  • 11. BAB II PEMBAHASAN PRAKTEK 2. Penyetingan Membuat Ulir 2.1Setting mesin - Pasang pahat ulir persegi pada toolpost - Kencangkan baut pada toolpost agar pahat tidak lepas pada saat mengulir - Putar spindel untuk ulir ke bagian pembuatan ulir kanan - Putar spindel untuk menentukan pitch ulir di bagian C dan H - atur kecepetan putar pada mesin dengan paling lambat dalam mesin ini digunakan rpm 30
  • 12. 2.2 Setting mesin - Setting mesin sesuai prosedur diatas - Atur spindel pitch - Pasang pahat ulir pada toolpost lalu kencangkan bautnya - Sentuhkan ujung pahat pada benda kerja setting nol pada eretan melintang - Jauhkan pahat pada benda kerja - Nyalakan mesin bubut - Arahkan posisi pahat pada ujung kiri benda yang akan di ulir atau pada celah yang telah dibuat - Putar eretan melintang sebanyak 0,25mm - Lakukan pemakanan dari arah kiri ke kanan dengan menggunakan otomatis - Jauhkan pahat pada benda kerja putar balik putaran mesin dengan menggunakan otomatis - Lakukan penguliran sampai kedalaman yang dituju dengan proses pemakanan seperti di atas dengan max pemakanan 0,25 mm 2.3 Pembuatan Sudut Tirus / Tapared 2.3.1 Dengan MenggeserKepala Lepas Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, hanya dapat dilakukan untuk pembubutan bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan perbandingan ketirusan yang kecil .Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan tangan dan otomatis. menunjukkan gambar kerja pembubutan tirus di antara dua senter. Kelebihan : Dapat membuat tirus yang panjang
  • 13. Dapat diotomatis, karena karena menggunakan eretan memanjang Kekurangan : Pergeseran maksimal adalah 3 % dari panjang total benda kerja Menggunakan peralatan tambahan (Lathe dog dan senter mati) Tidak dapat membuat tirus bagian dalam benda kerja Berikut ini rumus perhitungan pergeseran kepala lepas : 2.3.2 Dengan MenggeserEretan Atas Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam hal ini pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin digeser/diputar sebesar sudut yang dikehendaki. Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek), sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan tangan. Kelebihan : 1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat 2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja
  • 14. Kekurangan : 1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual) 2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan atas Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
  • 15. BAB III PEMBAHASAN PRAKTEK 3. Penyetingan Membuat Ulir 3.1 Definisi Tap Tap merupakan alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan, dalam hal ini disebut saja “tap tangan” untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan. Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian. Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada Sney). Contoh penulisan spesifikasi tap dan snei adalah sebagai berikut: a. Tap/snei M10 x 1,5. Artinya adalah: M = Jenis ulir metrik 10 = Diameter nominal ulir dalam mm
  • 16. 1,5 = Kisar ulir b. Tap/snei W 1/4 x 20, W 3/8 x 16 Artinya adalah: W = Jenis ulir Witworth ¼ = Diameter nominal ulir dalam inchi 20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu inchi Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam, yaitu: 1. tipe batang, 2. tipe penjepit, 3. tipe amerika. 3.1.1 Bagian - Bagian Tap
  • 17. 3.1.2 Cara Menggunakan Tap Cara Penggunaan Tap Gambar Deskripsi pemasangan tap pada handle Penjepitan tap harus kencang tidak goyah atau longgar. Lubang dibor sebesar diameter inti (ukuran mengetap) ulir. Benda kerja harus dijepit kuat. Bila pemotongan dimulai, tap harus berada pada sudut 90o terhadap bidang kerja. Kelebihan gaya tidak diperkenankan, sebab hal ini dapat mematahkan tap. Gunakanlah cairan pendingin. Ulir harus dibersihkan dengan memutar balik tap untuk mencegah penyumbatan alur ulir tap.
  • 18. Pemeliharaan harus diadakan untuk menghindari kerusakan sisi potong. Tap yang tumpul tidak boleh dipergunakan. Bila tidak dipergunakan, bersihkanlah tap dan simpan pada rak (tempatnya).
  • 19. Prosedur Pengetapan Pasangkan tap yang paling konis kegagang yang sesuai dan kemudian kencangkan. Tempatkan tap tirus kedalam lubang, tegak lurus pada benda kerja. Mulailah memutar pelan-pelan, dengan mendesak tap menggunakan telapak tangan kanan. Kemudian tekan kebawah kedua ujung gagang sambil diputar setengah putaran searah putaran jarum jam. Kemudian berbalik seperempat putar. Putaran balik ini untuk memutuskan beram- beram yang jatuh kebawah melalui alur tap. Teruskan putar dengan hati-hati sampai mencapai kedalaman yang diinginkan. Setelah itu tukar dengan tap berikutnya. Dan ulangilah langkah kerja yang sama seperti pada tap yang pertama.
  • 20. 3.2Sney 3.3 Definisi Sney Sney adalah suatu alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan bantuan tangan Sama halnya dengan tap, Sney juga terbuat dari baja HSS. Sney sendiri memiliki dua macam jenis yakni Sney belah bulat dan sney segi enam ( Gambar 1). Untuk menggunakannya Sney dilengkapi dengan rumah sney ( Gambar 2) untuk pegangannya. Gambar Sney Gambar Pemegang Sney 3.3.1 Bagiaan - Bagian Sney
  • 21. 3.3.2 Cara Penggunaan Sney Cara Penggunaan Sney Gambar Deskripsi Persiapan Menyenai Senai diputar dengan gagang. Diameter lubang senai distel dengan obeng. Longgarkan ulir sekerup pengikat luar dan senai dimasukkan kedalam gagang senai. Kencangkan ulir senter untuk menjepit tap dengan diameter terbesar. Benda kerja dikikir serong terlebih dahulu untuk memudahkan mulai menyenai. Benda kerja dijepit pada cekam ragum dalam posisi vertikal.
  • 22. Menggunakan Sney 1. Tempatkan bagian tirus tap menghadap kebawah, tepat pada ujung batang yang sebelumnya ditirus. 2. Mulailah tekan gagang terbagi rata arah kebawah sedekat mungkin pada senai. Putar setengah putaran, kemudian kembalikan seperempat putaran. 3. Periksa apakah gagang dalam keadaan tegak lurus pada batang yang diulir. 4. Setelah senai membentuk ulir, penekanan dapat dihentikan. Dengan hanya memutar, senai akan tetap meneruskan penguliran.
  • 23. Merawat Sney Bila tidak dipergunakan, senai harus dibersihkan dan disimpan dalam kotak senai untuk mencegah kerusakan sisi potong.
  • 24. Menggunakan Sney dan Gagang 5. Jika batang siku, lanjutkan pemutaran. Jika tidak, periksa hati-hati sebelum diteruskan. 6. Putar kembali ¼ putaran untuk memutuskan beram yang akan jatuh kebawah spiral senai. Teruskan pemotongan ulir dengan memutar ½ putaran kemuka dan ¼ putaran kebelakang sampai penguliran lengkap. 7. Putar batang senai setelah selesai penguliran. Kemudian kendorkan ulir senai. Kencangkan ulir untuk mereduksi diameter senai. 8. ulangi langkah enam sampai batas ulirnnya 9. Uji dengan ulir atau mur Ulangi langkah 6 sampai batas ulirnya.
  • 25. Pelumas Yang Diperlukan Bahan : Pelumas Baja lunak ...............oli baru/bekas Besi tuang................tidak dibutuhkan Bras..........................tidak dibutuhkan Alumunium.............parafin/minyak tanah
  • 26. BAB IV LANGKAH PERSIAPAN 4.1.1. Perisapan Mesin Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum memulai praktek bubut, yaitu cek kondisi mesin untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. Perhatikaan setiap kompenen pada mesin bubut dan periksa apakah bagian-bagiannya masih berfungsi dengan semestinya, dan bila ada salah satu bagian yang rusak segera laporkan kepada tool store agar segera di maintenace kerusaknnya. 4.1.2. Persiapan Operator Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mahasiswa yang akan memulai praktek/operator mesin : 1. Menggunakan safety shoes 2. Menggunakan wearpack
  • 27. 3. Menggunakan kacamata safety 3 hal ini adalah persiapan yang harus digunakan mahasiswa/operator mesin saat praktek agara meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. 4.2.1. Peralatan yang digunakan 1. Pahat rata kanan 2. Pahat ulir segitiga 3. Pahat ulir kotak 4. Pahat bubur dalam 5. Pahat celah 6. Senter drill 7. Chuck drill 8. Senter bor 9. Mata bor Ø6 - Ø10 - Ø13 - Ø16,5 10. Kunci L 5mm 11. Kuas 12. Gambar kerja 13. Sigmat/jangka sorong
  • 28. 4.3.1. Langkah Kerja Mur Pembawa 1. Gambar kerja
  • 29. 1. Langkah bubut facing Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan pembubutan kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n = 1000 .𝑐𝑠 𝜋 . 𝐷 Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (25 untuk bahan kuningan) D = Ø benda kerja Caranya dengan memasang pahat rata kanan pada rumah pahat dan kencangkan baud pengencangnya dengan kunci L, kemudian dekatkan pahat kepada permukaan benda kerja kemudian nyalakan mesin dengan menyeting putaran sesuai dengan perhitungan, putar handel eratan lintang searah jarum jam untuk membuat pahat mendekati benda kerja, makankan pahat hanya 1-2mm saja untuk facing. Kemudian putar handel eratan lintah berlawanan arah jarum jam untuk membuat pahat menjauhi benda kerja, dan matikan mesinnya. 2. Langkah membuat lubang senter Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur benda kerja dengan sigmat, kemudian sesuaikan dengan gambar kerja, seharusnya benda kerja mentah ukurannya lebih besar dari benda hasil seperti pada gambar kerja dengan selisih 2-5mm. Kemudian setelah diketahui ukurannya,hitung putaran mesin dengan rumus putaran (n), setelah didapat putaran nya kemduisan seting mesin dan pasang benda kerja pada chuck kepala tetap, keluarkan bagian benda kerja 10-15 mm untuk di lakukan pengeboran senter drill. 3. Bubut memanjang 1 Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda panah merah atau sepanjang 30 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan tercapai Ø25. 4. Membuat celah Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang sesuai dengan perhitungan, celah dibuat denagn lebar 2 mm dan diameternya 19 mm.
  • 30. 5. Ulir matriks kanan Membuat ulir segitiga dengan kecepatan mesin yang paling rendah, ulir dibuat degan pemakanan pith 1mm dan panjang ulir 10mm 6. Bubut memanjang 2 Sama halnya dengan bubut memanjang 1, kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda panah merah atau sepanjang 2 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan tercapai Ø30. 7. Pengeboran Lakukan pengeboran dengan cara bertahap dengan bor awal center drill, lalu lakukan pengeboran dengan Ø6 sampai Ø13 hingga menembus benda kerja. Lakukan pengeboran dengan Ø16.5 sepanjang 22mm
  • 31. 4.3.2. Langakh Kerja Pembuatan Baud 1. Gambar kerja 1. Bubut facing Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan pembubutan kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n = 1000 .𝑐𝑠 𝜋 . 𝐷 Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (20 untuk bahan st37) D = Ø benda kerja 2. Membuat lubang senter Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur benda kerja dengan sigmat, kemudian sesuaikan dengan gambar kerja, seharusnya benda kerja mentah ukurannya lebih besar dari benda hasil seperti pada gambar kerja dengan selisih 2-5mm. Kemudian setelah diketahui ukurannya,hitung putaran mesin dengan rumus putaran (n), setelah didapat putaran nya kemduisan seting mesin dan pasang benda kerja pada chuck kepala tetap, keluarkan bagian benda kerja 10-15 mm untuk di lakukan pengeboran senter drill. 3. Bubut memanjang 1 Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda panah merah atau sepanjang 67 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan tercapai Ø16. 4. Membuat celah Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang sesuai dengan perhitungan, celah dibuatn denagn lebar 5 mm dan diameternya 11 mm.
  • 32. 5. Ulir kiri (segi empat) Proses pembuatan ulir segi empat butuh tahapan seting terlebih dahulu seperti yang sudah terlampir pada Bab 2, dan langkah kerja pembuatan ulir kiri segi empat ini dilakukan dari kiri ke kanan,dan kecepatan putaran mesin digunakan yang paling rendah. Putar handel ertan lintang searah jarum jam, pemakanan 0.25 mm 1. Tuas mesin tarik kebawah dan mesin berputar searah jarum jam , pahat bergerak dari kiri ke kanan 2. Tuas mesin tarik ke atas dan mesin mati, putar handel eratan lintang berlawan arah jarum jam 3. Tuas mesin tarik ke atas lagi dan mesin berputar berlawanan arah jarum jam, pahat bergerak dari kanan ke kiri Lakukan terus menerus hingga diameter pitch sudah sesuai dengan ukuran yang diingikan dan sesekali ukur dengan sigmat untuk memastikan ukuran nya. Pada finishingnya lakukan pemakanan sebanyak 3 kali, tanpa dilakukan pemakanan guna membersihkan sisa dari pembubutan. 6. Bubut memanjang 2 Proses ini harus dikakukan dengan membalik benda kerja, posisi benda yang sudah di lakukan proses ulir sekarang yang di cekam dengan melindungi bagian yang sudah diulir dengan clam yang terbuat dari pelat, kemudian pemakanan hanya sepanjang 12 mm, mebuat diamternya menjadi 12 mm seperti yang diminta pada gambar kerja.
  • 33. PENUTUP Kesimpulan Pada laporan ini penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan mengenai permesinan 3. Laporan ini telah memberi pengetahuan tentang tap, snei dan kartell. Disini dapat dilatih bagaimana cara bekerja yang baik dan aman. Alat alat apa saja yang dipakai pada permesinan, langkah langkah apa saja yang harus dilakukan pada permesinan. Dari laporan ini bisa diketahui bagaimana cara membuat bubut tirus, membuat ulir segitiga, membuat ulir segi empat, membuat ulir segi empat dalam, dengan berbagai type dan kecepatan yang berbeda beda. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembuatan bubut tirus Saran Demikian laporan ini saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari laporan ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa lebih baik lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengajar permesinan bubut .