SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Komunikasi Satu Tahap
Model ini merupakan pengembang dari teori komunikasi jarum
hipodermik: pesan yang disampaikan melalui media massa langsung
ditunjukan kepada komunikan tanpa perantara.
Misalnya: opinion leader. Namun pesan tersebut tidak mencapai
semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada
komunikan.
Model komunikasi menggembarkan bahwa pesan lewat media
masssa diterima oleh individu-individu yang menaruh pada
perhatian lebih pada media massa. Sehingga mereka menjadi
orang yang terimformasi (well informed). Mereka itu adalah para
opinion leader, yang menginterpretasikan setiap pesan yang
diterimanya sesuai dengan frame of reference dan field of
experience.
Volume informasi dari opinion leader menyebabkan efek yang
positif pada khalayak, maka akan menguntungkan pihak sumber.
Namun jika variasi dari opinion leader bersifat negative, maka hal
ini menyebabkan terjadinya pengikisan volume informasi.
Opinion leader ini menjadi kunci atau penjaga gawang. Dalam hal
keberhasilan komunikasi melalui media massa.
Bahwa individu yang aktif dalam mencari informasi hanya pemuka
pendapat, sedangkan anggota masyarakat bersifat pasif.
Pandangan bahwa proses komunikasi massa ada dua tahap,
membatasi proses analisnya, sebab proses komunikasi dapat terjadi
dalam kasus tertentu, dapat saja terjadi proses komunikasi satu
tahap. Misalnya media massa langsung memengaruhi khalayak.
Model komunikasi dua tahap menunjukan betapa bergantungnya
pemuka pendapat akan informasi pada media massa. Tetapi kini
terdapat petunjuk yang kuat membuktikan bahwa pemuka pendapat
memperoleh informasi melalui saluran-saluran yang bukan media
massa.
Penelitan tentang difusi inovasi menunjukan bahwa mereka yang
mengenal lebih ide baru ternyata lebih banyak memanfaatkan
media massa dibandingkan dengan mereka yang mengenal ide baru
kemudian.
Model komunikasi dua tahap tidak menunjukan adanya perbedaan
peranan dari pelbagai saluran komunikasi dalam hubunganya
dengan tahap-tahap inovasi. Studi mengenai difusi inovasi
menunjukan beberapa tahap sepeti:
1. tahap penyadaran (awereness stage)
2. tahap pembujukan (persuasion stage)
3. tahap keputusan (decision stage)
4. tahap pemantapan (confirmation stage)
Adanya pemisahan khalayak Antara pemuka pendapat dengan
masyarakat (followers) pada tidak selamanya merekan bukan
pemimpin (non leaders) adalah pengikut dari pemuka pendapat,
Komunikasi Banyak Tahap (Multi Step Flow of
Communication)
 Asumsi dasar : Bagi lajunya komunikasi dari komunikator
kepada komunikan terdapat sejumlah saluran yang berganti-
ganti.
 Beberapa komunikan menerima pesan langsung dari
komunikator melalui saluran media massa lalu menyebarkannya
kepada komunikan lainnya. Pesan terpindahkan beberapa kali
dari sumbernya melalui beberapa tahap.
Agenda Setting Model
 Asumsi dasar, menurut Cohen (1963) ; Membentuk persepsi
khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan teknik
pemilihan dan penonjolan, media memberikan test case tentang
isu apa yang lebih penting.
 Asumsi dasar : Media massa dengan memperhatikan beberapa
isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan mempengaruhi
opini publik.
 Orang cenderung mengetahui tentang hal-hal yang disajikan oleh
media massa dan menerima susunan prioritas yang ditetapkan
media massa terhadap berbagai isu tersebut.
 Agenda Setting Model (model penataan agenda), menghidupkan
kembali model jarum hipodermik, tetapi fokus penelitian telah
bergeser dari efek pada sikap dan pendapat kepada efek
kesadaran dan efek pengetahuan.
 Dasar pemikiran (kelebihannya); diantara berbagai topik yang dimuat
media massa, topik yang lebih banyak mendapat perhatian dari media
massa akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya, akan dianggap
penting dalam suatu periode waktu tertentu, dan akan terjadi
sebaliknya. Bagi topik yang kurang mendapat perhatian media massa.
 Menekankan adanya hubungan positif antara penilaian yang
diberikan media pada suatu persoalan dengan perhatian yang
diberikan khalayak pada persoalan tersebut. Dengan kata lain, apa
yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting pula oleh
masyarakat. Apa yang dilupakan media, akan luput juga dari
perhatian masyarakat.
 Hampir semua penelitian yang menggunakan agenda setting model
berkenaan dengan efek media massa dalam bidang politik.
 Dalam kampanye, model ini mengasumsikan bahwa jika para calon
pemilih dapat diyakinkan akan pentingnya suatu isu, maka mereka
akan memilih kandidat atau partai yang diproyeksikan paling
berkompeten dalam menangani isu tersebut.
 Efek dari agenda setting model : efek langsung dan efek
lanjutan (subsequent effects).
 Efek langsung berkaitan dengan isu; apakah isu itu ada atau
tidak ada dalam agenda khalayak; dari semua isu, mana yang
dianggap paling penting menurut khalayak; sedangkan efek
lanjutan berupa persepsi (pengetahuan tentang peristiwa
tertentu) atau tindakan seperti memilih kontestan pemilu atau
aksi protes.
 Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi pada masyarakat
modern, karena orang memperoleh banyak informasi tentang
dunia dari media massa. Pada saat yang sama mereka sukar
mengecek kebenaran yang disajikan media.
Model Wilbur Schramm
 Schramm dan Osgood mengatakan bahwa ada proses komunikasi
yang lebih sirkuler dan ada juga yang tidak begitu sirkuler.
 Inti dari Model ini adalah pengorganisasian media, dimana
dilaksanakan fungsi-fungsi seperti yanng terdapat pada terdahulu.
Yaitu; encoding, interpreting, dan decoding.
 Komas pada umumnya termasuk pada bentuk yang kedua, mata
rantai terlemah dari rangkaian komunikasi massa adalah umpan balik
itu hanya bersifat dugaan saja: Si penerima berhenti membeli
publikasinya, atau tidak lagi mendengarkan program, atau
mengurangi pembelian produk yang diiklankan. Contoh ; pada surat
kabar.
 Khalayak yang terjangkau oleh pesan yang disampaikan oleh
organisasi media terdiri atas individu-individu. Namun, kebanyakan
individu itu menjadi anggota dari primary group atau secondary
group. Schramm (1964) menyatakan, pesan dari media dapat
mengalir dari satu orang pengirim kepada anggota-anggota kelompok
di sekeliringnya.
Model Maletzke
 Maletzke membuat modelnya berdasarkan elemen-elemen
tradisional (komunikator, pesan, media dan komunikan). Tetapi
diantara media dan komunikan ia menambahkan elemen lain
yaitu (tekanan atau kendala) dari media dan citra media tersebut
pada diri komunikan.
 Dalam hal tekanan atau kendala media, kita dihadapkan pada
kenyataan: ada perbedaan jenis adaptasi oleh komunikan terhadap
media yang berbeda-beda pula. Setiap media ada kelebihan dan
kekurangannya, dan sifat-sifat media harus dianggap mempunyai
pengaruh terhadap cara komunikan menggunakannya, dan sejauh
mana isi media tersebut.
 Ungkapan media is the message McLuhan (1964) yang sering
dikutip itu, menunjukkan betapa seriusnya peran media dalam
hubungannya dengan pesan. Dalam konteks ini Maletzke
menyatakan hal-hal yang relevan untuk dibicarakan, yaitu:
 Dalam konteks ini Maletzke menyatakan hal-hal yang relevan
untuk dibicarakan, yaitu:
1. Jenis persepsi yang dituntut dari pihak komunikan (pemirsa,
pembaca, dan sebagainya).
2. Sejauhmana komunikan terikat dengan media secara ruang dan
waktu.
3. Perbedaan waktu antara peristiwa dengan penerima pesan.
 Citra media yang ada pada komunikan menimbulkan harapan-
harapan tentang isi media tersebut, dan karenanya harus dianggap
memiliki pengaruh terhadap cara komunikan memilih isi media
tersebut. Gengsi dan kredibilitas media merupakan elemen-elemen
citra tersebut.
Beberapa variabel lain yang dianggap kausatif dan independen, yaitu;
1. Citra diri media
2. Sruktur kepribadian komunikan
3. Konteks sosial komunikan
4. Komunikan sebagai anggota publik
Model Melvin De Fleur
 Sumber (source) dan transmitter dianggap sebagai sebuah fase
dari komunikasi massa yang dibawa oleh penyampai pesan.
 Channel adalah media yang mengantarkan informasi.
 Receiver berfungsi sebagai penerima dan decoder informasi.
 Destination berfungsi untuk menginterpretasikan pesan menjadi
sebuah makna. – Kognisi (otak manusia)
 Feedback adalah respons dari destination kepada source.
 Asumsi dasar : proses komunikasi banyak terjadi gangguan.
Gangguan pada source bisa bersifat semantik, atau ada
kepentingan yang subjektif. Gangguan pada channel bersifat
teknis, dan gangguan pada receiver bisa berupa interpretasi
yang kurang tepat karena keterbatasan pendidikan dan lain
sebagainya.
Model Bruce Westley dan Malcom Mclean
 Model ini menekankan pada peran gatekeeper dalam proses
komunikasi massa. Model ini menggambarkan bagaimana
individu dan organisasi dalam suatu sistem media
menentukan pesan apa saja yang akan disampaikan dan
pesan apa saja yang harus dihapus atau dimodifikasi.
 Gatekeeper (c) berperan sebagai agen dari audience (b),
Gatekeeper memilih di antara pesan-pesan yang telah dikirim
oleh sender (A). Gatekeeper dapat mengubah isi pesan yang
dikirim oleh komunikator sebelum pesan tersebut sampai
kepada audience.
Komunikasi satu tahap

More Related Content

What's hot

Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deceptionmankoma2013
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populerandre rahman
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Mediarzkamanda
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanReni Kurniati
 
Teori spiral keheningan
Teori spiral keheninganTeori spiral keheningan
Teori spiral keheninganRestuads
 
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theorymankoma2012
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relationsJaya Purnama
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theoryelsatamara
 
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Amallya Luckyta
 

What's hot (20)

Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deception
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Konglomerasi Media
Konglomerasi MediaKonglomerasi Media
Konglomerasi Media
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatan
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori spiral keheningan
Teori spiral keheninganTeori spiral keheningan
Teori spiral keheningan
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theory
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 

Viewers also liked

Analisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media Baru
Analisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media BaruAnalisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media Baru
Analisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media BaruAlfiahSeptianiSiradj
 
Sejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranSejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranMahad Alzaytun
 
Persepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikirPersepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikirRatih Aini
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 
01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasiImansyah Lubis
 
TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)
TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)
TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)Mila
 
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Muhammad Nasrullah
 
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Sari Gultom
 
content & pipe
content & pipecontent & pipe
content & pipeMila
 
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran Radio
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran RadioOptimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran Radio
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran RadioHarliantara Harley Prayudha
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasiromansanjaya
 
Efek tayangan program ‘hitam putih’
Efek tayangan program ‘hitam putih’Efek tayangan program ‘hitam putih’
Efek tayangan program ‘hitam putih’Mellisa Kencana
 
Memahami siaran radio
Memahami siaran radioMemahami siaran radio
Memahami siaran radioRitma Ariesha
 
Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)
Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)
Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)Luisa Puppo
 

Viewers also liked (20)

Analisis talkshow sarah sechan
Analisis talkshow sarah sechanAnalisis talkshow sarah sechan
Analisis talkshow sarah sechan
 
Analisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media Baru
Analisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media BaruAnalisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media Baru
Analisis Perkembangan Surat Kabar/Newspapers Menuju Media Baru
 
Sejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranSejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaran
 
Persepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikirPersepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikir
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Modul3 imam
Modul3 imamModul3 imam
Modul3 imam
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 
01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi01 ruang lingkup komunikasi
01 ruang lingkup komunikasi
 
TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)
TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)
TV Operations (Terrestrial, Cable, Satellite)
 
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
 
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
Kelompok 5 teori mutakhir (komunikasi organisasi)
 
Haris(NEW)
Haris(NEW)Haris(NEW)
Haris(NEW)
 
content & pipe
content & pipecontent & pipe
content & pipe
 
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran Radio
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran RadioOptimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran Radio
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi Penyiaran Radio
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasi
 
Efek tayangan program ‘hitam putih’
Efek tayangan program ‘hitam putih’Efek tayangan program ‘hitam putih’
Efek tayangan program ‘hitam putih’
 
Memahami siaran radio
Memahami siaran radioMemahami siaran radio
Memahami siaran radio
 
Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)
Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)
Swot Analysis Social Media per PMI (andrea, annalisa, pamela, alessio)
 
FEATURE RADIO
FEATURE RADIOFEATURE RADIO
FEATURE RADIO
 

Similar to Komunikasi satu tahap

20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptxEkoBintiLestari1
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiDiana Amelia Bagti
 
Model - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi MassaModel - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfAdePutraTunggali
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina44
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxashrafkhairulAzam
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiMuchlis Soleiman
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TAdePutraTunggali
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massaRatih Aini
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaHanum Ilmi
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxTiaResti1
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaSMP N1 Salak
 
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptxDay 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptxAdePutraTunggali
 
Teori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyTeori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyAgnesi25
 
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiRatih Aini
 

Similar to Komunikasi satu tahap (20)

20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
 
Model - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi MassaModel - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi Massa
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
 
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptxDay 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
 
Teori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyTeori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and Whitney
 
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi
 

More from AlfiahSeptianiSiradj

More from AlfiahSeptianiSiradj (11)

Ekonomi industri dan tren surat kabar
Ekonomi industri dan tren surat kabarEkonomi industri dan tren surat kabar
Ekonomi industri dan tren surat kabar
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Elemen nilai berita
Elemen nilai beritaElemen nilai berita
Elemen nilai berita
 
Masa depan industri perfilman indonesia
Masa depan industri perfilman indonesiaMasa depan industri perfilman indonesia
Masa depan industri perfilman indonesia
 
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabarPengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)
 
Analisi iklan majalah kartini
Analisi iklan majalah kartiniAnalisi iklan majalah kartini
Analisi iklan majalah kartini
 
Radio
RadioRadio
Radio
 
Foto jurnalistik di media cetak
Foto jurnalistik di media cetakFoto jurnalistik di media cetak
Foto jurnalistik di media cetak
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
Analisis lirik lagu We Are The World - USA For Africa/ Haiti
Analisis lirik lagu We Are The World - USA For Africa/ HaitiAnalisis lirik lagu We Are The World - USA For Africa/ Haiti
Analisis lirik lagu We Are The World - USA For Africa/ Haiti
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Komunikasi satu tahap

  • 1. Komunikasi Satu Tahap Model ini merupakan pengembang dari teori komunikasi jarum hipodermik: pesan yang disampaikan melalui media massa langsung ditunjukan kepada komunikan tanpa perantara. Misalnya: opinion leader. Namun pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada komunikan.
  • 2.
  • 3. Model komunikasi menggembarkan bahwa pesan lewat media masssa diterima oleh individu-individu yang menaruh pada perhatian lebih pada media massa. Sehingga mereka menjadi orang yang terimformasi (well informed). Mereka itu adalah para opinion leader, yang menginterpretasikan setiap pesan yang diterimanya sesuai dengan frame of reference dan field of experience. Volume informasi dari opinion leader menyebabkan efek yang positif pada khalayak, maka akan menguntungkan pihak sumber. Namun jika variasi dari opinion leader bersifat negative, maka hal ini menyebabkan terjadinya pengikisan volume informasi. Opinion leader ini menjadi kunci atau penjaga gawang. Dalam hal keberhasilan komunikasi melalui media massa.
  • 4. Bahwa individu yang aktif dalam mencari informasi hanya pemuka pendapat, sedangkan anggota masyarakat bersifat pasif. Pandangan bahwa proses komunikasi massa ada dua tahap, membatasi proses analisnya, sebab proses komunikasi dapat terjadi dalam kasus tertentu, dapat saja terjadi proses komunikasi satu tahap. Misalnya media massa langsung memengaruhi khalayak. Model komunikasi dua tahap menunjukan betapa bergantungnya pemuka pendapat akan informasi pada media massa. Tetapi kini terdapat petunjuk yang kuat membuktikan bahwa pemuka pendapat memperoleh informasi melalui saluran-saluran yang bukan media massa.
  • 5. Penelitan tentang difusi inovasi menunjukan bahwa mereka yang mengenal lebih ide baru ternyata lebih banyak memanfaatkan media massa dibandingkan dengan mereka yang mengenal ide baru kemudian. Model komunikasi dua tahap tidak menunjukan adanya perbedaan peranan dari pelbagai saluran komunikasi dalam hubunganya dengan tahap-tahap inovasi. Studi mengenai difusi inovasi menunjukan beberapa tahap sepeti: 1. tahap penyadaran (awereness stage) 2. tahap pembujukan (persuasion stage) 3. tahap keputusan (decision stage) 4. tahap pemantapan (confirmation stage) Adanya pemisahan khalayak Antara pemuka pendapat dengan masyarakat (followers) pada tidak selamanya merekan bukan pemimpin (non leaders) adalah pengikut dari pemuka pendapat,
  • 6. Komunikasi Banyak Tahap (Multi Step Flow of Communication)  Asumsi dasar : Bagi lajunya komunikasi dari komunikator kepada komunikan terdapat sejumlah saluran yang berganti- ganti.  Beberapa komunikan menerima pesan langsung dari komunikator melalui saluran media massa lalu menyebarkannya kepada komunikan lainnya. Pesan terpindahkan beberapa kali dari sumbernya melalui beberapa tahap.
  • 7.
  • 8. Agenda Setting Model  Asumsi dasar, menurut Cohen (1963) ; Membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, media memberikan test case tentang isu apa yang lebih penting.  Asumsi dasar : Media massa dengan memperhatikan beberapa isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan mempengaruhi opini publik.  Orang cenderung mengetahui tentang hal-hal yang disajikan oleh media massa dan menerima susunan prioritas yang ditetapkan media massa terhadap berbagai isu tersebut.  Agenda Setting Model (model penataan agenda), menghidupkan kembali model jarum hipodermik, tetapi fokus penelitian telah bergeser dari efek pada sikap dan pendapat kepada efek kesadaran dan efek pengetahuan.
  • 9.  Dasar pemikiran (kelebihannya); diantara berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang lebih banyak mendapat perhatian dari media massa akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya, akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu, dan akan terjadi sebaliknya. Bagi topik yang kurang mendapat perhatian media massa.  Menekankan adanya hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan tersebut. Dengan kata lain, apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Apa yang dilupakan media, akan luput juga dari perhatian masyarakat.  Hampir semua penelitian yang menggunakan agenda setting model berkenaan dengan efek media massa dalam bidang politik.  Dalam kampanye, model ini mengasumsikan bahwa jika para calon pemilih dapat diyakinkan akan pentingnya suatu isu, maka mereka akan memilih kandidat atau partai yang diproyeksikan paling berkompeten dalam menangani isu tersebut.
  • 10.  Efek dari agenda setting model : efek langsung dan efek lanjutan (subsequent effects).  Efek langsung berkaitan dengan isu; apakah isu itu ada atau tidak ada dalam agenda khalayak; dari semua isu, mana yang dianggap paling penting menurut khalayak; sedangkan efek lanjutan berupa persepsi (pengetahuan tentang peristiwa tertentu) atau tindakan seperti memilih kontestan pemilu atau aksi protes.  Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi pada masyarakat modern, karena orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Pada saat yang sama mereka sukar mengecek kebenaran yang disajikan media.
  • 11. Model Wilbur Schramm  Schramm dan Osgood mengatakan bahwa ada proses komunikasi yang lebih sirkuler dan ada juga yang tidak begitu sirkuler.  Inti dari Model ini adalah pengorganisasian media, dimana dilaksanakan fungsi-fungsi seperti yanng terdapat pada terdahulu. Yaitu; encoding, interpreting, dan decoding.  Komas pada umumnya termasuk pada bentuk yang kedua, mata rantai terlemah dari rangkaian komunikasi massa adalah umpan balik itu hanya bersifat dugaan saja: Si penerima berhenti membeli publikasinya, atau tidak lagi mendengarkan program, atau mengurangi pembelian produk yang diiklankan. Contoh ; pada surat kabar.  Khalayak yang terjangkau oleh pesan yang disampaikan oleh organisasi media terdiri atas individu-individu. Namun, kebanyakan individu itu menjadi anggota dari primary group atau secondary group. Schramm (1964) menyatakan, pesan dari media dapat mengalir dari satu orang pengirim kepada anggota-anggota kelompok di sekeliringnya.
  • 12. Model Maletzke  Maletzke membuat modelnya berdasarkan elemen-elemen tradisional (komunikator, pesan, media dan komunikan). Tetapi diantara media dan komunikan ia menambahkan elemen lain yaitu (tekanan atau kendala) dari media dan citra media tersebut pada diri komunikan.  Dalam hal tekanan atau kendala media, kita dihadapkan pada kenyataan: ada perbedaan jenis adaptasi oleh komunikan terhadap media yang berbeda-beda pula. Setiap media ada kelebihan dan kekurangannya, dan sifat-sifat media harus dianggap mempunyai pengaruh terhadap cara komunikan menggunakannya, dan sejauh mana isi media tersebut.  Ungkapan media is the message McLuhan (1964) yang sering dikutip itu, menunjukkan betapa seriusnya peran media dalam hubungannya dengan pesan. Dalam konteks ini Maletzke menyatakan hal-hal yang relevan untuk dibicarakan, yaitu:
  • 13.  Dalam konteks ini Maletzke menyatakan hal-hal yang relevan untuk dibicarakan, yaitu: 1. Jenis persepsi yang dituntut dari pihak komunikan (pemirsa, pembaca, dan sebagainya). 2. Sejauhmana komunikan terikat dengan media secara ruang dan waktu. 3. Perbedaan waktu antara peristiwa dengan penerima pesan.  Citra media yang ada pada komunikan menimbulkan harapan- harapan tentang isi media tersebut, dan karenanya harus dianggap memiliki pengaruh terhadap cara komunikan memilih isi media tersebut. Gengsi dan kredibilitas media merupakan elemen-elemen citra tersebut. Beberapa variabel lain yang dianggap kausatif dan independen, yaitu; 1. Citra diri media 2. Sruktur kepribadian komunikan 3. Konteks sosial komunikan 4. Komunikan sebagai anggota publik
  • 14. Model Melvin De Fleur  Sumber (source) dan transmitter dianggap sebagai sebuah fase dari komunikasi massa yang dibawa oleh penyampai pesan.  Channel adalah media yang mengantarkan informasi.  Receiver berfungsi sebagai penerima dan decoder informasi.  Destination berfungsi untuk menginterpretasikan pesan menjadi sebuah makna. – Kognisi (otak manusia)  Feedback adalah respons dari destination kepada source.  Asumsi dasar : proses komunikasi banyak terjadi gangguan. Gangguan pada source bisa bersifat semantik, atau ada kepentingan yang subjektif. Gangguan pada channel bersifat teknis, dan gangguan pada receiver bisa berupa interpretasi yang kurang tepat karena keterbatasan pendidikan dan lain sebagainya.
  • 15. Model Bruce Westley dan Malcom Mclean  Model ini menekankan pada peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Model ini menggambarkan bagaimana individu dan organisasi dalam suatu sistem media menentukan pesan apa saja yang akan disampaikan dan pesan apa saja yang harus dihapus atau dimodifikasi.  Gatekeeper (c) berperan sebagai agen dari audience (b), Gatekeeper memilih di antara pesan-pesan yang telah dikirim oleh sender (A). Gatekeeper dapat mengubah isi pesan yang dikirim oleh komunikator sebelum pesan tersebut sampai kepada audience.