1. drise-online.com/cinta-kita-memang-beda/ 1/4
Saturday, April 27th, 2013 Search...HomeHome Tentang DriseTentang Drise Donate 4 DriseDonate 4 Drise Tulisan DRise LamaTulisan DRise Lama Nasyid Shoutul KhilafahNasyid Shoutul Khilafah
Bohlam InspirasiBohlam Inspirasi BukamataBukamata KonsultasiKonsultasi »» GirlyGirly Media WatchMedia Watch TafakoorTafakoor TeknologiTeknologi The MostThe Most WawancaraWawancara Kiriman DriserKiriman Driser »»
BreakingNews
You are here: Home >> Bukamata >> Cinta Kita Memang Beda
CintaKitaMemangBeda
Posted by: Redaksi on 25/03/2013 in Bukamata, Headline Leave a comment
[Drise-#029] Menurut R. Graves dalam The Finding of Love, cinta
adalah sesuatu yang dapat mengubah segalanya sehingga terlihat
indah. Jalaluddin Rumi juga pernah bersyair: “Karena cinta, duri
menjadi mawar. Karena cinta, cuka menjelma anggur segar…”. Itu
sebabnya, kalo Virus Merah Jambu udah menginfeksi hati kita,
perasaannya kok inget terus sama si dia. Pengennya ketemu dan
deketan terus. Sehari nggak ketemu rasanya 24 jam, seminggu
nggak ketemu rasanya 7 hari, sebulan Januari nggak ketemu
rasanya 31 hari. Hehehe….
Sebagian dari kita mungkin kabur memaknai cinta, sehingga gelap
mata. Saking cintanya, nggak bisa lihat kekurangan pasangan atau
kesalahan apa yang dilakukan. Dunia serasa milik berdua. Padahal bertiga sama setan. Dikiranya
mengekpresikan cinta, nggak tahunya malah mengumbar syahwat. Awalnya jalan bareng, main bareng,
nonton bareng, makan bareng, sampai tidur bareng. Ih ngeri!
Berawal dari pacaran yang menjadi ajang baku syahwat, berakhir dengan perilaku maksiat. Data Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2010 menunjukkan, 51 persen remaja di Jakarta, Bogor,
Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek telah berhubungan seks pranikah. “Artinya dari 100 remaja, 51
sudah tidak perawan,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief usai memberikan sambutan pada acara grand
final Kontes Rap memperingati Hari AIDS sedunia di lapangan parkir IRTI Monas, Ahad (liputan6.com,
28/11/2012).
Maraknya gaya hidup seks bebas juga bisa dilihat dari data remaja yang hilang kesuciannya. Data BKKBN
tahun 2010, 54 persen remaja di Surabaya, Jawa Timur sudah kehilangan kegadisan. Pun demikian juga di
kota-kota lain, seperti di Medan 2 persen dan di Bandung angkanya mencapai 47 persen.
Ketika remaji hilang kegadisannya lalu hamil diluar nikah, masa depannya seolah hancur. Bingung bin
sutris menghadapi keluarga, lingkungan, teman sebaya, atau sekolah. Apalagi pacar yang katanya cinta
banget, nggak mau bertanggung jawab. Banyak alasan dilontarkan untuk jaga jarak lalu menghilang
ditelan bumi. Dalam tekanan mental, remaji mudah tergoda ambil jalan pintas. Aborsi bagi yang tidak
menginginkan jabang bayi lalu menjual diri karena ngerasa sudah tidak suci. Parah tenan iki!
“Dari 2,5 jutaan pelaku aborsi, 1 – 1,5 juta di antaranya adalah remaja.” kata Sudibyo Alimoesa, Deputi
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN saat dihubungi detikHealth,
Rabu (30/5/2012).
Sementara data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2008-2009,
menyebutkan dari 40 ribu sampai 70 ribu pekerja seks komersial (PSK) di Indonesia, sekitar 30 persen
dilakoni anak-anak di bawah umur yakni berusia di bawah 18 tahun. Waduh!
RecentPosts
Advertisement
Remaja Maroko: Saya Bukan Teroris!
23/04/2013
Video Penistaan Agama SMA 2 ToliToli
18/04/2013
Fashion Paling Berbahaya
13/04/2013
Cowok Nangis, Tabu?
09/04/2013
Seminar Sinematografi Bersama
IMAGO
06/04/2013
Mengingatkan Aku Tentang Itu
04/04/2013
Islamic Youth Movement!
01/04/2013
Muhammad Fatih Karim
31/03/2013
Badai Matahari, Hati-Hati!
31/03/2013
BIG SALE, BIG PROBLEM
28/03/2013
Muhammad Fatih Karim
2. drise-online.com/cinta-kita-memang-beda/ 2/4
Cinta Kita Memang Beda
Cinta itu anugerah. Jadinya harus disyukuri, bukan dihindari. Sehebat apapun manusia, gak bisa
menghindar dari rasa ingin dicintai dan mencintai. Sudah fitrahnya bagian dari naluri melestarikan jenis
(gharizatun nau’).
Hanya saja perlu diingat, cinta bisa jadi berkah atau berbuah masalah. Tergantung bagaimana kita
mensikapinya. Cinta yang dibalut dengan hukum syara akan bernilai berkah. Sebaliknya, cinta yang
diekspresikan dengan aturan selain hukum Islam seperti pacaran, cuman jadi sumber masalah. Gaya
hidup sekuler kapitalis telah menggiring remaja untuk mempersempit makna cinta. Ketika cinta diobrolin,
nggak jauh dari soal pacar, gebetan, atau seluk-beluk kasmaran.
Padahal Allah swt. menciptakan rasa cinta dalam diri manusia nggak cuma dalam rangka memadu kasih
dua insan yang lagi mabuk asmara. Tapi bisa juga berupa cinta ortu kepada anaknya, kakak kepada
adiknya, dan pastinya suami kepada isterinya.
Kalo bukan karena cinta, nggak akan mungkin seorang bapak bekerja banting tulang, peras keringat untuk
menghidupi keluarganya. Pergi pagi pulang petang pala pening pantat pegel penghasilan pas-pasan. Dia
rela jadi tukang becak atau jadi pemulung tanpa malu asalkan dapat fulus dengan jalan halal supaya bisa
menyambung hidup keluarganya. Malah nggak sedikit yang saking cinta pada keluarganya, menghalalkan
segala cara agar anak istrinya tetep bisa makan atau malah hidup dalam kemewahan. Huuuu…yang kedua
mah kebangetan!
Demikian pula ibu kita. Cintanya nggak mengenal kadaluarsa. Selalu on terus walau anak sudah
berkeluarga. Coba perhatikan Ibu hamil, selama sembilan bulan dia rela bersusah payah mengandung
anaknya. Seperti itulah Ibu saat mengandung kita. Abis gitu, harus menyusui sampe dua tahun, mengganti
popok kalo pas kita ngompol, atau menyuapi ketika makan. Coba kalo ortu nggak cinta sama kita, mungkin
begitu lahir kita dibungkus tas kresek dimasukan tong sampah atau dibuang di selokan. Iih..naudzubillah
min dzalik!
Cinta kepada manusia di luar hubungan keluarga juga bisa bemakna kasih sayang terhadap saudara
seakidah yang disetarakan dengan keimanan. Seperti ditegaskan dalam hadis Mutafaq ‘alaih. Nabi saw. ia
bersabda: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri.” Jadi nggak alasan bagi seorang muslim cuek bebek dengan kondisi Muslim
Palestina yang terus dizhalimi bangsa kera Yahudi. Atau adem ayem aja ketika warga Ibukota dan daerah
lain ditimpa bencana.
Cinta bagi remaja muslim yang sholeh-sholehah bin unyu-unyu, memang beda. Nggak sesempit yang
dimaknai orang sekuler kapitalis yang menuhankan hawa nafsu. Dan yang bikin beda, cinta pada lawan
jenis, cinta dalam hubungan keluarga, dan cinta terhadap saudara seakidah, semuanya dibalut dalam
ikatan cinta Allah dan RasulNya. Sehingga tetap terjaga kemuliaannya. Baik rasa cintanya maupun
pengidapnya. Poll!
Prioritas Cinta Kita
Karena cinta dalam Islam seluas samudera, kita mesti belajar menentukan skala prioritas. Bisa memilah
dan memilih mana yang pertama dan mana yang berikutnya. Biar ekspresi cinta kita nggak salah kaprah
terus jadi masalah. Berabe khan?
Prioritas pertama dan utama, cinta kita berikan pada Yang Maha Kuasa. Eits, ini bukan cuman lips service
alias formalitas belaka yang dipakai untuk mengisi timeline sosial media. Demi meraih banyak follower atau
menampung banjir jempoler. Tapi bener-bener keliatan dalam dunia nyata. Nggak usah bingung
bagaimana mewujudkannya. Allah Swt sudah menunjukkan caranya dalam Al-Quran.
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Al Imron: 31)
Ibnu Katsir Rohimahullah –berkenaan dengan ayat di atas- berkata: “ayat ini menghakimi orang yang
mengaku mencintai Allah, setiap orang yang mengaku mencintai Allah tapi tidak di atas jalan
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam maka dia telah dusta dengan pengakuannya, sampai mereka
mengikuti Muhammad dan agama Nabawi dalam semua perkataan dan keadaannya”.
3. drise-online.com/cinta-kita-memang-beda/ 3/4
AboutRedaksi
RelatedArticles
Pemberi Harapan Palsu
(PHP)
26/03/2013
“Cinta Sang Penakluk”,
Mahakarya Cinta
25/03/2013
La Ode Munafar ‘Sang Ksatria
Pena’
24/03/2013
Yup, cinta kepada Allah ditunjukkan dengan mengikuti dan mengutamakan apa yang dicontohkan Rasul
saw. Bukan cuman dalam perkara ibadah, tapi semua yang berkaitan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya. Mulai dari berkeluarga hingga membangun usaha.
Menurut al-Zujaj: “Cintanya manusia kepada Allah dan RasulNya adalah menaati keduanya dan ridho
terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw”. Sehingga seorang hamba
akan bersegera memenuhi seruan-Nya. Meski harus ditukar dengan cintanya pada anak-istri, keluarga,
atau harta benda.”
Dari semua cinta yang kita miliki, pastikan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menempati daftar utama
dalam kehidupan kita. Yang lainnya; cinta harta, kendaraan, jabatan, status sosial, tempat tinggal,
perusahaan, barang dagangan, bahkan cinta kita kepada keluarga, dan suami atau istri (bagi yang udah
merit he..he..) harus rela untuk ‘dikesampingkan’. Allah Swt. berfirman: “Katakanlah: “Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai
Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS.
At-Taubah: 24)
Driser, cinta pada Allah dan Rasul-Nya berarti menjadikan hukum syara sebagai standar perbuatan kita.
Sebelum berbuat, cari tahu dulu boleh nggak dalam Islam. Ada nggak tuntunannya dari Rasul. Kalo
ternyata nggak boleh dan tak ada contohnya, kita mesti ridho untuk meninggalkannya. Meski perbuatan
itu umum di tengah masyarakat atau malah jadi tren di dunia remaja, kaya pacaran. Kalo kita tetep ngotot
ngelakuin, jadinya kaya data di awal tulisan ini yang bikin bulu kuduk gak kebagian tempat duduk
(maksudnya berdiri ).
Biar tahu mana perbuatan yang boleh dan nggak dalam Islam, kuncinya kita mesti ngaji. Bukan sekedar
baca quran, tapi dibarengi dengan mengenal Islam lebih dalam. Selain bisa menjaga perilaku kita, ngaji
juga menguatkan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya. Boleh aja cinta pada lawan jenis, asal siap merit.
Kalo belum siap, simpan dalam hati aja ala secret admirer-nya Laluna. Karena cinta kita memang beda,
berarti siap bergabung dengan komunitas Remaja Anti Pacaran (RAP). Yuk![LBR
3
Tagged with: ASMARAASMARA CINTACINTA MERAH JAMBUMERAH JAMBU PACARANPACARAN
Redaktur majalah remaja Islam Drise yang sudah bergabung sejak tahun 2010. Berharap bisa
berbagi inspirasi dan berkontribusi untuk kebaikan Islam, terutama remaja Islam dari serangan
budaya sekular yang dijajakan melalui media.
8
Like
Previous:
Cloud Computing yang Brilian« Next:
Pinky Swear; Kelingking Kita, Janji Kita »
3 0 0 0 8
4. drise-online.com/cinta-kita-memang-beda/ 4/4
RecentPostsRecentPosts
Remaja Maroko: Saya BukanRemaja Maroko: Saya Bukan
Teroris!Teroris!
23/04/201323/04/2013
Video Penistaan Agama SMA 2Video Penistaan Agama SMA 2
ToliToliToliToli
18/04/201318/04/2013
Fashion Paling BerbahayaFashion Paling Berbahaya
13/04/201313/04/2013
Cowok Nangis, Tabu?Cowok Nangis, Tabu?
09/04/201309/04/2013
Seminar Sinematografi BersamaSeminar Sinematografi Bersama
IMAGOIMAGO
06/04/201306/04/2013
NewsinPicturesNewsinPictures RecentCommentsRecentComments
bowo: wow keren. Berikan layananbowo: wow keren. Berikan layanan
terbaik untuk pelanggan maka keun...terbaik untuk pelanggan maka keun...
camd: Pantesan aja setiap abis nangiscamd: Pantesan aja setiap abis nangis
rasanya muka lebih seger :D ...rasanya muka lebih seger :D ...
Mr WordPress: Hi, this is a comment.Mr WordPress: Hi, this is a comment.
To delete a comment, just log in andTo delete a comment, just log in and
......
Silahkan mengcopy paste semua konten dengan mencantumkan sumber http://drise-online.com. | D'Rise-Online@2013 | Majalah Remaja Islam | | Modified by 341
LeaveAReply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
Post CommentPost Comment
Share