SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 1/4
20th January
[http://3.bp.blogspot.com/--
FeY4kfdSVw/UPsxuw8L79I/AAAAAAAAAUE/JObpoG6IQBg/s1600/menggugat+toleransi.jpg]
MENGGUGAT TOLERANSI
[http://3.bp.blogspot.com/--FeY4kfdSVw/UPsxuw8L79I/AAAAAAAAAUE/JObpoG6IQBg/s1600/menggugat+toleransi.jpg]
Toleransi merupakan istilah yang berasal dari Barat. Secara bahasa, toleransi berasal dari kata tolerance.
Terminologi (arti kata)-nya adalah “to endure without protest” yang berarti menahan perasaan tanpa protes.
Menurut Webster’s New American Dictionary, arti toleransi adalah memberikan kebebasan dan berlaku sabar dalam
menghadapi orang lain.[i] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn1]
Kata tolerance kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi toleransi yang berasal dari kata
toleran, mengandung arti : bersikap atau bersifat menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda atau yang bertentangan dengan pendiriannya.[ii]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn2]
[] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn2]
Istilah toleransi sejatinya tidak ada dalam khasanah islam. Menurut Dr. Anis Malik Toha, pada dasarnya istilah
toleransi tidak terdapat dalam istilah islam. Istilah ini termasuk istilah modern yang lahir dari Barat sebagai respon
dari sejarah yang meliputi kondisi politis, sosial dan budayanya yang khas dengan berbagai penyelewengan dan
penindasan.[iii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn3]
Fakta dilapangan ketika memberlakukan kata toleransi ini, selalu yang menjadi tudingan adalah umat islam
sendiri. Anggapan yang muncul adalah umat islam tidak toleran misalnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Setara
Institute pada Juni 2012. Penelitian tersebut bertajuk “Radikalisme Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat”.
Digambarkan sebanyak 49,5% warganya tidak menghendaki kehadiran tempat ibadah agama lain. Sekitar 84,13%
dari para responden menyatakan tidak menyukai anggota keluarga atau kerabat mereka menikah dengan orang
berbeda agama.
ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 2/4
Sebenarnya bila kita cermati secara dalam sudut pandang toleransi versi barat sejatinya Indonesia bisa
dibilang sangat toleran. Bagaimana tidak? Di saat berbagai negara melarang ahmadiyah, hanya di Indonesia yang
masih membolehkan. Saat prancis melarang burqa, Indonesia masih membolehkan wanita mengekspresikan dirinya
dalam menggumbar aurat. Fakta lain menunjukkan data kementrian agama dari tahun 2004 hingga 2007, pendirian
gereja naik 153%, gereja protestan 131% , Vihara bertambah 368% dan pura Hindu 475,25% sedangkan masjid
hanya 64%.[iv] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn4]
Standar Ganda
Jika isu toleransi dan sebaliknya intoleransi ini dilihat dari cara pandang yang sama, mungkin tidak terlalu
masalah. Namun, isu ini sangat pro pada cara pandang orang kafir juga barat yang memiliki ideologi tertentu.
Walhasil, ketika konsep toleransi dan intoleransi diterapkan, ada dominasi kepentingan Barat di dunia islam.[v]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn5]
Secara terminologi, kata “tolerance” (toleransi) sebagaimana dalam The New International Webster
Comprehensive Dictionary of The English Language (1996 : 1320) diartikan dengan menahan perasaan tanpa
protes (to endure without protest). Artinya, seseorang tidak berhak protes atas argument orang lain, meskipun itu
gagasan yang salah dalam keyakinan. Inilah toleransi dalam pengertian Barat.[vi] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=9161820191409949361#_edn6]
Berbeda dengan islam. Islam mengartikan toleransi dengan istilah “tasamuh”. Dalam kamus Al-Muhit, Oxford
Study Dictionary English-Arabic (2008 : 1120). Isitilah tasamuh memiliki arti tasahul (kemudahan). Artinya, Islam
memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk menjalankan apa yang ia yakini sesuai dengan ajaran masing-masing
tanpa ada tekanan dan tidak mengusik ketauhidan.[vii] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=9161820191409949361#_edn7]
Dari penjelasan diatas, perbedaan sudah sangat jelas. Konsep toleransi saat ini sebenarnya tidak ada dalam
islam, karena memberikan kebebasan tanpa batas. Menahan perasaan tanpa protes dalam hal apapun, tentu saja
tidak bisa diterima oleh agama Islam. Menurut Barat, keyakinan dalam bentuk apapun diperbolehkan walaupun
mengolok-olok agama lain tetapi diyakini sebagai sebuah kebenaran maka harus diterima. Termasuk perkara-
perkara lain, menghina nabi, kehidupan cinta sesama jenis, pergaulan dan seks bebas, termasuk diantaranya soal
kekerasan. Andaikata seorang muslim yang melakukan kekerasan akan dianggap terorisme, sementara apabila
non-muslim akan dianggap pesakitan.
Terminologi toleransi ini sering dipakai kalangan liberal dalam melihat berbagai persoalan di tengah
masyarakat. Namun demikian, mereka tidak konsisten dengan konsep mereka sendiri untuk tidak/tanpa protes
terhadap pendapat yang berbeda dari pemikiran/konsep yang mereka bawa. Umat islam dipaksa tunduk dengan
argumentasi mereka, kendati itu menyalahi konsep mereka sendiri. Hal Ini merupakan standar ganda, akan
bermanfaat dari dua sisi dan untuk yang memaksakan pendapat tersebut baik dengan cara halus (soft power) atau
pun dengan kasar (hard power), misalnya dengan melakukan invasi militer.
Keadilan Islam
Islam memandang keragaman agama, keyakinan, suku, ras dan bahasa sebagai perkara yang alami dan
lumrah. Islam tidak berusaha menghapus keragaman tersebut dengan cara memaksa semua orang untuk
meninggalkan agama dan keyakinan mereka. Islam dengan tegas melarang seorang muslim memaksa orang kafir
memeluk agama islam. Namun, islam hadir untuk mengatur keragaman pluralitas yang ada ditengah-tengah
masyarakat agar terbina kerukunan dan sikap saling menghargai satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, Islam pun
menyeru manusia meninggalkan keyakinan dan sistem hidup kufur, menuju agama Islam yang lurus.[viii]
ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 3/4
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn8]
Berkaitan dengan toleransi, Islam menggariskan sejumlah ketentuan sebagai berikut :[ix]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn9]
1. Islam tidak akan pernah mengakui kebenaran agama dan keyakinan selain islam. Seluruh keyakinan agama
selain islam adalah kekufuran. Demokrasi, pluralisme, sekularisme, liberalisme dan semua paham yang lahir
dari paham-paham tersebut adalah kekufuran. Begitu pula agama Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, kebathinan,
dan lain sebagainya, semuanya adalah kekufuran.
2. Tidak ada toleransi dalam perkara-perkara yang telah ditetapkan oleh dalil-dalil qath’I, baik menyangkut
masalah akidah maupun hukum syariah. Dalam perkara akidah, islam tidak pernah toleran terhadap keyakinan
yang bertentangan pokok-pokok akidah islam seperti : ateisme, politeisme, Al-qur’an tidak lengkap, adanya
nabi dan rasul baru setelah wafatnya Nabi saw, pengingkaran terhadap hari akhir dan semua hal yang
berkaitannya, dan lain-lain. Adapun dalam hukum syairah contohnya adalah menolak kewajiban sholat, zakat,
puasa, jilbab bagi muslimah, dan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan berdasarkan dalil qath’i.
3. Islam tidak melarang kaum muslim untuk berinteraksi dengan orang-orang kafir dalam perkara mubah seperti
jual beli, kerjasama bisnis, dan lain sebagainya. Larangan berinteraksi dengan orang kafir terbatas pada
perkara yang dilarang syariah seperti menikahi wanita musyrik-kecuali ahlul kitab, menikahkan wanita
muslimah dengan orang kafir, perwalian, dan lain sebagainya.
4. Ketentuan-ketentuan diatas tentu tidak menafikan kewajiban kaum muslim untuk berdakwah dan berjihad
melawan orang-orang kafir dimanapun mereka berada. Hanya saja, pelaksanaan dakwah dan jihad harus
sejalan dengan syariah. Orang kafir yang hidup di negara islam dan tunduk terhadap kekuasaan islam, dalam
batas-batas tertentu diperlakukan sebagaimana kaum muslim. Hak dan kewajiban mereka sebagai warga
negara daulah islam sama dengan kaum muslim. Harta dan jiwa mereka dilindungi.
Kesimpulan
Alhasil, isu intoleransi adalah permainan kaum liberal sebagai corong Barat. Karakteristik kaum liberal adalah
menjadikan kebebasan-kebebasan sebagai fokus utama mereka, yakni kebebasan tanpa batas yang menerjang
norma-norma agama. Tema sentral yang biasa mereka usung ialah pemisahan agama dari politik, demokrasi, HAM,
kesetaraan jender, kebebasan penafsiran teks agama, toleransi beragama, kebebasan berekspresi, persamaan
agama (pluralism).
Maka dari itu, umat islam tidak perlu terpancing dengan stigmasisasi intoleransi ini. Umat tidak dibenarkan jika
kemudian –agar tidak disebut intoleran- bersikap memaklumi dan menghargai sesuatu yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip Islam.
Wallahu'alam
Penulis : Wandra Irvandi (aktivis)
[i] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref1] Ali Mustofa Akbar, “Umat Islam Tidak
Toleran?” dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H.
[ii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref2] Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : 2008.
[iii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref3] Dr. Anis Malik Toha, “Tren Pluralisme
Agama : Sebuah Tinjauan Kritis”, Gema Insani Press. 2005, dalam Ali Mustofa Akbar, “Umat Islam Tidak
Toleran?” dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H.
[iv] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref4] http://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-nusantara/12/06/03/m51lw4-pertumbuhan-masjid-di-indonesia-rendah
ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 4/4
[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/12/06/03/m51lw4-pertumbuhan-masjid-di-indonesia-rendah]
[v] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref5] Mujiyanto, “Standar Ganda Kelompok
Liberal”, dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H.
[vi] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref6] Ibid
[vii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref7] ibid
[viii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref8] Fathiy Syamsuddin Ramadhan An-Nawiy
“Keadilan Islam – Dalam Keragaman dan Perbedaan” dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember
2012/ muharram 1434 H.
[ix] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref9] Ibid, baca juga mengenai perbandingan
toleransi Barat dan toleransi dalam Islam, Adian Husaini, “Piagam Madinah dan Toleransi Beragama”
Posted 20th January by ivan acm
Add a comment
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan Pratinjau
0

More Related Content

Viewers also liked

Ieupr reforma 2014 y actividades
Ieupr reforma 2014 y actividadesIeupr reforma 2014 y actividades
Ieupr reforma 2014 y actividadesEdma Torres
 
Business Communication
Business CommunicationBusiness Communication
Business CommunicationPunit Soni
 
Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?
Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?
Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?Alejandra Ibañez
 
Progresiones aritméticas 5º
Progresiones aritméticas   5ºProgresiones aritméticas   5º
Progresiones aritméticas 5ºbrisagaela29
 
Review of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh Bhatia
Review of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh BhatiaReview of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh Bhatia
Review of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh Bhatiaallbhatias
 
xin chao_事業計画書
xin chao_事業計画書xin chao_事業計画書
xin chao_事業計画書YutaKobayashi0603
 
Capital adequacy ratio
Capital adequacy ratioCapital adequacy ratio
Capital adequacy ratiogr8 dreamz
 
Tata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajahTata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajahIwan Ridwan
 

Viewers also liked (13)

Taivan
TaivanTaivan
Taivan
 
Ieupr reforma 2014 y actividades
Ieupr reforma 2014 y actividadesIeupr reforma 2014 y actividades
Ieupr reforma 2014 y actividades
 
Business Communication
Business CommunicationBusiness Communication
Business Communication
 
xvcccbcvvbvbvb
xvcccbcvvbvbvbxvcccbcvvbvbvb
xvcccbcvvbvbvb
 
Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?
Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?
Proyecto 1 bloque V ¿ como se sintetiza un polímero?
 
Progresiones aritméticas 5º
Progresiones aritméticas   5ºProgresiones aritméticas   5º
Progresiones aritméticas 5º
 
Ensayo1
Ensayo1Ensayo1
Ensayo1
 
Game Stop
Game StopGame Stop
Game Stop
 
Poster
PosterPoster
Poster
 
Review of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh Bhatia
Review of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh BhatiaReview of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh Bhatia
Review of Caldicott report-2 2013 by Dr Saurabh Bhatia
 
xin chao_事業計画書
xin chao_事業計画書xin chao_事業計画書
xin chao_事業計画書
 
Capital adequacy ratio
Capital adequacy ratioCapital adequacy ratio
Capital adequacy ratio
 
Tata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajahTata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajah
 

Similar to Menggugat Toleransi

Menggugat islam moderat
Menggugat islam moderatMenggugat islam moderat
Menggugat islam moderatFlamencoRizky
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaDudi Achmad
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeWinda nawangasari
 
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptxPPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptxLintasLti
 
jihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderat
jihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderatjihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderat
jihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderatamalianda
 
Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)Jejaka Indah
 
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndimaszkodim
 
6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx
6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx
6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptxanita ningrum
 
Ltm karakteristik masyarakat islam
Ltm karakteristik masyarakat islamLtm karakteristik masyarakat islam
Ltm karakteristik masyarakat islamtemansaya
 
PPT-HAM & ISLAM.pptx
PPT-HAM & ISLAM.pptxPPT-HAM & ISLAM.pptx
PPT-HAM & ISLAM.pptxZulheryArtha
 
Promosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan baratPromosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan baratFlamencoRizky
 
Pengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docxPengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docxdedenurdiana3
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
093 05toleransiagama
093 05toleransiagama093 05toleransiagama
093 05toleransiagamaadindanurina
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Erta Erta
 

Similar to Menggugat Toleransi (20)

Menggugat islam moderat
Menggugat islam moderatMenggugat islam moderat
Menggugat islam moderat
 
kerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragamakerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragama
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalisme
 
Bab II.docx
Bab II.docxBab II.docx
Bab II.docx
 
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptxPPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
 
jihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderat
jihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderatjihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderat
jihad, radikalisme umat beragama dan muslim moderat
 
Bab II.pdf
Bab II.pdfBab II.pdf
Bab II.pdf
 
Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)Bab 18-dialog-peradaban (1)
Bab 18-dialog-peradaban (1)
 
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx
6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx
6B Tugas agama TOLERANSI asli.pptx
 
Ltm karakteristik masyarakat islam
Ltm karakteristik masyarakat islamLtm karakteristik masyarakat islam
Ltm karakteristik masyarakat islam
 
PPT-HAM & ISLAM.pptx
PPT-HAM & ISLAM.pptxPPT-HAM & ISLAM.pptx
PPT-HAM & ISLAM.pptx
 
Promosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan baratPromosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan barat
 
Pengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docxPengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docx
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
ISLAM WASATHIYAH
ISLAM WASATHIYAHISLAM WASATHIYAH
ISLAM WASATHIYAH
 
093 05toleransiagama
093 05toleransiagama093 05toleransiagama
093 05toleransiagama
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
 

More from Alat_Survey_Pemetaan

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalAlat_Survey_Pemetaan
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...Alat_Survey_Pemetaan
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Alat_Survey_Pemetaan
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Alat_Survey_Pemetaan
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahAlat_Survey_Pemetaan
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HAlat_Survey_Pemetaan
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianAlat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeAlat_Survey_Pemetaan
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Alat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaAlat_Survey_Pemetaan
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Alat_Survey_Pemetaan
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Alat_Survey_Pemetaan
 

More from Alat_Survey_Pemetaan (20)

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
 
Nasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsaNasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsa
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalisme
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
 
Islam dan peradaban barat
Islam dan peradaban baratIslam dan peradaban barat
Islam dan peradaban barat
 
Seputar Nasionalisme
Seputar NasionalismeSeputar Nasionalisme
Seputar Nasionalisme
 
Seputar Sekularisme
Seputar SekularismeSeputar Sekularisme
Seputar Sekularisme
 
Nation State dan Khilafah
Nation State dan KhilafahNation State dan Khilafah
Nation State dan Khilafah
 
Negara Bangsa dan Khilafah
Negara Bangsa dan KhilafahNegara Bangsa dan Khilafah
Negara Bangsa dan Khilafah
 
Nasionalisme itu konyol
Nasionalisme itu konyolNasionalisme itu konyol
Nasionalisme itu konyol
 

Menggugat Toleransi

  • 1. ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 1/4 20th January [http://3.bp.blogspot.com/-- FeY4kfdSVw/UPsxuw8L79I/AAAAAAAAAUE/JObpoG6IQBg/s1600/menggugat+toleransi.jpg] MENGGUGAT TOLERANSI [http://3.bp.blogspot.com/--FeY4kfdSVw/UPsxuw8L79I/AAAAAAAAAUE/JObpoG6IQBg/s1600/menggugat+toleransi.jpg] Toleransi merupakan istilah yang berasal dari Barat. Secara bahasa, toleransi berasal dari kata tolerance. Terminologi (arti kata)-nya adalah “to endure without protest” yang berarti menahan perasaan tanpa protes. Menurut Webster’s New American Dictionary, arti toleransi adalah memberikan kebebasan dan berlaku sabar dalam menghadapi orang lain.[i] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn1] Kata tolerance kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi toleransi yang berasal dari kata toleran, mengandung arti : bersikap atau bersifat menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda atau yang bertentangan dengan pendiriannya.[ii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn2] [] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn2] Istilah toleransi sejatinya tidak ada dalam khasanah islam. Menurut Dr. Anis Malik Toha, pada dasarnya istilah toleransi tidak terdapat dalam istilah islam. Istilah ini termasuk istilah modern yang lahir dari Barat sebagai respon dari sejarah yang meliputi kondisi politis, sosial dan budayanya yang khas dengan berbagai penyelewengan dan penindasan.[iii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn3] Fakta dilapangan ketika memberlakukan kata toleransi ini, selalu yang menjadi tudingan adalah umat islam sendiri. Anggapan yang muncul adalah umat islam tidak toleran misalnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Setara Institute pada Juni 2012. Penelitian tersebut bertajuk “Radikalisme Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat”. Digambarkan sebanyak 49,5% warganya tidak menghendaki kehadiran tempat ibadah agama lain. Sekitar 84,13% dari para responden menyatakan tidak menyukai anggota keluarga atau kerabat mereka menikah dengan orang berbeda agama.
  • 2. ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 2/4 Sebenarnya bila kita cermati secara dalam sudut pandang toleransi versi barat sejatinya Indonesia bisa dibilang sangat toleran. Bagaimana tidak? Di saat berbagai negara melarang ahmadiyah, hanya di Indonesia yang masih membolehkan. Saat prancis melarang burqa, Indonesia masih membolehkan wanita mengekspresikan dirinya dalam menggumbar aurat. Fakta lain menunjukkan data kementrian agama dari tahun 2004 hingga 2007, pendirian gereja naik 153%, gereja protestan 131% , Vihara bertambah 368% dan pura Hindu 475,25% sedangkan masjid hanya 64%.[iv] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn4] Standar Ganda Jika isu toleransi dan sebaliknya intoleransi ini dilihat dari cara pandang yang sama, mungkin tidak terlalu masalah. Namun, isu ini sangat pro pada cara pandang orang kafir juga barat yang memiliki ideologi tertentu. Walhasil, ketika konsep toleransi dan intoleransi diterapkan, ada dominasi kepentingan Barat di dunia islam.[v] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn5] Secara terminologi, kata “tolerance” (toleransi) sebagaimana dalam The New International Webster Comprehensive Dictionary of The English Language (1996 : 1320) diartikan dengan menahan perasaan tanpa protes (to endure without protest). Artinya, seseorang tidak berhak protes atas argument orang lain, meskipun itu gagasan yang salah dalam keyakinan. Inilah toleransi dalam pengertian Barat.[vi] [http://www.blogger.com/blogger.g? blogID=9161820191409949361#_edn6] Berbeda dengan islam. Islam mengartikan toleransi dengan istilah “tasamuh”. Dalam kamus Al-Muhit, Oxford Study Dictionary English-Arabic (2008 : 1120). Isitilah tasamuh memiliki arti tasahul (kemudahan). Artinya, Islam memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk menjalankan apa yang ia yakini sesuai dengan ajaran masing-masing tanpa ada tekanan dan tidak mengusik ketauhidan.[vii] [http://www.blogger.com/blogger.g? blogID=9161820191409949361#_edn7] Dari penjelasan diatas, perbedaan sudah sangat jelas. Konsep toleransi saat ini sebenarnya tidak ada dalam islam, karena memberikan kebebasan tanpa batas. Menahan perasaan tanpa protes dalam hal apapun, tentu saja tidak bisa diterima oleh agama Islam. Menurut Barat, keyakinan dalam bentuk apapun diperbolehkan walaupun mengolok-olok agama lain tetapi diyakini sebagai sebuah kebenaran maka harus diterima. Termasuk perkara- perkara lain, menghina nabi, kehidupan cinta sesama jenis, pergaulan dan seks bebas, termasuk diantaranya soal kekerasan. Andaikata seorang muslim yang melakukan kekerasan akan dianggap terorisme, sementara apabila non-muslim akan dianggap pesakitan. Terminologi toleransi ini sering dipakai kalangan liberal dalam melihat berbagai persoalan di tengah masyarakat. Namun demikian, mereka tidak konsisten dengan konsep mereka sendiri untuk tidak/tanpa protes terhadap pendapat yang berbeda dari pemikiran/konsep yang mereka bawa. Umat islam dipaksa tunduk dengan argumentasi mereka, kendati itu menyalahi konsep mereka sendiri. Hal Ini merupakan standar ganda, akan bermanfaat dari dua sisi dan untuk yang memaksakan pendapat tersebut baik dengan cara halus (soft power) atau pun dengan kasar (hard power), misalnya dengan melakukan invasi militer. Keadilan Islam Islam memandang keragaman agama, keyakinan, suku, ras dan bahasa sebagai perkara yang alami dan lumrah. Islam tidak berusaha menghapus keragaman tersebut dengan cara memaksa semua orang untuk meninggalkan agama dan keyakinan mereka. Islam dengan tegas melarang seorang muslim memaksa orang kafir memeluk agama islam. Namun, islam hadir untuk mengatur keragaman pluralitas yang ada ditengah-tengah masyarakat agar terbina kerukunan dan sikap saling menghargai satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, Islam pun menyeru manusia meninggalkan keyakinan dan sistem hidup kufur, menuju agama Islam yang lurus.[viii]
  • 3. ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 3/4 [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn8] Berkaitan dengan toleransi, Islam menggariskan sejumlah ketentuan sebagai berikut :[ix] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_edn9] 1. Islam tidak akan pernah mengakui kebenaran agama dan keyakinan selain islam. Seluruh keyakinan agama selain islam adalah kekufuran. Demokrasi, pluralisme, sekularisme, liberalisme dan semua paham yang lahir dari paham-paham tersebut adalah kekufuran. Begitu pula agama Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, kebathinan, dan lain sebagainya, semuanya adalah kekufuran. 2. Tidak ada toleransi dalam perkara-perkara yang telah ditetapkan oleh dalil-dalil qath’I, baik menyangkut masalah akidah maupun hukum syariah. Dalam perkara akidah, islam tidak pernah toleran terhadap keyakinan yang bertentangan pokok-pokok akidah islam seperti : ateisme, politeisme, Al-qur’an tidak lengkap, adanya nabi dan rasul baru setelah wafatnya Nabi saw, pengingkaran terhadap hari akhir dan semua hal yang berkaitannya, dan lain-lain. Adapun dalam hukum syairah contohnya adalah menolak kewajiban sholat, zakat, puasa, jilbab bagi muslimah, dan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan berdasarkan dalil qath’i. 3. Islam tidak melarang kaum muslim untuk berinteraksi dengan orang-orang kafir dalam perkara mubah seperti jual beli, kerjasama bisnis, dan lain sebagainya. Larangan berinteraksi dengan orang kafir terbatas pada perkara yang dilarang syariah seperti menikahi wanita musyrik-kecuali ahlul kitab, menikahkan wanita muslimah dengan orang kafir, perwalian, dan lain sebagainya. 4. Ketentuan-ketentuan diatas tentu tidak menafikan kewajiban kaum muslim untuk berdakwah dan berjihad melawan orang-orang kafir dimanapun mereka berada. Hanya saja, pelaksanaan dakwah dan jihad harus sejalan dengan syariah. Orang kafir yang hidup di negara islam dan tunduk terhadap kekuasaan islam, dalam batas-batas tertentu diperlakukan sebagaimana kaum muslim. Hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara daulah islam sama dengan kaum muslim. Harta dan jiwa mereka dilindungi. Kesimpulan Alhasil, isu intoleransi adalah permainan kaum liberal sebagai corong Barat. Karakteristik kaum liberal adalah menjadikan kebebasan-kebebasan sebagai fokus utama mereka, yakni kebebasan tanpa batas yang menerjang norma-norma agama. Tema sentral yang biasa mereka usung ialah pemisahan agama dari politik, demokrasi, HAM, kesetaraan jender, kebebasan penafsiran teks agama, toleransi beragama, kebebasan berekspresi, persamaan agama (pluralism). Maka dari itu, umat islam tidak perlu terpancing dengan stigmasisasi intoleransi ini. Umat tidak dibenarkan jika kemudian –agar tidak disebut intoleran- bersikap memaklumi dan menghargai sesuatu yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Wallahu'alam Penulis : Wandra Irvandi (aktivis) [i] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref1] Ali Mustofa Akbar, “Umat Islam Tidak Toleran?” dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H. [ii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref2] Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : 2008. [iii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref3] Dr. Anis Malik Toha, “Tren Pluralisme Agama : Sebuah Tinjauan Kritis”, Gema Insani Press. 2005, dalam Ali Mustofa Akbar, “Umat Islam Tidak Toleran?” dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H. [iv] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref4] http://www.republika.co.id/berita/dunia- islam/islam-nusantara/12/06/03/m51lw4-pertumbuhan-masjid-di-indonesia-rendah
  • 4. ivanacmblog.blogspot.com/2013/01/menggugat-toleransi.html 4/4 [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/12/06/03/m51lw4-pertumbuhan-masjid-di-indonesia-rendah] [v] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref5] Mujiyanto, “Standar Ganda Kelompok Liberal”, dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H. [vi] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref6] Ibid [vii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref7] ibid [viii] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref8] Fathiy Syamsuddin Ramadhan An-Nawiy “Keadilan Islam – Dalam Keragaman dan Perbedaan” dalam Majalah Alwaie, no.148 tahun XIII, 1-31 Desember 2012/ muharram 1434 H. [ix] [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9161820191409949361#_ednref9] Ibid, baca juga mengenai perbandingan toleransi Barat dan toleransi dalam Islam, Adian Husaini, “Piagam Madinah dan Toleransi Beragama” Posted 20th January by ivan acm Add a comment Masukkan komentar Anda... Beri komentar sebagai: Google Account Publikasikan Pratinjau 0