Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan persatuan bangsa dalam pandangan Islam, di mana nasionalisme dianggap melemahkan persatuan umat dan hanya ideologi Islam lah yang mampu menyatukan umat secara utuh.
1. NASIONALISME DAN PERSATUAN BANGSA (koreksi total atas sumpah pemuda 1928)
Oleh
Selasa, 27 Oktober 2009 15:10 - Terakhir Diupdate Selasa, 27 Oktober 2009 15:33
{mosimage}Sebagaimana kita ketahui bersama setiap tanggal 28 Oktober
diperingati sebagai hari sumpah pemuda, sumpah pemuda diyakini oleh bangsa Indonesia
sebagai momen pemersatu bangsa dan juga momen mengkokohkan nasionalisme. Masih
mampukah nasionalisme itu menjadi ikatan untuk menyatukan bangsa?
Hakikat Nasionalisme
Syaikh Taqiyuddin an- Nabhani ,dengan jernih menjelaskan nasionalisme ini Dalam bukunya,
Nizham al- Islam, beliau membedakan nasionalisme/kebangsaan dengan patriotisme .
Meskipun sama-sama lahir dari naluri mempertahankan diri. Dalam patriotisme , perasaan yang
dominan adalah upaya untuk mempertahankan diri dari ancaman luar , sementara dalam
nasionalisme yang dominan adalah keinginan yang muncul dari kecintaan akan kekuasaan ,
terutama atas bangsa – bangsa lain.
Pada awalnya keinginan mempertahankan diri atau mencintai kekuasaan adalah
sah-sah saja. Namun kemudian, ia menjadi berbahaya tatkala dijadikan sebagai ikatan untuk
mempersatukan manusia atas dasar ras/etnik sebagai sesuatu yang paling suci dan paling
tinggi. Nasionalismelah yang menyebabkan konflik terus-menerus , karena satu nation
(bangsa/suku) sering bersaing untuk saling menguasai dan menaklukkan bangsa/suku yang
lain. Semangat nasionalisme ini pula yang turut mendompleng ambisi bangsa-bangsa kapitalis
untuk melakukan kolonialisasi yang penuh darah atas bangsa-bangsa lain.
Sama halnya nasionalisme yang merusak, patriotisme merupakan ikatan yang lemah, rapuh
dan tidak kekal. Pasalnya, patriotisme akan muncul kalau ada ancaman/musuh dari luar.
Setelah ancaman/musuh ini hilang, pudarlah ikatan ini; Di beberapa negara patriotisme menjadi
senjata ampuh untuk melawan kolonialisme, namun menjadi lumpuh setelah penjajah lenyap.
Ironisnya, kaum patriotis dan kaum nasionalis ini kemudian menerima dan mengadopsi sistem
politik, ekonomi, dan pemerintahan warisan bangsa penjajah.Walhasil penjajahan
sesungguhnya masih langgeng hingga kini.
Lagipula, nasionalisme maupun patriotisme tidak memiliki konsepsi untuk menyelesaikan
persoalan kehidupan. Rasa kesatuan kebangsaan hanya dimanfaatkan untuk memadukan
kekuatan demi mengusir penjajah dan tidak dijabarkan dalam strategi penataan struktur sosial,
politik, dan ekonomi yang merealisasikan kesatuan dan kedaulatan bangsa-bangsa pasca
penjajahan.
Pandangan islam tentang nasionalisme
Dalam konteks inilah Syaikh Taqiyuddin menyebutkan bahwa ikatan yang terkuat bagi suatu
masyarakat/bangsa adalah ikatan ideologis yang memiliki solusi komprehensif atas seluruh
persoalan manusia. Untuk itu, dalam konteks dunia islam, ideologi Kapitalisme hanya akan bisa
dilawan dengan ideologi islam, bukan dengan nasionalisme.
Lebih dari itu, dalam pandangan islam, nasionalisme maupun patriotisme jelas diharamkan.
Bahwa umat islam harus mempertahankan dirinya, itu benar. Namun, dorongannya bukanlah
nasionalisme/patriotisme, tetapi perintah Allah SWT untuk berjihad. Islam tidak melarang kaum
1 / 3
2. NASIONALISME DAN PERSATUAN BANGSA (koreksi total atas sumpah pemuda 1928)
Oleh
Selasa, 27 Oktober 2009 15:10 - Terakhir Diupdate Selasa, 27 Oktober 2009 15:33
muslim untuk meraih kekuasaan dan memperluas kekuasaan. Namun, kekuasaan dalam islam
bukanlah kekuasaan itu sendiri. Tetapi untuk menerapkan syariah di tengah-tengah umat islam
sekaligus menyebarluaskan dakwah islam ke seluruh dunia.
Ikatan nasionalisme ini semakin jelas keharamannya ketika menjadi tujuan tertinggi dan
mengalahkan ikatan akidah islam. Dalam islam, ikatan tertinggi yang menyatukan manusia
adalah akidah islam. Dengan tegas Allah SWT berfirman yang artinya: sesungguhnya kaum
mukmin itu bersaudara (QS al-Hujurat [49] : 10). Artinya, bangsa atau etnis manapun, selama ia
mukmin, adalah saling bersaudara.
Ikatan nasionalisme sesungguhnya telah memecah belah umat islam dalam negara bangsa
(nation state) yang berbeda- beda. Padahal, sebelum itu mereka dipersatukan selama
berabad-abad dalam wadah Daulah Islamiyah. Sepertinya sikap mementingkan keselamatan
bangsa sendiri ini akan menyelamatkan. Nyatanya tidak. tindakan seperti itu justru akan
memperkuat penjajah kapitalis seperti AS untuk memperluas penjajahannya. Diamnya umat
islam karena lebih mendahulukan kepentingan bangsanya membuat AS secara leluasa
menyerang negeri-negeri islam dulu hingga sekarang seperti Afganistan dan Irak sekaligus
mendukung Israel menyerang palestina. Iran pun berada dalam ancaman AS. Bukan
mustahil,Indonesia adalah giliran selanjutnya.
Namun, perlu juga kita tegaskan, menolak nasionalisme sebagai paham bukan berarti kita
tidak mencintai bangsa . Perjuangan kaum muslimin seharusnya untuk menolak kapitalisme
sekaligus berupaya menerapkan syariah islam dalam wadah Khilafah justru didorong oleh rasa
cinta kepada bangsa ini. Bukankah akibat penerapan ideologi kapitalisme bangsa ini termasuk
bangsa-bangsa lain di dunia islam menderita? Bukankah pula hanya syariah islam yang akan
menjadi solusinya?.
Menolak nasionalisme bukan pula berarti kita menginginkan negara dan bangsa ini terpecah-
belah. Justru syariah islam akan memperkuat sekaligus memperluas persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara ini. Sebab, syariah islam telah mengharamkan setiap upaya pemisahan dan
disintegrasi umat. Khilafah islam akan menjadi Negara global yang lintas bangsa, suku, warna
kulit, bahkan agama. Ikatan yang mengikat mereka adalah ikatan ideologi bukan ikatan
nasionalisme. Oleh karena itu maka sudah saatnya kaum muslim pada umumnya dan para
pemuda atau mahasiswa pada khususnya berjuang menegakkan syariah dan khilafah sebagai
konsekuensi keimanan kita kepada Allah SWT .
Terselengaranya Kongres Mahasiswa Islam Indonesia yang dihadiri lebih dari 5000
mahasiswa Islam dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia yang bersumpah untuk
perjuangkan syariah dan khilafah yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Lembaga
Dakwah Kampus (BKLDK) pada 18 Oktober 2009 yang lalu harus direspon positif karena
sebagai wujud koreksi atas pergerakan mahasiswa atau pemuda yang selama ini ada dan
momentum tonggak perubahan sejarah mahasiswa atau pemuda menuju kehidupan yang lebih
baik.
Sumpah generasi muda negeri ini, telah menyatakan secara intelektual solusi mendasar atas
segala persoalan yang menimpa negeri ini. Mereka menyatakan, bahwa syariah Islam dalam
2 / 3
3. NASIONALISME DAN PERSATUAN BANGSA (koreksi total atas sumpah pemuda 1928)
Oleh
Selasa, 27 Oktober 2009 15:10 - Terakhir Diupdate Selasa, 27 Oktober 2009 15:33
naungan Khilafah Islamiyyah sebagai solusi tuntas persoalan yang menimpa masyarakat
Indonesia dan juga negeri-negeri Muslim lainnya. Semoga, Allah SWT mendengarkan sumpah
yang telah mereka nyatakan. Semoga, sumpah ini menjadi titik awal kebangkitan para
intelektual muda Muslim untuk menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Insya
Allah, Khilafah Rasyidah yang telah dijanjikan tidak akan lama lagi segera berdiri, amin. Allahu
Akbar!
Wallah a’lam bi ash-shawab
Andi Perdana G
Bendum BKIM IPB 2006-2007, ketum Al marjan FPIK 2007-2008
Email:pangeran.futuhat@gmail.com
3 / 3