Bab ini membahas tentang sumber-sumber hukum Islam yaitu Al-Qur'an, Hadis, dan Ijtihad. Al-Qur'an merupakan sumber utama hukum Islam, diikuti oleh Hadis, sedangkan Ijtihad digunakan untuk menemukan hukum baru berdasarkan sumber-sumber tersebut. Umat Islam diasuh untuk selalu menjadikan ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
2. Bab IV
Sumber Hukum Islam
Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis kedudukan al-Qur’an, Hadits,
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
4.8 Mendeskripsikan macam-macam Sumber
Hukum Islam.
3. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
A. Menganalisis kedudukan al-Qur’an,
Hadits, dan Ijtihad sebagai Sumber
Hukum Islam
B. Mendikripsikan macam-macam
Sumber Hukum Islam
C. Penerapan Sumber Hukum Islam
dalam Kehidupan sehari-hari
4. Al Qur’an dan Hadits
Pedoman Hidupku
Kedudukan Al Qur’an
sebagai Sumber
Hukum Islam
Kedudukan Hadits
sebagai Sumber
Hukum Islam
Kedudukan Ijtihad
sebagai Sumber
Hukum Islam
Menjadikan
Hadits sebagai
Pedoman Hidup
Menjadikan Al
Qur’an sebagai
Pedoman Hidup
Menjadikan
Ijtihad sebagai
Pedoman Hidup
Nilai
Perilaku
SUMBER HUKUM ISLAM
6. 1. Al-Qur’an
a. Pengertian Al-Qur’an
Menurut etimologi : Al-Qur’an merupakan bentuk
masdar dari kata kerja, qara’a yang berarti bacaan;
berbicara tentang sesuatu yang ditulis; atau melihat
dan menelaah.
Pengertian menurut istilah, definisi Al-Qur’an
disampaikan oleh banyak ulama salah satunya
disampaikan DR. Subhi as-Salih. Menurut DR. Subhi
as-Salih definisi
Al-Qur’an yaitu Kalam Allah Swt. yang merupakan
mukjizat dan diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw., ditulis dalam mushaf, diriwayatkan secara
mutawatir, serta membacanya bernilai ibadah.
7. b. Kedudukan Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum
Islam
Al-Qur’an merupakan sumber rujukan hukum utama.
Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam sebagai
berikut.
1) Sebagai rujukan pertama dalam menetapkan hukum atau
ketentuan suatu perkara dalam kehidupan.
2) Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama. Oleh karena
itu, segala ketentuan hukum dari sumber lain yang bertentangan
dengan ketentuan Al-Qur’an dipandang batal dan tidak
boleh digunakan. Diperlukan kajian mendalam sebelum
menentukan suatu ketentuan dalam ajaran Islam.
3) Sebagian ketentuan dalam Al-Qur’an hanya bersifat garis
besar dan ada pula yang telah dijelaskan secara terperinci.
8. c. Kandungan Hukum dalam Al-Qur’an
Kandungan hukum dalam Al-Qur’an dibagi menjadi empat
aspek sebagai berikut.
1) Hukum peribadatan dan muamalah.
2) Kisah-kisah para nabi.
3) Informasi kehidupan dan alam semesta di antaranya informasi
tentang terbentuknya alam semesta dan penciptaan manusia.
4) Janji dan ancaman Allah Swt. terhadap seluruh manusia.
d. Dalalah Al-Qur’an
Dalalah adalah kandungan pengertian yang terdapat pada suatu
kata atau kalimat dalam nas Al-Qur’an. Dalalah Al-Qur’an terbagi
menjadi dua, yaitu dalalah qat‘i dan dalalah zanniy.
9. 2. Hadits dan Sunah
a. Definisi Hadits dan Sunah
Hadits
Menurut Muhadditsin / para ahli
hadits : Hadits adalah, segala
perkataan, perbuatan, dan
ketetapan Nabi Muhammad saw.
Hadits Nabi Muhammad saw.
diceritakan secara turun-temurun
dari satu generasi kepada generasi
berikutnya. Oleh karena itu, dalam
ilmu hadits, dikenal tiga istilah
yaitu Sanad, Matan, dan Rawi.
Sunah
Sunah yaitu segala yang dinukilkan
dari Nabi Muhammad saw.
mencakup perkataan, perbuatan,
ketetapan, pengajaran, sifat,
tingkah laku, perjalanan hidup baik
terjadi sebelum masa kerasulan
maupun sesudah kerasulan. Sunah
Nabi Muhammad saw. terbagi
menjadi tiga, yaitu sunah qauliah,
sunah fi‘liah, dan sunah taqririah.
10. b. Kedudukan
Hadits sebagai
sumber hukum
Islam
c. Fungsi
Hadits
terhadap
Al-Qur’an
Hadits
berkedudukan
sebagai sumber
hukum kedua
dalam Islam
setelah
Al-Qur’an.
Pernyataan
tersebut
terdapat pada
Surah
An nisa/4 : 59
Memperkuat hukum yang
telah ditetapkan Al Qur’an
( Bayan Taqrir)
Penjelasan atau perincian
ayat-ayat Al Qur’an yang
masih bersifat umum
(Bayan Tafsir)
Menetapkan hukum-hukum
yang tidak terdapat di dalam
Al Qur’an
( Bayan Tasyri’)
d. Klasifikasi
Hadits
Mutawatir
Masyhur
Ahad
11. Hadits Mutawatir Hadits Ahad
De
fin
isi
Ma
ca
m
Mutawatir
Lafzi
Mutawatir
Maknawi
Sahih
Hadits mutawatir
adalah hadits yang
diriwayatkan oleh
para perawi
dengan banyak
jalur periwayatan.
Daif
Hasan
De
fin
isi
Ma
ca
m
Hadits ahad
adalah hadits yang
diriwayatkan oleh
satu jalur atau
beberapa jalur
periwayatan yang
tidak mencapai
derajat mutawatir.
12. 3. Ijtihad
a. Definisi Ijtihad
Kata ijtihad berasal dari bahasa Arab, ijtahada-
yajtahidu-ijtihadan yang artinya segala kemampuan,
bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga, atau
bekerja secara optimal. Secara istilah, ijtihad artinya
menggunakan pikiran dengan penuh kesungguhan
untuk menemukan hukum atau ketentuan tentang
sesuatu hal berdasarkan aturan dalam Al-Qur’an dan
hadits serta kaidah berijtihad.
13. b. Syarat-Syarat
Mujtahid
d. Cara-
Cara/Bentuk
Ijtihad
c. Kedudukan
Ijtihad
1) Memahami isi Al-Qur’an dan hadis,
terutama berkaitan dengan hukum.
3) Menguasai ilmu usul fikih dan
kaidah-kaidah fikih yang luas.
4) Mengetahui ijma‘ para ulama dan
perkembangan hukum dalam Islam.
5) Memahami keadaan masyarakat,
baik dari sisi adat istiadat, kebiasaan,
sosial, hingga psikologi masyarakat.
2) Menguasai bahasa Arab dengan
segala kelengkapannya untuk
menafsirkan Al-Qur’an dan hadits.
Hukum yang
dihasilkan dari
ijtihad tidak boleh
bertentangan
dengan Al-Qur’an
dan hadits.
Pernyataan tersebut
dijelaskan dalam
hadits riwayat
Darimi.
1)Ijma’
2) Qiyas
3)Istihsan atau Istislah
4) Istishab
5)Maslahah Mursalah
6)Al ‘Urf
7) Suddu Zara’i
14. B. Penerapan Sumber Hukum Islam
dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjadikan
Al-Qur’an
sebagai
Pedoman
Hidup
Berperilaku
Ikhlas
Taat
Beribadah
kepada Allah
Swt.
15. Menjadikan
Al-Qur’an
sebagai
Pedoman
Hidup
Berperilaku
Ikhlas
Taat
Beribadah
kepada Allah
Swt.
Mendengarkan bacaan
ayat Al-Qur’an
Membaca dan
menghafalkan Al-Qur’an
Memahami dan
mentadaburi Al-Qur’an
Mengamalkan
kandungan Al-Qur’an
Mengajarkan Al-Qur’an
Rela menerima segala
ketetapan Allah Swt.
Tidak memilih satu
aturan dengan
mengabaikan aturan lain
Melaksanakan aturan
Allah Swt. dengan baik
Mempelajari perintah
dan larangan dalam
beribadah sesuai hukum
Islam
Melaksanakan ibadah
sesuai perintah Allah
Swt.
Menerapkan tata cara
beribadah sesuai hadits
dan ijtihad ulama
16. C. KESIMPULAN
1. Sumber hukum Islam ada 3 : Al Qur’an, Hadits dan Ijtihad.
2. Kedudukan sumber hukum Islam :
1). Al Qur’an
2). Hadits
3). Ijtihad
3. Pedoman hidup umat Islam : Al Qur’an.
4. Melaksanakan aturan Allah Swt. dengan baik dan ikhlas.
5. Menerapkan tata cara beribadah sesuai hadits dan ijtihad
ulama.
C. Kesimpulan
17. 1. Jelaskan pengertian Al Qur’an, Hadits dan Ijtihad.
2. Jelaskan isi pokok/ kandungan Al Qur’an
3. Jelaskan pengertian hadits mutawatir dan hadits ahad serta
klasifikasinya.
4. Carilah tiga macam contoh ayat-ayat al Qur’an dalalah Qath’i dan
tiga macam contoh ayat-ayat Al Qur’an dalalah Zhanni.
5. Minum whisky ,mansion,vodka hukumnya haram.
Bagaimanakah caranya para ulama menentukan hukum
tersebut ?
6. Deskripsikan bagaimanakah penerapan perilaku umat Islam
dalam menjadikan AlQur’an sebagai pedoman hidup,
berperilaku ikhlas dan taat beribadah kepada Allah
D. Tugas Individu