Tugas akhir ini membahas tentang dasar-dasar ajaran Islam meliputi agama Islam, sumber hukum Islam, dan dasar-dasar aqidah Islam. Pembahasan mencakup pengertian, ciri-ciri, dan peranan agama Islam dalam kehidupan manusia, sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran, sunnah, dan ijtihad, serta pengertian dan sumber aqidah Islam.
Al quran dan assunnah panduan hidup oleh Ustazah Shahidah Sheikh Ahmad
RESUME TUGAS AKHIR BAB 1-4
1. TUGAS AKHIR RESUME BAB 1-4
Oleh :
Nama : Gusti Randa
NIM : 21 2013 335
Fakultas Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2013
2. BAB I
DASAR-DASAR AGAMA ISLAM
1.1.Pengertian Agama
Agama adalah apa yang disyari’atkan allah dengan perantara Nabi-nabiNya, berupa perintah-
perintah,larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan di dunia akhirat.
1.2.Macam-Macam Agama
Secara garis besar agama terbagi menjadi dua,yaitu :
1. Agama Syamawi ialah Agama yang bersumber dari Allah swt.
Yang disampaikan kepada umat manusia melalui para rasulNya,sejak nabi Adam as.
Sampai kepada nabi terakhir Muhammad saw, yang disebut Agama Islam.
2. Agama Ardhi (bumi) ialah Agama yang berasal dari bumio karya manusia,yaitu selain
agama islam.
1.3. Ciri-ciri khusus Agama Islam
Agama Allah
Agama bersumber dari Allah swt. Baik berupa wahyu langsung (Qur’an), maupun wahyu tak l
angsung ( Sunnah ).
Mencangkup seluruh aspek kehidupan
Islam adalah agama yang mengatur manusia dalam semua lapangan kehidupannya,mulai dari
lahir hingga wafat, masalah pribadi sampai masalah masyarakat bahkan kehidupan berbangsa
dan bernegara juga diatur dalam islam.
Berlaku untuk seluruh umat sampai akhir zaman
Islam adalah agama universal, yang berlaku untuk semua umat, senantiasa sesuai dengan
keadaan dan waktu.
Sesuai denga fitrah manusia
Islam sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti diciptakan oleh Allah memiliki
akal,selanjutnya dilarang mabuk demi memelihara fitrah akal itu.
Menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya
Akal manusia itu fitrah,maka ia wajib dipelihara.
Menjadi rahmat bagi alam semesta
Allah mengutus Muhammad saw.itu adalah untuk menjadi rahmad sekalian alam.
Berorientasi ke depan tanpa melupakan masa kini
Mengatur keseimbangan antar kehidupan dunia dan akhirat,islam memerintahkan supaya
mempersiapkan diri untuk akhirat, teteapi tidak boleh lupa mempersiapkan nasib di dunia ini.
Menjanjikan al jaza ( imbalan )
Memberi imbalan yang adil terhadap pemeluknya, bagi orang yang beriman dan beramal
shalih akan diberi pahala dan dimasukkan ke surga, sebaliknya bagi orng yang kufur akan
berdosa dan dimasukkan ke neraka.
1.4. Manusia Membutuhkan Agama
Dengan demikian berarti setiap jiwa hakekatnya membutuhkan agama yang meliputi ;
Aqidah,ibadah, akhlakbdan mu’amalah, untuk mencapai kebahagiaan hidupnya.
3. 1.5.Peran Agama Islam Dalam Kehidupan Manusia
Keberadaan agama islam adalah untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia agar tidak
terjadi benturan kepentingan antara satu dengan yang lain, sehingga keberadaan islam memang terasa
menjadi rahmat bagi semesta alam ini.
1.6. Garis-garis Besar Ajaran Islam
Ada empat,yaitu mencakup aspek aqidah,ibadah,akhlak dan mu’amalah duniawiyah :
a. Aqidah adalah aspek keyakinan tentang Allah,para malaikat,kitab-kitab,para rasul.hari
akhir dan taqdir.
b. Ibadah adalah segala cara dan upacara pengabdian yang bersifat ritual yang telah
diperintahkan dan diatur cara-cara pelaksanaanya dalam al-qur’an dan sunnah Rasul
seperti ; shalat,puasa,zakat dan haji.
c. Akhlak adalah nilai dan perilaku baik dan buruk seperti ; sabar, syukur, btawakkal dan
sebagainya.
d. Mu’amalah adalah aspek kemasyarakatan yanh mengatur pergaulan hidup manusia di
atas bumi,baik tentang benda, perjanjian, jual-beli, ketata negaraan dan sebagainya.
Prinsip- Prinsip Dasar Islam.
1. Kehormatan manusia ( karamah Insaniyah ).
2. Kesatuan umat manusia
3. Kerjasama umat manusia
4. Toleransi
5. Kemerdekaan
6. Keadilan
7. Memenuhi janji
8. Kasih sayang dan mencegah kerusakan
4. BAB II
SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM
Dapat dipahami bahwa sumber ajaran islam yang pertama adalah al-Qur’an, kedua as Sunnah
dan jika dari kedua sumber utama itu tidak dijumpai dalilnya,maka alternatif ketiga adalah Ijtihad.
2.1. Al Qur’an
a. Pengertian.
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantara
malaikat Jibril as.
b. Fungsi dan peranan al-Qur’an.
a. Sebagai wahyu allah
b. Sebagai Mu’jizat
c. Sebagai pedoman hidup
d. Sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab terdahulu
c. Nama-nama al-Qur’an.
a. al Kitab
b. al Furqan
c. az Zikru
d. al Mau’izhah
e. al Hudah
f. as syifa
d. Cara Turunnya Al-Qur’an.
a. Periode Makiyah ialah ayat-ayat yang turun sebelum Nabi hijrah ke Madinah.
b. Periode Madaniyah ialah ayat-ayat yang turun sesudah Nabi hijrah ke Madinah.
Adapun hikmah al-qur’an itu diturunkan secara berangsur-angsur adalah :
1. Untuk Nabi :
1. Meringatkan Nabi dalam menerima wahyu.
2. Memudahkan Nabi dalam menjelaskan kandungan al-qur’an dan mencontohkan
pelaksanaanya.
3. Meneguhkan hati Nabi dalam menghadapi celaan dan penganiayaan orang-orang
musyrik.
2. Untuk umat :
1. Memudahkan umat untuk menghafal al-qur’an.
2. Memudahkan umat untuk memahami al-qur’an.
3. Mempersiapkan bangunan al-qur’an dengan landasan yang sempurna yang dapat
menghancurkan kepercayaan yang bathil dan tradisi yang merusak.
4. Membangun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan keimanan
sejati, peribadi yang benar dan akhlak terpuji.
5. Meneguhkan hati orang yang beriman dan meringankan beban penderitaan mereka
dalam menegakkan dan memperjuangkan islam.
a. Sejarah Pengumpulan al-Qur’an
a.Pada masa Rasulullah saw.
b.Pada masa Abu Bakar Siddiq.
c.Pada masa Utsman bin Affan.
5. 2.2. AS-SUNNAH.
A. Pengertian.
Sunnah menurut terminologis,ada beberapa definisi,yaitu :
a. menurut ulama’Muhsaditsin
b. menurut ulama’ushul fiqh
c. menurut ulama’fiqh ( fuqaha )
Makna lain dari sunnah adalah hadits,khabar dan atsar,namun mungkin terdapat sedikit
Perbedaan,untuk mengetahui lebih jelas ada tiga uraian sebagai berikut :
a. Hadits.
Menurut bahasa berarti komunikasi,cerita atau percakapan.
b. Khabar.
Adalah sinonim dari hadits,yaitu sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw.dari
perkataan,perbuatan,taqrir atau sifat,yang bersumber dari Nabi atau dari orang
lain.
c. Atsar.
Secara bahasa atsar berarti sisa atau peningggalan sesuatu. Sedangkan pengertian
menurut istilah ada dua,yaitu :
1) Atsar adalah sinonim hadits, yaitu segala sesuatu yang berasal dari Nabi saw.
2) Atsar adalah sesuatu yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in, yang
terdiri atas perkataan atau perbuatan.
B. Macam-macam as-Sunnah
a. as-Sunnah ditinjau dari bentuknya,ada tiga yaitu:
1. Qauli,yaitu sunnah berupa perkataan Nabi saw.
2. Fi’li,yaitu seluruh perbuatan yang dilaksanakan oleh Nabi saw.
3. Taqrir,yaitu perkataan atau perbuatan sahabat yang diakui atau disetujui oleh
Nabi saw, hukumnya sama dengan perkataan atau perbuatan Nabi sendiri.
b. as-Sunnah ditinjau dari jumlah perawi,ada dua:
1. Mutawatir, yaitu sunnah atau hadits yang diriwayatkan oleh
Banyak perawi disetiap tingkatan ( thabaqah ) yang mana
Mereka mustahil sepakat untuk berbohong dari riwayat itu
harus bersifat indrawi ( masyhur ). Sunnah mutawatir terbagi tiga,yaitu;
Mutawatir lafzi : suatu hadits yang sama bunyi lafaz menurut perawi, juga
menurut hukum dan maknanya.
a. Mutawatir maknawi : Hadits yang berlainan bunyi lafaz . dan
maknanya, tapi dapat diambil dari kesimpulannya satu makna umum.
b. Mutawatir amali :n sesuatu yang dengan mudah dapat diketahui hal
itu berasal dari agama dan telah mutawatir di antara kaum muslimin,
bahwa Nabi melakukanya atau memerintahkan untuk melakukannya.
2. Ahad, yaitu hadits yang jumlah perawinya di setiap tingkatan tidak sampai ketingkatan
mutawatir. Hadits ahad ini terbagi tiga,yaitu:
a. Masyhur : hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi
atau lebih dan tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir.
b. Aziz : Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang perawi saja, walaupun didalam satu
tingkatan.
c. Gharib : Hadits yang diriwayatkan oleh satu perawi saja.
6. c. as-Sunnah ditinjau dari kualitasnya, ada tiga:
1. Shahih.
Hadits Shahih ialah hadits yang bersambung sanadnya dengan
periwayatan perawi yang adil dan dhabith, ( yang diterimanya ) dari
perawi ( lain ) yang adil dan dhabith hingga ke akhir ( sanad )nya, serta
hadits tersebut tidak syadz dan tidak ber’illt. Definisi kreteria hadits
shahih :
1) Sanad hadits tersebut harus bersambung.
2) Perawinya adil ; muslim,tidak fasik,baligh dan berakal.
3) Perawinya dhabith ; cerdas dan memiliki ketelitian dalam menerima hadits.
4) Hadits itu tidak syadz ; tidak bertentangan dengan hadits shahih.
5) Hadits itu tidak mengandung ‘illat ; tidak cacat.
2. Hasan.
Hadits hasan adalah setiap hadits yang diriwayatkan
dan tidak terdapat pada sanadnya perawi yang pedusta, dan hadits itu tidak syadz,serta
diriwayatkan pula melalui jalan yang lain.
Kreteriahadits ada lima,yaitu :
1) Sanad hadits tersebut bersambung.
2) Perawinya adil.
3) Perawihnya kwalitas kedhabithannya kurang.
4) Hadits itu tidak syadz.
5) Hadits itu tidak mengandung’illat.
3. Dha’if.
Hadits dha’if ialah hadits yang tidak terhimpun padanya sifat-sifat hadits shahih dan
hasan.
Kreteria hadits dha’if ialah :
1) Sanad hadits itu terputus.
2) Terdapat cacat pada perawi dan matan
3) ( redaksi) hadits itu.
c. Kedudukan dan Fungsi as-Sunnah ( Hadits ) Terhadap al-Qur’an.
a. Kedudukan.
b. Fungsi.
Fungsi hadits terhadap al-qur’an ada tiga,yaitu :
1) Bayan Tafsir; hadits yang menerangkan ayat-ayat yang sangat umum/mujmal.
2) Bayan Taqrir; hadits yang berfungsi untuk memperkokoh pernyataan didalam al-
qu’an.
3) Bayan Tasyri; menetapkan hukum yang tidak ditetapkan didalam al-qu’an.
2.3. IJTIHAD
A. Pengertian.
Kata ijtihad berasal dari kata jahada,berarti berusaha sungguh-sungguh. Sedangkan
menurut mukti ali,ijtihad adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk membentuk penilaian
yang bebas tentang sesuatu masalah hukum berdasarkan isyarat-isyarat al-qur’an dan
As-sunnah.
B. Metode Ijtihad.
a. Qiyas, yaitu menerapkan hukum perbuatan tertentu kepada perbuatan lain yang
memiliki kesamaan.
7. b. Masalihul Mursalah, ialah menetapkan suatu ketentuan hukum yang didasarkan atas
nilai kemaslahatan atau manfaat yang dihajatkan oleh manusia, sementara tidak ada
dalil nash baik yang menganjurkan maupun yang melarang, tetapi ia sejalan atau sesuai
dengan tujuan syari’at.
8. BAB III
DASAR-DASAR AQIDAH ISLAM
3.1. Pengertian Aqidah
Aqidah bersal dari kata aqadah yang berarti buhul atau mahkota.Istilah aqidah ialah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima oleh manusia berdasarkan fitrah,akal dan wahyu yang di patrikan
didalam hati,diyakini keshahihannya dan ditolak kebenaran selainnya.
Menurut Al-Fauzan didalam bukunya kitab tauhid 1,secara etimologi aqidah berasal dari kata ‘aqd
yang berarti pengikatan.
Aqidah secara syara’ ini terbagi dua:
1.I’tiqadiyah adalah hal-hal yang tidak berhubungan dengan tatacara amal,seperti
I’tikad(kepercayaan) terhadap rububiyah allah dan kewajiban beribadah kepadanya,juga
berI’tikad terhadap rukun iman.
2.Amaliyah adalah sehubungan dengan tatacara amal,seperti;shalat,zakat,puasa,haji,dan segala
hukum yang amaliyah.
3.2.Sumber aqidah islam.
Sumber aqidah islam adalah alqur’an dan as-sunnah artinya apa saja yang di sampaikan oleh
allah didalam alqur’an dan oleh rasul dalam asunnah itu wajib di imani dan di amalkan.
3.3.Ruang lingkup pembahasan aqidah.
Ruang lingkup pembahasan aqidah meliputi;
1.Ilahiah,yaitu pembahasan tentng segala sesuatu yang berhubungan dengan tuhan (ilah),seperti
wujud allah sifat allah perbuatan-perbuatan(af’al) allah,dan lain-lain
2.Nubuwwah yaitu,pembahasan tantang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi,kitab
allah,mukjizat dan sebainya.
3.Ruhaniyah,yaitu pembahasan sesuatu yang berhungan dengan alam metafisik,seperti
malaikat,jin,ruh,iblis dan sebagainya.
4.Sam’iyah,x76yaitu pembahasan segala sesuatu yang hanya dapat diketahui dari (sam’i) danil
naqli berupa alqur’an as-sunnah,sunah seperti alam barzah,akhirat,azab kubur dan sebagainya
3.4. Tauhid sebagai landasan aqidah,iman dan islam.
1.Pengertian
Tauhid ialah meyakini ke esaan allah dalam rububiyah,iklas beribadah kepadanya,serta
menetapkan baginya nama-nama dan sifat-sifat nya
2.Pembagian tauhid
1.Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah ialah mengesakan allah swt dalam segala perbuatannya,dengan
meyakini bahwa dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk.
2. Tauhid Uluhyah
Tauhid Uluhyah yaitu tauhid ibadah,karna ilah maknanya adalah Ma’bud(itu yang di
sembah).
9. 3.Tauhid Asma’Wa sifat
Tauhid Asma’Wa sifat ialah beriman kepada allah dan sifat-sifatnya,dengan tidak
membanding-bandingkan nama atau sifatnya dengan makhluk ciptaan nya,karna sifat-sifat
allah itu tidak setara dengan yang lainnya.
Sifat-sifat allah;
a. al-Qudrah (berkuasa)
b. al-Iradah (berkehendak)
c. al-‘Ilmu (ilmu)
d. al-Hayat (hidup)
e. As-Sam’u dan al-Bashar (mendengar dan melihat)
f. Al-Kalam (berbicara)
g. Al-Istiwa’ ‘Arsy(bersemayam di atas ‘Arsy)
h. Al-‘Uluw (tinggi) dan al-Fawqiyyah (di atas)
i. Al-Ma’iyyah (kebersamaan)
3.4.1.Iman Kepada ALLAH
a.ayat-ayatQauliyah
Bukti-bukti tentang adanya Allah telah dirisalahkan pada manusia melalui para nabi dan
rasulnya,sejak adam as.sampai kepada Muhammad saw,mempunyai garis ajaran aqidah yang sama
dan sejalan,yaitu memberitahukan dengan pasti kepada seluruh manusia bahwa para nabi dan rasul
itu semua bertauhidkepada Allah swt.
Iman kepada allah tidak cukup hanya di lisan,melainkan harus bersikap tauhid; dalam niat,lisan
dan perbuatan,antara lain:
1) Tauhid Zat, yaitu mengiktikadkan bahwa zat Allah itu Esa,tidak berbilang.
2) Tauhid Sifat, ialah mengiktikadkan bahwa tidak ada sesuatu apapun yang menyamai sifat
Allah dan hanya Dia yang mempunyai sifat sempurna.
3) Tauhid Wujud, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah yang wujud dengan dirinya
sendiri,adanya Allah tidak membutuhkan yang lain.
4) Tauhid Af’al, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah yang menciptakan dan memelihara
alam semesta ini.
5) Tauhid Ibadah, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tempat
dan tempat menerima pertolongan
6) Tauhid Qasdi, yaitu mengitikadkan bahwa hanya kepada Allah segala amal ditujukan,tanpa
perantara(tawashu)dengan yang lain.
7) Tauhid tasyri’, yaitu mengitikadkan bahwa hanya hukum Allah yang paling sempurna untuk
mengatur kehidupan manusia.
a. Ayat-ayatKauniyah.
Menjelaskan tentang berbagai macam persoalan kehidupan dan fenomena alam,yang
merupakan ayat-ayat kauniyah sebagai bukti kekuasaan Allah,di luar jangkauan manusia.
3.4.2.Imankepadamalaikat.
Malaikat adalah termasuk makhluk ghaib,halus dan tidak dapat dicapai oleh panca indra.
10. 3.4.3.Iman kepada kitab.
Iman kepada kitab suci,didalam islam merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dengan iman
kepada Allah.
3.4.4.Iman kepada Rasul.
Rasul adalah manusia pilihan yang menerima wahyu dari Allah untuk di sampaikan kepada
ummat manusia serta menjadi teladan utama.
3.4.5.Iman kepada hari akhir.
Hari akhir adalah hari kiamat yang didahului dengan musnahnya alam semesta ini.
3.4.6.Iman kepada takdir (qada dan qadar).
qada berarti hukum, perintah, memerintahkan, menghendaki atau menjadikan.sedangkan qadar
berarti batasan atau menetapkan batas ukuran.
dengan kata lain ,qada ialah ketetapan allah yang belum terjadi.
sedangkan qadar adalah ketetapan allah yang telah terjadi.
3.5. Aplikasi Tauhid Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Ketahuidan seseorang kepada allah itu,tidak cukup hanya dalam hati dan lisan saja,tetapi mesti
dilihat pada aplikasi kehidupannya,antara lain;
3.5.1.Mencintai Allah melebihi dari segalanya.
Orang-orang yang bener-bener beriman kepada allah,ia akan mencintai allah lebih segala-
galanya,kalaupun ia mencintai sesuatu adalah karena allah swt,bukan menjadikan sebagai
tandingan allah.
3.5.2.Jika nama allah disebut bergetar hatinya.
Orang yang beriman akan bergetar hatinya,seakan-akan dia yang di panggil ketika nama allah
disebut,seperti orang tua akan terkejut ketika nama anak nya di panggil orang.
3.5.3.Rela dengan hukum allah dan rasulnya.
Orang yang beriman ia akan rela mengikuti semua hukum allah dan rasulnya,tidak ada sikap
penolakan sedikitpun.
3.5.4. Melaksanakan ajaran islam secara totalitas.
keputusan allah dan rasulnya itu,diwujudkan dalambentuk melaksakan ajaran islam secara
kaffah(total),yaitukehidupan pribadi,kluarga,masyarakat dan lain sebagainya.
3.5.5. istiqamah dengan keislamannya sampai akhir hayat.
Orang yang beriman itu senantiasa meningkatkan iman dan takwanya, lalu dia tetap teguh
mempertahankan keislamannya hingga akhir hayat.
3.6. Pengaruh pengalaman Dua kalimat Syahadat.
Iqrar la ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah, apabila dihayati secara benar pasti akan
mempengaruhi pribadibmuslim ke arah yang positif, dengan ridho akan mencintai Allah dan rasulnya,
lalu cinta kepada yangh lain; anak,istri,harta jabatan dan sebagainya atas dasar ridho dan cinta Allah.
Dua kalimat syahadat itu akan berpengaruh kepada tiga unsur, yaitu :
11. 1. Terhadap hati.
Hati yang diberi identitas syahadatain, akan melahirkan keyakinan yang benar dan akan
melahirkan ( niat ) motivasi yang ikhlas.
2. Tehadap akal.
Akal yang diberi identitas syahadatain, akan melahirkan pikiran yang islam.
3. Terhadap jasad.
Jasad yang diberi identitas syahadatin, akan melahirkan amal shalih sebagai ketetapan hati
dan rancanagn akal pikiran.
Hikmah didalam kehidupan, antara lain:
1) Melenyapakn kepercayaan –kepercayaan terhadap selain Allah.
2) Menanamkan semangat berani menghadapi maut.
3) Memberikan ketenangan jiwa.
4) Membuat kehidupan merasa lebih baik.
5) Melahirkan sikap ikhlas dalam beramal.
6) Memberikan keberuntungan lahir batin.
3.7. Hal-hal yang membatalkan Dua kalimat Syahadat.
Sifat dan sikap yang dapat membatalkan dua kalimat syahadat seorang muslim, diantaranya adalah:
1. Bertawakal bukan kepada Allah.
2. Syirik dalam beribadah kepada Allah.
3. Tidak mengakui bahwa semua nikmat adalah karunia Allah.
4. Beramal dengan tujuan selain Allah.
5. Menetapakn suatu hukum tidak berdasarkan hukum Allah.
6. Memperolok-olok al-qur’an dan as-sunnah.
7. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
8. Tidak mengimani al-qur’an secara utuh.
9. Mengangkat orang kafir menjadi pimpinan.
10. Suka menyekutukan Allah.
11. Memungkiri asma-asma Allah.
12. Beribadah bukan kepada Allah.
12. BAB IV
DASAR-DASAR AKHLAK
4.1.Pengertian Akhlak
Yaitu nilai prilaku baik atau buruk amal seseorang.
4.2.Perbadaan Akhlak dengan Moral dan Etika
1. Etika, bersumber dari hukum adat istiadat.sehingga jangkauan hukum adalah masyarakat
adat(daerah)tertentu.
2. Moral, bersumber dari hukum atas undang-undang suatu negarasehingga jangkauan
hukumnya adalah penduduk suatu bangsa negara tertentu.
3. Akhlak, bersumber dari al-qur’an dan as-sunnah sehingga jangkauan hukumnya adalah
seluruh umat manusia dari bangsa/negara manapun.
4.3.Kedudukan Akhlak Dalam Islam
Akhlak menduduki peranan penting dalam kehidupan manusia menjadi standar nilai bagi
bangsa atau menjadi ukuran nialai pribadi seseorang.
4.4.Hubungan Akidah,Ibadah dengan Akhlak
Merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Aqidah sebagai dasar keyakinan,syariat yang ditegakkan,yang menjadi indikator dari iman seseorang.
Sedangkan akhlak merupakan nilai prilaku seseorang.
4.5.Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak
Akhlak mahmudah
Akhlak mazmumah
4.5.1.Akhlak Mahmudah (baik)
a. Akhlak terhadap Allah
1. Taat kepada perintah Allah.
2. Bertawakkal kepada Allah.
3. Cinta kapada Allah.
4. Syukur kepada Allah.
5. Baik sangka kepada Allah.
b. Akhlak kepada Rasul.
1. Cinta kepada Rasul.
2. Mentaati atau Ittiba ‘Kepada Rasul.
3. Mengucapkan Selawat dan Salam.
c. Akhlak kepada Pribadi
1. Siddik (jujur).
Jika berkata selalu mengeluarkan perkataan yang benar sesuai dengan realita
yang ada.
2. Amanat(percaya).
Merupakan kepercayaan yang di berikan kepada seseorang berupa;
hak,anak,jabatan,dan sebagainya yang harus di jaga dan diplihara sebagaimana
semestinya.
13. 3. Sabar .
prilaku pengendalian diri seseorang terhadap semua ujian yang timpakan
kepadanya.
4. Tawaduk.
Rendah hati,selalu menghargai orng yang dihadapinya,tidak menganggap rendah
orang lain,menyingkirkan sifat iri,dengki dan sombong.karena ia sadar dirinya
tidak berdaya.
5. Menahan Hawa Nafsu.
Upaya pengendalian diri dari sesuatu yang dapt melakukanperbuatan tercela.
6. Menahan Amarah.
Menahan Amarah ini,juga termasuk pengendalian diri atas situasi yang tidak
kondusif,sehingga dapat memancing kemarahan.
d. Akhlak Kepada Keluarga
Akhlak Kepada Keluargaadalah sikap kasih sayang yang dibangun dalam bentuk
komunikasi di antara anggota keluarga,sehingga terjadi hubungan yang harmonis; anak-
anak yang menghormati orang tua,orang tua menyayangi mereka dan suami-istri saling
mencintai dan menghormati.
1. Sikap Anak Kepada Orang Tua.
yang harus dilakukan oleh anak kepada orang tua adalah birrul walidainyaitu
berbuat baik kepada keduanya.
2. Sikap Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya.
a. Memberi Nafkah
salah satu wujut tanggung jawab orang tua terhadap anaknya ialah
memberi nafkah lahiriah seperti; makan,minum,pakaian,dan tempat
tinggal.
b. mendidik
anak adalah laksana kertas putih dan suci,kemudian dia akan berubah
sesuai kondisi atau situasi yang menglilinginya,jika dia berada
dilingkungan yang baik maka,maka ia akan menjadi abaik,demikian pula
sebaliknya.
3. Hubungan Antara Suami-Istri.
Masalah hubungan antara suami istri ini perlumendapat perhatian,sebab jika
diabaikan maka sering terjadi percecokan didalam rumah tangga,sehingga pada
awal perkawinanmereka adalah bertujuan membentuk keluarga sakinah yang
mawadah,warohmah itu berubah menjadi malapetaka.
Disini yang terpenting adalah bagaimana menunaikan kewajibannya,bukan
menuntut hak.
Sikap suami terhadap istri.
a. Menjadi pemimpin yang melindungi Keluarga.
b. Mempergauli istri dengan baik.
c. Berlaku lemah lembut.
Sikap istri terhadap suami.
a. Taat kepada suami
b. Melayani suami.
c. Menjaga kehormatan.
14. e.Akhlak kepada Masyarakat
musyarakah yang berarti persekutuan hidup manusia atau sekelompok manusia
yang hidup di suatu daerah,yang terdiri dari berbagai etnis dan budaya yang berbeda.
Selain itu terdapat pula prinsip-prinsip;kerja sama umat manusia,toleransi,keadilan dan
kasih sayang.
1. Prinsip persamaan
semua manusia di hadapan Allah sama,walaupun berbeda jenis
kelamin,kekayaan,jabatan,ras,atau golonga.
2. Prinsip kemerdekaan.
Diantara prinsip kemerdekaan ialah islam memberikan kebebasan keapa manusia
untuk memeluk agama yang diyakininya.
3. Prinsip toleransi.
menghargai adanya perbedaan dalam semua aspekdi antara umat,bahkan sampai
masalah agamapun Islam toleransi.
4. Prinsip Kerjasama Umat Manusia.
Manusia tidak dapat hidup sendiri,harus bekerjasama dengan manusia lainnya,di
dalam memenuhi hyajat hidupnya dengan ketentuan bekerjasama di dalam
kebaikan dan ketaqwaan bukan sebaliknya.
5. Prinsil Keadilan.
Islam mengajarkan supaya berlak adil dalam segala hal,termasuk menetapkan
hukum.
6. Prinsip Kasih Sayang.
Islam mengajarkan kasih sayang di antara sesama dan melarang bersikap
kasar,karena hanya akan melahirkan permusuhan.
7. Prinsip Persaudaraan.
Semua manusia hakikatnya bersaudara apalagi jika seiman dan seagama.
f. Akhlak Kepada Negara.
Yang dimaksud akhlak kepada negara adalah sikap prilaku terhadap kehidupan berbangsa
dan bernegara. Prilaku yang harus dikembangkan antara lain sebagai berikut;
1. Musyawarah.
salah satu metode dalam pengambilan keputusan yang adildan bijaksana adalah
melalui musyawarah,guna mencari solusi atas permasalahan yang ada.
2. Menegakkan Keadilan.
Dalam kehidupan bernegara harus benar-benar dimiliki oleh pemimpin sebagai
pemegang amanat rakyat,agar dapatmemimpin dan menyelaesaikan permasalahan
mereka secara adil dan bijak.
3. Amar Makruf dan Nahi Munkar.
Segenap anak bangsa,harus berperan aktif di dalam mengajak kepada kebaikan dan
mencegah perbuatan munkar.
4. Pemimpin Mengasihi Rakyat.
rasullullah mengingatkan kepada para pemimpin,bahwa nanti dia akan diminta
pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.
5. Rakyat Taat Kepada Pemimpin.
4.5.2. Akhlak Mazmumah (buruk).
a. Akhlak Kepada Allah.
1. Durhaka Kepada Allah
Durhaka Kepada Allah adalah tindakan yang menentang hukumAllah dan
perbuatan itu terhina bahkan kafir.
15. 2. Kufur Nikmat
Kalau ingin mengetahui nikmat Allah,niscaya kita tidak dapat
menghitungnya,seperti nikmat;sehat,sempat,iman dan islam.
3. Putus Asah Dengan Nikmat Allah.
b. Akhlak Kepada Rasul.
Yang termasuk akhlak tercela terhadap rasulullah saw.
antara lain;
1. Ingkar Terhadap Sunnah.
2. Mencela Rasul.
perbuatan mencela kepada siapapun merupakan sikap yang dilarang islam,apalagi
terhadap rasulullah saw.
c. Akhlak Pada Pribadi
1. Pembohong.
Allah sangat murka kepada orang mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
perbuatannya.
2. Khianat.
3. Sombong.
Allah melarang sifat sombong,karena akan menyinggung persaan orang
lain,bahkan orang yang sombong itu sangat benci dengan kesombongan orang.
b.Akhlak Kepada Keluarga.
Ada beberapa prilaku buruk yang dilarang dalam interaksi antar anggota keluarga,antara
lain;
1. Durhaka kepada orang tua.
salah satu dosa besar ialah durhaka kepada kedua orang tua,seperti mengucapkan
kata-kata kasar,memaki-maki,memukul,bahkan sampai membunuh,maka tindakan
tersebut amat tercela di sisi Allah.
2. Melalaikan Kewajiban sebagai suami dan istri.
Sejak terjuadi peristiwa ijab dari wali perempuan dan qabul dari mempelai laki-
laki,maka terjadilah ikatan lahir dan batin sebagai suami-isteri,masing-masing telah
mempunyai kewajiban dan hak.
3. Melalaikan Kewajiban Terhadap Anak.
4. Memutuskan Silaturrahmi.
c.Akhlak Kepada Masyarakat.
Islam sangat menghargai hak-hak tetangga,agar kehidupan didalam masyarakat tercipta
kerukunan dan persatuan.
1. Bersikap Masa Bodoh.
2. Sikap Bermusuhan.
3. Bersikap Tidak Peka.
4. Bersikap Suka Menghina.
Allah swt sangat melarang mengolok-olok atau mencela suatu kaum,karena boleh jadi
mereka itu lebih baik dari yang mengejek itu.
f.Akhlak Bernegara.
1. Main Hakim Sendiri.
Allah melarang tindakan main hakim sendiri,sebab itu adalah perbuatan zhalim.
2. Tidak Patuh Pada Pemimpin.
3. Bersikap Tidak Adil.
Bersikap tidak adil,merupakan bperbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah.
4. Membiarkan Kemaksiatan.
membiarkan kemaksiatan terjadi di depan mata adalah dosa.