SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
NAMA : ADITYA DIAN NUGRAHA
NIM : 17.1003.222.01.0666
KELAS : T. SIPIL – B
DOSEN : IR. AGUS B SISWANTO, MT
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
PENDAHULUAN.
Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di
dalam memikul beban gempa. Tingkat kinerja yang pertama,
adalah yang berhubungan dengan Gempa Rencana, yang mungkin
terjadi berulang-ulang selama umur rencana dari jembatan
tersebut. Sedangkan tingkat kinerja yang kedua adalah
berhubungan dengan Gempa Kuat, yang jarang terjadi atau
mungkin terjadi sekali selama umur rencana dari jembatan.
Pada tingkat kinerja yang kedua, akibat terjadinya Gempa Kuat,
tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur jembatan dapat sangat
parah, akan tetapi struktur jembatan tidak diperbolehkan untuk
mengalami runtuh. Jembatan harus dapat digunakan untuk lalu
lintas darurat segera setelah diadakan perbaikan sementara.
Setelah diperbaiki secara permanen, jembatan harus dapat
digunakan lagi untuk dilewati oleh beban lalu lintas dengan beban
yang lebih rendah dari beban semula yang diijinkan.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
RESPON ELASTIS
Jika struktur direncanakan tetap bersifat
elastis pada saat terjadi gempa rencana
dan gempa kuat, maka struktur akan
bergoyang dengan simpangan horisontal
dari titik o ke titik d, sedangkan beban
gempa yang bekerja pada struktur
sebesar V. Respon struktur akan
mengikuti garis o-b. Setelah mencapai titik
b, respon struktur akan kembali ke titik o, b
dan kemudian ke titik a, untuk kemudian
kembali lagi ke titik o. Luas daerah obd
yang diarsir merupakan ukuran dari
besarnya energi potensial yang terjadi di
dalam struktur. Karena struktur bergetar
dari titik o ke titik d, dan kemudian kembali
ke titik c, maka energi potensial yang ada
akan berubah menjadi energi kinetik.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
RESPON INELASTIS
Jika struktur jembatan direncanakan bersifat
daktail, maka pada saat terjadi Gempa
Rencana, struktur akan berespon secara
elastis. Pada saat terjadi Gempa Kuat, pada
struktur jembatan diijinkan terbentuk sendi-
sendi plastis. Setelah terbentuk sendi plastis
maka struktur akan berespons secara inelastis.
Setelah beban gempa mencapai V, respon
struktur akan mengikuti garis o-e-f dan berhenti
pada titik f, kemudian akan kembali ke titik h.
Luas daerah oefg merupakan ukuran dari
besarnya energi potensial yang terjadi di dalam
struktur. Karena pada respon inelastis struktur
tidak dapat kembali lagi pada kedudukannya
yang semula yaitu titik o, maka hanya bagian
hfg dari energi potensial yang akan berubah
menjadi energi kinetik. Dengan demikian pada
respon inelastis terjadi lendutan horisontal yang
bersifat permanen sebesar oh.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
TIPE JEMBATAN
Berdasarkan konsep daktilitas di atas, struktur
jembatan (tidak termasuk abutment) dapat
dikelompokkan untuk tujuan perencanaan pendetailan
ke dalam tiga jenis struktur menurut perilaku
daktilitasnya pada saat terjadi gempa, yaitu :
1) Jembatan Tipe A
2) Jembatan Tipe B
3) Jembatan Tipe C
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
JEMBATAN TIPE A
Jembatan Tipe A (Gambar 7-4) adalah
jembatan dengan tingkat daktilitas penuh
dan
monolit, serta mempunyai karakterisitik
berikut :
 Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
 Bangunan atas jembatan (balok dan pelat),
merupakan sistem struktur yang menerus
(monolit)
 Semua pilar jembatan menyatu secara
monolit dengan bangunan atas dan
pondasi
 Semua gaya lateral termasuk beban
gempa horisontal, sepenuhnya ditahan
oleh pilar jembatan.
 Bangunan atas jembatan dapat tergelincir
pada pangkal jembatan (abutment), tetapi
harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.
 Struktur jembatan ini sesuai digunakan
pada daerah kegempaan kuat yaitu
Wilayah Gempa 5 dan Wilayah Gempa 6.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
JEMBATAN TIPE B
Jembatan Tipe B (Gambar 7-5), adalah jembatan
dengan tingkat daktilitas penuh tetapi antara
bangunan atas dan bawah tidak monolit, serta
mempunyai karakterisitik berikut :
 Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
 Bangunan atas jembatan (balok dan pelat),
merupakan sitem struktur yang tidak menerus
dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-
pilar jembatan.
 Semua pilar jembatan harus menyatu secara
monolit dengan pondasi
 Semua gaya lateral termasuk beban gempa
horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar
jembatan.
 Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada
pangkal jembatan (abutment), tetapi harus
dicegah agar tidak jatuh ke bawah.
 Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada
daerah kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa
3 dan Wilayah Gempa 4.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
JEMBATAN TIPE C
Jembatan Tipe C (Gambar 9-6), adalah jembatan
yang bersifat elastis (tidak daktail) serta
mempunyai karakteristik berikut :
 Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak
daktail)
 Bangunan atas jembatan (balok dan pelat),
merupakan sitem struktur yang tidak menerus
dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-
pilar jembatan.
 Semua gaya lateral termasuk beban gempa
horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar
jembatan.
 Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada
pangkal jembatan (abutment), tetapi harus
dicegah agar tidak jatuh ke bawah.
 Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan
kecil dengan satu atau dua bentang.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
PEMILIHAN JENIS JEMBATAN YANG
SESUAI
Struktur jembatan Tipe A mempunyai perilaku seismik yang paling baik
dibandingkan Tipe B dan Tipe C, sehingga harus dipilih untuk jembatan
yang terletak di zona kegempaan berat yaitu Wilayah Gempa 6 atau 5.
Struktur jembatan Tipe B sesuai digunakan untuk jembatan-jembatan
di zona kegempaan sedang, yaitu Wilayah Gempa 4 atau 3. Jembatan
Tipe B akan mengalami deformasi permanen yang berlebihan jika
digunakan di zona kegempaan kuat. Untuk jembatan-jembatan kecil
yang tidak begitu penting atau untuk jembatan-jembatan sementara,
dapat digunakan Jembatan Tipe C.
Meskipun mengalami kerusakan, Jembatan Tipe A dan Tipe B pada
umumnya mampu menahan goncangan tanah akibat Gempa Kuat,
karena kedua type jembatan ini direncanakan bersifat daktail.
Jembatan Tipe C akan mengalami keruntuhan pada saat terjadi
Gempa Kuat, karena struktur jembatan ini tidak dirancang berperilaku
daktail.
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
WAKTU GETAR JEMBATAN
Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah dibuat, maka waktu
getar jembatan (T) dapat dihitung. Untuk struktur jembatan yang dapat
dimodelkan sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan, waktu getar
dihitung dengan rumus :
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
CONTOH PERHITUNGAN KEKAKUAN PILAR JEMBATAN
Contoh 1, suatu jembatan dengan 3 buah pilar beton berukuran 50/50 cm
(Gambar 9-9), terjepit monolit pada balok dan pondasi, dengan tinggi pilar
L=8m.. Modulus elastisitas bahan beton : E = 200000 kg/cm² = 2000000000
kg/m²
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
CONTOH PERHITUNGAN KEKAKUAN PILAR JEMBATAN
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
PEMBATASAN SIMPANGAN AKIBAT GEMPA
Integritas dari suatu sistem struktur jembatan hanya dapat dipelihara jika
simpangan maksimum yang terjadi antara pilar dan balok-balok jembatan
dibatasi untuk mencegah terjatuhnya balok-balok dari perletakannya. Dengan
demikian perlu diadakan pemeriksaan untuk untuk menjamin bahwa
simpangan yang terjadi akibat gempa tidak melampaui jarak lebih minimum
yang disayaratkan. Jika sistem struktur jembatan yang dapat dimodelkan
sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan, simpangan maksimum dari
pusat massa ∆h,dapat diperkirakan dengan rumus :
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
Untuk bentang jembatan di atas 200 m, kemungkinan simpangan relatif yang
terjadi pada pilar akibat gerakan tanah diluar ragam getar yang ada harus
dipertimbangkan. Perlu dipertimbangkan juga untuk memperhitungkan
pengaruh amplifikasi pada pondasi yang berada di atas lapisan tanah lunak.
BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN
Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat berasal dari gaya
inersia akibat goncangan tanah, atau dari beban gempa tambahan akibat
tanah dan air. Beban gempa horisontal (V) pada jembatan dapat ditentukan
dari rumus :
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
BAB
VII
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

S struktur-jembatan
S struktur-jembatanS struktur-jembatan
S struktur-jembatan
iky
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
gaffarudin
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
E Sanjani
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Agus Tri
 

What's hot (20)

Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&8Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&8
 
Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada Jembatan
 
Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimah
 
Beban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanBeban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatan
 
Tugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaTugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempa
 
Bab v struk bawah
Bab v   struk bawahBab v   struk bawah
Bab v struk bawah
 
Tugas3_Rekayasa Gempa
Tugas3_Rekayasa GempaTugas3_Rekayasa Gempa
Tugas3_Rekayasa Gempa
 
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&8Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&8
 
Jembatan
JembatanJembatan
Jembatan
 
S struktur-jembatan
S struktur-jembatanS struktur-jembatan
S struktur-jembatan
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangBangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
 
Abutment jembatan
Abutment jembatanAbutment jembatan
Abutment jembatan
 
Jurnal modif profil balok baja ali hasan
Jurnal modif profil balok baja ali hasanJurnal modif profil balok baja ali hasan
Jurnal modif profil balok baja ali hasan
 
Tipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatanTipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatan
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjang
 

Similar to Tugas 3 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b

modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
FadliST
 
Jenis jenis sistem struktur jembatan
Jenis  jenis sistem  struktur jembatanJenis  jenis sistem  struktur jembatan
Jenis jenis sistem struktur jembatan
Agus Tri
 
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfPk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Agus Tri
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
Agus Tri
 

Similar to Tugas 3 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b (18)

KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
 
Rangkuman2
Rangkuman2Rangkuman2
Rangkuman2
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
 
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanModul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
 
JEMBATAN.ppt
JEMBATAN.pptJEMBATAN.ppt
JEMBATAN.ppt
 
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
 
Jenis jenis sistem struktur jembatan
Jenis  jenis sistem  struktur jembatanJenis  jenis sistem  struktur jembatan
Jenis jenis sistem struktur jembatan
 
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfPk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
 
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfPk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdf
 
Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
STRUKTUR BAGIAN JEMBATAN.pptx
STRUKTUR  BAGIAN JEMBATAN.pptxSTRUKTUR  BAGIAN JEMBATAN.pptx
STRUKTUR BAGIAN JEMBATAN.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 

Tugas 3 aditya dian nugraha - 17.1003.222.01.0666 - kelas b

  • 1. NAMA : ADITYA DIAN NUGRAHA NIM : 17.1003.222.01.0666 KELAS : T. SIPIL – B DOSEN : IR. AGUS B SISWANTO, MT BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 2. PENDAHULUAN. Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di dalam memikul beban gempa. Tingkat kinerja yang pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa Rencana, yang mungkin terjadi berulang-ulang selama umur rencana dari jembatan tersebut. Sedangkan tingkat kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur rencana dari jembatan. Pada tingkat kinerja yang kedua, akibat terjadinya Gempa Kuat, tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur jembatan dapat sangat parah, akan tetapi struktur jembatan tidak diperbolehkan untuk mengalami runtuh. Jembatan harus dapat digunakan untuk lalu lintas darurat segera setelah diadakan perbaikan sementara. Setelah diperbaiki secara permanen, jembatan harus dapat digunakan lagi untuk dilewati oleh beban lalu lintas dengan beban yang lebih rendah dari beban semula yang diijinkan. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 3. RESPON ELASTIS Jika struktur direncanakan tetap bersifat elastis pada saat terjadi gempa rencana dan gempa kuat, maka struktur akan bergoyang dengan simpangan horisontal dari titik o ke titik d, sedangkan beban gempa yang bekerja pada struktur sebesar V. Respon struktur akan mengikuti garis o-b. Setelah mencapai titik b, respon struktur akan kembali ke titik o, b dan kemudian ke titik a, untuk kemudian kembali lagi ke titik o. Luas daerah obd yang diarsir merupakan ukuran dari besarnya energi potensial yang terjadi di dalam struktur. Karena struktur bergetar dari titik o ke titik d, dan kemudian kembali ke titik c, maka energi potensial yang ada akan berubah menjadi energi kinetik. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 4. RESPON INELASTIS Jika struktur jembatan direncanakan bersifat daktail, maka pada saat terjadi Gempa Rencana, struktur akan berespon secara elastis. Pada saat terjadi Gempa Kuat, pada struktur jembatan diijinkan terbentuk sendi- sendi plastis. Setelah terbentuk sendi plastis maka struktur akan berespons secara inelastis. Setelah beban gempa mencapai V, respon struktur akan mengikuti garis o-e-f dan berhenti pada titik f, kemudian akan kembali ke titik h. Luas daerah oefg merupakan ukuran dari besarnya energi potensial yang terjadi di dalam struktur. Karena pada respon inelastis struktur tidak dapat kembali lagi pada kedudukannya yang semula yaitu titik o, maka hanya bagian hfg dari energi potensial yang akan berubah menjadi energi kinetik. Dengan demikian pada respon inelastis terjadi lendutan horisontal yang bersifat permanen sebesar oh. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 5. TIPE JEMBATAN Berdasarkan konsep daktilitas di atas, struktur jembatan (tidak termasuk abutment) dapat dikelompokkan untuk tujuan perencanaan pendetailan ke dalam tiga jenis struktur menurut perilaku daktilitasnya pada saat terjadi gempa, yaitu : 1) Jembatan Tipe A 2) Jembatan Tipe B 3) Jembatan Tipe C BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 6. JEMBATAN TIPE A Jembatan Tipe A (Gambar 7-4) adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh dan monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut :  Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail  Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur yang menerus (monolit)  Semua pilar jembatan menyatu secara monolit dengan bangunan atas dan pondasi  Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.  Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.  Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan kuat yaitu Wilayah Gempa 5 dan Wilayah Gempa 6. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 7. JEMBATAN TIPE B Jembatan Tipe B (Gambar 7-5), adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh tetapi antara bangunan atas dan bawah tidak monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut :  Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail  Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar- pilar jembatan.  Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit dengan pondasi  Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.  Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke bawah.  Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah Gempa 4. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 8. JEMBATAN TIPE C Jembatan Tipe C (Gambar 9-6), adalah jembatan yang bersifat elastis (tidak daktail) serta mempunyai karakteristik berikut :  Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)  Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar- pilar jembatan.  Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.  Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke bawah.  Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan kecil dengan satu atau dua bentang. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 9. PEMILIHAN JENIS JEMBATAN YANG SESUAI Struktur jembatan Tipe A mempunyai perilaku seismik yang paling baik dibandingkan Tipe B dan Tipe C, sehingga harus dipilih untuk jembatan yang terletak di zona kegempaan berat yaitu Wilayah Gempa 6 atau 5. Struktur jembatan Tipe B sesuai digunakan untuk jembatan-jembatan di zona kegempaan sedang, yaitu Wilayah Gempa 4 atau 3. Jembatan Tipe B akan mengalami deformasi permanen yang berlebihan jika digunakan di zona kegempaan kuat. Untuk jembatan-jembatan kecil yang tidak begitu penting atau untuk jembatan-jembatan sementara, dapat digunakan Jembatan Tipe C. Meskipun mengalami kerusakan, Jembatan Tipe A dan Tipe B pada umumnya mampu menahan goncangan tanah akibat Gempa Kuat, karena kedua type jembatan ini direncanakan bersifat daktail. Jembatan Tipe C akan mengalami keruntuhan pada saat terjadi Gempa Kuat, karena struktur jembatan ini tidak dirancang berperilaku daktail. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 10. WAKTU GETAR JEMBATAN Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah dibuat, maka waktu getar jembatan (T) dapat dihitung. Untuk struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan, waktu getar dihitung dengan rumus : BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 11. CONTOH PERHITUNGAN KEKAKUAN PILAR JEMBATAN Contoh 1, suatu jembatan dengan 3 buah pilar beton berukuran 50/50 cm (Gambar 9-9), terjepit monolit pada balok dan pondasi, dengan tinggi pilar L=8m.. Modulus elastisitas bahan beton : E = 200000 kg/cm² = 2000000000 kg/m² BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 12. CONTOH PERHITUNGAN KEKAKUAN PILAR JEMBATAN BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 13. PEMBATASAN SIMPANGAN AKIBAT GEMPA Integritas dari suatu sistem struktur jembatan hanya dapat dipelihara jika simpangan maksimum yang terjadi antara pilar dan balok-balok jembatan dibatasi untuk mencegah terjatuhnya balok-balok dari perletakannya. Dengan demikian perlu diadakan pemeriksaan untuk untuk menjamin bahwa simpangan yang terjadi akibat gempa tidak melampaui jarak lebih minimum yang disayaratkan. Jika sistem struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan, simpangan maksimum dari pusat massa ∆h,dapat diperkirakan dengan rumus : BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII Untuk bentang jembatan di atas 200 m, kemungkinan simpangan relatif yang terjadi pada pilar akibat gerakan tanah diluar ragam getar yang ada harus dipertimbangkan. Perlu dipertimbangkan juga untuk memperhitungkan pengaruh amplifikasi pada pondasi yang berada di atas lapisan tanah lunak.
  • 14. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat berasal dari gaya inersia akibat goncangan tanah, atau dari beban gempa tambahan akibat tanah dan air. Beban gempa horisontal (V) pada jembatan dapat ditentukan dari rumus : BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 15. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII
  • 16. BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN BAB VII