1. Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM & Ir. Agus B Siswanto, MT
M. Maulana Al Muki
171003222010660
Kelas C
B e b a n G e m p a P a d a J e m b a t a n
2. Kriteria kinerja dalam memikulbeban gempa
Pada Struktur jembatan
pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa
Rencana, yang mungkin terjadi berulang-ulang selama
umur rencana dari jembatantersebut. Kerusakan yang
terjadi dapat dengan mudah diperbaiki dengan biaya
yang relatif murah.
kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang
jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur
rencana dari jembatan. akibat terjadinya Gempa Kuat,
tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur jembatan
dapat sangat parah, akan tetapi struktur jembatan tidak
diperbolehkan untuk mengalami runtuh.
3. 3
R e s p o n E l a s t i s d a n I n e l a s t i s
Struktur derajat kebebasan (Single Degree Of Freedom
/ SDOF). pilar jembatan yang dimodelkan sebagai
system bandul getar dengan massa yang terpusat di
bagian atasnya. Akibat pengaruh beban gempa (V),
massa struktur (m) akan bergoyang kearah horisontal.
. Respon elastis dan respon inelastis
dari struktur jembatan yang dimodelkan
sebagai SDOF
4. Jembatan Tipe A
Jembatan dengan tingkat daktilitas penuh
dan monolit
Jembatan Tipe B
Jembatan dengan tingkat daktilitas penuh
tetapi antara bangunan atas dan bawah
tidak monolit
Jembatan Tipe C
Jembatan yang bersifat elastis (tidak
daktail) serta mempunyai karakteristik
T i p e S t r u k t u r
J e m b a t a n
5. J e m b a t a n Ti p e A
pilar dari
jembatan
bersifat
daktail
pilar
jembatan
menyatu
secara
monolit
Sistem
struktur
bangunan
atas
menerus
Pada Jembatan Tipe A disarankan mengunakan pilar berbentuk bulat, serta konfigurasi struktur jembatan harus memenuhi
persyaratan (L/d) Maksimum : (L/d) Maksimum : (L/d) Minimum < 2 : 1
gaya
lateral
ditahan
oleh pilar
jembatan.
Bangunan
atas
jembatan
dapat
tergelincir di
abutment
6. Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail dan Bangunan atas
jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang
tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-
pilar jembatan.
1
Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit dengan
pondasi Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.2
Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke
bawah.3
Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah
kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah
Gempa 4.
4
J e m b a t a n T i p e B
7. Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)
Umumnya digunakan pada jembatan kecil dengan 1 atau 2
bentang.
1
Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem
struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit
dengan pilar-pilar jembatan.2
Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.3
Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke
bawah.
4
J e m b a t a n T i p e C
8. Agar balok-balok jembatan tidak terlepas dari dudukannya atau jatuh
kebawah akibat gerakan gempa kearah melintang jembatan, maka
pada pilar dan pangkal jembatan perlu diberi konstruksi penahan
lateral
Konstruksi penahan lateral pada jembatan
Selain konstruksi penahan lateral, pada pangkal jembatan dimana tidak
terdapat penahan memanjang, atau pada pilar dimana balok-balok
jembatan tidak direncanakan menerus, maka perlu adanya persyaratan
jarak lebih minimum antara ujung-ujung balok jembatan dan tepi
perletakan
Konstruksi penahan lateral pada jembatan
Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai
9. C o n t o h P e r h i t u n g a n K e k a k u a n P i l a r
J e m b a t a n
suatu jembatan dengan 3 buah pilar
beton berukuran 50/50 cm (Gambar
9-9), terjepit monolit pada balok dan
pondasi, dengan tinggi pilar L=8m..
Modulus elastisitas bahan beton :
E = 200000 kg/cm2 = 2000000000
kg/m2
J e m b a t a n d e n g a n 3 p i l a r p e n y a n g g a d a n m o d e l
b a n d u l g e t a r
Modulus elastisitas bahan beton :
E = 200000 kg/cm2 = 2000000000
kg/m2
10. Beban Gempa Pada Jembatan
Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat
berasal dari gaya inersia akibat goncangan tanah, atau dari
beban gempa tambahan akibat tanah dan air. Beban gempa
horisontal (V) pada jembatan dapat ditentukan dari rumus :
11. C o n t o h P e r h i t u n g a n B e b a n G e m p a P a d a J e m b a t a n