Dokumen ini membahas beban gempa pada jembatan dan bagaimana menganalisis dampaknya terhadap struktur jembatan. Ada tiga jenis struktur jembatan berdasarkan tingkat daktilitasnya, dan jenis mana yang sesuai digunakan tergantung pada zona kegempaan. Analisis harus mempertimbangkan respon elastis dan inelastis, waktu getar struktur, dan pembatasan simpangan akibat gempa untuk menjaga integritas sistem.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Beban gempa pada jembatan
1. Beban Gempa Pada Jembatan
Nama : Doni Asep
Kelas : B
NIM : 17.1003.222.01.0652
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM
2. Pendahuluan
Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di dalam memikul beban
gempa. Tingkat kinerja yang pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa Rencana,
yang mungkin terjadi berulang-ulang selama umur rencana dari jembatan tersebut.
Sedangkan tingkat kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang
jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur rencana dari jembatan.
3. Respon Elastis dan Inelastis
Untuk keperluan analisis struktur terhadap pengaruh beban gempa,
pada umumnya digunakan pemodelan struktur dengan model massa
terpusat (lumped mass model). Pemodelan massa terpusat
dimaksudkan untuk mengurangi derajat kebebasan (Degree Of
Freedom / DOF) dari struktur, sehingga akan lebih memudahkan
perhitungan.
4. Tipe Struktur Jembatan
Berdasarkan konsep daktilitas di atas, struktur jembatan (tidak
termasuk abutment) dapat dikelompokkan untuk tujuan perencanaan
pendetailan ke dalam tiga jenis struktur menurut perilaku
daktilitasnya pada saat terjadi gempa, yaitu :
Jembatan Tipe A adalah jembatan dengan tingkat daktilitas
penuh dan monolit
Jembatan Tipe B adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh
tetapi antara bangunan atas dan bawah tidak monolit
Jembatan Tipe C adalah jembatan yang bersifat elastis
5. Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai
Struktur jembatan Tipe A mempunyai perilaku seismik yang paling baik dibandingkan Tipe
B dan Tipe C, sehingga harus dipilih untuk jembatan yang terletak di zona kegempaan
berat yaitu Wilayah Gempa 6 atau 5. Struktur jembatan Tipe B sesuai digunakan untuk
jembatan-jembatan di zona kegempaan sedang, yaitu Wilayah Gempa 4 atau 3. Jembatan
Tipe B akan mengalami deformasi permanen yang berlebihan jika digunakan di zona
kegempaan kuat. Untuk jembatan-jembatan kecil yang tidak begitu penting atau untuk
jembatan-jembatan sementara, dapat digunakan Jembatan Tipe C. Meskipun mengalami
kerusakan, Jembatan Tipe A dan Tipe B pada umumnya mampu menahan goncangan tanah
akibat Gempa Kuat, karena kedua type jembatan ini direncanakan bersifat daktail.
Jembatan Tipe C akan mengalami keruntuhan pada saat terjadi Gempa Kuat, karena
struktur jembatan ini tidak dirancang berperilaku daktail.
6. Waktu Getar Jembatan
Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah dibuat, maka waktu
getar jembatan (T) dapat dihitung. Untuk struktur jembatan yang dapat
dimodelkan sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan waktu getar dihitung
dengan rumus :
7. Pembatasan Simpangan akibat Gempa
Integritas dari suatu sistem struktur jembatan hanya dapat dipelihara
jika simpangan maksimum yang terjadi antara pilar dan balok-
balok jembatan dibatasi untuk mencegah terjatuhnya balok-balok
dari perletakannya. Dengan demikian perlu diadakan pemeriksaan
untuk untuk menjamin bahwa simpangan yang terjadi akibat gempa
tidak melampaui jarak lebih minimum yang disayaratkan. Jika
sistem struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem
dengan satu derajat kebebasan
8. Beban Gempa Pada Jembatan
Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat berasal dari gaya inersia
akibat goncangan tanah, atau dari beban gempa tambahan akibat tanah dan air.
Beban gempa horisontal (V) pada jembatan dapat ditentukan dari rumus :