Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
2. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN BENTUK
KONSTRUKSI
• Bentuk konstruksi jembatan dapat memberikan nilai
estetika dan statika rangka yang akan dipilihnya, bentuk
dapat memberikan kemampuan berdasarkan bentang dan
rancangan pembebanan yang efektif dan efisien.
3. 1. BEAM BRIDGES (JEMBATAN BALOK)
• Jembatan balok berupa balok yg didukung pd ujung2 nya oleh abutment (pangkal
jembatan). Jika bentangnya panjang sering dibuat dalam beberapa bentang, dengan pilar
(pier) sbg penyangga di antaranya. konstruksi dari jembatan ini mempunyai gelegar utama
sebagai pemikul beban yang terdiri dari profil I dibuat pabrikan atau di konstruksi dari
komponen baja profil, jenis ini termasuk jembatan dengan bentang pendek: 0 – 20 meter.
4. 2. CANTILEVER BRIDGES (JEMBATAN KANTILEVER)
• Jembatan kantilever dibangun menggunakan balok kantilever (balok terjepit)
pada satu ujungnya. Biasanya jembatan kantilever berupa sepasang balok
kantilever yg bertemu di tengah2 rintangan yg dilintasi.
5. 3. ARCH BRIDGES (JEMBATAN LENGKUNG/ BUSUR)
• Jembatan lengkung/ busur merupakan jembatan dengan bentuk
lengkung/ busur, dengan pangkal jembatan pada ujung2 nya.
Berat sendiri dan beban jembatan akan diteruskan pada abutment
.
6. 4. SUSPENSION BRIDGES (JEMBATAN GANTUNG)
• Jembatan gantung merupakan jembatan yang digantung
menggunakan kabel. Pada awalnya jembatan gantung hanya
dibuat dari tali / rotan dan kayu/ bambu. Pada jembatan modern
kabel digantungkan dari menara yang berdiri di atas fondasi dalam/
caisson.
7. 5. CABLE-STAYED BRIDGES (JEMBATAN KABEL)
• Jembatan cable stayed serupa dengan jembatan gantung, tetapi kabel
penggantungnya langsung diikatkan pada menara jembatan. konstruksi jembatan
ini terbuat dari material kabel baja sebagai struktur utamanya, baja tegangan
tinggi (High Strength Steel) merupakan pemikul utama, dan dibantu dengan
kabel penarik konstruksi pada elemen lantai jembatan dan bagian lainnya.
Jembatan ini umumnya mempunyai bentang yang panjang sekali.
8. 6. TRUSS BRIDGES (JEMBATAN RANGKA)
• Jembatan rangka merupakan jembatan dengan struktur atas berupa rangka, yang
biasanya dibuat dari baja. konstruksi jembatan ini terbuat dari gelegar utama
berupa konstruksi rangka batang, dari bentuk profil siku besar, profil I WF, atau C
chanal, termasuk jembatan dengan bentang panjang: 25 – 50 meter.
9. STRUKTUR BAGIAN JEMBATAN
• Struktur jembatan adalah kesatuan di antara elemen-elemen konstruksi yang dirancang dari
bahan-bahan konstruksi yang bertujuan serta mempunyai fungsi menerima beban-beban
diatasnya baik berupa beban primer, sekunder, khusus dll. dan diteruskan / dilimpahkan hingga ke
tanah dasar. Secara umum konstruksi jembatan dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu :
1. Struktur Atas
2. Struktur Bawah
3. Jalan Pendekat
4. Bangunan Pengaman
•
10.
11. STRUKTUR ATAS
• Struktur Atas jembatan adalah bagian dari elemen-elemen konstruksi parapet, plat lantai jembatan (bridge
deck), balok melintang balok memanjang, balok utama ( girder),oprit landasan memasuki jembatan ( approach
slab) yang dirancang untuk memindahkan beban-beban yang diterima oleh lantai jembatan hingga ke
perletakan, sedangkan lantai jembatan adalah bagian jembatan yang langsung menerima beban lalu lintas
kendaraan dan pejalan kaki.
• Jenis bangunan atas jembatan pada umumnya ditentukan berdasarkan:
1) Bentang yang sesuai dengan perlintasan jalan, sungai atau keadaan lokasi jembatan.
2) Panjang bentang optimum untuk menekan biaya konstruksi total.
3) Pertimbangan yang terkait pada pelaksanaan bangunan-bangunan bawah dan pemasangan bangunan atas
untuk mencapai nilai yang ekonomis.
4) Pertimbangan segi pandang estetika.
12. • Struktur atas terdiri atas komponen konstruksi antara lain:
1) Gelagar-gelagar induk
2) Struktur gelegar memanjang, melintang .
3) Struktur lantai jembatan
4) Pertambatan arah melintang dan memanjang , parapet dan trotoar
13. STRUKTUR BAWAH
• Struktur Bawah sebuah jembatan adalah bagian dari elemen-elemen struktur yang dirancang untuk
menerima beban konstruksi diatasnya dan dilimpahkan langsung (berdiri langsung) pada tanah dasar atau
bagian-bagian konstruksi jembatan yang menyangga jenis-jenis yang sama dan memberikan jenis reaksi
yang sama pula.
• Struktur bawah terdiri atas :
1) Pondasi yaitu bagian-bagian dari sebuah jembatan terdiri pile, footing, pile cup yang meneruskan
beban-beban langsung ke tanah dasar / lapisan tanah keras.
2) Bangunan bawah (pangkul jembatan / abutmen, pilar, bent cap), retainwall , swing wall, yaitu bagian-
bagian dari sebuah jembatan yang memindahkan beban-beban dari perletakan ke pondasi dan
biasanya juga difungsikan sebagai bangunan penahan tanah.
14. • Analisa struktur bawah ini harus dipertimbangkan mampu menahan semua gaya-gaya yang
bekerja, begitu pula tinjauan terhadap stabilitas sehingga aman terhadap penggulingan dan
penggeseran dengan angka keamanan yang cukup serta daya dukung tanahnya masih dalam
batas yang diijinkan. Pemilihan jenis pondasi pada struktur jembatan, umumnya tergantung
letak kedalaman lapisan tanah keras sebagai dasar perkiraan sebagai berikut :
• a)Pondasi langsung digunakan bila kedalaman tanah keras < 5 m ,
• b) Pondasi sumuran digunakan bila kedalaman tanah keras antara 5 – 12 m,
• c)Pondasi tiang digunakan bila kedalaman tanah keras > 12 m
15. JALAN PENDEKAT (OPRIT)
(APROACH BRIDGE)
• Komponen yang berada sebelum memasuki ruang
jembatan bagian menghubungkan antara ruas jalan
dengan struktur jembatan, atau bagian jalan yang akan
masuk ke jembatan.
16. BANGUNAN PENGAMAN
• Komponen pendukung berupa bangunan yang diperlukan untuk
mengamankan jembatan terhadap lalu lintas darat, lalu lintas air,
penggerusan aliran sungai, sloping protector.