SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TUGAS REKAYASA GEMPA
BAB . VII Beban Gempa Pada Jembatan
NAMA : IRAWAN SAPUTRA
NIMN :
17.1003.222.01.0687
KELAS : TEKNIK SIPIL B
DOSEN PENGAMPU : M. AFIF SALIM ST.,
MT.
Pendahuluan
Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di dalam memikul beban
gempa. Tingkat kinerja yang pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa Rencana, yang
mungkin terjadi berulang-ulang selama umur rencana dari jembatan tersebut. Sedangkan tingkat
kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang jarang terjadi atau mungkin
terjadi sekali selama umur rencana dari jembatan.
Pada saat terjadi Gempa Rencana, gaya-gaya, perpindahan-perpindahan, dan pengaruh-
pengaruh lain, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur jembatan, akan tetapi
kerusakan ini tidak parah, dan terbatas hanya pada beberapa tempat saja. Kerusakan yang terjadi
dapat dengan mudah diperbaiki dengan biaya yang relatif murah. Struktur jembatan termasuk jalan-
jalan pendekatnya (oprit), harus segera dapat dilewati kendaraan lagi segera setelah terjadinya
gempa rencana ini.
Gambar 7-1. Keruntuhan dari jalan layang yang menghubungkan Kobe dan Osaka akibat gempa
dengan kekuatan M=7,2 pada Skala Richter, terjadi di Jepang, Januari 1995.
Respon Elastis dan Inelastis
Untuk keperluan analisis struktur terhadap pengaruh beban gempa, pada
umumnya digunakan pemodelan struktur dengan model massa terpusat (lumped mass
model). Pemodelan massa terpusat dimaksudkan untuk mengurangi derajat kebebasan
(Degree Of Freedom / DOF) dari struktur, sehingga akan lebih memudahkan
perhitungan.
Pada Gambar 7-2 diperlihatkan pilar jembatan yang dimodelkan sebagai
sistem bandul getar dengan massa yang terpusat di bagian atasnya. Akibat pengaruh
beban gempa (V), massa struktur (m) akan bergoyang kearah horisontal. Besarnya
goyangan kesamping (d) tergantung dari kekakuan pilar (k) dan waktu getar struktur (T).
Karena dianggap bahwa massa hanya bergerak kearah horisontal saja, maka struktur
hanya mempunyai satu derajat kebebasan (Single Degree Of Freedom / SDOF).
Respon elastis dan respon inelastis dari struktur jembatan yang dimodelkan sebagai
Gambar 7-3. Respon elastis dan respon Inelastis dari model
struktur SDOF
Tipe Struktur Jembatan A
 Jembatan Tipe A
Jembatan Tipe A (Gambar 7-4) adalah jembatan dengan tingkat daktilitas
penuh dan monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut :
 Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
 Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur
yang menerus (monolit)
 Semua pilar jembatan menyatu secara monolit dengan bangunan atas
dan pondasi
 Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya
ditahan oleh pilar jembatan.
 Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan
(abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.
 Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan kuat
yaitu Wilayah Gempa 5 dan Wilayah Gempa 6.
Pada Jembatan Tipe A disarankan mengunakan pilar berbentuk bulat, serta
konfigurasi struktur jembatan harus memenuhi persyaratan :
(L/d) maksimum : (L/d) minimum £ 2 : 1
dimana L adalah adalah jarak antara sendi-sendi plastis yang terbentuk di pilar, dan d
adalah dimensi potongan melintang dari pilar jembatan
Jembatan Tipe A
Pergeseran untuk penahan
memanjang Penahan untuk gerakan
melintang
Sambungan dilatasi untuk
jembatan panjang (khusus
didetail untuk gaya dan
deformasi termasuk gempa)
d
L
Atau
Gambar 7-4. Struktur Jembatan
Tipe A
Tipe Struktur Jembatan B
 Jembatan Tipe B
Jembatan Tipe B (Gambar 7-5), adalah jembatan dengan tingkat
daktilitas penuh tetapi antara bangunan atas dan bawah tidak monolit, serta
mempunyai karakterisitik berikut :
 Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
 Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem
struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit
dengan pilar-pilar jembatan.
 Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit dengan
pondasi
 Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.
 Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke
bawah.
 Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan
sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah Gempa 4.
Dimensi potongan melintang dari pilar Jembatan Tipe B juga harus
Jembatan Tipe B
Tipe Struktur Jembatan C
 Jembatan Tipe C
Jembatan Tipe C (Gambar 7-6), adalah jembatan yang bersifat elastis (tidak
daktail) serta mempunyai karakteristik berikut :
 Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)
 Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem
struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit
dengan pilar-pilar jembatan.
 Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.
 Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke
bawah.
 Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan kecil dengan satu
Jembatan Tipe C
Selain jembatan Tipe A, B dan C terdapat juga beberapa jenis
jembatan lainnya yang mencakup:
1. Jembatan dengan konstruksi khusus
 Jembatan yang ditumpu oleh struktur
kabel
 Jembatan lengkung
 Jembatan yang menggunakan penyerap
energi khusus
2. Jembatan dengan geometri khusus
 Jembatan dengan pilar yang tinggi,
sehingga berat pilar lebih dari 20% berat
bangunan atas jembatan
 Jembatan dimana kekakuan pilar berbeda
lebih dari yang disyaratkan.
 Jembatan dengan panjang bentang lebih
dari 200 m.
 Jembatan dengan kemiringan yang besar.
 Jembatan dengan lengkung horisontal
yang besar.
3. Jembatan pada lokasi yang sulit
 Jembatan yang melalui atau dekat
patahan aktif.
 Jembatan yang terletak di dekat lereng
yang tidak stabil.
 Jembatan dengan pondasi terletak di atas
lapisan pasir lepas.
 Jembatan dengan pondasi terletak di atas
lapisan tanah sangat lunak
4. Jembatan yang sangat penting
 Jembatan dengan kepentingan ekonomis
tinggi, dengan biaya konstruksi yang
mahal.
 Jembatan yang dapat menyebabkan
keruntuhan yang fatal.
Jembatan Tipe A dan Tipe B, sebaiknya didukung pada pondasi yang daktail. Pondasi yang
daktail dapat dicapai dengan penggunaan tiang-tiang vertikal. Tiang-tiang vertikal harus dalam perbandingan
sedemikian rupa sehingga daerah sendi plastis berada pada kedalaman dangkal. Hal ini dimaksudkan agar
dapat dilakukan perbaikan jika pondasi mengalami kerusakan akibat Gempa Kuat.
Agar balok-balok jembatan tidak terlepas dari dudukannya atau jatuh kebawah akibat gerakan
gempa kearah melintang jembatan, maka pada pilar dan pangkal jembatan perlu diberi konstruksi penahan
lateral (Gambar 7-7).
Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai
Gambar 7-7. Konstruksi penahan lateral pada jembatan
Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai
Selain
konstruksi penahan lateral,
pada pangkal jembatan
dimana tidak terdapat
penahan memanjang, atau
pada pilar dimana balok-
balok jembatan tidak
direncanakan menerus,
maka perlu adanya
persyaratan jarak lebih
minimum antara ujung-ujung
balok jembatan dan tepi
perletakan, seperti
dijelaskan pada Gambar 7-
8. Persyaratan jarak
minimum tersebut adalah :
d0 = 0,7 + 0,005 S untuk S
< 100 m, atau d0 = 0.8 +
0.004 S untuk S > 100 m
dimana d0 = jarak lebih
minimum antara ujung balok
dan tepi perletakan (m) dan
S = panjang bentang
jembatan (m).
Gambar 7-8. Jarak lebih
minimum
Waktu Getar Jembatan
Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah dibuat, maka waktu getar
jembatan (T) dapat dihitung. Untuk struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem
dengan satu derajat kebebasan, waktu getar dihitung dengan rumus :
dimana :
WT = Berat nominal total dari bangunan atas termasuk beban mati tambahan dan setengah
berat pilar
g = Percepatan gravitasi yang besarnya adalah 980 cm/dt2.
K = Kekakuan pilar-pilar jembatan, yang dinyatakan sebagai besarnya gaya horisontal yang
diperlukan untuk menghasilkan satuan lendutan pada puncak pilar.
= 3 EI/L3 , untuk pilar kantilever dimana dasar pilar terjepit dan puncak pilar bebas, L
adalah panjang atau tinngi pilar
= 12 EI/L3 , untuk pilar monolit, dimana dasar dan puncak pilar terjepit, L adalah tinggi
pilar.
Anggapan puncak terjepit adalah wajar jika pelelehan plastis terjadi pada puncak pilar
sedangkan bangunan atas atau balok kepala pilar tetap elastis. Pada rumus kekakuan pilar, I
adalah moment inersia penampang pilar yang diambil sebesar 60% dari momen inersia
penampang dalam kondisi tanpa retakan, sedangkan E adalah modulus elastis bahan pilar. Karena
waktu getar dari struktur jembatan pada umumnya berbeda dalam arah melintang dan memanjang,
maka beban statik ekuivalen yang dihasilkan akan juga berbeda.
THANK
YOU
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanNovikeDianUtami
 
Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahSitiFatimah485
 
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8RanizaDwiSovartina
 
Tugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaTugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaMBAYU2
 
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8FristaChristiaYama
 
S struktur-jembatan
S struktur-jembatanS struktur-jembatan
S struktur-jembataniky
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipilgaffarudin
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangAnggi Rahayu
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan E Sanjani
 
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangBangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
 
Acuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatanAcuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatanYuli Cahyono
 
Beban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanBeban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanDoniAsep2
 

What's hot (20)

Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada Jembatan
 
Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimah
 
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
 
Bab v struk bawah
Bab v   struk bawahBab v   struk bawah
Bab v struk bawah
 
Jembatan
JembatanJembatan
Jembatan
 
Tugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaTugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempa
 
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
 
S struktur-jembatan
S struktur-jembatanS struktur-jembatan
S struktur-jembatan
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjang
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Tugas3_Rekayasa Gempa
Tugas3_Rekayasa GempaTugas3_Rekayasa Gempa
Tugas3_Rekayasa Gempa
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan
 
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangBangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
 
Acuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatanAcuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatan
 
Abutment jembatan
Abutment jembatanAbutment jembatan
Abutment jembatan
 
Said reza
Said rezaSaid reza
Said reza
 
Beban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanBeban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatan
 
Tipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatanTipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatan
 

Similar to Rekayasa gempa - BAB. VII BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN

matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfgabriela771013
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfFadliST
 
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanModul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanPPGHybrid1
 
Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Muhammad Rachman
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatanAgus Tri
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB bawon15505124020
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANAgusPratama24
 
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.pptErvanKamal
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)sahnohilhami
 

Similar to Rekayasa gempa - BAB. VII BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN (15)

JEMBATAN.ppt
JEMBATAN.pptJEMBATAN.ppt
JEMBATAN.ppt
 
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
 
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanModul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
 
Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
 
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
 
jembatan.ppt
jembatan.pptjembatan.ppt
jembatan.ppt
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)
 

Recently uploaded

Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetikzulmushawir2
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxHeriGeologist
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptxNadhifMuhammad5
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptxRahmanTaufiq4
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxanggawatmaja
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxadista7
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptxarisvanrush
 

Recently uploaded (15)

Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 

Rekayasa gempa - BAB. VII BEBAN GEMPA PADA JEMBATAN

  • 1. TUGAS REKAYASA GEMPA BAB . VII Beban Gempa Pada Jembatan NAMA : IRAWAN SAPUTRA NIMN : 17.1003.222.01.0687 KELAS : TEKNIK SIPIL B DOSEN PENGAMPU : M. AFIF SALIM ST., MT.
  • 2. Pendahuluan Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di dalam memikul beban gempa. Tingkat kinerja yang pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa Rencana, yang mungkin terjadi berulang-ulang selama umur rencana dari jembatan tersebut. Sedangkan tingkat kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur rencana dari jembatan. Pada saat terjadi Gempa Rencana, gaya-gaya, perpindahan-perpindahan, dan pengaruh- pengaruh lain, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur jembatan, akan tetapi kerusakan ini tidak parah, dan terbatas hanya pada beberapa tempat saja. Kerusakan yang terjadi dapat dengan mudah diperbaiki dengan biaya yang relatif murah. Struktur jembatan termasuk jalan- jalan pendekatnya (oprit), harus segera dapat dilewati kendaraan lagi segera setelah terjadinya gempa rencana ini. Gambar 7-1. Keruntuhan dari jalan layang yang menghubungkan Kobe dan Osaka akibat gempa dengan kekuatan M=7,2 pada Skala Richter, terjadi di Jepang, Januari 1995.
  • 3. Respon Elastis dan Inelastis Untuk keperluan analisis struktur terhadap pengaruh beban gempa, pada umumnya digunakan pemodelan struktur dengan model massa terpusat (lumped mass model). Pemodelan massa terpusat dimaksudkan untuk mengurangi derajat kebebasan (Degree Of Freedom / DOF) dari struktur, sehingga akan lebih memudahkan perhitungan. Pada Gambar 7-2 diperlihatkan pilar jembatan yang dimodelkan sebagai sistem bandul getar dengan massa yang terpusat di bagian atasnya. Akibat pengaruh beban gempa (V), massa struktur (m) akan bergoyang kearah horisontal. Besarnya goyangan kesamping (d) tergantung dari kekakuan pilar (k) dan waktu getar struktur (T). Karena dianggap bahwa massa hanya bergerak kearah horisontal saja, maka struktur hanya mempunyai satu derajat kebebasan (Single Degree Of Freedom / SDOF). Respon elastis dan respon inelastis dari struktur jembatan yang dimodelkan sebagai
  • 4. Gambar 7-3. Respon elastis dan respon Inelastis dari model struktur SDOF
  • 5. Tipe Struktur Jembatan A  Jembatan Tipe A Jembatan Tipe A (Gambar 7-4) adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh dan monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut :  Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail  Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur yang menerus (monolit)  Semua pilar jembatan menyatu secara monolit dengan bangunan atas dan pondasi  Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.  Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.  Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan kuat yaitu Wilayah Gempa 5 dan Wilayah Gempa 6. Pada Jembatan Tipe A disarankan mengunakan pilar berbentuk bulat, serta konfigurasi struktur jembatan harus memenuhi persyaratan : (L/d) maksimum : (L/d) minimum £ 2 : 1 dimana L adalah adalah jarak antara sendi-sendi plastis yang terbentuk di pilar, dan d adalah dimensi potongan melintang dari pilar jembatan
  • 6. Jembatan Tipe A Pergeseran untuk penahan memanjang Penahan untuk gerakan melintang Sambungan dilatasi untuk jembatan panjang (khusus didetail untuk gaya dan deformasi termasuk gempa) d L Atau Gambar 7-4. Struktur Jembatan Tipe A
  • 7. Tipe Struktur Jembatan B  Jembatan Tipe B Jembatan Tipe B (Gambar 7-5), adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh tetapi antara bangunan atas dan bawah tidak monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut :  Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail  Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.  Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit dengan pondasi  Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.  Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke bawah.  Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah Gempa 4. Dimensi potongan melintang dari pilar Jembatan Tipe B juga harus
  • 9. Tipe Struktur Jembatan C  Jembatan Tipe C Jembatan Tipe C (Gambar 7-6), adalah jembatan yang bersifat elastis (tidak daktail) serta mempunyai karakteristik berikut :  Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)  Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.  Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.  Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke bawah.  Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan kecil dengan satu
  • 11. Selain jembatan Tipe A, B dan C terdapat juga beberapa jenis jembatan lainnya yang mencakup: 1. Jembatan dengan konstruksi khusus  Jembatan yang ditumpu oleh struktur kabel  Jembatan lengkung  Jembatan yang menggunakan penyerap energi khusus 2. Jembatan dengan geometri khusus  Jembatan dengan pilar yang tinggi, sehingga berat pilar lebih dari 20% berat bangunan atas jembatan  Jembatan dimana kekakuan pilar berbeda lebih dari yang disyaratkan.  Jembatan dengan panjang bentang lebih dari 200 m.  Jembatan dengan kemiringan yang besar.  Jembatan dengan lengkung horisontal yang besar. 3. Jembatan pada lokasi yang sulit  Jembatan yang melalui atau dekat patahan aktif.  Jembatan yang terletak di dekat lereng yang tidak stabil.  Jembatan dengan pondasi terletak di atas lapisan pasir lepas.  Jembatan dengan pondasi terletak di atas lapisan tanah sangat lunak 4. Jembatan yang sangat penting  Jembatan dengan kepentingan ekonomis tinggi, dengan biaya konstruksi yang mahal.  Jembatan yang dapat menyebabkan keruntuhan yang fatal.
  • 12. Jembatan Tipe A dan Tipe B, sebaiknya didukung pada pondasi yang daktail. Pondasi yang daktail dapat dicapai dengan penggunaan tiang-tiang vertikal. Tiang-tiang vertikal harus dalam perbandingan sedemikian rupa sehingga daerah sendi plastis berada pada kedalaman dangkal. Hal ini dimaksudkan agar dapat dilakukan perbaikan jika pondasi mengalami kerusakan akibat Gempa Kuat. Agar balok-balok jembatan tidak terlepas dari dudukannya atau jatuh kebawah akibat gerakan gempa kearah melintang jembatan, maka pada pilar dan pangkal jembatan perlu diberi konstruksi penahan lateral (Gambar 7-7). Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai Gambar 7-7. Konstruksi penahan lateral pada jembatan
  • 13. Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai Selain konstruksi penahan lateral, pada pangkal jembatan dimana tidak terdapat penahan memanjang, atau pada pilar dimana balok- balok jembatan tidak direncanakan menerus, maka perlu adanya persyaratan jarak lebih minimum antara ujung-ujung balok jembatan dan tepi perletakan, seperti dijelaskan pada Gambar 7- 8. Persyaratan jarak minimum tersebut adalah : d0 = 0,7 + 0,005 S untuk S < 100 m, atau d0 = 0.8 + 0.004 S untuk S > 100 m dimana d0 = jarak lebih minimum antara ujung balok dan tepi perletakan (m) dan S = panjang bentang jembatan (m). Gambar 7-8. Jarak lebih minimum
  • 14. Waktu Getar Jembatan Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah dibuat, maka waktu getar jembatan (T) dapat dihitung. Untuk struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan, waktu getar dihitung dengan rumus : dimana : WT = Berat nominal total dari bangunan atas termasuk beban mati tambahan dan setengah berat pilar g = Percepatan gravitasi yang besarnya adalah 980 cm/dt2. K = Kekakuan pilar-pilar jembatan, yang dinyatakan sebagai besarnya gaya horisontal yang diperlukan untuk menghasilkan satuan lendutan pada puncak pilar. = 3 EI/L3 , untuk pilar kantilever dimana dasar pilar terjepit dan puncak pilar bebas, L adalah panjang atau tinngi pilar = 12 EI/L3 , untuk pilar monolit, dimana dasar dan puncak pilar terjepit, L adalah tinggi pilar. Anggapan puncak terjepit adalah wajar jika pelelehan plastis terjadi pada puncak pilar sedangkan bangunan atas atau balok kepala pilar tetap elastis. Pada rumus kekakuan pilar, I adalah moment inersia penampang pilar yang diambil sebesar 60% dari momen inersia penampang dalam kondisi tanpa retakan, sedangkan E adalah modulus elastis bahan pilar. Karena waktu getar dari struktur jembatan pada umumnya berbeda dalam arah melintang dan memanjang, maka beban statik ekuivalen yang dihasilkan akan juga berbeda.