Dokumen tersebut membahas tiga tipe struktur jembatan untuk menanggulangi beban gempa, yaitu: (1) Tipe A dengan tingkat daktilitas penuh dan monolit, (2) Tipe B dengan tingkat daktilitas penuh tetapi tidak monolit, dan (3) Tipe C bersifat elastis. Tipe A dan B digunakan untuk daerah gempa kuat dan sedang, sedangkan Tipe C untuk jembatan kecil. Dokumen juga menjelask
1. NAMA : SITI FATIMAH
NIM : 17.1003.222.01.0656
DOSEN PENGAMPU: M. AFIF SALIM, ST, MT, MM &
IR. AGUS B.S, MT
BEBAN GEMPA PADA
JEMBATAN
2. PENDAHULUAN
Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di dalam
memikul beban gempa. Tingkat kinerja yang pertama, adalah yang
berhubungan dengan Gempa Rencana, yang mungkin terjadi berulang-
ulang selama umur rencana dari jembatan tersebut. Sedangkan tingkat
kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang
jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur rencana dari
jembatan.
Struktur jembatan harus didesain tetap bersifat elastis pada saat terjadi
Gempa Rencana, dan diijinkan untuk berperilaku tidak elastis (inelastis)
pada saat terjadi Gempa Kuat. Perilaku inelastis pada struktur jembatan
dapat diperoleh dengan cara merencanakan elemen-elemen struktur
jembatan bersifat daktail.
3. Akibat pengaruh beban gempa (V), massa struktur (m) akan bergoyang
kearah horisontal. Besarnya goyangan kesamping ( ) tergantung dari
kekakuan pilar (k) dan waktu getar struktur (T). Karena dianggap
bahwa massa hanya bergerak kearah horisontal saja, maka struktur
hanya mempunyai satu derajat kebebasan (Single Degree Of Freedom
/ SDOF).
Permodelan Struktur Sistem SDOF
5. Sifat daktail dari struktur jembatan, dapat membatasi besarnya beban
gempa yang bekerja pada struktur (Ve < Vb). Meskipun beban gempa
yang bekerja pada struktur yang daktail dapat mengurangi beban
gempa yang masuk kedalam struktur, tetapi struktur yang daktail dapat
mengalami deformasi yang cukup besar, sehingga hal ini harus
diperhatikan agar tidak terjadi keruntuhan dari struktur jembatan. Untuk
menghindari keruntuhan dari struktur jembatan, maka perlu dilakukan
detail penulangan yang baik dari elemen-elemen struktur, khususnya
pilar dari jembatan.
7. JEMBATAN TYPE A
Jembatan Tipe A adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh dan
monolit.
Karakteristik:
-Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
-Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur
yang menerus (monolit)
-Semua pilar jembatan menyatu secara monolit dengan bangunan atas
dan pondasi
-Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya
ditahan oleh pilar jembatan.
-Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan
(abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.
-Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan kuat
yaitu Wilayah Gempa 5 dan Wilayah Gempa 6.
8. JEMBATAN TYPE B
Jembatan Tipe B adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh tetapi antara
bangunan atas dan bawah tidak monolit.
Karakteristik:
-Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
-Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur yang
tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.
-Semua pilar jembatan menyatu secara monolit dengan pondasi
-Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan
oleh pilar jembatan.
-Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment),
tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.
-Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan sedang yaitu
Wilayah Gempa 3 dan Wilayah Gempa 4.
9. JEMBATAN TYPE C
Jembatan Tipe B adalah jembatan yang bersifat elastis (tidak daktail).
Karakteristik:
-Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)
-Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur yang
tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.
-Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan
oleh pilar jembatan.
-Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment),
tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah.
-Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan kecil dengan satu atau dua
bentang.
10. WAKTU GETAR JEMBATAN
dimana : WT = Berat nominal total dari bangunan atas
termasuk beban mati tambahan dan setengah berat pilar
g = Percepatan gravitasi yang besarnya adalah 980
cm/dt2. K = Kekakuan pilar-pilar jembatan