Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan, struktur jembatan, dan konstruksi komposit. Jembatan dapat dibedakan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur. Struktur jembatan terdiri atas struktur atas dan bawah. Konstruksi komposit adalah gabungan bahan beton dan baja yang bekerja sama untuk memikul beban, menghasilkan efisiensi struktur dan kapasitas beban
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan pembangunan jembatan sungai Belimbing di perbatasan desa Rempung-Anjani dengan panjang bentang 17 meter menggunakan sistem balok komposit.
2. Dokumen menjelaskan latar belakang proyek, maksud dan tujuan penelitian, lingkup bahasan yang meliputi perhitungan konstruksi awal dan alternatif, serta sistematika penulisan laporan.
3. Dibahas pula landasan teori terkait
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan pembangunan jembatan sungai Belimbing di perbatasan desa Rempung-Anjani dengan panjang bentang 17 meter menggunakan sistem balok komposit.
2. Dokumen menjelaskan latar belakang proyek, maksud dan tujuan penelitian, lingkup bahasan yang meliputi perhitungan konstruksi awal dan alternatif, serta sistematika penulisan laporan.
3. Dibahas pula landasan teori terkait
Teks tersebut membahas tentang pengertian estetika dan beberapa aspek yang mempengaruhi perencanaan estetika pada jembatan. Secara ringkas, estetika adalah ilmu yang mempelajari keindahan, yang terkait dengan proses kreatif dan filosofis pencipta serta pengalaman pengamat. Dalam perencanaan jembatan, aspek-aspek seperti fungsi, proporsi, harmoni, dan material berpengaruh besar terhadap keindahan struktur j
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis abutment, pondasi, dan struktur atas dan bawah untuk perencanaan jembatan rangka baja. Berdasarkan analisis luas penampang sungai dan kedalaman tanah keras, digunakan jenis abutment tembok penahan kontraport dan pondasi sumuran. Untuk struktur atasnya menggunakan rangka baja karena panjangnya 70m.
Dokumen tersebut membahas tentang permodelan jembatan rangka baja tipe pelengkung dengan nama "DAM BRIDGE" dimana dilakukan pembuatan 3 model jembatan dan dianalisis menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kekuatan dan kekakuan strukturnya. Model yang memiliki defleksi terkecil dipilih.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja di Kabupaten Aceh Timur. Tujuannya adalah mengetahui kapasitas jembatan dan merencanakan perkuatan strukturalnya untuk menanggung beban truk seberat 67 ton. Dilakukan pengukuran dimensi, pengambilan sampel, perhitungan beban, dan analisis struktur menggunakan program SAP2000. Hasil akhir berupa laporan per
Modifikasi penampang profil WF menjadi bentuk membesar di tengah dengan badan terbuka dapat meningkatkan kapasitas momen struktur balok. Pada struktur bentang pendek kapasitas momen meningkat 6%, bentang menengah meningkat 32%, dan bentang panjang meningkat 0,15%. Modifikasi ini dilakukan dengan memotong profil secara diagonal menggunakan program AutoCAD untuk mencari pola potongan terbaik yang dapat digabungkan.
Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659arisseptiawan
Dokumen tersebut membahas beban gempa pada struktur jembatan dan cara merancang jembatan untuk memenuhi kriteria kinerja terhadap beban gempa. Ada tiga jenis struktur jembatan yang dijelaskan berdasarkan sifat daktilitasnya, yaitu Tipe A (daktail dan monolit), Tipe B (daktail tetapi tidak monolit), dan Tipe C (elastis). Jembatan harus dirancang agar dapat bersifat elastis pada gemp
Dokumen ini membahas pengantar perencanaan teknik jembatan, termasuk pembahasan mengenai pengertian jembatan, pedoman umum bentang ekonomis, kondisi batas, umur rencana, pokok-pokok perencanaan, acuan normatif, penyelidikan lapangan, penentuan muatan dan lebar jembatan, pembebanan rencana, tahapan analisis struktur, dan teori dasar perhitungan struktur."
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Udjang irfan m t. sipil c rekayasa gempa minggu ke 3Ujang M
Dokumen ini membahas beban gempa pada jembatan dan menjelaskan tiga jenis struktur jembatan yaitu tipe A, B, dan C berdasarkan tingkat daktailan dan keterpaduan dengan pondasi. Jembatan tipe A memiliki tingkat daktail dan keterpaduan penuh sehingga paling baik untuk daerah gempa kuat, sedangkan tipe B dan C kurang daktail dan lebih elastis sesuai untuk daerah gempa sedang dan kecil. W
Teks tersebut membahas tentang pengertian estetika dan beberapa aspek yang mempengaruhi perencanaan estetika pada jembatan. Secara ringkas, estetika adalah ilmu yang mempelajari keindahan, yang terkait dengan proses kreatif dan filosofis pencipta serta pengalaman pengamat. Dalam perencanaan jembatan, aspek-aspek seperti fungsi, proporsi, harmoni, dan material berpengaruh besar terhadap keindahan struktur j
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis abutment, pondasi, dan struktur atas dan bawah untuk perencanaan jembatan rangka baja. Berdasarkan analisis luas penampang sungai dan kedalaman tanah keras, digunakan jenis abutment tembok penahan kontraport dan pondasi sumuran. Untuk struktur atasnya menggunakan rangka baja karena panjangnya 70m.
Dokumen tersebut membahas tentang permodelan jembatan rangka baja tipe pelengkung dengan nama "DAM BRIDGE" dimana dilakukan pembuatan 3 model jembatan dan dianalisis menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kekuatan dan kekakuan strukturnya. Model yang memiliki defleksi terkecil dipilih.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja di Kabupaten Aceh Timur. Tujuannya adalah mengetahui kapasitas jembatan dan merencanakan perkuatan strukturalnya untuk menanggung beban truk seberat 67 ton. Dilakukan pengukuran dimensi, pengambilan sampel, perhitungan beban, dan analisis struktur menggunakan program SAP2000. Hasil akhir berupa laporan per
Modifikasi penampang profil WF menjadi bentuk membesar di tengah dengan badan terbuka dapat meningkatkan kapasitas momen struktur balok. Pada struktur bentang pendek kapasitas momen meningkat 6%, bentang menengah meningkat 32%, dan bentang panjang meningkat 0,15%. Modifikasi ini dilakukan dengan memotong profil secara diagonal menggunakan program AutoCAD untuk mencari pola potongan terbaik yang dapat digabungkan.
Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659arisseptiawan
Dokumen tersebut membahas beban gempa pada struktur jembatan dan cara merancang jembatan untuk memenuhi kriteria kinerja terhadap beban gempa. Ada tiga jenis struktur jembatan yang dijelaskan berdasarkan sifat daktilitasnya, yaitu Tipe A (daktail dan monolit), Tipe B (daktail tetapi tidak monolit), dan Tipe C (elastis). Jembatan harus dirancang agar dapat bersifat elastis pada gemp
Dokumen ini membahas pengantar perencanaan teknik jembatan, termasuk pembahasan mengenai pengertian jembatan, pedoman umum bentang ekonomis, kondisi batas, umur rencana, pokok-pokok perencanaan, acuan normatif, penyelidikan lapangan, penentuan muatan dan lebar jembatan, pembebanan rencana, tahapan analisis struktur, dan teori dasar perhitungan struktur."
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Udjang irfan m t. sipil c rekayasa gempa minggu ke 3Ujang M
Dokumen ini membahas beban gempa pada jembatan dan menjelaskan tiga jenis struktur jembatan yaitu tipe A, B, dan C berdasarkan tingkat daktailan dan keterpaduan dengan pondasi. Jembatan tipe A memiliki tingkat daktail dan keterpaduan penuh sehingga paling baik untuk daerah gempa kuat, sedangkan tipe B dan C kurang daktail dan lebih elastis sesuai untuk daerah gempa sedang dan kecil. W
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang jembatan, termasuk definisi jembatan, jenis-jenis jembatan, bagian-bagian konstruksi jembatan, klasifikasi jembatan berdasarkan fungsi dan material, serta kelebihan dan kekurangan jembatan baja dibandingkan beton. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting jembatan baja seperti truss, lantai, pilar, dan gelagar.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
Dokumen tersebut membahas tentang kolom, balok, dan dinding yang digunakan pada bangunan berlantai dua atau lebih. Kolom berfungsi menopang beban dari atap dan meneruskannya ke pondasi, sedangkan balok dan dinding digunakan untuk menopang lantai. Dokumen ini juga menjelaskan jenis, perhitungan, dan proses pembangunan kolom, balok, dan dinding.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment terletak di ujung-ujung pilar jembatan dan menggunakan bantalan karet untuk menerima beban dari geladak jembatan serta mengurangi getaran. Bantalan karet ini terbuat dari campuran karet dan neoprene yang diperkuat pelat baja.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Tipe tipe jembatan
1. Tipe Jembatan, Struktur Jembatan Dan Jembatan Komposit
1. A) Tipe-Tipe Jembatan
· Berdasarkan fungsinya dibedakan sebagai berikut :
Ø Jembatan jalan raya (highway bridge)
Ø Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
Ø Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).
· Berdasarkan lokasinya, jembatan dapat dibedakan sebagai beriku :
Ø Jembatan di atas sungai atau danau
Ø Jembatan di atas lembah
Ø Jembatan di atas jalan yang ada (fly over)
Ø Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert)
Ø Jembatan di dermaga (jetty).
· Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, antara lain :
Ø Jembatan kayu (log bridge)
Ø Jembatan beton (concrete bridge)
Ø Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
Ø Jembatan baja (steel bridge)
Ø Jembatan komposit (compossite bridge).
· Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain :
Ø Jembatan plat (slab bridge)
Ø Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
Ø Jembatan gelagar (girder bridge)
Ø Jembatan rangka (truss bridge)
Ø Jembatan pelengkung (arch bridge)
Ø Jembatan gantung (suspension bridge)
Ø Jembatan kabel (cable stayed bridge)
Ø Jembatan cantilever (cantilever bridge).
2. B) Struktur jembatan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu struktur atas dan struktur
bawah
· Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain
yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada
tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut
disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
a. Pangkal jembatan (Abutment)
Ø Dinding belakang (Back wall)
Ø Dinding penahan (Breast wall)
Ø Dinding sayap (Wing wall)
Ø Oprit, plat injak (Approach slab)
Ø Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
Ø Tumpuan (Bearing)
b. Pilar jembatan (Pier)
Ø Kepala pilar (Pier Head)
Ø Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal
Ø Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
Ø Tumpuan (Bearing)
· Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi
berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem,
beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
1. Trotoar :
Ø Sandaran dan tiang sandaran
Ø Peninggian trotoar (Kerb)
Ø Slab lantai trotoar
2. Slab lantai kendaraan
3. 3. Gelagar (Girder)
4. Balok diafragma
5. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)
6. Tumpuan (Bearing)
2. Konstruksi komposit (composite structure)
konstruksi gabungan dari material yang berbeda jenis, dimana terdapat kerjasama antara
kedua bahan tersebut dalam memikul beban. Umumnya konstruksi merupakan gabungan
antara material beton dan material baja yang secara teknis direncanakan untuk menerima
beban-beban yang sangat besar seperti pada bangunan jembatan.
Suatu struktur gelagar jembatan yang menggabungkan antara bahan baja dan beton dapat
dikategorikan sebagai konstruksi komposit apabila antara kedua bahan tersebut (pelat
beton dan balok baja) terjadi aksi komposit (composite action) yang baik. Kondisi tersebut
dapat dicapai dengan memasang alat penghubung geser (shear connector) pada bidang
kontak antara baja dan beton. Bila aksi komposit dapat dicapai dengan baik, maka akan
diperoleh efisiensi dimensi gelagar (stringer) yang lebih ekonomis dari bangunan.
Ø Kelebihan Sistem Komposit
1. Profil baja dapat dihemat mencapai 20 – 30 % dibandingkan dengan balok non
komposit.
2. Penampang atau tinggi profil baja lebih rendah, sehingga dapat mengurangi atau
menghemat tinggi lantai (storey height) pada bangunan gedung dan tinggi ruang
bebas (clearance) pada bangunan jembatan.
3. Kekakuan lantai pelat beton bertulang semakin tinggi karena pengaruh komposit
(menyatu dengan gelagar baja), sehingga pelendutan pelat lantai (komposit) semakin kecil.
4. Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar, artinya dengan sistem
komposit baja dan beton, untuk penampang yang sama, mempunyai momen pikul yang
lebih besar.
5. Kapasitas daya pikul beban bertambah dibandingkan dengan pelat beton yang bebas
di atas gelagar baja.
Ø Kekurangan Sistem Komposit
4. Selain keuntungan-keuntungan tersebut di atas, terdapat pula kerugian atau kekurangan
dari konstruksi komposit, yaitu untuk balok komposit statis tak tentu, aksi komposit
kurang berfungsi pada penampang yang memikul momen negative dimana pada daerah
momen lentur negatif hanya tulangan beton yang memikul gaya tarik. Dengan demikian,
maka perlu ada pembatasan dalam aksi komposit terutama pada lebar efektif dan rasio
modulus elastisitas, mengingat pengaruh kontinuitas dan lendutan jangka panjang.