SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Sirah Nabawiyyah
Negosiasi Kolektif (Bag.1)
(Ringkasan)

Negosiasi Kolektif
(Bag.1)
Tawaran Kolektif
Turun Ayat kepada RasuluLlah 
Tadabbur
Hikmah dan Pelajaran
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 ‫روى‬‫بن‬ ‫الوليد‬ ‫فيهم‬ ‫المشركين‬ ‫من‬ ‫نفرا‬ ‫أن‬ ‫وغيرهما‬ ‫كثير‬ ‫وابن‬ ‫الطبرى‬‫و‬ ‫المغيرة‬
‫على‬ ‫فعرضوا‬ ‫جاؤوا‬ ‫وائل‬ ‫بن‬ ‫العاص‬‫رسول‬‫هللا‬‫يعطوه‬ ‫أن‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬
‫آلهتهم‬ ‫شتم‬ ‫يترك‬ ‫أن‬ ‫على‬ ‫أبكارهم‬ ‫أجمل‬ ‫يزوجوه‬ ‫وأن‬ ‫أغناهم‬ ‫يكون‬ ‫حتى‬ ‫المال‬
‫وتسفيه‬‫عاداتهم‬،‫بعث‬ ‫الذى‬ ‫الحق‬ ‫الى‬ ‫الدعوة‬ ‫إال‬ ‫رفض‬ ‫فلما‬‫إ‬ ‫نعبد‬ ‫قالوا‬ ، ‫به‬‫لهك‬
‫يوما‬ ‫آلهتنا‬ ‫وتعبد‬ ً‫ا‬‫يوم‬…
Thabari dan Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa beberapa orang Qu-
raisy termasuk al-Walid bin Mughirah dan al-’Ash bin Wail, datang
menemui RasuluLlah menawarkan harta kekayaan dan gadis
tercantik kepada Beliau , dengan syarat Beliau bersedia me-
ninggalkan kecaman terhadap tuhan-tuhan mereka. Ketika Nabi
menolak tawaran tersebut, mereka menawarkan, “Bagaimana jika
engkau menyembah tuhan-tuhan kami sehari, dan kami menyembah
Tuhanmu sehari (bergantian)?”…
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Tawaran Kolektif
…‫تعالى‬ ‫قوله‬ ‫ونزل‬ ‫أيضا‬ ‫ذلك‬ ‫فرفض‬:(‫قل‬‫وال‬ ، ‫تعبدون‬ ‫ما‬ ‫أعبد‬ ‫ال‬ ‫الكافرون‬ ‫أيها‬ ‫يا‬
‫و‬ ‫دينكم‬ ‫لكم‬ ‫أعبد‬ ‫ما‬ ‫عابدون‬ ‫أنتم‬ ‫وال‬ ، ‫عبدتم‬ ‫ما‬ ‫عابد‬ ‫أنا‬ ‫وال‬ ‫أعبد‬ ‫ما‬ ‫عابدون‬ ‫أنتم‬‫لى‬‫دين‬)
Tapi tawaran in juga ditolak oleh Nabi Dan berkenaan dengan hal ini
Allah Y Menurunkan Firman Nya: “Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sem-
bah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".” (Fiqhus Sirah, Al-Buthy)
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬:‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ْش‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ق‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬:َ‫يك‬ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ُ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬
َ‫و‬ ،َ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ك‬ُ‫ج‬ِ‫و‬َ‫ز‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ،َ‫ة‬َّ‫ك‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫غ‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬،َ‫ك‬َ‫ف‬ْ‫َل‬‫خ‬ ‫ِي‬‫ش‬ْ‫َم‬‫ن‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ،َ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ ُ‫أ‬َ‫ط‬َ‫ن‬َ‫و‬ُّ‫ف‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫م‬ْ‫ت‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬َ‫ه‬ِ‫ل‬‫آ‬َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬َ‫ف‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬‫ح‬ َ‫َل‬َ‫ص‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫خ‬،‫آلهتنا‬ ‫تعبد‬
،‫سنة‬ ‫والعزى‬ ‫الَلت‬ِ‫ت‬َ‫ل‬َ‫َز‬‫ن‬َ‫ف‬ ،ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬ َ‫ك‬َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ة‬َ‫ور‬ُّ‫س‬‫ال‬.
Berkata Ibnu ‘Abbas : Berkata Quraisy kepada Nabi : Kami akan memberimu harta
yang dengannya kamu menjadi orang terkaya di Makkah, dan menikahkanmu de-
ngan siapa yang engkau mau, dan menjadi pengikutmu (berjalan di belakangmu),
dan (namun) kamu berhenti mencela tuhan-tuhan kami, maka jika kamu tidak mela-
kukannya maka kami tawarkan kepadamu sesesuatu yang menguntungkan kami dan
kamu, (yaitu) kamu sembah tuhan-tuhan kami setahun, dan kamu sembah Tuhan-
mu setahun, maka turunlah surat ini.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

IQRO Foundation, Sydney, Australia
Ayat dan Terjemahan
1. Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang
aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah.
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmulah agamamu dan untukkulah
agamaku".
َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬(1)
َ‫َل‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫د‬(2)
َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬(3)
َ‫َل‬َ‫و‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬(4)
َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬(5)
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ين‬ِ‫د‬ َ‫ي‬(6)

 Al-Haq dan batil tidak mungkin bersatu dan tidak
mungkin dicampur-adukkan.
 Hal ini menunjukkan tidak tulusnya kaum kafir da-
lam beragama.
 Terlihat bagaimana mereka sebenarnya pun tidak me-
yakini sepenuhnya agama mereka.
 Menunjukkan pula kerapuhan keyakinan mereka dan
agama yang mereka miliki.
 Bagi kaum Kafir Quraisy, agama hanya sebatas ko-
moditi yang bisa ditarik-ulur sesuai kepentingan.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
dari Sebab Turun Ayat
 Panggilan ini untuk menunjukkan bahwa agama bukan
komoditi yang bisa ditawar, sebagaimana dikira.
 Bahwa Nabi  bukan seperti penjual komoditi di atas.
 Karenanya inilah jawaban tegas terhadap tawaran mere-
ka: َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫,ق‬ menunjukkan bahwa Nabi  tidak pu-
tus asa karena mereka menolak dakwah (Tingginya Nilai
Dakwah Islam).
 ْ‫ل‬ُ‫ق‬ (Katakanlah)
 Menunjukkan amanahnya RasuluLlah .
 Panggilan ini bukan dari Nabi , tapi dari Allah .
 Otoritas menjawab tawaran mereka bukan pada Nabi .
 Urusan Aqidah adalah mutlak Urusan Allah .
IQRO Foundation, Sydney, Australia
َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
 ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ (wahai)
 Panggilan ini tidak akan ditujukan kepada anak kecil.
 Menunjukkan seriusnya panggilan ini.
 َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ال‬ (orang-orang yang kafir)
 Berasal dari kata ‫كفر‬ yang berarti menutupi.
 Orang kafir masih mau memberikan sedikit porsi, namun
Allah  Tetap Memanggil mereka ‘kafir’.
 Tiada konsep menerima/menolak sebagian dalam agama.
 Pada hakikatnya mereka menolak Allah  dan Rasul Nya
, dan masih mencintai berhala mereka.
 Penggunaan َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ال‬ dengan noun, tidak terikat waktu; da-
pat bermakna status final terhadap orang yang dituju.
 Karakter Nabi  lembut, sedang pernyataan ‘kafir’ bentuk ini
sangat berat (mengingat nasib orang yang dituju). Karenanya
diawali dengan ْ‫ل‬ُ‫ق‬ karena ini Perintah dari Allah .
 Yang dituju ayat ini adalah orang-orang yang spesifik, yang
menawarkan kompromi tsb; karena mereka telah mendapat
kesempatan emas tapi tetap ingkar.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫َل‬
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
 Digunakan fi’il mudhari’ (ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬): selamanya RasuluLlah  tidak
akan menyembah apa yang disembah orang kafir.
 Digunakan fi’il mudhari’ pada orang kafir (َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬), bahwa mere-
ka akan dalam keadaan itu selamanya.
 Kafir Quraisy saat itu tidak hanya menolak penyembahan, tapi
juga penghambaan.
َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
 َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬: noun; tidak terkait waktu. Mereka, baik dulu, sekarang,
bahkan nanti, tidak akan (karenanya disebutkan bahwa ayat
ini untuk orang tertentu), terlebih Nabi  menggunakan fi’il
mudhari’ (ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬).
 Dulu, bahkan, juga bisa dimasukkan sejak sebelum bi’tsah; dan
demikianlah kenyataannya.
 Penggunaan ‫ا‬َ‫م‬ bukan ْ‫ن‬َ‫م‬ menunjukkan sifat. Keagungan Sem-
bahan Nabi  dan kehinaan sembahan orang kafir.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
َ‫َل‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah
 َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬: noun; tidak terkait waktu. Demikian juga Nabi  sejak
dulu, sekarang dan kemudian tidak pernah dan tidak akan
menyembah berhala.
 ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬: fi’il madhi; dulu saja sebelum bi’tsah, Nabi  tidak me-
nyembah berhala yang mereka selalu sembah, apalagi setelah
bi’tsah dan Beliau  telah menjadi Utusan Allah .
ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫َل‬َ‫و‬
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
 Fi’il yang digunakan bagi Nabi  selalu mudhari’ menunjuk-
kan konsistensi penyembahan Beliau .
 Fi’il yang digunakan bagi orang kafir berubah antara madhi
(ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬) dan mudhari’(َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬): bahwa mereka bisa menyembah
tuhan berbeda pada waktu yang berbeda.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Pendapat tentang pengulangan ayat ketiga dan kelima:
 Ayat sebelumnya kurang difahami, sehingga diulangi.
 ‫ا‬َ‫م‬ pada ayat ketiga adalah ‫موصولة‬ ‫ما‬ (terkait sembahannya).
‫ا‬َ‫م‬ pada ayat kelima adalah ‫ما‬‫مصدرية‬ (cara penyembahannya).
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫ين‬ِ‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
 ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ dan ‫ي‬ِ‫ل‬ didahulukan; menggambarkan kekhususan.
 ِ‫ِين‬‫د‬ dapat berarti agama dan balasan (balasan masing2; orang
Quraisy berhak mendapat balasan buruk).
 Ditutup dengan َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ِ‫ِين‬‫د‬ bukan ِ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬‫ي‬ ; me-minimize peran Nabi
 dan me-maximise Peran Allah ; Dimulai dengan ْ‫ل‬ُ‫ق‬ diakhiri
dengan menghilangkan ‫ي‬ di akhirnya; bahwa Allah  lah
Yang Menjawab langsung tawaran mereka.
 Catatan penting: tidak boleh memahami ayat ini dengan pa-
ham, bahwa kita tidak perlu peduli dengan orang kafir dan
membiarkan saja apa yang mereka lakukan; dengan melihat:
 Sebab turunnya ayat.
 Orang-orang yang terkena ayat ini telah mendapat dakwah
bertahun-tahun (lihat note pada slide 8).
IQRO Foundation, Sydney, Australia

 Penawaran dengan ‘imbalan’ menghentikan dakwah sama se-
kali tidak dapat diterima.
 Kekuasaan dan harta yang ditawarkan bisa saja untuk mendu-
kung dakwah, namun tidak diterima karena:
 Dengan konsekuensi meninggalkan dakwah.
 Islam tidak bisa dipaksakan tegak dengan kekuasaan semata,
namun juga perlu berjalan simultan dengan dakwah dan tarbiyah.
 Harta yang ditawarkan tidak terjamin kebersihan & kehalalannya.
 Pentingnya bagi du’at untuk memperhatikan sumber-sumber
dananya saat berdakwah di Jalan Nya.
 Tidak ada tawar-menawar dalam ‘aqidah.
 Kerja-sama/serikat benar2 tidak boleh mengorbankan ‘aqidah.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Teladan
 Surat ini menjelaskan bahwa jalan kebenaran hanya ada pada
Agama Allah , yang tidak ada kebengkokan di dalamnya.
 Islam adalah Islam dan jahiliyah adalah jahiliyah; tidak bisa di-
campur-adukkan satu dengan yang lain.
 Pemisahan antara aqidah yang lurus dengan syirik secara to-
tal, menyeluruh dan penuh ketegasan.
 Pemisahan ini sangat vital untuk menjelaskan perbedaan pada:
 Esensi kepercayaan.
 Pokok pandangan.
 Hakikat manhaj.
 Tabiat jalan.
 Jalan Islam dan kejahiliyahan tidak dapat dipertemukan; se-
hingga jalan satu-satunya adalah:
 Keluarnya pihak penganut kejahiliyahan dari kejahiliyahannya
dan masuk ke dalam Agama Allah Ta’ala.
 Atau; Paling tidak, dikembalikan pada prinsip utama, yaitu kebe-
basan mutlak, saling menghormati dan toleransi terhadap perbe-
daan mendasar antara kebenaran dan kebatilan ( ‫ِي‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫ن‬ ).
IQRO Foundation, Sydney, Australia

 Membaca Surat Al-Kafirum disetarakan dengan ¼
(seperempat) Al-Quran.
ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬:ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:«...ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬{ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ر‬}
َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫آن‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬ ِ‫ع‬ُ‫ب‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫د‬ُ‫ع‬{َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬}ِ‫ث‬ُ‫ل‬ُ‫ث‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫د‬ُ‫ع‬ِ‫آن‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬»
Dari Anas bin Malik  berkata: Bersabda RasuluLlah :
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Kafirun, maka disama-
kan untuknya dengan pahala seperempat Al-Qur’an, dan ba-
rangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlash maka disamakan
untuknya dengan pahala sepertiga Al-Qur’an”. [Sunan
Tirmidziy: Hasan]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Keutamaan Surat
Al-Kafirum
Dibaca saat Shalat Witir.
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:«َ‫ان‬َ‫ك‬ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ف‬ ُ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ر‬ْ‫ت‬ِ‫و‬‫ال‬ ‫ي‬:َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ح‬ِ‫ب‬َ‫س‬ِ‫ب‬
ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ،‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬‫ة‬َ‫ع‬»
Ibnu Abbas hberkata: “Nabi  membaca pada shalat witir:
Surah Al-A’laa, Al-Kafiruun, dan Al-Ikhlash dalam satu raka’at
– satu raka’at.” [Sunan Tirmidziy: Sahih]
ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،‫ْج‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ج‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫يز‬ ِ‫ز‬َ‫ع‬‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬:ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬َ‫ر‬ ُ‫ر‬ِ‫ت‬‫و‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ي‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ،َ‫ة‬َ‫ش‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬
ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬:«َ‫ان‬َ‫ك‬‫ى‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫األ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬:‫ـ‬ِ‫ب‬{ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ح‬ِ‫ب‬َ‫س‬‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫م‬}‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ،
‫ـ‬ِ‫ب‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َّ‫ث‬‫ال‬{َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}َّ‫ث‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ،‫ـ‬ِ‫ب‬ ِ‫ة‬َ‫ث‬ِ‫ل‬‫ا‬{‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}،َ‫و‬ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ذ‬ِ‫و‬َ‫ع‬ُ‫م‬‫ال‬»
‘Aisyahdditanya: Dengan surah apa Rasulullah  shalat
witir? ‘Aisyahdmenjawab: “Beliau  membaca pada raka’at
pertama surah Al-A’laa, pada raka’at kedua surah Al-Kafiruun,
dan pada raka’at ketiga surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-
Naas.” [Sunan Tirmidziy: Sahih]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Dibaca saat Shalat 2 rakaat sebelum Subuh dan 2 rakaat
setelah Maghrib.
َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:«َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬‫ا‬ ِ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ف‬ْ‫ل‬:{‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬}َ‫و‬ ،{‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}»
Abu Hurairah radhiyaLlahu 'anhu berkata: Bahwasanya
RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam membaca pada dua
raka’at sebelum shalat subuh: Surah Al-Kafirun dan Al-
Ikhlash. [Sahih Muslim]
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ،‫ود‬ُ‫ع‬ْ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:«‫ا‬َ‫م‬ِ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫أ‬ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬‫ال‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َّ‫الر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َّ‫الر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬‫ـ‬ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ف‬‫ال‬ ِ‫ة‬ َ‫َل‬َ‫ص‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬{ُ‫ق‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬}َ‫و‬ ،{‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}»
Abdullah bin Mas’ud radhiyaLlahu 'anhu berkata: Aku
tidak bisa menghitung berapa banyak aku mendengar
RasuluLlah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada dua
raka’at setelah shalat magrib dan dua raka’at sebelum
shalat subuh surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlash.
[Sunan Tirmidziy: Sahih]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Dibaca pada 2 rakaat setelah thawaf, sebagaimana disebutkan
Jabir  dalam hadits perjalanan haji Rasulullah :
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ك‬ُّ‫الر‬ َ‫م‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ،ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ن‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ا‬ً‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫َى‬‫ش‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َ‫ل‬َ‫م‬ َ‫ر‬‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ ِ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ذ‬َ‫ف‬َ‫م‬
َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ،‫م‬ َ‫َل‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬:{ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ ِ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬ ِ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬‫ى‬‫ى‬‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ َ‫يم‬}[‫البقرة‬:125]َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ف‬ُ‫ه‬
ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َّ‫الر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ،ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬{ُ‫ق‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬}َ‫و‬{‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬}
Sampai kami mendatangi ka’bah bersama Rasulullah , Beliau 
menyentuh sudut hajar aswad, kemudian tawaf dengan berlari-
lari kecil sebanyak tiga putaran dan berjalan sebanyak empat pu-
taran, kemudian beranjak menuju maqam Ibrahim  dan mem-
baca: “Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat”.
Kemudian Beliau  menjadikan maqam Ibrahim berada antara
Beliau  dan Ka’bah, dan Beliau  membaca pada dua raka’at
tersebut su-rah Al-Ikhlash dan surah Al-Kafirun. [Sahih Muslim]
 Dibaca sebelum. Disebutkan dalam Sunan Abu Dawud bahwa
Rasulullah  bersabda kepada Naufal Al-Asyja’iy :
«ْ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬{َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}ِ‫ت‬‫َا‬‫خ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ،ْ‫م‬َ‫ن‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ِر‬‫الش‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫م‬ِ‫ك‬»
“Bacalah surah Al-Kafirun kemudian tidur setelah menyelesaikannya,
karena sesungguhnya surah itu adalah pembebasan dari syirik”.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Referensi: Fiqhus Sirah Al-Buthy, Sirah Ibnu
Hisyam, Tafsir Ibnu Katsir, Fii Zhilal, Tafsir
Misbah, Sirah Ash-Shallabi, N.A. Khan, dll.
‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫بارك‬ ‫و‬ ،‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫صليت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬
‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬‫في‬‫العــــــالمين‬‫مجيد‬ ‫حميد‬ ‫انك‬
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa
Hamiidum-Majiid
Semoga Allah  Berkenan Menganugerahi kita Ampunan
dan Ridha Nya
Untuk Download Powerpoint, Kunjungi:

More Related Content

What's hot

Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-teranganSirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-teranganAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua HiraSirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua HiraAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga TerdekatSirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga TerdekatAbuNailah
 
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa SallamSirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa SallamAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SawAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di Yatsrib
Sirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di YatsribSirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di Yatsrib
Sirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di YatsribAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal AwwalunSirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal AwwalunAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'Abasa
Sirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'AbasaSirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'Abasa
Sirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'AbasaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan BulanSirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan BulanAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat Kesabaran
Sirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat KesabaranSirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat Kesabaran
Sirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat KesabaranAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era BaruSirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era BaruAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim Haji
Sirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim HajiSirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim Haji
Sirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim HajiAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-QuranSirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-QuranAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bah
Sirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bahSirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bah
Sirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-QuranSirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-QuranAbuNailah
 

What's hot (20)

Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-teranganSirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
 
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
 
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua HiraSirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
 
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga TerdekatSirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
 
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa SallamSirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
 
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
 
Sirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di Yatsrib
Sirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di YatsribSirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di Yatsrib
Sirah Nabawiyah 83: Kelanjutan Dakwah di Yatsrib
 
Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 73: Isra' (Bagian 2)
 
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal AwwalunSirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
 
Sirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'Abasa
Sirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'AbasaSirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'Abasa
Sirah Nabawiyah 34: Turunnya Surat 'Abasa
 
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan BulanSirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Sirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat Kesabaran
Sirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat KesabaranSirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat Kesabaran
Sirah Nabawiyah 62: Faktor Penguat Kesabaran
 
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
 
Sirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era BaruSirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era Baru
 
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
 
Sirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim Haji
Sirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim HajiSirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim Haji
Sirah Nabawiyah 32: Konspirasi Musim Haji
 
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-QuranSirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
 
Sirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bah
Sirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bahSirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bah
Sirah Nabawiyah 17: Renovasi Ka'bah
 
Sirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-QuranSirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 33: Quraisy Memanfaatkan Celah dan Jawaban Al-Quran
 

Viewers also liked

Sirah Nabawiyah 71: Awal Periode Baru
Sirah Nabawiyah 71: Awal Periode BaruSirah Nabawiyah 71: Awal Periode Baru
Sirah Nabawiyah 71: Awal Periode BaruAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisySirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisyAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar Makkah
Sirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar MakkahSirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar Makkah
Sirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar MakkahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinSirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 63: Penyejuk Hati
Sirah Nabawiyah 63: Penyejuk HatiSirah Nabawiyah 63: Penyejuk Hati
Sirah Nabawiyah 63: Penyejuk HatiAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang AgungSirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang AgungAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-Tujuh
Sirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-TujuhSirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-Tujuh
Sirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-TujuhAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke ThaifSirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke ThaifAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa SallamAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai ReaksiSirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai ReaksiAbuNailah
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)AbuNailah
 

Viewers also liked (17)

Sirah Nabawiyah 71: Awal Periode Baru
Sirah Nabawiyah 71: Awal Periode BaruSirah Nabawiyah 71: Awal Periode Baru
Sirah Nabawiyah 71: Awal Periode Baru
 
Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 55: Negosiasi Kolektif (Bag.2)
 
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisySirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
 
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
 
Sirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar Makkah
Sirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar MakkahSirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar Makkah
Sirah Nabawiyah 69: Sahabat dari Luar Makkah
 
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinSirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
 
Sirah Nabawiyah 63: Penyejuk Hati
Sirah Nabawiyah 63: Penyejuk HatiSirah Nabawiyah 63: Penyejuk Hati
Sirah Nabawiyah 63: Penyejuk Hati
 
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang AgungSirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
 
Sirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-Tujuh
Sirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-TujuhSirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-Tujuh
Sirah Nabawiyah 70: Pernikahan dari Atas Langit Ke-Tujuh
 
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke ThaifSirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
 
Sirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 74: Imam al-Qiblatain ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
 
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai ReaksiSirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
 
Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 76: Mi'raj (Bagian 2)
 
Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 75: Mi'raj (Bagian 1)
 
Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)
Sirah Nabawiyah 77: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 1)
 
From saqeefa to_karbala
From saqeefa to_karbalaFrom saqeefa to_karbala
From saqeefa to_karbala
 

Similar to Negosiasi Kolektif

Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang LemahSirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang LemahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di MadinahSirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya WahyuSirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya WahyuAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 85: Hijrah ke Madinah
Sirah Nabawiyah 85: Hijrah ke MadinahSirah Nabawiyah 85: Hijrah ke Madinah
Sirah Nabawiyah 85: Hijrah ke MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAWAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan SpiritualSirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan SpiritualAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharSirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di MadinahSirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di MadinahAbuNailah
 
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang MembanggakanBAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang MembanggakanRizkyJuliana1
 
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan PembimbingSirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan PembimbingAbuNailah
 
Kesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab BarzanjiKesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab BarzanjiAbu Muhammad
 
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad SawAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAWAbuNailah
 

Similar to Negosiasi Kolektif (15)

Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang LemahSirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
 
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di MadinahSirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
 
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya WahyuSirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
 
Sirah Nabawiyah 85: Hijrah ke Madinah
Sirah Nabawiyah 85: Hijrah ke MadinahSirah Nabawiyah 85: Hijrah ke Madinah
Sirah Nabawiyah 85: Hijrah ke Madinah
 
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
 
Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 47: Quraisy dan Pertanyaan Yahudi (Bag.1)
 
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan SpiritualSirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
 
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharSirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
 
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
 
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di MadinahSirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
 
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang MembanggakanBAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
BAB 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
 
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan PembimbingSirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
 
Kesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab BarzanjiKesesatan Kitab Barzanji
Kesesatan Kitab Barzanji
 
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
 
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
 

More from AbuNailah

Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang ZhuhurSirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang ZhuhurAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang SiangSirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang SiangAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat DhuhaSirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat DhuhaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga SyuruqSirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga SyuruqAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat SubuhSirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat SubuhAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAWSirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAWAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid NabawySirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid NabawyAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) PertamaSirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) PertamaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin BerperangSirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin BerperangAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus PendudukSirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus PendudukAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban IslamiSirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban IslamiAbuNailah
 
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya HasadSirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya HasadAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan TabiatnyaSirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan TabiatnyaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di MadinahSirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahSirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid NabawySirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid NabawyAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahSirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)AbuNailah
 

More from AbuNailah (20)

Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang ZhuhurSirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
 
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
 
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang SiangSirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
 
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat DhuhaSirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
 
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga SyuruqSirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
 
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat SubuhSirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
 
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAWSirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
 
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid NabawySirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
 
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) PertamaSirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
 
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin BerperangSirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin Berperang
 
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus PendudukSirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
 
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban IslamiSirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
 
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya HasadSirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
 
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan TabiatnyaSirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
 
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di MadinahSirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
 
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahSirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
 
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid NabawySirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
 
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahSirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
 
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
 
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Negosiasi Kolektif

  • 2.  Negosiasi Kolektif (Bag.1) Tawaran Kolektif Turun Ayat kepada RasuluLlah  Tadabbur Hikmah dan Pelajaran IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 3.  ‫روى‬‫بن‬ ‫الوليد‬ ‫فيهم‬ ‫المشركين‬ ‫من‬ ‫نفرا‬ ‫أن‬ ‫وغيرهما‬ ‫كثير‬ ‫وابن‬ ‫الطبرى‬‫و‬ ‫المغيرة‬ ‫على‬ ‫فعرضوا‬ ‫جاؤوا‬ ‫وائل‬ ‫بن‬ ‫العاص‬‫رسول‬‫هللا‬‫يعطوه‬ ‫أن‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫آلهتهم‬ ‫شتم‬ ‫يترك‬ ‫أن‬ ‫على‬ ‫أبكارهم‬ ‫أجمل‬ ‫يزوجوه‬ ‫وأن‬ ‫أغناهم‬ ‫يكون‬ ‫حتى‬ ‫المال‬ ‫وتسفيه‬‫عاداتهم‬،‫بعث‬ ‫الذى‬ ‫الحق‬ ‫الى‬ ‫الدعوة‬ ‫إال‬ ‫رفض‬ ‫فلما‬‫إ‬ ‫نعبد‬ ‫قالوا‬ ، ‫به‬‫لهك‬ ‫يوما‬ ‫آلهتنا‬ ‫وتعبد‬ ً‫ا‬‫يوم‬… Thabari dan Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa beberapa orang Qu- raisy termasuk al-Walid bin Mughirah dan al-’Ash bin Wail, datang menemui RasuluLlah menawarkan harta kekayaan dan gadis tercantik kepada Beliau , dengan syarat Beliau bersedia me- ninggalkan kecaman terhadap tuhan-tuhan mereka. Ketika Nabi menolak tawaran tersebut, mereka menawarkan, “Bagaimana jika engkau menyembah tuhan-tuhan kami sehari, dan kami menyembah Tuhanmu sehari (bergantian)?”… IQRO Foundation, Sydney, Australia Tawaran Kolektif
  • 4. …‫تعالى‬ ‫قوله‬ ‫ونزل‬ ‫أيضا‬ ‫ذلك‬ ‫فرفض‬:(‫قل‬‫وال‬ ، ‫تعبدون‬ ‫ما‬ ‫أعبد‬ ‫ال‬ ‫الكافرون‬ ‫أيها‬ ‫يا‬ ‫و‬ ‫دينكم‬ ‫لكم‬ ‫أعبد‬ ‫ما‬ ‫عابدون‬ ‫أنتم‬ ‫وال‬ ، ‫عبدتم‬ ‫ما‬ ‫عابد‬ ‫أنا‬ ‫وال‬ ‫أعبد‬ ‫ما‬ ‫عابدون‬ ‫أنتم‬‫لى‬‫دين‬) Tapi tawaran in juga ditolak oleh Nabi Dan berkenaan dengan hal ini Allah Y Menurunkan Firman Nya: “Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sem- bah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".” (Fiqhus Sirah, Al-Buthy) َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬:‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ْش‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ق‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬:َ‫يك‬ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ُ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ،َ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ك‬ُ‫ج‬ِ‫و‬َ‫ز‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ،َ‫ة‬َّ‫ك‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫غ‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬،َ‫ك‬َ‫ف‬ْ‫َل‬‫خ‬ ‫ِي‬‫ش‬ْ‫َم‬‫ن‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ،َ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ ُ‫أ‬َ‫ط‬َ‫ن‬َ‫و‬ُّ‫ف‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫م‬ْ‫ت‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬َ‫ه‬ِ‫ل‬‫آ‬َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬َ‫ف‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬‫ح‬ َ‫َل‬َ‫ص‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫خ‬،‫آلهتنا‬ ‫تعبد‬ ،‫سنة‬ ‫والعزى‬ ‫الَلت‬ِ‫ت‬َ‫ل‬َ‫َز‬‫ن‬َ‫ف‬ ،ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬ َ‫ك‬َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ة‬َ‫ور‬ُّ‫س‬‫ال‬. Berkata Ibnu ‘Abbas : Berkata Quraisy kepada Nabi : Kami akan memberimu harta yang dengannya kamu menjadi orang terkaya di Makkah, dan menikahkanmu de- ngan siapa yang engkau mau, dan menjadi pengikutmu (berjalan di belakangmu), dan (namun) kamu berhenti mencela tuhan-tuhan kami, maka jika kamu tidak mela- kukannya maka kami tawarkan kepadamu sesesuatu yang menguntungkan kami dan kamu, (yaitu) kamu sembah tuhan-tuhan kami setahun, dan kamu sembah Tuhan- mu setahun, maka turunlah surat ini. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 5.  IQRO Foundation, Sydney, Australia Ayat dan Terjemahan 1. Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, 2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. 5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku". َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬(1) َ‫َل‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫د‬(2) َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬(3) َ‫َل‬َ‫و‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬(4) َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬(5) ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ين‬ِ‫د‬ َ‫ي‬(6)
  • 6.   Al-Haq dan batil tidak mungkin bersatu dan tidak mungkin dicampur-adukkan.  Hal ini menunjukkan tidak tulusnya kaum kafir da- lam beragama.  Terlihat bagaimana mereka sebenarnya pun tidak me- yakini sepenuhnya agama mereka.  Menunjukkan pula kerapuhan keyakinan mereka dan agama yang mereka miliki.  Bagi kaum Kafir Quraisy, agama hanya sebatas ko- moditi yang bisa ditarik-ulur sesuai kepentingan. IQRO Foundation, Sydney, Australia Hikmah dan Pelajaran dari Sebab Turun Ayat
  • 7.  Panggilan ini untuk menunjukkan bahwa agama bukan komoditi yang bisa ditawar, sebagaimana dikira.  Bahwa Nabi  bukan seperti penjual komoditi di atas.  Karenanya inilah jawaban tegas terhadap tawaran mere- ka: َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫,ق‬ menunjukkan bahwa Nabi  tidak pu- tus asa karena mereka menolak dakwah (Tingginya Nilai Dakwah Islam).  ْ‫ل‬ُ‫ق‬ (Katakanlah)  Menunjukkan amanahnya RasuluLlah .  Panggilan ini bukan dari Nabi , tapi dari Allah .  Otoritas menjawab tawaran mereka bukan pada Nabi .  Urusan Aqidah adalah mutlak Urusan Allah . IQRO Foundation, Sydney, Australia َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
  • 8.  ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ (wahai)  Panggilan ini tidak akan ditujukan kepada anak kecil.  Menunjukkan seriusnya panggilan ini.  َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ال‬ (orang-orang yang kafir)  Berasal dari kata ‫كفر‬ yang berarti menutupi.  Orang kafir masih mau memberikan sedikit porsi, namun Allah  Tetap Memanggil mereka ‘kafir’.  Tiada konsep menerima/menolak sebagian dalam agama.  Pada hakikatnya mereka menolak Allah  dan Rasul Nya , dan masih mencintai berhala mereka.  Penggunaan َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ال‬ dengan noun, tidak terikat waktu; da- pat bermakna status final terhadap orang yang dituju.  Karakter Nabi  lembut, sedang pernyataan ‘kafir’ bentuk ini sangat berat (mengingat nasib orang yang dituju). Karenanya diawali dengan ْ‫ل‬ُ‫ق‬ karena ini Perintah dari Allah .  Yang dituju ayat ini adalah orang-orang yang spesifik, yang menawarkan kompromi tsb; karena mereka telah mendapat kesempatan emas tapi tetap ingkar. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 9. َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫َل‬ Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah  Digunakan fi’il mudhari’ (ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬): selamanya RasuluLlah  tidak akan menyembah apa yang disembah orang kafir.  Digunakan fi’il mudhari’ pada orang kafir (َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬), bahwa mere- ka akan dalam keadaan itu selamanya.  Kafir Quraisy saat itu tidak hanya menolak penyembahan, tapi juga penghambaan. َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah  َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬: noun; tidak terkait waktu. Mereka, baik dulu, sekarang, bahkan nanti, tidak akan (karenanya disebutkan bahwa ayat ini untuk orang tertentu), terlebih Nabi  menggunakan fi’il mudhari’ (ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬).  Dulu, bahkan, juga bisa dimasukkan sejak sebelum bi’tsah; dan demikianlah kenyataannya.  Penggunaan ‫ا‬َ‫م‬ bukan ْ‫ن‬َ‫م‬ menunjukkan sifat. Keagungan Sem- bahan Nabi  dan kehinaan sembahan orang kafir. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 10. َ‫َل‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah  َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬: noun; tidak terkait waktu. Demikian juga Nabi  sejak dulu, sekarang dan kemudian tidak pernah dan tidak akan menyembah berhala.  ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬: fi’il madhi; dulu saja sebelum bi’tsah, Nabi  tidak me- nyembah berhala yang mereka selalu sembah, apalagi setelah bi’tsah dan Beliau  telah menjadi Utusan Allah . ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫َل‬َ‫و‬ Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah  Fi’il yang digunakan bagi Nabi  selalu mudhari’ menunjuk- kan konsistensi penyembahan Beliau .  Fi’il yang digunakan bagi orang kafir berubah antara madhi (ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬) dan mudhari’(َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬): bahwa mereka bisa menyembah tuhan berbeda pada waktu yang berbeda. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 11.  Pendapat tentang pengulangan ayat ketiga dan kelima:  Ayat sebelumnya kurang difahami, sehingga diulangi.  ‫ا‬َ‫م‬ pada ayat ketiga adalah ‫موصولة‬ ‫ما‬ (terkait sembahannya). ‫ا‬َ‫م‬ pada ayat kelima adalah ‫ما‬‫مصدرية‬ (cara penyembahannya). ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫ين‬ِ‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".  ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ dan ‫ي‬ِ‫ل‬ didahulukan; menggambarkan kekhususan.  ِ‫ِين‬‫د‬ dapat berarti agama dan balasan (balasan masing2; orang Quraisy berhak mendapat balasan buruk).  Ditutup dengan َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ِ‫ِين‬‫د‬ bukan ِ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬‫ي‬ ; me-minimize peran Nabi  dan me-maximise Peran Allah ; Dimulai dengan ْ‫ل‬ُ‫ق‬ diakhiri dengan menghilangkan ‫ي‬ di akhirnya; bahwa Allah  lah Yang Menjawab langsung tawaran mereka.  Catatan penting: tidak boleh memahami ayat ini dengan pa- ham, bahwa kita tidak perlu peduli dengan orang kafir dan membiarkan saja apa yang mereka lakukan; dengan melihat:  Sebab turunnya ayat.  Orang-orang yang terkena ayat ini telah mendapat dakwah bertahun-tahun (lihat note pada slide 8). IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 12.   Penawaran dengan ‘imbalan’ menghentikan dakwah sama se- kali tidak dapat diterima.  Kekuasaan dan harta yang ditawarkan bisa saja untuk mendu- kung dakwah, namun tidak diterima karena:  Dengan konsekuensi meninggalkan dakwah.  Islam tidak bisa dipaksakan tegak dengan kekuasaan semata, namun juga perlu berjalan simultan dengan dakwah dan tarbiyah.  Harta yang ditawarkan tidak terjamin kebersihan & kehalalannya.  Pentingnya bagi du’at untuk memperhatikan sumber-sumber dananya saat berdakwah di Jalan Nya.  Tidak ada tawar-menawar dalam ‘aqidah.  Kerja-sama/serikat benar2 tidak boleh mengorbankan ‘aqidah. IQRO Foundation, Sydney, Australia Hikmah dan Teladan
  • 13.  Surat ini menjelaskan bahwa jalan kebenaran hanya ada pada Agama Allah , yang tidak ada kebengkokan di dalamnya.  Islam adalah Islam dan jahiliyah adalah jahiliyah; tidak bisa di- campur-adukkan satu dengan yang lain.  Pemisahan antara aqidah yang lurus dengan syirik secara to- tal, menyeluruh dan penuh ketegasan.  Pemisahan ini sangat vital untuk menjelaskan perbedaan pada:  Esensi kepercayaan.  Pokok pandangan.  Hakikat manhaj.  Tabiat jalan.  Jalan Islam dan kejahiliyahan tidak dapat dipertemukan; se- hingga jalan satu-satunya adalah:  Keluarnya pihak penganut kejahiliyahan dari kejahiliyahannya dan masuk ke dalam Agama Allah Ta’ala.  Atau; Paling tidak, dikembalikan pada prinsip utama, yaitu kebe- basan mutlak, saling menghormati dan toleransi terhadap perbe- daan mendasar antara kebenaran dan kebatilan ( ‫ِي‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫ن‬ ). IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 14.   Membaca Surat Al-Kafirum disetarakan dengan ¼ (seperempat) Al-Quran. ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬:ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:«...ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬{ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ر‬} َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫آن‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬ ِ‫ع‬ُ‫ب‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫د‬ُ‫ع‬{َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬}ِ‫ث‬ُ‫ل‬ُ‫ث‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫د‬ُ‫ع‬ِ‫آن‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬» Dari Anas bin Malik  berkata: Bersabda RasuluLlah : “Barangsiapa yang membaca surah Al-Kafirun, maka disama- kan untuknya dengan pahala seperempat Al-Qur’an, dan ba- rangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlash maka disamakan untuknya dengan pahala sepertiga Al-Qur’an”. [Sunan Tirmidziy: Hasan] IQRO Foundation, Sydney, Australia Keutamaan Surat Al-Kafirum
  • 15. Dibaca saat Shalat Witir. َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:«َ‫ان‬َ‫ك‬ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ف‬ ُ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ر‬ْ‫ت‬ِ‫و‬‫ال‬ ‫ي‬:َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ح‬ِ‫ب‬َ‫س‬ِ‫ب‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ،َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ،‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬‫ة‬َ‫ع‬» Ibnu Abbas hberkata: “Nabi  membaca pada shalat witir: Surah Al-A’laa, Al-Kafiruun, dan Al-Ikhlash dalam satu raka’at – satu raka’at.” [Sunan Tirmidziy: Sahih] ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،‫ْج‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ج‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫يز‬ ِ‫ز‬َ‫ع‬‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬:ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬َ‫ر‬ ُ‫ر‬ِ‫ت‬‫و‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ي‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ،َ‫ة‬َ‫ش‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬:«َ‫ان‬َ‫ك‬‫ى‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫األ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬:‫ـ‬ِ‫ب‬{ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ح‬ِ‫ب‬َ‫س‬‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫م‬}‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ، ‫ـ‬ِ‫ب‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َّ‫ث‬‫ال‬{َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}َّ‫ث‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ،‫ـ‬ِ‫ب‬ ِ‫ة‬َ‫ث‬ِ‫ل‬‫ا‬{‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}،َ‫و‬ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ذ‬ِ‫و‬َ‫ع‬ُ‫م‬‫ال‬» ‘Aisyahdditanya: Dengan surah apa Rasulullah  shalat witir? ‘Aisyahdmenjawab: “Beliau  membaca pada raka’at pertama surah Al-A’laa, pada raka’at kedua surah Al-Kafiruun, dan pada raka’at ketiga surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An- Naas.” [Sunan Tirmidziy: Sahih] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 16.  Dibaca saat Shalat 2 rakaat sebelum Subuh dan 2 rakaat setelah Maghrib. َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:«َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬‫ا‬ ِ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ف‬ْ‫ل‬:{‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬}َ‫و‬ ،{‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}» Abu Hurairah radhiyaLlahu 'anhu berkata: Bahwasanya RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam membaca pada dua raka’at sebelum shalat subuh: Surah Al-Kafirun dan Al- Ikhlash. [Sahih Muslim] َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ،‫ود‬ُ‫ع‬ْ‫س‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:«‫ا‬َ‫م‬ِ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫أ‬ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬‫ال‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َّ‫الر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َّ‫الر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬‫ـ‬ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ف‬‫ال‬ ِ‫ة‬ َ‫َل‬َ‫ص‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬{ُ‫ق‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ال‬}َ‫و‬ ،{‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}» Abdullah bin Mas’ud radhiyaLlahu 'anhu berkata: Aku tidak bisa menghitung berapa banyak aku mendengar RasuluLlah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada dua raka’at setelah shalat magrib dan dua raka’at sebelum shalat subuh surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlash. [Sunan Tirmidziy: Sahih] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 17.  Dibaca pada 2 rakaat setelah thawaf, sebagaimana disebutkan Jabir  dalam hadits perjalanan haji Rasulullah : ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ك‬ُّ‫الر‬ َ‫م‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ،ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ن‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،‫ا‬ً‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫َى‬‫ش‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َ‫ل‬َ‫م‬ َ‫ر‬‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ ِ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ذ‬َ‫ف‬َ‫م‬ َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ،‫م‬ َ‫َل‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬:{ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ ِ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬ ِ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬‫ى‬‫ى‬‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ َ‫يم‬}[‫البقرة‬:125]َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ف‬ُ‫ه‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َّ‫الر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ،ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬{ُ‫ق‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬}َ‫و‬{‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬} Sampai kami mendatangi ka’bah bersama Rasulullah , Beliau  menyentuh sudut hajar aswad, kemudian tawaf dengan berlari- lari kecil sebanyak tiga putaran dan berjalan sebanyak empat pu- taran, kemudian beranjak menuju maqam Ibrahim  dan mem- baca: “Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat”. Kemudian Beliau  menjadikan maqam Ibrahim berada antara Beliau  dan Ka’bah, dan Beliau  membaca pada dua raka’at tersebut su-rah Al-Ikhlash dan surah Al-Kafirun. [Sahih Muslim]  Dibaca sebelum. Disebutkan dalam Sunan Abu Dawud bahwa Rasulullah  bersabda kepada Naufal Al-Asyja’iy : «ْ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬{َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬}ِ‫ت‬‫َا‬‫خ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ،ْ‫م‬َ‫ن‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ِر‬‫الش‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫م‬ِ‫ك‬» “Bacalah surah Al-Kafirun kemudian tidur setelah menyelesaikannya, karena sesungguhnya surah itu adalah pembebasan dari syirik”. IQRO Foundation, Sydney, Australia Referensi: Fiqhus Sirah Al-Buthy, Sirah Ibnu Hisyam, Tafsir Ibnu Katsir, Fii Zhilal, Tafsir Misbah, Sirah Ash-Shallabi, N.A. Khan, dll.
  • 18. ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫بارك‬ ‫و‬ ،‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫صليت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬‫في‬‫العــــــالمين‬‫مجيد‬ ‫حميد‬ ‫انك‬ Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa Hamiidum-Majiid Semoga Allah  Berkenan Menganugerahi kita Ampunan dan Ridha Nya Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: