SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
I NENGAH MUSTIKA
JUNIAS POLIN
SUYONO
A. PENDAHULUAN
1. Definisi
Menurut Wikipedia, “Pengukuran adalah penentuan
besaran, dimensi , atau kapasitas , biasanya terhadap suatu
standar atau ukur. Pengukuran tidak hanya terbatas pada
kualitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur
hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
ketidakpastian, atau indeks kepercayaan konsumen.
Menurut para ilmuwan, tidak akan terjadi kemajuan dalam
ilmu modern, tanpa ada pengukuran. Kemajuan dalam ilmu
berhubungan erat sekali dengan ketelitian alat pengukuran.
2. Klasifikasi
Persyaratan sebuah klasifikasi
2.1 Persyaratan Semua harus tercakup
2.2 Persyaratan salig menidakkan
Dengan kedua persyaratan tersebut, memungkinkan kita
untuk mereduksi objek yang berjumlah banyak(meskipun
jumlahnya terbatas) menjadi kelas-kelas yang jumlahnya
relatif lebih sedikit.
Penyempurnaan klasifikasi menjadi sesuatu yang relatif
terperinci mempunyai prosedur yang tertentu. Klasifikai
yang baru tetap memenuhi persyaratan “ semua harus
tercakup” dan persyaratan “saling menidakkan”
Contoh : mengenai minat psikologis seseorang terhadap bidang
keilmuan , ditinjau dari segi klasifikasi, maka manusia berdasarkan
minatnya dapat dibagi kedalam kelas-kelas tertentu, umpamana:
(1) Sangat menyukai semua ilmu
(2) Tidakmenyukai semua ilmu
(3) Menyukai ilmu teoritis namun tidak menyukai ilmu
experimental
(4) Menyukai ilmu experimenal namun tidak menyukai ilmu teoritis
(5) Menyukai, baik ilmu teoritis maupun experimental namun
secara sedang-sedang saja.
Lima kelas diatas bersifat saling menidakkan, namun tidak
mencakup semua
B. PEMBAHASAN
Untuk dapat mengerti perkembangan sepenuhnya dari pegukuran dan
bagaimana peranannya dalam bidang keilmuan modern, berikut akan kita
bahas bagaiman caranya sebuah klasifikasi yang sederhana disempurnakan
dan diperluas.
1. Penataan Sebagian (Partial Order)
 Membandingkan berbagai objek dari golngan yang berbeda
 Terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi bila kita ingin
membandingkan tiga objek atau lebih.
 Penataan sebagian : suatu hubungan yang bersifat asimetri dan
transitif
 Pengelompokan seperti pada gambar dibawah, dapat dikatan
bahwa bulan Juli adalah bulan yang paling panas, dan bulan
Januari adlah bulan yang paling dingin
Juli
Juni
Mei
April
Februari
Maret
Agustus
Oktober
September
Nopember
Desember
Januari
Suhu Bulanan
2. Penataan Sederhana (Simple Order)
Ciri-cirinya :
2.1 Asimetri
2.2 Transitif
2.3 Dua golongan yang berbeda yang manapun dapat kita
bandingkan satu sama lain
Karena persyaratan yang baru menetapkan bahwa dua
golongan tidak boleh berada dalam satu tingkat yang sama,
maka penggolongan akan merupakan sebuah garis lurus tanpa
cabang
3. Skala Bilangan (Numerical Scale)
Skala bilangan merpakan bilangan nyata yang diterapkan pada
objek yang sedang ditelaah. Contoh dalam kasus
temperatur,dpat dilakukan dengan mempergunakan kolom air
raksa dalam termometer.
 Suhu yang bertambah tinggi akan menyebabkan kolom air
raksa naik.
 Panjang kolom air raksa yang merupakan bilangan, dapat
dipergunakan sebagai ukuran suhu
 Dengan kata lain, menghubungkan kejadian lain yang
memungkinkan lita untuk mempergunakan bilangan.
4. Ontologi, Epistimologi, dan Axiologi dlam
pengukuran
 Ontologi dalam pengukuran pada contoh menetapkan suhu alam
satu tahun kalender adalah kita ingin mengetahui bulan mana
yang paling panas dan bulan mana yang paling dingin.
 Epistimologi dalam pengukuruan dimaksudkan dengan cara apa
yang mesti dilakukan untuk mendapatkan penetahuan ( bulan
panas dan bulan dingin dalam satu tahun kalender), dlam hal
ini pengukuran yang dilakukan adalah dengan cara : (1)
Penataan sebagian, (2) Penataan Sederhana dan (3) Skala
Bilangan
 Axiologi dalam pengukuran bahwa kita dapat pemahaman dari
hasil pengukuran bulan Juli adalan bulan yang paling panas, dan
Januari adalan bulan yang paling dingin
C. SIMPULAN
1. Klasifikasi merupakan konsep pengukuran yang paling
sederhana.
2. Penataan sebagai (Partial Order) merupakan suatu hubungan
yang asimetri dan transitif
3. Penataan sederhana (Simple Order) yang menetapkan bahwa
dua golongan tidak boleh berada pada satu tingkat yang sama,
sehingga merupakan sebuah garis lurus tanpa cabang dengan
ciri-ciri:
3.1 Asimetri
3.2 Transitif
3.3 Dua golngan yang berbeda yang manapun dapat
dibandingkan satu sama lain

More Related Content

Similar to PENGUKURAN.pptx

Skala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaSkala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaAzlan Abdurrahman
 
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxBAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxRatnaWardani7
 
Makalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensiMakalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensizeinwar
 
Mengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisikaMengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisikaIsna Nina Bobo
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
Critical Book Report
Critical Book ReportCritical Book Report
Critical Book ReportDevitaAirin
 
Keterampilan proses pembelajaran ipa
Keterampilan proses pembelajaran ipaKeterampilan proses pembelajaran ipa
Keterampilan proses pembelajaran ipaMheela Smart
 
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxBAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxRudiana12
 

Similar to PENGUKURAN.pptx (20)

Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Skala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaSkala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data Statistika
 
PENGUKURAN
PENGUKURANPENGUKURAN
PENGUKURAN
 
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxBAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
 
Makalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensiMakalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensi
 
Mengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisikaMengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisika
 
M2
M2M2
M2
 
Fisika Pengukuran
Fisika PengukuranFisika Pengukuran
Fisika Pengukuran
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmu
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
Besaran-Pengukuran
Besaran-PengukuranBesaran-Pengukuran
Besaran-Pengukuran
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Critical Book Report
Critical Book ReportCritical Book Report
Critical Book Report
 
Keterampilan proses pembelajaran ipa
Keterampilan proses pembelajaran ipaKeterampilan proses pembelajaran ipa
Keterampilan proses pembelajaran ipa
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxBAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
 

More from ALFAFAAMIN

basic ttg konflik.ppt
basic ttg konflik.pptbasic ttg konflik.ppt
basic ttg konflik.pptALFAFAAMIN
 
Translation effect.ppt
Translation effect.pptTranslation effect.ppt
Translation effect.pptALFAFAAMIN
 
bab translasi.pptx
bab translasi.pptxbab translasi.pptx
bab translasi.pptxALFAFAAMIN
 
jenis--jenis-penelitian.pptx
jenis--jenis-penelitian.pptxjenis--jenis-penelitian.pptx
jenis--jenis-penelitian.pptxALFAFAAMIN
 
Verbal_Humor_Proposal_Presentation.pptx
Verbal_Humor_Proposal_Presentation.pptxVerbal_Humor_Proposal_Presentation.pptx
Verbal_Humor_Proposal_Presentation.pptxALFAFAAMIN
 
Metodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptxMetodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptxALFAFAAMIN
 
Analisis Data Kuantitatif.ppt
Analisis Data Kuantitatif.pptAnalisis Data Kuantitatif.ppt
Analisis Data Kuantitatif.pptALFAFAAMIN
 
Equivalent Effect in Javanese Translation.ppt
Equivalent Effect in Javanese Translation.pptEquivalent Effect in Javanese Translation.ppt
Equivalent Effect in Javanese Translation.pptALFAFAAMIN
 

More from ALFAFAAMIN (10)

basic ttg konflik.ppt
basic ttg konflik.pptbasic ttg konflik.ppt
basic ttg konflik.ppt
 
konflik.ppt
konflik.pptkonflik.ppt
konflik.ppt
 
Translation effect.ppt
Translation effect.pptTranslation effect.ppt
Translation effect.ppt
 
10721299.ppt
10721299.ppt10721299.ppt
10721299.ppt
 
bab translasi.pptx
bab translasi.pptxbab translasi.pptx
bab translasi.pptx
 
jenis--jenis-penelitian.pptx
jenis--jenis-penelitian.pptxjenis--jenis-penelitian.pptx
jenis--jenis-penelitian.pptx
 
Verbal_Humor_Proposal_Presentation.pptx
Verbal_Humor_Proposal_Presentation.pptxVerbal_Humor_Proposal_Presentation.pptx
Verbal_Humor_Proposal_Presentation.pptx
 
Metodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptxMetodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptx
 
Analisis Data Kuantitatif.ppt
Analisis Data Kuantitatif.pptAnalisis Data Kuantitatif.ppt
Analisis Data Kuantitatif.ppt
 
Equivalent Effect in Javanese Translation.ppt
Equivalent Effect in Javanese Translation.pptEquivalent Effect in Javanese Translation.ppt
Equivalent Effect in Javanese Translation.ppt
 

Recently uploaded

Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxMeilianiPuspitaSari
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 

Recently uploaded (20)

Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 

PENGUKURAN.pptx

  • 1. I NENGAH MUSTIKA JUNIAS POLIN SUYONO
  • 2. A. PENDAHULUAN 1. Definisi Menurut Wikipedia, “Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi , atau kapasitas , biasanya terhadap suatu standar atau ukur. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kualitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau indeks kepercayaan konsumen. Menurut para ilmuwan, tidak akan terjadi kemajuan dalam ilmu modern, tanpa ada pengukuran. Kemajuan dalam ilmu berhubungan erat sekali dengan ketelitian alat pengukuran.
  • 3. 2. Klasifikasi Persyaratan sebuah klasifikasi 2.1 Persyaratan Semua harus tercakup 2.2 Persyaratan salig menidakkan Dengan kedua persyaratan tersebut, memungkinkan kita untuk mereduksi objek yang berjumlah banyak(meskipun jumlahnya terbatas) menjadi kelas-kelas yang jumlahnya relatif lebih sedikit. Penyempurnaan klasifikasi menjadi sesuatu yang relatif terperinci mempunyai prosedur yang tertentu. Klasifikai yang baru tetap memenuhi persyaratan “ semua harus tercakup” dan persyaratan “saling menidakkan”
  • 4. Contoh : mengenai minat psikologis seseorang terhadap bidang keilmuan , ditinjau dari segi klasifikasi, maka manusia berdasarkan minatnya dapat dibagi kedalam kelas-kelas tertentu, umpamana: (1) Sangat menyukai semua ilmu (2) Tidakmenyukai semua ilmu (3) Menyukai ilmu teoritis namun tidak menyukai ilmu experimental (4) Menyukai ilmu experimenal namun tidak menyukai ilmu teoritis (5) Menyukai, baik ilmu teoritis maupun experimental namun secara sedang-sedang saja. Lima kelas diatas bersifat saling menidakkan, namun tidak mencakup semua
  • 5. B. PEMBAHASAN Untuk dapat mengerti perkembangan sepenuhnya dari pegukuran dan bagaimana peranannya dalam bidang keilmuan modern, berikut akan kita bahas bagaiman caranya sebuah klasifikasi yang sederhana disempurnakan dan diperluas. 1. Penataan Sebagian (Partial Order)  Membandingkan berbagai objek dari golngan yang berbeda  Terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi bila kita ingin membandingkan tiga objek atau lebih.  Penataan sebagian : suatu hubungan yang bersifat asimetri dan transitif  Pengelompokan seperti pada gambar dibawah, dapat dikatan bahwa bulan Juli adalah bulan yang paling panas, dan bulan Januari adlah bulan yang paling dingin
  • 7. 2. Penataan Sederhana (Simple Order) Ciri-cirinya : 2.1 Asimetri 2.2 Transitif 2.3 Dua golongan yang berbeda yang manapun dapat kita bandingkan satu sama lain Karena persyaratan yang baru menetapkan bahwa dua golongan tidak boleh berada dalam satu tingkat yang sama, maka penggolongan akan merupakan sebuah garis lurus tanpa cabang
  • 8. 3. Skala Bilangan (Numerical Scale) Skala bilangan merpakan bilangan nyata yang diterapkan pada objek yang sedang ditelaah. Contoh dalam kasus temperatur,dpat dilakukan dengan mempergunakan kolom air raksa dalam termometer.  Suhu yang bertambah tinggi akan menyebabkan kolom air raksa naik.  Panjang kolom air raksa yang merupakan bilangan, dapat dipergunakan sebagai ukuran suhu  Dengan kata lain, menghubungkan kejadian lain yang memungkinkan lita untuk mempergunakan bilangan.
  • 9. 4. Ontologi, Epistimologi, dan Axiologi dlam pengukuran  Ontologi dalam pengukuran pada contoh menetapkan suhu alam satu tahun kalender adalah kita ingin mengetahui bulan mana yang paling panas dan bulan mana yang paling dingin.  Epistimologi dalam pengukuruan dimaksudkan dengan cara apa yang mesti dilakukan untuk mendapatkan penetahuan ( bulan panas dan bulan dingin dalam satu tahun kalender), dlam hal ini pengukuran yang dilakukan adalah dengan cara : (1) Penataan sebagian, (2) Penataan Sederhana dan (3) Skala Bilangan  Axiologi dalam pengukuran bahwa kita dapat pemahaman dari hasil pengukuran bulan Juli adalan bulan yang paling panas, dan Januari adalan bulan yang paling dingin
  • 10. C. SIMPULAN 1. Klasifikasi merupakan konsep pengukuran yang paling sederhana. 2. Penataan sebagai (Partial Order) merupakan suatu hubungan yang asimetri dan transitif 3. Penataan sederhana (Simple Order) yang menetapkan bahwa dua golongan tidak boleh berada pada satu tingkat yang sama, sehingga merupakan sebuah garis lurus tanpa cabang dengan ciri-ciri: 3.1 Asimetri 3.2 Transitif 3.3 Dua golngan yang berbeda yang manapun dapat dibandingkan satu sama lain