Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Fisika kelas X semester 1 ini membahas tentang pengukuran besaran fisika secara akurat menggunakan alat ukur yang tepat. Peserta didik akan belajar mengenali besaran pokok, turunan, satuan, dan aturan penulisan angka penting dalam pengukuran. Mereka juga akan melakukan praktik pengukuran panjang menggunakan alat ukur seperti jangka sorong
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 6 Kota Bekasi
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas /Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 6 JP (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan prinsip- prinsip pengukuran besaran fisis, angka penting dan notasi
ilmiah pada bidang teknologi dan rekayasa
4.1 Melakukan pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat serta mengikuti aturan angka penting.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan perbedaan besaran pokok dan turunan serta satuannya
2. 3.1.2 Menentukan cara pengukuran benda menggunakan alat ukur panjang jangka
sorong dan mikrometer sekrup
3.1.3 Menentukan hasil operasi hitung menggunakan aturan angka penting
Keterampilan
4.1.1 Mengikuti (imitasi) mengukur benda berdasarkan contoh
4.1.2 Melakukan pengukuran benda berdasarkan lembar kerja/tugas
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
3.1.1.1 Menyebutkan besaran pokok dan besaran turunan dengan satuannya dengan
percaya diri
3.1.1.2 Menentukan konversi satuan dengan teliti
Setelah berdiskusi dan melakukan eksperimen, peserta didik akan dapat:
3.1.2.1 Menyebutkan bagian-bagian jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan percaya diri
3.1.2.2 Menentukan kesalahan dalam pengukuran dengan teliti
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
3.1.3.1 Menjelaskan aturan angka penting dengan percaya diri
3.1.3.2 Menentukan hasil operasi hitung dengan menggunakan aturan angka penting dengan
teliti
Disediakan alat ukur jangka sorong dan mikrometer sekrup, peserta didik akan dapat:
4.1.2.1 Melakukan pengukuran benda berdasarkan demonstrasi guru dengan percaya diri
4.1.2.2 Melakukan pengukuran benda berdasarkan lembar kerja/tugas sesuai prosedur
dengan tanggung jawab
E. Materi Pembelajaran
BESARAN FISIKA
3. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta memiliki
satuan. Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu
dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh
besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI)
sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran Pokok Satuan SI
Massa kilogram (kg)
Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Kuat Arus ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd)
Jumlah Zat mole (mol)
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok.
Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama
dengan panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan
panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.
Tabel Contoh Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran Turunan Satuan SI
Gaya (F) kg.m.s
-2
Massa Jenis (p) kg.m
-3
4. Usaha (W) kg.m
2
.s
-2
Tekanan (P) kg.m
-1
.s
-2
Percepatan m.s
-2
Luas (A) m
2
Kecepatan (v) m.s
-1
Volume (V) m
3
SATUAN
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis
satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya
secara internasional atau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter,
kilogram, dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel Satuan Baku
Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS
Massa kilogram (kg) gram (g)
Panjang meter (m) centimeter (cm)
Waktu sekon (s) sekon (s)
Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)
Suhu kelvin (K) kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)
Jumlah Zat kilomole (mol) Mol
b. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional.Contoh:
depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
5.
6. ALAT UKUR
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran. Berbagai
macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala terkecil
alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin tinggi
ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah alat ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm.
Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan
skala mistar yang di baca.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang
kurang dari 1 mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai
dengan 0,01 cm atau 0,1 mm. Umumnya, jangka sorong digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda, diameter bola, tebal uang logam, dan diameter
bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a) Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b) Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa
bergeser/digerakan.
7.
8. 3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil
yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer
sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada
rahang tetap.Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda
bundar dan plat yang sangat tipis.
b. Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca.
Berdasarkan cara kerjanya dan ketelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat
ketelitiannya hingga 0,001 g.
2. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g.
9. 3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau
0,001 g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah
waktu yang dibutuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam
matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1
sekon).
10. ANGKA PENTING
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut Angka Penting, terdiri atas
angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran). Aturan
penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 72,753 (5 angka
penting).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka
penting. Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 30000 (5 angka
penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 4700000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting. Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
Ketentuan - ketentuan pada operasi angka penting:
11. 1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya
boleh terdapat Satu Angka Taksiran saja.
2. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka
penting yang paling sedikit.
Notasi Ilmiah (Bentuk Baku)
Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi
Ilmiah atau Cara Baku.R.10
x
dengan: R (angka-angka penting) dan 10
x
disebut orde dan x
bilangan bulat positif atau negatif
KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan. Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni:
kuantitas atau nilai dan satuan. Di dalam fisika, segala sesuatu yang dapat diukur dan
dinyatakan dengan angka disebut dengan besaran. Nilai suatu besaran dinyatakan dalam
sebuah satuan yangdituliskan mengikuti nilai besaran tersebut. Sebagai contoh dalam
sebuah pengukuran massa badan siswa Kelas 1 SMK 1 Mojopahit didapatkan bahwa
siswa terbesar adalah 170 kilogram dan yang teringan adalah 35 kilogram. Angka 170 dan
35 disebut nilai besaran, sedangkan kilogram disebut satuan.
Sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran
Mengukur selalu menimbulkan ketidakpastian artinya, tidak ada jaminan bahwa
pengukuran ulang akan memberikan hasil yang tepat sama. Ada tiga sumber utama yang
menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:
1. Ketidakpastian Sistematik. Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur
yangdigunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran, diantaranya:
12. ketidakpastian alat, kesalahan nol, waktu respon yang tidak tepat dankondisi yang
tidak sesuai.
2. Ketidakpastian Random (Acak). Ketidakpastian random umumnya bersumber dari
gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara
tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak
hingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita. Misalnya:Fluktuasi
pada besaran listrik, Getaran landasan, Radiasi latar belakang,Gerak acak molekul
udara
3. Ketidakpastian Pengamatan. Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian
pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan
kegiatan pengukuran. Misalnya metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks),
salah dalam membaca skala, dan pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang
tepat.
F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning (Pertemuan 1 – 4)
Problem SolvingLearning (Pertemuan 5 – 6)
Metode : Diskusi, Demonstrasi dan Eksperimen
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
• Salam dan Doa
• Mengkondisikan kelas dan mengabsen siswa
10’
13. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
• Apersepsi dan motivasi
Apakah panjang dan kepintaran termasuk besaran fisika?
Dua orang pembalan sedang berlomba menuju garis finish,
jika kecepatan pembalap A 108 km/jam dan pembalap B 30
m/s, siapakah pembalap yang masuk finish lebih dahulu?
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan rancangan/teknik penilaian
Kegiatan Inti • Guru meminta siswa mengamati besaran-besaran fisika
dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa mengamati besaran-besaran fisika dalam kehidupan
sehari-hari
• Guru meminta siswa untuk mengukur panjang meja dengan
menggunakan jengkal tangannya masing-masing
• Siswa mengukur panjang meja dengan menggunakan jengkal
tangannya masing-masing
• Guru menugaskan siswa untuk menulis macam-macam
besaran dalam fisika untuk kemudian mengelompokkannya ke
dalam besaran pokok dan besaran turunan
• Siswa menuliskan macam-macam besaran dalam fisika dan
kemudian mengelompokkannya ke dalam besaran pokok dan
besaran turunan
• Siswa mengelompokkan besaran-besaran mana yang
termasuk besaran pokok dan besaran turunan
115’
14. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
• Siswa mengidentifikasi perbedaan antara besaran pokok dan
besaran turunan
• Siswa merumuskan perbedaan antara besaran pokok dan
besaran turunan
• Guru meminta siswa menentukan Satuan Internasional dari
besaran-besaran pokok dan turunan yang telah
dikelompokkan dengan berdiskusi atau membaca dari buku
sumber atau internet
• Siswa menentukan Satuan Internasional dari besaran-besaran
pokok dan turunan yang telah dikelompokkan dengan
berdiskusi atau membaca dari buku sumber atau internet
• Guru meminta beberapa siswa menyampaikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
• Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas
• Guru meminta siswa untuk menyebutkan satuan-satuan
dalam besaran kecepatan dan suhu
• Siswa menyebutkan satuan satuan dalam kecepatan dan
suhu
• Guru menjelaskan mengenai materi konversi satuan
• Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai konversi
satuan
• Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok menentukan
konversi satuan dari beberapa besaran fisika
15. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
• Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan konversi
satuan dari beberapa besaran fisika
• Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain untuk
menanggapi
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
dan saling menanggapi satu sama lain
Penutup • Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Refleksi
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
10’
Pertemuan ke-2 (3 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
• Salam dan Doa
• Mengkondisikan kelas dan mengabsen siswa
• Apersepsi dan motivasi
Bagaimana mengukur diameter dalam sebuah botol?
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, teknik penilaian
dan membentuk kelompok belajar
10’
Kegiatan Inti • Guru meminta siswa mengumpulkan tugas (PR) dari
pertemuan sebelumnya, dan mengulas/membahassoal yang
dianggap sulit oleh siswa
115’
16. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
• Siswa mengumpulkan tugas/PR dari pertemuan sebelumnya
• Guru menayangkan gambar-gambar alat ukur panjang, massa
dan waktu
• Siswa mengamati tayangan yang ditampilkan guru
• Guru meminta siswa mencari informasi mengenai bagian-
bagian pada alat ukur panjang jangka sorong dan fungsinya
• Siswa mencari informasi mengenai bagian-bagian pada alat
ukur panjang jangka sorong dan fungsinya
• Guru mendemonstrasikan bagaimana menggunakan alat ukur
jangka sorong dalam pengukuran
• Siswa memperhatikan demonstrasi guru
• Guru menayangkan simulasi mengukur menggunakan jangka
sorong
• Siswa memperhatikan simulasi yang ditayangkan guru
• Guru meminta siswa bergantian mengukur menggunakan
jangka sorong dalam kelompoknya dan mencatat hasil
pengukurannya
• Siswa bergantian mengukur menggunakan jangka sorong
dalam kelompoknya dan mencatat hasil pengukurannya
• Guru meminta beberapa kelompok siswa untuk menyajikan
hasil pengukurannya dan kelompok lain untuk menanggapi
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pengukurannya dan saling menanggapi
Penutup • Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 10’
17. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
• Refleksi
• Guru memberikan tugas/PR tentang konversi satuan
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
Pertemuan ke-3 (3 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
• Salam dan Doa
• Mengkondisikan kelas dan mengabsen siswa
• Apersepsi dan motivasi
Bagaimana kita mengetahui rambut dikatakan tebal atau
tipis?
Apakah yang dimaksud dengan angka penting? Apa saja
yang termasuk angka penting?
Mengapa dua orang yang melakukan pengukuran kadang-
kadang mendapat hasil yang berbeda, padahal
menggunakan alat ukur yang sama?
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, teknik penilaian
10’
Kegiatan Inti • Guru menayangkan gambar-gambar alat ukur panjang
mikrometer sekrup
• Siswa mengamati tayangan yang ditampilkan guru
Guru meminta siswa mencari informasi mengenai bagian-
bagian pada alat ukur panjang mikrometer sekrup dan
115’
18. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
fungsinya
• Siswa mencari informasi mengenai bagian-bagian pada alat
ukur panjang mikrometer sekrup dan fungsinya
• Guru mendemonstrasikan bagaimana menggunakan alat ukur
mikrometer sekrup dalam pengukuran
• Siswa memperhatikan demonstrasi guru
• Guru menayangkan simulasi mengukur menggunakan
mikrometer sekrup
• Siswa memperhatikan simulasi yang ditayangkan guru
• Guru meminta siswa bergantian mengukur menggunakan
mikrometer sekrup dalam kelompoknya dan mencatat hasil
pengukurannya
• Siswa bergantian mengukur menggunakan mikrometer sekrup
dalam kelompoknya dan mencatat hasil pengukurannya
• Guru meminta beberapa kelompok siswa untuk menyajikan
hasil pengukurannya dan kelompok lain untuk menanggapi
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pengukurannya dan saling menanggapi
• Guru meminta siswa melihat kembali hasil pengukuran
menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup pada
pertemuan sebelumnya dan mengidentifikasi bagaimana
angka-angka hasil pengukuran tersebut disajikan untuk
mendefinisikan pengertian angka penting
• Siswa melihat kembali hasil pengukuran yang dilakukan
19. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup dan
kemudian mengidentifikasi angka-angka hasil pengukurannya
• Siswa merumuskan pengertian angka penting
• Guru menjelaskan aturan angka penting dan contoh-
contohnya dalam pengukuran
• Siswa meyimak penjelasan guru
• Guru menjelaskan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan dengan angka penting
• Siswa meyimak penjelasan guru
• Guru memberikan latihan menentukan hasil operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan aturan
angka penting
• Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru
• Guru meminta beberapa siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
• Guru meminta siswa mengumpulkan tugas (PR) dari
pertemuan sebelumnya, dan mengulas/membahas soal yang
dianggap sulit oleh siswa
• Siswa mengumpulkan tugas/PR dari pertemuan sebelumnya
• Guru menjelaskan operasi hitung perkalian dan pembagian
dengan angka penting
• Siswa meyimak penjelasan guru
20. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
• Guru memberikan latihan menentukan hasil operasi hitung
perkalian dan pembagian dengan menggunakan aturan angka
penting
• Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru
• Guru meminta beberapa siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
• Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
• Guru meminta siswa mencari informasi mengenai kesalahan-
kesalahan dalam pengukuran
• Siswa mencari informasi mengenai kesalahan-kesalahan
dalam pengukuran
• Guru meminta siswa menyebutkan kesalahan-kesalahan
dalam pengukuran
Siswa menyebutkan kesalahan-kesalahan dalam pengukuran
Penutup • Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Refleksi
• Guru menugaskan siswa untuk mencari infomasi tentang
angka penting dalam pengukuran
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
10’
H. Penilaian
1. PENILAIAN SIKAP
21. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
No Nama Siswa
Percaya Diri Teliti
Tanggung
Jawab Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
n
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
1. Percaya Diri
a. Menyampaikan pendapat dengan suara yang jelas
b. Isi pendapat singkat dan tepat sasaran
c. Penuh keyakinan dengan pendapat yang disampaikan
d. Bertutur kata sopan dan santun
2. Teliti
a. Mengerjakan tugas dengan jawaban yang lengkap
b. Menggunakan satuan-satuan yang tepat
c. Mengerjakan setiap permasalahan yang diberikan
d. Menghitung dengan tepat
3. Tanggung Jawab
a. Tertib mengikuti instruksi dan prosedur kerja
22. b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Menggunakan dan menjaga peralatan kerja
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat Baik (A) : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik (B) : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup (C) : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang (D) : apabila memperoleh nilai akhir 1
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
23. Kompetensi
Dasar
Indikator Indikator Soal Jenis
Soal
Soal
3.1
Memahami
hakikat fisika
dan prinsip-
prinsip
pengukuran
(ketepatan,
ketelitian dan
aturan angka
penting)
3.1.1
Membedakan
besaran pokok dan
besaran turunan
dengan santun
3.1.2
Menjelaskan
kesalahan-
kesalahan dalam
pengukuran dan
aturan angka
penting dengan
tanggung jawab
1. Menjelaskan
perbedaan
besaran pokok
dan besaran
turunan
2. Menyebutkan
bagian-bagian
utama jangka
sorong
3. Menyebutkan
bagian-bagian
utama
mikrometer
sekrup
4. Membaca hasil
pengukuran alat
ukur jangka
sorong
5. Membaca hasil
pengukuran alat
ukur mikrometer
sekrup
Uraia
n
Uraia
n
Uraia
n
Uraia
n
Uraia
n
1. Jelaskan perbedaan
besaran pokok dan
besaran turunan!
Tuliskan contohnya!
2. Sebutkan bagian-
bagian yang diberi
nomor pada alat
ukur Jangka sorong!
3. Sebutkan bagian-
bagian yang diberi
nomor pada alat
ukur Mikrometer
Sekrup!
4. Bacalah hasil
pengukuran Jangka
Sorong berikut ini!
(gambar jangka
sorong)
5. Bacalah hasil
pengukuran Jangka
Sorong berikut ini!
(gambar mikrometer
sekrup)
24. Kisi-Kisi dan Soal
No
Soal
Uraian Soal Kunci Jawaban Rubrik Penilaian
1 Jelaskan perbedaan besaran pokok dan
besaran turunan! Tuliskan contohnya!
1. Besaran pokok adalah
besaran yang
satuannya telah
ditetapkan
sebelumnya,
sedangkan besaran
turunan adalah besaran
yang diturunkan dari
besaran pokok.
Contoh besaran pokok:
panjang, massa,
waktu dll. Besaran
turunan: kecepatan,
gaya, usaha, dll
Nilai 1, bila
jawaban salah
tidak sesuai kata
kunci
Nilai 2, bila
jawaban 1
definisi benar,
contoh salah
Nilai 3, bila
jawaban 2
definisi benar,
contoh salah
Nilai 4, bila
jawaban benar
2 Sebutkan bagian-bagian yang diberi
nomor pada alat ukur jangka sorong di
bawah ini!
1.Rahang geser/pengukur
diameter luar
2. Pengukur diameter
dalam
3. Pengukur kedalaman
benda
4. Skala utama
Nilai 1, bila tidak
ada jawaban
benar
Nilai 2, bila
maksimal 2
jawaban benar
25. 5. Skala nonius
Nilai 3, maksimal
4 jawaban benar
Nilai 4, bila 5
jawaban benar
3 Sebutkan bagian-bagian yang diberi
nomor pada alat ukur jangka sorong di
bawah ini!
1. Poros tetap
2. Poros putar
3. Skala utama
4. Skala nonius
5. Pemutar
Nilai 1, bila tidak
ada jawaban
benar
Nilai 2, bila
maksimal 2
jawaban benar
Nilai 3, maksimal
4 jawaban benar
Nilai 4, bila 5
jawaban benar
4 Bacalah hasil pengukuran Jangka Sorong
berikut ini!
3,17 cm Nilai 1, bila
jawaban salah
Nilai 4, bila
jawaban tepat
5 Bacalah hasil pengukuran Mikrometer 4,96 mm Nilai 1, bila
26. Sekrup berikut ini! jawaban salah
Nilai 4, bila
jawaban tepat
6 Jelaskan 3 kesalahan dalam pengukuran! 1.
Kesalahan sistematik,
yaitu kesalahan yang
bersumber dari alat ukur
2.
Kesalahan acak, yaitu
kesalahan yang
bersumber dari gejala
yang tidak mungkin
dikendalikan
3.
Kesalahan pengamatan,
yaitu kesalahan yang
bersumber dari kurang
terampilnya pengamat
ketika melakukan
pengukuran
Nilai 1, bila tidak
ada jawaban
benar
Nilai 2, bila 1
jawaban benar
(sesuai kata
kunci)
Nilai 3, bila 2
jawaban benar
(sesuai kata
kunci)
Nilai 4, bila 3
jawaban benar
(sesuai kata
kunci)
7 Jelaskan 4 aturan angka penting 1.
Semua angka bukan nol
adalah angka penting
Nilai 1, bila tidak
ada jawaban
benar
27. 2.
Angka nol yang terletak
disebelah kanan angka
bukan nol adalah angka
penting
3.
Angka nol yang terletak
diantara dua angka bukan
nol adalah angka penting
4.
Angka nol yang terletak
disebelah kiri angka bukan
nol, bukan angka penting
Nilai 2, bila
maksimal 2
jawaban benar
Nilai 3, bila
maksimal 3
jawaban benar
Nilai 4, bila
maksimal 4
jawaban benar
8 Tentukan hasil operasi hitung dengan
angka penting di bawah ini:
a. 0,51 + 3,648
b. 75,043 – 1,26
c. 3,14 x 2,50
d. 6,28 : 2,0
a. 4,16
b. 73,78
c. 7,85
d. 3,1
Nilai 1, bila tidak
ada jawaban
benar
Nilai 2, bila
maksimal 2
jawaban benar
Nilai 3, bila
maksimal 3
jawaban benar
Nilai 4, bila
maksimal 4
jawaban benar
28. 3. PENILAIAN KETERAMPILAN
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
1. KETERAMPILAN / Unjuk Kerja untuk setiap pertemuan
NO. Aspek yang dinilai
Nilai
mak
Nilai didapat
1 Posisi memegang dan membaca alat 4
2 Hasil Bacaan 4
Total Nilai 8
NILAI AKHIR =
total skor yang diperoleh
x 100
8
29. RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
NO
.
Aspek yang dinilai
Capaian Nilai
1 2 3 4
1
Posisi memegang dan
membaca alat
Posisi
memegang
dan
membaca
alat tidak
tepat
Posisi
memegang
salah namun
membaca
tepat
Posisi
memegang
tepat namun
membaca
salah
Posisi
memegang
dan
membaca
alat tepat
2 Hasil Bacaan
Hasil bacaan
tepat setelah
lebih dari tiga
kali dikoreksi
guru
Hasil bacaan
tepat setelah
tiga kali
dikoreksi
guru
Hasil bacaan
tepat setelah
dua kali
dikoreksi
guru
Hasil bacaan
tepat dalam
sekali baca
tanpa
dikorensi
guru
G. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media, Alat dan Bahan
• Papan Tulis dan Spidol
• Laptop
• Power Point Materi
• LCD Proyektor
• Alat Ukur Panjang (Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup)
• Benda-benda ukur
2. Sumber belajar
30. • Sutejo dan Purwoko, 2009. Fisika 1 SMK Kelas X Kelompok Teknologi, Kesehatan
dan Pertanian. Jakarta: Yudhistira.
• Internet
Bekasi, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 6 Kota Bekasi Guru Mata Pelajaran
Dra. Dyah Sulistyaningsih, M.Pd Junaedi Hidayat, S.Pd
NIP. 19630817 199802 2 001 NIP.
Lembar KerjaSiswa
Lembar Kerja Siswa
Nama Peserta Didik : . . . .
…….
…….
…….
Kelas : . . . .
Tanggal : . . . .
Materi Pokok : Besaran, Satuan danAlat Ukur
1. Tabelpengamatan
No HasilPengamatan
2. TabelBesaran, Satuan, Cara pengukuran, AlatUkur
No Besaran Satuan Cara
Mengukur
AlatUkur
Dari Kemasan
1
2
31. 3
4
Dari DaerahSetempat
1
2
3
4
3. Diskusi:
1. Apakah yang dimaksuddenganBesaran ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Ada berapakelompokBesaran ?
yaitu :
a.
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………b.
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
3. Apakah yang dimaksuddenganSatuan ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
4. Apakah yang dimaksuddenganAlatUkur ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
5. Besaran-besaran yang samatetapimemilikisatuan yang berbedaantara lain :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
6. Mengapahalitubisaterjadi?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
7. Perlukahdibuatkansuatustandartsatuan yang diakuisecarainternasional?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
4. KesimpulanAkhir :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………