SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
SMA IT TUNAS CENDIKIA
KELAS X SEMESTER GANJIL
Fisika
Disklai
mer
Daftar
isi
Disklaime
r
Daftar isi
• Bab1 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran
• Bab 2 Vektor
• Bab 3 Gerak Benda pada Lintasan Lurus
• Bab 4 Analisis Vektor dan Gerak Parabola
• Bab 5 Gerak Melingkar
Daftar Isi
BAB
I
Ruang Lingkup Fisika,
Besaran,
dan Pengukuran
Kembali ke daftar
isi
Ruang Lingkup
Fisika, Besaran,
dan Pengukuran
Ruang Lingkup
Fisika
Besaran, Satuan,
Dimensi, dan
Pengukuran
❖ Ruang Lingkup Antara
Aktivitas Makhluk Hidup
dan Makhluk Tak Hidup
❖ Ruang Lingkup Fisik
Makhluk Hidup dan
Makhluk Tak Hidup
❖ Keselamatan Kerja
❖ Besaran
❖ Satuan
❖ Dimensi
❖ Pengukuran
❖ Angka Penting dan Notasi
Ilmiah
❖ Ketidakpastian Pengukuran
❖ Ketelitian dan Ketepatan Hasil
❖ Pengolahan dan Penyajian
Data
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Apa itu Fisika?
Kata fisika berasal dari bahasa Yunani, Fysis, yg berarti alam. Fisika
merupakan ilmu pengetahuan tertua yang mempelajari tentang sifat
dan karakteristik gejala dan fenomena alam, serta berbagai interaksi
di dalamnya.
Tujuan Fisika adalah mempelajari bagaimana alam semesta ini
bekerja.
1. Ruang Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup Dan Makhluk Tak Hidup
Ruang lingkup ini mempelajari kejadian
antara makhluk hidup dan makhluk tak
hidup. Dalam ruang lingkup ini Anda
akan mempelajari hubungan antara
besaran-besaran dan kejadian yang
terjadi. Adapun contoh penerapan Fisika
pada makhluk hidup seperti perpindahan
posisi seseorang ketika melakukan
perjalanan, sedangkan contoh penerapan
Fisika pada makhluk tak hidup seperti
menentukan kecepatan bola pada gerak
parabola saat ketinggian maksimum.
A. Ruang Lingkup Fisika
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup
Ruang Lingkup Kondisi
Fisik Makhluk Hidup dan
Makhluk Tak Hidup
Penerapan Fisika
1. Hakikat Fisika
2. Ciri-Ciri Fisika
3. Cabang-Cabang Fisika
4. Manfaat Fisika
Metode Ilmiah
1. Kriteria Metode Ilmiah
2. Langkah-Langkah
Metode Ilmiah
3. Sikap Ilmiah
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
HAKIKAT FISIKA
SIKAP
Setiap langkah dalam proses
membutuhkan sikap ilmiah
yang baik, antara lain rasa
ingin tahu, rasa percaya,
kreatif, teliti, objektif, jujur,
terbuka, mau bekerja sama,
dan mau mendengarkan
pendapat orang lain.
PRODUK
Fisika sebagai suatu produk
dapat kita lihat dari berbagai
fakta, konsep, prinsip, hukum,
rumus, teori dan model yang
ditemukan oleh ilmuwan.
contoh : Hukum Newton, Teori
Realtivitas, Prinsip
ketidakpastian Heisenberg,
dsb.
PROSES
Adapun hakikat fisika sebagai
proses maksudnya adalah
bahwa semua produk dalam
fisika lahir dari proses
pengamatan gejala alam
dengan tahapan-tahapan
tertentu seperti pengamatan,
perumusan hingga ke
penarikan kesimpulan.
Proses tersebut meliputi
langkah-langkah pengamatan,
perumusan masalah,
penyusunan hipotesis melalui
eksperimen, analisis data, dan
penarikan kesimpulan.
Fakta
Fakta adalah keadaan atau
kenyataan yang sesungguhnya
dari segala peristiwa yang terjadi
di alam. Fakta merupakan dasar
bagi konsep, prinsip, hukum, teori
atau model. Sebaliknya kita juga
dapat menyatakan bahwa,
konsep, prinsip, hukum, teori, dan
model keberadaannya adalah
untuk menjelaskan dan
memahami fakta.
Konsep
Konsep adalah abstraksi dari
berbagai kejadian, objek,
fenomena dan fakta yang
mempunyai sifat atau simbol
tertentu.
PRINSIP
DAN
HUKUM
Prinsip adalah pola umum
(generalisasi ) dari
hubungan antara konsep-
konsep yang berkaitan.
Hukum adalah prinsip yang
bersifat spesifik dari
kebenarannya telah di
terima karena kebenarannya
telah teruji secraa konsisten
dan di dukung oleh bukti-
bukti secara ilmiah.
Rumus
Rumus adalah
pernyataan matematis
dari suatu fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori.
Dalam rumus kita dapat
melihat saling keterkaitan
antara konsep-konsep
dan variable-variabel.
Pada umumnya prinsip
dan hukum dapat
dinyatakan secara
matematis.
Teori
Teori disusun untuk
menjelaskan sesuatu
yang tersembunyi atau
tidak dapat langsung
diamati, misalnya teori
atom, teori kinetik gas,
teori relativitas. Teori
tetaplah teori tidak
mungkin menjadi hukum
atau fakta.
Model
Model adalah sebuah
presentasi yang dibuat
untuk sesuatu yang tidak
dapat dilihat. Model
sangat berguna untuk
membantu memahami
suatu fenomena alam,
juga berguna untuk
membantu memahami
suatu teori. Sebagai
contoh, model atom Bohr
membantu untuk
memahami teori atom.
Penjelasan Hakikat Fisika Sebagai
Produk
CABANG FISIKA
SILAHKAN CARI PENEMUAN DALAM BIDANG
FISIKA
SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR (2012-2022)
Prosedur Ilmiah
Serangkaian sikap dan metode ilmiah yang harus dilakukan dalam penelitian
ilmiah. Prosedur ilmiah ini meliputi sikap ilmiah, metode penelitian, dan prinsip
keselamatan kerja di laboratorium. Tetapi pada subbab ini kit ahanya akan
membahas tentang sikap ilmiah dan metode penelitian.
METODE
PENELITIAN
SIKAP ILMIAH
Tugas Kelompok 1 :
1. Buatlah presentasi mengenai sikap ilmiah apa saja yang harus dimiliki oleh ilmuan dalam
melakukan kegiatan ilmiah
Tugas Kelompok 2 :
1. Buatlah presentasi mengenai apa saja metode penelitian dalam melakukan kegiatan
ilmiah.
B. Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran
Besaran
Besaran
Berdasarkan
Satuan
Besaran
Berdasarkan
Nilai dan Arah
1. Besaran
Pokok
2. Besaran
Turunan
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Besaran Berdasarkan
Satuan
Besaran Pokok Besaran Turunan
a. Besaran Berdasarkan Satuan
1. Besaran
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Besaran berdasarkan nilai dan arahnya dibagi menjadi besaran vektor,
besaran tensor, dan besaran skalar. Besaran vektor memiliki kesamaan.
Keduanya memiliki nilai dan arah. Adapun perbedaannya yaitu besaran
vektor memiliki satu arah, sedangkan besaran tensor memiliki banyak arah.
Di tingkat SMA Anda hanya akan mempelajari besaran vektor. Adapun
besaran tensor akan Anda pelajari lebih lanjut. Contoh besaran vektor
antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya, sedangkan
contoh besaran tensor antara lain, tegangan, regangan, dan koefisien gaya
gesek. Selain besaran vektor dan besaran tensor terdapat besaran skalar.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh dari
besaran skalar antara lain massa, jarak, dan energi.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
b. Besaran Berdasarkan Nilai dan Arahnya
2. Satuan
Berbagai macam standar satuan.
a. Standar Satuan Massa
b. Standar Satuan Panjang
c. Standar Satuan Waktu
d. Standar Satuan Arus
e. Standar Satuan Suhu
f. Standar Satuan Jumlah Zat
g. Standar Satuan Intensitas Cahaya
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
3. Dimesi
Dimensi
Dimensi Besaran Pokok Dimensi Besaran Turunan
Dimensi memiliki manfaat sebagai berikut
a. Menganalisis kesetaraan atau kesamaan dua besaran yang sepintas berbeda.
b. Menganalisis kebenaran suatu persamaan yang menyatakan hubungan
antarbesaran.
c. Menganalisis dimensi suatu konstanta besaran.
d. Menganalisis dimensi suatu besaran tanpa diketahui simbol besarannya.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
4. Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran
Besaran
Panjang
Pengukuran
Besaran
Waktu
Pengukuran
Besaran
Massa
Pengukuran
Volume Benda
Tidak Beraturan
1. Mikrometer Sektrup
2. Jangka Sorong
3. Penggaris
1. Stopwatch Analog
2. Stopwatch Digital
1. Neraca Ohauss
2. Neraca Sama Lengan
3. Neraca Dacin
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
a. Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran
Ketiga Jenis
kesalahan
Kesalahan
Umum
Kesalahan
Sistematik
Kesalahan
Acak
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
b. Angka Penting dan Notasi Ilmiah
Angka Penting
dan Notasi
Ilmiah
Angka Penting
Operasi
Hitungan
dalam Angka
Penting
Notas Ilmiah
1. Operasi Pembulatan
2. Operasi Penjumlahan
dan Pengurangan
3. Operasi Perkalian dan
Pembagian
4. Operasi Pangkat dan
Akar
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
c. Ketidakpastian Hasil Pengukuran
Ketidakpastian
Hasil
Pengukuran
Ketidakpastian
Pengukuran
Tunggal
Ketidakpastian
Pengukuran
Berulang
Pengukuran
Tidak
Langsung
1. Pengukuran Tidak Langsung
dari Pengukuran Tunggal
2. Pengukuran Tidak Langsung
dari Pengukuran Berulang
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
d. Ketelitian dan Ketepatan Hasil
Ketelitian (Presisi) Ketepatan (Akurasi)
dari hasil pengukuran. Semakin
kecil nilai ketidakpastian relatif,
semakin besar ketelitian
pengukuran tersebut. Nilai
ketelitian pengukuran dinyatakan
dalam bentuk persen.Ketelitian
merupakan ukuran yang
menyatakan pendekatan sesuai nilai
semestinya. Ketelitian berhubungan
dengan ketidakpastian relatif
Ketepatan menyatakan nilai yang sesuai
dengan ukuran sebenarnya. Ketika
Anda melaporkan hasil pengukuran,
Anda melaporkan dalam bentuk x+∆x.
Anda perlu mengetahui bahwa ∆x
merupakan ketidakpastian mutlak. Nilai
∆x diperoleh dari 0,5 skala terkecil dari
alat pengukuran pada pengukuran
tunggal dan simpangan baku pada
pengukuran berulang. Semakin kecil
hasil ketidakpastian mutlak, semakin
besar ketepatan dalam pengukuran.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
e. Pengolahan dan Penyajian Data
Hukum Fisika memiliki keterkaitan
antarbesaran. Keterkaitan tersebut dapat
dinotasikan dalam bentuk grafik. Contoh grafik
yang paling mudah ditemui adalah grafik
persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis
lurus dinotasikan ke dalam suatu persamaan y
= mx + n dengan m sebagai gradien
(kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik
potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik
garis lurus yang Anda gambar sebaiknya
mengisi seluruh luasan yang telah disediakan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memilih skala
mendatar dan skala tegak dengan tepat.
Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak
pada grafik. Perhatikan gambar disamping.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Hukum Fisika memiliki keterkaitan
antarbesaran. Keterkaitan tersebut dapat
dinotasikan dalam bentuk grafik. Contoh grafik
yang paling mudah ditemui adalah grafik
persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis
lurus dinotasikan ke dalam suatu persamaan y
= mx + n dengan m sebagai gradien
(kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik
potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik
garis lurus yang Anda gambar sebaiknya
mengisi seluruh luasan yang telah disediakan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memilih skala
mendatar dan skala tegak dengan tepat.
Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak
pada grafik. Perhatikan gambar disamping.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
BAB
Vektor
II
Kembali ke daftar
isi
VEKTOR
Vektor
Besaran
Vektor
Operasi
Penjumlahan dan
Pengurangan
Vektor
Notasi Vektor
dan Besar
Vektor
Penguraian
Vektor
Vektor
Satuan
Penjumlahan Vektor
Secara Geometris
dengan Cara:
1. Poligon
2. Jajargenjang
Penjumlahan Vektor
secara Analisis
Pengurangan Vektor
Menentukan Nilai
dan Arah Resultan
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
A. Besaran Vektor
Notasi Vektor dan Besar
Vektor
a. Memberi tanda panah di
atas huruf yang
menyatakan vektor.
contoh:
b. Mencetak tebal huruf
yang menyatakan vektor.
contoh: a, A, atau OA
Penguraian Vektor
Setiap vektor dapat diuraikan
menjadi dua atau lebih
komponen vektor.
Vektor Satuan
Vektor yang diuraikan ke sumbu
x(i) dan y(j) dalam bentuk dua
dimensi atau dapat diuraikan ke
sumbu x(i), y(j), dan z(k) dalam
bentuk tiga dimensi.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
B.Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Vektor
Penjumlahan Vektor
Secara Geometri (Grafis)
Penjumlahan Vektor
Secara Analitis
Pengurangan
Vektor
a. Cara Poligon
b. Cara Jajargenjang
a. Menguraikan vektor
menjadi komponen-
komponen pada
sumbu X dan
sumbu Y.
b. Menjumlahkan
semua komponen
vektor pada sumbu
X dan Sumbu Y
c. Menghitung besar
dan arah resultan
Penentuan Nilai dan
Arah Resultan
a. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan
Secara Grafik
b. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Dua
Buah Vektor
dengan Rumus
c. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Dua
Vektor Searah
d. Penentuan Nilai dan
Arah Resultan Dua
Vektor Berlawanan
Arah
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
1. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Poligon
dan Jajargenjang
Cara Poligon Cara Jajargenjang
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
2. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Analisis
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
3.Pengurangan Vektor
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
4. Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Penentuan Nilai dan Arah Resultan
secara grafik
Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Dua Vektor dengan Rumus
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
5. Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Dua Vektor Searah
Penentuan Nilai dan Arah Resultan
Dua Vektor Berlawanan Arah
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Jawaban: a
Contoh Soal
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
BAB
Gerak Benda Pada Lintasan Luru
III
Kembali ke daftar
isi
Gerak Benda
pada Lintasan
Lurus
Gerak
Lurus
Besaran pada Gerak
Lurus:
1. Jarak dan
Perpindahan
2. Kelajuan dan
Kecepatan
Jenis Gerak Lurus:
1. Gerak Lurus
Beraturan (GLB)
2. Gerak Lurus
Berubah
Beraturan
(GLBB)
Gerak
Vertikal
Gerak
Jatuh
Bebas
Gerak Vertikal ke
Bawah
Gerak Vertikal ke
Atas
Persamaan di Titik
Tertinggi
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
1. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan
sesungguhnya yang ditempuh dalam
gerak suatu benda. Jarak termasuk
besaran skalar.
Perpindahan adalah perubahan
kedudukan benda ketika melakukan
aktivitas gerak. Perpindahan termasuk
besaran vektor.
A. Besaran pada Gerak Lurus
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Kelajuan dan
Kecepatan
Kelajuan Rata-
Rata dan
Kecepatan Rata-
Rata
Kelajuan
Sesaat dan
Kecepatan
Sesaat
Kecepatan
Relatif
2. Kelajuan dan
Kecepatan
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
B. Jenis Gerak Lurus
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan konstan.
Hubungan Antara Jarak, Kelajuan,
dan Selang Waktu pada GLB
Grafik jarak terhadap waktu
( s – t) pada GLB
Grafik kelajuan terhadap waktu
(v – t) pada GLB
atau
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLBB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan
berubah-ubah dan percepatannya konstan.
Jenis GLBB Nilai
Percepatan
Nilai
Kecepatan
GLBB
dipercepat
Positif Bertambah
GLBB
diperlambat
Negatif Berkurang
Grafik s – t pada GLBB Grafik v – t pada GLBB
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
GERAK VERTIKAL
a.Gerak Jatuh Bebas b. Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
GERAK VERTIKAL
Persamaan Gerak di Titik Tertinggi
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
BAB
Analisis Vektor pada
Gerak Parabola
IV
Kembali ke daftar
isi
Analisis Vektor pada
Gerak Parabola
Analisis
Vektor
pada Gerak
Benda
Kecepatan
Gerak
Benda
Perpindahan
Vektor
Satuan dan
Vektor Posisi
Menentukan
Posisi dari
Fungsi
Kecepatan
Percepata
n Gerak
Benda
Gerak
Parabol
a
Kecepatan
Gerak Benda
Posisi
Benda
Posisi Titik
Terjauh Benda
di Sumbu X
Posisi Tertinggi
Benda
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
1. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor
yang memiliki panjang atau besar
sama dengan satu.
Vektor vektor satuan dimensi 2
2. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah suatu vektor yang
menyatakan posisi suatu titik materi
pada suatu bidang datar.
Vektor posisi dimensi 2
A. Analisis Vektor pada Gerak Benda
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
3.Perpindahan
Perubahan posisi suatu titik materi pada waktu tertentu. Besar perubahan posisi
dirumuskan:
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
4. Kecepatan Gerak Benda
Kecepatan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi
antara perpindahan dengan selang
waktu.
Persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Besar kecepatan rata-rata dirumuskan:
Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-
rata untuk selang waktu mendekati nol.
Persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Besar kecepatan sesaat dirumuskan:
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
a. Kecepatan Sesaat
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
b.Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan
Vektor posisi dituliskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
c. Percepatan Gerak Benda
1) Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu
tertentu. Persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Sehingga besar dari percepatan rata – rata:
atau
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
2) Percepatan Sesaat
atau
Besar percepatan sesaat dirumuskan:
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
B. Gerak Parabola
Apakah Gerak Parabola itu?
Gerak parabola adalah gerak benda yang mempunyai lintasan berbentuk
parabola.
Video Gerak
Parabola
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
1. Kecepatan Gerak Parabola
Kecepatan awal benda dirumuskan sebagai berikut.
Kecepatan benda bergerak di setiap waktu dirumuskan sebagai berikut.
Besar kecepatan benda bergerak setiap waktu.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
2. Posisi Benda
Posisi benda setiap saat dirumuskan
sebagai berikut.
Komposisi posisi pada arah
mendatar. (sumbu X)
Komposisi posisi pada arah vertikal
(sumbu Y)
Persamaan posisi gerak benda dapat
dituliskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
3. Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
4. Posisi Tertinggi Benda
Persamaan koordinat pada titik tertinggi sebagai berikut.
dan
Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik maksimum.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
BAB
Gerak Melingkar
V
Kembali ke daftar
isi
Gerak
Melingkar
Pengenalan
Gerak
Melingkar
Penerapan
Gerak
Melingkar
Besaran dalam Gerak
Melingkar
1. Periode dan
Frekuensi
2. Perpindahan Sudut
3. Kecepatan Sudut
Rata-Rata
4. Percepatan sudut
Rata-Rata
Gerak Melingkar
Beraturan
1. Perpindahan
Linear dan
Perpindahan Sudut
2. Kecepatan Linear
dan Kecepatan
sudut
3. Percepatan
Sentripetal
Hubungan Roda-Roda
1. Hubungan Roda-
Roda Sepusat
2. Hubungan Roda-
Roda
Bersinggungan
3. Roda-Roda yang
Dihubungkan
dengan Rantai
Penerapan Gerak
Melingkar dalam
Kehidupan
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
A. Gerak Melingkar
1. Pengenalan Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak
suatu benda atau titik dengan
lintasan berbentuk lingkaran dan
mempunyai titik pusat tertentu.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
2. Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar beraturan adalah gerak benda yang menempuh lintasan
melingkar dengan kelajuan sudut tetap.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
a. Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut
atau
b. Kecepatan Linear dan Kecepatan Sudut
atau
atau
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
3. Percepatan Sentripetal
Percepatan sentripetal adalah percepatan yang selalu tegak lurus
terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran.
Percepatan sentripetal dirumuskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
B. Penerapan Gerak Melingkar
1. Hubungan Roda-Roda
a. Hubungan Roda-Roda Sepusat
atau
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
b. Hubungan Roda-Roda Bersinggungan
atau
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
c. Hubungan Roda-Roda Bergerigi
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
d. Hubungan Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Rantai
atau
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
2. Penerapan Gerak Melingkar dalam Kehidupan
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar
isi
Kembali ke awal
bab
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
Kembali ke daftar
isi

More Related Content

Similar to EBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptx

BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxBAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxRatnaWardani7
 
Bab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdf
Bab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdfBab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdf
Bab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdffrengkysantoso1
 
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)Sulistiyo Wibowo
 
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi oldewi rimayani
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)Ida Susanti
 
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxBAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxRudiana12
 
Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran Lili Lulu
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptx
Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptxBab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptx
Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptxIdaOktovinaYaung
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdfAgusHidayat69
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualadejuve
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfAgathaHaselvin
 
10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasa10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasaEKO SUPRIYADI
 

Similar to EBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptx (20)

BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxBAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
 
Bab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdf
Bab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdfBab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdf
Bab I Pengukuran Bagian Dari Pengamatan.pdf
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Bab 1 adi
Bab 1 adiBab 1 adi
Bab 1 adi
 
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
 
Alat ukur 4
Alat ukur 4Alat ukur 4
Alat ukur 4
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
 
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxBAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptx
Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptxBab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptx
Bab 1 Pengukuran dan Besaran Fisika pptx.pptx
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasa10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasa
 

Recently uploaded

Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 

Recently uploaded (20)

Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 

EBOOK FISIKA PENGUKURAN.pptx

  • 1. SMA IT TUNAS CENDIKIA KELAS X SEMESTER GANJIL Fisika Disklai mer Daftar isi Disklaime r Daftar isi
  • 2. • Bab1 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran • Bab 2 Vektor • Bab 3 Gerak Benda pada Lintasan Lurus • Bab 4 Analisis Vektor dan Gerak Parabola • Bab 5 Gerak Melingkar Daftar Isi
  • 3. BAB I Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran Kembali ke daftar isi
  • 4. Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran Ruang Lingkup Fisika Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran ❖ Ruang Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup ❖ Ruang Lingkup Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup ❖ Keselamatan Kerja ❖ Besaran ❖ Satuan ❖ Dimensi ❖ Pengukuran ❖ Angka Penting dan Notasi Ilmiah ❖ Ketidakpastian Pengukuran ❖ Ketelitian dan Ketepatan Hasil ❖ Pengolahan dan Penyajian Data Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 5. Apa itu Fisika? Kata fisika berasal dari bahasa Yunani, Fysis, yg berarti alam. Fisika merupakan ilmu pengetahuan tertua yang mempelajari tentang sifat dan karakteristik gejala dan fenomena alam, serta berbagai interaksi di dalamnya. Tujuan Fisika adalah mempelajari bagaimana alam semesta ini bekerja.
  • 6. 1. Ruang Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup Dan Makhluk Tak Hidup Ruang lingkup ini mempelajari kejadian antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Dalam ruang lingkup ini Anda akan mempelajari hubungan antara besaran-besaran dan kejadian yang terjadi. Adapun contoh penerapan Fisika pada makhluk hidup seperti perpindahan posisi seseorang ketika melakukan perjalanan, sedangkan contoh penerapan Fisika pada makhluk tak hidup seperti menentukan kecepatan bola pada gerak parabola saat ketinggian maksimum. A. Ruang Lingkup Fisika Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 7. 2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Penerapan Fisika 1. Hakikat Fisika 2. Ciri-Ciri Fisika 3. Cabang-Cabang Fisika 4. Manfaat Fisika Metode Ilmiah 1. Kriteria Metode Ilmiah 2. Langkah-Langkah Metode Ilmiah 3. Sikap Ilmiah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 8. HAKIKAT FISIKA SIKAP Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau mendengarkan pendapat orang lain. PRODUK Fisika sebagai suatu produk dapat kita lihat dari berbagai fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model yang ditemukan oleh ilmuwan. contoh : Hukum Newton, Teori Realtivitas, Prinsip ketidakpastian Heisenberg, dsb. PROSES Adapun hakikat fisika sebagai proses maksudnya adalah bahwa semua produk dalam fisika lahir dari proses pengamatan gejala alam dengan tahapan-tahapan tertentu seperti pengamatan, perumusan hingga ke penarikan kesimpulan. Proses tersebut meliputi langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
  • 9. Fakta Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di alam. Fakta merupakan dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori atau model. Sebaliknya kita juga dapat menyatakan bahwa, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model keberadaannya adalah untuk menjelaskan dan memahami fakta. Konsep Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan fakta yang mempunyai sifat atau simbol tertentu. PRINSIP DAN HUKUM Prinsip adalah pola umum (generalisasi ) dari hubungan antara konsep- konsep yang berkaitan. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik dari kebenarannya telah di terima karena kebenarannya telah teruji secraa konsisten dan di dukung oleh bukti- bukti secara ilmiah. Rumus Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep dan variable-variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara matematis. Teori Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat langsung diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Teori tetaplah teori tidak mungkin menjadi hukum atau fakta. Model Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak dapat dilihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh, model atom Bohr membantu untuk memahami teori atom. Penjelasan Hakikat Fisika Sebagai Produk
  • 11. SILAHKAN CARI PENEMUAN DALAM BIDANG FISIKA SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR (2012-2022)
  • 12. Prosedur Ilmiah Serangkaian sikap dan metode ilmiah yang harus dilakukan dalam penelitian ilmiah. Prosedur ilmiah ini meliputi sikap ilmiah, metode penelitian, dan prinsip keselamatan kerja di laboratorium. Tetapi pada subbab ini kit ahanya akan membahas tentang sikap ilmiah dan metode penelitian. METODE PENELITIAN SIKAP ILMIAH
  • 13. Tugas Kelompok 1 : 1. Buatlah presentasi mengenai sikap ilmiah apa saja yang harus dimiliki oleh ilmuan dalam melakukan kegiatan ilmiah Tugas Kelompok 2 : 1. Buatlah presentasi mengenai apa saja metode penelitian dalam melakukan kegiatan ilmiah.
  • 14. B. Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran Besaran Besaran Berdasarkan Satuan Besaran Berdasarkan Nilai dan Arah 1. Besaran Pokok 2. Besaran Turunan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 15. Besaran Berdasarkan Satuan Besaran Pokok Besaran Turunan a. Besaran Berdasarkan Satuan 1. Besaran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 16. Besaran berdasarkan nilai dan arahnya dibagi menjadi besaran vektor, besaran tensor, dan besaran skalar. Besaran vektor memiliki kesamaan. Keduanya memiliki nilai dan arah. Adapun perbedaannya yaitu besaran vektor memiliki satu arah, sedangkan besaran tensor memiliki banyak arah. Di tingkat SMA Anda hanya akan mempelajari besaran vektor. Adapun besaran tensor akan Anda pelajari lebih lanjut. Contoh besaran vektor antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya, sedangkan contoh besaran tensor antara lain, tegangan, regangan, dan koefisien gaya gesek. Selain besaran vektor dan besaran tensor terdapat besaran skalar. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh dari besaran skalar antara lain massa, jarak, dan energi. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab b. Besaran Berdasarkan Nilai dan Arahnya
  • 17. 2. Satuan Berbagai macam standar satuan. a. Standar Satuan Massa b. Standar Satuan Panjang c. Standar Satuan Waktu d. Standar Satuan Arus e. Standar Satuan Suhu f. Standar Satuan Jumlah Zat g. Standar Satuan Intensitas Cahaya Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 18. 3. Dimesi Dimensi Dimensi Besaran Pokok Dimensi Besaran Turunan Dimensi memiliki manfaat sebagai berikut a. Menganalisis kesetaraan atau kesamaan dua besaran yang sepintas berbeda. b. Menganalisis kebenaran suatu persamaan yang menyatakan hubungan antarbesaran. c. Menganalisis dimensi suatu konstanta besaran. d. Menganalisis dimensi suatu besaran tanpa diketahui simbol besarannya. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 19. 4. Pengukuran Pengukuran Pengukuran Besaran Panjang Pengukuran Besaran Waktu Pengukuran Besaran Massa Pengukuran Volume Benda Tidak Beraturan 1. Mikrometer Sektrup 2. Jangka Sorong 3. Penggaris 1. Stopwatch Analog 2. Stopwatch Digital 1. Neraca Ohauss 2. Neraca Sama Lengan 3. Neraca Dacin Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 20. a. Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran Ketiga Jenis kesalahan Kesalahan Umum Kesalahan Sistematik Kesalahan Acak Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 21. b. Angka Penting dan Notasi Ilmiah Angka Penting dan Notasi Ilmiah Angka Penting Operasi Hitungan dalam Angka Penting Notas Ilmiah 1. Operasi Pembulatan 2. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan 3. Operasi Perkalian dan Pembagian 4. Operasi Pangkat dan Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 22. c. Ketidakpastian Hasil Pengukuran Ketidakpastian Hasil Pengukuran Ketidakpastian Pengukuran Tunggal Ketidakpastian Pengukuran Berulang Pengukuran Tidak Langsung 1. Pengukuran Tidak Langsung dari Pengukuran Tunggal 2. Pengukuran Tidak Langsung dari Pengukuran Berulang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 23. d. Ketelitian dan Ketepatan Hasil Ketelitian (Presisi) Ketepatan (Akurasi) dari hasil pengukuran. Semakin kecil nilai ketidakpastian relatif, semakin besar ketelitian pengukuran tersebut. Nilai ketelitian pengukuran dinyatakan dalam bentuk persen.Ketelitian merupakan ukuran yang menyatakan pendekatan sesuai nilai semestinya. Ketelitian berhubungan dengan ketidakpastian relatif Ketepatan menyatakan nilai yang sesuai dengan ukuran sebenarnya. Ketika Anda melaporkan hasil pengukuran, Anda melaporkan dalam bentuk x+∆x. Anda perlu mengetahui bahwa ∆x merupakan ketidakpastian mutlak. Nilai ∆x diperoleh dari 0,5 skala terkecil dari alat pengukuran pada pengukuran tunggal dan simpangan baku pada pengukuran berulang. Semakin kecil hasil ketidakpastian mutlak, semakin besar ketepatan dalam pengukuran. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 24. e. Pengolahan dan Penyajian Data Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran. Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam bentuk grafik. Contoh grafik yang paling mudah ditemui adalah grafik persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis lurus dinotasikan ke dalam suatu persamaan y = mx + n dengan m sebagai gradien (kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik garis lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih skala mendatar dan skala tegak dengan tepat. Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak pada grafik. Perhatikan gambar disamping. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 25. Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran. Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam bentuk grafik. Contoh grafik yang paling mudah ditemui adalah grafik persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis lurus dinotasikan ke dalam suatu persamaan y = mx + n dengan m sebagai gradien (kemiringan grafik) dan n sebagai ordinat titik potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik garis lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih skala mendatar dan skala tegak dengan tepat. Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak pada grafik. Perhatikan gambar disamping. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 26. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 28. VEKTOR Vektor Besaran Vektor Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Notasi Vektor dan Besar Vektor Penguraian Vektor Vektor Satuan Penjumlahan Vektor Secara Geometris dengan Cara: 1. Poligon 2. Jajargenjang Penjumlahan Vektor secara Analisis Pengurangan Vektor Menentukan Nilai dan Arah Resultan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 29. A. Besaran Vektor Notasi Vektor dan Besar Vektor a. Memberi tanda panah di atas huruf yang menyatakan vektor. contoh: b. Mencetak tebal huruf yang menyatakan vektor. contoh: a, A, atau OA Penguraian Vektor Setiap vektor dapat diuraikan menjadi dua atau lebih komponen vektor. Vektor Satuan Vektor yang diuraikan ke sumbu x(i) dan y(j) dalam bentuk dua dimensi atau dapat diuraikan ke sumbu x(i), y(j), dan z(k) dalam bentuk tiga dimensi. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 30. B.Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Vektor Penjumlahan Vektor Secara Geometri (Grafis) Penjumlahan Vektor Secara Analitis Pengurangan Vektor a. Cara Poligon b. Cara Jajargenjang a. Menguraikan vektor menjadi komponen- komponen pada sumbu X dan sumbu Y. b. Menjumlahkan semua komponen vektor pada sumbu X dan Sumbu Y c. Menghitung besar dan arah resultan Penentuan Nilai dan Arah Resultan a. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Secara Grafik b. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Buah Vektor dengan Rumus c. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Searah d. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Berlawanan Arah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 31. 1. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Poligon dan Jajargenjang Cara Poligon Cara Jajargenjang Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 32. 2. Penjumlahan Vektor Secara Geometri dengan Cara Analisis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 33. 3.Pengurangan Vektor Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 34. 4. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Penentuan Nilai dan Arah Resultan secara grafik Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor dengan Rumus Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 35. 5. Penentuan Nilai dan Arah Resultan Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Searah Penentuan Nilai dan Arah Resultan Dua Vektor Berlawanan Arah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 36. Jawaban: a Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 37. BAB Gerak Benda Pada Lintasan Luru III Kembali ke daftar isi
  • 38. Gerak Benda pada Lintasan Lurus Gerak Lurus Besaran pada Gerak Lurus: 1. Jarak dan Perpindahan 2. Kelajuan dan Kecepatan Jenis Gerak Lurus: 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak Vertikal Gerak Jatuh Bebas Gerak Vertikal ke Bawah Gerak Vertikal ke Atas Persamaan di Titik Tertinggi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 39. 1. Jarak dan Perpindahan Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh dalam gerak suatu benda. Jarak termasuk besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan kedudukan benda ketika melakukan aktivitas gerak. Perpindahan termasuk besaran vektor. A. Besaran pada Gerak Lurus Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 40. Kelajuan dan Kecepatan Kelajuan Rata- Rata dan Kecepatan Rata- Rata Kelajuan Sesaat dan Kecepatan Sesaat Kecepatan Relatif 2. Kelajuan dan Kecepatan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 41. B. Jenis Gerak Lurus 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) GLB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan konstan. Hubungan Antara Jarak, Kelajuan, dan Selang Waktu pada GLB Grafik jarak terhadap waktu ( s – t) pada GLB Grafik kelajuan terhadap waktu (v – t) pada GLB atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 42. 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) GLBB adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan berubah-ubah dan percepatannya konstan. Jenis GLBB Nilai Percepatan Nilai Kecepatan GLBB dipercepat Positif Bertambah GLBB diperlambat Negatif Berkurang Grafik s – t pada GLBB Grafik v – t pada GLBB Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 43. GERAK VERTIKAL a.Gerak Jatuh Bebas b. Gerak Vertikal ke Atas dan ke Bawah Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 44. GERAK VERTIKAL Persamaan Gerak di Titik Tertinggi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 45. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 46. BAB Analisis Vektor pada Gerak Parabola IV Kembali ke daftar isi
  • 47. Analisis Vektor pada Gerak Parabola Analisis Vektor pada Gerak Benda Kecepatan Gerak Benda Perpindahan Vektor Satuan dan Vektor Posisi Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan Percepata n Gerak Benda Gerak Parabol a Kecepatan Gerak Benda Posisi Benda Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X Posisi Tertinggi Benda Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 48. 1. Vektor Satuan Vektor satuan adalah suatu vektor yang memiliki panjang atau besar sama dengan satu. Vektor vektor satuan dimensi 2 2. Vektor Posisi Vektor posisi adalah suatu vektor yang menyatakan posisi suatu titik materi pada suatu bidang datar. Vektor posisi dimensi 2 A. Analisis Vektor pada Gerak Benda Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 49. 3.Perpindahan Perubahan posisi suatu titik materi pada waktu tertentu. Besar perubahan posisi dirumuskan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 50. 4. Kecepatan Gerak Benda Kecepatan Rata-Rata Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktu. Persamaannya dituliskan sebagai berikut. Besar kecepatan rata-rata dirumuskan: Kecepatan Sesaat Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata- rata untuk selang waktu mendekati nol. Persamaannya dituliskan sebagai berikut. Besar kecepatan sesaat dirumuskan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 51. a. Kecepatan Sesaat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 52. b.Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan Vektor posisi dituliskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 53. c. Percepatan Gerak Benda 1) Percepatan Rata-Rata Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Persamaannya dituliskan sebagai berikut. Sehingga besar dari percepatan rata – rata: atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 54. 2) Percepatan Sesaat atau Besar percepatan sesaat dirumuskan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 55. B. Gerak Parabola Apakah Gerak Parabola itu? Gerak parabola adalah gerak benda yang mempunyai lintasan berbentuk parabola. Video Gerak Parabola Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 56. 1. Kecepatan Gerak Parabola Kecepatan awal benda dirumuskan sebagai berikut. Kecepatan benda bergerak di setiap waktu dirumuskan sebagai berikut. Besar kecepatan benda bergerak setiap waktu. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 57. 2. Posisi Benda Posisi benda setiap saat dirumuskan sebagai berikut. Komposisi posisi pada arah mendatar. (sumbu X) Komposisi posisi pada arah vertikal (sumbu Y) Persamaan posisi gerak benda dapat dituliskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 58. 3. Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 59. 4. Posisi Tertinggi Benda Persamaan koordinat pada titik tertinggi sebagai berikut. dan Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik maksimum. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 60. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 62. Gerak Melingkar Pengenalan Gerak Melingkar Penerapan Gerak Melingkar Besaran dalam Gerak Melingkar 1. Periode dan Frekuensi 2. Perpindahan Sudut 3. Kecepatan Sudut Rata-Rata 4. Percepatan sudut Rata-Rata Gerak Melingkar Beraturan 1. Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut 2. Kecepatan Linear dan Kecepatan sudut 3. Percepatan Sentripetal Hubungan Roda-Roda 1. Hubungan Roda- Roda Sepusat 2. Hubungan Roda- Roda Bersinggungan 3. Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Rantai Penerapan Gerak Melingkar dalam Kehidupan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 63. A. Gerak Melingkar 1. Pengenalan Gerak Melingkar Gerak melingkar adalah gerak suatu benda atau titik dengan lintasan berbentuk lingkaran dan mempunyai titik pusat tertentu. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 64. 2. Gerak Melingkar Beraturan Gerak melingkar beraturan adalah gerak benda yang menempuh lintasan melingkar dengan kelajuan sudut tetap. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 65. a. Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut atau b. Kecepatan Linear dan Kecepatan Sudut atau atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 66. 3. Percepatan Sentripetal Percepatan sentripetal adalah percepatan yang selalu tegak lurus terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran. Percepatan sentripetal dirumuskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 67. B. Penerapan Gerak Melingkar 1. Hubungan Roda-Roda a. Hubungan Roda-Roda Sepusat atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 68. b. Hubungan Roda-Roda Bersinggungan atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 69. c. Hubungan Roda-Roda Bergerigi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 70. d. Hubungan Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Rantai atau Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 71. 2. Penerapan Gerak Melingkar dalam Kehidupan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 72. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab