Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, penyebab, dan cara menyelesaikan konflik secara efektif dengan lima pendekatan yaitu menghindari, kompetisi, akomodasi, kompromi, dan kolaborasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan penanganannya. Konflik merupakan bagian alamiah dalam hubungan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahpahaman, perubahan, keputusan manajemen, evaluasi kinerja, atau masalah pribadi. Penanganan konflik secara efektif dapat membawa manfaat seperti meningkatkan pemahaman, kohesi kelompok, dan pengetahuan diri. Ada berbagai gaya pen
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk menangani konflik, termasuk menghindari konflik, bernegosiasi, dan berkolaborasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa konflik dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara penanganannya, serta memberikan tips untuk mencegah terjadinya konflik seperti komunikasi yang terbuka dan adilnya pembagian tugas.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan penanganannya. Konflik merupakan bagian alamiah dalam hubungan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahpahaman, perubahan, keputusan manajemen, evaluasi kinerja, atau masalah pribadi. Penanganan konflik secara efektif dapat membawa manfaat seperti meningkatkan pemahaman, kohesi kelompok, dan pengetahuan diri. Ada berbagai gaya pen
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk menangani konflik, termasuk menghindari konflik, bernegosiasi, dan berkolaborasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa konflik dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara penanganannya, serta memberikan tips untuk mencegah terjadinya konflik seperti komunikasi yang terbuka dan adilnya pembagian tugas.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi konflik dan tahapan-tahapan proses konflik menurut pandangan tradisional, hubungan manusia, dan interaksionis. Disebutkan bahwa konflik didefinisikan sebagai persepsi negatif satu pihak terhadap pihak lain yang dapat mempengaruhi kepentingannya, dan proses konflik meliputi tahap potensi pertentangan, maksud, perilaku, akibat, serta penyelesaian melalui
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk definisi konflik, sumber-sumber konflik, jenis-jenis konflik, dan strategi penyelesaian konflik. Definisi konflik mencakup perbedaan pendapat antar individu atau kelompok mengenai hal-hal penting. Sumber konflik dapat berasal dari perilaku menentang, stres, lingkungan kerja, wewenang, profesi, nilai dan tujuan. Sedangkan strategi penyeles
Manajemen konflik melibatkan langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian atau transformasi konflik. Ada beberapa jenis konflik seperti personal, interpersonal, kepentingan, dan realistis-nonrealistis. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor manusia, organisasi, dan perbedaan nilai. Konflik dapat ditangani dengan berbagai cara seperti mendiagnosis sumbernya dan memilih strategi seperti pen
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas cara menangani konflik interpersonal di tempat kerja dengan baik. Konflik dapat diselesaikan melalui kerjasama tim, saling menghargai, dan fokus pada masalah inti tanpa mengandalkan emosi pribadi. Ada berbagai gaya dalam menangani konflik seperti kompetisi, kompromi, kolaborasi, hindari, dan akomodasi."
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI musniumar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, jenis, akibat, dan strategi penanganan konflik di masyarakat DKI Jakarta. Beberapa strategi yang disebutkan untuk menangani konflik antara lain menghindari konflik, berkompromi, menyelesaikan masalah secara terpadu, serta melibatkan pihak ketiga untuk bermediasi.
Konflik dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara pengelolaannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja kelompok dengan menstimulasi kompetisi dan mengidentifikasi perbedaan, namun konflik yang dikelola dengan buruk dapat menurunkan kinerja dan menimbulkan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk pengertian, sumber, dan jenis konflik serta pendekatan dalam menangani konflik. Konflik merupakan bagian normal dalam organisasi dan manajer perlu mampu mengelolanya dengan baik agar tidak mengganggu produktivitas."
Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, termasuk pengertian, jenis, penyebab, dan penanganannya. Konflik sosial didefinisikan sebagai situasi ketika dua pihak atau lebih merasa ada perbedaan posisi yang tidak selaras dan tindakan salah satu pihak menghalangi tujuan pihak lain."
Bab VI membahas pola fikir, masalah, dan konflik. Pola fikir adalah asumsi dasar yang menjadi acuan dalam merespon berbagai situasi. Ada delapan pola fikir merusak yang perlu diubah, seperti berfikir negatif dan berdasarkan emosi. Masalah adalah situasi tidak menyenangkan yang harus diselesaikan. Konflik dapat terjadi antarpribadi atau dengan lingkungan luar. Konflik tidak selalu buruk tet
Makalah ini membahas tentang konflik dalam organisasi, dengan mendefinisikan konflik, menjelaskan jenis dan sumber konflik, serta strategi penyelesaian konflik. Konflik didefinisikan sebagai ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih yang dapat menghambat tujuan organisasi. Ada beberapa jenis konflik seperti antar individu, antar kelompok, dan antar organisasi. Sumber konflik dapat berasal
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaLailliyaNurjana
Dokumen tersebut membahas hubungan antara manajemen konflik dan kinerja organisasi. Ia menjelaskan pengertian konflik menurut para ahli, jenis-jenis konflik, sumber dan dampak konflik, serta metode penanganan konflik seperti kompetisi, menghindari, akomodasi, dominasi, dan kompromi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik, termasuk definisi, jenis, penyebab, dan pandangan tradisional versus modern terhadap konflik. Pandangan tradisional menganggap konflik merugikan dan harus dihindari, sedangkan pandangan modern menyatakan bahwa konflik dapat bermanfaat bila dikelola dengan baik. Konflik dapat berfungsi secara positif dengan meningkatkan kinerja kelompok apabila berada pada tingkat sedang, tetapi akan men
1. Translating biblical passages is a multi-step process involving analysis, drafting, review, testing, and revision.
2. The analysis stage involves understanding the source text, audience needs, and selecting translators.
3. In the drafting process, translators create initial drafts and refine them based on feedback from reviewers and language testing.
4. Further revisions are made following translation consultant checks and testing in local churches before final publication preparation.
Eugene Nida was a pioneer in developing translation theory and establishing it as a field of scientific inquiry. He incorporated insights from linguistics, particularly Chomsky's theory of generative grammar, and emphasized understanding meaning in context and culture. Nida proposed techniques like componential analysis to clarify ambiguities between languages and introduced the concepts of formal and dynamic equivalence to guide translators in bridging cultural and linguistic differences to achieve equivalent effect for the target audience. His work established translation as the study of meaning transfer across languages and cultures.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi konflik dan tahapan-tahapan proses konflik menurut pandangan tradisional, hubungan manusia, dan interaksionis. Disebutkan bahwa konflik didefinisikan sebagai persepsi negatif satu pihak terhadap pihak lain yang dapat mempengaruhi kepentingannya, dan proses konflik meliputi tahap potensi pertentangan, maksud, perilaku, akibat, serta penyelesaian melalui
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk definisi konflik, sumber-sumber konflik, jenis-jenis konflik, dan strategi penyelesaian konflik. Definisi konflik mencakup perbedaan pendapat antar individu atau kelompok mengenai hal-hal penting. Sumber konflik dapat berasal dari perilaku menentang, stres, lingkungan kerja, wewenang, profesi, nilai dan tujuan. Sedangkan strategi penyeles
Manajemen konflik melibatkan langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian atau transformasi konflik. Ada beberapa jenis konflik seperti personal, interpersonal, kepentingan, dan realistis-nonrealistis. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor manusia, organisasi, dan perbedaan nilai. Konflik dapat ditangani dengan berbagai cara seperti mendiagnosis sumbernya dan memilih strategi seperti pen
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas cara menangani konflik interpersonal di tempat kerja dengan baik. Konflik dapat diselesaikan melalui kerjasama tim, saling menghargai, dan fokus pada masalah inti tanpa mengandalkan emosi pribadi. Ada berbagai gaya dalam menangani konflik seperti kompetisi, kompromi, kolaborasi, hindari, dan akomodasi."
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI musniumar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, jenis, akibat, dan strategi penanganan konflik di masyarakat DKI Jakarta. Beberapa strategi yang disebutkan untuk menangani konflik antara lain menghindari konflik, berkompromi, menyelesaikan masalah secara terpadu, serta melibatkan pihak ketiga untuk bermediasi.
Konflik dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara pengelolaannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja kelompok dengan menstimulasi kompetisi dan mengidentifikasi perbedaan, namun konflik yang dikelola dengan buruk dapat menurunkan kinerja dan menimbulkan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk pengertian, sumber, dan jenis konflik serta pendekatan dalam menangani konflik. Konflik merupakan bagian normal dalam organisasi dan manajer perlu mampu mengelolanya dengan baik agar tidak mengganggu produktivitas."
Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, termasuk pengertian, jenis, penyebab, dan penanganannya. Konflik sosial didefinisikan sebagai situasi ketika dua pihak atau lebih merasa ada perbedaan posisi yang tidak selaras dan tindakan salah satu pihak menghalangi tujuan pihak lain."
Bab VI membahas pola fikir, masalah, dan konflik. Pola fikir adalah asumsi dasar yang menjadi acuan dalam merespon berbagai situasi. Ada delapan pola fikir merusak yang perlu diubah, seperti berfikir negatif dan berdasarkan emosi. Masalah adalah situasi tidak menyenangkan yang harus diselesaikan. Konflik dapat terjadi antarpribadi atau dengan lingkungan luar. Konflik tidak selalu buruk tet
Makalah ini membahas tentang konflik dalam organisasi, dengan mendefinisikan konflik, menjelaskan jenis dan sumber konflik, serta strategi penyelesaian konflik. Konflik didefinisikan sebagai ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih yang dapat menghambat tujuan organisasi. Ada beberapa jenis konflik seperti antar individu, antar kelompok, dan antar organisasi. Sumber konflik dapat berasal
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaLailliyaNurjana
Dokumen tersebut membahas hubungan antara manajemen konflik dan kinerja organisasi. Ia menjelaskan pengertian konflik menurut para ahli, jenis-jenis konflik, sumber dan dampak konflik, serta metode penanganan konflik seperti kompetisi, menghindari, akomodasi, dominasi, dan kompromi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik, termasuk definisi, jenis, penyebab, dan pandangan tradisional versus modern terhadap konflik. Pandangan tradisional menganggap konflik merugikan dan harus dihindari, sedangkan pandangan modern menyatakan bahwa konflik dapat bermanfaat bila dikelola dengan baik. Konflik dapat berfungsi secara positif dengan meningkatkan kinerja kelompok apabila berada pada tingkat sedang, tetapi akan men
1. Translating biblical passages is a multi-step process involving analysis, drafting, review, testing, and revision.
2. The analysis stage involves understanding the source text, audience needs, and selecting translators.
3. In the drafting process, translators create initial drafts and refine them based on feedback from reviewers and language testing.
4. Further revisions are made following translation consultant checks and testing in local churches before final publication preparation.
Eugene Nida was a pioneer in developing translation theory and establishing it as a field of scientific inquiry. He incorporated insights from linguistics, particularly Chomsky's theory of generative grammar, and emphasized understanding meaning in context and culture. Nida proposed techniques like componential analysis to clarify ambiguities between languages and introduced the concepts of formal and dynamic equivalence to guide translators in bridging cultural and linguistic differences to achieve equivalent effect for the target audience. His work established translation as the study of meaning transfer across languages and cultures.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penelitian yang dikelompokkan berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi, tempat, jenis data, dan sifat penelitian. Beberapa jenis penelitian yang disebutkan antara lain penelitian eksploratif, verifikatif, deskriptif, kualitatif, kuantitatif, survey, eksperimen, evaluasi, dan penelitian akademik, profesional, institusional.
The document analyzes the translation of verbal humor in subtitles for the animated film Rio from English to Indonesian. It discusses types of verbal humor like wordplay, allusions, and verbal irony. The analysis finds that while sense is generally maintained, wordplay is sometimes lost in translation. Strategies like condensation and transfer are used. Overall, the translations of humor were found to be acceptable. The research aims to identify humor translation strategies and evaluate translation quality.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan klasifikasi. Klasifikasi merupakan konsep pengukuran yang paling sederhana yang membagi objek menjadi kelas-kelas. Pengukuran lebih lanjut dapat dilakukan dengan penataan sebagian, penataan sederhana, dan skala bilangan untuk membandingkan objek secara kuantitatif. Ontologi, epistemologi, dan aksilogi juga dibahas sehubungan dengan pengukuran.
Equivalent Effect in Javanese Translation.pptALFAFAAMIN
This document discusses several theories of translation proposed by linguists in the 1950s-1960s that addressed key issues of meaning and equivalence in translation. It outlines Roman Jakobson's discussion of meaning and equivalence, which was further developed by Eugene Nida into the concepts of formal and dynamic equivalence, focusing on producing an equivalent effect for the target text receiver. Peter Newmark later proposed the dichotomy of semantic versus communicative translation, rejecting the principle of equivalent effect. Finally, Skopos theory was introduced by Katharina Reiss and Hans Vermeer, establishing that a translation's purpose (skopos) should determine the translation method over fidelity to the original text. The document examines each theory and their approaches to
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. UNTUK DAPAT MENGELOLA KONFLIK KITA
PERLU MENGETAHUI:
Dalam berinteraksi dengan orang lain kita tidak dapat menghindar dari
terjadinya konflik, untuk itu kemampuan mengelola konflik sangat
diperlukan agar tidak menghambat proses interaksi dengan orang lain.
Untuk dapat mengelola konflik kita perlu mengetahui:
•APAKAH KONFLIK DAN MENGAPA KONFLIK SERING TERJADI
•JENIS KONFLIK
•IDENTIFIKASI TAHAPAN KONFLIK
3. APAKAH KONFLIK?
merupakan suatu gejala yang umumnya muncul
sebagai akibat dari interaksi manusia dalam hidup
bermasyarakat. Konflik akan timbul ketika terjadi
persaingan baik individu maupun kelompok.
Konflik juga bisa dipicu karena adanya perbedaan
pendapat antara komponen-komponen yang ada
di dalam masyarakat membuatnya saling
mempertahankan ego dan memicu timbulnya
pertentangan. Bukan hanya di masyarakat konflik
juga bisa terjadi di satuan kelompok masyarakat
terkecil, keluarga, seperti konflik antar saudara
atau suami-istri
4. Berikut ini beberapa pengertian konflik atau definisi
konflik yang dikeluarkan oleh beberapa ahli:
Berstein (1965), konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang
tidak dapat dicegah.
Dr. Robert M.Z. Lawang, menurutnya konflik adalah perjuangan untuk
memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang
berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk
menundukkan saingannya.
Drs. Ariyono Suyono, menurutnya pengertian konflik adalah proses atau
keadaan dimana ada 2 pihak yang berusaha menggagalkan tercapainya
tujuan masing-masing disebabkan karena adanya perbedaan pendapat,
nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
Soerjono Soekanto, menurutnya konflik adalah proses sosial dimana orang
atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain yang disertai ancaman dan kekerasan.
5. MANFAAT DAN DAMPAK BURUK
KONFLIK
Konflik bila dihadapi dengan bijaksana dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terlibat dan bagi organisasi. Manfaat konflik antara
lain adalah:
1.Motivasi meningkat
2.Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
3.Ikatan kelompok lebih erat
4.Penyesuaian diri pada kenyataan
5.Pengetahuan/ketrampilan meningkat
6.Kreativitas meningkat
7.Membantu upaya mencapai tujuan
8.Mendorong pertumbuhan
6. Manfaat-manfaat di atas tidak akan terwujud jika konflik
dibiarkan saja, atau dicoba-atasi dengan cara-cara yang tidak
tepat, karena konflik bisa berdampak buruk atau bahkan
merusak. Dampak buruk konflik adalah:
1.Produktivitas menurun
2.Kepercayaan merosot
3.Pembentukan kubu-kubu
4.Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang
5.Timbul masalah moral
6.Waktu terbuang sia-sia
7.Proses pengambilan keputusan tertunda
MANFAAT DAN DAMPAK BURUK
KONFLIK
7. Ada beberapa anggapan salah mengenai konflik yang membuat banyak
orang takut menghadapi sebuah konflik dan cenderung diam untuk
menghindari terjadinya konflik. Anggapan salah itu adalah:
1.Konflik akan teratasi dengan sendirinya bila dibiarkan.
2.Konfrontasi dengan sebuah persoalan atau dengan seseorang
adalah hal yang tidak menyenangkan.
3.Konflik dalam perusahaan menunjukkan pemimpinnya tidak bisa
memimpin.
4.Konflik diantara karyawan menunjukkan mereka tidak perduli
pada perusahaan.
5.Amarah selalu bersifat negatif dan merusak.
MANFAAT DAN DAMPAK BURUK
KONFLIK
8. JENIS KONFLIK
• Penting bagi kita untuk mengelompokkan
konflik agar kita tahu apa
• yang sedang terjadi, sehingga pemecahan bisa
dirancang sesuai jenis
• konflik. Jenis konflik antara lain:
Konflik Diri
Konflik Antar Individu
Konflik Dalam Kelompok Dan Antar Kelompok
9. PENYEBAB KONFLIK
Ada banyak penyebab terjadinya konflik, di antaranya adalah:
1.Kegagalan komunikasi
Sebuah komunikasi yang terhambat akan menimbulkan
kesalahpahaman yang berujung pada situasi konflik.
2.Perbedaan pribadi
Perbedaan kepribadian menyebabkan perbedaan cara pandang,
bersikap, dan berperilaku individu terhadap sesuatu. Perbedaan ini
memungkinkan munculnya benturan-benturan yang berujung pada
pertentangan.
3.Struktur organisasi
Di dalam setiap organisasi, ketidakjelasan struktur, peran maupun hal-
hal yang terkait dengan posisi struktur memungkinkan munculnya
sebuah konflik.
10. FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PENDEKATAN KONFLIK
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi
membesarnya
sebuah konflik atau mudah/sulitnya penyelesaian
konflik, di antaranya
adalah:
1.Pengetahuan
Luas tidaknya pengetahuan seseorang tentang
hakikat konflik dan hal-hal yang terkait
dengannya akan menentukan keputusan yang
diambilterhadap pemecahan konflik.
11. 2.Wewenang
Jenis dan besar kecilnya wewenang seseorang terhadap konflik yang
dihadapi akan menentukan keputusannya.
3.Hakikat konflik
Jenis, besar kecilnya, maupun orang-orang yang terlibat akan
menentukan pendekatan yang digunakan untuk mengelola konflik.
4.Kepribadian
Tipe kepribadian adalah suatu hal yang begitu berpengaruh dalam
pengelolaan konflik. Orang introvert akan berbeda dengan orang
ekstrovert dalam mengatasi konflik.
Ada banyak pilihan yang bisa digunakan dalam mengelola sebuah
konflik. Menurut Winardi (1994) ada lima cara mengelola konflik yang
didasarkan pada cooperativeness dan assertiveness individu. Cooperativeness
adalah keinginan individu untuk memenuhi
kepentingan dan minat pihak lain. Assertiveness adalah keinginan
individu untuk memenuhi keinginan dan minat diri sendiri.
12. hubungan antara tipe kepribadian Cooperativeness &
Assertiveness dalam pola penyelesaian konflik.
13. MENYELESAIKAN KONFLIK
Cara menyelesaikan konflik secara efektif
Menang atau kalah memang sebuah pilihan,namun
menciptakan bagaimana semua orang merasa diuntungkan
atau sama-sama menang adalah pilihan yang terbaik.Untuk
dapat menyelesaikan konflik secaraefektif dengan
pendekatan yang saling menguntungkan ini, maka hal yang
perlu dilakukan adalah bagaimana kita dapat mengenali
dan memahami sifat konfliknya serta bagaimana kita
mengambil satu pendekatan yang positif untuk
menyelesaikan konflik tersebut dengan berbagai alternatif
keputusan.
14. Sikap dalam mengelola konflik
Sikap setiap pihak yang terlibat sangat memengaruhi penyelesaian
konflik.
Ada beberapa sikap yang perlu menjadi perhatian:
1)Pikiran sehat
Mampulah untuk berpikir positif selama berlangsungnya konflik
agar kita tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
2)Perasaan positif
Perasaan positif akan membuat kita berpikir positif pula.
3)Itikad baik
Itikad yang baik merupakan titik awal dari sebuah perilaku yang
diharapkan.
4)Perilaku konstruktif
Niat, perasaan, maupun cara pandang yang baik tidak banyak
berguna jika tidak diikuti dengan bukti nyata berupa perilaku yang
sehat.
15. Mencari solusi terbaik
Lima cara pengelolaan konflik ini adalah pilihan.
Cara yang kemudian dipilih untuk mengelola
sebuah konflik sangat bergantung pada sifat
dan karakteristik yang menyertai konflik itu
sendiri. Salah satu cara lebih baik dari cara
yang lain, yang bukannya terpenting adalah
tepat atau tidaknya pemilihan cara dalam
mengelola konflik.
16. (i) Menghindari
Sikap yang dimunculkan adalah sikap tidak kooperatif dan
tidak asertif,menarik diri dari situasi dan/atau bersikap
netral dalam segala situasi. Situasi ini sangat cocok jika
para pihak yang terlibat dalam konflik
sudah dalam kondisi emosional yang panas dan tinggi,
di manadiperlukan pendinginan atau penurunan emosi
terlebih dahulu.
17. (ii) Kompetisi
Bersikap kooperatif tetapi asertif. Bekerja dengan cara
menentang pihak
lain, berusaha mendominasi dalam situasi menang-kalah.
Situasi ini cocok pada saat komitmen pihak lain terhadap
kebutuhan
kita sangat diperlukan, atau dibutuhkan penyelesaian
yang segera atas
masalah-masalah yang dihadapi, atau kalau suatu
keputusan yang
tidak menyenangkan pihak lain harus diambil.
18. (iii) Akomodasi
Bersikap cukup kooperatif tetapi tidak asertif,
membiarkan keinginan
pihak lain, meratakan perbedaan untuk mempertahankan
harmoni.
Situasi ini cocok jika isu yang melatarbelakangi konflik
bukan isu yang
terlalu penting buat kita, dan kebutuhan kita yang lebih
penting adalah
membangun hubungan ataupun menciptakan gambaran
(image) yang
baik bagi diri kita.
19. (iv) Kompromis
Bersikap cukup kooperatif dan asertif, tetapi tidak sampai pada tingkat
yang ekstrim. Bekerja ke arah pemuasan semua kepentingan secara
parsial.
Situasi ini cocok pada saat pihak yang saling bermasalah memiliki
kekuatan yang sama, atau diperlukan sebuah keputusan sementara
untuk mencapai tujuan yang lebih besar lagi, atau juga memang
dibutuhkan keputusan dan penyelesaian yang sangat didesak oleh
waktu.
20. (v) Kolaborasi
Bersikap kooperatif dan asertif, berupaya mencapai kepuasan menang-
menang dari semua pihak dengan jalan bekerja melalui perbedaan
yang
ada.
Pendekatan ini adalah pilihan yang terbaik, jika dapat dicapai. Situasi
ini sangat pas jika tidak ada tekanan waktu dan setiap pihak serius
untuk mencari solusi menang-menang, atau juga pada saat di mana
masalah yang menjadi penyebab konflik terlalu penting untuk
dipecahkan dengan cara kompromi.
21. SOAL
1. Sebutkan manfaat konflik.
2.Sebutkan dampak buruk konflik.
3.Sebutkan penyebab terjadinya konflik.
4.Jelaskan dengan singkat cara menyelesaikan
konflik secara efektif.