Ibu umur 58 tahun mengeluhkan nyeri lutut dan jari tangan yang dialaminya selama 3 bulan terakhir. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti kaku pagi hari, bengkak lutut tanpa kemerahan, serta sulit berdiri dari posisi jongkok mengarah pada diagnosis osteoarthritis.
2. Kelompok 1A
Tutor :
dr. A. Visi Kartika
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2010
3. Karlina Budiman
Muh. Syahrul Al Aqzan
Ms
Nurul Mutiah Anwar
Syahrul El Ghufron
Muh. Nur
Wiwi Pratiwi
Handayani
Abdurrahman Hasymi
Fitriani
Adi Daradi
Musdalifah
Muh. Fadly Aditya
Ahmad Mufli
Nahdiah Zainuddin
Zarah Alifani Dzulhijjah
4. Mampu menjelaskan tentang diagnosis nyeri
sendi
Mampu menjelaskan tentang penyebab nyeri
sendi
Mampu menjelaskan tentang patofisiologi
nyeri sendi
Mampu menjelaskan tentang perbedaan nyeri
sendi akibat inflamasi dengan nyeri sendi
akibat mekanik
5. WANITA UMUR 58 TAHUN
NYERI KEDUA LUTUT SAAT BERJALAN
KAKU PAGI HARI (10-15 Menit)
BENGKAK KEDUA LUTUT
TIDAK ADA TANDA KEMERAHAN
NYERI PADA JARI-JARI TANGAN
DIABETES MELITUS
SULIT BERDIRI PADA POSISI JONGKOK
TIDAK SIMETRIS
BB=65 KG, TB=162 CM
KELUHAN DIRASAKAN 3 BULAN YANG LALU
6. Seorang wanita umur 48 tahun, ibu rumah
tangga, mengeluh nyeri kedua lutut dialami sejak 3
bulan terakhir ini, terutama saat berjalan, sulit
berdiri dari posisi jongkok. Kaku pagi hari
(+), berlangsung sekitar 10-15 menit. Bengkak
kedua lutut, namun tidak ada tanda-tanda
kemerahan. Nyeri pada jari-jari tangan(+), tidak
bersifat simetris. Penderita juga menderita kencing
manis dan berobat teratur di poliklinik
endokrin, berat badan 65 kg, dengan tinggi badan
162 cm.
9. Osteoarthritis
Kaku pagi hari
Bengkak kedua lutut
Nyeri tangan
Asimetris
Tidak ada tanda kemerahan
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. Matriks kolagen = daya rentang
Elastin = elastisitas
Serat matriks hialin (paling banyak pada
permukaan sendi), elastis, fibrokartilago
Sel = Kondroblas kondrosit
menghasilkan substansi dasar
17. mesenkim yang mengelilingi massa tulang
rawan terdesak lalu menjadi pembungkus
fibrosa, perikondrium
Dari dalam (endogen) = pertumbuhan
interstisial
Dari luar (eksogen) = pertumbuhna
aposisional, peletakan lapis tulang rawan baru
18. Tulang rawan hialin :
Sel = kondrosit dalam lakuna
Matriks = kolagen tipe II
proteoglikan
( glukosaaminoglikan berikatan
dengan protein )
untuk menahan air, terikat pada serat
kolagen
Glukosaaminoglikan bersulfat : Kondroitin sulfat
19. Perikondrium = tidak ada pada permukaan sendi
Nutrisi = tidak berpembuluh darah,limfe, atau
saraf, nutrisi dari cairan matriks
Cairan Sinovial
Glikosaminoglikan tidak bersulfat: Asam
hialuronat, mudah berikatan dengan air yang
penting untuk pertukaran bahan antara sel
dengan pembuluh darah
22. Awal proteoglikan
degenerasi sintesis kolagen tipe II
Matriks pemecahan kolagen tipeII
IL-1,TNF,N O kondrosit fungsional
Perbaikan matriks degradasi lebih
dominan (repair menjadi degeneratif belum
diketahui penyebabnya)
Terjadi perubahan matriks kartilaginosa
- Fibrilisasi (pemisahan dipermukaan sendi)
-Fissura meluas sampai tulang subkondral
23. -sebagian tulang rawan sendi mengalami erosi
-permukaan tulang subkondral terpajan dan
menjadi tebal dan mengkilap (eburnation)
-potongan tulang rawan dan tulang sering
terlepas dan membentuk “joint mice” yang
mengapung bebas di rongga sendi
- Cairan sinovial bocor melalui defek ditulang
rawan dan tulang membentuk kista
- tulang trabekular dibawahnya mengalami
sklerosis
24. - Proliferasi tulang tambahan di tepi sendi =
OSTEOFIT
- Trauma pad membran sinovium = inflamasi
( tidak mencolok)
Nyeri karena mekanik : osteofit
Nyeri karena inflamasi:
Antigen mediator radang imun
25. Krepitasi karena pergesekan antara bagian
tulang subkhondronal yang terpajan
Kaku pagi hari karena imobilitas
26.
27. Umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Genetik
Kegemukan
Penyakit metabolik
Cedera sendi
Pekerjaan
Olahraga
28. Sendi lutut
Carpometacarpal I
Metatarsofalangeal I
Tulang belakang
Sendi panggul
Pergelangan kaki
Sendi lain, seperti paha,leher, tangan,
29.
30.
31. Pengendalian faktor resiko
Membantu mengurangi nyeri
Analgesik
OAINS
Pembedahan pada tingkat lanjut
Perlindungan sendi
Fisioterapi
32. X Ray extremitas, vertebra
Lab
1. darah tepi (LED,Hb,Leukosit)
33.
34. 1. Celah sendi sempi (Joint space narrowing)
2. Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
3. Kista tulang
4. Osteofit pada pinggir sendi
5. Perubahan anatomi sendi
36. •Artritis rematoid
- Inflamasi kronik pada jaringan sinovium,
terbentuknya jaringan vanus disekitar sendi
hingga rusaknya stuktur sendi.
- simetris
- kaku sendi
•Arthritis septik
Mengenai satu sendi, disertai bengkak,efusi
sendi, sering disertai gejala sistemik seperti demam
malaise.
37. Penyakit osteoartritis tidak dapat disembuhkan
dengan terapi farmakologi hanya dapat
meringankan rasa nyeri dan menghambat
penyebab terjadinya osteoartritis makin parah
Rehabilitasi medik dalam pengelolaan
managemen osteoartritis yang terbaik adalah
dengan memberikan latihanotot-otot penopang
tungkai untuk mengalihkan beban dari
articulatio genu ke otot-otot hamstring
38. Ibu tersebut menderita Osteoarthritis
berdasarkan gejala yang ditunjukkan