SlideShare a Scribd company logo
1 of 83
Dr. Irawan Purnama Sp.KFR
PB. PERDOSRI
Penetapan Dokter Rujukan Kusta dan Frambusia di Kab/Kota untuk 26 Provinsi
Diselenggarakan Subdit PTM Direktorat P2PML 14 – 17 September 2021
TeamWork
Medis : spesialis (Multidisiplin)
Paramedis :
Layanan Fisioterapis
Layanan Okupasi terapis
Layanan Terapi wicara
Layanan asuhan keperawatan Rehabilitasi Medik
Layanan Ortotik Prostetik
Non medis :
Layanan Sosial Medik
Layanan Psikologi
KUSTA
Stigma
Cacat
Diskriminasi
Patofisiologi Kerusakan Saraf (Paul Brand)
* Nerve Swelling di lokasi khusus (dibawah permukaan kulit) :
N. Tibialis : di belakang ankle
N. Peroneal : sekitar lutut
N. Urnalis : siku dan wrist
N. Medianus : fossa cubiti dan wrist
N. Facial : pada tulang rahang bawah
* Bakterial Koloni Reaksi imunologi Iskemia saraf
* Trauma Stres mekanik Neuropathy
Gangguan Saraf Perifer
Patogenesis kecacatan
Kerusakan saraf tepi dibagi dalam 3 tahap :
 Tahap I : Penebalan saraf,Tenderness,nyeri tanpa ada
gangguan fungsi gerak
 Tahap II : Terjadi kerusakan saraf : Kulit kering,hilang
sensibilitas,otot lemah bahkan sampai
Incomplete paralysis, Recovery possible,stadium
ini tidak lebih dari 6-9 bulan
 Tahap III : Terjadi penghancuran saraf. Kelumpuhan akan
menetap (tidak lebih dari setahun). Pada stadium
ini dapat terjadi infeksi yang progresif dengan
kerusakan tulang dan kehilangan penglihatan
Saraf Yang Sering Terkena
Kelainan yang timbul akibat gangguan fungsi saraf
N. Ulnaris,N. Medianus dan N. Radialis
N. Peroneal & N. Tibialis
MATA
Paralisis N. Facialis cabang Zygomatikus
dan cabang temporal, terjadi kelumpuhan
otot orbikularis okuli.
*Kekeringan kornea akibat lagoftalmos dan sensasi kornea
yang menurun
*Iridosiklitis dengan cacatnya
*Katarak akibat suatu komplikasi uvea dan penyakit kornea
* ST (sensory test) yang disederhanakan
* VMT (voluntary muscle test) secara cepat, dan
Penyuluhan perihal pengelolaan penyakit kusta, serta
resiko yang mungkin terjadi
Prevention Of Disability
(POD)
SK DR. SITANALA
Jln. Dr. Sitanala No. 99 Tangerang
Telp. (021) 5523059 Fax.( 021) 5523111
Kotak Pos 513 Tangerang 15001
PEMERIKSAAN SARAF DAN OTOT
Nomor RM : ……………….…….
Nama : ………………..…….
Tanggal Lahir : .................................
Jenis Kelamin : L / P
( Mohon diisi atau tempelkan stiker
jika ada)
Tanggal
Penilai
Pemeriksaan kaki Kanan Kiri
Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S)
Common Peroneus
Tibialis Posterior
Pemeriksaan Otot : Catat Ukuran kekeuatan otot dengan ukuran 0,1,2,3,4 atau 5
Tibialis Anterior
Peroneus Longus Brevis
Ext.Digitorum.Comm.Hallucis
Tibialis Posterior
Test Rasa (Sensory Test) √ : merasa
O : Tidak merasa pada mata kaki luar. X : Tidak merasa
Sudah berapa lama adanaya kelemahan otot ?
Pemeriksaan Muka Kanan Kiri
Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S)
Orbcularis Oculli
Pemeriksaan Otot : Catat Ukuran kekuatan otot dengan ukuran 0,1,2,3,4 atau 5
Orbcularis Oculli
Orbcularis oris
Lagophthalmus
Kedip Mata
Catatan : isi untuk pemeriksaan lagopthalmus dan kedip mata, ada atau tidak
dengan
Pemeriksaan Tangan Kanan Kiri
Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S)
Ulnaris
Medianus
Radialis
Catatan : isi untuk pemeriksaan lagopthalmus dan kedip mata, ada atau tidak dengan tanda
(+/-)
Pemeriksaan Tangan Kanan Kiri
Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S)
Ulnaris
Medianus
Radialis
Pemeriksaan Otot : Catat Ukuran kekeuatan otot dengan ukuran 0,1,2,3,4 atau 5
Ulnaris Abd.Digiti Minimi
Dorsal Interoseus
3,4 Lumbricalis
Medianus Abd/opp. Pollicis
1,2, Lumbricalis
Radialis Ext.Carpi Radialis
Longus/Brevis
Ext.Digitorum Minimi
Test Rasa (Sensory Test) √ :merasa
O : Tidak merasa pada mata kaki luar. X : Tidak merasa
KETERANGAN : Sudah berapa lama : 1. Rasa sakit pada saraf ?
2. Kelemahan otot ?
WHO
• Hendaya (impairment): kehilangan atau ketidaknormalan
kondisi psikologis, fisiologis atau struktur anatomi atau
fungsi.
• Disabilitas (disability): segala keterbatasan atau kekurang
mampuan untuk melakukan aktivitas dalam lingkup wajar
bagi manusia yang diakibatkan oleh Hendaya.
• Kecacatan (handicap): hambatan dalam individu yang
diakibatkan oleh hendaya dan disabilitas, yang membatasi
atau pemenuhan peran wajar seseorang sesuai dengan faktor
umur, seks, sosial, dan budaya
Impairment
Hand Problems
Foot Problems
Eye problems
Personality problems
Disability
Affecting :
Manual dexterity
Personal Care
Mobility
Communication
Behaviour
Handicaps
Unemployment
Economic dependence
Physical dependence
Social disintegration
* Cacat Pada Extremitas
Tingkat 0 : Anestesi (-), Kelainan Anatomi (-)
Tingkat 1: Anestesi (+), Kelainan Anatomi (-)
Tingkat 2 : Kelainan Anatomi (+)
* Cacat Pada Mata
Tingkat 0 : Gangguan pada mata (-), Visus normal
Tingkat 1 : Gangguan pada mata (+), Visus 6/60
Tingkat 2 : Gangguan penglihatan berat, Visus < 6/60
Tingkat Cacat KUSTA (WHO)
PENCEGAHAN
DISABILITAS PENDERITA
KUSTA
• Gangguan nyeri
• Gangguan fungsi tangan
• Gangguan mobilisasi
• Gangguan ambulasi
• Gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari
• Gangguan partisipasi
 Konseling dan Health Education
 Penggunaan mobilitas fisik
 Terapi latihan (Aktif – Pasif )
- Latihan LGS
- Latihan penguatan & ketahanan
- Latihan koordinasi
- Latihan keseimbangan
- Latihan ambulasi
- Latihan meningkatkan ketahanan Cardiorespirasi
- Latihan fungsi AKS
 Okupasi Terapi
 Pemberian Ortesa & Prostesa
 Perawatan luka kusta
 Rehabilitasi karya
- Pelatihan Vokasional : - Ketrampilan menjahit
- Ketrampilan Las
- Ketrampilan dalam percetakan
- Ketrampilan bertani & erkebun
- Bengkel, Workshop
- Alat bantu adaptif
 Rehabilitasi sosial ekonomi
- Kelompok usaha mandiri
Health Education
 Kerjasama orang sakit, keluarga dan tenaga kesehatan
Hal- hal tentang penyakit kusta
Lama berobat
Timbul gejala reaksi
Timbul gejala neuritis
Cacat : obat dan rehabilitasi medik
*Cacat Primer
*Diagnosis dini Kusta
*Pengobatan teratur dan adekuat
*Diagnosis dini dan penatalaksanaan Neuritis termasuk Silent
Neuritis
*Diagnosis dini dan penatalaksanaan Reaksi Kusta
*Cacat Sekunder
*Perawatan diri sendiri untuk mencegah luka
*Latihan Fisioterapi pada otot yang lumpuh untuk mencegah
timbulnya kontraktur
*Pemakaian bidai dan alat bantu mobilitas
*Bedah rekontruksi (Tranfer Tendon) untuk koreksi otot yang
lumpuh
*Bedah septik untuk mengurangi perluasan infeksi
*Perawatan mata
Pemberian Modalitas Fisik
Terapi latihan
TERAPI OKUPASI
• Mengurangi impairment
–Mencegah deformitas
–Memulihkan dan meningkatkan fungsi sendi dan otot
• Pencapaian fungsional semaksimal mungkin
–Memberikan motivasi
–Memberikan edukasi kesehatan
–Memberikan latihan simulasi aktivitas
• Meningkatkan kemampuan adaptasi diri dalam berinteraksi sosial
• Kembali berperan sebagai anggota masyarakat
TUJUAN
*Mengoptimalkan kemandirian pasien
*Adaptasi terhadap lingkungan
*Menggali potensi untuk bekerja
a. Adjuctive Therapy
b. Enabling Therapy
c. Purposefull activity
d. Occupation therapy
Latihan Oposisi
Alat Genggam
Soliter Tic Tac Toe
Wrist Silinder
Roller
:
CONTOH ALAT LATIHAN REEDUKASI
SENSORIMOTOR:
Conundrum
Conundrum Memori
Sensorik
Sensori Box
Aktivitas Leisure
Enabling Therapy
Enabling Therapy
Purposefull activity
Purposefull activity
Alat-Alat Adaptif AKS
Occupation therapy
PEMBERIAN ORTESA dan PROTESA
Sandal MCR
Foot Drop Spring
Moulded Insole
Modifikasi / Koreksi sandal
Ankle Foot Ortosis
Tongkat
Protesa
Dll
Imobilisasi
Hand Splint
Sandal MCR
* Alas mampu menyesuaikan
bentuk telapak
* Stabil
* Tak ada bagian yang
menjepit
* Menjaga kelembaban kaki
* Mudah memantau keadaan
kaki
* Tidak ada bahan logam
Digunakan
oleh pasien
dgn kondisi
luka pada
metatarsal
Sandal MCR dgn modifikasi MT bar
Moulded in Sole
*Cetakan mengikuti bentuk
telapak
*Indikasi: Rocker bottom foot,
bentuk kaki tidak beraturan.
Digunakan utk pasien yg
mengalami absorbsi /
mutilasi telapak kaki
Moulded In Sole
FDS ( Foot Drop Spring )
Digunakan utk
pasien yg mengalami
drop foot
AFO ( Ankle Foot Ortosis )
 Fiksasi Ankle
 Sama spt FDS AFO jg
digunakan utk pasien
dgn kondisi drop foot
Prothesa Syme
Pengganti kaki paska
operasi Syme
PROTESA
Dipakai setelah stump stabil (biasa 3 - 6 bulan)
Below Knee Above Knee
• Imobilisasi (kp gunakan alat bantu)
• Cuci luka, buang jaringan nekrotik, pertahankan
kelembaban
• Obat Topikal / Antibiotika
• Cegah Infeksi, atasi nyeri dan bau
• Jauhi api dan duduk bersila
• Tindakan bedah
• Perawatan tiap hari : Soaking (15 menit),Rubbing,Oiling
dan Shaving off
• Istirahat,batasi jalan
• Motivasi
• Percaya diri
• Semangat
• Rajin
• Dilakukan Sendiri
• Mencegah komplikasi lebih lanjut
• Tenaga kesehatan sebagai sumber informasi
• Dukungan keluarga
• Sesama penderita saling memperagakan perawatannya
• Mengurangi / menghilangkan stigma
• Dibentuk KPD
• MEMERIKSA
• MERAWAT
• MELINDUNGI
Mata
Tangan
Kaki
Pemeliharaan Kulit Harian
*Cuci tangan dan kaki setiap malam sesudah bekerja,
dengan sedikit sabun, jangan deterjen
*Rendam kaki sekitar 20 menit dengan air dingin
*Kalau kulit sudah lembut, gosok kaki dengan busa agar
kulit-kulit kering terlepas
*Kulit dapat digosok dengan minyak yang tepat
*Secara teratur periksa kulit, (adakah kemerahan,hot
spot, nyeri, luka dan lain-lain)
•Periksa mata pada cermin setiap hari
•Belajar mengedipkan mata / latihan palpebra
•Memakai topi/kerudung, sunglas
•Pakai Kelambu
Perawatan Mata
 Periksa setiap hari tanda-tanda cedera
 Rendam 30 menit /hari
 Gosok dengan batu apung untuk kalus
 Minyaki dengan vaseline
 Gunakan kasa basah untuk menutup luka
 Parese : - Latihan pasif stretching
- Latihan aktif untuk mencegah kontraktur
- Latihan penguatan
- Pemakaian bidai
PERAWATAN TANGAN DAN LATIHAN
PROTEKSI TANGAN
*Pakai sarung tangan waktu bekerja
*Stop merokok
*Jangan sentuh barang panas
*Lapis gagang alat-alat rumah tangga dengan bahan lembut
•Periksa setiap hari dari cedera
•Rendam, minyaki, gosok dengan batu apung
•Kurangi jalan, jalan pelan-pelan dan sering istirahat
•Luka : Istirahat, gunakan kasa bersih,tinggikan kaki
mengurangi tekanan pada luka,pemakaian bidai/sepatu
•Drop Foot : Stretching untuk mencegah kontraktur achiles
Sepatu khusus
Perawatan Kaki
PROTEKSI KAKI
*Selalu pakai alas kaki
*Batasi jalan kaki, jarak dekat dan perlahan
*Sering kali meninggikan kaki bila berbaring
APD Saat Bekerja
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
cokordawahyu
 
Luka akibat benda tajam & tumpul
Luka akibat benda tajam & tumpul Luka akibat benda tajam & tumpul
Luka akibat benda tajam & tumpul
Firjon N Ika
 
Urtikaria
UrtikariaUrtikaria
Urtikaria
Kindal
 

What's hot (20)

Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Tanatologi
TanatologiTanatologi
Tanatologi
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Luka akibat benda tajam & tumpul
Luka akibat benda tajam & tumpul Luka akibat benda tajam & tumpul
Luka akibat benda tajam & tumpul
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Bppv
BppvBppv
Bppv
 
P 3b kolesistitis
P 3b kolesistitisP 3b kolesistitis
P 3b kolesistitis
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
LBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxLBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptx
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Abses hepar
 
Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
Urtikaria
UrtikariaUrtikaria
Urtikaria
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
 

Similar to Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt

Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Firman Alpalah
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
KANDA IZUL
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ssuserf778e8
 
Osteoarthritis2
Osteoarthritis2Osteoarthritis2
Osteoarthritis2
asrilfar
 
stroke-130711163114-phpapp01 (1).pdf
stroke-130711163114-phpapp01 (1).pdfstroke-130711163114-phpapp01 (1).pdf
stroke-130711163114-phpapp01 (1).pdf
XIIDBerkahA
 

Similar to Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt (20)

Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Osteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmalOsteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmal
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx
 
1.PPT Pelayanan KFR primer rev 16 okt 2015.pdf
1.PPT Pelayanan KFR primer rev 16 okt 2015.pdf1.PPT Pelayanan KFR primer rev 16 okt 2015.pdf
1.PPT Pelayanan KFR primer rev 16 okt 2015.pdf
 
nyeri sendi
nyeri sendinyeri sendi
nyeri sendi
 
Sap rematik incie
Sap rematik incieSap rematik incie
Sap rematik incie
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Osteoarthritis2
Osteoarthritis2Osteoarthritis2
Osteoarthritis2
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
stroke-130711163114-phpapp01 (1).pdf
stroke-130711163114-phpapp01 (1).pdfstroke-130711163114-phpapp01 (1).pdf
stroke-130711163114-phpapp01 (1).pdf
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptx
 
NYERI.pptx
NYERI.pptxNYERI.pptx
NYERI.pptx
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt

  • 1. Dr. Irawan Purnama Sp.KFR PB. PERDOSRI Penetapan Dokter Rujukan Kusta dan Frambusia di Kab/Kota untuk 26 Provinsi Diselenggarakan Subdit PTM Direktorat P2PML 14 – 17 September 2021
  • 2.
  • 3. TeamWork Medis : spesialis (Multidisiplin) Paramedis : Layanan Fisioterapis Layanan Okupasi terapis Layanan Terapi wicara Layanan asuhan keperawatan Rehabilitasi Medik Layanan Ortotik Prostetik Non medis : Layanan Sosial Medik Layanan Psikologi
  • 6. Patofisiologi Kerusakan Saraf (Paul Brand) * Nerve Swelling di lokasi khusus (dibawah permukaan kulit) : N. Tibialis : di belakang ankle N. Peroneal : sekitar lutut N. Urnalis : siku dan wrist N. Medianus : fossa cubiti dan wrist N. Facial : pada tulang rahang bawah * Bakterial Koloni Reaksi imunologi Iskemia saraf * Trauma Stres mekanik Neuropathy
  • 8. Patogenesis kecacatan Kerusakan saraf tepi dibagi dalam 3 tahap :  Tahap I : Penebalan saraf,Tenderness,nyeri tanpa ada gangguan fungsi gerak  Tahap II : Terjadi kerusakan saraf : Kulit kering,hilang sensibilitas,otot lemah bahkan sampai Incomplete paralysis, Recovery possible,stadium ini tidak lebih dari 6-9 bulan  Tahap III : Terjadi penghancuran saraf. Kelumpuhan akan menetap (tidak lebih dari setahun). Pada stadium ini dapat terjadi infeksi yang progresif dengan kerusakan tulang dan kehilangan penglihatan
  • 10. Kelainan yang timbul akibat gangguan fungsi saraf
  • 11. N. Ulnaris,N. Medianus dan N. Radialis
  • 12. N. Peroneal & N. Tibialis
  • 13. MATA Paralisis N. Facialis cabang Zygomatikus dan cabang temporal, terjadi kelumpuhan otot orbikularis okuli. *Kekeringan kornea akibat lagoftalmos dan sensasi kornea yang menurun *Iridosiklitis dengan cacatnya *Katarak akibat suatu komplikasi uvea dan penyakit kornea
  • 14.
  • 15. * ST (sensory test) yang disederhanakan * VMT (voluntary muscle test) secara cepat, dan Penyuluhan perihal pengelolaan penyakit kusta, serta resiko yang mungkin terjadi Prevention Of Disability (POD)
  • 16. SK DR. SITANALA Jln. Dr. Sitanala No. 99 Tangerang Telp. (021) 5523059 Fax.( 021) 5523111 Kotak Pos 513 Tangerang 15001 PEMERIKSAAN SARAF DAN OTOT Nomor RM : ……………….……. Nama : ………………..……. Tanggal Lahir : ................................. Jenis Kelamin : L / P ( Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada) Tanggal Penilai Pemeriksaan kaki Kanan Kiri Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S) Common Peroneus Tibialis Posterior Pemeriksaan Otot : Catat Ukuran kekeuatan otot dengan ukuran 0,1,2,3,4 atau 5 Tibialis Anterior Peroneus Longus Brevis Ext.Digitorum.Comm.Hallucis Tibialis Posterior Test Rasa (Sensory Test) √ : merasa O : Tidak merasa pada mata kaki luar. X : Tidak merasa Sudah berapa lama adanaya kelemahan otot ? Pemeriksaan Muka Kanan Kiri Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S) Orbcularis Oculli Pemeriksaan Otot : Catat Ukuran kekuatan otot dengan ukuran 0,1,2,3,4 atau 5 Orbcularis Oculli Orbcularis oris Lagophthalmus Kedip Mata Catatan : isi untuk pemeriksaan lagopthalmus dan kedip mata, ada atau tidak dengan Pemeriksaan Tangan Kanan Kiri Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S) Ulnaris Medianus Radialis Catatan : isi untuk pemeriksaan lagopthalmus dan kedip mata, ada atau tidak dengan tanda (+/-) Pemeriksaan Tangan Kanan Kiri Pemeriksaan Syaraf : catat dengan ukuran Normal (N), Tebal (T), Rasa sakit (S) Ulnaris Medianus Radialis Pemeriksaan Otot : Catat Ukuran kekeuatan otot dengan ukuran 0,1,2,3,4 atau 5 Ulnaris Abd.Digiti Minimi Dorsal Interoseus 3,4 Lumbricalis Medianus Abd/opp. Pollicis 1,2, Lumbricalis Radialis Ext.Carpi Radialis Longus/Brevis Ext.Digitorum Minimi Test Rasa (Sensory Test) √ :merasa O : Tidak merasa pada mata kaki luar. X : Tidak merasa KETERANGAN : Sudah berapa lama : 1. Rasa sakit pada saraf ? 2. Kelemahan otot ?
  • 17. WHO • Hendaya (impairment): kehilangan atau ketidaknormalan kondisi psikologis, fisiologis atau struktur anatomi atau fungsi. • Disabilitas (disability): segala keterbatasan atau kekurang mampuan untuk melakukan aktivitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang diakibatkan oleh Hendaya. • Kecacatan (handicap): hambatan dalam individu yang diakibatkan oleh hendaya dan disabilitas, yang membatasi atau pemenuhan peran wajar seseorang sesuai dengan faktor umur, seks, sosial, dan budaya
  • 18. Impairment Hand Problems Foot Problems Eye problems Personality problems Disability Affecting : Manual dexterity Personal Care Mobility Communication Behaviour Handicaps Unemployment Economic dependence Physical dependence Social disintegration
  • 19. * Cacat Pada Extremitas Tingkat 0 : Anestesi (-), Kelainan Anatomi (-) Tingkat 1: Anestesi (+), Kelainan Anatomi (-) Tingkat 2 : Kelainan Anatomi (+) * Cacat Pada Mata Tingkat 0 : Gangguan pada mata (-), Visus normal Tingkat 1 : Gangguan pada mata (+), Visus 6/60 Tingkat 2 : Gangguan penglihatan berat, Visus < 6/60 Tingkat Cacat KUSTA (WHO)
  • 21. • Gangguan nyeri • Gangguan fungsi tangan • Gangguan mobilisasi • Gangguan ambulasi • Gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari • Gangguan partisipasi
  • 22.  Konseling dan Health Education  Penggunaan mobilitas fisik  Terapi latihan (Aktif – Pasif ) - Latihan LGS - Latihan penguatan & ketahanan - Latihan koordinasi - Latihan keseimbangan - Latihan ambulasi - Latihan meningkatkan ketahanan Cardiorespirasi - Latihan fungsi AKS
  • 23.  Okupasi Terapi  Pemberian Ortesa & Prostesa  Perawatan luka kusta  Rehabilitasi karya - Pelatihan Vokasional : - Ketrampilan menjahit - Ketrampilan Las - Ketrampilan dalam percetakan - Ketrampilan bertani & erkebun - Bengkel, Workshop - Alat bantu adaptif  Rehabilitasi sosial ekonomi - Kelompok usaha mandiri
  • 24. Health Education  Kerjasama orang sakit, keluarga dan tenaga kesehatan Hal- hal tentang penyakit kusta Lama berobat Timbul gejala reaksi Timbul gejala neuritis Cacat : obat dan rehabilitasi medik
  • 25. *Cacat Primer *Diagnosis dini Kusta *Pengobatan teratur dan adekuat *Diagnosis dini dan penatalaksanaan Neuritis termasuk Silent Neuritis *Diagnosis dini dan penatalaksanaan Reaksi Kusta *Cacat Sekunder *Perawatan diri sendiri untuk mencegah luka *Latihan Fisioterapi pada otot yang lumpuh untuk mencegah timbulnya kontraktur *Pemakaian bidai dan alat bantu mobilitas *Bedah rekontruksi (Tranfer Tendon) untuk koreksi otot yang lumpuh *Bedah septik untuk mengurangi perluasan infeksi *Perawatan mata
  • 27.
  • 29.
  • 30. TERAPI OKUPASI • Mengurangi impairment –Mencegah deformitas –Memulihkan dan meningkatkan fungsi sendi dan otot • Pencapaian fungsional semaksimal mungkin –Memberikan motivasi –Memberikan edukasi kesehatan –Memberikan latihan simulasi aktivitas • Meningkatkan kemampuan adaptasi diri dalam berinteraksi sosial • Kembali berperan sebagai anggota masyarakat
  • 31. TUJUAN *Mengoptimalkan kemandirian pasien *Adaptasi terhadap lingkungan *Menggali potensi untuk bekerja
  • 32. a. Adjuctive Therapy b. Enabling Therapy c. Purposefull activity d. Occupation therapy
  • 35. : CONTOH ALAT LATIHAN REEDUKASI SENSORIMOTOR: Conundrum Conundrum Memori Sensorik Sensori Box
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 46. PEMBERIAN ORTESA dan PROTESA Sandal MCR Foot Drop Spring Moulded Insole Modifikasi / Koreksi sandal Ankle Foot Ortosis Tongkat Protesa Dll
  • 49.
  • 50. Sandal MCR * Alas mampu menyesuaikan bentuk telapak * Stabil * Tak ada bagian yang menjepit * Menjaga kelembaban kaki * Mudah memantau keadaan kaki * Tidak ada bahan logam
  • 51. Digunakan oleh pasien dgn kondisi luka pada metatarsal Sandal MCR dgn modifikasi MT bar
  • 52. Moulded in Sole *Cetakan mengikuti bentuk telapak *Indikasi: Rocker bottom foot, bentuk kaki tidak beraturan.
  • 53. Digunakan utk pasien yg mengalami absorbsi / mutilasi telapak kaki Moulded In Sole
  • 54. FDS ( Foot Drop Spring ) Digunakan utk pasien yg mengalami drop foot AFO ( Ankle Foot Ortosis )  Fiksasi Ankle  Sama spt FDS AFO jg digunakan utk pasien dgn kondisi drop foot
  • 55. Prothesa Syme Pengganti kaki paska operasi Syme
  • 56. PROTESA Dipakai setelah stump stabil (biasa 3 - 6 bulan) Below Knee Above Knee
  • 57. • Imobilisasi (kp gunakan alat bantu) • Cuci luka, buang jaringan nekrotik, pertahankan kelembaban • Obat Topikal / Antibiotika • Cegah Infeksi, atasi nyeri dan bau • Jauhi api dan duduk bersila • Tindakan bedah • Perawatan tiap hari : Soaking (15 menit),Rubbing,Oiling dan Shaving off • Istirahat,batasi jalan
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68. • Motivasi • Percaya diri • Semangat • Rajin • Dilakukan Sendiri
  • 69. • Mencegah komplikasi lebih lanjut • Tenaga kesehatan sebagai sumber informasi • Dukungan keluarga • Sesama penderita saling memperagakan perawatannya • Mengurangi / menghilangkan stigma • Dibentuk KPD
  • 72. Pemeliharaan Kulit Harian *Cuci tangan dan kaki setiap malam sesudah bekerja, dengan sedikit sabun, jangan deterjen *Rendam kaki sekitar 20 menit dengan air dingin *Kalau kulit sudah lembut, gosok kaki dengan busa agar kulit-kulit kering terlepas *Kulit dapat digosok dengan minyak yang tepat *Secara teratur periksa kulit, (adakah kemerahan,hot spot, nyeri, luka dan lain-lain)
  • 73. •Periksa mata pada cermin setiap hari •Belajar mengedipkan mata / latihan palpebra •Memakai topi/kerudung, sunglas •Pakai Kelambu
  • 75.  Periksa setiap hari tanda-tanda cedera  Rendam 30 menit /hari  Gosok dengan batu apung untuk kalus  Minyaki dengan vaseline  Gunakan kasa basah untuk menutup luka  Parese : - Latihan pasif stretching - Latihan aktif untuk mencegah kontraktur - Latihan penguatan - Pemakaian bidai
  • 77. PROTEKSI TANGAN *Pakai sarung tangan waktu bekerja *Stop merokok *Jangan sentuh barang panas *Lapis gagang alat-alat rumah tangga dengan bahan lembut
  • 78. •Periksa setiap hari dari cedera •Rendam, minyaki, gosok dengan batu apung •Kurangi jalan, jalan pelan-pelan dan sering istirahat •Luka : Istirahat, gunakan kasa bersih,tinggikan kaki mengurangi tekanan pada luka,pemakaian bidai/sepatu •Drop Foot : Stretching untuk mencegah kontraktur achiles Sepatu khusus
  • 80. PROTEKSI KAKI *Selalu pakai alas kaki *Batasi jalan kaki, jarak dekat dan perlahan *Sering kali meninggikan kaki bila berbaring
  • 82.