SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
SENYAWA ANTISENYAWA ANTI
MIKROBAMIKROBA
Dalam membahas senyawa antimikroba akan dipelajariDalam membahas senyawa antimikroba akan dipelajari
antara lain mekanisme kerja,mekanisme resistensiantara lain mekanisme kerja,mekanisme resistensi
bakteri,prinsip-prinsip penting dalam pemilihan antibiotik,bakteri,prinsip-prinsip penting dalam pemilihan antibiotik,
dalam penggunaan,juga kombinasi antibiotik serta perandalam penggunaan,juga kombinasi antibiotik serta peran
kemoprofilaksis. Juga pengetahuan mengenai faktorkemoprofilaksis. Juga pengetahuan mengenai faktor
faktor yang mempengaruhi hasil pengobatan danfaktor yang mempengaruhi hasil pengobatan dan
kesalahan penggunaan antimikroba yang sering terjadikesalahan penggunaan antimikroba yang sering terjadi
akibat kurangnya identifikasi mikroorganisme sehiggaakibat kurangnya identifikasi mikroorganisme sehigga
dapat menimbulkan supra infeksidapat menimbulkan supra infeksi
 Sejarah: Pasteur dan joubert termasuk orang-orangSejarah: Pasteur dan joubert termasuk orang-orang
pertama yang menyadari potensi produk- produkpertama yang menyadari potensi produk- produk
sebagai senyawa terapeutik.Pada th 1877 keduanyasebagai senyawa terapeutik.Pada th 1877 keduanya
mempublikasikan hasil pengamatannya yaitu bahwamempublikasikan hasil pengamatannya yaitu bahwa
mikroorganisme biasa dapat menghambatmikroorganisme biasa dapat menghambat
pertumbuhan basilus antraks dalam urin.Pada erapertumbuhan basilus antraks dalam urin.Pada era
modren kemoterapi antimikroba dimulai pada th 1936modren kemoterapi antimikroba dimulai pada th 1936
saat diperkenalkan sulfanilamid dalam praktek klinis.saat diperkenalkan sulfanilamid dalam praktek klinis.
 Selanjutnya pada th 1941 penisilin mulaiSelanjutnya pada th 1941 penisilin mulai
tersedia dalam jumlah memadai untuktersedia dalam jumlah memadai untuk
penggunaanpenggunaan
klinis.Streptomosin,kloramfanikol,danklinis.Streptomosin,kloramfanikol,dan
klortetrasiklin ditemukan menjelang perangklortetrasiklin ditemukan menjelang perang
dunia II.Sejak saat itu banyak golongandunia II.Sejak saat itu banyak golongan
senyawa antimikroba telah ditemukan dansenyawa antimikroba telah ditemukan dan
sampai saat ini ratusan obat telah tersediasampai saat ini ratusan obat telah tersedia
untuk digunakan.untuk digunakan.

 Dari seluruh pasien rumah sakit 30% atau lebihDari seluruh pasien rumah sakit 30% atau lebih
diobati dengan satu atau lebih rangkaian terapidiobati dengan satu atau lebih rangkaian terapi
antimikroba.Kematian akibat infeksi bakteri sudahantimikroba.Kematian akibat infeksi bakteri sudah
merupakan masa lalu,meskipun demikian senyawamerupakan masa lalu,meskipun demikian senyawa
antimikroba juga merupakan obat yang paling seringantimikroba juga merupakan obat yang paling sering
salah digunakansalah digunakan oleh dokter.oleh dokter.
 Meskipun senyawa anti bakteri diketahui secaraMeskipun senyawa anti bakteri diketahui secara
umum tidak memiliki aktivitas anti virus namun 50%umum tidak memiliki aktivitas anti virus namun 50%
pasien atau lebih didiagnosis memiliki infeksi saluranpasien atau lebih didiagnosis memiliki infeksi saluran
pernafasan akibat virus diberikan rangkain terapipernafasan akibat virus diberikan rangkain terapi
antibiotik.antibiotik.
 Konsekuensi yang tak terhindarkan akibatKonsekuensi yang tak terhindarkan akibat
meluasnya penggunaan senyawa anti mikroba adalahmeluasnya penggunaan senyawa anti mikroba adalah
timbulnya patogen resisten antibiotik yang akantimbulnya patogen resisten antibiotik yang akan
menyebabkan kebutuhan akan obat-obat baru sertamenyebabkan kebutuhan akan obat-obat baru serta
meningkatnya biaya pengobatan.Selain itu,kecepatanmeningkatnya biaya pengobatan.Selain itu,kecepatan
pengembangan obat antimikroba baru secara drastispengembangan obat antimikroba baru secara drastis
melambat saat ini.jika keberhasilan dalam pengobatanmelambat saat ini.jika keberhasilan dalam pengobatan
penyakit infeksi ingin dipertahankan dokter hendaknyapenyakit infeksi ingin dipertahankan dokter hendaknya
lebih selektif dan bijaksana dalam menggunakan obatlebih selektif dan bijaksana dalam menggunakan obat
obat anti mikroba.obat anti mikroba.
 Definisi dan karekteristik:Definisi dan karekteristik:
Pengertian antibiotik secara sempit adalah senyawaPengertian antibiotik secara sempit adalah senyawa
yang dihasilkan oleh berbagai jenisyang dihasilkan oleh berbagai jenis
mikroorganisme(bakteri,fungi,aktinomisetes) yangmikroorganisme(bakteri,fungi,aktinomisetes) yang
menekan pertumbuhan mikroorganismemenekan pertumbuhan mikroorganisme
lainnya.Namun penggunaan secara umum seringkalilainnya.Namun penggunaan secara umum seringkali
memperluas istilah antibiotik hinggga meliputimemperluas istilah antibiotik hinggga meliputi
senyawa antimikroba sintetik seperti sulfonamida dansenyawa antimikroba sintetik seperti sulfonamida dan
kuinolon.Pengetahuan mengenai mekanisme replikasikuinolon.Pengetahuan mengenai mekanisme replikasi
bakteri,fungi,dan virus secara molekuler sangatbakteri,fungi,dan virus secara molekuler sangat
membantu pengembangan senyawa – senyawamembantu pengembangan senyawa – senyawa
yang dapat menganggu siklus hidup mikroorganisme.yang dapat menganggu siklus hidup mikroorganisme.
KLASIFIKASI danKLASIFIKASI dan
MEKANISME KERJA.MEKANISME KERJA.
 Berdasarkan pada struktur kimia dan mekanismeBerdasarkan pada struktur kimia dan mekanisme
kerja sbb:kerja sbb:
1.Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel1.Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel
bakteri ini meliputi;bakteri ini meliputi; penisilinpenisilin dandan sefalosporinsefalosporin
secarasecara struktur miripstruktur mirip dan senyawa senyawa yangdan senyawa senyawa yang
tidak miriptidak mirip sepertiseperti sikloserin,vankomisin,basitrasinsikloserin,vankomisin,basitrasin
dan antifungi gol azoldan antifungi gol azol
(klortrimazol,flukonazol,itrakonazol(klortrimazol,flukonazol,itrakonazol))
2.Senyawa yang bekerja langsung pada membran sel2.Senyawa yang bekerja langsung pada membran sel
mikroorganisme , mempengaruhi permeabilitas danmikroorganisme , mempengaruhi permeabilitas dan
menyebabkan kebocoran senyawa-senyawamenyebabkan kebocoran senyawa-senyawa
intraseluler dan termasuk senyawa yang bersifatintraseluler dan termasuk senyawa yang bersifat
detergen seperti:detergen seperti:polimiksinpolimiksin,dan,dan senyawa antifungisenyawa antifungi
poliena Nistatin,amfoterisin Bpoliena Nistatin,amfoterisin B yang berikatanyang berikatan
dengan sterol-sterol dinding seldengan sterol-sterol dinding sel
3. Senyawa yang mempengaruhi fungsi sub unit3. Senyawa yang mempengaruhi fungsi sub unit
ribosom 30S atau 50S sehingga menyebabkanribosom 30S atau 50S sehingga menyebabkan
penghambatan sintesis protein yangpenghambatan sintesis protein yang
reversibel,bersifat bakteriostatik ini meliputireversibel,bersifat bakteriostatik ini meliputi
Kloramfenikol,tetrasiklin,eritromisin,klindamisin,prKloramfenikol,tetrasiklin,eritromisin,klindamisin,pr
istinamisin.istinamisin.
4.4. Senyawa yang berikatan dengan sub unit ribosom 30Senyawa yang berikatan dengan sub unit ribosom 30
S dan mengubah sitesis protein,yang pada akirnyaS dan mengubah sitesis protein,yang pada akirnya
akan meng akibatkan kematian sel seperti:akan meng akibatkan kematian sel seperti:
AminoglikosidaAminoglikosida
5.5. Senyawa yang mempengaruhi metabolisme asamSenyawa yang mempengaruhi metabolisme asam
nukleat bakteri seperti: golnukleat bakteri seperti: gol RifamisinRifamisin (mis Rifampin)(mis Rifampin)
yang menghambat RNA polimerase dan golyang menghambat RNA polimerase dan gol KuinolonKuinolon
yang menghambat topoisomeraseyang menghambat topoisomerase
6.Kelompok anti metabolit termasuk diantaranya6.Kelompok anti metabolit termasuk diantaranya
,trimetoprin,trimetoprin dandan sulfonamidasulfonamida yang dapat memblokyang dapat memblok
enzim yang penting dalam metabolisme folatenzim yang penting dalam metabolisme folat
7.Senyawa7.Senyawa anti virusanti virus yang terdiri atas beberapa golyang terdiri atas beberapa gol
a.a. analog asam nukleat seperti ;analog asam nukleat seperti ;asiklovirasiklovir atauatau
gansiklovirgansiklovir yang secara selektifyang secara selektif menghambat DNAmenghambat DNA
polimerase viruspolimerase virus sertaserta zidovudinzidovudin atauatau llamivudinamivudin
yang menghambat transkriptasebalik.yang menghambat transkriptasebalik.
b.Inhibitor transkriptasebalik non-nukleosida sepertib.Inhibitor transkriptasebalik non-nukleosida seperti
: nevirapin atau efavirenz: nevirapin atau efavirenz
c. In hibitor enzim enzim esensial virus lainnya .Misc. In hibitor enzim enzim esensial virus lainnya .Mis
inhibitor protease HIV atau neuroamidase influenza.inhibitor protease HIV atau neuroamidase influenza.
 Faktor yang menetukan kerentanan mikroorganismeFaktor yang menetukan kerentanan mikroorganisme
terhadap seny anti mikroba,serta keberhasilan terapiterhadap seny anti mikroba,serta keberhasilan terapi
antimikroba pada suatu infeksi tergantung padaantimikroba pada suatu infeksi tergantung pada
beberapa faktor:beberapa faktor:
1.konsentrasi antibiotik pada tempat infeksi harus1.konsentrasi antibiotik pada tempat infeksi harus
mencukupi untuk menghambat pertumbuhanmencukupi untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme penyebabnya,seperti yang ditunjukanmikroorganisme penyebabnya,seperti yang ditunjukan
oleh seny bakteriostatik( yaitu seny yang dapatoleh seny bakteriostatik( yaitu seny yang dapat
mengganggu pertumbuhan atau replikasimengganggu pertumbuhan atau replikasi
mikroorganisme tapi tidak membunuhnya mungkinmikroorganisme tapi tidak membunuhnya mungkin
memadai.memadai.
2. Jika pertahanan tubuh inang terganggu pemusnahan2. Jika pertahanan tubuh inang terganggu pemusnahan
dengan antibiotik (efek baktersid) mungkin diperlukandengan antibiotik (efek baktersid) mungkin diperlukan
mengatasi infeksi tersebut.mengatasi infeksi tersebut.
3. Konsentrasi obat pada lokasi infeksi hendaknya tidak3. Konsentrasi obat pada lokasi infeksi hendaknya tidak
hanya mampu menghambat organisme tersebuthanya mampu menghambat organisme tersebut
namun juga harus tetap dibawah kadar toksiknyanamun juga harus tetap dibawah kadar toksiknya
terhadap sel manusia.Jika hal ini dapat dicapaiterhadap sel manusia.Jika hal ini dapat dicapai
mikroorganisme tersebut dapat dikatakanmikroorganisme tersebut dapat dikatakan rentanrentan
terhadap antibiotik.terhadap antibiotik.
4. Jika konsentrasi penghambatan atau bakterisid tidak4. Jika konsentrasi penghambatan atau bakterisid tidak
dapat dicapai secara aman,maka mikroorganismedapat dicapai secara aman,maka mikroorganisme
tersebut dikatakantersebut dikatakan resistenresisten terhadap obat itu.terhadap obat itu.
 Konsentrasi yang dapat dicapai suatu antibiotikKonsentrasi yang dapat dicapai suatu antibiotik
didalam serum biasanya membantu dalam memilihdidalam serum biasanya membantu dalam memilih
titik acuan untuk menunjukan apakah suatutitik acuan untuk menunjukan apakah suatu
mikroorganisme rentan atau resisten melaluimikroorganisme rentan atau resisten melalui
pengujianpengujian kerentanan secarakerentanan secara in-vitroin-vitro
Resistensi BakteriResistensi Bakteri
terhadap senyawaterhadap senyawa
AntimikrobaAntimikroba
 Agar antibiotik efektif maka AB tersebut harusAgar antibiotik efektif maka AB tersebut harus
mencapai targetnya berikatan dengannya,danmencapai targetnya berikatan dengannya,dan
mengganggu fungsinya.mengganggu fungsinya.
 Resistensi bakteri terhadap senyawa AB terbagiResistensi bakteri terhadap senyawa AB terbagi
dalam 3 kelompok umum:dalam 3 kelompok umum:
 obat tidak mencapai targetnyaobat tidak mencapai targetnya
 obat tidak aktifobat tidak aktif
 target berubahtarget berubah
 Membran luar bakteri gram-negatif merupakanMembran luar bakteri gram-negatif merupakan
sawar permeabelitas yang mencegah molekulsawar permeabelitas yang mencegah molekul
molekul polar berukuran besar memasukimolekul polar berukuran besar memasuki
sel.Molekul polar berukuran kecil,termasuk banyaksel.Molekul polar berukuran kecil,termasuk banyak
AB masuk kedalam sel melalui saluran yang terbuatAB masuk kedalam sel melalui saluran yang terbuat
dari protein yang disebut porin.Jika saluran porindari protein yang disebut porin.Jika saluran porin
yang tepat tidak ada atau terjadi mutasi atau hilangyang tepat tidak ada atau terjadi mutasi atau hilang
maka hal tersebut dapat memperlambat laju ataumaka hal tersebut dapat memperlambat laju atau
sama sekali mencegah masuknya obat kedalamsama sekali mencegah masuknya obat kedalam
sel,sehingga akan menurunkan konsentrasi efektifsel,sehingga akan menurunkan konsentrasi efektif
obat pada lokasi target.obat pada lokasi target.
 Jika target berada dalam dan obat memerlukanJika target berada dalam dan obat memerlukan
transport aktif untuk melewati membran sel makatransport aktif untuk melewati membran sel maka
mutasi atau kondisi lingkungan yang menghentikanmutasi atau kondisi lingkungan yang menghentikan
mekanisme transpor ini dapat menyebabkanmekanisme transpor ini dapat menyebabkan
resistensi.resistensi.
 Contoh gentamisin secara aktif ditranspor melewatiContoh gentamisin secara aktif ditranspor melewati
membransel.energi pada proses ini diambil darimembransel.energi pada proses ini diambil dari
gradien elektrokimia melintasi membran sel.Gradiengradien elektrokimia melintasi membran sel.Gradien
ini dihasilkan oleh enzim pernafasan.Mutasi enzimini dihasilkan oleh enzim pernafasan.Mutasi enzim
pada jalur ini dan kondisi anaerob akan menurunkanpada jalur ini dan kondisi anaerob akan menurunkan
energi potensial melintasi membran ini menurunkanenergi potensial melintasi membran ini menurunkan
jumlah gentamisin yang memasuki sel sehinggajumlah gentamisin yang memasuki sel sehingga
menyebabkan resistensi.menyebabkan resistensi.
 Bakteri juga memiliki pompa efluks yang dapatBakteri juga memiliki pompa efluks yang dapat
mentransport obat keluar dari sel seperti resistensimentransport obat keluar dari sel seperti resistensi
tetrasiklin dan antibiotik Beta laktam,banyaktetrasiklin dan antibiotik Beta laktam,banyak
komponen yang dapat memperantarai resistensikomponen yang dapat memperantarai resistensi
bakteri terhadap AB Beta – laktam dengan mengaturbakteri terhadap AB Beta – laktam dengan mengatur
konsentrasi intraselnya.konsentrasi intraselnya.
 Inaktivasi obat merupakan mekanisme kedua yangInaktivasi obat merupakan mekanisme kedua yang
paling umum pada resistensi obat.Resistensi bakteripaling umum pada resistensi obat.Resistensi bakteri
terhadap aminoglikosia sering terjadi karena bakteriterhadap aminoglikosia sering terjadi karena bakteri
menghasilkan enzim yang dapat memodifikasimenghasilkan enzim yang dapat memodifikasi
aminiglikosida,sedangkan resistensi bakteri terhadapaminiglikosida,sedangkan resistensi bakteri terhadap
AB Beta – laktam sering terjadi karena bakteriAB Beta – laktam sering terjadi karena bakteri
menghasilkan enzim Beta –laktamase.menghasilkan enzim Beta –laktamase.
 Resistensi dapat diperoleh melalui mutasi dan seleksiResistensi dapat diperoleh melalui mutasi dan seleksi
dengan penurunan sifat secara vertikal kepada seldengan penurunan sifat secara vertikal kepada sel
turunannya.Agar mutasi dan seleksi berhasilturunannya.Agar mutasi dan seleksi berhasil
menyebabkan resistensi mutasi tidak bolehmenyebabkan resistensi mutasi tidak boleh
mematikan dan tidak boleh banyak mengubahmematikan dan tidak boleh banyak mengubah
virulensi.juga mutan asal atau progeninya(turunan)virulensi.juga mutan asal atau progeninya(turunan)
harus segera ditularkan atau bila tidak mutasi tersebutharus segera ditularkan atau bila tidak mutasi tersebut
harus ditemukan kembali,melalui mutan yang tidakharus ditemukan kembali,melalui mutan yang tidak
berkaitan dalam suatu galur yang rentan.berkaitan dalam suatu galur yang rentan.
 Dalam pemilihan senyawa anti mikroba secaraDalam pemilihan senyawa anti mikroba secara
optimal dan bijaksana terapi penyakit infeksioptimal dan bijaksana terapi penyakit infeksi
memerlukan penilaian klinis dan penetahuan rincimemerlukan penilaian klinis dan penetahuan rinci
mengenai faktor farmakologis dan mikrobiologis.mengenai faktor farmakologis dan mikrobiologis.
 Sering kali penggunaan AB tanpa memperhatikanSering kali penggunaan AB tanpa memperhatikan
miroorganisme penginfeksi potensial atau sifatmiroorganisme penginfeksi potensial atau sifat
fermakologis obat tersebut.Antibiotik digunakan dalamfermakologis obat tersebut.Antibiotik digunakan dalam
3 cara umum :3 cara umum :
1.1. sebagai terapi empirissebagai terapi empiris
2.2. sebagai terapi definitifsebagai terapi definitif
3.3. sebagai terapi profilaksis atau preventifsebagai terapi profilaksis atau preventif
 Kalau sebagai terapi empiris atau terapi awalKalau sebagai terapi empiris atau terapi awal
AB,yang dipilih harus dapat mengatasi seluruhAB,yang dipilih harus dapat mengatasi seluruh
patogen yang mungkin,karena organismepatogen yang mungkin,karena organisme
penginfeksinya belum diketahui.Terapi kombinasipenginfeksinya belum diketahui.Terapi kombinasi
atau pengobatan tunggal dengan obat tunggalatau pengobatan tunggal dengan obat tunggal
berspektrum luas sering digunakan. Jikaberspektrum luas sering digunakan. Jika
mikroorganisme penginfeksi diketahui terapi AB yangmikroorganisme penginfeksi diketahui terapi AB yang
definitif harus dilakukan yaitu regimen berspektrumdefinitif harus dilakukan yaitu regimen berspektrum
dengan toksisitas rendah untuk penyempurnaandengan toksisitas rendah untuk penyempurnaan
 Senyawa AB yang digunakan bertujuan secara selektifSenyawa AB yang digunakan bertujuan secara selektif
memilih obat yang aktif untuk mikroorganismememilih obat yang aktif untuk mikroorganisme
penginfeksi yang paling mungkin dan memiliki potensipenginfeksi yang paling mungkin dan memiliki potensi
paling kecil dalam menyebabakan toksisitas ataupaling kecil dalam menyebabakan toksisitas atau
reaksi alergi pada pasien.reaksi alergi pada pasien.
Pengujian KepekaanPengujian Kepekaan
Mikroba terhadapMikroba terhadap
senyawa Antimikrobasenyawa Antimikroba
 Mungkin terdapat berbagai variasi dalam kerentananMungkin terdapat berbagai variasi dalam kerentanan
terhadap AB pada galur-galur berbeda dari spesiesterhadap AB pada galur-galur berbeda dari spesies
bakteri yang sama.informasi mengenai polabakteri yang sama.informasi mengenai pola
kepekaan mikroorganisme penginfeksi penting untukkepekaan mikroorganisme penginfeksi penting untuk
seleksi obat yang sesuai.Ada beberapa caraseleksi obat yang sesuai.Ada beberapa cara
pengujian untuk penentuan kepekaan bakteri terhadappengujian untuk penentuan kepekaan bakteri terhadap
senyawa AB.senyawa AB.
 Yang umum dilakukan adalah difusi-cakram,ujiYang umum dilakukan adalah difusi-cakram,uji
pengenceran agar atau kaldu dan sistim uji otomatis.pengenceran agar atau kaldu dan sistim uji otomatis.
 Teknik difusi – cakram hanya menyajikan informasiTeknik difusi – cakram hanya menyajikan informasi
kualitatif atau semi kuantitatif mengenai kerentanankualitatif atau semi kuantitatif mengenai kerentanan
miokroorganisme tersebut terhadap AB yangmiokroorganisme tersebut terhadap AB yang
diberikan.Uji dilakukan dengan mengaplikasi cakramdiberikan.Uji dilakukan dengan mengaplikasi cakram
kertas saringkertas saring
 Uji pengenceran menggunakan AB pada konsentrasiUji pengenceran menggunakan AB pada konsentrasi
pengenceran berseri dalam medium agar padat ataupengenceran berseri dalam medium agar padat atau
kaldu yang mengandung kultur mikroorganisme yangkaldu yang mengandung kultur mikroorganisme yang
diuji.diuji.
 Sistim otomatis juga menggunakan metodeSistim otomatis juga menggunakan metode
pengenceran kaldu,kerpatan optiskultur isolat klinispengenceran kaldu,kerpatan optiskultur isolat klinis
dalam kaldu yang diinkubasi dalam keadaan telahdalam kaldu yang diinkubasi dalam keadaan telah
mengandung obat diukur dengan densitometrimengandung obat diukur dengan densitometri
serapan.Jika kerapatan kultur melebihi ambang batasserapan.Jika kerapatan kultur melebihi ambang batas
kerapatan optis maka pertumbuhan mikroorganismekerapatan optis maka pertumbuhan mikroorganisme
terjadi pada konsentrasi obat tersebut.MICterjadi pada konsentrasi obat tersebut.MIC
merupakan konsentrasi pada saat kerapatan optismerupakan konsentrasi pada saat kerapatan optis
masih berada dibawah ambangnya.masih berada dibawah ambangnya.
FarmakokinetikFarmakokinetik
 Aktivitas AB secara in- vitro hanya merupakanAktivitas AB secara in- vitro hanya merupakan
petunjuk apakah suatu AB dapat efektif terhadappetunjuk apakah suatu AB dapat efektif terhadap
infeksi atau tidakinfeksi atau tidak
 Keberhasilan terapi juga tergantung padaKeberhasilan terapi juga tergantung pada
tercapainya konsentrasi obat yang memadai untuktercapainya konsentrasi obat yang memadai untuk
menghambat atau mematikan bakteri pada tempatmenghambat atau mematikan bakteri pada tempat
infeksi tanpa membahayakan inang.untuk memenuhiinfeksi tanpa membahayakan inang.untuk memenuhi
tujuan terapi beberapa faktor farmakokinetik dantujuan terapi beberapa faktor farmakokinetik dan
faktor inang harus dievaluasi. Lokasi infeksi umumnyafaktor inang harus dievaluasi. Lokasi infeksi umumnya
dapat menentukan pemilihan obat serta rutedapat menentukan pemilihan obat serta rute
pemberiannyapemberiannya
 Konsentrasi obat minimum yang dicapai pada lokasiKonsentrasi obat minimum yang dicapai pada lokasi
infeksi hendak nya kurang lebih sama dengan nilaiinfeksi hendak nya kurang lebih sama dengan nilai
MIC untuk organisme penginfeksiMIC untuk organisme penginfeksi
 Masuknya antibiotik ke lokasi infeksi tergantung padaMasuknya antibiotik ke lokasi infeksi tergantung pada
banyak faktor.jika terjadi pada cairanbanyak faktor.jika terjadi pada cairan
serebrospinal(CSS) maka obat harus melewati sawarserebrospinal(CSS) maka obat harus melewati sawar
darah otak,sehngga bnyak senyawa AB yang bersifatdarah otak,sehngga bnyak senyawa AB yang bersifat
polar pada pH fisiologis sulit melakukannya.polar pada pH fisiologis sulit melakukannya.
 Penetrasi obat kedalam lokus yang terinfeksiPenetrasi obat kedalam lokus yang terinfeksi
hampir selalu tergantung pada difusihampir selalu tergantung pada difusi
pasif,dengan demikian lajupenetrasi sebandingpasif,dengan demikian lajupenetrasi sebanding
dengan konsentrasi obat bebas didalamdengan konsentrasi obat bebas didalam
plasma atau cairan eksytrasl.plasma atau cairan eksytrasl.
 Secara tradisional dosis dan frekuensiSecara tradisional dosis dan frekuensi
pemberian AB telah diseleksi untuk mencapaipemberian AB telah diseleksi untuk mencapai
aktivitas AB pada lokasi infeksi pada sebagianaktivitas AB pada lokasi infeksi pada sebagian
besar interval dosis.besar interval dosis.
 Pengetahuan tentang status mekanisme eliminasiPengetahuan tentang status mekanisme eliminasi
obat pada masing-masing pasien juga pentingobat pada masing-masing pasien juga penting
terutama jika konsentrasi obat yang berlebihan dalamterutama jika konsentrasi obat yang berlebihan dalam
plasma atau jaringan dapat menyebabkan toksisitasplasma atau jaringan dapat menyebabkan toksisitas
yang serius.Kebanyakan senyawa AB danyang serius.Kebanyakan senyawa AB dan
metabolitnya terutama dieliminasi diginjal,hati-hatimetabolitnya terutama dieliminasi diginjal,hati-hati
terhadap pasien yang mengalami insufiensi ginjalterhadap pasien yang mengalami insufiensi ginjal
 Rute pemberian: pemberian oral lebih disukai,Rute pemberian: pemberian oral lebih disukai,
memungkinkan pemberian parentral biasanyamemungkinkan pemberian parentral biasanya
dianjurkan pada pasien dengan penyakit serius yangdianjurkan pada pasien dengan penyakit serius yang
konsentrasi obat harus dicapaikonsentrasi obat harus dicapai
 Faktor inang :faktor bawaan inang dapat menjadiFaktor inang :faktor bawaan inang dapat menjadi
penentu utama bagi tidak hanya jenis obat yang dipilihpenentu utama bagi tidak hanya jenis obat yang dipilih
juga dosis,rute pemberian,resiko dan sifat efekjuga dosis,rute pemberian,resiko dan sifat efek
samping serta efektivitas terapeutiknya.samping serta efektivitas terapeutiknya.
 Mekanisme Pertahanan Inang: Penetu kritis efektivitasMekanisme Pertahanan Inang: Penetu kritis efektivitas
terapeutik senyawa AB adalah kondisi fungsionalterapeutik senyawa AB adalah kondisi fungsional
mekanisme pertahanan inang baik imunitas humoralmekanisme pertahanan inang baik imunitas humoral
maupun maupun imunitas selular penting.Ketidakmaupun maupun imunitas selular penting.Ketidak
cukupan jenis,kualitas dan kuantitascukupan jenis,kualitas dan kuantitas
imuniglobulin,perubahan sistem imun seluler atauimuniglobulin,perubahan sistem imun seluler atau
kerusakan kualitatif atau kuantitatif sel fagosit dapatkerusakan kualitatif atau kuantitatif sel fagosit dapat
menyebabkan kegagalan terapi walau menggunakanmenyebabkan kegagalan terapi walau menggunakan
obat yang tepat dan efekif.obat yang tepat dan efekif.
 Pada inang yang memiliki sistem imun yangPada inang yang memiliki sistem imun yang
baik,dapat disembuhkan dengan menghentikanbaik,dapat disembuhkan dengan menghentikan
perbanyakan diri mikroorganisme (efekperbanyakan diri mikroorganisme (efek
bakteriostatik) jika imun terganggu efekbakteriostatik) jika imun terganggu efek
bakteriosratik mungkin tidak cukup untuk inibakteriosratik mungkin tidak cukup untuk ini
perlu batesid untukterapi.perlu batesid untukterapi.
 Faktor lokal:Faktor lokal:
terapi AB tergantung pada pengetahuan mengenaiterapi AB tergantung pada pengetahuan mengenai
bagaimana faktor lokal dapat mempengaruhi aktivitasbagaimana faktor lokal dapat mempengaruhi aktivitas
AB .Aktivitas dapat menurun secara signifikan padaAB .Aktivitas dapat menurun secara signifikan pada
nanah,yang dalamnya terkandung fagosit,sisa sisananah,yang dalamnya terkandung fagosit,sisa sisa
sel,dan protein yang dapat mengikat obat atusel,dan protein yang dapat mengikat obat atu
menimbulkan kondisi yang tidak menguntungkan bagimenimbulkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi
kerja obat.Hemoglobin yang banyakterdapat padakerja obat.Hemoglobin yang banyakterdapat pada
hematoma yang terinfeksi dapat mengikat penisilinhematoma yang terinfeksi dapat mengikat penisilin
dan tetrasiklin sehingga ini menurunkan efektivitasdan tetrasiklin sehingga ini menurunkan efektivitas
obat.obat.
 pH pada rongga abses serta lokasi infeksi yangpH pada rongga abses serta lokasi infeksi yang
terbatas lainnya(Ruang pleural,CSS,dan urin)terbatas lainnya(Ruang pleural,CSS,dan urin)
biasanya rendah,ini menyebabkan hilangnya aktivitasbiasanya rendah,ini menyebabkan hilangnya aktivitas
AB, seperti: aminioglikosida,eritromisin danAB, seperti: aminioglikosida,eritromisin dan
klindamisin,tetapi ada beberapa obat sepertiklindamisin,tetapi ada beberapa obat seperti
klorteterasiklin,nitrofurantoin,metenaamin.lebih efektifklorteterasiklin,nitrofurantoin,metenaamin.lebih efektif
pada lingkungan asam .pada lingkungan asam .
 Adanya benda asing pada daerah terinfeksi sangatAdanya benda asing pada daerah terinfeksi sangat
mengurangi berhasilnya terapi AB; seperti organmengurangi berhasilnya terapi AB; seperti organ
tubuh buatan/prostetik seperti: katuptubuh buatan/prostetik seperti: katup
jantung,sendi,pacu jantung,cangkok pembuluh darahjantung,sendi,pacu jantung,cangkok pembuluh darah
serta pada berbagai pembuluh darah dan SSP akanserta pada berbagai pembuluh darah dan SSP akan
dipersepsikan sebagai benda asing oleh seldipersepsikan sebagai benda asing oleh sel
fagosit,terjadi degranulasi,sehingga berkurangnyafagosit,terjadi degranulasi,sehingga berkurangnya
senyawa bakterisid intra sel.senyawa bakterisid intra sel.
 Usia pasien: penting untuk sifat farmakokinetikUsia pasien: penting untuk sifat farmakokinetik
senyawa AB,terutama untuk mekanisme eliminasi disenyawa AB,terutama untuk mekanisme eliminasi di
ginjal,dan biotransformasi hepatik,belum berkembangginjal,dan biotransformasi hepatik,belum berkembang
pada bayi baru lahir terutama bayi prematur,ini sangatpada bayi baru lahir terutama bayi prematur,ini sangat
berbahaya,seperti pemberian klormfenikol.Kecepatanberbahaya,seperti pemberian klormfenikol.Kecepatan
metabolisme juga menurun,sehingga konsentrasi obatmetabolisme juga menurun,sehingga konsentrasi obat
meninggi ini potensi menjadi toksit,sepertimeninggi ini potensi menjadi toksit,seperti
ototoksisitas aminiglikosida.ototoksisitas aminiglikosida.
 Faktor pertumbuhan juga menentukan tipeFaktor pertumbuhan juga menentukan tipe
respon,terhadap obat,Tetrasiklin terikat kuatrespon,terhadap obat,Tetrasiklin terikat kuat
pada gigi dan tulang yang sedang mengalamipada gigi dan tulang yang sedang mengalami
pertumbuhan dan ini pada anak-anak dapatpertumbuhan dan ini pada anak-anak dapat
menyebabkan lambatnya pertumbuhan tulangmenyebabkan lambatnya pertumbuhan tulang
dan perubahan warna gigi atau hipoplasiadan perubahan warna gigi atau hipoplasia
enamel gigi.juga Fluorokinolon berakumulasienamel gigi.juga Fluorokinolon berakumulasi
pada tulang rawan sehingga mempengaruhipada tulang rawan sehingga mempengaruhi
pertumbuhan nya.pertumbuhan nya.
 Faktor genetik: Kelainan genetik atau metabolikFaktor genetik: Kelainan genetik atau metabolik
tertentu harus mempertimbangkan dalam pemberiantertentu harus mempertimbangkan dalam pemberian
ABAB
 Seperti: sulfonamida,nitrofurantoin,kloramfenikol danSeperti: sulfonamida,nitrofurantoin,kloramfenikol dan
asam nalikdisat dapat menyebabkan hemolisis akutasam nalikdisat dapat menyebabkan hemolisis akut
pada pasien defisiensi glukosa -6- fosfatpada pasien defisiensi glukosa -6- fosfat
dehidrogenase.Pasien akan mengasetilasi isoniaziddehidrogenase.Pasien akan mengasetilasi isoniazid
dengan cepat akan memiliki konsentrasi obat dalamdengan cepat akan memiliki konsentrasi obat dalam
plasma dibawah konsentrasi terapeutiknya.plasma dibawah konsentrasi terapeutiknya.
 Kehamilan: dapat menyebabkan peningkatan resikoKehamilan: dapat menyebabkan peningkatan resiko
reaksi terhadap senyawa AB bagi ibu maupunreaksi terhadap senyawa AB bagi ibu maupun
janinnya.janinnya.
 Hilangnya pendengaran pada anak dikaitkan denganHilangnya pendengaran pada anak dikaitkan dengan
pemberian streptomisin pada ibu hamil.Tetrasikilinpemberian streptomisin pada ibu hamil.Tetrasikilin
dapat mempengaruhi tulang dan gigi janin,juga ibudapat mempengaruhi tulang dan gigi janin,juga ibu
hamil mengalami nekrosis berlemak akut yang fatalhamil mengalami nekrosis berlemak akut yang fatal
pada hati pankreastitis serta kerusakan ginjal bilapada hati pankreastitis serta kerusakan ginjal bila
menerima tetrasiklin,kehamilan itu sendiri dapatmenerima tetrasiklin,kehamilan itu sendiri dapat
mempengaruhi sifat farmakokinetik berbagai antibiotikmempengaruhi sifat farmakokinetik berbagai antibiotik
 Wanita menyusui dapat melewatkan obat anti mikrobaWanita menyusui dapat melewatkan obat anti mikroba
pada anak yang sedang disusuinya.Asam nalikdisatpada anak yang sedang disusuinya.Asam nalikdisat
dan sulfonamida dalam air susu telah dikaitkandan sulfonamida dalam air susu telah dikaitkan
dengan terjadinya hemolisis pada anak yangdengan terjadinya hemolisis pada anak yang
mengalami defisiensi gkukosa -6- fosfatmengalami defisiensi gkukosa -6- fosfat
dehidrogenase .Sulfonamida dalam jumlah kecil yangdehidrogenase .Sulfonamida dalam jumlah kecil yang
didapat dari air susu ibu dapat menyebabkan anakdidapat dari air susu ibu dapat menyebabkan anak
mengalami kernikterus.mengalami kernikterus.
 Alergi obat:Antibiotik terutama Beta laktam dapatAlergi obat:Antibiotik terutama Beta laktam dapat
menimbulkan reaksi alergi.Pasien dengan riwayatmenimbulkan reaksi alergi.Pasien dengan riwayat
alergi atopik terutama rentan terhadap munculnyaalergi atopik terutama rentan terhadap munculnya
reaksi ini .Sulfonamida,trimetoprin,nitrofurantoin danreaksi ini .Sulfonamida,trimetoprin,nitrofurantoin dan
eritomisin juga telah dihubungkan dengan reaksieritomisin juga telah dihubungkan dengan reaksi
hipersensitivitas terutama ruam.hipersensitivitas terutama ruam.
 Riwayat anafilaksis (reaksi dipercepat) menyebabkanRiwayat anafilaksis (reaksi dipercepat) menyebabkan
obat digunakan hanya pada situasi yang ekstrim danobat digunakan hanya pada situasi yang ekstrim dan
mengancam nyawa.Uji pada kulit terutama penisilinmengancam nyawa.Uji pada kulit terutama penisilin
dapat bermanfaat dalam memperkirakan reaksi yangdapat bermanfaat dalam memperkirakan reaksi yang
dapat mengancam nyawa.Namun pemakian tesdapat mengancam nyawa.Namun pemakian tes
semacam ini masih kontroversial.Senyawasemacam ini masih kontroversial.Senyawa
antimikroba dan seperti obat-obat lain dapatantimikroba dan seperti obat-obat lain dapat
menyebabkan” demam akibat obat”yang dapat disalahmenyebabkan” demam akibat obat”yang dapat disalah
artikan sebagai tanda infeksi”.artikan sebagai tanda infeksi”.
 Gangguan sistem Saraf : Pasien denganGangguan sistem Saraf : Pasien dengan
kecendrungan epilepsi memiliki resiko kejang motorikkecendrungan epilepsi memiliki resiko kejang motorik
lokal atau menyeluruh pada pemakaian dosis tinggilokal atau menyeluruh pada pemakaian dosis tinggi
penisilin G.Neurortoksisitas penisilin dan antibiotikpenisilin G.Neurortoksisitas penisilin dan antibiotik
Beta laktam lainnya ini berhubungan erat denganBeta laktam lainnya ini berhubungan erat dengan
konsentrasi obat yang tinggi dalam CSS.Hal ini biasakonsentrasi obat yang tinggi dalam CSS.Hal ini biasa
terjadi pada pasien insufisiensi ginjal yang menerimaterjadi pada pasien insufisiensi ginjal yang menerima
obat ini dalam dosis tinggi Pasien dengan misteniaobat ini dalam dosis tinggi Pasien dengan mistenia
gravis atau masalah neuromuskuler lain rentangravis atau masalah neuromuskuler lain rentan
terhadap efek penyekatanterhadap efek penyekatan
aminiglikosida,polimiksin,dan kolistin terhadapaminiglikosida,polimiksin,dan kolistin terhadap
neuromuskuler.Pasien yang sedang menjalanineuromuskuler.Pasien yang sedang menjalani
anestesia umum dan meniram senyawa blokeranestesia umum dan meniram senyawa bloker
neuromuskuler juga rentan terhadap toksisitas AB.neuromuskuler juga rentan terhadap toksisitas AB.
TERAPI denganTERAPI dengan
Kombinasi SENYAWAKombinasi SENYAWA
ANTIMIKROBAANTIMIKROBA
 Baik digunakan kombinasi dua atau lebih AB secaraBaik digunakan kombinasi dua atau lebih AB secara
bersamaan memiliki dasar pemikiran tertentu danbersamaan memiliki dasar pemikiran tertentu dan
dianjurkan pada situasi kusus.Kombinasi memilikidianjurkan pada situasi kusus.Kombinasi memiliki
potensi interaksi antara senyawa ABpotensi interaksi antara senyawa AB
tersebut,sehingga dapat mempengaruhitersebut,sehingga dapat mempengaruhi
mikroorganisme ataupun pasien.Senyawa AB yangmikroorganisme ataupun pasien.Senyawa AB yang
bekerja pada target yang berbeda dapatbekerja pada target yang berbeda dapat
meningkatkan atau mengganggu keseluruhanmeningkatkan atau mengganggu keseluruhan
aktivitas AB.Suatu kombinasi obat dapat memilikiaktivitas AB.Suatu kombinasi obat dapat memiliki
toksisitas yang bersifat aditif atau super aditif padatoksisitas yang bersifat aditif atau super aditif pada
pasien.Contoh Vankomisin secara tunggal berefekpasien.Contoh Vankomisin secara tunggal berefek
nefrotoksisitas minimal jika diberikan bersamanefrotoksisitas minimal jika diberikan bersama
aminoglikosida toksissitas aminoglikosida akanaminoglikosida toksissitas aminoglikosida akan
meningkat.meningkat.
Indikasi bagiIndikasi bagi
penggunaan klinispenggunaan klinis
kombinasi Senyawakombinasi Senyawa
AB.AB. Penggunaan kombinasi diperbolehkan:Penggunaan kombinasi diperbolehkan:
 Untuk terapi empiris infeksi yang penyebabnya belumUntuk terapi empiris infeksi yang penyebabnya belum
diketahuidiketahui
 untuk pengobatan infeksi polimikroba.untuk pengobatan infeksi polimikroba.
 Untuk meningkatkan aktivitas senyawa ABUntuk meningkatkan aktivitas senyawa AB
(sinergisme) untuk infeksi yang spesifik(sinergisme) untuk infeksi yang spesifik
 untuk mencegah timbulnya resistensi.untuk mencegah timbulnya resistensi.
 Terapi Empiris Infeksi parah penyebab belumTerapi Empiris Infeksi parah penyebab belum
diketahui, paling umum digunakan kombinasi ABdiketahui, paling umum digunakan kombinasi AB
 Pengobatan Polimikroba,pengobatan abses intraPengobatan Polimikroba,pengobatan abses intra
abdomen,hepatik dan otak serta beberapa infeksiabdomen,hepatik dan otak serta beberapa infeksi
saluran genital dapat diberikan kombinasi AB ,untuksaluran genital dapat diberikan kombinasi AB ,untuk
membasmi infeksi campuran aerob-anaerob yangmembasmi infeksi campuran aerob-anaerob yang
khas,campuran 2 atau lebih mikroorganisme yangkhas,campuran 2 atau lebih mikroorganisme yang
kerentanannya cukup berbeda sehingga obat tunggalkerentanannya cukup berbeda sehingga obat tunggal
tidak ada memberikan cakupan yang dibutuhkan.tidak ada memberikan cakupan yang dibutuhkan.
 Peningkatan aktivitas pada pengobatan InfeksiPeningkatan aktivitas pada pengobatan Infeksi
spesifik apabila AB diberikanbersamaan dapatspesifik apabila AB diberikanbersamaan dapat
memberikan efek yang sinergis ini lebih baik daripadamemberikan efek yang sinergis ini lebih baik daripada
tunggaltunggal
 Contoh kombinasi AB :Contoh kombinasi AB :
 Pada endokarditis enterokokus antara penisilin danPada endokarditis enterokokus antara penisilin dan
streptomisin atau gentamisin,penisilin bersifatstreptomisin atau gentamisin,penisilin bersifat
bakteriostatis, sedangkan kombinasi ini menyebabkanbakteriostatis, sedangkan kombinasi ini menyebabkan
bakterisid.bakterisid.
 Kombinasi AB betalaktam dng aminoglikosida padaKombinasi AB betalaktam dng aminoglikosida pada
infeksi P aeroginosainfeksi P aeroginosa
 Kombinasi ini menunjukan sinergisme.Kombinasi ini menunjukan sinergisme.
 Kombinasi sulfa dan inhibitor dihidrofolat reduktaseKombinasi sulfa dan inhibitor dihidrofolat reduktase
seperti trimetoprin ini bersifat sinergis berkat blokadeseperti trimetoprin ini bersifat sinergis berkat blokade
pada rangkaian sitesis folat mikroba.pada rangkaian sitesis folat mikroba.
 Pencegahan timbulnya Mikroorganisme resisten padaPencegahan timbulnya Mikroorganisme resisten pada
kombinasi AB dibandingkan tunggal.kombinasi AB dibandingkan tunggal.
 Contoh: jika frekwensi mutasi adalah 10pangkat min 7Contoh: jika frekwensi mutasi adalah 10pangkat min 7
sedangkan terhadap obat ke dua 10 pangkat min6sedangkan terhadap obat ke dua 10 pangkat min6
maka terjadi mutasi hasilkali keduanya 10 pangkatmaka terjadi mutasi hasilkali keduanya 10 pangkat
min13.min13.
 Kerugian Kombinasi Seny ABberkaitan dengan resikoKerugian Kombinasi Seny ABberkaitan dengan resiko
toksisitas dari dua atau lebih obat,seleksitoksisitas dari dua atau lebih obat,seleksi
mikroorganisme yang resiten multi obat sertamikroorganisme yang resiten multi obat serta
peningkatan biaya pengobatan pasien.Antagonismepeningkatan biaya pengobatan pasien.Antagonisme
efek antibakteri dapat dihasilkan jika senyawaefek antibakteri dapat dihasilkan jika senyawa
bakteriostatik dan baktersida diberikan bersamaan.bakteriostatik dan baktersida diberikan bersamaan.
 Super infeksi :semua individu yang menerima terapiSuper infeksi :semua individu yang menerima terapi
AB kan mengalami perubahan populasi mikrobaAB kan mengalami perubahan populasi mikroba
normal di usus,sal pencernaan atas,dan salurannormal di usus,sal pencernaan atas,dan saluran
urogenital .Ini dapat diartikan sebagai munculnyaurogenital .Ini dapat diartikan sebagai munculnya
infeksi baru dengan bukti klinis dan bakteriologisinfeksi baru dengan bukti klinis dan bakteriologis
selama kemoterapi infeksi yang utama.selama kemoterapi infeksi yang utama.
Kesalahan PenggunaanKesalahan Penggunaan
ABAB
 DisebabkanDisebabkan
Penggunaan Infekasi yang tidak dapatPenggunaan Infekasi yang tidak dapat
diobati,kesalahan penggunaan senyawa ini adalahdiobati,kesalahan penggunaan senyawa ini adalah
pada infeksi yang setelah melalui pengamatan dan ujipada infeksi yang setelah melalui pengamatan dan uji
klinis terbukti tidak dapat diobati dengan AB yangklinis terbukti tidak dapat diobati dengan AB yang
digunakan.digunakan.
Terapi Demam yangTerapi Demam yang
tidak Diketahuitidak Diketahui
Penyebabnya.Penyebabnya.
 Ada dua macam demam yang penyebabnyaAda dua macam demam yang penyebabnya
tidak diketahuitidak diketahui
1.1.Berlansung selama beberapa hari hingga satuBerlansung selama beberapa hari hingga satu
minggu dan yang lainnya bertahan hinggaminggu dan yang lainnya bertahan hingga
periode waktu yang lebih lamaperiode waktu yang lebih lama
2.2.Sering kali diobati dengan senyawaSering kali diobati dengan senyawa
antimikroba empirisantimikroba empiris
Kesimpulan PRINSIPKesimpulan PRINSIP
PEGGUNAAN ABPEGGUNAAN AB
 Banyak senyawa AB dikonsumsi tanpa manfaat dariBanyak senyawa AB dikonsumsi tanpa manfaat dari
sifat anti bakterinya.Karena itu indikasi pemakaiannyasifat anti bakterinya.Karena itu indikasi pemakaiannya
perlu dipahami benar.Bila AB diberikan untuk keadaanperlu dipahami benar.Bila AB diberikan untuk keadaan
yang sebenarnya tidak diperlukan ia berfungsi sebagaiyang sebenarnya tidak diperlukan ia berfungsi sebagai
placebo aktif yang potensial dapat membahayakanplacebo aktif yang potensial dapat membahayakan
penderita ini dapat menimbulkan resistensi kumanpenderita ini dapat menimbulkan resistensi kuman
dan menaikan biaya pengobatan tanpa manfaat yangdan menaikan biaya pengobatan tanpa manfaat yang
nyata.nyata.
 Prinsip umum:Dalam menetukan AB apa yang harusPrinsip umum:Dalam menetukan AB apa yang harus
dipilih ad beberpa prinsip umum,yang dapatdipilih ad beberpa prinsip umum,yang dapat
dianjurkanPemilihanAB harus didasarkan atas rasiodianjurkanPemilihanAB harus didasarkan atas rasio
manfaat/ resiko dengan unsur pertimbangan:manfaat/ resiko dengan unsur pertimbangan:
1.1. Spektrum ABSpektrum AB
2.2. Sifat Farmako KinetikSifat Farmako Kinetik
3.3. Efektivitas KlinikEfektivitas Klinik
4.4. KeamananKeamanan
5.5. BiayaBiaya
6.6. Potensi untuk timmbulnya resistensi danresiko superPotensi untuk timmbulnya resistensi danresiko super
infeksi.infeksi.
 Segala pemilihan AB perlu didasarkan atas hasil yangSegala pemilihan AB perlu didasarkan atas hasil yang
baik dalam berbagai uji klinik terkontrol,karenabaik dalam berbagai uji klinik terkontrol,karena
efektivitas in-vitro saja tidak cukup untuk menjaminefektivitas in-vitro saja tidak cukup untuk menjamin
keberhasilan klinis.keberhasilan klinis.
 Profilaksis untuk bedah,dan non bedah dilakukanProfilaksis untuk bedah,dan non bedah dilakukan
untuk keadaan yang angka komplikasinya memanguntuk keadaan yang angka komplikasinya memang
tinggi,hal ini dapat dilakukan dengan jenis AB yangtinggi,hal ini dapat dilakukan dengan jenis AB yang
telah terbukti berhasil baik dan dalam dosistelah terbukti berhasil baik dan dalam dosis
penuh.Pada profilaksis bedah AB cukup diberikan 1penuh.Pada profilaksis bedah AB cukup diberikan 1
jam(parentral) sebelum pembedahan dan 1 dosisjam(parentral) sebelum pembedahan dan 1 dosis
beberapa jam kemudian,cara ini lebih berhasilbeberapa jam kemudian,cara ini lebih berhasil
dibanding pemberian AB untuk 1 minggu ini mungkindibanding pemberian AB untuk 1 minggu ini mungkin
timbulnya resistensi pada pemberian yang lama.timbulnya resistensi pada pemberian yang lama.
 Pengobatan AB lebih sering dilakukan secara empirisPengobatan AB lebih sering dilakukan secara empiris
dan tidak atas dasar hasilantibiogram,hal ini dapatdan tidak atas dasar hasilantibiogram,hal ini dapat
dibenarkan,tapi pemilihan AB harus dilakukan atasdibenarkan,tapi pemilihan AB harus dilakukan atas
dasar kuman penyebab tersering yang ditemukandasar kuman penyebab tersering yang ditemukan
melalui data epidemiologis,tindakan ini disebutmelalui data epidemiologis,tindakan ini disebut
EDUCATED GUESS,bila data tidak tersedia setempatEDUCATED GUESS,bila data tidak tersedia setempat
maka perlu memakai data dari lokasi lain.maka perlu memakai data dari lokasi lain.
 Walaupun demikian untuk berbagai penyakit kulturWalaupun demikian untuk berbagai penyakit kultur
kuman perlu dilakukan dengan maksud mengetahuikuman perlu dilakukan dengan maksud mengetahui
jenis kuman,bila pengobatan empiris pertama gagaljenis kuman,bila pengobatan empiris pertama gagal
misal pada infeksi saluran kemih,dugaan demammisal pada infeksi saluran kemih,dugaan demam
tifoid,sepsis atau fever of unknown origin.Untuk initifoid,sepsis atau fever of unknown origin.Untuk ini
pembiakan spesimen perlu dilakukan sebelumABpembiakan spesimen perlu dilakukan sebelumAB
diberikan.diberikan.
 AB spektrum sempit mungkin harus dipilih bila kumanAB spektrum sempit mungkin harus dipilih bila kuman
penyebab infeksi dapatpenyebab infeksi dapat
dapat dicakup oleh AB tersebut.hal ini untukdapat dicakup oleh AB tersebut.hal ini untuk
menghindari kemungkinan terjadinya resistensi danmenghindari kemungkinan terjadinya resistensi dan
super infeksi.AB spektrum sempit sepert benzilsuper infeksi.AB spektrum sempit sepert benzil
penisilin mempunyai potensi yang besar untuk kumanpenisilin mempunyai potensi yang besar untuk kuman
peka (Stretokok gram + dan stafilokok) dibanding ABpeka (Stretokok gram + dan stafilokok) dibanding AB
lain yang berspektrum lebar sepertilain yang berspektrum lebar seperti
Amosilin.Dianjurkan gunakan AB tunggal,kecualiAmosilin.Dianjurkan gunakan AB tunggal,kecuali
untuk beberapa keadaan seperti TBC.Untuk infeksiuntuk beberapa keadaan seperti TBC.Untuk infeksi
yang sederhana kombinasi tidak baik dibandingkanyang sederhana kombinasi tidak baik dibandingkan
dengan tunggaldengan tunggal
 Educated guess: didasarkan pada pemilihan AB untukEducated guess: didasarkan pada pemilihan AB untuk
organ yang terkena infeksi dan popla resistensiorgan yang terkena infeksi dan popla resistensi
kuman,tanpa melakukan pembiakan ,jenis kumankuman,tanpa melakukan pembiakan ,jenis kuman
yang menyerang organ tertentu dapat diketahui cukupyang menyerang organ tertentu dapat diketahui cukup
akurat.Kuman yang menimbulkan infeksiakurat.Kuman yang menimbulkan infeksi
dikulit,hampir selalu Streptokok atau stafilokokdikulit,hampir selalu Streptokok atau stafilokok
dikandung kemih lebih sering kuman Gram negatifdikandung kemih lebih sering kuman Gram negatif
seperti,Ecoli,Proteus,Klebsiellaseperti,Ecoli,Proteus,Klebsiella

More Related Content

What's hot

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Dhanti Utari
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologiafifahirbah
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismenkks2619
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 

What's hot (20)

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Vaksin rekombinan
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 

Similar to Senyawa anti mikroba

demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoidsryast
 
Pengertian antibiotika
Pengertian antibiotikaPengertian antibiotika
Pengertian antibiotikaNio Rain
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi22_04
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi22_04
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)アブドゥル アブドゥル
 
..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptx..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptxfurqanridha
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi22_04
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinDectectif Dccd
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanYunita Sari
 
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docxVIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docxFadliRealme
 
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
 
Kuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonKuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonWrochaenihusniar
 

Similar to Senyawa anti mikroba (20)

Antibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetikaAntibiotika & kemoterapetika
Antibiotika & kemoterapetika
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoid
 
Pengertian antibiotika
Pengertian antibiotikaPengertian antibiotika
Pengertian antibiotika
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi
 
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
 
Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2Power point farmakologi klmpk 2
Power point farmakologi klmpk 2
 
Mikrobiologi
MikrobiologiMikrobiologi
Mikrobiologi
 
..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptx..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptx
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa protein
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologiMakalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docxVIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
 
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA Antibiotik  AKPER PEMKAB MUNA
Antibiotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
 
Kuinolon dan floro
Kuinolon dan floroKuinolon dan floro
Kuinolon dan floro
 
Kuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonKuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolon
 
Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA Antibiotik AKPER MUNA
Antibiotik AKPER MUNA
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))jimmyp14
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 

Recently uploaded (20)

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 

Senyawa anti mikroba

  • 1. SENYAWA ANTISENYAWA ANTI MIKROBAMIKROBA Dalam membahas senyawa antimikroba akan dipelajariDalam membahas senyawa antimikroba akan dipelajari antara lain mekanisme kerja,mekanisme resistensiantara lain mekanisme kerja,mekanisme resistensi bakteri,prinsip-prinsip penting dalam pemilihan antibiotik,bakteri,prinsip-prinsip penting dalam pemilihan antibiotik, dalam penggunaan,juga kombinasi antibiotik serta perandalam penggunaan,juga kombinasi antibiotik serta peran kemoprofilaksis. Juga pengetahuan mengenai faktorkemoprofilaksis. Juga pengetahuan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi hasil pengobatan danfaktor yang mempengaruhi hasil pengobatan dan kesalahan penggunaan antimikroba yang sering terjadikesalahan penggunaan antimikroba yang sering terjadi akibat kurangnya identifikasi mikroorganisme sehiggaakibat kurangnya identifikasi mikroorganisme sehigga dapat menimbulkan supra infeksidapat menimbulkan supra infeksi
  • 2.  Sejarah: Pasteur dan joubert termasuk orang-orangSejarah: Pasteur dan joubert termasuk orang-orang pertama yang menyadari potensi produk- produkpertama yang menyadari potensi produk- produk sebagai senyawa terapeutik.Pada th 1877 keduanyasebagai senyawa terapeutik.Pada th 1877 keduanya mempublikasikan hasil pengamatannya yaitu bahwamempublikasikan hasil pengamatannya yaitu bahwa mikroorganisme biasa dapat menghambatmikroorganisme biasa dapat menghambat pertumbuhan basilus antraks dalam urin.Pada erapertumbuhan basilus antraks dalam urin.Pada era modren kemoterapi antimikroba dimulai pada th 1936modren kemoterapi antimikroba dimulai pada th 1936 saat diperkenalkan sulfanilamid dalam praktek klinis.saat diperkenalkan sulfanilamid dalam praktek klinis.
  • 3.  Selanjutnya pada th 1941 penisilin mulaiSelanjutnya pada th 1941 penisilin mulai tersedia dalam jumlah memadai untuktersedia dalam jumlah memadai untuk penggunaanpenggunaan klinis.Streptomosin,kloramfanikol,danklinis.Streptomosin,kloramfanikol,dan klortetrasiklin ditemukan menjelang perangklortetrasiklin ditemukan menjelang perang dunia II.Sejak saat itu banyak golongandunia II.Sejak saat itu banyak golongan senyawa antimikroba telah ditemukan dansenyawa antimikroba telah ditemukan dan sampai saat ini ratusan obat telah tersediasampai saat ini ratusan obat telah tersedia untuk digunakan.untuk digunakan. 
  • 4.  Dari seluruh pasien rumah sakit 30% atau lebihDari seluruh pasien rumah sakit 30% atau lebih diobati dengan satu atau lebih rangkaian terapidiobati dengan satu atau lebih rangkaian terapi antimikroba.Kematian akibat infeksi bakteri sudahantimikroba.Kematian akibat infeksi bakteri sudah merupakan masa lalu,meskipun demikian senyawamerupakan masa lalu,meskipun demikian senyawa antimikroba juga merupakan obat yang paling seringantimikroba juga merupakan obat yang paling sering salah digunakansalah digunakan oleh dokter.oleh dokter.  Meskipun senyawa anti bakteri diketahui secaraMeskipun senyawa anti bakteri diketahui secara umum tidak memiliki aktivitas anti virus namun 50%umum tidak memiliki aktivitas anti virus namun 50% pasien atau lebih didiagnosis memiliki infeksi saluranpasien atau lebih didiagnosis memiliki infeksi saluran pernafasan akibat virus diberikan rangkain terapipernafasan akibat virus diberikan rangkain terapi antibiotik.antibiotik.
  • 5.  Konsekuensi yang tak terhindarkan akibatKonsekuensi yang tak terhindarkan akibat meluasnya penggunaan senyawa anti mikroba adalahmeluasnya penggunaan senyawa anti mikroba adalah timbulnya patogen resisten antibiotik yang akantimbulnya patogen resisten antibiotik yang akan menyebabkan kebutuhan akan obat-obat baru sertamenyebabkan kebutuhan akan obat-obat baru serta meningkatnya biaya pengobatan.Selain itu,kecepatanmeningkatnya biaya pengobatan.Selain itu,kecepatan pengembangan obat antimikroba baru secara drastispengembangan obat antimikroba baru secara drastis melambat saat ini.jika keberhasilan dalam pengobatanmelambat saat ini.jika keberhasilan dalam pengobatan penyakit infeksi ingin dipertahankan dokter hendaknyapenyakit infeksi ingin dipertahankan dokter hendaknya lebih selektif dan bijaksana dalam menggunakan obatlebih selektif dan bijaksana dalam menggunakan obat obat anti mikroba.obat anti mikroba.
  • 6.  Definisi dan karekteristik:Definisi dan karekteristik: Pengertian antibiotik secara sempit adalah senyawaPengertian antibiotik secara sempit adalah senyawa yang dihasilkan oleh berbagai jenisyang dihasilkan oleh berbagai jenis mikroorganisme(bakteri,fungi,aktinomisetes) yangmikroorganisme(bakteri,fungi,aktinomisetes) yang menekan pertumbuhan mikroorganismemenekan pertumbuhan mikroorganisme lainnya.Namun penggunaan secara umum seringkalilainnya.Namun penggunaan secara umum seringkali memperluas istilah antibiotik hinggga meliputimemperluas istilah antibiotik hinggga meliputi senyawa antimikroba sintetik seperti sulfonamida dansenyawa antimikroba sintetik seperti sulfonamida dan kuinolon.Pengetahuan mengenai mekanisme replikasikuinolon.Pengetahuan mengenai mekanisme replikasi bakteri,fungi,dan virus secara molekuler sangatbakteri,fungi,dan virus secara molekuler sangat membantu pengembangan senyawa – senyawamembantu pengembangan senyawa – senyawa yang dapat menganggu siklus hidup mikroorganisme.yang dapat menganggu siklus hidup mikroorganisme.
  • 7. KLASIFIKASI danKLASIFIKASI dan MEKANISME KERJA.MEKANISME KERJA.  Berdasarkan pada struktur kimia dan mekanismeBerdasarkan pada struktur kimia dan mekanisme kerja sbb:kerja sbb: 1.Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel1.Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel bakteri ini meliputi;bakteri ini meliputi; penisilinpenisilin dandan sefalosporinsefalosporin secarasecara struktur miripstruktur mirip dan senyawa senyawa yangdan senyawa senyawa yang tidak miriptidak mirip sepertiseperti sikloserin,vankomisin,basitrasinsikloserin,vankomisin,basitrasin dan antifungi gol azoldan antifungi gol azol (klortrimazol,flukonazol,itrakonazol(klortrimazol,flukonazol,itrakonazol))
  • 8. 2.Senyawa yang bekerja langsung pada membran sel2.Senyawa yang bekerja langsung pada membran sel mikroorganisme , mempengaruhi permeabilitas danmikroorganisme , mempengaruhi permeabilitas dan menyebabkan kebocoran senyawa-senyawamenyebabkan kebocoran senyawa-senyawa intraseluler dan termasuk senyawa yang bersifatintraseluler dan termasuk senyawa yang bersifat detergen seperti:detergen seperti:polimiksinpolimiksin,dan,dan senyawa antifungisenyawa antifungi poliena Nistatin,amfoterisin Bpoliena Nistatin,amfoterisin B yang berikatanyang berikatan dengan sterol-sterol dinding seldengan sterol-sterol dinding sel
  • 9. 3. Senyawa yang mempengaruhi fungsi sub unit3. Senyawa yang mempengaruhi fungsi sub unit ribosom 30S atau 50S sehingga menyebabkanribosom 30S atau 50S sehingga menyebabkan penghambatan sintesis protein yangpenghambatan sintesis protein yang reversibel,bersifat bakteriostatik ini meliputireversibel,bersifat bakteriostatik ini meliputi Kloramfenikol,tetrasiklin,eritromisin,klindamisin,prKloramfenikol,tetrasiklin,eritromisin,klindamisin,pr istinamisin.istinamisin.
  • 10. 4.4. Senyawa yang berikatan dengan sub unit ribosom 30Senyawa yang berikatan dengan sub unit ribosom 30 S dan mengubah sitesis protein,yang pada akirnyaS dan mengubah sitesis protein,yang pada akirnya akan meng akibatkan kematian sel seperti:akan meng akibatkan kematian sel seperti: AminoglikosidaAminoglikosida 5.5. Senyawa yang mempengaruhi metabolisme asamSenyawa yang mempengaruhi metabolisme asam nukleat bakteri seperti: golnukleat bakteri seperti: gol RifamisinRifamisin (mis Rifampin)(mis Rifampin) yang menghambat RNA polimerase dan golyang menghambat RNA polimerase dan gol KuinolonKuinolon yang menghambat topoisomeraseyang menghambat topoisomerase
  • 11. 6.Kelompok anti metabolit termasuk diantaranya6.Kelompok anti metabolit termasuk diantaranya ,trimetoprin,trimetoprin dandan sulfonamidasulfonamida yang dapat memblokyang dapat memblok enzim yang penting dalam metabolisme folatenzim yang penting dalam metabolisme folat 7.Senyawa7.Senyawa anti virusanti virus yang terdiri atas beberapa golyang terdiri atas beberapa gol a.a. analog asam nukleat seperti ;analog asam nukleat seperti ;asiklovirasiklovir atauatau gansiklovirgansiklovir yang secara selektifyang secara selektif menghambat DNAmenghambat DNA polimerase viruspolimerase virus sertaserta zidovudinzidovudin atauatau llamivudinamivudin yang menghambat transkriptasebalik.yang menghambat transkriptasebalik.
  • 12. b.Inhibitor transkriptasebalik non-nukleosida sepertib.Inhibitor transkriptasebalik non-nukleosida seperti : nevirapin atau efavirenz: nevirapin atau efavirenz c. In hibitor enzim enzim esensial virus lainnya .Misc. In hibitor enzim enzim esensial virus lainnya .Mis inhibitor protease HIV atau neuroamidase influenza.inhibitor protease HIV atau neuroamidase influenza.
  • 13.  Faktor yang menetukan kerentanan mikroorganismeFaktor yang menetukan kerentanan mikroorganisme terhadap seny anti mikroba,serta keberhasilan terapiterhadap seny anti mikroba,serta keberhasilan terapi antimikroba pada suatu infeksi tergantung padaantimikroba pada suatu infeksi tergantung pada beberapa faktor:beberapa faktor: 1.konsentrasi antibiotik pada tempat infeksi harus1.konsentrasi antibiotik pada tempat infeksi harus mencukupi untuk menghambat pertumbuhanmencukupi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebabnya,seperti yang ditunjukanmikroorganisme penyebabnya,seperti yang ditunjukan oleh seny bakteriostatik( yaitu seny yang dapatoleh seny bakteriostatik( yaitu seny yang dapat mengganggu pertumbuhan atau replikasimengganggu pertumbuhan atau replikasi mikroorganisme tapi tidak membunuhnya mungkinmikroorganisme tapi tidak membunuhnya mungkin memadai.memadai.
  • 14. 2. Jika pertahanan tubuh inang terganggu pemusnahan2. Jika pertahanan tubuh inang terganggu pemusnahan dengan antibiotik (efek baktersid) mungkin diperlukandengan antibiotik (efek baktersid) mungkin diperlukan mengatasi infeksi tersebut.mengatasi infeksi tersebut. 3. Konsentrasi obat pada lokasi infeksi hendaknya tidak3. Konsentrasi obat pada lokasi infeksi hendaknya tidak hanya mampu menghambat organisme tersebuthanya mampu menghambat organisme tersebut namun juga harus tetap dibawah kadar toksiknyanamun juga harus tetap dibawah kadar toksiknya terhadap sel manusia.Jika hal ini dapat dicapaiterhadap sel manusia.Jika hal ini dapat dicapai mikroorganisme tersebut dapat dikatakanmikroorganisme tersebut dapat dikatakan rentanrentan terhadap antibiotik.terhadap antibiotik.
  • 15. 4. Jika konsentrasi penghambatan atau bakterisid tidak4. Jika konsentrasi penghambatan atau bakterisid tidak dapat dicapai secara aman,maka mikroorganismedapat dicapai secara aman,maka mikroorganisme tersebut dikatakantersebut dikatakan resistenresisten terhadap obat itu.terhadap obat itu.  Konsentrasi yang dapat dicapai suatu antibiotikKonsentrasi yang dapat dicapai suatu antibiotik didalam serum biasanya membantu dalam memilihdidalam serum biasanya membantu dalam memilih titik acuan untuk menunjukan apakah suatutitik acuan untuk menunjukan apakah suatu mikroorganisme rentan atau resisten melaluimikroorganisme rentan atau resisten melalui pengujianpengujian kerentanan secarakerentanan secara in-vitroin-vitro
  • 16. Resistensi BakteriResistensi Bakteri terhadap senyawaterhadap senyawa AntimikrobaAntimikroba  Agar antibiotik efektif maka AB tersebut harusAgar antibiotik efektif maka AB tersebut harus mencapai targetnya berikatan dengannya,danmencapai targetnya berikatan dengannya,dan mengganggu fungsinya.mengganggu fungsinya.  Resistensi bakteri terhadap senyawa AB terbagiResistensi bakteri terhadap senyawa AB terbagi dalam 3 kelompok umum:dalam 3 kelompok umum:  obat tidak mencapai targetnyaobat tidak mencapai targetnya  obat tidak aktifobat tidak aktif  target berubahtarget berubah
  • 17.  Membran luar bakteri gram-negatif merupakanMembran luar bakteri gram-negatif merupakan sawar permeabelitas yang mencegah molekulsawar permeabelitas yang mencegah molekul molekul polar berukuran besar memasukimolekul polar berukuran besar memasuki sel.Molekul polar berukuran kecil,termasuk banyaksel.Molekul polar berukuran kecil,termasuk banyak AB masuk kedalam sel melalui saluran yang terbuatAB masuk kedalam sel melalui saluran yang terbuat dari protein yang disebut porin.Jika saluran porindari protein yang disebut porin.Jika saluran porin yang tepat tidak ada atau terjadi mutasi atau hilangyang tepat tidak ada atau terjadi mutasi atau hilang maka hal tersebut dapat memperlambat laju ataumaka hal tersebut dapat memperlambat laju atau sama sekali mencegah masuknya obat kedalamsama sekali mencegah masuknya obat kedalam sel,sehingga akan menurunkan konsentrasi efektifsel,sehingga akan menurunkan konsentrasi efektif obat pada lokasi target.obat pada lokasi target.
  • 18.  Jika target berada dalam dan obat memerlukanJika target berada dalam dan obat memerlukan transport aktif untuk melewati membran sel makatransport aktif untuk melewati membran sel maka mutasi atau kondisi lingkungan yang menghentikanmutasi atau kondisi lingkungan yang menghentikan mekanisme transpor ini dapat menyebabkanmekanisme transpor ini dapat menyebabkan resistensi.resistensi.  Contoh gentamisin secara aktif ditranspor melewatiContoh gentamisin secara aktif ditranspor melewati membransel.energi pada proses ini diambil darimembransel.energi pada proses ini diambil dari gradien elektrokimia melintasi membran sel.Gradiengradien elektrokimia melintasi membran sel.Gradien ini dihasilkan oleh enzim pernafasan.Mutasi enzimini dihasilkan oleh enzim pernafasan.Mutasi enzim pada jalur ini dan kondisi anaerob akan menurunkanpada jalur ini dan kondisi anaerob akan menurunkan energi potensial melintasi membran ini menurunkanenergi potensial melintasi membran ini menurunkan jumlah gentamisin yang memasuki sel sehinggajumlah gentamisin yang memasuki sel sehingga menyebabkan resistensi.menyebabkan resistensi.
  • 19.  Bakteri juga memiliki pompa efluks yang dapatBakteri juga memiliki pompa efluks yang dapat mentransport obat keluar dari sel seperti resistensimentransport obat keluar dari sel seperti resistensi tetrasiklin dan antibiotik Beta laktam,banyaktetrasiklin dan antibiotik Beta laktam,banyak komponen yang dapat memperantarai resistensikomponen yang dapat memperantarai resistensi bakteri terhadap AB Beta – laktam dengan mengaturbakteri terhadap AB Beta – laktam dengan mengatur konsentrasi intraselnya.konsentrasi intraselnya.
  • 20.  Inaktivasi obat merupakan mekanisme kedua yangInaktivasi obat merupakan mekanisme kedua yang paling umum pada resistensi obat.Resistensi bakteripaling umum pada resistensi obat.Resistensi bakteri terhadap aminoglikosia sering terjadi karena bakteriterhadap aminoglikosia sering terjadi karena bakteri menghasilkan enzim yang dapat memodifikasimenghasilkan enzim yang dapat memodifikasi aminiglikosida,sedangkan resistensi bakteri terhadapaminiglikosida,sedangkan resistensi bakteri terhadap AB Beta – laktam sering terjadi karena bakteriAB Beta – laktam sering terjadi karena bakteri menghasilkan enzim Beta –laktamase.menghasilkan enzim Beta –laktamase.
  • 21.  Resistensi dapat diperoleh melalui mutasi dan seleksiResistensi dapat diperoleh melalui mutasi dan seleksi dengan penurunan sifat secara vertikal kepada seldengan penurunan sifat secara vertikal kepada sel turunannya.Agar mutasi dan seleksi berhasilturunannya.Agar mutasi dan seleksi berhasil menyebabkan resistensi mutasi tidak bolehmenyebabkan resistensi mutasi tidak boleh mematikan dan tidak boleh banyak mengubahmematikan dan tidak boleh banyak mengubah virulensi.juga mutan asal atau progeninya(turunan)virulensi.juga mutan asal atau progeninya(turunan) harus segera ditularkan atau bila tidak mutasi tersebutharus segera ditularkan atau bila tidak mutasi tersebut harus ditemukan kembali,melalui mutan yang tidakharus ditemukan kembali,melalui mutan yang tidak berkaitan dalam suatu galur yang rentan.berkaitan dalam suatu galur yang rentan.
  • 22.  Dalam pemilihan senyawa anti mikroba secaraDalam pemilihan senyawa anti mikroba secara optimal dan bijaksana terapi penyakit infeksioptimal dan bijaksana terapi penyakit infeksi memerlukan penilaian klinis dan penetahuan rincimemerlukan penilaian klinis dan penetahuan rinci mengenai faktor farmakologis dan mikrobiologis.mengenai faktor farmakologis dan mikrobiologis.  Sering kali penggunaan AB tanpa memperhatikanSering kali penggunaan AB tanpa memperhatikan miroorganisme penginfeksi potensial atau sifatmiroorganisme penginfeksi potensial atau sifat fermakologis obat tersebut.Antibiotik digunakan dalamfermakologis obat tersebut.Antibiotik digunakan dalam 3 cara umum :3 cara umum :
  • 23. 1.1. sebagai terapi empirissebagai terapi empiris 2.2. sebagai terapi definitifsebagai terapi definitif 3.3. sebagai terapi profilaksis atau preventifsebagai terapi profilaksis atau preventif  Kalau sebagai terapi empiris atau terapi awalKalau sebagai terapi empiris atau terapi awal AB,yang dipilih harus dapat mengatasi seluruhAB,yang dipilih harus dapat mengatasi seluruh patogen yang mungkin,karena organismepatogen yang mungkin,karena organisme penginfeksinya belum diketahui.Terapi kombinasipenginfeksinya belum diketahui.Terapi kombinasi atau pengobatan tunggal dengan obat tunggalatau pengobatan tunggal dengan obat tunggal berspektrum luas sering digunakan. Jikaberspektrum luas sering digunakan. Jika mikroorganisme penginfeksi diketahui terapi AB yangmikroorganisme penginfeksi diketahui terapi AB yang definitif harus dilakukan yaitu regimen berspektrumdefinitif harus dilakukan yaitu regimen berspektrum dengan toksisitas rendah untuk penyempurnaandengan toksisitas rendah untuk penyempurnaan
  • 24.  Senyawa AB yang digunakan bertujuan secara selektifSenyawa AB yang digunakan bertujuan secara selektif memilih obat yang aktif untuk mikroorganismememilih obat yang aktif untuk mikroorganisme penginfeksi yang paling mungkin dan memiliki potensipenginfeksi yang paling mungkin dan memiliki potensi paling kecil dalam menyebabakan toksisitas ataupaling kecil dalam menyebabakan toksisitas atau reaksi alergi pada pasien.reaksi alergi pada pasien.
  • 25. Pengujian KepekaanPengujian Kepekaan Mikroba terhadapMikroba terhadap senyawa Antimikrobasenyawa Antimikroba  Mungkin terdapat berbagai variasi dalam kerentananMungkin terdapat berbagai variasi dalam kerentanan terhadap AB pada galur-galur berbeda dari spesiesterhadap AB pada galur-galur berbeda dari spesies bakteri yang sama.informasi mengenai polabakteri yang sama.informasi mengenai pola kepekaan mikroorganisme penginfeksi penting untukkepekaan mikroorganisme penginfeksi penting untuk seleksi obat yang sesuai.Ada beberapa caraseleksi obat yang sesuai.Ada beberapa cara pengujian untuk penentuan kepekaan bakteri terhadappengujian untuk penentuan kepekaan bakteri terhadap senyawa AB.senyawa AB.  Yang umum dilakukan adalah difusi-cakram,ujiYang umum dilakukan adalah difusi-cakram,uji pengenceran agar atau kaldu dan sistim uji otomatis.pengenceran agar atau kaldu dan sistim uji otomatis.
  • 26.  Teknik difusi – cakram hanya menyajikan informasiTeknik difusi – cakram hanya menyajikan informasi kualitatif atau semi kuantitatif mengenai kerentanankualitatif atau semi kuantitatif mengenai kerentanan miokroorganisme tersebut terhadap AB yangmiokroorganisme tersebut terhadap AB yang diberikan.Uji dilakukan dengan mengaplikasi cakramdiberikan.Uji dilakukan dengan mengaplikasi cakram kertas saringkertas saring  Uji pengenceran menggunakan AB pada konsentrasiUji pengenceran menggunakan AB pada konsentrasi pengenceran berseri dalam medium agar padat ataupengenceran berseri dalam medium agar padat atau kaldu yang mengandung kultur mikroorganisme yangkaldu yang mengandung kultur mikroorganisme yang diuji.diuji.
  • 27.  Sistim otomatis juga menggunakan metodeSistim otomatis juga menggunakan metode pengenceran kaldu,kerpatan optiskultur isolat klinispengenceran kaldu,kerpatan optiskultur isolat klinis dalam kaldu yang diinkubasi dalam keadaan telahdalam kaldu yang diinkubasi dalam keadaan telah mengandung obat diukur dengan densitometrimengandung obat diukur dengan densitometri serapan.Jika kerapatan kultur melebihi ambang batasserapan.Jika kerapatan kultur melebihi ambang batas kerapatan optis maka pertumbuhan mikroorganismekerapatan optis maka pertumbuhan mikroorganisme terjadi pada konsentrasi obat tersebut.MICterjadi pada konsentrasi obat tersebut.MIC merupakan konsentrasi pada saat kerapatan optismerupakan konsentrasi pada saat kerapatan optis masih berada dibawah ambangnya.masih berada dibawah ambangnya.
  • 28. FarmakokinetikFarmakokinetik  Aktivitas AB secara in- vitro hanya merupakanAktivitas AB secara in- vitro hanya merupakan petunjuk apakah suatu AB dapat efektif terhadappetunjuk apakah suatu AB dapat efektif terhadap infeksi atau tidakinfeksi atau tidak  Keberhasilan terapi juga tergantung padaKeberhasilan terapi juga tergantung pada tercapainya konsentrasi obat yang memadai untuktercapainya konsentrasi obat yang memadai untuk menghambat atau mematikan bakteri pada tempatmenghambat atau mematikan bakteri pada tempat infeksi tanpa membahayakan inang.untuk memenuhiinfeksi tanpa membahayakan inang.untuk memenuhi tujuan terapi beberapa faktor farmakokinetik dantujuan terapi beberapa faktor farmakokinetik dan faktor inang harus dievaluasi. Lokasi infeksi umumnyafaktor inang harus dievaluasi. Lokasi infeksi umumnya dapat menentukan pemilihan obat serta rutedapat menentukan pemilihan obat serta rute pemberiannyapemberiannya
  • 29.  Konsentrasi obat minimum yang dicapai pada lokasiKonsentrasi obat minimum yang dicapai pada lokasi infeksi hendak nya kurang lebih sama dengan nilaiinfeksi hendak nya kurang lebih sama dengan nilai MIC untuk organisme penginfeksiMIC untuk organisme penginfeksi  Masuknya antibiotik ke lokasi infeksi tergantung padaMasuknya antibiotik ke lokasi infeksi tergantung pada banyak faktor.jika terjadi pada cairanbanyak faktor.jika terjadi pada cairan serebrospinal(CSS) maka obat harus melewati sawarserebrospinal(CSS) maka obat harus melewati sawar darah otak,sehngga bnyak senyawa AB yang bersifatdarah otak,sehngga bnyak senyawa AB yang bersifat polar pada pH fisiologis sulit melakukannya.polar pada pH fisiologis sulit melakukannya.
  • 30.  Penetrasi obat kedalam lokus yang terinfeksiPenetrasi obat kedalam lokus yang terinfeksi hampir selalu tergantung pada difusihampir selalu tergantung pada difusi pasif,dengan demikian lajupenetrasi sebandingpasif,dengan demikian lajupenetrasi sebanding dengan konsentrasi obat bebas didalamdengan konsentrasi obat bebas didalam plasma atau cairan eksytrasl.plasma atau cairan eksytrasl.  Secara tradisional dosis dan frekuensiSecara tradisional dosis dan frekuensi pemberian AB telah diseleksi untuk mencapaipemberian AB telah diseleksi untuk mencapai aktivitas AB pada lokasi infeksi pada sebagianaktivitas AB pada lokasi infeksi pada sebagian besar interval dosis.besar interval dosis.
  • 31.  Pengetahuan tentang status mekanisme eliminasiPengetahuan tentang status mekanisme eliminasi obat pada masing-masing pasien juga pentingobat pada masing-masing pasien juga penting terutama jika konsentrasi obat yang berlebihan dalamterutama jika konsentrasi obat yang berlebihan dalam plasma atau jaringan dapat menyebabkan toksisitasplasma atau jaringan dapat menyebabkan toksisitas yang serius.Kebanyakan senyawa AB danyang serius.Kebanyakan senyawa AB dan metabolitnya terutama dieliminasi diginjal,hati-hatimetabolitnya terutama dieliminasi diginjal,hati-hati terhadap pasien yang mengalami insufiensi ginjalterhadap pasien yang mengalami insufiensi ginjal
  • 32.  Rute pemberian: pemberian oral lebih disukai,Rute pemberian: pemberian oral lebih disukai, memungkinkan pemberian parentral biasanyamemungkinkan pemberian parentral biasanya dianjurkan pada pasien dengan penyakit serius yangdianjurkan pada pasien dengan penyakit serius yang konsentrasi obat harus dicapaikonsentrasi obat harus dicapai  Faktor inang :faktor bawaan inang dapat menjadiFaktor inang :faktor bawaan inang dapat menjadi penentu utama bagi tidak hanya jenis obat yang dipilihpenentu utama bagi tidak hanya jenis obat yang dipilih juga dosis,rute pemberian,resiko dan sifat efekjuga dosis,rute pemberian,resiko dan sifat efek samping serta efektivitas terapeutiknya.samping serta efektivitas terapeutiknya.
  • 33.  Mekanisme Pertahanan Inang: Penetu kritis efektivitasMekanisme Pertahanan Inang: Penetu kritis efektivitas terapeutik senyawa AB adalah kondisi fungsionalterapeutik senyawa AB adalah kondisi fungsional mekanisme pertahanan inang baik imunitas humoralmekanisme pertahanan inang baik imunitas humoral maupun maupun imunitas selular penting.Ketidakmaupun maupun imunitas selular penting.Ketidak cukupan jenis,kualitas dan kuantitascukupan jenis,kualitas dan kuantitas imuniglobulin,perubahan sistem imun seluler atauimuniglobulin,perubahan sistem imun seluler atau kerusakan kualitatif atau kuantitatif sel fagosit dapatkerusakan kualitatif atau kuantitatif sel fagosit dapat menyebabkan kegagalan terapi walau menggunakanmenyebabkan kegagalan terapi walau menggunakan obat yang tepat dan efekif.obat yang tepat dan efekif.
  • 34.  Pada inang yang memiliki sistem imun yangPada inang yang memiliki sistem imun yang baik,dapat disembuhkan dengan menghentikanbaik,dapat disembuhkan dengan menghentikan perbanyakan diri mikroorganisme (efekperbanyakan diri mikroorganisme (efek bakteriostatik) jika imun terganggu efekbakteriostatik) jika imun terganggu efek bakteriosratik mungkin tidak cukup untuk inibakteriosratik mungkin tidak cukup untuk ini perlu batesid untukterapi.perlu batesid untukterapi.
  • 35.  Faktor lokal:Faktor lokal: terapi AB tergantung pada pengetahuan mengenaiterapi AB tergantung pada pengetahuan mengenai bagaimana faktor lokal dapat mempengaruhi aktivitasbagaimana faktor lokal dapat mempengaruhi aktivitas AB .Aktivitas dapat menurun secara signifikan padaAB .Aktivitas dapat menurun secara signifikan pada nanah,yang dalamnya terkandung fagosit,sisa sisananah,yang dalamnya terkandung fagosit,sisa sisa sel,dan protein yang dapat mengikat obat atusel,dan protein yang dapat mengikat obat atu menimbulkan kondisi yang tidak menguntungkan bagimenimbulkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi kerja obat.Hemoglobin yang banyakterdapat padakerja obat.Hemoglobin yang banyakterdapat pada hematoma yang terinfeksi dapat mengikat penisilinhematoma yang terinfeksi dapat mengikat penisilin dan tetrasiklin sehingga ini menurunkan efektivitasdan tetrasiklin sehingga ini menurunkan efektivitas obat.obat.
  • 36.  pH pada rongga abses serta lokasi infeksi yangpH pada rongga abses serta lokasi infeksi yang terbatas lainnya(Ruang pleural,CSS,dan urin)terbatas lainnya(Ruang pleural,CSS,dan urin) biasanya rendah,ini menyebabkan hilangnya aktivitasbiasanya rendah,ini menyebabkan hilangnya aktivitas AB, seperti: aminioglikosida,eritromisin danAB, seperti: aminioglikosida,eritromisin dan klindamisin,tetapi ada beberapa obat sepertiklindamisin,tetapi ada beberapa obat seperti klorteterasiklin,nitrofurantoin,metenaamin.lebih efektifklorteterasiklin,nitrofurantoin,metenaamin.lebih efektif pada lingkungan asam .pada lingkungan asam .
  • 37.  Adanya benda asing pada daerah terinfeksi sangatAdanya benda asing pada daerah terinfeksi sangat mengurangi berhasilnya terapi AB; seperti organmengurangi berhasilnya terapi AB; seperti organ tubuh buatan/prostetik seperti: katuptubuh buatan/prostetik seperti: katup jantung,sendi,pacu jantung,cangkok pembuluh darahjantung,sendi,pacu jantung,cangkok pembuluh darah serta pada berbagai pembuluh darah dan SSP akanserta pada berbagai pembuluh darah dan SSP akan dipersepsikan sebagai benda asing oleh seldipersepsikan sebagai benda asing oleh sel fagosit,terjadi degranulasi,sehingga berkurangnyafagosit,terjadi degranulasi,sehingga berkurangnya senyawa bakterisid intra sel.senyawa bakterisid intra sel.
  • 38.  Usia pasien: penting untuk sifat farmakokinetikUsia pasien: penting untuk sifat farmakokinetik senyawa AB,terutama untuk mekanisme eliminasi disenyawa AB,terutama untuk mekanisme eliminasi di ginjal,dan biotransformasi hepatik,belum berkembangginjal,dan biotransformasi hepatik,belum berkembang pada bayi baru lahir terutama bayi prematur,ini sangatpada bayi baru lahir terutama bayi prematur,ini sangat berbahaya,seperti pemberian klormfenikol.Kecepatanberbahaya,seperti pemberian klormfenikol.Kecepatan metabolisme juga menurun,sehingga konsentrasi obatmetabolisme juga menurun,sehingga konsentrasi obat meninggi ini potensi menjadi toksit,sepertimeninggi ini potensi menjadi toksit,seperti ototoksisitas aminiglikosida.ototoksisitas aminiglikosida.
  • 39.  Faktor pertumbuhan juga menentukan tipeFaktor pertumbuhan juga menentukan tipe respon,terhadap obat,Tetrasiklin terikat kuatrespon,terhadap obat,Tetrasiklin terikat kuat pada gigi dan tulang yang sedang mengalamipada gigi dan tulang yang sedang mengalami pertumbuhan dan ini pada anak-anak dapatpertumbuhan dan ini pada anak-anak dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan tulangmenyebabkan lambatnya pertumbuhan tulang dan perubahan warna gigi atau hipoplasiadan perubahan warna gigi atau hipoplasia enamel gigi.juga Fluorokinolon berakumulasienamel gigi.juga Fluorokinolon berakumulasi pada tulang rawan sehingga mempengaruhipada tulang rawan sehingga mempengaruhi pertumbuhan nya.pertumbuhan nya.
  • 40.  Faktor genetik: Kelainan genetik atau metabolikFaktor genetik: Kelainan genetik atau metabolik tertentu harus mempertimbangkan dalam pemberiantertentu harus mempertimbangkan dalam pemberian ABAB  Seperti: sulfonamida,nitrofurantoin,kloramfenikol danSeperti: sulfonamida,nitrofurantoin,kloramfenikol dan asam nalikdisat dapat menyebabkan hemolisis akutasam nalikdisat dapat menyebabkan hemolisis akut pada pasien defisiensi glukosa -6- fosfatpada pasien defisiensi glukosa -6- fosfat dehidrogenase.Pasien akan mengasetilasi isoniaziddehidrogenase.Pasien akan mengasetilasi isoniazid dengan cepat akan memiliki konsentrasi obat dalamdengan cepat akan memiliki konsentrasi obat dalam plasma dibawah konsentrasi terapeutiknya.plasma dibawah konsentrasi terapeutiknya.
  • 41.  Kehamilan: dapat menyebabkan peningkatan resikoKehamilan: dapat menyebabkan peningkatan resiko reaksi terhadap senyawa AB bagi ibu maupunreaksi terhadap senyawa AB bagi ibu maupun janinnya.janinnya.  Hilangnya pendengaran pada anak dikaitkan denganHilangnya pendengaran pada anak dikaitkan dengan pemberian streptomisin pada ibu hamil.Tetrasikilinpemberian streptomisin pada ibu hamil.Tetrasikilin dapat mempengaruhi tulang dan gigi janin,juga ibudapat mempengaruhi tulang dan gigi janin,juga ibu hamil mengalami nekrosis berlemak akut yang fatalhamil mengalami nekrosis berlemak akut yang fatal pada hati pankreastitis serta kerusakan ginjal bilapada hati pankreastitis serta kerusakan ginjal bila menerima tetrasiklin,kehamilan itu sendiri dapatmenerima tetrasiklin,kehamilan itu sendiri dapat mempengaruhi sifat farmakokinetik berbagai antibiotikmempengaruhi sifat farmakokinetik berbagai antibiotik
  • 42.  Wanita menyusui dapat melewatkan obat anti mikrobaWanita menyusui dapat melewatkan obat anti mikroba pada anak yang sedang disusuinya.Asam nalikdisatpada anak yang sedang disusuinya.Asam nalikdisat dan sulfonamida dalam air susu telah dikaitkandan sulfonamida dalam air susu telah dikaitkan dengan terjadinya hemolisis pada anak yangdengan terjadinya hemolisis pada anak yang mengalami defisiensi gkukosa -6- fosfatmengalami defisiensi gkukosa -6- fosfat dehidrogenase .Sulfonamida dalam jumlah kecil yangdehidrogenase .Sulfonamida dalam jumlah kecil yang didapat dari air susu ibu dapat menyebabkan anakdidapat dari air susu ibu dapat menyebabkan anak mengalami kernikterus.mengalami kernikterus.
  • 43.  Alergi obat:Antibiotik terutama Beta laktam dapatAlergi obat:Antibiotik terutama Beta laktam dapat menimbulkan reaksi alergi.Pasien dengan riwayatmenimbulkan reaksi alergi.Pasien dengan riwayat alergi atopik terutama rentan terhadap munculnyaalergi atopik terutama rentan terhadap munculnya reaksi ini .Sulfonamida,trimetoprin,nitrofurantoin danreaksi ini .Sulfonamida,trimetoprin,nitrofurantoin dan eritomisin juga telah dihubungkan dengan reaksieritomisin juga telah dihubungkan dengan reaksi hipersensitivitas terutama ruam.hipersensitivitas terutama ruam.
  • 44.  Riwayat anafilaksis (reaksi dipercepat) menyebabkanRiwayat anafilaksis (reaksi dipercepat) menyebabkan obat digunakan hanya pada situasi yang ekstrim danobat digunakan hanya pada situasi yang ekstrim dan mengancam nyawa.Uji pada kulit terutama penisilinmengancam nyawa.Uji pada kulit terutama penisilin dapat bermanfaat dalam memperkirakan reaksi yangdapat bermanfaat dalam memperkirakan reaksi yang dapat mengancam nyawa.Namun pemakian tesdapat mengancam nyawa.Namun pemakian tes semacam ini masih kontroversial.Senyawasemacam ini masih kontroversial.Senyawa antimikroba dan seperti obat-obat lain dapatantimikroba dan seperti obat-obat lain dapat menyebabkan” demam akibat obat”yang dapat disalahmenyebabkan” demam akibat obat”yang dapat disalah artikan sebagai tanda infeksi”.artikan sebagai tanda infeksi”.
  • 45.  Gangguan sistem Saraf : Pasien denganGangguan sistem Saraf : Pasien dengan kecendrungan epilepsi memiliki resiko kejang motorikkecendrungan epilepsi memiliki resiko kejang motorik lokal atau menyeluruh pada pemakaian dosis tinggilokal atau menyeluruh pada pemakaian dosis tinggi penisilin G.Neurortoksisitas penisilin dan antibiotikpenisilin G.Neurortoksisitas penisilin dan antibiotik Beta laktam lainnya ini berhubungan erat denganBeta laktam lainnya ini berhubungan erat dengan konsentrasi obat yang tinggi dalam CSS.Hal ini biasakonsentrasi obat yang tinggi dalam CSS.Hal ini biasa terjadi pada pasien insufisiensi ginjal yang menerimaterjadi pada pasien insufisiensi ginjal yang menerima obat ini dalam dosis tinggi Pasien dengan misteniaobat ini dalam dosis tinggi Pasien dengan mistenia gravis atau masalah neuromuskuler lain rentangravis atau masalah neuromuskuler lain rentan terhadap efek penyekatanterhadap efek penyekatan aminiglikosida,polimiksin,dan kolistin terhadapaminiglikosida,polimiksin,dan kolistin terhadap neuromuskuler.Pasien yang sedang menjalanineuromuskuler.Pasien yang sedang menjalani anestesia umum dan meniram senyawa blokeranestesia umum dan meniram senyawa bloker neuromuskuler juga rentan terhadap toksisitas AB.neuromuskuler juga rentan terhadap toksisitas AB.
  • 46. TERAPI denganTERAPI dengan Kombinasi SENYAWAKombinasi SENYAWA ANTIMIKROBAANTIMIKROBA  Baik digunakan kombinasi dua atau lebih AB secaraBaik digunakan kombinasi dua atau lebih AB secara bersamaan memiliki dasar pemikiran tertentu danbersamaan memiliki dasar pemikiran tertentu dan dianjurkan pada situasi kusus.Kombinasi memilikidianjurkan pada situasi kusus.Kombinasi memiliki potensi interaksi antara senyawa ABpotensi interaksi antara senyawa AB tersebut,sehingga dapat mempengaruhitersebut,sehingga dapat mempengaruhi mikroorganisme ataupun pasien.Senyawa AB yangmikroorganisme ataupun pasien.Senyawa AB yang bekerja pada target yang berbeda dapatbekerja pada target yang berbeda dapat meningkatkan atau mengganggu keseluruhanmeningkatkan atau mengganggu keseluruhan aktivitas AB.Suatu kombinasi obat dapat memilikiaktivitas AB.Suatu kombinasi obat dapat memiliki toksisitas yang bersifat aditif atau super aditif padatoksisitas yang bersifat aditif atau super aditif pada pasien.Contoh Vankomisin secara tunggal berefekpasien.Contoh Vankomisin secara tunggal berefek nefrotoksisitas minimal jika diberikan bersamanefrotoksisitas minimal jika diberikan bersama aminoglikosida toksissitas aminoglikosida akanaminoglikosida toksissitas aminoglikosida akan meningkat.meningkat.
  • 47. Indikasi bagiIndikasi bagi penggunaan klinispenggunaan klinis kombinasi Senyawakombinasi Senyawa AB.AB. Penggunaan kombinasi diperbolehkan:Penggunaan kombinasi diperbolehkan:  Untuk terapi empiris infeksi yang penyebabnya belumUntuk terapi empiris infeksi yang penyebabnya belum diketahuidiketahui  untuk pengobatan infeksi polimikroba.untuk pengobatan infeksi polimikroba.  Untuk meningkatkan aktivitas senyawa ABUntuk meningkatkan aktivitas senyawa AB (sinergisme) untuk infeksi yang spesifik(sinergisme) untuk infeksi yang spesifik  untuk mencegah timbulnya resistensi.untuk mencegah timbulnya resistensi.
  • 48.  Terapi Empiris Infeksi parah penyebab belumTerapi Empiris Infeksi parah penyebab belum diketahui, paling umum digunakan kombinasi ABdiketahui, paling umum digunakan kombinasi AB  Pengobatan Polimikroba,pengobatan abses intraPengobatan Polimikroba,pengobatan abses intra abdomen,hepatik dan otak serta beberapa infeksiabdomen,hepatik dan otak serta beberapa infeksi saluran genital dapat diberikan kombinasi AB ,untuksaluran genital dapat diberikan kombinasi AB ,untuk membasmi infeksi campuran aerob-anaerob yangmembasmi infeksi campuran aerob-anaerob yang khas,campuran 2 atau lebih mikroorganisme yangkhas,campuran 2 atau lebih mikroorganisme yang kerentanannya cukup berbeda sehingga obat tunggalkerentanannya cukup berbeda sehingga obat tunggal tidak ada memberikan cakupan yang dibutuhkan.tidak ada memberikan cakupan yang dibutuhkan.  Peningkatan aktivitas pada pengobatan InfeksiPeningkatan aktivitas pada pengobatan Infeksi spesifik apabila AB diberikanbersamaan dapatspesifik apabila AB diberikanbersamaan dapat memberikan efek yang sinergis ini lebih baik daripadamemberikan efek yang sinergis ini lebih baik daripada tunggaltunggal
  • 49.  Contoh kombinasi AB :Contoh kombinasi AB :  Pada endokarditis enterokokus antara penisilin danPada endokarditis enterokokus antara penisilin dan streptomisin atau gentamisin,penisilin bersifatstreptomisin atau gentamisin,penisilin bersifat bakteriostatis, sedangkan kombinasi ini menyebabkanbakteriostatis, sedangkan kombinasi ini menyebabkan bakterisid.bakterisid.  Kombinasi AB betalaktam dng aminoglikosida padaKombinasi AB betalaktam dng aminoglikosida pada infeksi P aeroginosainfeksi P aeroginosa  Kombinasi ini menunjukan sinergisme.Kombinasi ini menunjukan sinergisme.  Kombinasi sulfa dan inhibitor dihidrofolat reduktaseKombinasi sulfa dan inhibitor dihidrofolat reduktase seperti trimetoprin ini bersifat sinergis berkat blokadeseperti trimetoprin ini bersifat sinergis berkat blokade pada rangkaian sitesis folat mikroba.pada rangkaian sitesis folat mikroba.
  • 50.  Pencegahan timbulnya Mikroorganisme resisten padaPencegahan timbulnya Mikroorganisme resisten pada kombinasi AB dibandingkan tunggal.kombinasi AB dibandingkan tunggal.  Contoh: jika frekwensi mutasi adalah 10pangkat min 7Contoh: jika frekwensi mutasi adalah 10pangkat min 7 sedangkan terhadap obat ke dua 10 pangkat min6sedangkan terhadap obat ke dua 10 pangkat min6 maka terjadi mutasi hasilkali keduanya 10 pangkatmaka terjadi mutasi hasilkali keduanya 10 pangkat min13.min13.
  • 51.  Kerugian Kombinasi Seny ABberkaitan dengan resikoKerugian Kombinasi Seny ABberkaitan dengan resiko toksisitas dari dua atau lebih obat,seleksitoksisitas dari dua atau lebih obat,seleksi mikroorganisme yang resiten multi obat sertamikroorganisme yang resiten multi obat serta peningkatan biaya pengobatan pasien.Antagonismepeningkatan biaya pengobatan pasien.Antagonisme efek antibakteri dapat dihasilkan jika senyawaefek antibakteri dapat dihasilkan jika senyawa bakteriostatik dan baktersida diberikan bersamaan.bakteriostatik dan baktersida diberikan bersamaan.
  • 52.  Super infeksi :semua individu yang menerima terapiSuper infeksi :semua individu yang menerima terapi AB kan mengalami perubahan populasi mikrobaAB kan mengalami perubahan populasi mikroba normal di usus,sal pencernaan atas,dan salurannormal di usus,sal pencernaan atas,dan saluran urogenital .Ini dapat diartikan sebagai munculnyaurogenital .Ini dapat diartikan sebagai munculnya infeksi baru dengan bukti klinis dan bakteriologisinfeksi baru dengan bukti klinis dan bakteriologis selama kemoterapi infeksi yang utama.selama kemoterapi infeksi yang utama.
  • 53. Kesalahan PenggunaanKesalahan Penggunaan ABAB  DisebabkanDisebabkan Penggunaan Infekasi yang tidak dapatPenggunaan Infekasi yang tidak dapat diobati,kesalahan penggunaan senyawa ini adalahdiobati,kesalahan penggunaan senyawa ini adalah pada infeksi yang setelah melalui pengamatan dan ujipada infeksi yang setelah melalui pengamatan dan uji klinis terbukti tidak dapat diobati dengan AB yangklinis terbukti tidak dapat diobati dengan AB yang digunakan.digunakan.
  • 54. Terapi Demam yangTerapi Demam yang tidak Diketahuitidak Diketahui Penyebabnya.Penyebabnya.  Ada dua macam demam yang penyebabnyaAda dua macam demam yang penyebabnya tidak diketahuitidak diketahui 1.1.Berlansung selama beberapa hari hingga satuBerlansung selama beberapa hari hingga satu minggu dan yang lainnya bertahan hinggaminggu dan yang lainnya bertahan hingga periode waktu yang lebih lamaperiode waktu yang lebih lama 2.2.Sering kali diobati dengan senyawaSering kali diobati dengan senyawa antimikroba empirisantimikroba empiris
  • 55. Kesimpulan PRINSIPKesimpulan PRINSIP PEGGUNAAN ABPEGGUNAAN AB  Banyak senyawa AB dikonsumsi tanpa manfaat dariBanyak senyawa AB dikonsumsi tanpa manfaat dari sifat anti bakterinya.Karena itu indikasi pemakaiannyasifat anti bakterinya.Karena itu indikasi pemakaiannya perlu dipahami benar.Bila AB diberikan untuk keadaanperlu dipahami benar.Bila AB diberikan untuk keadaan yang sebenarnya tidak diperlukan ia berfungsi sebagaiyang sebenarnya tidak diperlukan ia berfungsi sebagai placebo aktif yang potensial dapat membahayakanplacebo aktif yang potensial dapat membahayakan penderita ini dapat menimbulkan resistensi kumanpenderita ini dapat menimbulkan resistensi kuman dan menaikan biaya pengobatan tanpa manfaat yangdan menaikan biaya pengobatan tanpa manfaat yang nyata.nyata.
  • 56.  Prinsip umum:Dalam menetukan AB apa yang harusPrinsip umum:Dalam menetukan AB apa yang harus dipilih ad beberpa prinsip umum,yang dapatdipilih ad beberpa prinsip umum,yang dapat dianjurkanPemilihanAB harus didasarkan atas rasiodianjurkanPemilihanAB harus didasarkan atas rasio manfaat/ resiko dengan unsur pertimbangan:manfaat/ resiko dengan unsur pertimbangan: 1.1. Spektrum ABSpektrum AB 2.2. Sifat Farmako KinetikSifat Farmako Kinetik 3.3. Efektivitas KlinikEfektivitas Klinik 4.4. KeamananKeamanan 5.5. BiayaBiaya 6.6. Potensi untuk timmbulnya resistensi danresiko superPotensi untuk timmbulnya resistensi danresiko super infeksi.infeksi.
  • 57.  Segala pemilihan AB perlu didasarkan atas hasil yangSegala pemilihan AB perlu didasarkan atas hasil yang baik dalam berbagai uji klinik terkontrol,karenabaik dalam berbagai uji klinik terkontrol,karena efektivitas in-vitro saja tidak cukup untuk menjaminefektivitas in-vitro saja tidak cukup untuk menjamin keberhasilan klinis.keberhasilan klinis.  Profilaksis untuk bedah,dan non bedah dilakukanProfilaksis untuk bedah,dan non bedah dilakukan untuk keadaan yang angka komplikasinya memanguntuk keadaan yang angka komplikasinya memang tinggi,hal ini dapat dilakukan dengan jenis AB yangtinggi,hal ini dapat dilakukan dengan jenis AB yang telah terbukti berhasil baik dan dalam dosistelah terbukti berhasil baik dan dalam dosis penuh.Pada profilaksis bedah AB cukup diberikan 1penuh.Pada profilaksis bedah AB cukup diberikan 1 jam(parentral) sebelum pembedahan dan 1 dosisjam(parentral) sebelum pembedahan dan 1 dosis beberapa jam kemudian,cara ini lebih berhasilbeberapa jam kemudian,cara ini lebih berhasil dibanding pemberian AB untuk 1 minggu ini mungkindibanding pemberian AB untuk 1 minggu ini mungkin timbulnya resistensi pada pemberian yang lama.timbulnya resistensi pada pemberian yang lama.
  • 58.  Pengobatan AB lebih sering dilakukan secara empirisPengobatan AB lebih sering dilakukan secara empiris dan tidak atas dasar hasilantibiogram,hal ini dapatdan tidak atas dasar hasilantibiogram,hal ini dapat dibenarkan,tapi pemilihan AB harus dilakukan atasdibenarkan,tapi pemilihan AB harus dilakukan atas dasar kuman penyebab tersering yang ditemukandasar kuman penyebab tersering yang ditemukan melalui data epidemiologis,tindakan ini disebutmelalui data epidemiologis,tindakan ini disebut EDUCATED GUESS,bila data tidak tersedia setempatEDUCATED GUESS,bila data tidak tersedia setempat maka perlu memakai data dari lokasi lain.maka perlu memakai data dari lokasi lain.
  • 59.  Walaupun demikian untuk berbagai penyakit kulturWalaupun demikian untuk berbagai penyakit kultur kuman perlu dilakukan dengan maksud mengetahuikuman perlu dilakukan dengan maksud mengetahui jenis kuman,bila pengobatan empiris pertama gagaljenis kuman,bila pengobatan empiris pertama gagal misal pada infeksi saluran kemih,dugaan demammisal pada infeksi saluran kemih,dugaan demam tifoid,sepsis atau fever of unknown origin.Untuk initifoid,sepsis atau fever of unknown origin.Untuk ini pembiakan spesimen perlu dilakukan sebelumABpembiakan spesimen perlu dilakukan sebelumAB diberikan.diberikan.
  • 60.  AB spektrum sempit mungkin harus dipilih bila kumanAB spektrum sempit mungkin harus dipilih bila kuman penyebab infeksi dapatpenyebab infeksi dapat dapat dicakup oleh AB tersebut.hal ini untukdapat dicakup oleh AB tersebut.hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya resistensi danmenghindari kemungkinan terjadinya resistensi dan super infeksi.AB spektrum sempit sepert benzilsuper infeksi.AB spektrum sempit sepert benzil penisilin mempunyai potensi yang besar untuk kumanpenisilin mempunyai potensi yang besar untuk kuman peka (Stretokok gram + dan stafilokok) dibanding ABpeka (Stretokok gram + dan stafilokok) dibanding AB lain yang berspektrum lebar sepertilain yang berspektrum lebar seperti Amosilin.Dianjurkan gunakan AB tunggal,kecualiAmosilin.Dianjurkan gunakan AB tunggal,kecuali untuk beberapa keadaan seperti TBC.Untuk infeksiuntuk beberapa keadaan seperti TBC.Untuk infeksi yang sederhana kombinasi tidak baik dibandingkanyang sederhana kombinasi tidak baik dibandingkan dengan tunggaldengan tunggal
  • 61.  Educated guess: didasarkan pada pemilihan AB untukEducated guess: didasarkan pada pemilihan AB untuk organ yang terkena infeksi dan popla resistensiorgan yang terkena infeksi dan popla resistensi kuman,tanpa melakukan pembiakan ,jenis kumankuman,tanpa melakukan pembiakan ,jenis kuman yang menyerang organ tertentu dapat diketahui cukupyang menyerang organ tertentu dapat diketahui cukup akurat.Kuman yang menimbulkan infeksiakurat.Kuman yang menimbulkan infeksi dikulit,hampir selalu Streptokok atau stafilokokdikulit,hampir selalu Streptokok atau stafilokok dikandung kemih lebih sering kuman Gram negatifdikandung kemih lebih sering kuman Gram negatif seperti,Ecoli,Proteus,Klebsiellaseperti,Ecoli,Proteus,Klebsiella