SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TEORI BELAJAR MENURUT
PIAGET, BRUNER, DAN GESTLAT
                    D
                    I
                    S
                    U
                    S
                    U
                    N

             KELOMPOK TIGA
                      By:
1. Yuli Fitriani Sinaga   (8126171041)
2. Minta Ito Harahap      (8126171023)
3. Lilis Saputri          (8126171018)
TEORI-TEORI BELAJAR
1. TEORI BELAJAR MENURUT PIAGET
          Teori ini mengatakan bahwa “Jika kita akan memberikan
    pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus
    memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.”

          Dengan teori belajar yang disebut Teori Perkembangan Mental Anak
    (Mental atau Intelektual dan Kognitif) atau ada pula yang menyebutnya Teori
    Tingkat Perkembangan Berfikir Anak telah membagi tahapan kemampuan
    berfikir anak menjadi empat tahapan yaitu :
   Tahap sensori motorik (dari lahir sampai usia 2 tahun)
   Tahap operasional awal/pra operasi (usia 2 sampai 7 tahun)
   Tahap operasional/operasi konkrit (usia 7 sampai 11/12 tahun)
   Tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas).
A. Tahap Sensori Motor (Sensory Motoric Stage)
    Tahap ini diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota
tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Pada mulanya pengalaman
itu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek itu ada bila
ada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha
untuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghilang dari
pandangannya, asal perpindahan terlihat. Akhir dari tahap ini ia mulai
mencari objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihat
perpindahannya. Objek mulai terpisah dari dirinya dan bersamaan
dengan itu konsep objek dalam struktur kognitifnya mulai matang. Ia
mulai mampu untuk melambangkan objek fisik ke dalam simbol
misalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan.
B. Tahap Pra Operasi (Pre Operational Stage)
      Tahap ini adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi
konkrit. Istilah operasi yang digunakan oleh Piaget di sini adalah
berupa tindakan-tindakan kognitif, seperti mengklasifikasikan
sekelompok objek (classifying), menata letak benda-benda menurut
urutan tertentu (seriation), dan membilang (counting). Pada tahap ini
pemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkrit
daripada pemikiran logis, sehingga jika ia melihat obyek-obyek yang
kelihatannya berbeda, maka ia mengatakannya berbeda pula.
a.



b.
Dari contoh-contoh di atas, tampak bahwa anak masih berada pada
tahap pra operasional belum memahami konsep kekekalan
(conservation), yaitu kekekalan banyak, kekekalan materi, kekekalan
volum, kekekalan panjang, dan kekekalan luas dan belum memahami
operasi yang sifatnya reversible belum dapat memikirkan dua aspek atau
lebih secara bersamaan, belum memahami operasi transformasi (Piaget,
1972 : 39).


C. Tahap Operasi Konkrit (Concrete Operation
Stage)
      Anak-anak yang berada pada tahap ini umumnya sudah berada di
Sekolah Dasar, sehingga sudah semestinya guru-guru SD. mengetahui
benar kondisi anak pada tahap ini dan kemampuan apa yang belum
dimilikinya. Umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami
operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Kemampuan ini
terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk
mengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut
pandang yang berbeda secara objektif, dan mampu berfikir reversible.
D. Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage)
       Pada tahap ini Anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak,
dia dapat menyusun hipotesis dari hal-hal yang abstrak menjadi dunia
real, dan tidak terlalu bergantung pada benda-benda kongkrit. Piaget
menekankan bahwa proses belajar merupakan suatu proses asimilasi
dan akomodasi informasi ke dalam struktur mental. Asimilasi adalah
proses terpadunya informasi dan pengalaman baru ke dalam struktur
mental. Akomodasi adalah hasil perubahan pikiran sebagai suatu
akibat adanya informasi dan pengalaman baru.

Contoh :
      Dalam operasi penjumlahan, anak memahami 5 + 3 = 8 dengan
memanipulasi benda-benda kongkret yang telah dia kenal. Misalnya
dia mempunyai 5 buah jeruk, kakaknya memberikan 3 buah jeruk lagi
kepada dia. Dia kumpulkan jeruk-jeruk tersebut kemudian membilang
banyaknya buah jeruk yang dia miliki saat ini. Dengan pengetahuan
dan pengalaman yang telah dimiliki, dia mampu menyatakan bahwa
sekarang jeruknya ada 8 buah.
Sekarang dia dapat memisahkan antara konsep
banyaknya jeruk, yaitu 8 buah, yang terdapat pada suatu
kumpulan dengan cara-cara jeruk tadi ditata atau diatur,
yaitu 5 buah dan 3 buah. Oleh sebab itu, sekarang dia
dapat mengkonstruksikan bahwa 8 sama dengan 5 + 3.
Dengan perkataan lain, anak pada tahap operasi kongkret
sebagai dasar untuk berpikir abstrak.
2. TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER
      Teori ini mengatakan bahwa “Belajar matematika akan lebih
  berhasil jika proses pengajaran di arahkan kepada konsep-konsep dan
  stuktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan dan
  dengan menggunakan alat peraga serta diperlukannya keaktifan siswa
  tersebut.”

 Brunner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa melewati 3
 tahap yaitu :
 a. Tahap Enaktif
  Siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek.
 Contoh : Budi mempunyai 2 pensil, kemudian ibunya memberikannya
 lagi 3 pinsil. Berapa banyak pensil Budi sekarang ?
 b. Tahap Ikonik
 Kegiatan dilakukan siswa berhubungan dengan mental, di mana siswa
 mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam
 bentuk bayangan mental.
 Contoh :  +  = …
  c. Tahap Simbolik
  Dalam tahap ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut
 dalam bentuk simpul dan bahasa.
  Contoh : 2 pensil + 3 pensil = … pensil
Berdasarkan hasil pengamatannya, Brunner merumuskan 5 teorema
dalam pembelajaran matematika, yaitu :
 1. Teorema Penyusunan
Menerangkan bahwa cara yang terbaik memulai belajar suatu konsep
matematika, dalil, defenisi, dan semacamnya adalah dengan cara
menyusun penyajiannya.
 2. Teorema Notasi
Menerangkan bahwa dalam pengajaran suatu konsep, penggunaan
notasi-notasi matematika harus diberikan secara bertahap, dari yang
sederhana ke yang lebih kompleks.
3. Teorema Pengkontrasan dan Keanekaragaman
Menerangkan bahwa pengontrasan dan keanekaragaman sangat
penting dalam melakukan pengubahan konsep matematika dari yang
konkrit ke yang lebih abstrak.
4. Teorema Pengaitan
Menerangkan bahwa dalam matematika terdapat hubungan yang
berkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain.
Satu hal yang membuat Bruner terkenal karena dia lebih peduli
terhadap proses belajar daripada hasil belajar, menurutnya belajar
merupakan faktor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan
dengan perolehan khusus, yaitu metode penemuan (dicovery).
Discovery learning dari Bruner merupakan model pengajaran yang
melambangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang
pembelajaran dalam prinsip konstruksitivis dan discovery learning
siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri.

 Adapun tahap-tahap penerapan belajar penemuan adalah :
1. Stimulus (pemberian perangsang)
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
3. Data collection ( pengumpulan data)
4. Data Prosessing (pengolahan data)
5. Verifikasi
6. Generalisasi
3. TEORI BELAJAR MENURUT GESTLAT
  Teori ini mengatakan bahwa “Bahwa penguasaan akan diperoleh apabila ada
 prasyarat dan latihan hafal atau drill yang diulang-ulang sehingga tidak
 mengherankan jika ada topik-topik di tata secara urut seperti perkalian bilangan
 cacah kurang dari sepuluh.”

 Dalam Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru harus
 memperhatikan hal-hal berikut ini :
       a. Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian
       b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan
          kesiapan intelektual siwa, dan
       c. Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.
 Dari ketiga hal di atas, guru harus lebih mementingkan pemahaman terhadap
 proses terbentuknya konsep tersebut daripada hasil akhir. Untuk hal ini guru
 bertindak sebagai pembimbing dan pendekatan yang digunakan adalah
 pendekatan proses melalui metode induktif.
Pendekatan dan metode ini haruslah disesuaikan pula dengan
kesiapan intelektual siswa. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran mulailah dengan menyajikan contoh-contoh
kongkret yang beraneka ragam, kemudian mengarah pada konsep
abstrak tersebut.

More Related Content

What's hot

Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester I
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester ISilabus IPA SD Kelas 5 Semester I
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester ITri Suwandi
 
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3ANastiti Rahajeng
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDAulin Hipgalz
 
Nilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilanganNilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilanganyulia94
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Aini Sahriza
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxRickyRisma1
 
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxdiahprameswari1986
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiSelly Noviyanty Yunus
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 

What's hot (20)

Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester I
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester ISilabus IPA SD Kelas 5 Semester I
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester I
 
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
 
Nilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilanganNilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilangan
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
 
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpaduLembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
 
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 

Viewers also liked

Kajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. matKajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. matAgunk Soekamti
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifJen Kelana
 
Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisBoyolali
 
KONSEP PROGRAM PEMULIHAN
KONSEP PROGRAM PEMULIHANKONSEP PROGRAM PEMULIHAN
KONSEP PROGRAM PEMULIHANNoor Syazwanni
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hielemauliani
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleZulfah Alfina
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerSalma Van Licht
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDNASuprawoto Sunardjo
 
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGANTEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGANIeta Sa'ad
 
Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Cipooel Jong
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranروحايز حمزه
 

Viewers also liked (18)

Kajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. matKajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. mat
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
 
Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionis
 
Teori belajar kognitivistik
Teori belajar kognitivistikTeori belajar kognitivistik
Teori belajar kognitivistik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Teori perkembangan jean piaget
Teori perkembangan jean piagetTeori perkembangan jean piaget
Teori perkembangan jean piaget
 
KONSEP PROGRAM PEMULIHAN
KONSEP PROGRAM PEMULIHANKONSEP PROGRAM PEMULIHAN
KONSEP PROGRAM PEMULIHAN
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hiele
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
 
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGANTEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
teori behavioristik
teori behavioristikteori behavioristik
teori behavioristik
 
Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Teori behavioristik545
Teori behavioristik545
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
 

Similar to Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat

Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifPriyaRav
 
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah DasarTeori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasarhudayacraka
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxAlhalila
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitifJeny Hardiah
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
 
Ppt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan bela
Ppt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan belaPpt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan bela
Ppt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan belaAdrianusNdolu
 
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Siti Munirah
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxBagasFajriansyah
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifCikgu Zatiah
 
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdfTahang Flexter
 
Kumpulan 2 403
Kumpulan 2 403Kumpulan 2 403
Kumpulan 2 403Aryan Adam
 

Similar to Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat (20)

Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah DasarTeori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
 
Ppt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan bela
Ppt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan belaPpt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan bela
Ppt Kelompok 2 Kognitivisme.pptx dan bela
 
Teori belajar bpm
Teori belajar bpmTeori belajar bpm
Teori belajar bpm
 
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika
 
Kumpulan 2 403
Kumpulan 2 403Kumpulan 2 403
Kumpulan 2 403
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat

  • 1. TEORI BELAJAR MENURUT PIAGET, BRUNER, DAN GESTLAT D I S U S U N KELOMPOK TIGA By: 1. Yuli Fitriani Sinaga (8126171041) 2. Minta Ito Harahap (8126171023) 3. Lilis Saputri (8126171018)
  • 2. TEORI-TEORI BELAJAR 1. TEORI BELAJAR MENURUT PIAGET Teori ini mengatakan bahwa “Jika kita akan memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.” Dengan teori belajar yang disebut Teori Perkembangan Mental Anak (Mental atau Intelektual dan Kognitif) atau ada pula yang menyebutnya Teori Tingkat Perkembangan Berfikir Anak telah membagi tahapan kemampuan berfikir anak menjadi empat tahapan yaitu :  Tahap sensori motorik (dari lahir sampai usia 2 tahun)  Tahap operasional awal/pra operasi (usia 2 sampai 7 tahun)  Tahap operasional/operasi konkrit (usia 7 sampai 11/12 tahun)  Tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas).
  • 3. A. Tahap Sensori Motor (Sensory Motoric Stage) Tahap ini diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Pada mulanya pengalaman itu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek itu ada bila ada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha untuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghilang dari pandangannya, asal perpindahan terlihat. Akhir dari tahap ini ia mulai mencari objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihat perpindahannya. Objek mulai terpisah dari dirinya dan bersamaan dengan itu konsep objek dalam struktur kognitifnya mulai matang. Ia mulai mampu untuk melambangkan objek fisik ke dalam simbol misalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan.
  • 4. B. Tahap Pra Operasi (Pre Operational Stage) Tahap ini adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit. Istilah operasi yang digunakan oleh Piaget di sini adalah berupa tindakan-tindakan kognitif, seperti mengklasifikasikan sekelompok objek (classifying), menata letak benda-benda menurut urutan tertentu (seriation), dan membilang (counting). Pada tahap ini pemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkrit daripada pemikiran logis, sehingga jika ia melihat obyek-obyek yang kelihatannya berbeda, maka ia mengatakannya berbeda pula. a. b.
  • 5. Dari contoh-contoh di atas, tampak bahwa anak masih berada pada tahap pra operasional belum memahami konsep kekekalan (conservation), yaitu kekekalan banyak, kekekalan materi, kekekalan volum, kekekalan panjang, dan kekekalan luas dan belum memahami operasi yang sifatnya reversible belum dapat memikirkan dua aspek atau lebih secara bersamaan, belum memahami operasi transformasi (Piaget, 1972 : 39). C. Tahap Operasi Konkrit (Concrete Operation Stage) Anak-anak yang berada pada tahap ini umumnya sudah berada di Sekolah Dasar, sehingga sudah semestinya guru-guru SD. mengetahui benar kondisi anak pada tahap ini dan kemampuan apa yang belum dimilikinya. Umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Kemampuan ini terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objektif, dan mampu berfikir reversible.
  • 6. D. Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage) Pada tahap ini Anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak, dia dapat menyusun hipotesis dari hal-hal yang abstrak menjadi dunia real, dan tidak terlalu bergantung pada benda-benda kongkrit. Piaget menekankan bahwa proses belajar merupakan suatu proses asimilasi dan akomodasi informasi ke dalam struktur mental. Asimilasi adalah proses terpadunya informasi dan pengalaman baru ke dalam struktur mental. Akomodasi adalah hasil perubahan pikiran sebagai suatu akibat adanya informasi dan pengalaman baru. Contoh : Dalam operasi penjumlahan, anak memahami 5 + 3 = 8 dengan memanipulasi benda-benda kongkret yang telah dia kenal. Misalnya dia mempunyai 5 buah jeruk, kakaknya memberikan 3 buah jeruk lagi kepada dia. Dia kumpulkan jeruk-jeruk tersebut kemudian membilang banyaknya buah jeruk yang dia miliki saat ini. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki, dia mampu menyatakan bahwa sekarang jeruknya ada 8 buah.
  • 7. Sekarang dia dapat memisahkan antara konsep banyaknya jeruk, yaitu 8 buah, yang terdapat pada suatu kumpulan dengan cara-cara jeruk tadi ditata atau diatur, yaitu 5 buah dan 3 buah. Oleh sebab itu, sekarang dia dapat mengkonstruksikan bahwa 8 sama dengan 5 + 3. Dengan perkataan lain, anak pada tahap operasi kongkret sebagai dasar untuk berpikir abstrak.
  • 8. 2. TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER Teori ini mengatakan bahwa “Belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran di arahkan kepada konsep-konsep dan stuktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan dan dengan menggunakan alat peraga serta diperlukannya keaktifan siswa tersebut.” Brunner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa melewati 3 tahap yaitu : a. Tahap Enaktif Siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek. Contoh : Budi mempunyai 2 pensil, kemudian ibunya memberikannya lagi 3 pinsil. Berapa banyak pensil Budi sekarang ? b. Tahap Ikonik Kegiatan dilakukan siswa berhubungan dengan mental, di mana siswa mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental. Contoh :  +  = … c. Tahap Simbolik Dalam tahap ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simpul dan bahasa. Contoh : 2 pensil + 3 pensil = … pensil
  • 9. Berdasarkan hasil pengamatannya, Brunner merumuskan 5 teorema dalam pembelajaran matematika, yaitu : 1. Teorema Penyusunan Menerangkan bahwa cara yang terbaik memulai belajar suatu konsep matematika, dalil, defenisi, dan semacamnya adalah dengan cara menyusun penyajiannya. 2. Teorema Notasi Menerangkan bahwa dalam pengajaran suatu konsep, penggunaan notasi-notasi matematika harus diberikan secara bertahap, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. 3. Teorema Pengkontrasan dan Keanekaragaman Menerangkan bahwa pengontrasan dan keanekaragaman sangat penting dalam melakukan pengubahan konsep matematika dari yang konkrit ke yang lebih abstrak. 4. Teorema Pengaitan Menerangkan bahwa dalam matematika terdapat hubungan yang berkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain.
  • 10. Satu hal yang membuat Bruner terkenal karena dia lebih peduli terhadap proses belajar daripada hasil belajar, menurutnya belajar merupakan faktor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan dengan perolehan khusus, yaitu metode penemuan (dicovery). Discovery learning dari Bruner merupakan model pengajaran yang melambangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dalam prinsip konstruksitivis dan discovery learning siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri. Adapun tahap-tahap penerapan belajar penemuan adalah : 1. Stimulus (pemberian perangsang) 2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah) 3. Data collection ( pengumpulan data) 4. Data Prosessing (pengolahan data) 5. Verifikasi 6. Generalisasi
  • 11. 3. TEORI BELAJAR MENURUT GESTLAT Teori ini mengatakan bahwa “Bahwa penguasaan akan diperoleh apabila ada prasyarat dan latihan hafal atau drill yang diulang-ulang sehingga tidak mengherankan jika ada topik-topik di tata secara urut seperti perkalian bilangan cacah kurang dari sepuluh.” Dalam Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini : a. Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siwa, dan c. Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar. Dari ketiga hal di atas, guru harus lebih mementingkan pemahaman terhadap proses terbentuknya konsep tersebut daripada hasil akhir. Untuk hal ini guru bertindak sebagai pembimbing dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan proses melalui metode induktif.
  • 12. Pendekatan dan metode ini haruslah disesuaikan pula dengan kesiapan intelektual siswa. Oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran mulailah dengan menyajikan contoh-contoh kongkret yang beraneka ragam, kemudian mengarah pada konsep abstrak tersebut.