Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya perolehan barang dagangan yang dijual. HPP ditentukan dengan menjumlahkan persediaan awal, pembelian bersih, dan beban angkut pembelian, kemudian dikurangi persediaan akhir. Pembelian bersih dihitung dengan menambahkan pembelian dan beban angkut pembelian, lalu dikurangi retur dan potongan pembelian. Hal-hal yang mempengaruhi HPP antara lain persed
2. KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa karena atas karunia dan rahmat-Nya makalah yang berjudul “Harga
Pokok Penjualan” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menjumpai berbagai hambatan dalam penyusunan makalah ininamun berkat
bantuan, dukungan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama Ibu Dra. Sri
Lamiyati, M.Pd selaku guru pembimbing guru Akuntansi yang telah sabar memberikan
bimbingan dan beberapa koreksi, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan karya tulis
berikutnya.Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan
pembaca.
Tabanan, 7Oktober 2013
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya melakukan
pembelian barang dagangan untuk dijual kembali sehingga pendapatan pokoknya
berupa hasil dari penjualan barang dagangan. Perusahaan dagang memiliki perbedaan
dengan perusahaan jasa, terutama dengan munculnya akun-akun tertentu seperti akun
pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, penjualan,
retur penjualan, beban angkut penjualan, potongan pejualan, persediaan barang
dagangan, ikhtisar laba rugi dan harga pokok penjualan.
Di dalam perusahaan dagang, saat akan menjual kembali barang dagangan
yang telah dibeli pasti akan menentukan harga barang dagangan sesuai dengan
perhitungan harga saat awal membeli ditambah dengan laba yang diinginkan oleh
perusahaan. Dalam sistem akuntansi di perusahaan dagang, untuk menentukan harga
tersebut dibuat pada akun harga pokok penjualan (cost of goods sold). Akun harga
pokok penjualan merupakan beban pokok dari perusahaan. Tetapi dalam penentuan
harga pokok penjualaan di perusahaan dagang banyak akun-akun lain yang terlibat
dan mempengaruhi jumlah persediaan barang dagangan beserta harganya. Hal lainnya
yakni metode-metode yang digunakan dalam penentuan persediaan akan
mempengaruhi harga pokok penjualan barang dagangan yang akan dijual.
Maka dari itu penulis mengangkat permasalahan ini sebagai kajian dalam
penulisan makalah ini. Yang diharapkan mampu untuk memberikan penjelasan yang
tepat mengenai harga pokok penjualan beserta langkah-langkahnya yang sesuai
dengan sistem akuntansi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu harga pokok penjualan dalam bidang akuntansi?
1.2.2 Bagaimana cara menentukan harga pokok penjualan?
1.2.3 Hal-hal apa saja yang mempengaruhi harga pokok penjualan?
1.2.4 Apa manfaat dari penentuan harga pokok penjualan bagi perusahaan dagang
1.3 Tujuan
4. 1.2.1 Untuk mengetahui penjelasan mengenai harga pokok penjualan dalam bidang
akuntansi.
1.2.2 Untuk mengetahui cara menentukan harga pokok penjualan.
1.2.3 Untuk mengetahui hal-hal yang bisa mempengaruhi harga pokok penjualan.
1.2.4 Untuk mengetahui manfaat dari pennetuan harga pokok penjualan bagi
perusahaan dagang.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan (cost of goods sold) adalah biaya pokok dalam
perusahaan yang merupakan harga perolehan barang dagangan yang dijual.
2.2 Penentuan Harga Pokok Penjualan
Dalam menentukan harga pokok penjualan, unsur-unsur utama yang
empengaruhi perhitungan haraga pokok penjualan yaitu:
Persediaan barang awal (merchandise inventory)
Pembelian (purchases)
Beban angkut pembelian (freight in)
Retur pembelian (purchase return)
Potongan pembelian (purchase discount)
Persediaan barang akhir (merchandise inventory)
Untuk menghitung harga pokok penjualan yang harus dilakukan adalah
menjumlahkan persedian barang awal dengan pembelian bersih, kemudian dikurangi
dengan persediaan barang akhir. Penjumlahan persedian barang awal dengan pembelian
bersih sering disebut BTUD (barang tersedia untuk dijual). Dalam menghitung
pembelian bersih dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan pembelian baik secara
kredit maupun tunai dan beban angkut pembelian, kemuadian dikurangi dengan retur
dan potongan pembelian. Berikut ini struktur perhitungan harga pokok penjualan.
Persediaan barang awal Rp xxxxx
Pembelian Rp xxxx
Beban angkut pembelian Rp xxxx (+)
Rp xxxx
Retur pembelian Rp xxx
Potongan pembelian Rp xxx (+)
Rp xxx (-)
Pembelian bersih Rp xxxxx (+)
BTUD Rp xxxxx
Persediaan barang akhir Rp xxxxx (-)
Harga Pokok Penjualan Rp xxxxx
6. Penambahan pembelian dengan beban angkut pembelian dikarenakan beban
angkut pembelian akan mempengaruhi dari harga pembelian itu sendiri dan juga akun
pembelian dan akun beban angkut pembelian sama-sama memiliki saldo normal debet.
Untuk retur pembelian yang digunakan saat pengembalian barang serta potongan
pembelian sudah jelas akan mengurangi harga dari pembelian itu sendiri dan juga akun
tersebut sama-sama memiliki saldo normal dikredit. Itulah cara umum yang digunakan
dalam penentuan harga pokok penjualan dengan sistem akuntansi yang benar.
2.3 Hal-Hal Yang Mempengaruhi Harga Pokok Penjualan
2.4 Manfaat Penentuan Harga Pokok Penjualan Bagi Perusahaan
8. DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2000. Akuntansi Keuangan Dasar Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Soemarso, S. R. 2004. Revisi Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat
Subagya, Wiji Slamet. 2006. Pelajaran Akuntansi 1 Untuk SMA Kelas XI. Depok: Arya Duta