Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali dengan keuntungan. Pembelian dan penjualan barang dicatat secara terus menerus untuk menghitung harga pokok penjualan dan laba kotor secara akurat. Diskon dan retur pembelian dapat mengurangi harga perolehan barang.
1. AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
1. Ciri-ciri Perusahaan Dagang
Perbedaan mendasar antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah pada
laporan laba rugi.
Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
Pendapatan jasa xxxx Penjualan xxxx
Beban operasi (xxxx) Harga Pokok Penjualan (xxxx)
Laba bersih xxxx Laba kotor xxxx
Beban operasi (xxxx)
Laba bersih xxxx
Perusahaan jasa dalam menghasilkan pendapatannya adalah dengan menyerahkan
jasa kepada konsumen sementara perusahaan dagang untuk menghasilkan
pendapatannya harus melakukan pembelian barang dahulu untuk kemudian dijual
kepada konsumen dengan menambahkan margin (keuntungan yang diinginkan) atas
barang dagangannya.
Barang dagangan yang dimiliki oleh perusahaan dagang dicatat sebesar harga beli
ditambah dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut. Atas
barang dagangan yang telah terjual perusahaan dagang membukukannya sebagai
Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold). Total penjualan dikurangi dengan Harga
Pokok Penjualan (HPP) didapat laba kotor.
Persediaan barang yang masih tersisa (tidak terjual) dicatat sebagai Persediaan
Barang Dagang (Merchandiser Inventory).
Pembelian Persediaan Barang Dagang Penjualan
(-) Diskon (-) Harga Pokok Penjualan (-) Diskon
(+) Transport (+) Pembelian bersih (-) Retur
(-) Retur pembelian
2. Akuntansi untuk Pembelian
Ada 2 sistem akuntansi untuk barang dagang :
1. Perpetual (Perpectual Inventory System)
Setiap pembelian dan penjualan dicatat dalam akun persediaan barang dagang.
Akibatnya jumlah mutasi barang dagang secara terus menerus tercantum dalam
catatan/kartu persediaan.
2. Periodik (Periodic Inventory System)
Tidak ada pencatatan khusus untuk mutasi barang dagang sepanjang periode.
Namun pada setiap akhir periode perusahaan melakukan perhitungan phisik
2. proses ini disebut dengan stock opname. Perhitungan phisik ini digunakan untuk
menghitung nilai barang dagang tersisa dan mencari HPP atas penjualan barang
pada periode tersebut.
Pencatatan pembelian persediaan barang dagang dengan sistem perpectual
Persediaan barang dagang xxx
Kas/Hutang usaha xxx
Contoh kasus :
Tanggal 5 Januari 2010 PT Gayus Sukses Melenggang membeli barang dagang
senilai Rp 15.000.000,- secara kredit
Jurnal :
Pers. Brg dagang Rp 15.000.000,- -
Hutang usaha Rp 15.000.000,-
3. Diskon Pembelian
Diskon adalah potongan harga, biasanya diadakan oleh penjual dengan berbagai
tujuan :
- membeli dalam jumlah besar
- membeli dengan membayar lebih cepat (dalam hal kredit)
- penjual melakukan cuci gudang, dsb
Membeli dengan membayar lebih cepat merupakan diskon dengan menggunakan
syarat waktu periode pembayaran. Contoh : 2/10, n/30 artinya 2% jika
pembayaran kredit dilakukan sampai dengan 10 hari atau pembayaran penuh jika
kredit dilunasi satu bulan kemudian. Diskon jenis ini disebut dengan diskon
pembelian (purchases discount).
Pada sistem perpectual, pencatatan untuk diskon adalah sbb :
Hutang usaha xxx
Pers. Brg dagang xxx
Kas xxx
Contoh kasus :
PT Gayus Sukses Melenggang ternyata mendapat tawaran pembayaran kredit
dengan syarat 5/10, n/30. PT GS menyetujui dengan membayar pada tanggal 15
Januari 2010.
Jawab :
Diskon : 5% x Rp 15.000.000,- =Rp 750.000,-
Dibayar : Rp 15.000.000,- - Rp 750.000,- = Rp 14.250.000,-
Jurnal :
Hutang usaha Rp 15.000.000,- -
Pers. Brg dagang - Rp 750.000,-
Kas - Rp 14.250.000,-
3. 4. Retur dan Potongan Pembelian
Retur pembelian (purchases return) adalah pengembalian barang karena barang
yang dibeli tidak sesuai specifikasinya dengan permintaan, misalnya : barang
rusak, tidak sesuai ukuran, dsb. Pembeli mengeluarkan memorandum debit (debt
memorandum) untuk mengurangi tagihan invoice yang telah dikeluarkan penjual.
Memorandum debit yang dikeluarkan pembeli dapat digunakan sebagai catatan
adanya retur dan potongan pembelian.
Dalam system perpectual jurnal untuk mencatat retur pembelian ini adalah :
Jika pembelian kredit
Hutang usaha xxx -
Pers. Brg dagang - xxx
Atau jika pembelian tunai/hutang telah terbayar :
Piutang usaha xxx -
Pers.brg dagang - xxx
Contoh kasus :
Pada tanggal 16 Januari 2010 PT Gayus Sukses Melenggang melakukan retur
sejumlah Rp 1.500.000,- karena barang yang diterima ukurannya tidak sesuai .
Jurnal :
Piutang usaha Rp 1.500.000,- -
Pers. Brg dagang - Rp 1.500.000,-
5. Akuntansi untuk Penjualan
Pendapatan dari transaksi penjualan barang biasanya dibukukan dalam akun
Penjualan (sales). Penjualan terdiri dari 2 jenis :
1. Penjualan tunai
2. Penjualan kredit
Setiap transaksi penjualan perusahaan wajib melakukan dua jurnal (pencatatan),
yaitu :
- jurnal penjualan
- jurnal harga pokok penjualan
Jurnal penjualan :
Piutang / Kas xxx -
Penjualan - xxx
Jurnal HPP (Cost of Good Sold) :
Harga Pokok Penjualan xxx -
Pers. Brg dagang - xxx
Contoh kasus :
Tanggal 5 Januari 2010 PT Bakri Teman Sejati menjual barang dagang kepada PT
Gayus Sukses Melenggang sebesar Rp 15.000.000,- secara kredit 5/10,n/30
dengan HPP sebesar Rp 12.000.000,-.