Dokumen tersebut merangkum pengamatan pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, suhu, kelembapan, dan kandungan hara tanah. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada umumnya beserta deskripsi anatomi tanaman kacang hijau.
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
Kacang Hijau
1. Pengamatan Kecambah Kacang Jijau
Pembimbing
Drs.I Ketut Subagia
NIP: 19640115 199303 1 008
Kelas XII A 4
I Putu Pande Agus Asmara Widhiana Saputra (01)
Ni Made Ari Yanti Putri Negara (03)
I Putu Bagus Chandra D. P (10)
I Gusti Ngurah Bayu Triarsa (11)
Ni Made Inten Kusuma Dewi (18)
Komang Tri Wulandari (32)
SMA NEGERI 1 TABANAN
Tahun Ajaran 2012/2013
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
SK : Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
KD : Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
tumbuhan
I. Judul Pratikum
Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Kecepatan Tumbuh dan Perkembangan
II. Tujuan Pratikum
a) Membandingkan kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang berbeda
intensitas cahayanya
b) Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkembangan tumbuhan
III. Rumusan Masalah
1) Apakah intensitas pencahayaan berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh
kecambah kacang hijau?
2) Apakah intensitas pencahayaan berpengaruh terhadap perkembangan
kecambah kacang hijau?
IV. Observasi
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat
irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan
jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa
disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan
dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses
perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur.
Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan
dengan angka.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan
biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin
tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila
proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
3. Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah
radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari
hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang).
Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal,
dan tipe hipogeal.
Perkecambahan tipe hipogeal
Perkecambahan tipe epigeal
Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan
primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat
meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang
tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat
jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan
terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah
ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam
membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga
4. hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan
sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi tumbuhan selama proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Kita dapat mengelompokkannya sebagai
faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar
tersebut adalah sebagai berikut.
A. Cahaya/Sinar Matahari
Cahaya atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau
untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar matahari merupakan sumber
energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di
dalam daun-daun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan
dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan
sel pada pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman yang cukup
sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang
kekurangan sinar matahari.
Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat
tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat,
memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya
lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh
dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih
lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat
menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini
terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan
mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.
Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang
terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis.
Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari akan
mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan
cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi
5. lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan
kutikula menebal sehingga terbentuk daun yang lebih tebal dan sempit,
berwarna hijau.
Setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda
terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut
fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami empat
musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang
bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap
periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi:
tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan
berhari panjang.
Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat
berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari pada
pencahayaan. Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.
Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang
tidak dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran.
Misalnya bunga matahari, mawar, dan kipas.
Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga
ketika periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode
gelap. Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.
B. Suhu (Temperatur)
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu
ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah
tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar antara 22o - 37o C, di
daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah
daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan
pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis.
6. Contohnya pertumbuhan jagung berkisar antara 30oC–35oC. Jika
tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan
pada temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya jika
tumbuhan masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur
tertinggi disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih
rendah dari temperatur minimum atau lebih tinggi dari temperatur
maksimum, maka tumbuhan tersebut akan mati.
C. Kelembapan Udara
Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat
berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya
cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman
menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun,
sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan
pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada
jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara
optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya
pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada
saat musim kemarau yang kurang air.
D. Air dan Unsur Hara Tanah
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya
tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa
memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi
tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam
tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.
7. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur
hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro,
misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium,
dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng,
tembaga, dan nikel.
Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti
kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau
lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau
kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan
tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan
demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk
tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi
untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan).
E. Derajat Keasaman/pH
Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang
bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan
keasaman dengan pengapuran.
Kacang hijau
Menurut Setijo Pitojo (2004) dalam Dunia Tumbuh-tumbuhan, tanaman
kacang hijau ini diklasifikasikan seperti berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyt
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
8. Spesies : Vigna Radiata L.
Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang
tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman berumur pendek (60
hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari 84
setelah tanam. Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak
dan membentuk bintil akar (nodul) akar. Adapun deskripsi masing-masing
bagian tanaman tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran dibagi
menjadi dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai
banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar.
Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke
arah bawah .
2. Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran
batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan.
Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun
pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun
berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan
ketinggian mencapai 1 m, cabang menyebar ke semua arah.
3. Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun
setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan
berwarna hijau muda hingga hijau tua, letak daun berselip. Tangkai daun
lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
4. Bungga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning
kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau
berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari
sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi
layu.
5. Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm.
Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat
silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda
9. berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman.
Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu.
V. Kerangka Berpikir
“Berpengaruh”
VI. Hipotesis
Dari data observasi dan kerangka berpikir dapat diajukan:
1) Hipotesis Alternatif (H1) berbunyi, “Intensitas pencahayaan akan
berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”.
2) Hipotesis Nol (H0) yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan
berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”.
3) Hipotesis Alternatif (H1) berbunyi, “Intensitas pencahayaan akan
berpengaruh terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”.
4) Hipotesis Nol (H0) yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan
berpengaruh terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”.
VII.Eksperimen
i. Berikut ini ada 3 variabel penelitian yaitu:
a. Variabel bebas : intensitas pencahayaan
b. Variabel tak bebas : pertumbuhan dan perkembangan kecambah
kacang hijau
c. Variabel kontrol : benih kacang hijau, kelembapan dan
kandungan air, temperatur, perawatan,
wadah tanaman, penempatan tanaman
ii. Jumlah ulangan dari sampel
Berdasarkan Balai Besar Pusat Penelitian Pertanian Bogor, jumlah ulangan
sampel dapat divari dengan rumus:
T (n-1) = 15
Dalam penelitian ini T (treatment) adalah 2 yaitu diletakkan dalam tempat
gelap dan tempat terang
2(n-1) = 15
2n – 2 = 15
2n = 17
n = 8,5
10. Dalam penelitian ini akan dilakukan percobaan sebanyak 8 kali.
Diperlukan 2 sampel dalam percobaan ini yang akan diulang sebanyak 8
kali, sehingga dibutuhkan 16 sampel.
VIII. Alat dan Bahan
1. Biji kacang hijau sebanyak 16 biji
2. Gelas plastik bekas air mineral sebanyak 2 buah
3. Mistar dan alat tulis
4. Kapas
5. Air
IX. Cara Kerja
1. Tanamlah biji kacang hijau pada gelas plastik A dan gelas plastik B yang
telah diberi alas kapas yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air.
Masing-masing gelas berisi 8 biji kacang hijau.
2. Simpanlah gelas plastik A di tempat yang terang serta gelas plastik B di
tempat yang gelap.
3. Periksalah kapas yang menjadi alas untuk pertumbuhan kacang merah
dan kacang hijau, apabila sudah agak kering basahi kembali dengan
menggunakan air.
4. Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) pada
kedua tempat tersebut setiap hari selama 7 hari dengan menggunakan
mistar. (Pengukuran dimulai dari permukaan kapas hingga ujung batang)
5. Menuliskan hasil pengamatan dan pengukuran panjang kecambah dalam
tabel pengamatan
6. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah per hari untuk kedua percobaan
tersebut. Di hari ketujuh, hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara
keseluruhan untuk tiap percobaan.
7. Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat terang dan di tempat
gelap berdasarkan data pada tabel pengamatan.
8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada
tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
11. X. Data dan Pengolahan Data
Data dalam penelitian ini adalah kecepatan tumbuh dan keterangan
mengenai perkembangan kecambah kacang hijau.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengolahan data sebagai berikut:
Tempat Gelap
No Pengulangan Hari (kecepatan tumbuh dalam cm)
1 2 3 4 5 6 7
1 A 0 0,75 3 5 10 16 26
2 B 0 0,75 5 8 13 19 27
3 C 0 0,75 4 6 11 18 26
4 D 0 0,75 3 5 11 17 26
5 E 0 0,75 2,5 4 9 16 25
6 F - - - - - - -
7 G - - - - - - -
8 H - - - - - - -
Rata-rata 0
0,7
5
3,5 5,6
10,
8
17,2 26
Tempat Terang
No Pengulangan Hari (kecepatan tumbuh dalam cm)
1 2 3 4 5 6 7
1 A 0 0,5 4 8 12,5 17 22
2 B 0 0,5 3,8 7 9,5 14 18
3 C 0 0,5 2 5,5 11 16 21
4 D 0 0,5 1,5 4,5 8,5 15 21
5 E 0 0,5 1,5 4 7,5 12 18
6 F - - - - - - -
7 G - - - - - - -
8 H - - - - - - -
Rata-rata 0 0,5 2,6 5,8 9,8 14,8 20
Tempat Gelap (perkembangan kecambah)
Hari Keterangan
1
Radikula kecambah mulai tumbuh ke bawah, belum terjadi
pertambahan tinggi batang kecambah
2
Testa kecambah (kulit biji) sudah terkelupas dan telah
dimulai pertumbuhan tinggi batang kecambah
3 Telah muncul kotiledon yang mulai terbuka dengan warna
12. kekuningan, plumula kecambah mulai muncul berwarna
kuning. Pertambahan tinggi batang (hipokotil) cukup
signifikan. Akar menancap makin kuat.
4
Epikotil kecambah mulai tumbuh, daun sejati mulai
membuka. Kotiledon terbuka secara bertahap. Kulit biji
terbuka secara sempurna.
5
Kotiledon telah membelah secara sempurna. Akar kecambah
belum kuat menopang kecambah. Plumula telah menjadi
daun sejati berwarna kuning. Epikotil bertambah panjang
secara signifikan.
6
Kotiledon mulai menyusut, daun kecambah makin melebar
warna kuning, namun belum siap digunakan untuk proses
fotosintesis. Kecambah belum siap untuk menjadi tumbuhan
dewasa.
7
Cadangan makanan pada kotiledon telah habis karena
digunakan untuk proses perkecambahan. Dengan semakin
dewasa kecambah, maka kotiledon akan gugur.
Tempat Terang (perkembangan kecambah)
Hari Keterangan
1
Radikula kecambah mulai tumbuh ke bawah, belum terjadi
pertambahan tinggi batang kecambah
2
Testa kecambah (kulit biji) sudah terkelupas dan telah
dimulai pertumbuhan tinggi batang kecambah
3
Telah muncul kotiledon yang mulai terbuka dengan warna
kehijauan, plumula kecambah mulai muncul berwarna hijau.
Pertambahan tinggi batang (hipokotil) belum signifikan.
Akar menancap makin kuat pada media tanam (kapas).
4
Epikotil kecambah mulai tumbuh, daun sejati mulai
membuka. Kotiledon terbuka secara bertahap. Kulit biji
terbuka secara sempurna.
5
Kotiledon telah membelah secara sempurna. Akar kecambah
sangat kuat menopang kecambah. Plumula telah menjadi
daun sejati. Epikotil bertambah panjang secara signifikan.
6 Kotiledon mulai menyusut, daun kecambah makin melebar
warna hijau untuk memaksimalkan proses fotosisntesis.
13. Kecambah semakin siap untuk menjadi tumbuhan dewasa.
7
Cadangan makanan pada kotiledon telah habis karena
digunakan untuk proses perkecambahan. Dengan semakin
dewasa kecambah, maka kotiledon akan gugur.
XI. Pembahasan
Dari 16 sampel percobaan yang ditanam, ada 6 sampel kacang
hijau yang tidak tumbuh. Diantaranya 3 kacang hijau berada di tempat
gelap dan 3 kacang hijau berada di tempat terang. Ini terjadi karena bisa
dipengaruhi berbagai faktor dalam dan luar yang sulit untuk diprediksi.
Namun, secara keseluruhan terlihat jelas perbedaan-perbedaan yang terjadi
pada sampel percobaan baik dari segi kecepatan tumbuh dan
perkembangannya. Untuk kecambah yang diletakkan pada tempat gelap,
kecepatan tumbuhnya lebih cepat dibandingkan dengan kecambah yang
tumbuh di tempat terang karena kecambah tersebut akan mencari sumber
cahaya agar dapat melakukan fotosintesis. Namun perkembangan
kecambahnya lambat seperti memiliki daun kecil dan tipis berwarna
kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak. Hal ini
terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan
mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.
Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang
terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Untuk kecambah yang diletakkan
pada tempat terang, kecepatan tumbuhnya lebih lambat dibandingkan
dengan kecambah yang tumbuh di tempat gelap karena kecambah tersebut
sudah cukup mendapatkan sinar sehingga perkembangannya yang lebih
optimal seperti memiliki daun yang tumbuh diantara kotiledon, cepat
menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Pada daun yang
mendapat cahaya matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah
gulanya banyak. Akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan
fotosintesis. Namun dalam eksperimen ini, ada sampel yang rata-rata
kecepatan tumbuhnya berbeda yaitu sampel pada hari keempat yang
terlihat bahwa kecambah tempat gelap lebih pendek dari kecambah tempat
14. terang. Ini bisa terjadi karena kelembapan wadah kecambah serta
kandungan air di dalamnya yang tidak sesuai di hari itu.
XII. Kesimpulan
Dari hasil eksperimen terdapat perbedaan kecepatan tumbuh dan
perkembangan kecambah kacang hijau, jadi dapat ditarik suatu kesimpulan
sebagai berikut:
1) H1 diterima yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan berpengaruh
terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”. Sedangkan H0
ditolak yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan
berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”.
2) H1 diterima yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan akan berpengaruh
terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”. Sedangkan H0
ditolak yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan
berpengaruh terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”.
15. Daftar Pustaka
Anonim. – . ”Pertumbuhan dan Perkembangan”.
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-
pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/html. diakses tanggal 16
Agustus 2013.
Anonim. - . “Pengaruh Faktor Luar Eksternal terhadap Pertumbuhan”.
http://budisma.web.id/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap-pertumbuhan-
tumbuhan.html. diakses tanggal 16 Agustus 2013.
Anonim. 2012 . “Kacang Hijau”. http://sativaamor.blogspot.com/2012/04/kacang-hijau.
html. diakses tanggal 16 Agustus 2013.