Dokumen tersebut memberikan panduan tentang karakteristik pelayan musik gereja yang ideal. Pelayan musik gereja ideal adalah orang yang melayani Allah dengan menggunakan bakat musik, memiliki pengetahuan Alkitab yang mendalam, dan fokus pada penyembahan Allah serta keselamatan jiwa jemaat bukan pada program atau prestasi pribadi. Pelayan musik gereja harus bekerja sama sebagai tim untuk melayani Allah dan jemaat.
2. Gereja yang tidak bernyanyi bukanlah gereja.- Karl
Barth
• Pelayan musik yang
diperlukan adalah yang
"ideal" bukan yang
sempurna. Yang ideal
memang bukanlah yang
sempurna. Kata "ideal"
berarti sesuai dengan
apa yang dikehendaki
atau yang dicita-citakan.
3. HAKIKAT PELAYAN MUSIK GEREJA
• Menjadi pelayan musik gereja
berarti menjadi orang yang
melayani Allah pada seksi
musik di dalam gereja
(ekklesia - persekutuan orang
percaya).
• Orang yang melayani musik
gereja adalah pelayan Allah
karena Kepala Gereja adalah
Kristus. Jadi siapa pun ia dalam
jajaran pelayanan di dalam
gereja (termasuk Pendeta dan
Presbiter lainnya) ditilik,
dinilai, dan diamati pertama-
tama berdasarkan sudut
pandang Allah.
4. Kolose 3:16 "dan sambil"
di ayat itu sebenarnya
bisa diartikan sebagai
"dengan", sehingga ayat
ini berbunyi: "ajarlah dan
tegurlah ... dengan
mazmur, puji-pujian dan
nyanyian rohani".
Efesus 5:18-19 pengarang
Efesus mengganti kata
ajar dan tegur menjadi
"berkata-katalah".
gereja memandang
nyanyian sebagai sarana
belajar dan mengajar
tentang Kristus.
5. Hal-hal apa saja yang diperlukan
oleh seorang yang disebut pelayan
itu:
6. • Pengertian yang mendalam
terhadap firman Allah (4:6)
• Memiliki relasi yang karib
dengan Allah
• Karakter Yang Terpuji (4:12)
1. Perkataan (Efesus 4:29)
2. Tingkah laku (Ams.8:13)
3. Kesetiaan (matius 25:21)
4. Kasih (Efesus 4:16)
5. Kesucian (1Pet.1:16)
• Profesional Dalam Karya
dan Pelayanan
• Siap Sedia Melakukan
Evaluasi Diri dan Antisipasi
7. Pelayan Musik Gereja Sebagai Penyembah Allah
Saat seorang pelayan sedang
menjalankan tugasnya maka ia
sedang mengerjakan dua dimensi
pelayanan baik yang bersifat
vertikal maupun horisontal.
Namun yang senantiasa menjadi
kelemahan di banyak gereja
adalah penekanan yang terlalu
berat pada dimensi horisontal.
Bagaimana pelayanan itu
menyenangkan mereka yang
duduk di bangku gereja. Padahal
dimensi vertikal adalah pelayanan
terhadap sang Kepala Gereja
sendiri sering kurang mendapat
perhatian.
• Pelayan Musik Gereja adalah
penyembah Allah. Dan saat
pelayan musik gereja sedang
menjalankan tugasnya maka ia
tidak hanya memandu atau
mengiringi lagu bagi jemaat
tetapi ia juga sedang menyembah
Allah bersama jemaat
• Penyembahan tidak saja
menghadirkan kuasa Allah dalam
ibadah tetapi juga membuat
ibadah tidak terpusat pada
manusia dan penampilan
manusia tetapi kepada Allah
• Jadi pelayan musik gereja tidak
dapat dikategorikan pelayan yang
melayani asal jadi karena ia
sedang melayani dua dimensi
yang sama-sama meminta
pertanggungjawaban.
8. Pelayan Musik Sebagai Tim Pelayanan
• Kita sadar bersama bahwa
kurangnya kesatuan dalam
gereja telah menjadi salah
satu penyebab mengapa
gereja tersebut tidak
mengalami kebangunan dan
pertumbuhan. Hal itu pun
berlaku bagi komisi musik
gereja. Bila kita merindukan
adanya pelayanan-pelayanan
yang semakin maju dan
semakin besar maka ada harga
yang harus dibayar pula yakni:
dituntut adanya sebuah
kesatuan yang besar pula.
Ketidaksatuan menjual
kredibilitas kita
9. Kesatuan diperlukan dalam kesatuan
tim sehingga saling melengkapi dan
saling menopang. Tidak ada yang
memegahkan diri. Bila satu sakit
semua sakit, dan bila satu dihormati
semua turut dihormati (I Kor 12).
10. Pelayan Musik Berorientasi Pada Jiwa
Bukan Program
• Dalam setiap kesempatan
pelayanan hendaknya seluruh
pelayan berpikir bahwa
pelayanannya menjadi satu
kesatuan dengan pemberita
Firman Allah untuk
menyelamatkan jiwa dan bukan
sekedar pemenuhan jadwal yang
telah ditetapkan
• Bila para pelayan musik gereja
berorientasi pada jiwa, maka
semua yang terlibat di dalamnya
tidak akan pernah merasa bila
mereka hanyalah pelayan
pelengkap dalam sebuah ibadah.
11. ”Sebab segala sesuatu adalah dari Dia,
dan oleh Dia, dan kepada Dia:Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-
lamanya” Roma 11:36
12. • Segala talenta
kemampuan bermusik
pemberian Cuma dari
Allah
• Maka segala bentuk
pelayan dilakukan
secara cuma2 bukan
beroriantasi kepada
uang..