1. MODEL IBADAH DAN UNSUR-UNSUR
IBADAH YANG BENAR
MAKALAH
Noferius Hia
20198616
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
2021/2022
Menggala, 1 Desember 2021
2. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Model Ibadah
1. Pengertian Model
2. Pengertian Ibadah
3. Pengertian Jemaat
C. Pandangan Alkitab Tentang Ibadah
1. Ibadah yang Sejati Menurut Rasul Paulus
a.Mempersembahkan Tubuh
b.Kudus dan Berkenan kepada Allah
c.Ibadah Sejati
D. Unsur-unsur Dalam Ibadah
1. Nyanyian/puji-pujian
2. Doa
3. Firman
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebanyakan orang Kristen beribadah secara rutin, baik secara personal
maupun secara bersama-sama, hal tersebut dilakukan karena ibadah yang
dilakukan memiliki makna yang penting dan sangat berguna bagi kehidupan.
Orang Kristen percaya bahwa ibadah kepada Allah adalah hal yang terutama dan
harus dilakukan oleh setiap umat yang percaya kepada-Nya. Akan tetapi, saat ini
kita menemukan dan menyaksikannya langsung bahwa ibadah seringkali
dilakukan secara kurang serius, mungkin karena banyak faktor. Tentu saja ini
menjadi dilematis. Ini semua kembali kepada diri masing-masing bagaimana kita
memaknai ibadah dalam hidup kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan model ibadah?
2. Apa unsur-unsur dalam ibadah?
3. Model ibadah manakah yang baik menurut Alkitab?
4. Bagaimana sikap kita dalam memahami model ibadah dalam gereja?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menerangkan kepada kita
teologi ibadah, terutama model ibadah dalam gereja.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Ibadah adalah salah satu bentuk aktualisasi diri manusia sebagai makhluk
spiritual yang percaya kepada Tuhan. Di dalam diri kita sebagai orang Kristen
terdapat kesadaran spiritual yang membuat kita memiliki kebutuhan untuk
membangun hubungan kepada Allah. Di dalam gereja ada bermacam-macam
bentuk dalam pelaksanaannya. Ditandai dengan adanya denominasi dan liturgi
yang sudah tentu berbeda satu dengan lainnya.
Dengan adanya berbagai denominasi-denominasi gereja yang berbeda-
beda, maka tata cara pelaksanaan ibadahnya sudah tentu berbeda pula.
B. Pengertian Model Ibadah
1. Pengertian Model
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata model adalah
pola (contoh, acuan, ragam dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan.1 Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa model adalah suatu
pola atau ragam dari sesuatu dengan tujuan memperoleh hasil.
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Prima Pena , Gitamedia Press (Jakarta).
6. 2. Pengertian Ibadah
Dalam KBBI, arti kata ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti
kepada Allah, yan didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya, ibadat.2 Sangat jelas bahwa ibadah merupakan suatu persekutuan
kepada Allah (persekutuan antara manusia dengan Allah) dan didasar dengan
ketaatan. Kata ketaatan berarti patuh dan menuruti apa yang diperintahkan oleh
Allah, tunduk kepada Allah, dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.
Menurut Abineno, ibadah adalah pertemuan antara Allah dengan jemaat,
dimana dalam pertemuan tersebut berlangsung semacam dialog; Allah berbicara,
jemaat menjawab; Allah memberi dan jemaat mengucap syukur; Allah
mengampuni, dan jemaat memuji nama-Nya.3
Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang
didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, secara
liturgi seperti: berdoa, memuji dan memberitakan firman Tuhan.
Jadi, dapat disimpulkan model ibadah yang benar adalah pola atau gaya
yang menjadi acuan terhadap pujian, penyembahan dan pemberitaan firman
Tuhan yang berdasarkan firman Tuhan. Juga menyatakan bakti kepada Allah yang
didasari ketaatan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2 Ibid. 334
3
Bahkoh Jatmiko, “Mencari Model Tata Ibadah dalam Gereja Kristen Nazarene di
Indonesia di Abad XXI” Jurnal Teologi Sanctum Domine. 4.
https://journal.sttni.ac.id/index.php/SDJT/article/download/41/36/ (diakses pada 6 Oktober 2021)
7. 3. Pengertian Jemaat
Dalam Perjanjian Baru ada suatu istilah dalam bahasa Yunani untuk
jemaat, yaitu “eklesia”, yang berarti “orang-orang yang dipanggil”. Asal katanya
berarti “memanggil”. Jadi, kata eklesia berarti suatu perhimpunan orang-orang
yang dipanggil (Rm. 8:30; I Kor. 1:9; Mat. 16:18).4
Dapat saya ambil kesimpulan bahwa jemaat telah dipanggil keluar dari
kegelapan, jemaat dipanggil dari dunia kepada Kristus. Artinya kita semua adalah
umat kepunyaan-Nya Kristus. Kristus adalah kepala jemaat dan kita manusia yang
percaya pada-Nya adalah jemaat-Nya.
C. Pandangan Alkitab tentang Ibadah
Dalam Alkitab, ada banyak sekali membahas tentang ibadah dan juga
model ibadah, mulai dari zaman Perjanjian Lama sampai zaman Perjanjian Baru.
Ada terdapat banyak sekali pembahasan ibadah.
Dalam pembahasan saya kali ini, saya akan membahas secara singkat saja
tentang ibadah ini. Pembahasan saya ini, saya dasari dari Roma 12:1, yaitu surat
rasul Paulus. Berikut adalah penjelasan tentang ibadah.
4 Dasar Yang Teguh. J. Wesley Brill. Kalam Hidup (Bandung: 2003). 268
8. 1. Ibadah yang Sejati menurut Rasul Paulus
Ibadah tidak dimulai dari luar diri manusia, akan tetapi ibadah dimulai dari
dalam diri kita sendiri. Ibadah yang sejati tentu berasal dari hati yang telah
dijamah kasih karunia, oleh Roh Kudus. Agar ibadah sejati ini dapat terjadi dalam
kehidupan kita, maka harus terjadi atau mengalami kelahiran rohani di dalam diri
kita yang paling dalam.
Dalam Roma 12:1 “Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah: itulah
ibadahmu yang sejati.” Ini adalah perkataan rasul Paulus kepada jemaat di Roma,
dalam ayat ini, rasul Paulus menasihatkan jemaat di Roma dalam hal beribadah
kepada Allah.
a. Mempersembahkan tubuh
Yang dimaksudkan rasul Paulus dalam ayat ini, yaitu bukan tubuh secara
fisik, melainkan perkataan, sikap, dan perilaku sehari-hari. Kita juga bisa
mengklaim bahwa maksud rasul Paulus dalam hal ini ialah hidup yang
berkualitas, hidup yang lebih baik daripada hidup kebanyakan orang yang tidak
percaya kepada Allah di sekeliling kita.
9. b. Kudus dan berkenan kepada Allah
Persembahan kepada Allah haruslah kudus. Yah, tentu saja karena Allah
adalah kudus. Maka hidup yang berkenan kepada Allah adalah hidup yang kudus,
hidup yang memiliki kualitas dan lebih baik daripada orang lain
Kita harus menjauhi hidup kita dari dosa, sebab itu adalah kenajisan di
hadapan Allah, sudah tentu tidak berkenan di hadapan-Nya. Ibadah kita harus
kudus artinya tidak bercela dan ibadah yang kita laksanakan harus berkenan
kepada Allah, juga bersifat memuliakan Allah.
c. Ibadah sejati
Ibadah adalah pengabdian. Apabila kita hubungkan dengan
kepercayaan/agama, maka ibadah merupakan pengbadian kepada Tuhan.
Pengabdian atau bakti kepada Allah melakukan semua perintah-Nya dengan
sebaik-baiknya.
Tuhan Yesus telah memberikan banyak perintah untuk kita lakukan
sebagai orang yang percaya kepada-Nya. Maka dari itu, untuk dapat mengabdi
kepada Allah kita harus melakukan semua perintah-Nya dengan segenap hati kita
dan dengan segenap kekuatan kita. Juga menjauhi segala larangan-Nya.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa ibadah sejati adalah hidup kita, yaitu
melakukan segala perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya
pada hari minggu saja, akan tetapi setiap hari.
10. D. Unsur-unsur dalam Ibadah
Berbicara tentang unsur-unsur dalam ibadah, berarti liturgi atau tata
ibadah, yang dijalankan di dalam gereja oleh jemaat Tuhan, yaitu orang Kristen di
dalam bersekutu dengan Tuhan. Berikut kita akan membahas beberap unsur
penting dalam Ibadah Kristen.
1. Nyanyian/puji-pujian
Unsur yang pertama dalam ibadah Kristen adalah nyanyian/puji-pujian.
Nyanyian adalah menaikan pujian kepada Tuhan dalam bentuk nyanyian, yaitu
lagu-lagu rohani atau mazmur. Pujian adalah ungkapan yang berupa nyanyian
yang memuliakan nama Tuhan karena kasih-Nya yang melimpah dalam setiap
kehidupan kita (Ibr. 13:15).
Paulus sendiri mengajarkan kepada jemaat di Efesus agar puji-pujian atau
nyanyian rohani menjadi salah satu hal yang penting dan harus ada di dalam
ibadah mereka. Efesus 5:19 “...dan berkata-katalah seorang kepada yang lain
dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.”
Bernyanyi dalam bahasa Yunani “Ado” (kata kerja) yang artinya
bernyanyi, karena merupakan kata kerja artinya menyanyikan.5 Dapat kita
simpulkan bahwa nyanyian merupakan suatu pujian kepada Tuhan, yaitu
mengagungkan nama-Nya, menyambah-Nya. Tentu saja bukan dengan bermain-
5 Sabda (OLB versi Indonesia) 5.10.00.03 (Efesus 5:19).
11. main, karena Allah tidak berkenan kepada nyanyian yang asal-asalkan dan tidak
sungguh-sungguh. Nyanyian kita kepada Tuhan harus dengan sungguh-sungguh
dari hati dan penuh dengan kerendahan hati.
Kehidupan orang-orang Kristen tidak sempurna apabila tidak disertai
dengan banyaknyan ucapan syukur. Ucapan syukur adalah hal yang sangat
penting dalam ajaran Alkitab. Maka dari hal itu, kita sebagai umat Kristen wajib
untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan memuji-Nya (Mzm. 92:2-4; Ef.
5:4,19; Kol. 3:15,17).6
Dari penjelasan di atas, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa
nyanyian/puji-pujian adalah unsur terpenting dalam ibadah umat Kristen. Yang
mana, melalui nyanyian kita memuji Tuhan. Melalui nyanyian juga kita menaikan
ucapan syukur kita kepada Allah atas kasih-Nya kepada kita melalui lagu-lagu
rohani.
Dalam hal ini juga, sekaligus mengajarkan kita bahwa kita patut mengucap
syukur kepada Allah dengan tidak putus-putus (I Tes. 2:13). Pujian kita kepada
Allah akan memenuhi hati kita dengan sukacita yang terus-menerus di dalam
Tuhan.
2. Doa
Berdoa adalah persekutuan antara pribadi dengan pribadi, antara manusia
dengan Allah, yaitu manusia yang diterima Allah oleh karena telah menjadikan
6 Dasar Yang Teguh. J. Wesley Brill. Kalam Hidup (Bandung: 2003). 258
12. Yesus Kristus Juruselamatnya dan penebusnya. Dalam doa termasuk:
meninggikan dan menyembah Allah, mengucap syukur dan mengaku dosa kepada
Allah, memohon sesuatu dari Allah, serta bersekutu dengan Allah.7
Berdoa adalah komunikasi kepada antara manusia kepada Allah. Dimana
di dalam doa, kita sebagai manusia berkomunikasi kepada Allah, meminta kepada
Allah. Berdoa adalah mengucapkan permohonan (harapan, permintaan) kepada
Tuhan.
Jadi, dalam pengertian ini saya dapat menyimpalkan bahwa model ibadah
yang baik adalah harus didasari dengan doa dalam persekutuan (Kis. 1:14; 1 Tim.
2:1).
Menurut saya, doa adalah nafas dari manusia. Karena doa adalah
komunikasi kepada Allah. Kita berkomunikasi kepada Allah tanpa menggunakan
media atau alat komunikasi. Kita umat Kristen patut berdoa supaya Allah
dipermuliakan Matius 6:9.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa di dalam ibadah, doa adalah salah satu
unsur yang tidak dapat dipisahkan atau ditiadakan. Sebab dengan doa kita sebagai
umat Kristen berkomunikasi dengan Tuhan.
Dengan doa juga kita bisa mendoakan orang lain. dengan doa kita bisa
mendoakan yang terbaik untuk kehidupan kita dan untuk gereja kita juga
tentunya.
7 Ibid. 242
13. Jadi, kita sebagai umat Kristen marilah kita mendasari ibadah kita dengan
terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan. Meminta jamahan dan kehadiran Tuhan
dalam ibadah kita.
3. Firman
Pemberitaan firman merupakan model ibadah yang benar. Karena
pemberitaan firman Tuhan sangat penting. Karena tujuan dalam persekutuan,
yaitu mendengarkan firman Tuhan.
Dalam pemberitaan firman Tuhan ini terdiri dari pembacaan ayat Alkitab
dan penjelasan dari ayat tersebut, kita mengenalnya dengan istilah khotbah.8
Dengan pemberitaan firman Tuhan, maka kita menerima pengajaran dari hamba-
Nya. Dari pemberitaan firman Tuhan jemaat bisa mendapat pesan dari Tuhan,
yang mana bisa menguatkan, menghibur, dan juga menegur kesalahan.
Maka dapat kita ambil kesimpulan, dari pemberitaan firman Tuhan ini
jemaat ataupun kita bisa mengalami pertumbuhan iman kepada Allah. Sebab
Alkitab sendiri mengatakan bahwa iman tumbuh akan pendengaran firman Tuhan
Roma 10:17. Di sini rasul Paulus mengajarkan kepada orang-orang di Roma pada
saat itu, bahwa iman tumbuh dari pendengaran, yaitu pendengaran akan firman
Tuhan.
Menurut saya, inilah yang merupakan puncak dalam ibadah orang Kristen,
yaitu pendengaran firman Tuhan yang disampaikan oleh gembala di gereja
8 https://rubrikkristen.com/7-unsur-ibadah-kristen-menurut-alkitab-dan-maknanya/2/
(Diakses: Tanggal 30 November 2021. Pukul 19:26).
14. tersebut. Dengan tujuan, yaitu agar jemaat mengatahui kehendak dan juga
larangan dari Tuhan.
Jadi, dalam hal ini, gembala yang memiliki peran penting dan juga
tanggung jawab yang besar. Jika unsur yang sebelumnya adalah dari manusia
kepada Tuhan, maka pada unsur ini adalah dari Tuhan kepada manusia. Karena
firman adalah berasal dari Tuhan, dan yang mendengarkan firman Tuhan adalah
manusia, yaitu jemaat.
Jadi, dari ketiga hal di atas. Dapat disimpulkan bahwa model ibadah yang
benar adalah ibadah yang menerapkan pujian penyembahan kepada Allah, yaitu
bermazmur bagi Allah karena kasih-Nya.
Model ibadah yang baik juga adalah ibadah yang selalu melandasi ibadah
dengan berdoa, yaitu berserah kepada Allah. juga pemberitaan firman Tuhan.
Firman Tuhan merupakan tujuan/inti dalam setiap ibadah atau persekutuan
umat Kristiani. Sebab dengan firman, manusia bisa mengerti apa yang
dikehendaki oleh Allah dan juga bisa mengetahui apa larangan-Nya, yaitu kita
mengikuti kehendak-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model ibadah, yaitu pola atau gaya yang menjadi acuan terhadap unsur-
unsur ibadah umat Kristen, yaitu pujian, doa, dan firman Tuhan. Model ibadah
yang benar, yaitu mempersembahkan seluruh tubuh kita kepada Tuhan sebagai
persembahan yang sejati dan berkenan kepada Tuhan.
Sikap yang baik dalam ibadah, yaitu mengikuti seluruh unsur-unsur
ataupun liturgi dalam gereja tersebut, yaitu menaikan pujian, berdoa, dan fokus
dalam pendengaran akan firman Tuhan yang menjadi tujuan ibadah.
Sehingga dengan ini, kita sebagai jemaat bisa beribadah dengan baik
kepada Tuhan dengan persekutuan, maka yakinlah kita datang ke gereja dengan
hati yang sukacita, maka pulang juga kita akan mendapatkan berkat.
B. Kritik/saran
Dalam penulisan makalh ini, apabila ada kesalahan dan kata-kata yang
tidak dimengerti, saya sebagai penulis, saya minta maaf kepada suadara-saudari
yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.
16. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Alkitab LAI. 2019
Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gitamedia Press (Jakarta).
Bahkoh Jatmiko, “Mencari Model Tata Ibadah dalam Gereja Kristen Nazarene di
Indonesia di Abad XXI” Jurnal Teologi Sanctum Domine. 4.
https://journal.sttni.ac.id/index.php/SDJT/article/download/41/36/
J. Brill Wesley. Dasar Yang Teguh. Kalam Hidup (Bandung: 2003).
Sumber Internet:
https://rubrikkristen.com/7-unsur-ibadah-kristen-menurut-alkitab-dan-maknanya/2/
sumber lainnya:
Sabda (OLB versi Indonesia) 5.10.00.03