SlideShare a Scribd company logo
1 of 128
Oleh Kelompok 2 Kelas I:
1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M,Ec
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN,
DAN HARGA PASAR
* Ardiyansyah Prawirautama Ali 1222200113
* Muhamad Anggit Nur Ardhian 1222200111
* Yunia Six Putri Hermanto 1222200115
* Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan
jumlah uang tertentu.Barang dan jasa memiliki nilai dan guna.
Namun barang juga terbatas ketersediaannya,semakin
berguna semakin langka maka harga barang semakin mahal.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak,yaitu pihak
yang memiliki dan bersedia untuk menawarkan serta pihak
yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
Beberapa fungsi harga,yaitu:
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yg
diminta
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi
kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga
barang dan jasa tersebut. Jadi harga akan bertugas “to cut off demond”.
3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan
pemakaian.
Alat-alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul-betul dapat
menguntungkan
dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat
tsb.
4. Harga juga merupakan pembentukan pendapatan berupa upah, bunga modal,
serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli
bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada
tingkatan harga tertentu
TEORI PERMINTAA
Permintaan timbul karena barag dan jasa memiliki “nilai”. Dan
tidak setiap keinginankonsumen bisa terwujud karena tergantung
apakah permintaanya dapat terealisasi dalam transaksi atau tidak.
Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah
keinginan konsumen untuk membeli atau menukar barang dan
jasa tersebut.Maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
4.
5.
Beberapa penjelasan lebih lanjut dari teori
permintaan:
Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang
yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang
ada padanya pada tingkatan harga tertentu
2. Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang
3. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu
berlainan
Permintaan tersebut berlaku pada waktu
tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan
Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
Permintaan barang atau jasa juga ditentukan oleh jenis
barang,situasi,kondisi,dan waktu.Dengan demikian,faktor-
faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang
dipengaruhi oleh beberapa faktor,antaralain:
1. Harga barang itu sendiri
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasil konsumen
9. Waktu atau tempat
* Merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga
terhadap jumlah barang ‘’jika harga turun maka perminaan
barang akan naik,jika harga naik maka permintaan turun’’.
Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh harga barang itu
sendiri.Pada intinya permintaan terhadap suatu barang akan
naik apabila harganya turun dan sebaliknya.kesimpulannya:
1.
2.
Naiknya harga akan mengakibatkan berkurangnya jumlah
pembeli dan kecenderungan konsumen untuk mengurangi
jumlah pembelinya karena konsumen tersebut
menggantinya dengan yang lain
Turunnya harga mendorong konsumen memperbesar
pembelinya,juga mendorong bertambahnya konsumen baru
yang sanggup untuk membeli barang tersebut.
* Kurva permintaan merupakan tempat titik-titik
yang masing masing menggambarkan tingkat
maksimal pembelian pada harga tertentu,dengan
ceteris paribus serta bisa dibilang analisisnya
tetap memperhatikan waktu
tabel di bawah menggambarkan hukum
per
1.
Ada dua hal lagi yang diduga keras sebagai pengecualian
terhadap hukum permintaan
Barang gengsi (prestige goods) dimana jika harga barang
ini naik maka permintaan semakin naik
2. Pengaruh harapan yang dinamis (dynamic expectational
effects) harga barang turun maka permintaan turun
* Penawaran adalah hubungan antara harga
dengan kuantitas untuk setiap unit waktu
yang akan dijual oleh penjual.Kurva
penawaran memiliki bentuk dari kiri bawah
ke kanan atas ini memiliki arti semakin
tinggi harga jual suatu barang akan semakin
banyak jumlah yg ditawarkan.
* ‘’jika harga suatu barang atau jasa naik maka
jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah dan sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yg ditawarkan akan
berkurang dengan anggapan ceteris paribus.’’
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB III
ELASTISITAS
Oleh Kelompok 2 Kelas I
1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
ELASTISITAS
Nama
Kelompok
1.
2.
3.
Muhamad Anggit N.A
1222200111
Ardiyansyah Prawirautama Ali
1222200113
Yunia Six Putri Hermanto
1222200115
CONTENTS
1.
2.
3.
4.
PENGERTIAN
ELASTISITAS
ELASRISITAS
PERMINTAAN
Elastisitas Silang (Cross
Elasticity)
ELASTISITAS PENDAPATAN
(INCOME ELASTICITY)
01 PENGERTIAN
ELASTISITAS
mengukur respon atau reaksi
dalam teori ekonomi disebut
dengan elastisitas. Semakin
elastis sifat permintaannya
semakin besar sebaliknya
Semakin tidak elastis sifat
permintaannya semakin kecil
responnya.
02 ELASRISITAS
PERMINTAAN
3.2.2 Cara Mengukur Tingkat Elastisitas
mengukur Tingkat elastisitas permintaan maupun
penawaran diukur dengan cara yang sama yaitu :
a. Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
memperbandingkan persentase perubahan harga
dengan presentase perubahan yang diminta atau
yang ditawarkan. Arc elasticity ini mengukur
respons perubahan jumlah barang yang diminta
karena adanya perubahan harga
b. Point Elasticity
pendekatan ini menghitung Tingkat elastisitas
dengan waktu titik yang terdapat pada kurva
permintaan atau penawaran.
3.2.1 Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang
ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic; (2) elastis;
(3) unitary elastic, (4) inelastis; (5) perfect inelastic.
Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya:
.1 Jika koefisien elastisitas tak terhingga (w ) maka
elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat
elastis).
.2 Jika koefisien elastisitas > 1maka elastisitasnya
disebut elastis. E d> L
3. jika koefisien elastisitas <1maka elastisitasnya
disebut inelastis.=Ed<!
4. jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya
disebut unitary elastic. - E d=1
5. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya
03 Elastisitas Silang (Cross
Elasticity)
elastisitas permintaan silang
mengukur sampai Berapa jauh
berbagai barang berhubungan satu
sama lain.
04 ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME
ELASTICITY)
elastisitas pendapatan adalah elastisitas
yang menunjukkan tingkat kepekaan dari
perubahan jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan. konsep
elastisitas pendapatan ini dengan asumsi
bahwa setiap orang akan menambah atau
mengurangi pembelian barang bila
pendapatannya berubah.
THANK
YOU
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB V
PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN
CARDINAL DAN ORDINAL
Oleh Kelompok 2 Kelas I
1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 1 7 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Perilaku
Konsumen
Nama Kelompok
Muhamad Anggit Nur
Ardhian
1222200111
Yunia Six Putri Hermanto
1222200115
Ardiyansyah Prawirautama
Ali
1222200113
4.1 BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN
PERILAKU KONSUMEN
kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder termasuk kebutuhan pokok pada
umumnya ialah makanan pakaian Perumahan dan ada yang menambahkan
dengan kesehatan dengan kebutuhan diluar kebutuhan pokok ini termasuk
kebutuhan sekunder untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini
diperlukan barang dan jasa
NILAI
NILAI
Nilai barang dapat dibedakan menjadi :
a. nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah
kesanggupan suatu barang dan jasa untuk
memenuhi keperluan manusia sebagai contoh
beras atau nasi dapat memenuhi kebutuhan
akan makanan
b. nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang
diberikan oleh seseorang kepada suatu barang
yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi :
a. nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan
barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan
dengan barang dan jasa lain.
b. nilai pertukaran subjektif yaitu arti yang
diberikan oleh seorang kepada suatu barang dan
jasa bertalian dengan kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
PEMENUHAN KEPUASAN
Hukum Gossen I :
jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus maka kenikmatannya
akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya datang kekenyangan atau
kejenuhan
Hukum Gosen II :
tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya
semua kebutuhannya tersebut dibuatkan dengan seimbang berdasarkan
pendapat go-send ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan Marginal
Utility
4.2 PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU
KONSUMEN
Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan
perilaku konsumen di pasar barang.
dalam kerangka utilitas dapat diukur secara Absolut dengan menggunakan unit
pengukuran yang disebut dengan util misalkan segelas es krim mempunyai 100
bagi seorang konsumen apabila ia menghabiskan 2 gelas ia akan mendapat
daya guna lebih besar dari 100 util.
Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini adalah :
a. Cardinal aproach.
b. Ordinal aproach.
4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU &
TU)
1. Guna Batas (MU)
guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki
oleh orang tersebut menurut hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang
sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang
terakhir semakin kecil.
2. Guna Total (TU)
guna total atau total utility ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengkonsumsi
berbagai jumlah barang guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi
semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik
maksimum maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total gunanya akan
menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut
4.3.2. Asumsi (Anggapan) dalam Teori
Cardinal
Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu
(1) utility bisa diukur dengan uang;
2) berlakunya Hukum Gossen (Low of Diminishing Marginal Utility), yaitu bahwa semakin banyak suatu barang
dikonsumsik, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun;
(3) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimal.
1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi
barang/jasa dapat dihitung secara numerik. Misalkan, total utility seseorang mengonsumsi satu buah mangga
adalah sebesar sepuluh dan jika mengonsumsi dua buah total unlity-nya sebesar delapan belas, dan
seterusnya
2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
3. Konsumen Bersifat Rasional
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum. Setiap
konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna maksimum.
4.3.3 Kritik Pada Pendekatan
1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang
memberikan penilaian Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila
barang tersebut mempunyai daya guna baginya.
2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria
pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang
tetap.Cardinal
Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang
lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai
berikut:
TU2 (sesudah tambahan)- TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX atau (TUx+1)-(TUx) = MUx
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun
karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turunan
pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga
dikatakan nilai X dan turunan pertama dan MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal.
4.3.4 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula
(1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan
(2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula
(1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan
(2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
4.3.6 Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli
Konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi
barang yang dibeli. Hal ini disebabkan
1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan
mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya
tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang.
Kedua efek ini saling memperkuat bila barang yang dibeli konsumen tersebut adalah barang
normal.
4.4. INDIFFERENCE CURVE APPROACH
4.4.1. Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa
kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik.
2 Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka
marginal utility dari uang akan berubah.
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori indifference memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
c. Utility dinyatakan secara ordinal.
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility).
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
f. Consistency and transitity of choice.
Secara rasional, utilitas konsumen akan meningkat jika jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan bertindak
secara rasional, yaitu dengan jumlah uang yang dimiliki ingin mendapatkan utilitas yang maksimum.
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Substitution
3. Sifat-Sifat Indifference Curve
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan
dikurangi Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin
berkurang.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
4.4.2. Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yang ada
pada curve indifference maka perlu diketahui kombinasi-kombinasi yang mana yang dapat dicapai oleh konsumen berdasarkan batasan
penghasilannya.
4.4.3. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference
dengan kurval anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat.
4.4.4. Perubahan Utilitas Konsumen
Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini 1. Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang
Jika harga barang Xnaik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka
garis anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeser ke kanan.
4.4.5. Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta. Jika dimisalkan harga barang X mengalami
penurunan sedangkan harga barang Y tetap, maka BL akan berubah dari BL ke BL1 ke BL2.
4.4.6. Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Bagaimana jika yang berubah sekarang bukan tingkat harga, melainkan tingkat pendapatan? Sebagaimana telah dipaparkan di bab
terdahulu, permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan (the demand curve) tergantung apakah tingkat pendapatan naik atau turun.
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta
(Ernest Engel adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi.
4.4.7. Bentuk Indifference Curve
Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung
BAB V PERILAKU PRODUSEN
Tahapan dalam Fungsi Produksi
Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi
penggunaan faktor produksi.
Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP).
Tahap II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau
pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga
terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan
(input) diubah menjadi output.
Iso-biaya (Isocost)
Pengertian Isocost
Iso-biaya (Isocost) adalah:"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi
yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu".
Bentuk Isoquant Lain
Bentuk Isoquant yang Linier Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna.
Bentuk Isoquant yang berupa huruf I seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor.
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor
produksi bersifat variabel
Isoquant
1. Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasiteknis antara dua input yang bervariabelyang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu".
2. Sifat dari Kurva Isoquant
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference,yaitu:
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
C. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva
isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
TERIMA
KASIH
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB VI
PERILAKU PRODUSEN
Oleh Kelompok 2 Kelas I:
1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Muhamad Anggit
Nur Ardhian
1222200111
Yunia Six Putri
Hermanto
1222200115
ANGGOTA KELOMPOK
Ardiyansyah
Prawirautama Ali
1222200113
PENGERTIAN PERILAKU PRODUKSI
Produksi adalah transformasi atau pengubahan
faktor produksi menjadi barang produksi atau
suatu proses di mana masukan (input) diubah
menjadi output.
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai
suatu tindakan seorang produsen untuk
mendapatkan keuntungan yang semaksimum
mungkin dengan menggunakan beberapa input
yang dimilikinya.
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES
PRODUKSI
Dalam proses produksi terdapat dua jangka
waktu yaitu jangka panjang dan jangka
pendek. Ukuran jangka waktu tidak sama
antara industri satu dengan lainnya. Akan
tetapi teori ekonomi jangka pendek dan
jangka panjang tidak hanya berdasarkan
waktu melainkan apakah produsen tersebut
dapat mengubah faktor produksi yang ia
gunakan atau tidak.
what you want to what you want to
Q = a + bX
Q = a + b1X +
b2X²
Q = a + b1X +
b2X² + b3X³
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi merupakan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan
dalam proses produksi. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah
barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan.
fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut
Q = F(C,L,B,S) Q=Output, C=Capital, L=Labor,
B=Bahan Baku, S=Skill
Hukum Tambahan
Hasil yang Semakin
Berkurang
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
Dalam hubungan jangka pendek, di
mana satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor-faktor
produksi lainnya tetap, akan
dijumpai suatu kenaikan produksi
total apabila kita menambah
faktor produksi variabel itu secara
terus menerus
Hubungan antara
TP, AP, MP
Jika AP semakin bertambah
maka MP >AP, Jika AP
maximum maka MP
= AP, Jika AP semakin
berkurang, maka MP < AP
(nol). Tahap III ditandai dari TP
yang mulai
Tahapan dalam
Fungsi Produksi
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di
mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel.
Untuk menjelaskan produksi jangka panjang
secara rinci, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.Isoquant
2.Iso-biaya (Isocost)
3.Ekuilibrium Produsen
Pengertian
Kurva
Isoquant
Kurva yang
menunjukkan
berbagai kemungkinan
kombinasi teknis
antara dua input
yang bervariabel
untuk menghasilkan
suatu tingkat output
tertentu
Sifat dari
Kurva
Isoquant
a.Cembung ke arah titik origin
b.Menurun dari kiri atas ke
kanan bawah
c.Kurva isoquant yang
terletak di kanan atas
menunjukkan jumlah
produksi yang lebih banyak
d.Antara kurva yang satu
dengan lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling
bersinggungan
Marginal Rate
Technical of
Substitution
MRTS merupakan
sejumlah faktor X yang
harus dikompensasi
oleh tambahan faktor
Y sehingga tingkat
output tidak berubah
ISOQUANT
PENGERTIAN ISOCOST
Kurva yang menunjukkan keduduan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor
produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah
anggaran tertentu
PERUBAHAN ISOCOST
Kurva isocost dapat berubah disebabkan:
• Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang
lainnya tetap
• Harga faktor produksi kapitak turun atau naik sedang
lainnya tetap
• Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau
bertambah
ISOCOST
Ekualibrium produsen
bisa diartikan sebagai
"suatu keadaan
seimbang di mana
produsen mendapat
keuntungan
maksimum dan tidak
ada dorongan untuk
mengubah-ubah
tingkat produksi atau
dalam penggunaan
faktor- faktor
produksinya"
EKUALIBRIUM PRODUSEN
Thank you!
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI
Oleh Kelompok 2 Kelas I
1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
NAMA KELOMPOK:
Ardiansyah Prawirautama
Ali 1222200113
Yunia Six Putri
Hermanto 1222200115
Muhammad Anggit Nur
Ardhian 1222200111
Pengertian
Monopoli
Kata monopoli sendiri, berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kaya monos yaitu sendiri serta polein yang artinya ialah
penjual.
Dari akar kata monopoli tersebut, istilah monopoli pun dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana hanya ada satu
penjual yang memasok ataupun menawarkan suatu barang maupun jasa-jasa tertentu.
Istilah monopoli juga dapat diartikan sebagai keadaan, di mana suatu bisnis dikuasai hanya oleh satu perusahaan atau pasar
saja dan perusahaan atau pasar tersebut tidak memiliki pesaing.
Pada umumnya, produk maupun jasa yang berasal dari perusahaan monopoli merupakan produk yang menjadi salah
satu kebutuhan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian monopoli didefinisikan sebagai pengadaan barang dagangan
tertentu baik itu di pasar lokal maupun nasional dan sekurang-kurangnya sepertiga dari pasar tersebut dikuasai oleh orang
maupun satu kelompok. Sehingga, harga dari barang dapat dikendalikan.
Monopoli juga dapat diartikan sebagai keadaan bisnis yang dipegang secara penuh hanya oleh satu perusahaan saja.
Hal tersebut dapat terjadi karena hanya perusahaan tersebutlah yang memiliki pelayanan yang dibutuhkan oleh banyak
orang. Sehingga, menjadikan perusahaan tersebut tidak memiliki kompetitor lain.
Dengan melakukan praktik monopoli, maka perusahaan pun dapat mengambil keuntungan secara maksimal.
Pengertian Pasar
Monopoli
Pada kegiatan monopoli, hadirlah pasar monopoli. Pasar monopoli merupakan suatu bentuk di mana ada penjual tunggal
yang menguasai pasar, penjual tersebut berkuasa untuk menentukan harga serta tidak memiliki barang sejenis yang
hampir sama.
Pada pasar monopoli tersebut, tidak ada barang lain yang sejenis serta tidak ada pesaing atau kompetitor. Penjual yang
ada di pasar monopoli, disebut sebagai monopolis. Sebagai monopolis, mereka memiliki kekuasaan untuk menentukan
harga.
Karena berkuasa, monopolis pun disebut pula sebagai penentu harga atau price maker. Seorang monopolis, dapat
mengurangi serta menaikan harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi oleh perusahaan.
Semakin sedikit barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka semakin mahal pula harga barang tersebut dan
begitu pula sebaliknya.
Meskipun begitu, penjual juga memiliki keterbatasan dalam menentukan harga. Jika penetapan harga terlalu mahal, maka
orang pun akan menunda melakukan pembelian barang.
Konsumen juga akan berusaha mencari atau membuat barang-barang substitusi atau pengganti dari produk tersebut
atau bahkan, konsumen akan mencari barang di pasar gelap karena mencari barang yang tersedia dan harga yang
murah.
Penyebab Terjadinya Tindakan
Monopoli
Mengapa tindakan monopoli bisa terjadi? Ada beberapa penyebab mengapa tindakan monopoli ini
bisa terjadi hingga menyebabkan persaingan tidak sehat antar perusahaan atau pedagang.
Berikut penjelasannya.
1. Monopoly by Nature
Penyebab pertama terjadinya monopoli ialah secara alamiah. Seperti ketika ada suatu
perusahaan yang berlokasi dekat dengan sumber daya yang digunakan.
Maka letak geografis maupun iklim dari lokasi tersebut juga akan mendukung
perusahaan tersebut untuk menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan
produk serta jasanya.
2. Monopoly by Law
Penyebab kedua adalah karena peraturan atau undang-undang yang berlaku di suatu
negara. Hal
kebutuha
n
tersebut ditujukan guna membuat suatu produk maupun jasa berkaitan
dengan masyarakat, sehingga harga dapat dikendalikan oleh pemerintah.
3. Monopoly by license
Penyebab ketiga dari adanya kegiatan monopoli, ialah karena suatu perusahaan memiliki
hak paten atas kekayaan intelektual yang dimiliki perusahaan tersebut, contohnya seperti
perusahaan Microsoft dan Google.
Dari pengertian di atas, maka ada beberapa karakteristik atau ciri umum untuk
mengidentifikasi perusahaan monopoli. Berikut penjelasannya.
1. Hanya Terdapat Satu Pemasok atau Satu Perusahaan Saja
Ciri pertama ini, tentu adalah ciri dari monopoli yang paling mudah diidentifikasi. Ketika
perusahaan melakukan monopoli, maka perusahaan tersebut akan menjadi satu-satunya
pemasok barang atau produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Artinya, perusahaan tersebut menguasai sumber daya sepenuhnya, sehingga hanya
perusahaan tersebut saja yang mampu membuat produk atau barang tersebut.
2. Tidak Ada Barang Pengganti atau Substitusi
Karena tidak ada pemasok atau perusahaan lain, maka konsumen pun tidak memiliki alternatif
barang lain, ketika suatu barang kosong. Sehingga, tidak ada barang pengganti atau substitusi
yang dapat dipilih oleh konsumen.
3. Price Maker
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perusahaan yang melakukan kegiatan
monopoli mendapatkan keuntungan yang besar dari hasil kewenangan yang mereka miliki,
yaitu dapat bebas menentukan harga dari suatu produk dan menentukan harga dengan bebas,
sehingga ciri ketiga dari monopoli ialah price maker atau pembuat harga.
4. Calon Pendatang Baru, akan Kesulitan untuk Memasuki Pasar
Ciri keempat dari monopoli, ialah para pendatang baru yang akan memasuki pasar akan menemui banyak
hambatan.
Hal tersebut dikarenakan ketiga ciri dari monopoli sebelumnya, yaitu perusahaan dapat bebas menentukan
harga produknya sendiri serta konsumen pun telah terbiasa untuk tidak memiliki pilihan, kecuali membeli
produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut.
5. Memiliki Sedikit Anggaran Iklan
Perusahaan yang melakukan monopoli, pada umumnya memiliki anggaran dalam pemasaran dan beriklan yang
relatif kecil.
6. Menimbulkan Ketidakadilan
Praktik monopoli yang terjadi, dapat menimbulkan ketidakadilan serta kerugian bagi masyarakat.
1. Merugikan Konsumen
Seperti yang dijelaskan pada pengertian monopoli, karena praktek monopoli, konsumen menjadi tidak
memiliki alternatif produk lainnya selain produk serta jasa yang telah disediakan oleh perusahaan yang
melakukan monopoli tersebut.
Akibatnya, konsumen pun merasa enggan untuk membeli produk serta jasa tersebut, karena harga yang
dibandrol oleh perusahaan terkadang naik hingga dinilai tidak masuk akal oleh konsumen.
Namun, karena perusahaan tersebut melakukan monopoli, perusahaan tersebut pun tidak merasa takut
akan kehilangan konsumen, dan perusahaan bisa memberikan pelayanan yang kurang optimal hingga
menyebabkan konsumen merugi.
2. Memicu Kehadiran Pasar Gelap
Pasar monopoli memiliki kekurangan yang kedua, yaitu dapat memicu kemunculan pasar gelap. Di mana
pasar gelap tersebut, akan menjual produk serupa dengan perusahaan monopoli, tetapi dijual atau
didapatkan dengan cara ilegal.
Pasar gelap membuat konsumen, mendapatkan produk serta jasa dengan harga yang lebih terjangkau
apabila dibandingkan dengan pasar monopoli, sehingga tidak jarang pula konsumen lebih memilih
membeli barang kebutuhannya di pasar gelap.
3. Memerlukan Biaya yang Besar
Kekurangan terakhir yang disebabkan oleh monopoli ialah memerlukan biaya yang besar. Suatu
perusahaan yang ingin melakukan monopoli, maka ia harus memiliki biaya yang cukup besar, sehingga
perusahaan tersebut terus mampu melakukan monopoli pasar dengan menggunakan teknologi-teknologi
terbaru sesuai dengan perkembangan zaman.
Berikut beberapa keuntungan pasar monopoli.
1. Rendahnya Tingkat Kompetisi
Perusahaan yang ada dalam pasar monopoli, memiliki tingkat kompetisi yang cukup rendah.
2. Leluasa Memasang Tarif Harga
Sebagai pemasok satu-satunya, maka perusahaan pun tidak akan takut kehilangan konsumen meskipun
memberikan harga tinggi hingga dinilai tidak masuk akal.
3. Inovasi Berkelanjutan
Perusahaan yang terlibat dalam aktivitas monopoli tersebut, akan terus melakukan peningkatan inovasi
serta kreativitas, agar konsumen merasa tetap puas serta bersikap loyal pada perusahaan.
4. Efisiensi Kegiatan Operasional Perusahaan
Karena tidak memiliki kompetitor, maka perusahaan yang melakukan monopoli pun dapat menjalankan
operasionalnya dengan lebih efisien, selain itu perusahaan juga akan lebih leluasa dalam mengembangkan ide
maupun inovasi yang dibutuhkan tanpa adanya gangguan dari pesaing lainnya.
Ada beberapa alasan yang membuat suatu perusahaan dapat melakukan monopoli, di antaranya ialah
sebagai berikut. 1.Perusahaan tersebut telah menguasai bahan mentah atau raw material yang dibutuhkan
oleh banyak konsumen dan menjadi salah satu bahan pokok yang selalu dicari oleh orang.
2.Perusahaan yang melakukan monopoli, memiliki teknik produksi maupun cara produksi yang tidak dimiliki
oleh
perusahaan atau kelompok lain. Sehingga mudah bagi perusahaan tersebut, untuk mengolah dan
memanfaatkan teknik produksi dengan baik demi menghasilkan suatu produk tertentu.
3.Perusahaan memiliki hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah, contohnya seperti hak paten atas
penemuan tertentu maupun lisensi. Contohnya adalah hak paten yang dimiliki oleh Facebook ataupun
Microsoft.
4.Perusahaan yang akan melakukan monopoli, memiliki biaya modal yang cukup besar. Contohnya seperti
gabungan
dari beberapa perusahaan, atau perusahaan obat yang membeli perusahaan lain atau melakukan
konsolidasi dengan perusahaan lain untuk dapat menguasai pasar.
5.Perusahaan yang terlibat dalam pasar monopoli, umumnya memiliki prestasi maupun keahlian unik
tertentu dan
keahlian tersebut tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Contohnya adalah bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan startup, perusahaan startup umumnya memiliki teknologi canggih, seperti artificial
intelligence yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya.
6.Perusahaan yang terlibat dalam pasar monopoli, umumnya merupakan perusahaan yang telah berdiri
lama dan
terlalu besar. Sehingga perusahaan tersebut pun menguasai hulu hingga hilir serta membentuk suatu
ekosistem yang sulit untuk dimasuki oleh pemain-pemain baru.
7.Perusahaan dapat melakukan monopoli, karena adanya keterbatasan pasar sekaligus sifat alamiah
yang dimiliki oleh industri.
A.Adanya penetapan harga pasar yang sangat rendah untuk menghalangi pesaing baru masuk
pasar monopoli.
B.Adanya kepemilikan hak paten dan hak cipta terhadap pasar tersebut Hak paten ini sangat
penting karena tanpa adanya hak kepemilikan suatu perusahaan akan sulit atau bahkan tidak
dapat memasuki pasar monopoli.
c. Terdapat pengawasan yang ketat terhadap semua agen pemasaran dan distribusi
sehingga perusahaan pendatang sulit untuk masuk. Hal ini dilakukan untuk menghambat
para pendatang baru yang bersaing agar tidak bisa mengambil konsumen dari pasar
monopoli
d. Terdapat skala ekonomi yang sangat besar yang dimiliki oleh perusahaan pemegang
monopoli. Dengan memiliki skala ekonomi yang besar maka produksinya menjadi sangat
efisien.
e. Memiliki sumber daya yang unik. Contoh nyatanya adalah PT Freeport di Papua yang
memiliki sumber daya tembaga, emas, dan perak. Perusahaan ini memiliki sumber daya
manusia, teknologi, dan pengalaman yang sulit dimiliki oleh perusahaan lain.
Salah satu ciri dari pasar monopoli adalah berkuasa penuh untuk menetapkan harga
suatu produk yang dihasilkan, karena perusahaan ini memasok sendiri barang dan
jasanya. Akan tetapi apabila dapam penetapan harga terlalu mahal dapat berkibat
buruk bagi kelangsungan perusahaan.
Laba Maksimum di Pasar Monopoli
a. Penerimaan total (Total Revenue)
b. Penerimaan Rata-rata (Aerage Revenue)
c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
1. Mencegah timbulnya monopoli sendiri.
2. Adanya pemberian izin kepada perusahaan baru.
3. Menambah penawaran barang dalam negeri dengan jalan
impor.
4. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET).
Menjadi pasar monopoli, bukan berarti mereka tidak memiliki saingan sama sekali. Beberapa masih ada
yang memiliki pesaing di bidang yang sama, hanya saja tidak begitu besar.
Misalnya, Pertamina. Perusahaan penyedia bahan bakar dan sumber daya minyak di Indonesia ini,
sekarang sudah memiliki pesaing. Salah satunya yaitu Shell. Meskipun ada peminatnya, Shell masih
kalah saing jika dibandingkan dengan Pertamina.
Mungkin saja karena sudah ada bertahun-tahun lebih dulu ketimbang kompetitornya, mayoritas konsumen
masih setia dan percaya kepada Pertamina. Rasa ketidak percayaan sering membuat konsumen enggan
memilih alternatif lain. Hasilnya, jika perusahaan tersebut menaikkan harga, masyarakat mau tidak mau
harus menerima hal tersebut karena tidak memiliki pilihan lain.
Berbeda dengan perusahaan lain yang masih sibuk mengurus pemasaran. Pasar monopoli akan jarang
melakukan pemasaran. Kalau pun dilakukan, biasanya hal tersebut hanya untuk menjaga citra
perusahaan di mata masyarakat saja.
Bisa dibilang monopoli pasar lebih banyak memberikan kekurangan juga kemungkinan munculnya
kecurangan yang membuat masyarakat terancam rugi besar. Banyaknya ketidakadilan kepada
masyarakat, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, membuat praktik monopoli dilarang di
Indonesia. Perusahaan yang melakukan monopoli akan berhadapan dengan Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha (KPPU).
Selain negara, tidak ada satupun perusahaan yang diperbolehkan untuk melakukan hal ini. KPPU
menjalankan tugasnya karena sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999. Aturan tersebut mengatur
tentang terwujudnya ekonomi nasional yang efisien dan menyejahterakan rakyat. Maka, praktik
monopoli bertentangan dengan UU tersebut. Seperti komisi perwakilan pemerintah lainnya, KPPU
memiliki hak dalam melakukan penindakan dan pencegahan, terutama kepada perusahaan yang mulai
menunjukkan akan melakukan monopoli pasar.
merupakan sebuah harga di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Dengan kata lain, jumlah produk yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah yang ingin
dijual produsen.
Menurut Modul Ekonomi Mikro yang ditulis oleh Nuhfil Hanani dkk., harga pasar atau harga
keseimbangan adalah tingkat harga ketika jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama
dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi itulah, harga pasar dinilai dalam
keadaan seimbang atau equilibrium.
Seimbang berarti harga yang disepakati penjual dan pembeli yang terletak pada titik potong antara kurva
permintaan dan penawaran. Selain itu, variabel harga pada sumbu vertikal dan variabel kuantitas pada
sumbu horizontal. Jika kurva permintaan dan kurva penawaran berpotongan pada satu titik, titik
tersebutlah yang dinamakan harga keseimbangan pasar.
Dalam proses jual beli pastinya akan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran sehingga terbentuknya
harga keseimbangan pasar. Dalam dunia perekonomian yang lebih mendalam, tentunya harga
keseimbangan pasar akan terbentuk dan memiliki fungsi tersendiri.
Membantu penjual menentukan penawaran.
Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi karena perubahan permintaan.
Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi.
Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan masyarakat.
Menentukan pembagian hasil produksi.
Rumus keseimbangan harga pasar: Qd = Qs atau Pd = Ps Keterangan:
Qd = jumlah barang yang diminta
Qs = jumlah barang yang ditawarkan Pd = harga barang yang diminta
Ps = harga barang yang ditawarkan
Pada strategi single price oleh monopoli masih tersisa consumer surplus yang
dapat diubah menjadi profit oleh sebuah perusahaan monopoli. Diantaranya
adalah:
First Degree Price Discrimination: Perfect price discrimination.
Second Degree Price Discrimination: Block Pricing
Third Degree Price Discrimination: Market Separation
Non-liear pricing: Two-part tariff
Perfect price discrimination Dengan asumsi bahwa produsen dapat
membedakan willingness to pay (wtp) dari seluruh konsumennya dan jenis
barangnya tidak dapat dijual kembali antar konsumen maka untuk
memaksimalkan profit dari surplus konsumen:
Produsen akan menetapkan harga tiap konsumen sebesar wtp-nya
Jumlah produksi maksimum adalah sampai titik potong antara MC dan
kurva permintaan.
Mengapa? Dalam hal ini profit (variable) monopolis adalah Pi 1(Pi MCi).
Dimana i adalah konsumen (jumlah barang) ke-i, P adalah tingkat harga dan
MC adalah biaya marjinal. Dalam hal ini konsumen ke-i bersesuaian dengan Q*.
Contoh: jasa medis
Block Pricing Jika perfect discrimination tidak memungkinkan, maka
produsen dapat membedakan harga menurut kuantitas pembelian. Secara
sedernaha konsep block pricing adalah diskon untuk pembelian dalam jumlah
banyak. Seiring dengan kuantitas pembelian (bulk), harga per unit diturunkan.
Produsen akan menikmati profit karena economies of scale dan konsumen akan
mendapatkan output yang lebih banyak
Separating the Market Apabila strategi membedakan harga melalui individu
dan kuantitas tidak memungkinkan, maka monopolis dapat menggunakan
wilayah atau waktu untuk membedakan jenis konsumen. Regional demand
separation. Dalam strategi ini, dianggap wilayah geografis cukup untuk menjadi
pemisah antar jenis konsumen, dan untuk harga dibedahkan menurut permintaan
masin-masing wilayah. Contoh: buku teks edisi US dan internasional. Peak-low
session pricing. Selain wilayah geografis, waktu juga dapat dipakai untuk
memilah jenis permintaan. Contoh: tarif telepon pagi-siang-malam
Two Part Pricing: Entry fee + Constant per unit usage fee Harga yang harus
dibayar konsumen terdiri dari dua jenis harga:
entry fee sebagai biaya untuk dapat memakai produk dan biaya per unit dari
tiap kuantitas produk yang dikonsumsi. Biaya per unit umumnya sama dengan
biaya marjinal. Entry fee ditetapkan sama dengan rata-rata surplus
konsumen yang diciptakan dari menetapkan biaya per unit =MC.
Esensinya profit monopoli akan sama dengan profit dengan skema perfect
price discrimination
Bundling Jika monopoli memiliki kekuatan pasar untuk beberapa produk,
dimungkinkan untuk meningkatkan profit dengan mengikatkan pembelian satu
produk dengan produk yang lain (bundling). Konsep optimisasi dari bundling
adalah dengan meningkatkan consumer surplus yang dapat dikonversi menjadi
profit dengan ’bundling’ relatif jika harganya independen. Asumsi atau syarat yang
harus terpenuhi adalah konsumen memiliki preferensi yang heterogen
Bundling adalah strategi meningkatkan penjualan dan profit dengan cara
menjadikan dua atau lebih jenis barang sebagai paket penjualan. Bundling
memanfaatkan selisih antara harga reservasi dan harga setelah bundling.
Strategi penentuan harga dalam bundling adalah mirip dengan block pricing,
yaitu dengan menurunkan harga relatif jika pembelian dilakukan satuan.
Konsumen dengan harga reservasi di atas harga setelah bundling akan
cenderung membeli paket barang
Dalam struktur pasar monopoli, tidak ada barang yang menjadi subsitusi
sempurna untuk barang yang dihasilkan perusahaan monopoli. Jadi, suatu
perusahaan monopoli adalah sekaligus merupakan industri untuk barang
tersebut dan menghadapi kurva permintaan yang mempunyai kemiringan negatif
untuk komoditi tersebut. Akibatnya, jika monopolis (sebutan untuk perusahaan
monopoli) akan menjual lebih banyak barang maka ia harus menurunkan
harganya.
Dengan demikian dalam struktur pasar monopoli MR < P dan kurva MR
(penerimaan marginal atau marginal revenue) terletak dibawah kurva D
(permintaan, demand).
Hubungan antara kurva permintaan dan kurva MR dapat dijelaskan dengan bantuan
Gambar 1 dibawah ini:
Dari gambar di disamping dapat dijelaskan hubungan
antara kurva permintaan dan kurva MR adalah sebagai
berikut:
(a) apabila elastisitas kurva permintaan lebih besar dari
satu atau
elastis (e > 1) maka MR adalah positif;
(b)apabila elastisitas kurva permintaan lebih kecil dari satu
atau inelastis (e <1) maka MR adalah negatif; dan
(c) apabila elastisitas permintaan sama dengan satu
atau unitary (e = 1) maka MR adalah nol.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hubungan kedua kurva
ini ini adalah: (a) apabila kurva permintaan elastis maka
penurunan harga akan mengakibatkan TR (penerimaan
total atau Total Revenue) akan naik; (b) apabila elastisitas
kurva
permintaan unitary maka turunnya harga tidak akan
menyebabkan perubahan TR; dan (c) apabila elastisitas
kurva permintaan inelastis maka turunnya harga akan
akan mengakibatkan turunnya TR.
Secara lebih jelas hubungan antara elastisitas, harga dan
TR dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel . Hubungan antara Elastisitas, Harga dan
Penerimaan
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Oleh Kelompok 2 Kelas I
1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas !7 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB VIII
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
PEMBIMBING:
Dr. Sigit Sardjono, M.EC.
Nama Kelompok
Muhammad anggit Nur
Arddhian
1222200111
Yunia Six Putri Hermanto
1222200115
Ardiansyah Prawirautama
Ali
1222200113
BENTUK PASAR PERSAINGAN
Jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen
membeli produknya dan sesama konsumen bersaing
untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
PENGERTI
AN
PASAR
⮚ Pengertian pasar secara “FISIK” → Suatu tempat
berkumpulnya para penjual.
⮚ Pengertian pasar dalam “Teori Ekonomi” → Tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjual-belikan,
dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu
barang.
PENGERTI
AN
PERSAING
AN
PENGGOLONGAN PASAR SECARA TEORI EKONOMI MIKRO
Ada 4
Golongan
Besar
1) Pasar Persaingan Sempurna
2) Pasar Persaingan Monopolistik
3) Pasar Monopoli
4) Pasar Oligopoli
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
1) PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA
No. Ciri – Ciri Keterangan
1. Jumlah Penjual Sangat Banyak.
2. Jumlah Pembeli Sangat Banyak.
3.
Kondisi Produk yang
Dijual
Identik Substitusi.
4.
Kekuasaan Menentukan
Harga
Tidak Ada.
5.
Kemungkinan Keluar /
Masuk
Sangat Tidak Mudah, Tidak Ada
Hambatan .
6. Reaksi Rival
Tidak Ada Reaksi Dari Pesaing Jika
Terjadi Perubahan Harga dan
Jumlah.
7. Persaingan di Luar Harga Tidak Ada.
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
2) PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
No. Ciri – Ciri Keterangan
1. Jumlah Penjual Banyak.
2. Jumlah Pembeli Banyak.
3.
Kondisi Produk yang
Dijual
Hampir sama tetapi masih bisa
dibedakan/beda corak.
4.
Kekuasaan Menentukan
Harga
Sedikit.
5.
Kemungkinan Keluar /
Masuk
Cukup murah.
6. Reaksi Rival
Hampir tidak ada reaksi dari pesaing jika
terjadi perubahan harga dan jumlah.
7. Persaingan di Luar Harga
Sangat besar, terutama di bidang iklan,
mutu, serta desain.
8. Contoh Perusahaan sepatu, baju, sabun.
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
3) PASAR MONOPOLI
No. Ciri – Ciri Keterangan
1. Jumlah Penjual Satu.
2. Jumlah Pembeli Banyak.
3. Kondisi Produk yang Dijual Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna.
4.
Kekuasaan Menentukan
Harga
Sangat besar.
5.
Kemungkinan Keluar /
Masuk
Tidak mungkin.
6. Reaksi Rival
Setiap tindakan berkaitan dengan harga
dan jumlah akan mendapat reaksi dari
rival.
7. Persaingan di Luar Harga
Memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.
8. Contoh Kereta api, listrik.
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
4) PASAR OLIGOPOLI
No
.
Ciri – Ciri Keterangan
1. Jumlah Penjual Sedikit.
2. Jumlah Pembeli Banyak.
3. Kondisi Produk yang Dijual Barang standar/berbeda corak.
4.
Kekuasaan Menentukan
Harga
Jika tanpa kerja sama sedikit. Tetapi
dengan kerja sama sangat besar.
5.
Kemungkinan Keluar /
Masuk
Hambatan cukup kuat.
6. Reaksi Rival
Karena penjual hanya satu apa yang
dilakukan produsen tidak ada reaksi.
7. Persaingan di Luar Harga
Sangat besar apabila menghasilkan
barang berbeda corak.
8. Contoh
Pabrik baja, mobil, sepeda motor,
handphone,
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
⮚ Pasar Persaingan Sempurna adalah Suatu pasar yang terdapat banyak penjual
dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi
harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga
akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang
sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan
demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar
atau disebut price taker.
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI/SEMPURNA
1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat
Banyak.
Ciri-
Ciri
2. Barang yang Diperjualbelikan
Homogen/Identik.
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar
dengan Mudah.
4. Informasi terhadap Pasar Sempurna.
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI/SEMPURNA
1. Jumlah Penjual dan Pembeli
Sangat Banyak
⮚Barang homogen artinya semua
jenis barang yang ditawarkan
semua penjual sama. Jadi,
produksi satu penjual merupakan
substitusi yang sempuma dengan
hasil produksi penjual yang lain.
Jadi, pembeli membeli barang
dari penjual satu dengan
lainnya akan mendapatkan
barang yang sama.
⮚Masing-masing pembeli
maupun penjual tidak dapat
memengaruhi pasar.
2. Barang yang Diperjualbelikan
Homogen/Identik
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI/SEMPURNA
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di
Pasar dengan Mudah
⮚Jika ada konsumen yang
mengetahui harga yang lebih
murah, maka konsumen yang lain
juga segera mengetahuinya.
Demikian juga jika ada
produsen/penjual yang
mengetahui ada bahan baku yang
harganya lebih murah maka
produsen/penjual yang lain juga
segera mengetahuinya.
⮚Konsumen dengan bebas memilih
dalam pembelian barang tersebut
di pasar. Penjual mudah keluar
masuk pasar artinya baik penjual
yang baru maupun yang lama
bebas untuk masuk atau
meninggalkan pasar.
4. Informasi terhadap Pasar
Sempurna
CONTOH BESERTA KURVA PERMINTAAN
❑Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan
kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau
produsen barang.
❑Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang
diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT HARGA, TR, AR, dan MR
❑ Kita perhatikan dari tabel di slide sebelumnya, perusahaan dalam
persaingan sempurna produsen tidak dapat memengaruhi harga
barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat
linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena
harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR
mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit
menjadi satu. Jika digambarkan ke tiga kurva tersebut seakan-
akan hanya satu kurva.
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan
jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR. Kaidah
menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat
informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan). Sedangkan, kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah
turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi
TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan
menghasilkan nilai tertinggi.
3 Cara
Penentuan
Harga
Dalam
Pasar
Persaingan
Sempurna
1) Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna
yang memperoleh laba.
2) Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna
yang memperoleh kerugian yang minimum.
3) Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna
yang memperoleh normal profit (break even income)
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA
1) Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba.
⮚ Dari gambar di samping terlihat
harga yang menjamin laba maksimal
adalah sebesar OP1. Dengan harga
sebesar OP1 besar TR adalah
OP1KQ1. Sedangkan besarnya TC
adalah OP2LQ1 dan total laba
(TR - TC) adalah sebesar
P1P2LK. Besarnya AC sebesar
OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan Jumlah yang Diproduksi
yang Menjamin Laba Maksimal
P = 0P1 dan Q = 0Q1
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA
2) Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum.
⮚ Dari gambar di atas terlihat, harga
yang menjamin rugi minimum
adalah sebesar OP1. Dengan harga
sebesar OP1 besar TC adalah
OP2KQ1. Sedangkan besarnya TR
adalah OP1LQ1. Total rugi (TR-
TC) adalah sebesar P1P2KL.
Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi
per unit P1P2.
Harga dan Jumlah yang Diproduksi
yang Menjamin Rugi Minimal
P = 0P2 dan Q = 0Q1
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA
3) Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Harga dan Jumlah yang
Diproduksi
yang Menjamin Laba Normal P = 0P1 dan Q = 0Q1
Dengan AC yang Paling Rendah
⮚ Dari gambar di atas terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC
adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah
sama OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna seperti
gambar di samping, untuk mendapatkan laba
normal perusahaan harus bekerja yang
paling efisien. Terlihat besarnya AC yang
paling rendah.
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
dalam Periode Jangka Pendek
✔ Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian
pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang
dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan
produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan
untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal,
yaitu:
a) Mendapat laba super normal.
b) Mendapat laba normal.
c) Menderita kerugian
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka
Pendek
Dalam jangka pendek suatu perusahaaan yang mengalami kerugian
masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun menderita
rugi. Akan tetapi, posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang
minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan,
walaupun AFC tidak bisa tertutup. Dikarenakan kerugian sebesar AFC, baik
perusahaan tutup usaha maupun melanjutkan usaha kondisinya akan sama saja Akan
berbeda jika penerimaan penjualan sudah tidak bisa menutup AFC. Pada kondisi ini
perusahaan sebaiknya tutup usaha. Jika tutup usaha perusahaan masih juga
membayar AFC-nya. Jika tidak tutup usaha perusahaan juga mengalami
kerugian sebesar AFC-nya tetapi masih mempunyai kemungkinan terjadinya
perubahan demand terhadap produk yang diperjualbelikan. Saat ini
ditunjukkan oleh harga (P) di bawah SAC, dan di atas SAVC. Berarti bahwa
sebagian dan ongkos tetap (FC) masih bisa ditutup oleh kelebihan P1 atas AVC dan
ongkos variabel itu sudah bisa ditutup.
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Pendek
⮚ Pada harga P = AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena
tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama,
yaitu KL. Titik ini disebut shortdown point. Hal ini dapat dilihat
dengan gambar sebagai berikut
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
dalam Periode Jangka Panjang
✔ Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana
produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya
untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan
baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan
barang.
⮚ Jika dalam periode jangka pendek perusahaan yang berada dalam pasar persaingan
sempurna dapat mengalami tiga keadaan, yaitu laba, titik impas, dan kerugian. Dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja
(impas/break even). Masuknya perusahaan baru akan menambah jumlah produksi
(supply meningkat) Bertambahnya jumlah produksi (supply lebih besar dari demand)
akan menyebabkan harga jual turun.
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang
✔ Dalam jangka panjang mendorong perusahan-perusahaan baru
masuk ke dalam pasar dan perusahaan-perusahaan yang ada ingin
menambah produksinya. Sebaliknya, kalau dalam jangka pendek
terjadi kerugian, mendorong perusahaan - perusahaan mengurangi
produksi atau mendorong keluarnya perusahaan- perusahaan dari
pasar.
⮚ Tambahnya kapasitas produksi dan masuknya perusahaan-perusahan baru
mengakibatkan bergesernya kurva Supply ke kanan dan harga akan turun. Apabila
turunnya harga ini sudah sampai pada P = LAC maka tiap-tiap perusahaan hanya
akan menerima keuntungan normal saja. Berarti tidak ada dorongan lagi bagi
perusahaan untuk menaikkan produksinya maupun masuknya perusahaan -
perusahaan baru ke dalam industri.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
dalam Periode Jangka Panjang
⮚ Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan-
perusahaan "selalu” hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum.
Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal
profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability”,
artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera
keluar dari pasar.
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
⮚Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen.
⮚Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang
diperjualbelikan tidak ada inovasi.
⮚Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik.
⮚Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen.
⮚Konsumen tidak bisa memilih karena masing - masing konsumen tidak kuasa
memengaruhi pasar.
❑ KEBURUKAN
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada
dalam Pasar Persaingan Sempurna
⮚Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
⮚Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangal
ketat. Oleh karena itu , agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus
bekerja seefisien mungkin.
⮚Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar
persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar
berakibat alokasi sumber daya menjadi eisen dan konsumen dapat memperoleh
barang dengan harga yang kompetitif.
❑ KEBAIKAN
CONTOH SOAL
PERHITUNGAN
NUMERIK
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan
TC = Q² - 4Q + 40 dan P = $20. Ditanya:
a. Apakah perusahaan rugi/laba?
b. Jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah
produksi berkurang?
c. Hitung berapa labanya!
PENYELESAIAN
⮚ TR = P x Q =
20Q
⮚ MR = TR’ = 20
THANK YOU
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSIANGAN OLIGOPOLI
Oleh Kelompok 2 Kelas I
1. Muhammad Anggit 2. Arduyansyah P 3. Yunia Six Putri
Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
Muhammad Anggit
(1222200111)
Ardiyansyah P.
(1222200113)
Yunia Six Putri
(1222200115)
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing masing penjual
dapat memengaruhi harga pasar. Sesuai
definisinya, berarti antara penjual yang
satu dengan yang lain dapat saling
memengaruhinya.
model pasar duopoli (dua
penjual), model ini
beranggapan bahwa
barang yg dihasilkan 2
perusahaan adalah sama
dan bersifat subtitut
sempurna serta struktur
ongkos produksi per unit
sama
Model chamberlin
menyatakan bahwa
keseimbangan stabil
dipasar dterjadi apabila
pasar ditetapkan satu
harga
Model Cournot
Model Stackelberg
dalam model ini dianggap
bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar
oligopoli cukup kuat
menjadi leader sehingga
perusahaan pesaing
mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya
prusahaan yg digambarkan
oleh model cournot
Model Chamberlin
Model Kurva
Permintaan Patah
model kurva permintaan
patah menyatakan
apabilansuatu perusahaan
menaikan harga, maka
perusahaan" lainnya
dalam indrustri tidsk akan
mengikuti begitupun
sebaliknya
Model Bertrand
perusahaan dalam pasar
duopoli memperkirakan
perusahaan pesaingnya
untuk tetap
mempertahankan tingkat
harga jualnya apapun yg
ditentukan oleh
perusahaan
menghasilkan atau
menjual barang
standar atau barang
berbeda
kekuatan
menentukan
harga kadang"
lemah atau
kuat
promosi
masih
diperlukan
Adanya keuntungan yg
terlalu besar ( excess
provit
) yg dinikmatin oleh
produsen oligopoli
dalam jangka
panjang.
Adanya
ketidakefisienan
produksi karena setiap
produsen tidak
beroperasi pada AC
yang minimal.
Kemungkinan adanya
eksploitasi terhadap
konsumen maupun
buruk
Ketegaran harga
sering dikatakan
menunjang adanya
inflasi yang dapat
merugikan masyarakat
makro
Dapat
meningkatkan
keuntungan jika
mereka mengurangi
tingkat persaingan
tersebut dan
bertindak seperti
monopolis
Adanya
kerjasama dapat
menutup
kemungkinan
masuknya
produsen baru
dalam industri
Dapat mengurangi
tingkat
ketidskpuasan yang
ada, tindakan
produsen satu
terhadap yang lain
jelas
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx

More Related Content

Similar to Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx

Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptxSugihPrakoso
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2MiranaLavenia
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxatainaarf
 
Kelompok 11 pe.mikro slide share
Kelompok 11 pe.mikro slide shareKelompok 11 pe.mikro slide share
Kelompok 11 pe.mikro slide shareArgalekaayu
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3 TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3 Nindaa5
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxAllysiaPalvy
 
TUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdf
TUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdfTUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdf
TUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdfHanumCheffi
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)SofinatusSolikhah
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdfDevi Alitaa
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 Radhika ayu Maulidia
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14febygalih
 
Ekonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdfEkonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdfIpheSambas1
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4SalsabilaAlyaMaharan
 
tugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptx
tugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptxtugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptx
tugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptxFikriAminullah2
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9nelyaarofatin
 

Similar to Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx (20)

Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
 
Kelompok 11 pe.mikro slide share
Kelompok 11 pe.mikro slide shareKelompok 11 pe.mikro slide share
Kelompok 11 pe.mikro slide share
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3 TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 3
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
 
TUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdf
TUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdfTUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdf
TUGAS AKHIR PENG. EKONOMI MIKRO-KELOMPOK 10-KELAS U.pdf
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaranElastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaanElastisitas permintaan
Elastisitas permintaan
 
Ekonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdfEkonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdf
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
KELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKROKELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKRO
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
 
tugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptx
tugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptxtugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptx
tugas membuat slide ekonomi mikro desember.pptx
 
elastisitas
elastisitaselastisitas
elastisitas
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 

Recently uploaded

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 

Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx

  • 1. Oleh Kelompok 2 Kelas I: 1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M,Ec
  • 3. * Ardiyansyah Prawirautama Ali 1222200113 * Muhamad Anggit Nur Ardhian 1222200111 * Yunia Six Putri Hermanto 1222200115
  • 4. * Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.Barang dan jasa memiliki nilai dan guna. Namun barang juga terbatas ketersediaannya,semakin berguna semakin langka maka harga barang semakin mahal. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak,yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkan serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
  • 5. Beberapa fungsi harga,yaitu: 1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yg diminta 2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi harga akan bertugas “to cut off demond”. 3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. Alat-alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul-betul dapat menguntungkan dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat tsb. 4. Harga juga merupakan pembentukan pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
  • 6. permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu TEORI PERMINTAA Permintaan timbul karena barag dan jasa memiliki “nilai”. Dan tidak setiap keinginankonsumen bisa terwujud karena tergantung apakah permintaanya dapat terealisasi dalam transaksi atau tidak. Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan konsumen untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut.Maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • 7. 1. 4. 5. Beberapa penjelasan lebih lanjut dari teori permintaan: Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu 2. Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang 3. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
  • 8. Permintaan barang atau jasa juga ditentukan oleh jenis barang,situasi,kondisi,dan waktu.Dengan demikian,faktor- faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberapa faktor,antaralain: 1. Harga barang itu sendiri 2. Kegunaan barang tersebut 3. Rasa dan keinginan konsumen 4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia 6. Jumlah dan jenis barang pengganti 7. Harga barang yang lain 8. Tingkat penghasil konsumen 9. Waktu atau tempat
  • 9. * Merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang ‘’jika harga turun maka perminaan barang akan naik,jika harga naik maka permintaan turun’’. Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri.Pada intinya permintaan terhadap suatu barang akan naik apabila harganya turun dan sebaliknya.kesimpulannya: 1. 2. Naiknya harga akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pembeli dan kecenderungan konsumen untuk mengurangi jumlah pembelinya karena konsumen tersebut menggantinya dengan yang lain Turunnya harga mendorong konsumen memperbesar pembelinya,juga mendorong bertambahnya konsumen baru yang sanggup untuk membeli barang tersebut.
  • 10. * Kurva permintaan merupakan tempat titik-titik yang masing masing menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu,dengan ceteris paribus serta bisa dibilang analisisnya tetap memperhatikan waktu
  • 11. tabel di bawah menggambarkan hukum per
  • 12. 1. Ada dua hal lagi yang diduga keras sebagai pengecualian terhadap hukum permintaan Barang gengsi (prestige goods) dimana jika harga barang ini naik maka permintaan semakin naik 2. Pengaruh harapan yang dinamis (dynamic expectational effects) harga barang turun maka permintaan turun
  • 13. * Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.Kurva penawaran memiliki bentuk dari kiri bawah ke kanan atas ini memiliki arti semakin tinggi harga jual suatu barang akan semakin banyak jumlah yg ditawarkan.
  • 14. * ‘’jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yg ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus.’’
  • 15. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB III ELASTISITAS Oleh Kelompok 2 Kelas I 1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA DESEMBER 2022
  • 17. Nama Kelompok 1. 2. 3. Muhamad Anggit N.A 1222200111 Ardiyansyah Prawirautama Ali 1222200113 Yunia Six Putri Hermanto 1222200115
  • 20. mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas. Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar sebaliknya Semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya.
  • 22. 3.2.2 Cara Mengukur Tingkat Elastisitas mengukur Tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara yang sama yaitu : a. Arc Elasticity (Elastisitas Busur) memperbandingkan persentase perubahan harga dengan presentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan. Arc elasticity ini mengukur respons perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga b. Point Elasticity pendekatan ini menghitung Tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran.
  • 23. 3.2.1 Konsep Sifat Elastisitas Permintaan Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic; (2) elastis; (3) unitary elastic, (4) inelastis; (5) perfect inelastic. Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya: .1 Jika koefisien elastisitas tak terhingga (w ) maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis). .2 Jika koefisien elastisitas > 1maka elastisitasnya disebut elastis. E d> L 3. jika koefisien elastisitas <1maka elastisitasnya disebut inelastis.=Ed<! 4. jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic. - E d=1 5. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya
  • 24. 03 Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
  • 25. elastisitas permintaan silang mengukur sampai Berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain.
  • 26. 04 ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY)
  • 27. elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah atau mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah.
  • 29. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB V PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN CARDINAL DAN ORDINAL Oleh Kelompok 2 Kelas I 1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 1 7 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 31. Nama Kelompok Muhamad Anggit Nur Ardhian 1222200111 Yunia Six Putri Hermanto 1222200115 Ardiyansyah Prawirautama Ali 1222200113
  • 32. 4.1 BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder termasuk kebutuhan pokok pada umumnya ialah makanan pakaian Perumahan dan ada yang menambahkan dengan kesehatan dengan kebutuhan diluar kebutuhan pokok ini termasuk kebutuhan sekunder untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini diperlukan barang dan jasa NILAI
  • 33. NILAI Nilai barang dapat dibedakan menjadi : a. nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia sebagai contoh beras atau nasi dapat memenuhi kebutuhan akan makanan b. nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi : a. nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. b. nilai pertukaran subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seorang kepada suatu barang dan jasa bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
  • 34. PEMENUHAN KEPUASAN Hukum Gossen I : jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya datang kekenyangan atau kejenuhan Hukum Gosen II : tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dibuatkan dengan seimbang berdasarkan pendapat go-send ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan Marginal Utility
  • 35. 4.2 PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. dalam kerangka utilitas dapat diukur secara Absolut dengan menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan util misalkan segelas es krim mempunyai 100 bagi seorang konsumen apabila ia menghabiskan 2 gelas ia akan mendapat daya guna lebih besar dari 100 util. Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini adalah : a. Cardinal aproach. b. Ordinal aproach.
  • 36. 4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU & TU) 1. Guna Batas (MU) guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut menurut hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. 2. Guna Total (TU) guna total atau total utility ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengkonsumsi berbagai jumlah barang guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik maksimum maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total gunanya akan menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut
  • 37. 4.3.2. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu (1) utility bisa diukur dengan uang; 2) berlakunya Hukum Gossen (Low of Diminishing Marginal Utility), yaitu bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsik, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun; (3) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimal. 1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik. Misalkan, total utility seseorang mengonsumsi satu buah mangga adalah sebesar sepuluh dan jika mengonsumsi dua buah total unlity-nya sebesar delapan belas, dan seterusnya 2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. 3. Konsumen Bersifat Rasional Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum. Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna maksimum.
  • 38. 4.3.3 Kritik Pada Pendekatan 1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. 2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap.Cardinal
  • 39. Maksimalisasi Guna Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut: TU2 (sesudah tambahan)- TU1 (sebelum ada penambahan) = MUX atau (TUx+1)-(TUx) = MUx Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X dan turunan pertama dan MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal.
  • 40. 4.3.4 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
  • 41. 4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
  • 42. 4.3.6 Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan 1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah. 2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang. Kedua efek ini saling memperkuat bila barang yang dibeli konsumen tersebut adalah barang normal.
  • 43. 4.4. INDIFFERENCE CURVE APPROACH 4.4.1. Property Indiference Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu: 1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik. 2 Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja. 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori indifference memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu: a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). c. Utility dinyatakan secara ordinal. d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. f. Consistency and transitity of choice. Secara rasional, utilitas konsumen akan meningkat jika jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan bertindak secara rasional, yaitu dengan jumlah uang yang dimiliki ingin mendapatkan utilitas yang maksimum. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Substitution 3. Sifat-Sifat Indifference Curve a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang. b. Cembung terhadap titik 0 atau origin c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
  • 44. 4.4.2. Kendala Anggaran (Budget Contraint) Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yang ada pada curve indifference maka perlu diketahui kombinasi-kombinasi yang mana yang dapat dicapai oleh konsumen berdasarkan batasan penghasilannya. 4.4.3. Keseimbangan Konsumen Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurval anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. 4.4.4. Perubahan Utilitas Konsumen Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini 1. Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang Jika harga barang Xnaik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeser ke kanan. 4.4.5. Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta. Jika dimisalkan harga barang X mengalami penurunan sedangkan harga barang Y tetap, maka BL akan berubah dari BL ke BL1 ke BL2. 4.4.6. Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Bagaimana jika yang berubah sekarang bukan tingkat harga, melainkan tingkat pendapatan? Sebagaimana telah dipaparkan di bab terdahulu, permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan (the demand curve) tergantung apakah tingkat pendapatan naik atau turun. Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta (Ernest Engel adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. 4.4.7. Bentuk Indifference Curve Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung
  • 45. BAB V PERILAKU PRODUSEN Tahapan dalam Fungsi Produksi Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Tahap I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Tahap II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Tahap III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus. Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output.
  • 46. Iso-biaya (Isocost) Pengertian Isocost Iso-biaya (Isocost) adalah:"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu". Bentuk Isoquant Lain Bentuk Isoquant yang Linier Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Bentuk Isoquant yang berupa huruf I seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. PRODUKSI JANGKA PANJANG Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel Isoquant 1. Pengertian Kurva Isoquant Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasiteknis antara dua input yang bervariabelyang menghasilkan suatu tingkat output tertentu". 2. Sifat dari Kurva Isoquant Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference,yaitu: a. Cembung ke arah titik origin. b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. C. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 48. FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022 TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB VI PERILAKU PRODUSEN Oleh Kelompok 2 Kelas I: 1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
  • 49.
  • 50. Muhamad Anggit Nur Ardhian 1222200111 Yunia Six Putri Hermanto 1222200115 ANGGOTA KELOMPOK Ardiyansyah Prawirautama Ali 1222200113
  • 51. PENGERTIAN PERILAKU PRODUKSI Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
  • 52. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam proses produksi terdapat dua jangka waktu yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan lainnya. Akan tetapi teori ekonomi jangka pendek dan jangka panjang tidak hanya berdasarkan waktu melainkan apakah produsen tersebut dapat mengubah faktor produksi yang ia gunakan atau tidak.
  • 53. what you want to what you want to Q = a + bX Q = a + b1X + b2X² Q = a + b1X + b2X² + b3X³ FUNGSI PRODUKSI Fungsi produksi merupakan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut Q = F(C,L,B,S) Q=Output, C=Capital, L=Labor, B=Bahan Baku, S=Skill
  • 54. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Dalam hubungan jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus menerus Hubungan antara TP, AP, MP Jika AP semakin bertambah maka MP >AP, Jika AP maximum maka MP = AP, Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP (nol). Tahap III ditandai dari TP yang mulai Tahapan dalam Fungsi Produksi
  • 55. PRODUKSI JANGKA PANJANG Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Untuk menjelaskan produksi jangka panjang secara rinci, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.Isoquant 2.Iso-biaya (Isocost) 3.Ekuilibrium Produsen
  • 56. Pengertian Kurva Isoquant Kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu Sifat dari Kurva Isoquant a.Cembung ke arah titik origin b.Menurun dari kiri atas ke kanan bawah c.Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak d.Antara kurva yang satu dengan lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan Marginal Rate Technical of Substitution MRTS merupakan sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah ISOQUANT
  • 57. PENGERTIAN ISOCOST Kurva yang menunjukkan keduduan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu PERUBAHAN ISOCOST Kurva isocost dapat berubah disebabkan: • Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap • Harga faktor produksi kapitak turun atau naik sedang lainnya tetap • Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah ISOCOST
  • 58. Ekualibrium produsen bisa diartikan sebagai "suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor- faktor produksinya" EKUALIBRIUM PRODUSEN
  • 60. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB VII MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLI Oleh Kelompok 2 Kelas I 1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 61.
  • 62. NAMA KELOMPOK: Ardiansyah Prawirautama Ali 1222200113 Yunia Six Putri Hermanto 1222200115 Muhammad Anggit Nur Ardhian 1222200111
  • 63. Pengertian Monopoli Kata monopoli sendiri, berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kaya monos yaitu sendiri serta polein yang artinya ialah penjual. Dari akar kata monopoli tersebut, istilah monopoli pun dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana hanya ada satu penjual yang memasok ataupun menawarkan suatu barang maupun jasa-jasa tertentu. Istilah monopoli juga dapat diartikan sebagai keadaan, di mana suatu bisnis dikuasai hanya oleh satu perusahaan atau pasar saja dan perusahaan atau pasar tersebut tidak memiliki pesaing. Pada umumnya, produk maupun jasa yang berasal dari perusahaan monopoli merupakan produk yang menjadi salah satu kebutuhan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian monopoli didefinisikan sebagai pengadaan barang dagangan tertentu baik itu di pasar lokal maupun nasional dan sekurang-kurangnya sepertiga dari pasar tersebut dikuasai oleh orang maupun satu kelompok. Sehingga, harga dari barang dapat dikendalikan. Monopoli juga dapat diartikan sebagai keadaan bisnis yang dipegang secara penuh hanya oleh satu perusahaan saja. Hal tersebut dapat terjadi karena hanya perusahaan tersebutlah yang memiliki pelayanan yang dibutuhkan oleh banyak orang. Sehingga, menjadikan perusahaan tersebut tidak memiliki kompetitor lain. Dengan melakukan praktik monopoli, maka perusahaan pun dapat mengambil keuntungan secara maksimal.
  • 64. Pengertian Pasar Monopoli Pada kegiatan monopoli, hadirlah pasar monopoli. Pasar monopoli merupakan suatu bentuk di mana ada penjual tunggal yang menguasai pasar, penjual tersebut berkuasa untuk menentukan harga serta tidak memiliki barang sejenis yang hampir sama. Pada pasar monopoli tersebut, tidak ada barang lain yang sejenis serta tidak ada pesaing atau kompetitor. Penjual yang ada di pasar monopoli, disebut sebagai monopolis. Sebagai monopolis, mereka memiliki kekuasaan untuk menentukan harga. Karena berkuasa, monopolis pun disebut pula sebagai penentu harga atau price maker. Seorang monopolis, dapat mengurangi serta menaikan harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi oleh perusahaan. Semakin sedikit barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka semakin mahal pula harga barang tersebut dan begitu pula sebaliknya. Meskipun begitu, penjual juga memiliki keterbatasan dalam menentukan harga. Jika penetapan harga terlalu mahal, maka orang pun akan menunda melakukan pembelian barang. Konsumen juga akan berusaha mencari atau membuat barang-barang substitusi atau pengganti dari produk tersebut atau bahkan, konsumen akan mencari barang di pasar gelap karena mencari barang yang tersedia dan harga yang murah.
  • 65. Penyebab Terjadinya Tindakan Monopoli Mengapa tindakan monopoli bisa terjadi? Ada beberapa penyebab mengapa tindakan monopoli ini bisa terjadi hingga menyebabkan persaingan tidak sehat antar perusahaan atau pedagang. Berikut penjelasannya. 1. Monopoly by Nature Penyebab pertama terjadinya monopoli ialah secara alamiah. Seperti ketika ada suatu perusahaan yang berlokasi dekat dengan sumber daya yang digunakan. Maka letak geografis maupun iklim dari lokasi tersebut juga akan mendukung perusahaan tersebut untuk menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan produk serta jasanya. 2. Monopoly by Law Penyebab kedua adalah karena peraturan atau undang-undang yang berlaku di suatu negara. Hal kebutuha n tersebut ditujukan guna membuat suatu produk maupun jasa berkaitan dengan masyarakat, sehingga harga dapat dikendalikan oleh pemerintah. 3. Monopoly by license Penyebab ketiga dari adanya kegiatan monopoli, ialah karena suatu perusahaan memiliki hak paten atas kekayaan intelektual yang dimiliki perusahaan tersebut, contohnya seperti perusahaan Microsoft dan Google.
  • 66. Dari pengertian di atas, maka ada beberapa karakteristik atau ciri umum untuk mengidentifikasi perusahaan monopoli. Berikut penjelasannya. 1. Hanya Terdapat Satu Pemasok atau Satu Perusahaan Saja Ciri pertama ini, tentu adalah ciri dari monopoli yang paling mudah diidentifikasi. Ketika perusahaan melakukan monopoli, maka perusahaan tersebut akan menjadi satu-satunya pemasok barang atau produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya, perusahaan tersebut menguasai sumber daya sepenuhnya, sehingga hanya perusahaan tersebut saja yang mampu membuat produk atau barang tersebut. 2. Tidak Ada Barang Pengganti atau Substitusi Karena tidak ada pemasok atau perusahaan lain, maka konsumen pun tidak memiliki alternatif barang lain, ketika suatu barang kosong. Sehingga, tidak ada barang pengganti atau substitusi yang dapat dipilih oleh konsumen. 3. Price Maker Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perusahaan yang melakukan kegiatan monopoli mendapatkan keuntungan yang besar dari hasil kewenangan yang mereka miliki, yaitu dapat bebas menentukan harga dari suatu produk dan menentukan harga dengan bebas, sehingga ciri ketiga dari monopoli ialah price maker atau pembuat harga.
  • 67. 4. Calon Pendatang Baru, akan Kesulitan untuk Memasuki Pasar Ciri keempat dari monopoli, ialah para pendatang baru yang akan memasuki pasar akan menemui banyak hambatan. Hal tersebut dikarenakan ketiga ciri dari monopoli sebelumnya, yaitu perusahaan dapat bebas menentukan harga produknya sendiri serta konsumen pun telah terbiasa untuk tidak memiliki pilihan, kecuali membeli produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut. 5. Memiliki Sedikit Anggaran Iklan Perusahaan yang melakukan monopoli, pada umumnya memiliki anggaran dalam pemasaran dan beriklan yang relatif kecil. 6. Menimbulkan Ketidakadilan Praktik monopoli yang terjadi, dapat menimbulkan ketidakadilan serta kerugian bagi masyarakat.
  • 68. 1. Merugikan Konsumen Seperti yang dijelaskan pada pengertian monopoli, karena praktek monopoli, konsumen menjadi tidak memiliki alternatif produk lainnya selain produk serta jasa yang telah disediakan oleh perusahaan yang melakukan monopoli tersebut. Akibatnya, konsumen pun merasa enggan untuk membeli produk serta jasa tersebut, karena harga yang dibandrol oleh perusahaan terkadang naik hingga dinilai tidak masuk akal oleh konsumen. Namun, karena perusahaan tersebut melakukan monopoli, perusahaan tersebut pun tidak merasa takut akan kehilangan konsumen, dan perusahaan bisa memberikan pelayanan yang kurang optimal hingga menyebabkan konsumen merugi. 2. Memicu Kehadiran Pasar Gelap Pasar monopoli memiliki kekurangan yang kedua, yaitu dapat memicu kemunculan pasar gelap. Di mana pasar gelap tersebut, akan menjual produk serupa dengan perusahaan monopoli, tetapi dijual atau didapatkan dengan cara ilegal. Pasar gelap membuat konsumen, mendapatkan produk serta jasa dengan harga yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan pasar monopoli, sehingga tidak jarang pula konsumen lebih memilih membeli barang kebutuhannya di pasar gelap. 3. Memerlukan Biaya yang Besar Kekurangan terakhir yang disebabkan oleh monopoli ialah memerlukan biaya yang besar. Suatu perusahaan yang ingin melakukan monopoli, maka ia harus memiliki biaya yang cukup besar, sehingga perusahaan tersebut terus mampu melakukan monopoli pasar dengan menggunakan teknologi-teknologi terbaru sesuai dengan perkembangan zaman.
  • 69. Berikut beberapa keuntungan pasar monopoli. 1. Rendahnya Tingkat Kompetisi Perusahaan yang ada dalam pasar monopoli, memiliki tingkat kompetisi yang cukup rendah. 2. Leluasa Memasang Tarif Harga Sebagai pemasok satu-satunya, maka perusahaan pun tidak akan takut kehilangan konsumen meskipun memberikan harga tinggi hingga dinilai tidak masuk akal. 3. Inovasi Berkelanjutan Perusahaan yang terlibat dalam aktivitas monopoli tersebut, akan terus melakukan peningkatan inovasi serta kreativitas, agar konsumen merasa tetap puas serta bersikap loyal pada perusahaan. 4. Efisiensi Kegiatan Operasional Perusahaan Karena tidak memiliki kompetitor, maka perusahaan yang melakukan monopoli pun dapat menjalankan operasionalnya dengan lebih efisien, selain itu perusahaan juga akan lebih leluasa dalam mengembangkan ide maupun inovasi yang dibutuhkan tanpa adanya gangguan dari pesaing lainnya.
  • 70. Ada beberapa alasan yang membuat suatu perusahaan dapat melakukan monopoli, di antaranya ialah sebagai berikut. 1.Perusahaan tersebut telah menguasai bahan mentah atau raw material yang dibutuhkan oleh banyak konsumen dan menjadi salah satu bahan pokok yang selalu dicari oleh orang. 2.Perusahaan yang melakukan monopoli, memiliki teknik produksi maupun cara produksi yang tidak dimiliki oleh perusahaan atau kelompok lain. Sehingga mudah bagi perusahaan tersebut, untuk mengolah dan memanfaatkan teknik produksi dengan baik demi menghasilkan suatu produk tertentu. 3.Perusahaan memiliki hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah, contohnya seperti hak paten atas penemuan tertentu maupun lisensi. Contohnya adalah hak paten yang dimiliki oleh Facebook ataupun Microsoft. 4.Perusahaan yang akan melakukan monopoli, memiliki biaya modal yang cukup besar. Contohnya seperti gabungan dari beberapa perusahaan, atau perusahaan obat yang membeli perusahaan lain atau melakukan konsolidasi dengan perusahaan lain untuk dapat menguasai pasar. 5.Perusahaan yang terlibat dalam pasar monopoli, umumnya memiliki prestasi maupun keahlian unik tertentu dan keahlian tersebut tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Contohnya adalah bisnis yang dilakukan oleh perusahaan startup, perusahaan startup umumnya memiliki teknologi canggih, seperti artificial intelligence yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. 6.Perusahaan yang terlibat dalam pasar monopoli, umumnya merupakan perusahaan yang telah berdiri lama dan terlalu besar. Sehingga perusahaan tersebut pun menguasai hulu hingga hilir serta membentuk suatu ekosistem yang sulit untuk dimasuki oleh pemain-pemain baru. 7.Perusahaan dapat melakukan monopoli, karena adanya keterbatasan pasar sekaligus sifat alamiah yang dimiliki oleh industri.
  • 71. A.Adanya penetapan harga pasar yang sangat rendah untuk menghalangi pesaing baru masuk pasar monopoli. B.Adanya kepemilikan hak paten dan hak cipta terhadap pasar tersebut Hak paten ini sangat penting karena tanpa adanya hak kepemilikan suatu perusahaan akan sulit atau bahkan tidak dapat memasuki pasar monopoli. c. Terdapat pengawasan yang ketat terhadap semua agen pemasaran dan distribusi sehingga perusahaan pendatang sulit untuk masuk. Hal ini dilakukan untuk menghambat para pendatang baru yang bersaing agar tidak bisa mengambil konsumen dari pasar monopoli d. Terdapat skala ekonomi yang sangat besar yang dimiliki oleh perusahaan pemegang monopoli. Dengan memiliki skala ekonomi yang besar maka produksinya menjadi sangat efisien. e. Memiliki sumber daya yang unik. Contoh nyatanya adalah PT Freeport di Papua yang memiliki sumber daya tembaga, emas, dan perak. Perusahaan ini memiliki sumber daya manusia, teknologi, dan pengalaman yang sulit dimiliki oleh perusahaan lain.
  • 72. Salah satu ciri dari pasar monopoli adalah berkuasa penuh untuk menetapkan harga suatu produk yang dihasilkan, karena perusahaan ini memasok sendiri barang dan jasanya. Akan tetapi apabila dapam penetapan harga terlalu mahal dapat berkibat buruk bagi kelangsungan perusahaan. Laba Maksimum di Pasar Monopoli a. Penerimaan total (Total Revenue) b. Penerimaan Rata-rata (Aerage Revenue) c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
  • 73. 1. Mencegah timbulnya monopoli sendiri. 2. Adanya pemberian izin kepada perusahaan baru. 3. Menambah penawaran barang dalam negeri dengan jalan impor. 4. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET).
  • 74. Menjadi pasar monopoli, bukan berarti mereka tidak memiliki saingan sama sekali. Beberapa masih ada yang memiliki pesaing di bidang yang sama, hanya saja tidak begitu besar. Misalnya, Pertamina. Perusahaan penyedia bahan bakar dan sumber daya minyak di Indonesia ini, sekarang sudah memiliki pesaing. Salah satunya yaitu Shell. Meskipun ada peminatnya, Shell masih kalah saing jika dibandingkan dengan Pertamina. Mungkin saja karena sudah ada bertahun-tahun lebih dulu ketimbang kompetitornya, mayoritas konsumen masih setia dan percaya kepada Pertamina. Rasa ketidak percayaan sering membuat konsumen enggan memilih alternatif lain. Hasilnya, jika perusahaan tersebut menaikkan harga, masyarakat mau tidak mau harus menerima hal tersebut karena tidak memiliki pilihan lain. Berbeda dengan perusahaan lain yang masih sibuk mengurus pemasaran. Pasar monopoli akan jarang melakukan pemasaran. Kalau pun dilakukan, biasanya hal tersebut hanya untuk menjaga citra perusahaan di mata masyarakat saja.
  • 75. Bisa dibilang monopoli pasar lebih banyak memberikan kekurangan juga kemungkinan munculnya kecurangan yang membuat masyarakat terancam rugi besar. Banyaknya ketidakadilan kepada masyarakat, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, membuat praktik monopoli dilarang di Indonesia. Perusahaan yang melakukan monopoli akan berhadapan dengan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Selain negara, tidak ada satupun perusahaan yang diperbolehkan untuk melakukan hal ini. KPPU menjalankan tugasnya karena sudah diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999. Aturan tersebut mengatur tentang terwujudnya ekonomi nasional yang efisien dan menyejahterakan rakyat. Maka, praktik monopoli bertentangan dengan UU tersebut. Seperti komisi perwakilan pemerintah lainnya, KPPU memiliki hak dalam melakukan penindakan dan pencegahan, terutama kepada perusahaan yang mulai menunjukkan akan melakukan monopoli pasar.
  • 76. merupakan sebuah harga di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, jumlah produk yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah yang ingin dijual produsen. Menurut Modul Ekonomi Mikro yang ditulis oleh Nuhfil Hanani dkk., harga pasar atau harga keseimbangan adalah tingkat harga ketika jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi itulah, harga pasar dinilai dalam keadaan seimbang atau equilibrium. Seimbang berarti harga yang disepakati penjual dan pembeli yang terletak pada titik potong antara kurva permintaan dan penawaran. Selain itu, variabel harga pada sumbu vertikal dan variabel kuantitas pada sumbu horizontal. Jika kurva permintaan dan kurva penawaran berpotongan pada satu titik, titik tersebutlah yang dinamakan harga keseimbangan pasar.
  • 77. Dalam proses jual beli pastinya akan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran sehingga terbentuknya harga keseimbangan pasar. Dalam dunia perekonomian yang lebih mendalam, tentunya harga keseimbangan pasar akan terbentuk dan memiliki fungsi tersendiri. Membantu penjual menentukan penawaran. Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi karena perubahan permintaan. Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi. Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi. Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan masyarakat. Menentukan pembagian hasil produksi.
  • 78. Rumus keseimbangan harga pasar: Qd = Qs atau Pd = Ps Keterangan: Qd = jumlah barang yang diminta Qs = jumlah barang yang ditawarkan Pd = harga barang yang diminta Ps = harga barang yang ditawarkan
  • 79. Pada strategi single price oleh monopoli masih tersisa consumer surplus yang dapat diubah menjadi profit oleh sebuah perusahaan monopoli. Diantaranya adalah: First Degree Price Discrimination: Perfect price discrimination. Second Degree Price Discrimination: Block Pricing Third Degree Price Discrimination: Market Separation Non-liear pricing: Two-part tariff
  • 80. Perfect price discrimination Dengan asumsi bahwa produsen dapat membedakan willingness to pay (wtp) dari seluruh konsumennya dan jenis barangnya tidak dapat dijual kembali antar konsumen maka untuk memaksimalkan profit dari surplus konsumen: Produsen akan menetapkan harga tiap konsumen sebesar wtp-nya Jumlah produksi maksimum adalah sampai titik potong antara MC dan kurva permintaan. Mengapa? Dalam hal ini profit (variable) monopolis adalah Pi 1(Pi MCi). Dimana i adalah konsumen (jumlah barang) ke-i, P adalah tingkat harga dan MC adalah biaya marjinal. Dalam hal ini konsumen ke-i bersesuaian dengan Q*. Contoh: jasa medis
  • 81. Block Pricing Jika perfect discrimination tidak memungkinkan, maka produsen dapat membedakan harga menurut kuantitas pembelian. Secara sedernaha konsep block pricing adalah diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak. Seiring dengan kuantitas pembelian (bulk), harga per unit diturunkan. Produsen akan menikmati profit karena economies of scale dan konsumen akan mendapatkan output yang lebih banyak
  • 82. Separating the Market Apabila strategi membedakan harga melalui individu dan kuantitas tidak memungkinkan, maka monopolis dapat menggunakan wilayah atau waktu untuk membedakan jenis konsumen. Regional demand separation. Dalam strategi ini, dianggap wilayah geografis cukup untuk menjadi pemisah antar jenis konsumen, dan untuk harga dibedahkan menurut permintaan masin-masing wilayah. Contoh: buku teks edisi US dan internasional. Peak-low session pricing. Selain wilayah geografis, waktu juga dapat dipakai untuk memilah jenis permintaan. Contoh: tarif telepon pagi-siang-malam
  • 83. Two Part Pricing: Entry fee + Constant per unit usage fee Harga yang harus dibayar konsumen terdiri dari dua jenis harga: entry fee sebagai biaya untuk dapat memakai produk dan biaya per unit dari tiap kuantitas produk yang dikonsumsi. Biaya per unit umumnya sama dengan biaya marjinal. Entry fee ditetapkan sama dengan rata-rata surplus konsumen yang diciptakan dari menetapkan biaya per unit =MC. Esensinya profit monopoli akan sama dengan profit dengan skema perfect price discrimination
  • 84. Bundling Jika monopoli memiliki kekuatan pasar untuk beberapa produk, dimungkinkan untuk meningkatkan profit dengan mengikatkan pembelian satu produk dengan produk yang lain (bundling). Konsep optimisasi dari bundling adalah dengan meningkatkan consumer surplus yang dapat dikonversi menjadi profit dengan ’bundling’ relatif jika harganya independen. Asumsi atau syarat yang harus terpenuhi adalah konsumen memiliki preferensi yang heterogen
  • 85. Bundling adalah strategi meningkatkan penjualan dan profit dengan cara menjadikan dua atau lebih jenis barang sebagai paket penjualan. Bundling memanfaatkan selisih antara harga reservasi dan harga setelah bundling. Strategi penentuan harga dalam bundling adalah mirip dengan block pricing, yaitu dengan menurunkan harga relatif jika pembelian dilakukan satuan. Konsumen dengan harga reservasi di atas harga setelah bundling akan cenderung membeli paket barang
  • 86. Dalam struktur pasar monopoli, tidak ada barang yang menjadi subsitusi sempurna untuk barang yang dihasilkan perusahaan monopoli. Jadi, suatu perusahaan monopoli adalah sekaligus merupakan industri untuk barang tersebut dan menghadapi kurva permintaan yang mempunyai kemiringan negatif untuk komoditi tersebut. Akibatnya, jika monopolis (sebutan untuk perusahaan monopoli) akan menjual lebih banyak barang maka ia harus menurunkan harganya. Dengan demikian dalam struktur pasar monopoli MR < P dan kurva MR (penerimaan marginal atau marginal revenue) terletak dibawah kurva D (permintaan, demand).
  • 87. Hubungan antara kurva permintaan dan kurva MR dapat dijelaskan dengan bantuan Gambar 1 dibawah ini: Dari gambar di disamping dapat dijelaskan hubungan antara kurva permintaan dan kurva MR adalah sebagai berikut: (a) apabila elastisitas kurva permintaan lebih besar dari satu atau elastis (e > 1) maka MR adalah positif; (b)apabila elastisitas kurva permintaan lebih kecil dari satu atau inelastis (e <1) maka MR adalah negatif; dan (c) apabila elastisitas permintaan sama dengan satu atau unitary (e = 1) maka MR adalah nol. Kesimpulan yang dapat diambil dari hubungan kedua kurva ini ini adalah: (a) apabila kurva permintaan elastis maka penurunan harga akan mengakibatkan TR (penerimaan total atau Total Revenue) akan naik; (b) apabila elastisitas kurva permintaan unitary maka turunnya harga tidak akan menyebabkan perubahan TR; dan (c) apabila elastisitas kurva permintaan inelastis maka turunnya harga akan akan mengakibatkan turunnya TR.
  • 88. Secara lebih jelas hubungan antara elastisitas, harga dan TR dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel . Hubungan antara Elastisitas, Harga dan Penerimaan
  • 89.
  • 90. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB VII MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Oleh Kelompok 2 Kelas I 1. Muhammad Anggit 2. Ardiyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas !7 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 91. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB VIII PASAR PERSAINGAN SEMPURNA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI PEMBIMBING: Dr. Sigit Sardjono, M.EC.
  • 92. Nama Kelompok Muhammad anggit Nur Arddhian 1222200111 Yunia Six Putri Hermanto 1222200115 Ardiansyah Prawirautama Ali 1222200113
  • 93. BENTUK PASAR PERSAINGAN Jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. PENGERTI AN PASAR ⮚ Pengertian pasar secara “FISIK” → Suatu tempat berkumpulnya para penjual. ⮚ Pengertian pasar dalam “Teori Ekonomi” → Tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjual-belikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. PENGERTI AN PERSAING AN
  • 94. PENGGOLONGAN PASAR SECARA TEORI EKONOMI MIKRO Ada 4 Golongan Besar 1) Pasar Persaingan Sempurna 2) Pasar Persaingan Monopolistik 3) Pasar Monopoli 4) Pasar Oligopoli
  • 95. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN 1) PASAR PERSAINGAN SEMPURNA No. Ciri – Ciri Keterangan 1. Jumlah Penjual Sangat Banyak. 2. Jumlah Pembeli Sangat Banyak. 3. Kondisi Produk yang Dijual Identik Substitusi. 4. Kekuasaan Menentukan Harga Tidak Ada. 5. Kemungkinan Keluar / Masuk Sangat Tidak Mudah, Tidak Ada Hambatan . 6. Reaksi Rival Tidak Ada Reaksi Dari Pesaing Jika Terjadi Perubahan Harga dan Jumlah. 7. Persaingan di Luar Harga Tidak Ada.
  • 96. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN 2) PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK No. Ciri – Ciri Keterangan 1. Jumlah Penjual Banyak. 2. Jumlah Pembeli Banyak. 3. Kondisi Produk yang Dijual Hampir sama tetapi masih bisa dibedakan/beda corak. 4. Kekuasaan Menentukan Harga Sedikit. 5. Kemungkinan Keluar / Masuk Cukup murah. 6. Reaksi Rival Hampir tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah. 7. Persaingan di Luar Harga Sangat besar, terutama di bidang iklan, mutu, serta desain. 8. Contoh Perusahaan sepatu, baju, sabun.
  • 97. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN 3) PASAR MONOPOLI No. Ciri – Ciri Keterangan 1. Jumlah Penjual Satu. 2. Jumlah Pembeli Banyak. 3. Kondisi Produk yang Dijual Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna. 4. Kekuasaan Menentukan Harga Sangat besar. 5. Kemungkinan Keluar / Masuk Tidak mungkin. 6. Reaksi Rival Setiap tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat reaksi dari rival. 7. Persaingan di Luar Harga Memelihara hubungan baik dengan masyarakat. 8. Contoh Kereta api, listrik.
  • 98. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN 4) PASAR OLIGOPOLI No . Ciri – Ciri Keterangan 1. Jumlah Penjual Sedikit. 2. Jumlah Pembeli Banyak. 3. Kondisi Produk yang Dijual Barang standar/berbeda corak. 4. Kekuasaan Menentukan Harga Jika tanpa kerja sama sedikit. Tetapi dengan kerja sama sangat besar. 5. Kemungkinan Keluar / Masuk Hambatan cukup kuat. 6. Reaksi Rival Karena penjual hanya satu apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi. 7. Persaingan di Luar Harga Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda corak. 8. Contoh Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone,
  • 99. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ⮚ Pasar Persaingan Sempurna adalah Suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
  • 100. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN MURNI/SEMPURNA 1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak. Ciri- Ciri 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik. 3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah. 4. Informasi terhadap Pasar Sempurna.
  • 101. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN MURNI/SEMPURNA 1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak ⮚Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi, produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil produksi penjual yang lain. Jadi, pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama. ⮚Masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
  • 102. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN MURNI/SEMPURNA 3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah ⮚Jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah, maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. ⮚Konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. 4. Informasi terhadap Pasar Sempurna
  • 103. CONTOH BESERTA KURVA PERMINTAAN ❑Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. ❑Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.
  • 104. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT HARGA, TR, AR, dan MR ❑ Kita perhatikan dari tabel di slide sebelumnya, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu. Jika digambarkan ke tiga kurva tersebut seakan- akan hanya satu kurva.
  • 105. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan). Sedangkan, kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi. 3 Cara Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna 1) Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba. 2) Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian yang minimum. 3) Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh normal profit (break even income)
  • 106. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA 1) Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba. ⮚ Dari gambar di samping terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1. Sedangkan besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR - TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2. Harga dan Jumlah yang Diproduksi yang Menjamin Laba Maksimal P = 0P1 dan Q = 0Q1
  • 107. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA 2) Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum. ⮚ Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedangkan besarnya TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR- TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2. Harga dan Jumlah yang Diproduksi yang Menjamin Rugi Minimal P = 0P2 dan Q = 0Q1
  • 108. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA 3) Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Harga dan Jumlah yang Diproduksi yang Menjamin Laba Normal P = 0P1 dan Q = 0Q1 Dengan AC yang Paling Rendah ⮚ Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna seperti gambar di samping, untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang paling rendah.
  • 109. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek ✔ Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: a) Mendapat laba super normal. b) Mendapat laba normal. c) Menderita kerugian
  • 110. 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Dalam jangka pendek suatu perusahaaan yang mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun menderita rugi. Akan tetapi, posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup. Dikarenakan kerugian sebesar AFC, baik perusahaan tutup usaha maupun melanjutkan usaha kondisinya akan sama saja Akan berbeda jika penerimaan penjualan sudah tidak bisa menutup AFC. Pada kondisi ini perusahaan sebaiknya tutup usaha. Jika tutup usaha perusahaan masih juga membayar AFC-nya. Jika tidak tutup usaha perusahaan juga mengalami kerugian sebesar AFC-nya tetapi masih mempunyai kemungkinan terjadinya perubahan demand terhadap produk yang diperjualbelikan. Saat ini ditunjukkan oleh harga (P) di bawah SAC, dan di atas SAVC. Berarti bahwa sebagian dan ongkos tetap (FC) masih bisa ditutup oleh kelebihan P1 atas AVC dan ongkos variabel itu sudah bisa ditutup.
  • 111. 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek ⮚ Pada harga P = AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut shortdown point. Hal ini dapat dilihat dengan gambar sebagai berikut
  • 112. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang ✔ Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. ⮚ Jika dalam periode jangka pendek perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna dapat mengalami tiga keadaan, yaitu laba, titik impas, dan kerugian. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Masuknya perusahaan baru akan menambah jumlah produksi (supply meningkat) Bertambahnya jumlah produksi (supply lebih besar dari demand) akan menyebabkan harga jual turun.
  • 113. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang ✔ Dalam jangka panjang mendorong perusahan-perusahaan baru masuk ke dalam pasar dan perusahaan-perusahaan yang ada ingin menambah produksinya. Sebaliknya, kalau dalam jangka pendek terjadi kerugian, mendorong perusahaan - perusahaan mengurangi produksi atau mendorong keluarnya perusahaan- perusahaan dari pasar. ⮚ Tambahnya kapasitas produksi dan masuknya perusahaan-perusahan baru mengakibatkan bergesernya kurva Supply ke kanan dan harga akan turun. Apabila turunnya harga ini sudah sampai pada P = LAC maka tiap-tiap perusahaan hanya akan menerima keuntungan normal saja. Berarti tidak ada dorongan lagi bagi perusahaan untuk menaikkan produksinya maupun masuknya perusahaan - perusahaan baru ke dalam industri.
  • 114. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang ⮚ Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan- perusahaan "selalu” hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability”, artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
  • 115. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna ⮚Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. ⮚Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. ⮚Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik. ⮚Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen. ⮚Konsumen tidak bisa memilih karena masing - masing konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar. ❑ KEBURUKAN
  • 116. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna ⮚Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. ⮚Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangal ketat. Oleh karena itu , agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. ⮚Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi eisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif. ❑ KEBAIKAN
  • 117. CONTOH SOAL PERHITUNGAN NUMERIK Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC = Q² - 4Q + 40 dan P = $20. Ditanya: a. Apakah perusahaan rugi/laba? b. Jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah produksi berkurang? c. Hitung berapa labanya!
  • 118. PENYELESAIAN ⮚ TR = P x Q = 20Q ⮚ MR = TR’ = 20
  • 120. TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO BAB IX MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSIANGAN OLIGOPOLI Oleh Kelompok 2 Kelas I 1. Muhammad Anggit 2. Arduyansyah P 3. Yunia Six Putri Dosen: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Desember 2022
  • 121.
  • 123. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing masing penjual dapat memengaruhi harga pasar. Sesuai definisinya, berarti antara penjual yang satu dengan yang lain dapat saling memengaruhinya.
  • 124. model pasar duopoli (dua penjual), model ini beranggapan bahwa barang yg dihasilkan 2 perusahaan adalah sama dan bersifat subtitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama Model chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil dipasar dterjadi apabila pasar ditetapkan satu harga Model Cournot Model Stackelberg dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya prusahaan yg digambarkan oleh model cournot Model Chamberlin Model Kurva Permintaan Patah model kurva permintaan patah menyatakan apabilansuatu perusahaan menaikan harga, maka perusahaan" lainnya dalam indrustri tidsk akan mengikuti begitupun sebaliknya Model Bertrand perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yg ditentukan oleh perusahaan
  • 125. menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda kekuatan menentukan harga kadang" lemah atau kuat promosi masih diperlukan
  • 126. Adanya keuntungan yg terlalu besar ( excess provit ) yg dinikmatin oleh produsen oligopoli dalam jangka panjang. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruk Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro
  • 127. Dapat meningkatkan keuntungan jika mereka mengurangi tingkat persaingan tersebut dan bertindak seperti monopolis Adanya kerjasama dapat menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri Dapat mengurangi tingkat ketidskpuasan yang ada, tindakan produsen satu terhadap yang lain jelas