1. Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan, penawaran, harga pasar, elastisitas, dan perilaku produsen dalam bab-bab pengantar teori ekonomi mikro.
2. Beberapa konsep kunci yang dijelaskan meliputi hukum permintaan, faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, penentuan harga pasar, dan konsep produksi jangka pendek dan panjang seperti fungsi produksi dan kurva isoquant.
3. Slide ini disusun
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. I
PERMINTAAN dan PENAWARAN
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
2. Teori permintaan
Permintaan merupakan keinginan dari suatu masyarakat
untuk memiliki dan membeli suatu barang atau jasa,serta
memiliki kemampuan untuk mendapatkannya.
Permintaan barang dan jasa muncul karena hasrat
konsumen untuk mengusai barang dan jasa tersebut
3. Jika harga turun maka permintaan barang tersebut akan
bertambah,sebaliknya jika harga naik maka permintaan barang
tersebut akan turun.
HUKUM
PERMINTAAN
4. Faktor Faktor yang Memengaruhi
Permintaan
Harga Barang itu
Sendiri
Harga Barang
Pengganti
Selera
Income
5. Perubahan
Permintaan
dibedakan
menjadi 2, yaitu :
2. Perubahan Faktor Faktor lain Selain Berubahnya
Harga Barang tu Sendiri Mengakibatkan Pergeseran
Kurva Permintaan
1.Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan
Pergeseran di Sepangjang Kurva Permintaan itu
Sendiri
7. PENAWARAN ADALAH HUBUNGAN ANTARA HARGA DENGAN KUALITAS UNTUK SETIAP UNIT
WAKTU YANG AKAN DIJUAL OLEH PENJUAL.
Penawaran juga dapat diartikan sebagai
"Berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual dengan berbahgai kemungkinan harga, dengan
asumsi keadaan lain tetap tak berubah."
PENAWARAN
8. "Bila harga suatu barang / jasa naik maka jumlah jumlah yang
akan ditawarkan oleh produsen akan meningkat, sebaliknya
jika harga suatu barang / jasa turun produsen akan
mengurangi jumlah barang tersebut"
HUKUM
PENAWARAN
9. Bentuk Kurva Penawaran
yang Tunduk dengan
Hukum Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran
yang Tidak Tunduk
kepada Hukum
Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran
10. • Berubahnya Harga Input Variabel
• Perubahan Teknologi
• Perubahan Iklim
• Harga Komoditas Lain
• Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
• Pajak dan Subsidi
• Harapan Harga
• Tujuan Perusahaan
Faktor yang Menyebabkan
Terjadinya Perubahan
Penawaran
12. Harga pasar ialah kegiatan penjual mau menjual suatu
barangnya dan konsumen mau membeli suatu barangnya
dengan harga yang sudah disepakati.
Pengertian Harga
Pasar
14. 3. Perubahan
Permintaan dan
Penawaran
Mengubah Harga dan
Kualitas Pasar
a. Harga pasar berubah jika penawaran
bertambah sedangkan permintaan tetap
c. perubahan keseimbangan jika terjadi
perubahan permintaan meningkat sedangkan
penawaran menurun
b. Harga pasar berubah jika perubahan
permintaan meningkat sedangkan penawaran
tetap
15. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. III
ELASTISITAS
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
17. Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan suatu jumlah produk yang akan
dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan
tertentu.
Yang artinya jika jumlah beli sangat peka tergadap perubahan harga, maka
penurunan dapat meningkatkan jumlah uang yang akan dibelanjakan terhadap
suatu barang.
Pengertian Elastisitas
19. 5 Konsep Sifat
Elastisitas
Permintaan
koefisien elastisitas > 1 maka
elastisitasnya disebut perfect elastic
01
Koefisien elastisitas < 1 maka
elastisitasnya maka elastisitasnya disebut
inelastic
02
Koefisien elastisitas tak terhingga (ω)
maka elastisitasnya disebut perfect
elastisitas
03
Koefisien elastisitas = 1 maka
elastisitasnya disebut unitary
04
Koefisien elastisitas = o maka
elastisitasnya disebut perfectly inelastic
05
21. Point Elasticity
Konsep ini menggambarkan adanya perubahan kecil pada
harga sehingga seakan akan tidak terjadi perubahan.
menghitug tingkat elastisitas dengan waktu titik yang
terdapat pada kurva permintaan atau penawaran
22. Cara Menghitung
Point Elasticity
Menghitung tingkat elastisitas dengan
menggunakan perndekatan persamaan
fungsi
01
Dengan mengamati hubungan elastisitas
dengan total penerimaan
02
Mengamati arah perubahan harga dan
total penerimaan
03
Dengan melihat kurva permintaan (AR)
dan MR
04
Melihat kecondongan kurva permintaan
05
24. Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan batas batas suatu
industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas
silang yang tinggi menunjukkan hubungan erat atau barang dalam suatu industri yang
sama elastisitas yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau barang dan
industri yang berlainan.
Kesulitan dengan elastisitas sialang sebagai alat menentukan batas industri adalah
bahwa menentukan berapa tinggi elastisitas di antara barang barang itu seharusnya jika
barang barang tersebut dikatakan masuk dalam industri yang sama.
Pengertian Elatisitas Silang
26. Dalam koefisien penawaran tidak ada kekacauan
yang timbul mengenai tanda koefisien elastisitas,
kecuali dalam keadaan yang tidak biasa, yaitu
mengenai kurva yang miring kebawah. suatu
perubahan harga akan mengakitbatkan perusahaan
jumlah dalam arah yang sama bila penawaran
miring kearah kanan atas.
Konsep elastisitas penawaran sama dengan konsep
elastisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran
koefisien juga sama :
Elastisitas Penawaran
27. a. Jika nilai Es tak terhingga(ω)
disebut perfect elastis
b. Jika nilai Es > 1 disebut elastis
c. Jika nilai Es < 1 disebut inelastis
d. Jika nilai Es = 1 disebut unitary
elastis
e. jika nilai Es = 0 disebut perfect
elastis
Melihat besarnya koefisien
elastisitasya
a. S1 sifatnya penawaran disebut perfect
inelastis
b. S2sifat penawarannya disebut inelastis
c. S3 sifat penawarannya disebut unitary
elastis
d. S4 sifatnya penawarannya disebut
elastis
e. S5 sifat penawarannya disebut perfect
elastis
Melihat kecondongan kurva
permintaan
Menentukan Sifat
Penawaran
29. Elastisitas yang menunjukan tingkat kepekaan dari perubahan
dari jumlah permintaan darang dengan perubahaan
pendapatan. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Pengertian Elastisitas Pendapatan
Jika berupa fungsi maka rumusnya sebagai berikut:
30. • Perubahan permintaan barang
inferior karena adanya
kenaikan income
Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih
sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah
• Perubahaan Permintaan Barang Lux
karena Adanya Kenaikan In-come
Barang lux adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih
banyak jika pendapatan konsumen bertambah
31. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VI
PERILAKU PRODUSEN
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
32. Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang
produsen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku
produsen juga dinamakan tindakan atau tingkah laku produsen atau dengan
istilah Produser’s Behaviour.
Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya inilah seorang
produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau
“ekuilibrium produsen”
Pengertian
33. Konsep Jangka Waktu Dalam
Proses Produksi
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka
pendek” dan “jangka panjang”. Periode jangka pendek yaitu jangka waktu produksi
yang pendek sehingga perusahaan ta punya waktu untuk mengubah jumlah sumber
sumber seperti tanah, gedung, mesin mesin, dan manajemen.
Dalam jangka panajng semua faktor produksi dapat diubah ubah jumlahnya
sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor
faktor produksi yang efisien. Jangka waktu panjang sehingga perusahaan dapat
mengubah jumlah semua sumber yang digunakan per unit waktu
34. Fungsi Produksi
fungsi produksi ialah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan
output (barang barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Dalam
bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukan bahwa jumlah barang produksi
tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Secara sistematis fungsi
produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk linier dan
tidak linier. Q = F (C,L,B,S)
Keterangan :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
35.
36. Analisis Proses Produksi Jangka
Pendek
Untuk menjelaskan analisisi proses produksi jangka pendek dalam
teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average
product) dan MP (marginal product). Dimana TP adalah total produksi
yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata rata
yang dihasilkan oleh seseorang tenagakerja. MP adalah tambahan hasil
produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
37. Hukuman Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(the Law of Diminishing Return)
Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimana satu faktor produksi
bersifat variabel dan faktor faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai
suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi
variabel itu secara terus menerus.
38. Hubungan antara TP, AP, dan MP
1. Hubungan antara MP dan TP. Pada saat TP mengalami perubahan
peningkatan produksi dari yang menaik menjadi menurun, maka pada
saat itu kurva MP mencapai titik maksimumnya, kemudian pada saat
kurva TP mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu
horizontal, artinya Mpsama dengan nol
2. Hubungan antara AP dan MP. Pda saat AP meningkat, MP lebih tinggi
daripada AP dan pada saat AP menurun MP lebih rendah daripada AP.
Hal ini menunjukan bahwa saat AP mencapai titikmaksimum MP sama
dengan AP, atau AP berpotongan dengan kurva MP
39. Tahapan dalam Fungsi Produksi
1. Tahapan I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum AP, yaitu pada saat MP
sam denan AP. Jika labor ditambah AP bertambah. Bertambahnya AP ini
menunjukan efisien labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah
2. Tahapan II
Dari titik pada produk AP mencapai titik maksimal sampai pada saat TP
mencapai maksimal atau pada saat MP sama dengan nol, AP dan MP
semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP
bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisien tanah masih terus
bertambah. Tahapan II
40. Tahapan dalam Fungsi Produksi
3. Tahapan III
AP dan TP pada taha[ ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas
tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadiketidakefisiensian tanah dan
labor. Akibatnya pada tahap ini TP menurun terus
41. Produksi Jangka Panjang
Suatu proses produksi dimana semua faktor produksi dapat diubah
ubah jumlahnya atau semua faktor bersifat variabel. Untuk menjelaskan
fungsi produksi jangka panjang kita akan menggunakan yang disebut
dengan kurva isoquant
42. Iso- Produksi (Isoquant)
1. Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukan berbagiai
kemungkinan kombinasi teknik antara dua input bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat ouput tertentu”. Kurva isoquant pada
Gambar 5.3 dengan sumbuhorizontal menunjukan faktor produsi tenaga
kerja dan sumbu vertikal menunjukan faktor capital.
43. 2. Sifat dari Kurva Isoquant
1. Cembung kearah titik origin
2. Menurun ke kiri atas ke kanan bawah
3. Kurva isoquant yang terletak dikanan atas menunjukan jumlah produksi yang lebih
banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asala
menunjukan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut
4. Antara kurva yang satu dengan lain tidak dapat saling berpotongan atau saling
bersinggungan
44. 3. MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution)
MRTS adalah sejumlah faktor yang harus dikompensasi oleh tambahan
faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu
adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
Jika terjadi subtitusi dari kombinasi satu ke lainnya mengahasilkan rasio
K dan L nya :
• K1/L1 > K2/L2proses produksinya capital intensif
• K1/L<K2/L2 proses produksinya labor intensif
45. 4. Bentuk isoquant lain
Isoquant Linier Isoquant Input Output
Bentuk isoquant yang berupa huruf L
seperti diatas menunjukan tidak
adanya subtitusi input kapital dan
labor
Subtitusi input kapital dan labor
adalah sempurna
46. Iso- biaya (Isocost)
1. Pengertian Kurva Isocost
“kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik titik yang menunjukan
kombinasi barang barang atau faktor produksi yang dibeli olleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu”
47. 2. Gambar Kurva Isocost
Slope kurva Isocost adalah :
1. Sedangkan fungsi TC = PI L + Pk K
M/Pk : M/Pi = M/Pk x PI/M = PI/PK
48. 3. Perubahan Isocost
Kurva isocost dapat berubah disebabkan :
1. Harga faktor produksi labor turun atau naik sedangkan sedangkan
lainnya tetap
2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedangkann lainnya
tetap
3. Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
49. 3. Perubahan Isocost
1. Harga faktor produksi labor turun atau naik sedangkan sedangkan
lainnya tetap
50. 3. Perubahan Isocost
2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedangkann lainnya
tetap.
52. Ekuilibrium Produsen
1. Pengertian ekuilibrium produsen
Suatu keadaan seimban dimana produsen mendapatkan keuntungan maksimum
dan tidakada dorongan untuk mengubah ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor faktor produksinya.
53. Ekuilibrium Produsen
Pada gambar 5.5, titik C menunjuka n produksi yang optimum dimana pada saat itu
produsen dalam proses keseimbangan. Dengan demikian, posisi keseimbangan
produsen dicapai pada saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost.
Pada saat itu dalam posisi :
MRTS = Slope Iso Quant
- MPI/MPK = - PI / Pk
PI . MPK = Pk . MPI
Persamaan diaat masing masing ruas kiri dan kanan dibagi PI, PC maka hasil
58. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
59. Beberapa Konsep Berkaitan
Dengan Perilaku Konsmen
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang
yang diminta. Manfaat ini yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).
Secara rasional utility akna meningkat jika jumlah barang yang
dikonsumsi meningkat
01
60. ●Kesanggupan suatu
barang dan jasa untuk
memenuhi keperluan
manusaia
Nilai Barang
•Nilai Penggunaan Objektif
•Diberikan seseorang kepada
suatu barang tertentu untuk
memuaskan kebutuhan
•Nilai Penggunaan Subjektif
61. Pemikiran yang rasional disini adalah menentukan target kebutuahn yang
harus dipenuhi, disesuaikan dengan kemampuan, lingkungan dan waktu
yang tersedia atau mungkin tersedia
Pemenuhan Kepuasan
62. Menurut pendekatan ini bahwa setiap barang mempunyai daya guna karena
setiap barang tersebut kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen yang menggunakan barang tersebut. Pendekatan ini
merumuskan hubungan jumlah daya guna dalam bentuk :
Pendekatan Tradisional untuk
Mengungkapkan Perilaku Konsumen
02
63. Dalam pendekatan utilitas kardinal manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh oleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif dan dapat diuktr secara pasti. Untuk setiap unit yang
dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya. Dalam teori ini niali
guna dikelan dengan nilai guna total (total utility / TU) dan nilai guna
marginal (marginal utility / MU)
Cardinal Approach
03
64. ●Pertambahan atau
pengurangan kepuasan
sebagai akibat dan
pertambahan atau
pengurangan penggunaan
satu unit komoditas tertentu
Konsep Guna Batas dan Guna Total
•Guna Batas (Marginal Utility)
•Tingkat kepuasan yang diperoleh
karena mengonsumen berbagai
jumlah barang
•Guna Total(Total Utility)
65. Asumsi (Anggapan) dalam Teori
Cardinal
Asumsi dasar pada pendekatan ini yaitu
tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi
barang/jasa dapat dihitung dengan numerik.
Oleh karena itu diperlukan asumsi bahwa
utility dapat diukur menggunakan uang
Utility Seseorang Bisa Diukur
dengan Uang
Tingkat kepuasan yang diperoleh
karena mengonsumen berbagai
jumlah barang
•Berlakunya Hukum
Gossen
66. ●Der Merkur ist der
sonnennächste Planet
und der kleinste
•Utility Seseorang
Bisa Diukur dengan
Uang
•Asumsi ini diperlukan
untuk menggambarkan
perilaku konsumen secara
rill. Jika tidak, daya guna
akan bertambah terus
tanpa terbatas
•Berlakunya Hukum
Gossen
•Konsumen bersifat
rasional ayang artinya
setiap konsumen dianggap
mempunyai tujuan ideal
yaitu tanpa daya guna
maksimal
•Konsumen Bersifat
Rasional
Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
Asumsi dasar pada pendekatan ini
yaitu tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang/jasa dapat
dihitung dengan numerik. Oleh
karena itu diperlukan asumsi
bahwa utility dapat diukur
menggunakan uang
67. Kritik pada Pendekatan Cardinal
Suatu barang baru mempunyai arti
bagi seorang konsumen apabila
barang tersebut mempunyai nilai guna
baginya
•Asumsi Utility Bisa Diukur
adalah Pemikiran Keliru
•Marginal Utility dari Uang
Tidaklah Konstan
68. ● Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai
berikut :
● Ataupun ada ada lain, sebagai berikut :
Memaksimalkan Guna
TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux
Atau
(Tux+1) – (Tux)= MUx
69. ●Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah
kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan :
1. Adanya efek subtitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut,
konsumen akan mengalihkan baang yang akan dibeli kepada barang pengganti
yang harganya lebih murah
2. Efek pendapatan (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang
pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen akan
berkurang
Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konseumen
70. Pendekatan ordinal menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak dapat
diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan secara ordinal, tetapi tidak
disebutkan nilai gunanya secara pasti.
Fenomena ini dinyatakan dengan kurva indifference curve (IC), yaitu
kurva yang menggambarkan tingkat utiliti yang sama untuk berbagai
kombinasi barang
Indifference Curve Approach
04
71. 1. Asumsi dalam Pendekatan Indefference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan secara rill, teori indifference curve
memerlukan
adanya beberapa anggapan, yaitu
1. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality)
2. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money)
3. Utility dinyatakan secara ordinal
4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility)
5. The total utilitiy dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi
6. Consistency and transitity of choice
72. 2. Kurva IC Menunjukan Berlakunya Hukum
Diminishing Marginal Rate of Subtitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukan jika konsumen menghendaki barang
X lebih
banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah
yang
disebutdengan Marginal Rate of Subtitution
Contoh kurva indifference curve :
73. 3. Sifat Sifat Indifference Curve
a) Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah
barang X maka jumlah barang Y yang akan dikurangi. Sebaliknya jika barang Y
yang ditambah maka barang barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu
semakin lama semakin berkurang
b) Cembung terhadap titik 0 atau origin
c) Dua IC tidak saling berpotongan
74. 4. JikaTerjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang
Semakin Jauh dari Titik Origin Utilitasnya Semakin
Besar
Keterangan gambar dibawah kombinasi X dan Y pada indefference curve (IC) akan
berubah
dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC dan IC2 ini
tidak akan
saling memotong karena kombinasi kombinasinya yang ada pada IC yang berbeda.
Kombinasi
dititik B menunjukan tingkat utilitas komsumen lebih tinggi
75. 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B., hal ini
disebabkan
terletak pada IC2. kombinasi dititik A memberikan utilitas sama dengan kobinasi dititik
C, hal
ini disebabkan karena terletak pada IC1. Kombinasi titik B dan titik C tidak akan sama
karena
titik tidak terletak pada IC yang sama.
76. Kendala Anggaran
(Budget Contraint)
Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen
harus mengatur komposisi barang sehingga menfaatnya
secara optimal. Kendala pendapatan ini dikenal sebagai garis
anggaran atau budget line (BL). Jika barang yang dikonsumsi
adalah X dan Y maka persamaan budget line dapat dituli
sebagai berikut :
BPx . (X) + Py . Y
Keterangan :
B = Anggaran
Px = Tingkat Harga X
Py = Tingkat Harga Y
77. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen
ialah kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada
Konsumen mampu mendapatkan kombinasi barang terbanyak.
Keseimbangan Konsumen yang Optimal
Dari ketiga kombinasi yang memberikan utilitas paling tinggi adalah kombinasi yang
berada di titik B. Kombinasi dititik B disebut dengan keseimbangan optimal.
78. Perubahan Utilitas Konsumen
Berubahnya salah satu dari harga barang Berubahnya Pendapatan Konsumen
Perubahan Harga pada Barang Normal Perubahan Harga pada Barang Inferior
81. Kurva Indifference Curve yang
Linier Menunjukan Adanya
Subtitusi Sempurna
Bentuk Indifference Curve
Kurva Indifference Curve yang
Berupa Huruf L Menunjukan
Barang Komplementer
82. Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
84. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual. pengertian pasar dalam perngertian ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan
jumlah yang penjual belikkan.
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro
menjadi empat golongan besar, yaitu:
A. Pasar Persaingan Sempurna
B. Pasar Persaingan Monopoli
C. Pasar Monopoli
D. Pasar Oligopoli
85. No. Ciri Ciri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli
1. Jumlah penjual Sangat banyak Sangat banyak Sedikit Satu
2. Jumlah pembeli Sangat banyak Banyak Banyak Banyak
3. Kondisi produk yang dijual Identik subtitusi Hampir sama tapi beda
corak
Barang standart / beda
corak
Tidak ada subtitusi
sempurna
4. Kekuasaan membentuk
harga
Tidak ada Sedikit Dengan kerja sama sangat
besar
Sangat besar
5. Kemungkinan keluar
/ masuk
Tidak ada hambatan Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin
6. Reaksi rival Tidak ada reaksi Tidak ada tindakan terkait
harga
Tindakan yang dilakukan
produsen tidak ada rekasi
Rival akan reaksi jika
terjadi perubahan harga
7. Contoh Transaksi hasil pertanian Perusahaan baju, sepatu Pabrik baja, mobil, sepeda Kereta api, listrik
86. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli masing masing penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga pasar. Masing masing penjual di
pasar adalah sebagai pengikat harga barang atau disebut price
taker
87. CIRI CIRI PERSAINGAN
MURNI / SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri sebagai berikut
:
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
2. Barang yang diperjual belikan homogen / identik
3. Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah
4. Informasi terhadap pasar sempurna
88. • Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Penjual dan pembeli sangat banyak artinya lebih dari satu orang, asal masing
masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar yang terjadi di pasar
• Barang yang Diperjualbelikan Homogen / Identik
Homogen adalah semua jenis barang yang ditawarkan oleh penjual adalah sama.
Penjual merupakan subtitusi yang sempurna dengan hasil produksi penjualan yang lain.
Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang
yang sama
CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI / SEMPURNA
89. CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI / SEMPURNA
• Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Baik penjual baru maupun lama bebas untuk keluar msuk atau meninggalkan
pasar, yang artinya pernjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjalan tanpa
adanya suatu hambatan
• Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap, yang artinya
apabila salah satu produsen meninggalkan teknologi baru maka dengan mudah produsen
yang lain mengikuti
90. Penentuan Jumlah
Produksi dan
Harga
Agar perusahaan
mendapatkan laba maksimal
atau rugi minimal maka harga
dan jumlah produk yang
diperjualbelikan ditetapkan
dengan kaidah MC = MR
91. • Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar
P = OP 1 dan Q = OQ 1
92. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah
sebesar
P = OP 2 dan Q = OQ 1
93. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah
sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
dengan AC yang paling rendah
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Point
(Break Even Point)
94. Periode Jangka Pendek dan Jangka
Panjang yang Dialami Perusahaan dalam
Persaingan Sempurna
95. Jangka pendek adalah jangka waktu yang pendek
sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan
produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya,dan
perusahaan tidak bisa menambah perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu :
• Mendapatkan laba super normal
• Mendapatkan laba normal
• Mendapatkan kerugian
• Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Pendek
96. Jangka panjang perusahaan perusahaan
"selalu" hanya akan memperoleh
keuntungan normal saja dengan MR = MC
= AC, pada saat AC minimum.
Perusahaan yang hanya menerima
keuntungan normal (normal profit)
dinamakan "Marginal Firm/Marginal of
Profitability" yang artinya apabila harga
turun sedikit perusahaan akan keluar dari
pasar
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Panjang
97. Kebaikan dan Kekurangan Perusahaan yang Berada dalam
Pasar Persaingan Sempurna
• Tidak ada inovasi
terhadap produk
• Membatasi pilihan
konsumen
• Adanya alokasi sumber
daya yang efisien dan
adanya kebebasan
bertindak.
• Persaingan pada
perusahaan yang berada
dalam persaingan
sempurna sangat ketat
• Kebaikan • Kekurangan
98. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
100. Bentuk pasar persaingan
monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing- masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk.Kurva demand perusahaan persaingan monopolistik.
101. Tiga kondisi yang bisa dialami
Persaingan monopolistik
Perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal,yaitu:
1) Mendapat laba supernormal
2) Mendapat laba normal
3) Menderita kerugian
102. 1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik
yang mendapatkan supernormal
Gambar diatas,harga dan output yang menjamin laba maksimal menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR= MC harga jual produk sebesar OP1
output dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK
103. 2. Perusahaan dalam persaingan
monopolistik yang mendapat laba
normal
MR = MC adalah kaidah guna menetap pada kaidah MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output yang dijual sebesar sebanyak OQ1 besar TC=TR yaitu
0P1KQ1.
104. 3. Perusahaan dalam persaingan
monopolistik yang mendapatkan laba
normal
MR = MC adalah kaidah guna menetap pada kaidah MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output yang dijual sebesar sebanyak OQ1 besar TC=TR yaitu
0P1KQ1.
105. Akibat persaingan monopoli terhadap
output dan harga
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demannya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikan
harga maka output akan mengalami banyak pengurangan.
2. Efisiensi Masing – Masing Perusahaan
Efisiensi masing masing perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya
perusahaan baru kedalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah.
3. Promosi Penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan
monopoli
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu berbagai ragam yang
dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau
warna yang sangat mendekati selera
106. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLI
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
107. PENGERTIAN MONOPOLI
Pasar monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak
sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak
mempunyai subtitude, dengan kata lain perusahaan tunggal
tersebut sekaligus sebagai industri juga. A
108. Ciri ciri pasar
monopoli
1. Pasar monopoli adalah industri
satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang
pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan
untuk masuk dalam industri
4. Dapat mempengaruhi
penentuan harga
5. Promosi iklan kurang
diperlukan
109. 1. Perusahaan monopoli mempunyai satu sumber
daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
orang lain
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat
menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli
kepada perusahaan
Faktor-faktor yang menimbulkan adanya
pasar monopoli
110. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC =
Mr yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli
dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap
tingkat output sama dengan nol
Penentuan besarnya
harga dan output
π=R-B
112. Posisi keseimbangan
1. Hubungan P, TR, dan MR
Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah
kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang
cukup besar dengan kemiringan yang landai. Sementara itu, kurva permintaan
seorang monopolis berbentuk miring dengan kecondongan yang bersifat
inelastis bentuk kurva seperti ini dikarenakan untuk menjual output yang lebih
besar.
113. Posisi keseimbangan
2. Laba, Rugi, dan Imbas bagi Monopolis
a) Monopolis yang Mendapat Keuntungan
Laba maksimal dicapai bila monopolis menjual produksinya dengan
tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak OQ
114. Posisi keseimbangan
2. Laba, Rugi, dan Imbas bagi Monopolis
b) Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami Impas
Besarnya harga TR = TC . Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-
rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga P
sehingga TR = OP1KQ dan TC=OQKP1
115. Posisi keseimbangan
2. Laba, Rugi, dan Imbas bagi Monopolis
c) Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila kenaikan ongkos rata-rata
yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit P.
Dengan demikian dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL
karena TR=0P1LQ dan TC = OP2KQ
116. 1. Output yang lebih kecil
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
3. Efisiensi ekonomi
4. Promosi penjualan
Tindakan yang bisa mengurangi dampak negatif dari monopoli
terhadapmasyarakat :
a) Menetapkan undang undang antimonopoli
b) Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
c) Megimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis
Kerugian adanya monopoli
117. Pengaturan monopoli oleh pemerintah
1. Pengaturan harga
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara seperti perusahaan gas dan listrik.
118. 2. Pengaturan harga pada kasus monopoli murni dengan decreasing cost
a)Mewajibkan perusahaan beroperasi pada P = AC (posisi L)
b)Tetap mewajibkan perusahaan untuk beroperasi pada P = MC ,tetapi
• dengan jaminan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi kepada
• perusahaan tersebut sebesar RI/P2P3
Pengaturan monopoli oleh pemerintah
119. perpajakan
Pajak lumpsum adalah pajak yang tidak dipengaruhi oleh jumlah
barang yang dihasilkan perusahaan . Pajak ini sifatnya seperti biaya
tetap sehingga tidak akan memengaruhi besarnya biaya marjinal
1. Pajak lumpsum
120. perpajakan
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang
dihasilkan. Hal ini berarti pengenaan pajak khusus akan
memengaruhi baik biaya rata rata maupun biaya marjinal karena
pajak tersebut sama artinya dengan menambah biaya variabel
1. Pajak khusus ( spesifik )
121. Diskriminasi harga
1. Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga
• Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara
tajam.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan
pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang
dibeli.
122. Penetapan harga diskriminasi
secara grafik dan numerik
1. Melihat penetapan harga diskriminasi secara grafik
2. Melihat penepatan harga diskriminasi secara numerik
123. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. X
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
Oleh Kel 4 Kelas : I
1. Salsabila Alya M. 2. Nabila Cahya L. 3. Putri Lailatul K.
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
124. PENGERTIAN OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah keadaan dimana hanya
sedikit penjual sehingga tindakan seorang
produsen akan mendorong produsen lain untuk
bereaksi.
125. A. Model Cournot
Model pasar duopoli (dua
penjual) yang diteliti oleh
Augustin Cournot (1938).
Model ini beranggapn bahwa
barang yang dihasilkan dua
perusahaan yang sama dan
bersifat subtitut sempurna
serta struktur oranisasi
ongkosproduksi per unit sama
Model oligopoli
126. Model oligopoli
Kelemahan dari model Cournot :
1. Masing masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman
pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing
2. Meskipun junlah output dianggap konstan tatpi jumlah output
mendoromg tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah
mendekati persaingan sempurna
3. Tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian
untuk menuju ke posisi keseimbangan
4. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah
realistis
127. b. Model bertrand
Model pasar duopoli yang diteliti oleh J. Bertrand (1883). Model ini beranggapan
bahwa masing masing perusahaan memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh
perusahaan. Kelemahan model ini yaitu :
1. Perilaku produsen yang tidak menggunakan pengalaman dalam mengantisipasi
pesaing tidak realistis
2. Setiap perusahaan dapat memaksimumkan keuntungan tapi tidak untuk pasar
3. Harga pasar yang bersifat tertutup dan tiak memungkinkan perusahaan untuk
keluar masuk perusahaan
Model oligopoli
128. c. Model chamberlin (model untuk pasar kelompok ii)
Model Chanberlin beranggapan bahwa masing masing perusahaan tidak terikat
terhadap pesaing yang ada dipasar. Setiap ada perubahan tingkat output atau
tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan akan memengaruhi
perusahaan pesaingnya dan persaing itu akan mengambil kebijakan untuk
melawan
tindakan tersebut.
Kelemahan model ini adalah apabila perusahaan baru yang masuk maka
keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme
model pasar monopoli
Model oligopoli
129. d. Model kurva permintaan patah (the kinked – demand model)
1. Terdapat industri yang dewasa dan
berpengalaman dengan atu tanpa
deferensasi produk
2. Apabila suatu perusahaan menurunkan
harga, maka perusahaan perusahaan
lain akan menandingi penurunan harga
barang
3. Apabila perushaan menaikkan harga,
perusahaan lain tidak akan
mengikutinya
Model oligopoli
130. e. Model stackelberg
Model ini beranggapan bahwa salah
satu perusahaan dalam pasar oligopoli
cukup kuat menjadi leadership sehingga
perusahaan mengakuinya dapat
menetukan kurva reaksi dari perusahaan
pesaing dan bergabung dengan fungsi
keuntunganya.
Model oligopoli
131. 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
Menghasilkan barang standar misalnya : perusahaan baja, aluminium.
Sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan
mobil, truk, sepeda motor
2. Kekuatan menentukan harga kadang kadang lemah/kuat
3. Promosi masih diperlukan
Ciri ciri pasar oligopoli
132. Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan
harga produknya, diantaranya yang paling banyak ditemui adalah :
1. Pasar kartel
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership)
Model penetapan harga pasar oligopoli
133. Pengaruh oligopoli terhadap kesejahteraan
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang
2. Adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun
buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli)
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflansi
yang dapat merugikan masyarakat makro