Materi Pengantar Ekonomi Mikro
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
2. Teori Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar
3.Teori Elastisitas
4. Teori Biaya Proudksi
5.Perilaku Produsen
6. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
7. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
3. Bertujuan untuk dapat
menjelaskan suatu
observasi
Bermanfaat untuk dapat
merumuskan pemikiran yang
dapat menjelaskan
permasalahan –
permasalahan yang ada.
Pentingnya
Teori Ekonomi Mikro
6. Definisi
Menjelaskan variable – variable (
suatu besaranyang nilainya dapat
mengalami perubahan) yang sifat
hubungannya akan diterangkan
dalam teori tersebut. Variable dibagi
menjadi 2 yaitu : endogenus dan
aksogenus.
7. Pemisalan (
Asumsi )
Kegiatan ekonomi dan kehidupan
perekonomian harus dibuat gambaran
lebih sederhana dengan factor yang
meempengaruhinya. Penyederahaan
dilakukan dengan membuat pemisalan.
Peisalan dikenal dengan CETERIUS
PARIBUS yang artinya hall hal yang
tidak mengalami perubahan
8. Hipotesis
pernyataan mengenai sifat hubungan
veriable yang dibicarakan. Hipotesis
suatu hubungan “ jika- maka” memilki
sifat positif dan negative.
Hipotesa positif : jika pendapatan
naik maka permintaan terhadap
barang akan naik
Hipotesa negative : jika harga suatu
barang naik maka permintaan akan
turun
9. Seperangkat
ramalan atau
sebuah prediksi
untuk keadaan
yang akan datang
manfaat teori yang pertama, yakni
menjelaskan suatu peristiwa.Manfaat
penting lainya adalah peramalan.
peramalan dalam ekonomi sangatlah
penting, karena sangat berguna
untuk dijadikan landasan dalam
merumuskan langkah-langkah
perbaikan suatu perekonomian,
setidaknya, bila diramalkan akan
terjadi penurunan suatu
10. PROF. DR. J.L MEY JR
Ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang
mempelajari usaha manusia ke
arah
ADAM SMITH
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku
manusia dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-sumber
daya yang terbats guna mencapai
tujuan tertentu.
Definisi dari Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang sering
terjadi dan terlihat di kehidupan kita sehari-hari,
sehingga kaitannya sangat erat dengan kehidupan kita.
11. Lionel Robbins: Ilmu ekonomi
adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia
dalam hubungannya dalam
pemenuhan kebutuhannya
yang langka
Mel Vilye J ulmer :
pengeyahuan tentang kegiatan
manusia yang berhubungan
dengna proses produksi,
distribusi dan konsumsi
Paul A Samulson : merupakan
ilmu pilihan, ilmu memeplajari
bagaimana orang memilih
menggunakan sumber produksi
12. Manfaat Ilmu Ekonomi :
1. membuat manusia lebih
mahir memanfaatkan
ekonomi yang baik
2. Mengetahui wujud
perilaku ekonomi dalam
kehidupan
3. Pemahaman akan
keterbatasan potensi yang
dimilki oleh manusia dan
lingkungan
13. Perkekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah system ekonomi yang terdapat kegiatan
ekspor dan impor .
Perekonomian terbuka biasanya disebut perekonomian 4 sector yaitu
rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negri
Produsen memiliki hak untuk menjual barang ke negara lain (ekspor)
dan sebaliknya.
15. Sifat - Sifat Teori Ekonomi :
Variabel : suatu
besaran yang
nilainya dapat
mengalami
perubahan
01
Asumsi :
pemisalan
pemisalan
02
Hipotesis :
pernyataan
mengenai
variable yang
dibicarakan
03
Membuat
ramalan
04
17. HARGA SUATU BARANG DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan
dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut
mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai
nilai dan guna. Di samping berguna dan bernilai, barang
tersebut juga terbatas adanya (langka). Semakin berguna
dan semakin langka, maka harga barang itu semakin
mahal. Berguna tetapi tidak langka membuat harga
barang itu relatif tidak mahal. Apalagi jika barang itu
tidak berguna dan langka maka barang itu tidak
berharga
18. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk
menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan
bersedia untuk memintanya. Dalam bahasa teori
ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara
permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih
banyak darpada suplai maka harga barang tersebut akan
meningkat.
19. TEORI PERMINTAAN
Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan
“permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki
dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini
didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar
barang dan jasa tersebut. Sedangkan permintaan itu
sendiri bisa didefinisikan dengan berbagai kemungkinan
jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada
berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan
dalam suatu pasar tertentu.
20. Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang
pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada
tingkatan harga tertentu.
2. Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang.
3. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan.
4. Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu, misalnya satu
hari, satu minggu, atau satu bulan.
5. Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
21. Faktor yang mempengaruhi
1. Harga barang itu sendiri
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan
konsumen
4. Banyak dan sedikitnya
konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa
yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang
pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasilan
konsumen
9. Waktu dan tempat
22. permintaan ini dirumuskan dalam fungsi, yang disebut fungsi permintaan
sebagai berikut:
Dx = f (Px; Py . . . . . . . Pz, I, S)
Di mana
Dx = permintaan akan barang
Px = Harga barang itu sendiri
P2 = harga barang yang lain
I = Pendapatan konsumen
S = Selera
23. Hukum permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut
pengaruh harga terhadap jumlah barang yang diminta. Dalam teori
ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama
dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri dengan asumsi bahwa
faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.
Meskipun demikian, tidak berarti kita mengabaikan pengaruh
faktor-faktor lainnya terhadap permintaan. Dalam hukum
permintaan dihipotesiskan bahwa semakin rendah harga suatu
barang semakin banyak jumlah barang tersebut yang diminta,
sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit
barang tersebut diminta.
24. Hipotesis berdasarkan asumsi
1. Bila harga suatu barang turun, orang
mengurangi pembelian atas barang lain dan
menambah pembelian pada barang yang
mengalami penurunan harga tersebut.
Penurunan harga suaru barang
menyebabkan pendapatan riil para pembeli
meningkat dan hal itu mendorong
konsumen yang sudah membeli barang
tersebut untuk membeli lagi dalam jumlah
yang lebih banyak.
2. Bila harga suatu barang naik, para
pembeli mencari barang lain yang
dapat digunakan sebagai pengganti
atas barang yang mengalami kenaikan
harga. Di samping itu, Pendapatan riil
yang merosot memaksa para pembeli
untuk mengurangi pembelian atas
berbagai jenis barang, terutama atas
barang yang mengalami kenaikan
harga.
25. • Kurva demand
Kurva permintaan merupakan tempat titik-titik yang masing-
masing menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga
tertentu, dengan ceteris paribus. Jadi kurva permintaan adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa
yang diminta dengan harga di mana harga sebagai variabel
independen dan
jumlah barang yang diminta merupakan
variabel dependen.
TiƟk
Kemungkinan
Harga
(dalam Rp)
Jumlah Barang yang
Diminta (dalam unit)
A 2.000 4
B 1.600 8
C 1.200 12
D 800 16
26. Pergeseran Kurva Demand
1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan
Pergeseran di Sepanjang Kurva Permintaan itu Sendiri
Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan
terjadi bila harga komoditi yang diminta berubah.
Perubahan harga barang sendiri akan menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta dengan
anggapan ceteris paribus. Ini
dicerminkan oleh pergerakan
pada satu kurva permintaan.
27. 2. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga
Barang Itu Sendiri Mengakibatkan Pergeseran Kurva
Permintaan.
Berbagai faktor yang memengaruhi perubahan permintaan yaitu
pendapatan riil, selera dan preferensi,
a. Pendapatan Konsumen
b. Harga Barang Terkait Substitusi dan Komplementer
c. Selera dan Preferensi Konsumen
d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan
Harga
28. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan
individu dan permintaan semua orang dalam pasar. Kurva
permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan
berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga.
Sebagai contoh, bila dimisalkan pasar hanya terdiri dua individu,
yaitu Ali dan Budi dengan jumlah DVD yang diminta pada setiap
tingkat harga
29. TEORI PENAWARAN
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh
penjual. Beda antara satu daftar penawaran dengan suatu
kurva penjualan sama dengan beda suatu daftar
permintaan dengan suatu kurva permintaan. Biasanya,
kurva penawaran naik ke arah kanan atas karena harga
yang lebih tinggi akan mendorong penjual untuk
menjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain
masuk ke pasar.
30. Hukum Penawaran
Hukum penawaran terjadi kalau harga suatu barang meningkat maka
jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (karena produsen
semakin menguntungkan), dan sebaliknya kalau harga turun, jumlah
barang yang ditawarkan juga menurun (karena kurang
menguntungkan bagi produsen). Sebagaimana dalam analisis
permintaan, dapat dibuat juga kurva penawaran yang menunjukkan
berbagai kemungkinan harga dengan jumlah barang yang
ditawarkan.
31. Perubahan Penawaran
kuantitas yang ditawarkan dapat berubah sebagai akibat berubahnya
harga barang tersebut, berubahnya penawaran akan barang tersebut,
atau kombinasi kedua perubahan tersebut. Akan tetapi, hendaknya
diingat bahwa perubahan harga yang dibarengi oleh perubahan
penawaran, meskipun kemungkinannya sangat kecil, bisa tidak
mengakibatkan berubahnya jumlah yang ditawarkan.
32. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
penawaran, antara lain:
1. Berubahnya Harga Input Variabel
2. Perubahan Teknologi
3. Perubahan Iklim
4. Harga Komoditas Lain
5. Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
6. Pajak dan Subsidi
7. Harapan Harga
8. Tujuan Perusahaan
33. BAB VI
TEORI BIAYAPRODUKSI
Kelompok 14 :
1. 1. Fitri Sulistiyana (1222100069)
2. 2. Nouva Ayu Ramadhanti (1222100068)
3. 3. Feby Galih Saputra (1222100067)
34. Biaya Produksi
PENGERTIAN
Produksi menunjuk pada jumlah input yang dipakai
dan jumlah fisik output yang dihasilkan, sedangkan
biaya produksi menunjuk pada biaya perolehan
input tersebut (nilai uangnya).
Biaya dalam pengertian ilmu ekonomi adalah
semua beban yang harus dibayar produsen untuk
menghasilkan suatu barang sampai barang
tersebut siap dikonsumsikan oleh konsumen. Oleh
karena itu, besar kecilnya biaya yang dikeluarkan
tergantung pada besar kecilnya barang yang
diproduksikan.
35. Periode Waktu Pembebanan Biaya
1. Konsep Jangka Pendek
Jangka pendek ialah suatu periode produksi di mana salah satu faktor
produksi tetap, sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah.
Dalam proses produksi jangka pendek, yaitu suatu jangka waktu
proses produksi tertentu, ada satu atau lebih faktor produksi yang tidak
dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya. Jadi, dalam waktu jangka
pendek ini, hanya ada satu atau lebih faktor produksi yang jumlahnya
tidak dapat diubah (ditambah atau dikurangi) oleh produsen, berapa
pun output dihasilkan. Dalam proses produksi jangka pendek ini, ada
beberapa jenis faktor produksi lain yang jumlahnya dapat diubah-ubah
sesuai dengan jumlah output yang ingin dihasilkan. Faktor produksi
isnis ini disebut faktor produksi variabel.
36. Periode Waktu Pembebanan Biaya
2. Konsep Jangka Panjang
Dalamjangka panjang,semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga dalam jangka panjang produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi
yang paling efisien. Pengertian periode produksi jangka pendek dan
jangka panjang secara mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu
yang tertentu. Dalam arti mungkin saja bagi suatu proses produksi
tertentu, kurun waktu 1 tahun termasuk jangka pendek, tetapi untuk
proses produksi yang lain kurun waktu tersebut termasuk jangka
panjang. Jangka anjangg tak menimbulkan kesulitan pembatasan
(defensi).
37. Biaya Implisit, Alternatif, dan Eksplisit
1. Biaya Implisit
Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang
seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut
digunakan dalam usaha terbaik lainnya.
Ongkos implisit merupakan ongkos yang dimilikinya. Penggunaan
input sendiri biasanya tidak dihitung sebagai pengeluaran oleh pemilik
perusahaan Dari investasi pabrik, peralatan, dan cadangan.
Biaya produksi implisit untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu
adalah sama dengan jumlah yang dapat diterima oleh produsen dalam
penggunaan altenatif terbaik dari waktu dan uang miliknya. Biaya
produksi implisitsering dipandang sebagai biaya produksi yang tetap
jumlahnya (dalam jangka pendek) yang harus ditambahkan pada biaya
produksi eksplisit dalam penghitungan keuntungan ekonomi murni.
38. Biaya Implisit, Alternatif, dan Eksplisit
2. Biaya Alternatif
Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi untuk suatu output
tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan (hilang) dan altematif
produksi yang menggunakan input di mana input tersebut digunakan
untuk memproduksi output tertentu di atas. Prinsip ini dikenal dengan
nama alternative cost principle atau opportunity cost principle.
Biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan bagi pemilik
merupakan kewajiban eksplisit maupun kewajiban implisit. Kewajiban
ini cukup besar untuk dapat memperoleh dan menarik berbagai
sumber untuk digunakan oleh haansahaan. Biasanya biaya perusahaan
hanya meliputi kewajiban eksplisit saja. Didi biaya produksi menurut
pandangan ahli ekonomi berbeda (dan biasanya lebih Besar) dari biaya
perusahaan menurut akuntansi.
39. Biaya Implisit, Alternatif, dan Eksplisit
3. Biaya Eksplisit
Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau yang umum
dibebankan pada produksi. Pada dasarnya, perkiraan ini berasal dari
transaksi yang dilakukan perusahaan atas pemberian faktor-faktor
produksi dalam rangka usahanya.
Biaya produksi eksplisit adalah biaya produksi yang harus dikeluarkan
untuk faktor-faktor produksi yang harus dibeli dari pihak luar.
Sedangkan biaya produksi implisit adalah biaya produksi (dalam
pengertian biaya produksi alternatif) yang berasal dari penggunaan
faktor-faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh produsen tersebut.
Penentuan keuntungan atau kerugian dari suatu usaha seharusnya
memperhitungkan juga besarnya biaya produksi implisit tersebut.
40. 4. Konsep Biaya Lainnya
Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh
pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan.
Sedangkan konsep biaya akuntansi, mengartikan biaya
sebagai biaya eksplisit saja, yang merupakan jumlah
pembelian faktor-faktor produksi dalam rangka
perusahaan. Berbeda dengan konsep biaya akuntansi,
konsep biaya ekonomi atau yang juga sering disebut
opportunity cost atau alternative cost mengartikan biaya
produksi sebagai produksi lainnya yang dikorbankan
akibat penggunaan sumber daya pada produksi yang
bersangkutan. Dengan demikian, biaya produksi menurut
konsep ini terdiri dan biaya eksplisit dan biaya implisit.
Lain halnya pengertian biaya dari sisi sosial, yang
diartikan konsep biaya sosial merupakan keseluruhan
biaya yang menjadi beban perusahaan maupun yang
diderita masyarakat sebagai akibat penggunaan sumber
daya untuk menghasilkan produksi tertentu.
41. Teori BiayaTradisional Jangka Pendek dan Jangka Panjang.
Sebagaimana dikemukakan pada uraian terdahulu, salah
satu atau beberapa faktor produksi dalam jangka pendek
adalah tetap.
Untuk menganalisis biaya produksi jangka pendek sebaiknya menggunakan
pendekatan secara total cost, dan dibagi dalam dua unsur cost, yaitu:
1. Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada
waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan jumlah produksi.
2.Biaya variable (VC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
pada waktu tertentu, dan biaya ini besar kecilnya tergantung pada jumlah
produk yang dihasilkan.
TC =TFC +TVCTFC =TC –TVCTVC =TC -TFC
42. 1. Biaya Produk Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Biaya produksi didasarkan pada periode/waktu dapat dibagi
menjadi:
1. Biaya produksi jangka pendek.
2. Biaya produksi jangka panjang.
2. Biaya jangka pendek ialah biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu di mana perusahaan
tidak sempat mengubah berapa jumlah sumber yang dipakai
dalam proses produksi.Biaya produksi jangka panjang ialah biaya
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan, pada jangka waktu di
mana perusahaan sudah dapat mengubah berapa jumlah sumber
yang dipakai
43. Fixed cost secara total ialah tetap, tetapi biaya per satuan akan variabel.
Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan akan
bertambah kecil namun begitu tidak akan menjadi 0 (nol).
2. Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel per
satuan dalam jangka pendek adalah konstan.
44. 1.BiayaTetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah produk.
AFC =TFC/Q
Biaya ini, baik jangka panjang maupun jangka pendek, mempunyai sifat sama,
yaitu semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin kecil tetapi
tidak akan nol (0).
2.BiayaVariabel Rata-Rata atau AverageVariable Cost (AVC)
Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah produk
yang dihasilkan:
AVC =TVC/Q
AVC ini dalam jangka panjang akan berbeda sifatnya dengan AVC jangka
pendek. AVC jangka pendek besarnya adalah konstan, sedangkan jangka
panjang AVC ini mempunyai sifat-sifat berikut: mula-mulaAVC ini turun
kemudian pada jumlah produksi tertentu AVC ini akan naik. Di dalam grafik
bentuk AVC akan seperti U.
45. 1.BiayaTetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah produk.
AFC =TFC/Q
Biaya ini, baik jangka panjang maupun jangka pendek, mempunyai sifat sama,
yaitu semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin kecil tetapi
tidak akan nol (0).
2.BiayaVariabel Rata-Rata atau AverageVariable Cost (AVC)
Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah produk
yang dihasilkan:
AVC =TVC/Q
AVC ini dalam jangka panjang akan berbeda sifatnya dengan AVC jangka
pendek. AVC jangka pendek besarnya adalah konstan, sedangkan jangka
panjang AVC ini mempunyai sifat-sifat berikut: mula-mulaAVC ini turun
kemudian pada jumlah produksi tertentu AVC ini akan naik. Di dalam grafik
bentuk AVC akan seperti U.
46. Sifat ini terjadi karena ada faktor-faktor yang memengaruhi total variabel
cost. Faktor-faktor ini antara lain faktor penghematan biaya angkut
sumber dan adanya potongan harga sumber dan lain-lainnya. Akan tetapi,
adanya penghematan-penghematan cost sampai tingkat produksi
tertentu tidak bisa
lagi menurunkan biaya variabel karena biaya variabel ini menyangkut
biaya-biaya sumber dan sifat sumber adalah terbatas jumlahnya, maka
dengan bertambahnya permintaan akan sumber harga sumber akan naik.
Dengan naiknya harga sumber ini maka total biaya variabel akan ikut naik.
47. 3.Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC)
Biaya rata-rata ini ialah biaya total produksi dibagi dengan jumlah produk
yang dihasilkan.
AC =TC Q
Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC.
4.Marginal Cost (MC)
Marginal cost ialah tambahan cost pada total cost karena perusahaan
menambah
1 unit produksi lagi.
MC =TC2 −TC1
Q2 − Q1
48. Selanjutnya kalau diandaikan perusahaan menambah
produksi dengan jumlah produksi yang lebih besar berarti
bahwa perusahaan akan mengeluarkan anggaran biaya
yang lebih besar pula, namun tampak bahwa pada
produksi setinggi X biaya produksi rata-rata jangka
pendek (SAC) lebih tinggi daripada biaya produksi rata-
rata jangka panjang (LC); yang berarti pula bahwa biaya
total jangka pendek lebih tinggi dari pada biaya total
jangka panjang (STC > LTC). Dengan demikian, untuk
pindah dari produksi kecil ke besar perusahaan harus
menambah biaya yang lebih tinggi kalau bekerja dengan
jangka pendek, daripada kalau ia bekerja dengan jangka
panjang. Dengan kata lain, kurva SMC harus lebih tinggi
daripada kurva LMC setelah produksi melewati jumlah X.
49. Dari penjelasan ini berarti bahwa biaya marjinal jangka pendek
harus lebih kecil daripada biaya marjinal jangka panjang, dan kita
menggambarkan SMC berada di bawah LMC. Selanjutnya kalau
diandaikan perusahaan menambah produksi dari X1 ke X2.
Dengan jumlah produksi yang lebih besar berarti perusahaan akan
mengeluarkan anggaran biaya yang lebih besar pula, namun
tampak bahwa pada produksi setinggi X biaya produksi rata-rata
jangka pendek (SC) lebih tinggi daripada biaya produksi rata-rata
jangka panjang (LC); yang berarti pula bahwa biaya total jangka
pendek lebih tinggi daripada biaya total jangka panjang (STC LTC).
Dengan demikian, untuk pindah dari produksi X1 ke X2
perusahaan harus menambah biaya yang lebih tinggi kalau
bekerja dengan jangka pendek, daripada kalau ia bekerja dengan
jangka panjang.
51. Teori elastisitas
Pengertian elastisitas permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting yang sering
dijumpai dalam analisa ekonomi.Konsep ini sangat penting guna
melihat respon adanya perubahan barang yang diminta akibat adanya
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari uraian tersebut
dapat diartikan harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu
produk yang akan di beli oleh konsumen terhadap perubahan harga
dengan kurva permintaan tertentu.Atau elastisitas permintaan ialah
besar kecilnya persentase perubahan pada jumlahyang diminta yang
disebabkan oleh persentase tertentu dari perubahan harga.
52. Konsep sifat elastisitas permintaan
Sifa elastisitas dari satu permintaan barang
afal 5 macam
1. Perfect elastic
2. Elastic
3. Unitary elastis
4. Inelastis
5. Perfet inelastic
53. .Cara Mengukur Tingkat ElasƟsitas
Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran
diukur dengan cara yang sama. Ada beberapa cara untuk
mengukur tingkat elastisitastersebut, yaitu:
1. Arc ElasƟcity (ElasƟsitas Busur) Memperbandingkan
presentase perubahan harga dengan prosentase perubahan
yang diminta atau yang ditawarkan. Arc elasƟcity ini mengukur
respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta
karena adanya perubahan harga. Perubahan harga dan
perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak,
seperti terlihat pada gambar di bawah jarak A ke B atau
sebaliknya.
54. Point ElasƟcity
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang
terdapat pada kurve permintaan atau penawaran. Kita dapat memandang
pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin sampai kepada
pemecahan yang jauh lebih sederhana. Gambar 2.2 memperlihatkan kurva
permintaan PABX Yang berupa garislurus. Kita akanmengukur angka
elastisitas harga dari permintaan pada titik B yakni kita ingin mengukur
elastisitas titik. Kemiringan slope dari garis lurus PABX pada titik A adalah
AP/AQ; secara geometri sama dengan AXo/XoX, ehinggaa AQ/AP =
XoX/AXo. Jadi Edi A = (XoA/0Xo) x (XoX/XoA) = XoX/0Xo..
55. Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan
batas-batas suatu industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki
beberapa komplikasi.Elastisitas silang yang tinggi menunjukkan
hubungan yang erat atau barang dalam industri yang sama elastisitas
silang yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau barang
dan industri yang berlainan.
Suatu barang yang mempunyai elastisitas silang yang sangat
rendah terhadap barang lain sering dianggap termasuk in dustri tersendiri.
Kelompok barang dengan elstisitas silang yang tinggi dalam kelompok
tapi mempunyai elastisitas silang yang rendah terhadap barang lain
sering dikatakan membentuk industri yang sama Berbagai jenissepatu
mempunyai elastisitas silang yang tinggi satu sama lain, tapi memiliki
elastisitas silang yang rendah terhadap
barang-barang busana lelaki lainnya.
.
56. 1. ElasƟsitas Silang Barang SubsƟtusi
Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah
yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang
walaupun harga kopi tidak
berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan teh
adalah barang substitusi.
.
57. 2. ElasƟsitas Silang Barang Komplementer
Kopi dan gula adalah barang Komplemen.
Karena harga gula turun, selai berakibat naiknya
jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah
yang dimint kopi bertambah walaupun harga
kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan
karena kopi dan gula adalah barang substitusi..
.
58. ELASTISITAS PENAWARAN
Part One
w
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan
konsep elasatisitas
permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga
sama:
Es % Qs%Px
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang
timbul mengenai tanda
koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak
biasa, yaitu mengenai kurva yang
miring ke bawah. Suatu perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan jumlah
dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring
kearah kanan atas; jadi X dan P
adalah positif keduanya atau negatif keduanya
59. Menentukan sifat penawaran, hampir sama
dengan permintaan, yaitu dengan cara:
1. Melihat Besarnya Koefisien
Elastisitasnya
a. Jika nilai Es tak terhingga (ω ) disebut
perfect elastis (sangat elastis).
b. Jika nilai Es > 1 disebut elastis.
c. Jika nilai Es < 1 disebut inelastis.
d. Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis.e.
Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis
(inelastis sempurna)
Please pay attention to it.
Ed = % Perubahan Qx
%/ Perubahan Px
Ed = OX1-OX0/Oxo :
0P1-Opo /OPO
61. Pengertian perilaku produsen
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang
produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output.
Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man,
capital, dan skill (bahan baku,tenaga kerja, modal, dan keterampilan). Dalam
membahas perilaku produsen anggapan dasar yang digunakan adalah bahwa
tujuan pengusaha hendak mencapai laba yang maksimal.Perilaku produsen itu
sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input
yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku produsen juga dinamakan tindakan
atau tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer’s Behaviour
62. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan“jangka pendek” dan “jangka panjang”. Ukuran jangka waktu
tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya. Ada proses
produksi yang memerlukan waktu hanya hitungan jam, ada yang
hitungan hari, tetapi ada yang hitungan bulan bahkan
tahun. Bagi perusahaan jangka pendek dapat sangat pendek sekali
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga
perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang
digunakan.Hanya satu input yang bervariabel
Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses
produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya
jumlahnya dapat diubah-ubah.
63. Fungsi produksi
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber
masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan)
tanpa memperhitungkan harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan
dalam persamaan matematis. Dalam bentuk umumnya fungsi
produksi itu menunjukkan bahwa jumlah
barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang
digunakan.
Q = F(C,L,B,S)
Bentuk Fungsi Linier: Q = a + bX
Bentuk Fungsi QuadraƟk: Q = a + b1X + b2X
Bentuk Fungsi Cubic: Q = a + b1X + b2X2 + b3 X3
64. Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori
ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average
product), dan MP (marginal product). Di mana TP adalah total produksi
yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata
yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil
produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
•AP = TP/Labor
•MP = TP2 – TP1
•Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
•MP = ∂ TP/∂ L
ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK
65. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Di- minishing Returns
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan
Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns). Dalam hubungan
kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Produksi total
itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah
suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun. Hal ini
terjadi karena adanya Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of
Diminishing Returns.
Semakin tinggi tingkat produksi rata-rata, semakin efisien pula faktor produksi
tenaga kerja yang dipergunakan. Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang
digunakan, tambahan tenaga kerja tersebut akan meningkatkan produksi rata-rata.
Kemudian tambahan tenaga kerja selanjutnya sampai pada jumlah tertentu akan
menyebabkan produksi rata-rata mencapai titik maksimum.
66. Hubungan antara TP, AP, dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk dipahami karena posisinya sangat
menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.
•Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat
produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik
menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik
maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum,
maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama
dengan nol.
•Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP). Pada saat
produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk
rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal (MP)
lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat
produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva
produksi marjinal (MP).
67. Tahapan dalam Fungsi Produksi
•Tahap I= Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu
pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor
ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor.
Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
•Tahap II= Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada
saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama
dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan
TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus
bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan
tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang.
•Tahap III= AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena
luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan
labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
68. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel.
Pengertian Kurva Isoquant
isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antaradua input yangbervariabel yangmenghasilkan suatu tingkat output
tertentu.
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference,
yaitu:
a.Cembung ke arah titik origin.
b.Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
c.Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang
lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal
menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
d.Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau
saling bersinggungan.
69. MRTS (Marginal Rate Technical of Substitusion)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y
sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan
isoquant pada titik khusus.
MRTS di C = - ∆ K/ ∆ L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L-
nya:
•K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif.
•K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
• Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input
kapital dan labor adalah sempurna.
• Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak adanya
substitusi input kapital dan labor.
70. Pengertian Isocost
Iso-biaya (Isocost) adalah Kurva yang menunjukkan kombinasi barang-
barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah
anggaran tertentu. Letak iso-biaya ini tergantung pada besarnya anggaran
belanja perusahaan serta harga faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi oleh perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar
anggaran perusahaan dengan harga faktor produksi yang tetap, maka letak
dan ganis iso-biaya ini akan semakin menjauhi titik asal (nol).
Slope kurva Isocost adalah M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk
Sedang Fungsi TC = Pl L + Pk K
71. Perubahan Isocost
Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan:
•Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya tetap.
•Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap.
•Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah.
a. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produski Labor Turun
atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke kanan
dari KL2 menjadi KL3. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva
isocost bergesar ke kiri dari KL2 menjadi KL3.
o
e
B
.
p
l
e
T
72. b. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun
atau Naik sedang Lainnya Tetap
Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke atas
dari K2L menjadi K3L. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva
isocost bergesar ke bawah dari K2L
c. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah
Berkurang atau Bertambah
Jika jumah modal bertambah besar maka kurva isocost bergesar ke atas
dari K2L2 menjadi K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal maka kuva
isocost bergesar ke bawah dari K2L2 menjadi K1L1.
Ekuilibrium Produsen
Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang di
mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-
faktor produksinya
73. Jalur Ekspansi (Expansion Path)
Expantion path atau jalur perluasan adalah
suatu garis yang menunjukkan titik- titik least
cost combination (LCC) di berbagai isoquant.
Least cost combination adalah suatu titik yang
menunjukkan ongkos terkecil untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi
produsen yang mempunyai uang yang akan
digunakan untuk ongkos produksi yang
semakin lama semakin besar dan ingin
memperluas produksinya, maka agar diperoleh
ongkos yang paling kecil dia harus
mengombinasikan penggunaan input-input L
dan K pada titik-titik garis expantion path. .
Kedudukan perusahaan yang baru adalah pada
titik persinggungan yang baru, misalnya pada
titik E2. Peningkatan anggaran perusahaan
lebih lanjut akan menggeser kurva isocost-nya
ke kanan dan akan tercapai titik
persinggungan yang baru, misalnya pada titik
E3. Apabila titik-titik keseimbangan itu (E1,
E2, dan E3) dihubungkan satu sama lain,
maka kita akan mendapatkan apa yang disebut
dengan garis jalur ekspansi perusahaan
(expansion path).
74. Increasing return to scale
Jika input ditambah dua kali
lipat, output bertambah lebih
dari 2 kali lipat. Dari gambar
di atas jika input ditingkatkan
dua kali lipat output
seharusnya meningkat
menjadi 200 unit tetapi
meningkat lebih dari 200 unit.
Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant
yang titik-titik.
Cosntant Return to Scale
Jika input ditambah dua kali
lipat, output bertambah lebih
dari 2 kali lipat. Dari gambar
di atas jika input ditingkatkan
dua kali lipat output
meningkat menjadi 200 unit.
Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant
yang titik-titik.
Decreasing Return to Scale
Jika input ditambah dua kali
lipat, output bertambah lebih
dari 2 kali lipat. Dari gambar
di atas jika input ditingkatkan
dua kali lipat output meningkat
tidak menjadi 200 unit tetapi
meningkat kurang dari 200
unit. Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant
yang titik-titik.
75. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien, yaitu:
1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam proses
produksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2.Penggunaan teknologi.
3.Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4.Semakin besar skala produksinya, semakin efisien
Skala ekonomi produksi ini bersumber dari beberapa faktor, antara lain
specialization and division of labor, sebagaimana yang dikemukakan oleh Adam
Smith. Sampai pada tingkat skala tertentu, semakin besar skala perusahaan
memungkinkan spesialisasi dan pengelompokan tenaga kerja yang lebih efisien dan
efektif. Pada skala perusahaan yang relatif terlalu besar biaya produksi per unit akan
naik sehubungan dengan keterbatasan kemampuan manajemen untuk mengelola
perusahaan tersebut.
76. Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di mana
antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan.
Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat output yang
semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih
kombinasi input labor atau kapital. Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada
gambar di bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor produksi yang akan
menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang
menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara
isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path).
78. pengertian pasar
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat
berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam
pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli
dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah
yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi
jual beli suatu barang
79. Golongan pasar
:
Pasar persaingan sempurna
suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan
pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap.Oleh karena itu, harga pasar digambarkan
oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal,yaitu sumbu jumlah barang.
Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga
pasar atau disebut price taker.
80. Persaingan pasar sempurna
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
1.Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
2.Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
3.Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
4.Informasi terhadap pasar sempurna.
.
81. Persaingan pasar sempurna
Penentu jumlah produksi dan harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal,
harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan
dengan kaidah MC = MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah
produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk
memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR
adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan
pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama
dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi.
82. Persaingan pasar sempurna
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Laba
Dari gambar tersebut terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1. Sedang
besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR – TC) adalah sebesar
P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah
sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
83. Persaingan pasar sempurna
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Kerugian yang Minimum
Dari tersebut terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar
OP1Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya
TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR – TC) adalah sebesar P1P2KL. Besar AC
sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi manimal adalah
sebesar
P = OP2 dan Q = OQ1
84. Persaingan pasar sempurna
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal
Profit (Break Even Income)
Dari tersebut terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan
harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna seperti
gambar di atas, untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja yang paling
efisien. Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami
oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba
normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling rendah
85. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami
tiga hal, yaitu:
a. Mendapat laba super normal.
b. Mendapat laba normal.
c. Menderita kerugian.
86. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar
Persaingan Sempurna
• Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan
perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya
sama persis atau identik. Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen.
Konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar.
• Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Persaingan pada
perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak
mengalami kerugian perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak bisa efisien,
perusahan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan
tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru
memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan
mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan konsumen dapat
memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
87. Contoh:
Perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna dengan TC =Q2 – 4Q + 40
dan P= $ 20. Ditanya:
a. Apakah perusahaan rugi/laba?
b. Jika harga dinaikkan menjadi $ 24
apakah jumlah produksi berkurang?
c. Hitung berapa labanya.
Jawab:
TR = P x Q = 20 Q MR = TR! = 20
TC = Q2 – 4Q + 40
MC = TC! = 2 Q – 4
Kaidah agar laba maksimal atau rugi
minimal: MR = MC
MR = MC
20 = 2Q – 4
Q = 12
TR = $ 240
TC = 144 – 48 + 40 = $ 136
Laba = $ 240 - $ 136 = $ 104
Jika harga naik menjadi $ 25
Maka TR = 24 Q
MR = 24
MR = MC
24 = 2Q - 4
Q = 10
TR = $ 240
TC = 100 – 40 + 40 = 100
Laba = $ 240 - $ 100 = $ 140
88. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk.
Deferensiasi produk atau product differenƟaƟon adalah membedakan dua barang
yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Bentuk kurva demand dari
perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan
sempurna.
89. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat
mengalami tiga hal, yaitu:
• Mendapat laba supernormal.
• Mendapat laba normal.
• Menderita kerugian
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal
Dari gambar tersebut, harga dan output yang
menjamin laba maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
90. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba Normal
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga
dan output yang menjamin laba maksimal. Pada
kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyakOQ1 dan besarnya
TC = TR, yaitu sebesar 0P1KQ1.
Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output
yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau
rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1.
Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang
minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
92. ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli
murni atau pure monopoly.
prinsip-prinsip monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna untuk
menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber. Pertama,
monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri-industri yang
mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti
dalam monopoli murni. Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai
modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan
persaingan monopoli. Kita terlebih dahulu akan mempelajari konsep dasar analisis
monopoli.
93. Ciri – ciri pasar monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
94. . Faktor-Faktor yang
Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar
(perusahaan)
monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1) Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2) Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
3) Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
95. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka
penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y,
dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina.
2. Hak Paten Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang
tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft-Windows
3. Terbatasnya Pasar, Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih
terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang hidup” untuk satu perusahaan
saja
4. Pemberian Hak Monopoli oleh PemerintahAda kalanya hak monopili diberikan oleh
pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
96. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
Kerugian Adanya Monopoli
Dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa kerugian
masyarakat dan adanya monopoli bukan hanya timbul karena
perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas keuntungan
yang wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain. Akan tetapi,
monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan sempurna,
yaitu bila kita lihat dan segi-segi lain,misalnya:
1. Output yang Lebih Kecil
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar
3. Efisiensi Ekonomi
4. Promosi Penjualan
97. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
Pengaturan Harga
● Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara, seperti perusahaan gas dan listrik. Persoalan
ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang
Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan
permintaan konsumen. Sang Monopolis memperoleh laba maksimal di mana
biaya marginal sama dengan pendapat marginal.
Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing Cost
● Disebut kasus decreasing cost karena kita menghadapi kasus di mana luas
pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar,
perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva di mana AC menurun
(decreasing cost).
98. Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga:
● Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-beda secara tajam.
● Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan
elastisitas yang berbeda- beda.
● Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali
barang-barang yang dibeli.
99. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam
● Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan di mana seorang
produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. Cara
yang ditempuh ialah produsen monopolis menentukan harga yang berbeda
untuk setiap jumlah barang yang berbeda.
● diskriminasi Harga Derajat kedua adalah versi yang lebih sederhana, di mana
penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-
kelompok harga. Sebagai misal produsen mengenakan tarif air minum, listrik
secara progresif bagi kelompok yang berbeda
● diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-betul menjual barang di
pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda.
Diskriminasi tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional.
Seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
101. PENGERTIAN
PASAR OLIGOPOLI
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli,
yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen
akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
pasar.
Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan dalam pasar
agar dapat dikatakan oligopoli. Namun, untuk dasar analisis, biasanya jumlah
perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat
dua perusahan (duopoli).
maka pasar persaingan itu adalah oligopoli. Sesuai dengan definisinya, berarti
antara penjual yang satu dengan yang lain dapat saling memengaruhinya. Jadi
interdependency di antara masing- masing penjual merupakan hal yang sangat
penting dalam penentuan output dan harga yang terjadi
102. Model Oligopoli
● Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali
diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang
yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna
serta struktur ongkos produksi per unit sama
● Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-
masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya
untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh
perusahaan.
● Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan
bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungannya.
103. ● . Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model)
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga
asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah,
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa
deferensiasi produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya
bahwa ia tidak akan melakukan perang harga karena akan merugikan diri
sendiri. Demikian juga, perusahaan pesaing juga melakukan hal yang sama
sehingga semua perusahaan dalam industri dianggap telah dewasa dan
berpengalaman
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan
lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri tidak akan mengikutinya
104. Ciri – ciri pasar oligopoli
● Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium. Sedangkan
yang menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan mobil, truk, sepeda motor,
dan sebagainya.
● Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas. Suatu
perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan membalas menurunkan yang
lebih besar lagi sehingga keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan.
● Promosi masih diperlukan
Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama, terutama pada perusahaan yang menghasilkan barang yang berbeda.