TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO
DESENBER 2022
ANGGOTA KELOMPOK :
1. SHENIA MEYRSA M. (1222200128)
2. SABHITA KAMILA J. (1222200129)
3. INUNG VIAS D. T. H. T. (1222200130)
KELAS : I
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
TUGAS PENGANTAR MIKRO FIKS.pptx
1. BAB. I
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Oleh kel 6 Kelas : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
DESEMBER 2022
4. KELOMPOK 6
SHENIA MEYRSA R 1222200128
SABHITA KAMILA J 1222200129
INUNG VIAS DRAS TISTIAN HENING TYAS
1222200130
5. TEORI PERMINTAAN
PERMINTAAN DALAM TEORI EKONOMI IALAH
KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MEMILIKI DAN
MENGUASAI BARANG DAN JASA, KEINGINAN TERSEBUT
DIDUKUNG RASA UNTUK MEMBELI ATAU MENUKAR
BARANG DAN JASA TERSEBUT.
6. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN SUATU
BARANG
• HARGA BARANG ITU SENDIRI
• HARGA BARANG LAIN(SUBTITUSI MAUPUN KOMPLEMENTER)
• INCOME
• SELERA
7. FUNGSI PERMINTAAN
DX=f(Px;Py..........P2 , I, S)
Dx = PERMINTAAN AKAN BARANG
Px = HARGA BARANG ITU SENDIRI
P2 = HARGA BARANG YANG LAIN
I = PENDAPATAN KONSUMEN
S = SELERA
8. TEORI PENAWARAN
PENAWARAN DALAM TEORI EKONOMIMEMPUNYAI ARTI
SEBAGAI JUMLAH BARANG YANG DITAWARKAN PADA
BERBAGAI TINGKAT HARGA DALAM PERIODE TERTENTU.
PENAWARAN ADALAH SUATU HUBUNGAN ANTARA HARGA
DENGAN KUANTITAS UNTUK SETIAP UNIT WAKTU YANG AKAN
DIJUAL OLEH PENJUAL.
9. PENAWARAN DAN PERMINTAAN
JIKA SUPPLY(PENAWARAN) < DEMAND
(PERMINTAAN) MAKA HARGA BARANG AKAN
TURUN
JIKA SUPPLY(PENAWARAN) > DEMAND
(PERMINTAAN) MAKA HARGA BARANG AKAN
MENINGKAT
10. HARGA PASAR
HARGA PASAR TERJADI KARENA ADANYA INTERAKSI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN. YANG DIMAKSUDKAN DENGAN
HARGA PASAR IALAH SUATU TINGKAT HARGA TERTENTU DI
MANA PENJUAL YANG MAU MENJUAL SEJUMLAH BARANGNYA
DAN KONSUMEN YANG INGIN SEJUMLAH BARANG TERSEBUT .
JADI HARGA PASAR TERJADI HASIL KOMPROMI ANTARA
PENJUAL DAN PEMBELI.
11. PERUBAHAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
MENGUBAH HARGA DAN KUANTITAS PASAR
A. HARGA PASAR BERUBAH JIKA PENAWARAN
BERTAMBAH SEDANG PERMINTAAN TETAP
B. HARGA PASAR BERUBAH JIKA TERJADI PERUBAHAN
PERMINTAAN MENINGKAT SEDANGKAN PENAWARAN
TETAP
C. PERUBAHAN KESEIMBANGAN JIKA TERJADI
PERUBAHAN PERMINTAAN MENINGKAT SEDANGKAN
PENAWARAN TURUN
13. “HARGA SEBENARNYA DARI SEGALA SESUATU ADALAH
JERIH PAYAH DAN KESULITAN UNTUK
MEMPEROLEHNYA’’
-ADAM SMITH
14. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Oleh Kel 6 Kelas : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono,M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 19445 SURABAYA
DESEMBER 2022
BAB. III
ELASTISITAS
15. Kelompok 6:
Shenia Meyrsa R 1222200128
Sabhita Kamila J 1222200129
Inung Vias D.T.H.T. 1222200130
Elastisitas demand,
supply, income, dan silang
16. Elastisitas harga adalah suatu konsep penting guna melihat respon adanya
perubahan barang yang diminta akibat adanya perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jika harga barang mempengaruhi barang itu sendiri maka
harga barang lain yang mempunyai hubungan
(komplemen/subtitusi),pendapatan konsumen, iklan, selera, penawaran akan
berakibat berubahnya permintaan terhadap barang yang diminta. Dapat
diartikan bahwa elastisitas harga permintaan barang adalah kepekaan jumlah
suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga
dengan kurva permintaan tertentu.
Pengertian elastisitas
17. Elastisitas permintaan
Sifat elastisitas permintaan suatu barang
1. perfect elastis
2. elastis
3.unitary elastis
4. in elastis
5. perfect in elastis
Besarnya koefisien elastisitasnya
1. Jika koefisien elastisitas maka elastisitasnya disebut perfect elastis (Ed = ∞)
2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis (Ed > 1)
3. Jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya in elastis (Ed < 1)
4. Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic (Ed = 1)
5. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect in elastic (Ed = 0)
18. A. Arc elasticity (elistisitas busur)
Elastisitas ini mengukur respons(kepekaan)
perubahaan jumlah barang yag diminta karena
adanya perubahan harga.
B. Point elasticity
Konsep elastisitas ini menggambarkan adanya
kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan
tidak terjadi perubahan.
Mengukur tingkaT
elastisitas
20. Kurva permintaan (ar)
dengan mr
Kecondongan kurva
permintaan
• D1 sifat permintaannya disebut perfect
inelastis( Ed=0 )
• D2 sifat permintaannya disebut perfect
elastis ( Ed = ∞ )
• D3 sifat permintaannya disebut elastis (
Ed>1 )
• D4 sifat permintaannya disebut unitary
elastis ( Ed =1 )
• D5 sifat permintaannya disebut inelastis
( Ed<1 )
• Jika nilai MR =0, koefisien
elastisitas = 1
permintaannya unitary elastis
• Jika nilai MR = positif,
koefisien elastis > 1
permintaannya elastis
• Jika nilai MR = negatif,
koefisien elastis <1
permintaannya inelastis
21. Rumus :
Dalam elastisitas penawaran, suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah
yang sama. Jadi, apabila kurva penawaran miring kearah kanan atas jadi X dan P menjadi positif keduanya
atau negatif keduanya. Maka dari itu koefisien elastisitas selalu posistif.
22. k
e
Menentukan sifat
penawaran
Kecondongan kurva
permintaan
Besar koefisien elastisitas
penawaran
•Jika nilai Es tak terhingga disebut perfect
elastis (sangat elastis)
•Jika nilai Es > 1 disebut elastis
•Jika nilai Es <1 disebut inelastis
•Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis
•Jika nilai Es =0 disebut perfect elastis
(inelastis sempurna)
• S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis
• S2 sifat penawarannya disebut inelastis
• S3 sifat penawarannya disebut unitary elastis
• S4 sifat penawarannya disebut elastis
• S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis
23. Elastisitas income
Elastisitas pendapatan adalah elatisitas yang menunjukkan
tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang
diminta dengan perubahan pendapatan.
Rumus dari elastisitas pendapatan :
Ei = əQ x l
əP Q
24. Perubahan permintaan barang lux karena adanya kenaikan income.
barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah.
Perubahan permintaan barang inferior karena adanya kenaikan income.
Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau
dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
25. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
berbuhubungan satu sama lain.
Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan batas-batas
suatu indrustri, tapi pengunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa
komplikasi.
Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan presentase
perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan presentase perubahan harga Y
dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
Elastisitas Silang (cross elastisity)
26. Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang subtitusi
satu sama lain jika hasilnya negatif maka barang tersebut
merupakan barang komplimenter.
rumus
27. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
DENGAN PENDEKATAN CARDINAL DAN ORDINAL
OLEH KELOMPOK 6 KELAS : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono,M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
DESEMBER 2022
30. Permintaan
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta, atau disebut dengan
utilitas(utility). Secara rasional, utility akan meningkat jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat.
Ada dua caa pengukuran nilai manfaat dan suatu barang, yaitu
● secara kardinal
menggunakan pendekatan nilai absolut
● secara ordinal
menggunakan nilai relatif, order, atau ranking
Menurut konsep Gossen II, ada 2 pendekatan dalam mempelajari pendayagunaan(utility) yang digunakan
untuk menjelaskan perilaku konsumen. Mengapa konsumen lebih suka membeli barang dan jasa dalam
jumlah lebih banyak, jika harga barang tersebut turun dan sebaliknya membeli jumlah barang dan jasa lebih
sedikit jika harga barang teersebut meningkat.
P - Q P - Q
(Harga barang naik – Permintaan barang turun) (Harga barang turun – Permintaan barang naik)
31. Pemenuhan Kepuasan
Hukum Gossen I: Jika pemuas kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-
menerus berkurang, sampai akhirnya dating kekenyangan(kejenuhan).
Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhan tersebut dipuaskan secara seimbang.
32. Pendekatan Tradisional
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumendapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utillitas(daya guna). Pada dasarnya
daya guna adalah seseorang yang meminta suatu jenis barang yang diminta. Utilitas dapat diukur secara
absolut menggunakan unit pengukuran yang disebut “util”.
Rumus daya guna barang dalam bentuk suatu fungsi:
U= f(X1; X2; ........Xn)
U: banyaknya daya guna
X2 : banyaknya barang tertentu
Pendekatan tradisional terpecah menjadi 2, yaitu:
1. teori daya guna kardinal (cardinal utility)
2. teori daya guna ordinal (ordinal utility)
33. Cardinal Approach
Guna Batas(marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan
oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut.
Menurut hukum gossen semakin banyak jumlah barang
yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka
sumbangan kepuasan barang yang terakhir semakin
kecil.
Guna Total (Total Utiliy)
ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena
mengonsumen berbagai jumlah barang. Semakin besar
barang yang dikonsumsi semakin banyak, sampai titik
tertentu guna total mencapai titik maksimum maka
kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi.
Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU & TU)
Nilai guna marginal adalah pertambahan atau
pengurangan kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan atau pengurangan penggunaan satu
unit komoditas tertentu.
Teori nilai guna dikenal hukum Diminishing
Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang
menurun karena pertambahan satu unit komoditas
yang dikonsumsi.
34. Kurva TU bentuknya mula-mula meningkat
namun di titik puncak kurva TU menurun.
Kurva TU setelah titik puncak akan
cenderung menurun dan tidak bisa
memotong sumbu horizontal.
Kurva Mu bentuknya terus
menurun. MU bisa bertanda negatif,
ditandai bentuk kurva MU
memotong sumbu horizontal bagian
bawah.
35. 3 Asumsi (Anggapan) Dalam Teori Cardinal
1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat
kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara
numerik.
2. Berlakunya Hukum Gossen (Law Of Dimishing Marginal
Utility)
Teori nilai guna ini yaitu, pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
Sumbu ordinat merupakan skala untuk daya guna. Sumbu absis
adalah skala kuantitas barang X. Kurva U (X) menggambarkan
hubungan besarnya daya guna dan banyaknya barang yang
dikonsumsi. X3 lereng kurva U (X) adalah positif yang berarti selalu
bertambah bila konsumsi barang X bertambah. Titik X3
mencerminkan jumlah barang X yang memberikan titik kepuasan
maksimal.
3. Konsumsi Bersifat Rasional
Konsumen bersifat rasionall sehingga
perilakunya harus dapat dipahami menurut
logika umum. Perbedaannya antara total
utility dan marginal utility adalah semakin
banyak barang X yang dikonsumsi, semakin
kecil marginal utiity yang diperoleh dari
barang X.
36. Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah
tambahan guna pada guna
total karena tambahan satu
unit barang lagi yang
dikonsumsi.
Jika total utility mencapai
titik maksimal maka
MU=0
Jika total utility menurun
karena pertambahan unit
barang maka MU akan
menjadi (-) negatif.
38. Perubahan Kombinasi
Barang Yang Dibeli
Konsumen
Kenaikan harga barang dapat mengubah kombinasi
barang yang dibeli. Hal ini disebabkan:
1. Adanya efek subtitusi, yaitu kenaikan harga
barang konsumen akan mengalihkan barang
yang dibeli pada barang pengganti yang
harganya lebih murah.
2. Efek pendapatan (income), kenaikan harga bagi
konsumen yang pendapatannya tetap akan
menyebabkan riil konsumen akan berkurang.
Turunnya harga barang X menyebabkan jumlah barang X yang
dibeli bertambah banyak, yaitu sebelum terjadi perubahan harga
barang X dibeli sebanyak 3 unit. Turunnya harga barang X
jumlah dibeli bertambah menjadi 6 unit.
39. INDIFFERENCE CURVE APPROACH
A. Asumsi dalam pendekatan indiference curve
1. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
2. nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of
money).
3. Utility dinyatakan secara ordinal.
4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin
berkurang (diminishing marginal utility).
5. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa
komoditi.
40. B. Kurva IC Menunjukkan Hukum Diminishing Marginal Rate Of Subtitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menujukan jika konsumen menghendaki barang X
lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu.
Inilah yang disebut dengan maginal rate subtitusion.
C. Sifat-sifat Indifference Curve
● Berlakunya hukum diminishing rate of return
● Cembung terhadap titik 0 atau origin
● Dua IC tidak akan saling berpotongan
D. Jika Terjadi Kumpulan Kurva Ic Akan Semakin Jauh Dari Titik Origin,
Utilitasnya Semakin Besar
IC akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1
dan IC2 tidak saling memotong karena kombinasi yang ada pada IC berbeda.
E. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotogan
41. Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apapun , tetapi mereka
dibatasi oleh pendapatannya.
BPx . (X) + Py . Y Keterangan:
B = Anggaran
Px = Tingkat Harga X
Py = Tingkat Harga Y
42. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi memberikan guna yang maksimal
bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak
bagi konsumen antara curve indifference
dengan budget anggaran(budget line).
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah
uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang
yang optimal.
Keseimbangan konsumen yang optimal
43. Perubahan Utilitas Konsumen
Faktor yang menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal :
1. Berubahnya salah satu dari harga barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget
lines) dan indifference Curve bergeser ke kiri. Dan Jika
harga barang X turun, maka garis anggaran (budget Line)
dan indifference Curve akan bergeser ke kanan. Hal ini
disebabkan Jika harga naik jumlah barang X yang dapat
dibeli berkurang dan jika harga turun jumlah barang X yang
dapat dibeli bertambah.
44. 2. Berubahnya pendapatan konsumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah Kombinasi yang akan
dikehendaki atau dibeli konsumen adalah E1. Meningkatnya
pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen
terhadap barang X dan Y berubah tidak lagi terletak pada titik E1
tetapi berubah pada titik E2.
3. Perubahan harga pada barang normal
Jika terjadi perubahan harga, maka konsumen akan
membeli barang yang lebih murah dalam jumlah banyak.
Dampak ini menyebabkan kurva BL(Budget Lines) berubah
dari B1 ke B2
45. Devirasi Kurva Permintaan dari
Kurva PCC
Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan
mengubah jumlah yang di minta. Jadi, Kurva permintaan adalah
keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk
membeli suatu barang pada satu kendala tertentu).
46. Penggambaran Kurva Engel Dari Kurva ICC
Penggambaran kurva engel dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva engel yang
menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang
diminta (ernest engel adalah orang pertama yang mengamati hubungan
perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam
kurva engel, sebagai sumbu vertikal adalah pendapatan dari sebagai sumbu
horizontal dan kuantitas).Kurva engel atau elastisitas permintaan-pendapatan
menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan
masyarakat, yang dapat diklasifikasikan sebagai bagian normal, inferior, giffen.
47. Bentuk kurva indiference
adalah nonlinear turun
dari kiri atas kekanan
bawah dan cembung
terhadap titik nol. Gambar
tersebut menggambarkan
berlakunya hukum
diminishing marginal
utility.
Bentuk Kurva
Indiference
48. P
E
R
I
L
A
K
U
P
R
O
D
U
S
E
N
TUGAS MEBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VI
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
Oleh Kelompok 6 Kelas : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono,M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
DESEMBER 2022
54. Fungsiproduksiialah
hubungan teknis antara
faktor produksi danbarang
produksiyang dihasilkan
dalamproses produksi
Fungsi
Produks
i
Fungsi produksi adalah
hubunganfisik antara
input dengan output
tanpa
memperhitungkan
harga.
Q=Output.
C=Capital.
L=Labor
B=Bahanbaku.
S =Skill.
55. Analasis Proses
ProduksiJangka
Pendek
HukumT
ambahanhasilygsemakin
berkurang.
Dim
anasatufaktor produksi
bersifat variabeldanfaktor-
faktor produksilainnyatetap,
akan dij
um
paisuatukenaikan
produksi totalapabilakita
m
enam
bahfaktor produksi
variabelsecaraterus menerus.
HubunganantaraTP
,AP
,
danMP
.
T
ahapandalamfungsi
produksi
Hubunganantaraproduksi
total,produksirata-rata,dan
produksim
arj
inalitusangat
bergunauntukm
elihat tingkat
efisienpenggunaanfaktor
produksi.
61. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
OLEH KELOMPOK 6 KELAS : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono,M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
DESEMBER 2022
63. Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-
masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensasi prroduk.
64. Penyebab bentuk persaingan monopoli
Jangka pendek
Dalam jangka pendek suatu perusahaan akan
meerima keuntunngan lebih atau menerima
kerugian atau hanya menerima keuntugan normal
saja.
Jangka panjang
Dalam jangka panjang, terjadi 2 kemungkinan yaitu
terbuka dan tertutup. Yang dimana apabilasemua barang
merupakan barang subtitusi yang baik, maka pasar akan
dibagi bagikan di antara perusahaan yang ada. Dan
apabila ini terjadi secara terus maka seluruh keuntungan
lebih yang mulanya dinikmati masing-masing perusahaan
akan habis.
02
01
65. Tiga kondisi yang bisa dialami
persaingan monopolistik
a. Mendapat laba supernormal
b. Mendapat laba normal
c. Menderita kerugian
66. Akibat Persaingan Monopoli Terhadap
Output dan Harga
1. Perubahan harga berakibat perubahan
permintaan yang besar.
2. Efisiensi pada masing-masing
perusahaan.
3. Promosi penjualan.
4. Jenis produk yang tersedia.
67. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
Pengertian
Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang
tidak mempunyai subtitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai
industrinya juga.
68. Ciri-ciri Pasar Monopoli
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
4. Dapat memengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
69. 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi(economic of scale) hingga tingkat produksi yang sangat
tinggi
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
Faktor - Faktor Yang Menimbulkan Adanya
Pasar Monopoli
70. Posisi keseimbangan
Kurva permintaan monopoli berbentuk miring dengan kecondongan
bersifat inelastis dikarenakan untuk menjual output yang lebih
besar perusahaan monopoli harus menurunkan harga. Yang artinya
bahwa pada output tertentu monopolis akan mencapai penerimaan
total maksimum. Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan
penerimaan total berkurang, bukannya bertambah.
Perbedaan antara perusahaan persaingan murni dengan monopoli
terlihat dalam bidang penjualan.
Jika perusahaan persaingan murni dapat menjual semua yang
ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada.
Jika perusahaan monopoli hanya menghadapi kurva permintaan
atas produknya. Maka dari itu, lebih banyak yang dijual per unit
waktu sehingga harganya harus lebih rendah.
71. Kerugian Dan Pengaturan Monopoli
a. Output yang lebih kecil
b. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
c. Efisiensi ekonomi
d. Promosi penjualan
72. Pengaturan Monopoli Oleh Pemerintah
1. Pengaturan harga
Penentuan harga maksimum ini menguntungkan konsumen dengan harga perunit yang lebih murah dan jumlah barang
yang lebih banyak. Hal ini dapat menghalangi sang monopolis mengambil semua keuntungan dari kedudukan
monopoli.
2. Pengaturan harga pada kasus monopoli murni dengan decrasing cost
Karena dimana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perusahaan monopoli
hanya beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun(decrasing cost).
3. Perpajakan
Pajak yang dikenakann bersifat tetap dasarnya(lumpsum) dan bersifat khusus(spesific). Pajak lumpsum sifatnya tidak
dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak khusus sifatnya tergantung pada
jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis tersebut.
73. Menentukan harga pada pasar oligopoli
Pengertian pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak
penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi
harga pasar.
Karakter pasar oligopoli
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan
penentuan harga dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling bersepakat
74. Model Oligopoli
1. Model cournot
Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua
perusahaan adalah sama dan bersifat subtitut sempurna
serta struktur ongkos produksi perunit sama.
2. Model betrand
Menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam
pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya
untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya
apapun yang ditentukan oleh perusahaan.
3.Model chamberlin(model pasar kelompok kecil)
Menyatakan bahwa keseimbangan stabil di ppasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini
merupakan kesepakatan bersam adari beberapa
perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungannya.
75. 4. Model kurva permintaan patah(the kinked-
demand model
Terdapat 3 asumsi yaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan
berpengalaman dengan atau tanpa deferensasi
produk
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga,
maka perusahaan lain dalam industri akan
menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan lainnya tidak akan mengikutinya.
5. Model stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi
leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya.
Adanya pengakuan ini, berarti bahwa perusahaan
duopolis yang kuat dapat menentukan kurva reaksi
dari perusahaan pesaing dan bergabung dengan
fungsi keuntungannya.
76. Ciri-Ciri & Pengaruh Pasar Oligopoli
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang kuat/lemah
3. Promosi masih diperlukan
Pengaruh Oligopoli Terhadap Kesejahteraan
a) Adanya keuntungan yang terlalu besat yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam
jangk panjang
b) Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC
yang minimal
c) Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh
d) Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro.
77. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI
OLEH KEL 6 KELAS : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono,M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AAGUSTUS 1945 SURABAYA
DESEMBER 2022
80. P ENGER T
IAN
M
ONOPOLI ADALAHSUATU KEADAANDIM
ANADI DALAM
PASAR HANYAADASATU PENJUAL SEHINGGATIDAKADA
PERUSAHAANPESAING.M
ONOPOLI TERJADI JIKASUATU
PERUSAHAANBERTINDAKSEBAGAI PENJUAL TUNGGAL DARI
SUATU BARANGYANGTIDAKM
EM
PUNYAI SUBTITUT,
DENGANKATALAIN,PERUSAHAANTUNGGAL TERSEBUT
SEBAGAI INDUSTRINYAJUGA.
81. Penyebab munculnya perusahaan monopoli
Penguasabahanmentah
Hakpaten
Terbatasnyapasar
Pemberianhakmonopoliolehpemerintah
83. Laba, Rugi, Impas bagi Monopolis
1
.Monopolis yang
m
endapatkan
keuntungan(laba)
Keuntunganm
aksim
umm
erupakantuj
uandusen.
Laba
m
aksim
al(P1
KLP2)idccapaipadasaatMC=
MR.laba
m
aksim
aldicapaiapabilam
onopolism
enj
ual
produksinyadengantingkatsebsarOP1dengan
jumlah
barangyangdijual0Q.Jikamonopolismenjualdengan
jumlahlebihbanyakatausedikitlabayang
84. Laba, Rugi, Impas bagi Monopolis
2.Monopolism
engalam
iim
pas
Haliniterj
adikarenaadanyakenaikan
ongkosrata-ratasehinggabesarnyaAC
jangkapendeknaikmenjadi=harga(p)
sehinggaTR=
OP1
KQdanTC=
OQKP1
85. Laba, Rugi, Im
pas bagi Monopolis
3.Monopolism
endapatkankerugian
Haliniterjadiapabilakenaikanongkosrata-ratayang
terus-menerussehinggaACjangkapendekkebih
besardaripadahargaperunit(P).Dalamj
angka
pendek dapatm
enim
bulkankerugiansebesarP1
P2KL
karena TR=
OP1
LQdanTC=
OP2KQ
91. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN OLIGOPOLI
OLEH KELOMPOK 6 KELAS : I
1. Shenia Meyrsa M. 2. Sabhita Kamila J. 3. Inung Vias D.T.H.T
Dosen : DR. Sigit Sardjono,M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
DESEMBER 2022
94. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing masing
penjual dapat memengaruhi harga pasar. Sesuai definisinya, berarti antara
penjual yang satu dengan yang lain dapat saling memengaruhinya.
95. Model Oligopoli:
1. Model Cournot
model pasar duopoli (dua penjual), model ini
beranggapan bahwa barang yg dihasilkan 2 perusahaan adalah
sama dan bersifat subtitut sempurna serta struktur ongkos
produksi per unit sama.
2. Model Bertrand
model bertrand menyatakan bahwa masing" perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yg ditentukan
oleh perusahaan.
3. Model Chamberlin
model chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil
dipasar dterjadi apabila pasar ditetapkan satu harga.
96. 4. Model Kurva Permintaan Patah
model kurva permintaan patah menyatakan
apabilansuatu perusahaan menaikan harga, maka
perusahaan" lainnya dalam indrustri tidsk akan
mengikuti begitupun sebaliknya.
5. Model Stackelberg
dalam model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi
leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya
dapat berperilaku seperti halnya prusahaan yg
digambarkan oleh model cournot.
97. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1. menghasilkan atau menjual barang standar atau barang
berbeda
2. kekuatan menentukan harga kadang" lemah atau kuat
3. Promosi masih diperlukan
98. Pengaruh Oligopoli Terhadap
Kesejahteraan :
1. adanya keuntungan yg terlalu besar ( excess provit ) yg dinikmatin oleh produsen oligopoli dalam jangka
panjang
2. adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruk
4. ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro