1. 1
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
2. DOSEN PENGAMPU : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Nama Kelompok 10 :
Sudarrynianto Nuradhaya
Sutarto (1222200180)
Ayu Asari
(1222200182)
Steven Nathanael Handoko
(1222200183)
Prodi akuntansi
Fakultas ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 SURABAYA
3. 3
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. I
PERMINTAAN dan PENAWARAN
4. HARGA SUATU
BARANG DAN JASA
4
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan
dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut
mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai
nilai dan guna. Di samping berguna dan bernilai,
barang tersebut juga terbatas adanya (langka),
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu
pihak yang memiliki dan bersedia untuk
menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan
bersedia untuk memintanya.
5. 5
TEORI
PERMINTAAN
• Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli
bersediamembeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan
harga tertentu.
• Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang.
• Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan.
• Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu, misalnya satu hari,
satu minggu,atau satu bulan.
• Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
6. • Harga barang itu sendiri.
• Kegunaan barang tersebut.
• Rasa dan keinginan konsumen.
• Banyak dan sedikitnya konsumen itu
sendiri.
• Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
• Jumlah dan jenis barang pengganti.
• Harga barang yang lain.
• Tingkat penghasilan konsumen.
• Waktu/tempat.
faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan suatu barang
7. “
are commonly printed as a means of inspiration
and to invoQuotationske philosophical thoughts
from the reader.
7
HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkut pengaruhharga terhadap jumlah barang di
minta mekanisme sebagai berikut:"Jika harga turun maka
permintaan akan barang tersebut akan bertambah seba
liknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta
akan berkurang"
8. TEORI
PENAWARAN
Dikarenakan adanya kebutuhan akan barang dan
jasa, maka sebagian dari masyarakat ada yang
bertindak untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Golongan ini disebut golongan produsen.
Golongan produsen ini menciptakan penawaran.
Istilah penawaran ini dalam teori ekonomi
mempunyai arti berbagai jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam
periode tertentu.
8
9. 9
Hukum
Penawaran
"Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah
barang yang ditawarkan akan bertambah dan
sebaliknya jika harga turun moko jumlah barang
yang ditawarkan okan berkurang dengan
anggapan ceteris poribus.“
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai
berikut:
"Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan harganya dengan
anggapan ceteris paribus".
10. FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA PERUBAHAN
PENAWARAN
• Berubahnya harga input variabel
• Perubahan teknologi
• Perubahan iklim
• Harga komoditas lain
• Biaya untuk memperoleh faktor produksi
• Pajak dan subsidi
• Harapan harga
• Tujuan perusahaan
10
11. PENENTUAN
HARGA PASAR
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan
dan penawaran. Pada harga pasar konsumen bersedia
membeli sesuatu barang dalam jumlah tertentu. Sedang
produsen bersedia melepaskan sejumlah produk yang
dihasilkan pada tingkat harga yang telah disepakati
antara konsumen dan produsen. Jika permintaan
melebihi barang yang ditawarkan akan terjadi
peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran melebihi
jumlah yang diminta harga akan menurun.
11
12. Aplikasi praktis
keseimbangan pasar
• Kebijakan ceiling price
• Kebijakan floor price
• Cobweb teori – teori sarang laba – laba
• Surplus produsen dan konsumen
• Pengalihan beban pajak
• Kasus penetapan harga barang bebas
dan barang potensi
12
13. 13
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. III
ELASTISITAS
14. Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang
yang maupun yang ditawarkan karena adanya perubahan harga,
Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting yang
sering dijumpai dalam analisa ekonomi elastisitas harga permintaan
adalah kepekaan jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh
konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan
tertentu
Pengertian Elastisitas
15. Elastisitas Permintaan atau Price elasticity of demand adalah
ukuran perubahan jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga barang itu.
Rumus :
Ed = %∆Qx/%∆Px atau Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Elastisitas permintaan
16. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN
Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada 5
macam yaitu :
1. Ed > 1 = Elastis
2. Ed < 1 = Inelastis
3. Ed = 1 = Unitary Elastis
4. Ed = 0 = Inelastis Sempurna
5. Ed = ~ = Elastis Sempurna
17. 1. Arc Elasticity (elastisitas busur)
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan
prosentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan.
2. Point Elasticity
menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang
terdapat pada kurva permintaan atau kurva penawaran.
Cara Mengukur Elastisitas
18. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh
berbagai barang berhubungan satu sama lain.
Rumusnya :
Exy = %Qy/%Py
Exy = Qy2-Qy1/Qy1+Qy2 : Px2-Px1/Px1+Px2
Exy = Qy2-Qy1/Qy1+Qy2 x Px1+Px2/Px2-Px2
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY)
19. Dalam latitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul
mengenai tanda koefisien elastisitas, kecuali falam keadaan yang
tak biasa, yaitu mengenai kurva yang mning ke bawah.
Rumusnya :
Es = %∆Qs/%∆Px = (X2-X1)/(X1+X2) : (P1+P2)/(P2-P1)
Elastisitas Penawaran
20. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PENAWARAN
Sifat elastisitas dari suatu penawaran suatu barang ada 5
macam yaitu :
1.) Es > 1 = Elastis
2.) Es < 1 = Inelastis
3.) Es = 1 = Unitary Elastis
4.) Es = 0 = Inelastis Sempurna
5.) Es = ~ = Elastis Sempurna
21. Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan
tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan.
Rumus :
Ei = %∆Qx/%∆I
Ei = Q2-Q1/Q1+Q2 : I2-I1/I1+I2
Elastisitas pendapatan (income elasticity)
22. 22
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
23. Beberapa konsep perilaku konsumen
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan
barang yang diminta. Manfaat ini pula dikenal dengan istilah
utilitas (utility).
Secara rasional konsumen berharap memperoleh utility yang
optimal. Karena, jika rasional utility meningkat makan jumlah
barang yang dikonsumsi juga meningkat.
Ada 2 cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang yakni
secara Kardinal dengan pendekatan absolut dan ordinal dengan
pendekatan nilai relatif, order, atau rangking.
24. Cardinal dan ordinal
• Cardinal yaitu pengukuran nilai manfaat suatu barang
menggunakan pendekatan nilai absolut. Motede ini tidak
umum dipakai dalam teori kehidupan ekonomi yang modern,
tetapi prinsip marginal utility tetap berlaku hingga kini.
• Ordinal yaitu alat pengukur nilai manfaat suatu barang
menggunakan pendekatan nilai relatif, order atau rangking.
• Sesuai konsep Gossen II, maka ada dua pendekatan dalam
mempelajari pendayagunaan utility. Dua pendekatan ini
digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen
25. NILAI BARANG
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder (bukan
pokok).
Nilai barang dibedakan menjadi 2 :
1. Nilai penggunaan objektif : kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi suatu keperluan manusia.
2. Nilai penggunaan subjektif : diberikan oleh seseorang kepada
suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
Nilai subjektif akan memiliki skor berlainan pada setiap individu
dalam menilai suatu barang.
26. Nilai pertukaran yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk
ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya
Nilai pertukaran dibagi menjadi 2 :
1. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu
sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
2. Nilai pertukaran subjektif yaitu, arti yang diberikan oleh
seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan
barang tersebut terhadap dirinya.
27. Pemenuhan kepuasan
Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas
untuk memenuhi semua kebutuhan manusia.
Banyak pendapat ahli ekonomi terutama ahli ekonomi
yang termasuk aliran klasik, membicarakan tentang
kebutuhanan pemuasnya.
28. Pendekatan tradisional untuk mengungkapkan
perilaku konsumen
Tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk
menjelaskan perilaku konsumen dipasar barang. Secara
tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan
menggunakan konsep utility contoh apabila sseorang
meminta suatu jenis pada dasarnya yang diminta adalah
daya guna barang tersebut.
Utilitas dapat diukur secara absolut menggunakan unit
pengukuran yang disebut dengan “util”.
29. SAMBUNGAN ….
Misal segelas es krim mempunyai 100 util bagi seorang konsumen.
Apabila ia menghabiskan dua gelas ia akan mendapatkan daya guna
lebih besar dari 100 util.
pendekatan ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna
dengan barang yang dikonsumsi kan dalam bentuk fungsi :
U= f (X1 ; X2;........ Xn)
U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2
adalah banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh
konsumen tersebut.
30. SAMBUNGAN……
• pendekatan perilaku konsumen dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu,
pendekatan tradisional dan pendekatan modern.
1. pendekatan tradisional terpecah menjadi 2 : teori daya guna
(Cardinal utility) dan yang kedua daya guna ordinal (ordinal utility).
2. Pendekatan Cardinal utility Dalam menjelaskannya Menggunakan
pendekatan marginal utility dan yang kedua menggunakan pendekatan
• Asumsi dasar dari pendekatan Cardinal yang menyatakan utility seseorang
bisa diukur adalah pndekatan yang terlalu subjektif. Dari kelemahan ini
muncul teori kedua. Yaitu teori daya guna ordinal
31. SAMBUNGAN……
• Sebetulnya selain pendekatan 2 tersebut masih ada
pendekatan lain yang bisa mengungkapkan perilaku
konsumen yaitu pendekatan atribute dan pendekatan
revealed preference hypothesis (RP).
• Yang digunakan dalam buku ini ada dua pendekatan
yaitu
a. Cardinal approach
b. Ordinal approach
32. Semakin kekanan, semakin tinggi kepuasannya
Posisi IC yang lebih tinggi (lebih ke kanan)
menggambarkan jumlah pakaian dan
makanan yang lebih banyak. Posisi IC
tersebut tentunya lebih disukai konsumen
karena memberikan tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
33. Sesama Indifference Curve Tidak Saling Berpotongan
Sesama kurva IC tidak mungkin saling
berpotongan. Hal ini terkait dengan asumsi
konsistensi dan transitivitas
34. Keseimbangan konsumen
Kombinasi yang memberikan
guna maksimal bagi konsumen
ialah yang terletak bagi
konsumen antara curve
indifference dengan kurva
anggaran. Kombinasi yang
memberikan guna yang
maksimal bagi konsumen ialah
kombinasi A
35. Keseimbangan konsumen yang optimal
Keseimbangan
konsumen terjadi
dengan jumlah uang
tertentu mengonsumsi
kombinasi barang yang
optimal.
36.
37. Perubahan utilitas konsumen
Berubahnya Salah Satu dari Harga
Barang
harga barang X naik, maka garis
anggaran dan indifference curve
bergeser ke kiri. Harga barang X turun
maka garis anggaran dan indifference
curve bergeser ke kanan.
Titik singgung garis anggaran dengan
indifference curve baru dan lama
dihubungkan maka garis itu disebut
price cunsumtion curve (PCC).
Gambar kurva price cunsumtion curve
38. Berubahnya pendapatan konsumen
Meningkatnya pendapatan
konsumen menyebabkan preference
konsumen terhadap barang X dan Y
berubah pada titik E2. Bila turun
maka kedua curva di atas bergeser
ke kanan dan sejajar pula.
Bila titik singgung antara kurva
anggaran dan indefference yang
lama dan yang baru dihubungkan
disebut garis Income Counsumption
Curve (ICC)
Kurva income consumption curve
39. Perubahan harga pada barang normal
Perubahan Harga pada Barang
Normal dan Inferior
Dampak perubahan harga
menyebabkan kurva BL berubah dari
BL1 ke BL2. Konsumen akan membeli
barang dengan jumlah yang lebih
banyak jika harga barang itu murah.
Perubahan ini yang disebut dengan
efek substitusi.
40. Perubahan harga pada barang inferior
Semakin murahnya barang X
menghasilkan efek pendapatan
yang negatif, yaitu jumlah
barang X yang diminta
berkurang.
41. Derivasi kurva permintaan dari kurva pcc
Perubahan harga akan
mengubah jumlah yang diminta.
Hubungan antara jumlah barang
X yang diminta (diturunkan dan
titik A, B, dan C) karena
perubahan harga. Hubungan itu
adalah kurva permintaan. Kurva
permintaan adalah
keseimbangan konsumen.
Derivasi kurva permintaan dari kurva pcc
42. Penggambaran kurva engel dari kurva icc
Dari kurva ICC dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan
antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta.
Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, giffen.
43. Bentuk indifference curve
Bentuk kurva Indiference Curve
adalah nonlinier turun dari kiri atas
ke kanan bawah dan cembung
terhadap titik nol. Bentuk ini
menggambarkan berlakunya hukum
diminishing marginal utility.
Kurva indefference yang Linier
menunjukkan adanya Substitusi Sempurna
44. Kurva indiferrence curve yang berupa huruf L
menunjukkan barang komplemen
Barang Y ditambah atau dikurangi tidak bisa digantikan
dengan barang X.
45. 45
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. VI
PERILAKU PRODUSEN
46. PENGERTIAN PERILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen itu sendiri
diartikan sebagai suatu tindakan
seorang produsen untuk
mendapatkan keuntungan yang
semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang
dimilikinya.
47. Misalkan dalam proses
produksi hanya ada dua
input, yaitu labor dan
capital, dalam proses
produksi dapat dilakukan
dengan beberapa
kombinasi.
48. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
- Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu
yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang".
- Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian
pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah
jumlah beberapa sumber yang digunakan.
- Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor faktor
produksi yang paling efisien.
49. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor
produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam
proses produksi.
Secara matematis fungsi
produksi dapat dituliskan
sebagai berikut:
Q = F(C,L,B,S)BAB VDi mana:
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
50. ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
1.Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Diminishing Returns)
2. Hubungan antara TP (produksi total), AP (produksi
rata-rata), dan MP (produksi marjinal)
3. Tahapan dalam Fungsi Produksi
52. Isoquant
Kurva Isoproduk atau isoquant
adalah "kurva yang menunjukkan
berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang
bervariabel yang menghasilkan suatu
tingkat output tertentu".
53. Iso-biaya (Isocost)
Iso-biaya (Isocost) adalah:"Kurva yang menunjukkan
kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi
barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kurva yang
memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber
yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu
dari masing-masing sumber persatuan dan pengeluaran
ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu.”
54. Ekuilibrium
Produsen
Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai "suatu
keadaan seimbang di mana produsen mendapat
keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk
mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya".
55. Ekuilibrium Produsen
Pada Gambar 5.5 di atas, titik
C menunjukkan produksi
yang optimum di mana pada
saat itu produsen dalam posisi
keseimbangan. Dengan
demikian, posisi
keseimbangan produsen
dicapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan
dengan kurva isocost. Pada
saat itu dalam posisi:
MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPK - Pl/Pk
Pl. MPk = Pk. MPI
56. Jalur Ekspansi (Expansion
Path)
Expantion path atau jalur perluasan adalah
suatu garis yang menunjukkan titik titik
least cost combination (LCC) di berbagai
isoquant.
57. Hasil dari Pengembangan Skala Usaha
(Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan
bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah
kapital dan Q adalah output maka:=L+C akan
menghasilkan QJika input L dan C ditambah
maka Q juga akan berubah:= al+aC bQHasil
penambahan input (a) berakibat perubahan
output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a; (2) b =
a; dan (3) b < a.
60. 60
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
61. 1.1 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan
di pasar, harga akan tetap.
61
62. Lanjutan Pasar Persaingan Sempurna
......
Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang
sejajar dengan sumbu horizontal,
yaitu sumbu jumlah barang. Dengan
demikian, masing-masing penjual di
pasar adalah sebagai pengikut harga
pasar atau disebut price taker.
62
63. 1. Jumlah penjual dan pembeli sangat
banyak.
2. Barang yang diperjualbelikan
homogen/identik.
3. Penjual bisa keluar masuk di pasar
dengan mudah.
4. Informasi terhadap pasar
sempurna.
63
1.1.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni
64. 64
1. Jumlah Penjual Dan Pembeli
Sangat Banyak
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat
banyak sehingga masing-masing pembeli
maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar.
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap
karena masing-masing penjual hanya merupakan
bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan
penjual yang ada di pasar.
65. 65
2. Barang Yang Diperjualbelikan
Homogen/Identik
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
Jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut
adalah homogen atau satu jenis saja (identik). Barang
homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan
semua penjual sama, Jadi produksi satu penjual
merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil
produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang
dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan
barang yang sama.
66. 66
3. Penjual Bisa Keluar Masuk Dipasar
Dengan Mudah
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk
ke pasar. Sedang konsumen dengan bebas memilih
dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual
mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang
baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau
meninggalkan pasar. Artinya penjual bisa memulai
mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu
hambatan.
67. 67
4. Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang
lebih murah maka konsumen yang lain juga segera
mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual
yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah
maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya.
Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang
lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan
teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain
mengikutinya
68. 68
Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang Kurva permintaan itu yang menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada Gambar 8.1.
Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat
memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier,
berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P,
AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu. Jika
digambarkan ke tigakurva tersebut seakan-akan hanya satu kurva
69. 1.1.2 Penentuan Jumlah Produksi Dan
Harga
69
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal,
harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan
dengan kaidah MC MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah
produk dengan MR MC dengan syarat informasi pasar untuk
memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa
diperhitungkan). Sedang kaidah MC MR dikarenakan MR adalah
turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama
dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari
suatu fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi.
70. 1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba
70
Dari gambar di atas terlihat harga yang
menjamin laba maksimal adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar
TR adalah OP1KQ1. Sedang besarnya
TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR-
TC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya
AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba maksimal adalah
sebesarP=OP1 dan Q=0Q1.
71. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
71
Dari gambar di atas terlihat, harga yang
menjamin rugi minimum adalah sebesar
OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar
TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya
TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR-TC)
adalah sebesar P1P2KL Besarnya AC
sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin rugi manimal adalahsebesarP
= OP2 dan Q = 001
72. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
72
Dari gambar di samping terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna seperti gambar di atas, untuk
mendapatkan laba normal perusahaan harus
bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC
yang paling rendah.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba normal adalah sebesar
P=OP1 dan Q=0Q1Dengan AC
yang paling rendah
73. 73
1.1.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1.Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan- perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
Mengalami tiga hal, yaitu: a) Mendapat laba super normal. b.) Mendapat laba
normal.
c.) Menderita kerugian.
74. 74
Lanjutan Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Pendek...
Pada harga P = AVC perusahaan
tidak perlu tutup usaha karena
tutup usaha dengan melanjutkan
usaha kondisi kerugiannya sama,
yaitu KL. Titik ini disebut
shortdown point. Hal ini dapat
dilihat dengan gambar sebagai
berikut:
75. 75
1.1.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih
ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat
mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi
kenaikan permintaan barang.
76. 76
LanjutanKondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang....
Kesimpulannya bahwa dalam jangka
panjang perusahaan-perusahaan "selalu"
hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja dengan MR = MC = AC,
pada saat AC minimum. Perusahaan
yang hanya menenima keuntungan
normal (normal profit) dinamakan
"Marginal Firm/Marginal or
Profitability", artinya apabila harga
turun sedikit saja perusahaan akan
segera keluar dari pasar.:
77. 1.1.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk
yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Antara penjual yang
satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik.
Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan
konsumen. Konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing
konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar.
78. 1.1.4 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan
sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian
perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak bisa efisien,
perusahan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan
menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya
harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan
pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya
memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan
konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
79. 79
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
80. 1.1 BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual
dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan
deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation
adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi
berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus,
merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya. Misalkan sabun cuci,
sabun mandi, rokok kretek, dan lain sebagainya.
80
81. 1. terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut
memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya
miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati
horizontal.
2. terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual
banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
penjual lainnya.
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli.
81
82. Bentuk kurva demand dari perusahaan
monopolistik berada di antara perusahaan
monopoli dan persaingan sempurna. Bila
pada persaingan sempurna bentuk kurva
demand-nya horizontal atau elastis
sempurna, kurva demand dari monopoli
bersifat inelastis. Kurva demand
perusahaan yang monopolistik berbentuk
elastis. Kemiringannya di antara kedua
kurva demand dari monopoli dan
persaingan sempurna.
82
83. 1.2 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
1. Mendapat laba supernormal.
2. Mendapat laba normal.
3. Menderita kerugian.
84. 1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Supernormal
84
Dari gambar di samping, harga
dan output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya laba P1P2LK.
85. 2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Normal
MR = MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output
yang menjamin laba maksimal.
Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP1 dan
output dijual sebanyak OQ1
dan besarnya TC = TR,
yaitu sebesar OP1KQ1. 85
86. 3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang
Mendapat Laba Normal
86
MR MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin kalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugian
yang minimal. Pada kaidah MR = MC
harga jual produk sebesar OP2,
sedang biaya rata-ratanya OP1. Biaya
rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR). Kerugian
yang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak
OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1),
sedang besarnya TR (OQ1LP2)
87. 87
1.3 AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan
yang Besar
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
3. Promosi Penjualan
4. Jenis Produk yang Tersedia
88. 88
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
89. AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan harga Berakibatperubahan permintaan yang besar.
2. Efisiensi Maing-Masing perusahaan
3. Promosi penjualan
4. Jenis produk yang tersedia
90. Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat
elastis sehingga dengan sedikit menaikkan
harga maka output akan mengalami banyak
pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi
oleh persaingan monopolis sangat elastis.
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Permintaan Yang Besar
91. Akan terdapat beberapa efisiensi masing-
masing perusahaan baru ke dalam indstri yang
bersangkutan bebas dan mudah.
2. Efisiensi Masing-Masing perusahaan
92. 3. Promosi penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan
desain untuk dapat terjadi dakam persaingan
monopoli. Usaha masing-masing perusahaan
untuk memperluas pasarnya dengan cara ini
akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh
penjual lainnya.
93. 4. Jenis produk yang tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk
tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam
pasar persaingan Monopoli. Konsumen dapat memilih
jenis,gaya atau warna yang sangat mendekati selera dan
kemampuan.
94. ARTI MONOPOLI Menurut para ahli ekonomi
yang mendekati monopoli
murni antara lain:
• Monopoli adalah suatu
keadaan dimana di dalam
pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan
pesaing.
• Industri Alumunium sebelum
perang dunia ke II
• Mesin-Mesin pembuat
sepatu,Nikel,Besi, telepon
PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI
96. 1. Pasar Monopoli adalah industri satu
perusahaan
2. tidak mempunya pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan yang masuk
dalam industri
4. Dapat memengaruhi penentuan Harga
5. Promosi iklan Kurang diperlukan
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
97. Faktor-faktor yang menimbulkan
adanya pasar monopoli
1.Perusahaan Monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang
unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2.Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga tingkat produksi yang sangat
tinggi.
3.Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
98. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam
industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada
perusahaan-perusahaann baru lainnya yang masuk ke dalam
suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli
pasar.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab,
yaitu :
1. Penguasaan Bahan Mentah
2. Hak Paten
3. Terbatasnya Pasar
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah
99. Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan
MC-nya maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat
output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
100. Penentuan harga dan output
dalam keadaan monopoli murni
pada dasarnya sama dengan yang
berlaku untuk perusahaan dalam
persaingan murni bila tujuan
perusahaan adalah mencapai laba
yang maksimal dicapai pada saat
MR = MC.
HUBUNGAN P, TR, dan MR
101. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi
ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada
saat MR= MC. Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva
ongkos, maka dapat diperoleh “ekuilibrium perusahaan” yang
sekaligus sama dengan “equal pasar”.
2. Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas
3. Monopolis yang mendapatkan kerugian
102. Kerugian dan Pengaturan Monopoli
1. Output yang lebih kecil
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
3. Efisiensi ekonomi
4. Promosi penjualan
103. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
1. Pengaturan Harga
2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decreasing
Cost
3. Perpajakan
a. Pajak Lumpsum
b. Pajak Khusus
1. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
2. Kasus Ekonomi terhadap Monopoli
3. X Inefisiensi di Bawah Monopoli
4. Potensi Manfaat dari Monopoli
5. Skala Ekonomis
104. DISKRIMINASI
HARGA
Diskriminasi Harga dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.Diskriminasi harga derajat pertama
b.Diskriminasi harga derajat kedua
c.Diskriminasi harga derajat ketiga
105. Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih menguntungkan
untuk memecah pasar produknya menjadi dua atau lebih pasar. Dua
syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat pasar seperti itu. Pertama,
dia harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya
akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual
kembali di pasar dengan harga yang lebih mahal. Kedua, elastisitas
permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di antara
pasar – pasar tersebut.
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
107. 2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numerik
MP dipasarkan pada dua segmen pasar yang memiliki elastistisitas
permintaan berbeda. Fungsi permintaan pasar di pasar A adalah pa=50
– 0.5 qa sedang di pasar B memiliki fungsi permintaan pb= 60-2Qb
sedang fungsi TC = 40Q +40.
108. 108
Oleh Kelompok 10 Kelas : J
1. Sudarynianto Nurathaya Sutarto 2. Ayu Asari 3. Steven Nathanael Handoko
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
109. MENENTUKAN HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
Pengertian Pasar Oligopoli
Bentuk lain dari pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar
oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan
seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar
oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing
penjual dapat memengaruhi harga pasar.
112. 2. Model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883
oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan
oleh perusahaan.
113. 3. Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila
pasar ditetapkan satu harga.
114. 4. Model Kurva Permintaan Patah, P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali
pada tahun 1939.
tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patahyaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi
produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan
melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri tidak akan mengikutinya.
116. 5. Model Stackelberg pertama kali
diperkenalkan oleh Heinrich Von
Stackelberg tahun 1952, yang merupakan
pengembangan dari model cournot. Dalam
model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup
kuat menjadi leader sehingga perusahaan
pesaing mengakuinya dapat berperilaku
seperti halnya yang digambarkan dalam
oleh model Cournot.
117. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1.Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
2.Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
3.Promosi masih diperlukan
118. Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam
menetapkan harga produknya, diantaranya yang paling
banyak ditemui adalah
1)Pasar kartel
2)Pasar dengan kepemimpinan harga
Model Penetapan Harga Pasar Oligopoli
119. Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan
monopoli. Di satu pihak oligopoli menimbul efek negatif dalam bentuk:
1.Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen
oligopoli dalam jangka panjang.
2.Adanya ketidakefisiensian produksi karena setiap produsen tidak beroperasi
pada AC yang minimal.
3.Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh.
4.Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat
merugikan masyarakat makro.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN