1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pentingnya teori ekonomi mikro serta struktur teori ekonomi mikro yang terdiri atas definisi, pemisalan, hipotesis, dan ramalan.
2. Dibahas pula tentang teori permintaan, penawaran, dan harga pasar serta elastisitas yang meliputi pengertian, jenis, dan cara mengukur elastisitas permintaan dan penawaran.
3. Diberikan contoh perhitungan elastis
Materi Pengantar Ekonomi Mikro
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
2. Teori Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar
3.Teori Elastisitas
4. Teori Biaya Proudksi
5.Perilaku Produsen
6. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
7. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
Materi Pengantar Ekonomi Mikro
Materi dalam slide ppt
(BAB 1 Pentingnya Teori Mikro)
(BAB 2 Teori Demand,Supply,Equilibrium)
(BAB 3 Teori Elastis)
(BAB 3 Teori Biaya)
(BAB 5 Perilaku Konsumen)
(BAB 8 Persaingan Sempurna dan Monopolistik)
(BAB 10 Penentuan Harga Pasar pada Monopoli)
Tugas pengantar ekonomi mikro membahas tentang pentingnya teori ekonomi, teori permintaan dan penawaran serta harga pasar, teori elastisitas, teori biaya produksi, dan perilaku produsen dalam berbagai jenis pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ekonomi mikro, pentingnya teori ekonomi mikro, definisi ilmu ekonomi menurut para ahli, manfaat belajar ilmu ekonomi, pengertian dasar perekonomian terbuka, teori permintaan, penawaran, dan harga pasar.
Teks tersebut membahas tentang teori biaya produksi, yang mencakup pengertian biaya produksi, periode waktu pembebanan biaya seperti jangka pendek dan panjang, serta jenis-jenis biaya seperti biaya implisit, eksplisit, dan alternatif.
Materi Pengantar Ekonomi Mikro
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
2. Teori Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar
3.Teori Elastisitas
4. Teori Biaya Proudksi
5.Perilaku Produsen
6. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
7. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
Materi Pengantar Ekonomi Mikro
Materi dalam slide ppt
(BAB 1 Pentingnya Teori Mikro)
(BAB 2 Teori Demand,Supply,Equilibrium)
(BAB 3 Teori Elastis)
(BAB 3 Teori Biaya)
(BAB 5 Perilaku Konsumen)
(BAB 8 Persaingan Sempurna dan Monopolistik)
(BAB 10 Penentuan Harga Pasar pada Monopoli)
Tugas pengantar ekonomi mikro membahas tentang pentingnya teori ekonomi, teori permintaan dan penawaran serta harga pasar, teori elastisitas, teori biaya produksi, dan perilaku produsen dalam berbagai jenis pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ekonomi mikro, pentingnya teori ekonomi mikro, definisi ilmu ekonomi menurut para ahli, manfaat belajar ilmu ekonomi, pengertian dasar perekonomian terbuka, teori permintaan, penawaran, dan harga pasar.
Teks tersebut membahas tentang teori biaya produksi, yang mencakup pengertian biaya produksi, periode waktu pembebanan biaya seperti jangka pendek dan panjang, serta jenis-jenis biaya seperti biaya implisit, eksplisit, dan alternatif.
Teks tersebut membahas tentang pengantar ekonomi mikro. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan pentingnya teori ekonomi mikro dalam pengambilan keputusan konsumen dan produsen, struktur dasar teori ekonomi mikro seperti definisi, asumsi, hipotesis, dan ramalan, serta beberapa konsep dasar seperti harga, permintaan, penawaran, dan pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku produsen dan analisis proses produksi dalam jangka pendek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa produsen berusaha memaksimalkan laba dengan menentukan output dan kombinasi faktor produksi. Analisis proses produksi jangka pendek menggunakan konsep total product, average product, dan marginal product yang tunduk pada hukum menurunnya tambahan hasil.
Makalah ini membahas tentang ekonomi mikro, meliputi pengertian ilmu ekonomi mikro, asumsi dan definisi yang mendasarinya, model operasi perusahaan, jenis-jenis kegagalan pasar, serta konsep biaya peluang. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan tentang ekonomi mikro dan memahami mekanisme pasar serta permintaan dan penawaran.
Makalah ini membahas tentang Teori Ekonomi Manajerial dengan menjelaskan definisi dan ruang lingkupnya, penawaran dan permintaan serta harga keseimbangan pasar, dan teori perilaku konsumen.
Makalah ini membahas tentang analisis permintaan dan penawaran serta teori produksi dalam ekonomi mikro. Analisis permintaan dan penawaran mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran serta hukum permintaan. Teori produksi membahas fungsi produksi dan hubungan antara input dan output produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi mikro yang mencakup pengertian, tujuan, tinjauan umum, kegagalan pasar, serta aspek dasar seperti permintaan, penawaran, keseimbangan pasar, elastisitas, perilaku konsumen, dan persaingan sempurna.
Tugas ini membahas tentang pengantar mikroekonomi dengan menjelaskan beberapa bab seperti bidang studi ilmu ekonomi, pola kegiatan perekonomian, masalah ekonomi, teori permintaan dan penawaran, teori produksi, biaya produksi, berbagai jenis pasar dan peran pemerintah dalam menangani kegagalan pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang teori ekonomi mikro yang mencakup konsep permintaan, penawaran, harga pasar, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, hukum permintaan dan penawaran, elastisitas, serta perilaku konsumen."
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxyuniasix
Teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana konsumen memilih barang dan jasa berdasarkan kepuasan. Ada dua pendekatan yaitu pendekatan cardinal yang mengukur kepuasan secara kuantitatif dan pendekatan ordinal yang hanya mengurutkan preferensi konsumen. Keduanya didasarkan pada asumsi hukum menurunnya guna batas yang menyatakan kepuasan tambahan dari satuan konsumsi berkurang seiring bertambahnya jumlah barang.
Teks tersebut membahas tentang pengantar ekonomi mikro. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan pentingnya teori ekonomi mikro dalam pengambilan keputusan konsumen dan produsen, struktur dasar teori ekonomi mikro seperti definisi, asumsi, hipotesis, dan ramalan, serta beberapa konsep dasar seperti harga, permintaan, penawaran, dan pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku produsen dan analisis proses produksi dalam jangka pendek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa produsen berusaha memaksimalkan laba dengan menentukan output dan kombinasi faktor produksi. Analisis proses produksi jangka pendek menggunakan konsep total product, average product, dan marginal product yang tunduk pada hukum menurunnya tambahan hasil.
Makalah ini membahas tentang ekonomi mikro, meliputi pengertian ilmu ekonomi mikro, asumsi dan definisi yang mendasarinya, model operasi perusahaan, jenis-jenis kegagalan pasar, serta konsep biaya peluang. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan tentang ekonomi mikro dan memahami mekanisme pasar serta permintaan dan penawaran.
Makalah ini membahas tentang Teori Ekonomi Manajerial dengan menjelaskan definisi dan ruang lingkupnya, penawaran dan permintaan serta harga keseimbangan pasar, dan teori perilaku konsumen.
Makalah ini membahas tentang analisis permintaan dan penawaran serta teori produksi dalam ekonomi mikro. Analisis permintaan dan penawaran mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran serta hukum permintaan. Teori produksi membahas fungsi produksi dan hubungan antara input dan output produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi mikro yang mencakup pengertian, tujuan, tinjauan umum, kegagalan pasar, serta aspek dasar seperti permintaan, penawaran, keseimbangan pasar, elastisitas, perilaku konsumen, dan persaingan sempurna.
Tugas ini membahas tentang pengantar mikroekonomi dengan menjelaskan beberapa bab seperti bidang studi ilmu ekonomi, pola kegiatan perekonomian, masalah ekonomi, teori permintaan dan penawaran, teori produksi, biaya produksi, berbagai jenis pasar dan peran pemerintah dalam menangani kegagalan pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang teori ekonomi mikro yang mencakup konsep permintaan, penawaran, harga pasar, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, hukum permintaan dan penawaran, elastisitas, serta perilaku konsumen."
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxyuniasix
Teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana konsumen memilih barang dan jasa berdasarkan kepuasan. Ada dua pendekatan yaitu pendekatan cardinal yang mengukur kepuasan secara kuantitatif dan pendekatan ordinal yang hanya mengurutkan preferensi konsumen. Keduanya didasarkan pada asumsi hukum menurunnya guna batas yang menyatakan kepuasan tambahan dari satuan konsumsi berkurang seiring bertambahnya jumlah barang.
Pengantar Ekonomi Mikro
Dr. Sigit Sardjono, M. S.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Disusun oleh :
1222200017
Dila Selvia
1222200018
Nathalie Elsha
1222200021
Febrianti Novita
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...ochamailissa
Kumpulan PPT Rangkuman Buku Teori Ekonomi Mikro Bab 1-11 : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Ber isi
Sejarah Ekonomi, Pengertian, Teori, Perilaku Kosumen, Perilaku Produsen, Harga Pasar, Persaingan Sempurnan Persaingan Monopolistik, Pasar Monopoli, Pasar Oligopoli
Kelompok 7
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxAiniNurul14
Tugas akhir mata kuliah pengantar ekonomi mikro Kelompok 7 . dosen pengampu : Drs.Sigit Sardjono, M.S
Kelas Akuntansi prodi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Abstraksi
Ekonomi mikro mempelajari tentang perilaku konsumen dan sebuah perusahaan dan menentukan harga- harga pasar dan kuantitas dari input, barang serta jasa yang akan diperjual belikan. Tujuan dari ekonomi mikro dapat melakukan analisis pada mekanisme yang menjadi pembentuk harga relatif pada produk dan Dapat melakukan analisis kegagalan pasar. Ruang lingkup teori ekonomi mikro adalahmasyarakat, organisasi, perusahaan, dan rumah tangga, teori ini juga mempelajari tiga analisis yaitu teori harga, teori produksi, teori distribusi dan teori konsumsi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar ilmu ekonomi, termasuk persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi individu dan masyarakat serta tujuan dan struktur ilmu ekonomi. Secara khusus dibahas mengenai konsep, prinsip, objek dan tujuan ilmu ekonomi, serta persoalan organisasi ekonomi yang meliputi produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
Tugas Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 3 :
1. Ataina Rusyda Fauziyah (1222200156)
2. Muhammad Indra Wardana (1222200158)
3. Zaschia Flanivolya Matulessy (1222200159)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945
Nama Kelompok :
AYU DWI JAYANTI 1222300022
PUTRI NABILAH 1222300023
MUTIARA F. W. 1222300025
Kelas Akuntansi U
Semester 1 2022
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas permintaan dan penawaran. Elastisitas adalah ukuran respons atau tingkat kepekaan konsumen dan produsen terhadap perubahan suatu variabel seperti harga. Elastisitas permintaan dibagi menjadi elastisitas harga, pendapatan, dan silang, sedangkan elastisitas penawaran hanya memiliki jenis elastisitas harga. Faktor seperti jenis barang, substitusi, dan waktu mempengaruhi tingkat el
Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pasar. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa teori permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen untuk memiliki barang dan jasa, sedangkan teori penawaran berkaitan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai harga. Harga keseimbangan pasar tercapai ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
4. Pentingnya Teori Ekonomi Mikro
Suatu teori disusun dengan tujuan untuk dapat
menjelaskan suatu observasi. Dengan
menggunakan teori maka sebuah peristiwa
dapat diabstraksikan secara gambling, rinci, dan
detail.Di samping itu, sebuah teori juga dapat
menyederhanakan, menggeneralisasikan, serta
meramalkan hal-hal yang belum
diketahui.Suatu teori sebenarnya merupakan
suatu konsep, gagasan, atau prinsip.
5. Struktur Ekonomi Mikro
Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting
berikut :
1. Definisi – definisi
Menjelaskan variable – variable ( suatu
besaranyang nilainya dapat mengalami perubahan)
yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori
tersebut. Sebagai contoh dalam hokum permintaan
dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka
jumlah barang yang diminta akan berubah”. Dengan
demikian variable yang terikat dalam hukum
permintaan tersebut adalah variable harga dan
ariabel jumlah barang yang diminta(dibeli).
6. 2. Pemisalan – pemisalan ( Asumsi )
Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian
sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran
yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu
peristiwa dengan factor-faktor yang mempengaruhinya
(terutama dengan factor-faktor yang terpenting).
3. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penyataan yang menjelaskan
mengenai sifat-sifat hubungan veriabel yang
dibicarakan.Hipotesis merupakan hubungan “jika-maka” yang
didapatkan dari pengamatan di dunia nyata.Hipotesis memiliki
sifat yang positif dan negative. Disebut dengan hipotesis
positif bila perubahan suatu variable akan bergerak pada
arah yang bersamaan.
7. 4. Seperangkat ramalan atau sebuah prediksi untuk keadaan
yang akan datang.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
teori bermanfaat utuk menjelaskan peristiwa serta meramalkan
keadaan yang belum diketahui.Dengan menggunakn
teori ekonomi mikro, kita dapat mempelajari mengapa
permintaan mengapa harga suatu barang naik atau turun,
mengapa permintaan suatu barang naik atau turun, dan
mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.Ini adalah
manfaat teori yang pertama, yakni menjelaskan suatu
peritiwa.Manfaat penting lainya adalah
peramalan.Kita mungkin sering percaya dengan
ramalan-ramalan yang sifatnya magis yang agak berbau
takhayul.
8. Definisi Ilmu Ekonomi Menurut Beberapa Ahli
Ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang
mempelajari usaha
manusia ke arah
kemakmuran.
Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari
tingkah laku manusia
dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-
sumber daya yang
terbatas guna
mencapai tujuan tertentu.
Prof. DR. J.L Mey JR Adam Smith
9. Ilmu ekonomi merupakan
ilmu pilihan, ilmu ini
mempelajari bagaimana
orang memilih
menggunakan sumber
produksi yang langka
atau terbatas untuk
memproduksi berbagai
komoditi dan
menyalurkannya ke
berbagai anggota
masyarakat untuk segera
dikonsumsi.
Ilmu ekonomi adalah
ilmu pengetahuan
yang mempelajari
tingkah laku
manusia dalam
hubungannya dalam
pemenuhan
kebutuhannya
yang langka.
Paul A Samulson Lionel Robbins
10. Mel Vilye J ulmer
I
lmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan tentang
kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan
proses produksi, distribusi dan konsumsi.
Itulah diantara beberepa definisi ilmu ekonomi
menurut para ahli, walaupun memiliki beberapa
pandangan dan pengertian secara garis besar ilmu
ekonomi memiliki beberapa kesamaan yakni berawal
dari kewajiban manusia untuk memenuhi kehidupannya
dan hidup dengan makmur di tengah sumber daya
yang sangat terbatas.
11. 1. Membuat
manusia lebih
mahir dan
menguasai
cara
memanfaatkan
ekonomi yang
baik dan benar
sehingga bisa
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
2. Bisa
mengetahui
wujud perilaku
ekonomi
dalam
kehidupan
nyata
3. Timbul
pemahaman
dan kesadaran
akan
keterbatasan
potensi yang
dimiliki oleh
manusia dan
lingkungan.
13. Harga Suatu Barang dan
Jasa
Harga adalah nilai barang dan
jasa yang dinyatakan dengan
jumlah uang tertentu. Barang dan
jasa tersebut mempunyai harga
bila barang dan jasa itu
mempunyai nilai dan guna. Di
samping berguna dan bernilai,
barang tersebut juga terbatas
adanya (langka).
14. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia
untuk menawarkannya serta pihak yang
memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
Dalam dunia yang menganut perekonomian
yang bebas, harga merupakan faktor penting
dalam perekonomian. Dalam bahasa teori
ekonomi, harga terbentuk karena adanya
interaksi antara permintaan dan penawaran.
Jika permintaan lebih banyak darpada suplai
maka harga barang tersebut akan meningkat.
15. Fungsi Harga
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas
yang diminta.
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan
membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam
membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan
bertugas “to cut off demand” (Cassel).
3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan
pemakaian. Alat- alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul-
betul dapat menguntungkan dibandingkan dengan pengorbanan
yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat tersebut.
4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah,
bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
16. Teori Permintaan
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari
kebutuhan konsumen untuk menguasai
barang den jasa tersebut. Keinginan ini timbul
karena barang dan jasa itu mempunyai “nilai”.
Dalam kenyataannya, tidak setiap keinginan
konsumen bisa terwujud. Tergantung apakah
permintaannya dapat terealisasi dalam
transaksi atau tidak.
17. 1. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah
barang yang pembeli bersedia membeli dengan
tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga
tertentu.
2. Permintaan itu adalah permintaan akan satu
jenis barang.
3. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah
barang itu berlainan.
4. Permintaan tersebut berlaku pada waktu
tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau satu
bulan.
5. Permintaan tersebut berlaku pada pasar
tertentu.
18. 1. Harga Barang
itu sendiri
Yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang
2. Harga barang lain
(substitusi maupun
komplementer)
3. Income 4. Selera
19. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan
hukum umum yang menyangkut
pengaruh harga terhadap jumlah
barang di minta mekanisme sebagai
berikut:
”Jika harga turun maka permintaan
akan barang tersebut akan
bertambah, seba- liknya jika harga
naik maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang”.
20. Teori Penawaran
Penawaran dapat diartikan dengan
“Berbagai kuantitas barang yang akan
dijual oleh penjual di pasar dengan
berbagai kemungkinan harga, dengan
asumsi keadaan lain dianggap tetap
tak berubah”. Penawaran adalah
hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang
akan dijual oleh penjual.
21. Kalau kurva permintaan pada umumnya
mempunyai bentuk dari kiri atas ke kanan
bawah, kurva penawaran akan suatu
barang atau jasa pada umumnya
mempunyai bentuk dari kiri bawah ke kanan
atas. Bentuk kurva penawaran yang dari kiri
bawah ke kanan atas ini memiliki arti
semakin tinggi harga jual suatu barang
semakin banyak jumlah yang ditawarkan,
sebagai kurva penawaran yang tunduk
kepada hukum penawaran.
24. Pengertian Elastisitas
Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi permintaan
suatu barang akan mendapat respon/reaksi dari konsumen
dengan berubahnya jumlah barang yang diminta. Respon atau
reaksi berubahnya jumlah barang yang diminta (dibeli) bisa besar
ataupun bisa juga kecil. Mengukur respon atau reaksi dalam teori
ekonomi disebut dengan elastisitas.
25. Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas
permintaan ada 5
macam,yaitu
● Perfect elastic
● Elastis
● Unitary elastis
● Inelastis
● Perfect inelastic
● Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω )
maka elastisitasnya disebut perfect elastis
(sangat elastis).
● Jika koefisien elastisitas > 1 maka
elastisitasnya disebut elastis.
● Jika koefisien elastisitas < 1 maka
elastisitasnya disebut inelastis.
● Jika koefisien elastisitas = 1 maka
elastisitasnya disebut unitary elastis.
● Jika koefisien elastisitas = 0 maka
elastisitasnya disebut perfect inelastis
(inelastis sempurna).
Konsep Elastisitas Permintaan Melihat besar koefisien elastisitas
26. Cara Mengukur Tingkat Elastisitaas
1. Arc ElasƟcity (ElasƟsitas Busur)
Memperbandingkan presentase perubahan
harga dengan prosentase perubahan yang
diminta atau yang ditawarkan. Arc elasƟcity ini
mengukur respons (kepekaan) perubahan
jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga. Perubahan harga dan
perubahan jumlah yang diminta mempunyai
rentang jarak, seperti terlihat pada gambar di
bawah jarak A ke B atau sebaliknya.
27. Ed
=
%Perubahan Qx
%Perubahan Px
Ed=
OX1−OX0
OXo
:
OP1−Opo
OPO
Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika informasi data
sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di bawah ini:
Data harga dan permintaan :
Kondisi Harga Jumlah Diminta Ed
A Rp 1000 20 -
B Rp 800 30 -5/2(-2,5)
28. 2. Point ElasƟcity
Konsep elastisitas menggambarkan adanya
kecilnya perubahan harga sehingga seakan-
akan tidak terjadi perubahan. Pendekatan ini
menghitung tingkat elastisitas dengan waktu
titik yang terdapat pada kurve permintaan
atau penawaran. Kita dapat memandang
pengertian elastisitas secara geometris dan
mungkin sampai kepada pemecahan yang jauh
lebih sederhana.
29. Menghitung Tingkat ElasƟsitas dengan Mempergunakan Pendekatan
Persamaan Fungsi
=
∆Q
∆P
x
P
Q
Dengan MengamaƟ Hubungan ElasƟsitas dengan Total Revenue (Total
Penerimaan)
jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat
elastiistas permintaannya adalah Elastis.
No Nilai ElasƟsitas Jika Harga Naik Jika Harga Turun
1 Ed > 1 TR Turun TR Naik
2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap
3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
30. Arah Perubahan Harga dan Total Revenue
No Harga Revenue Arah Perubahan ElasƟsitas
1 Naik Naik Sama In Elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sama In Elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - unitary
31. Jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas
= 1 dan permintaannya unitary elastis.
• Jika nilai MR = positif, koefisien
elastisitas > 1 dan permintaannya
elastis.
• Jika nilai MR = Negatif, koefisien
elastisitas < 1 dan permintaannya
inelastis.
32. Jika kecondongan kurva permintaannya
seperti:
• D1 sifat permintaannya disebut perfect
inelastis.
• D2 sifat permintaannya disebut perfect
elastis.
• D3 sifat permintaannya disebut elastis.
• D4 sifat permintaannya disebut unitary
elastis.
• D5 sifat permintaannya disebut inelastis.
33. Bentuk elastisitas yang ekstrim ada dua
yaitu elastis sempurna dan inelastis
sempurna.
1. Elastisitas Sempurna
Bila kurve permintaan sejajar
sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas
= ω. Keadaan ini disebut elastis sempurna
yang berarti berapapun jumlah barang
yang diminta harga akan tetap.
34. 2. Inelastis Sempurna
Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu
Y maka besarnya tingkat elastisitas= 0.
Keadaan ini disebut inelastis sempurna
35. Elastisitas Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai
berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama
lain. Jika kita lihat ba rang X dan Y, elastisitas silang
barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi
perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan
persentasi p harga barang Y. Elastisitas permintaan
silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang
berhubungan satu sama lain.
36. Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan
prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase
perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Exy(η)=
% Qy
% Py
Exy(η) =
𝑄𝑦2 𝑄𝑦1
𝑄𝑦1 𝑄𝑦2
:
𝑃𝑥2 𝑃𝑥1
𝑃𝑥1 𝑃𝑥2
Exy=
Qy2−Qy1
Qy1+𝑄𝑦2
Px2+Px1
Px1−Px2
Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang substitusi satu sama
lain dan jika hasilnya negatif maka barang tersebut merupakan barang
komplementer.
37. 1. ElasƟsitas Silang Barang SubsƟtusi
Karena harga teh turun, selain berakibat
naiknya jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta kopi
berkurang walaupun harga kopi tidak
berubah. Kejadian ini diakibatkan karena
kopi dan teh adalah barang substitusi.
38. 2. ElasƟsitas Silang Barang Komplementer
Kopi dan gula adalah barang
Komplemen. Karena harga gula
turun, selain berakibat naiknya jumlah
yang diminta juga mengakibatkan
jumlah yang diminta kopi bertambah
walaupun harga kopi tidak berubah.
Kejadian ini diakibatkan karena kopi
dan gula adalah barang substitusi.
39. Hubungan Barang SubsƟtusi, Komplemen, dan ElasƟsitas Silang
No. ElasƟsitas Silang Sifat Hubungan Jika Py Naik Jika Py Turun
1. Jika Exy > 0 Substitutes Qx Naik Qx Turun
2. Jika Exy = 0 Tidak ada Hubungan Qx Tetap Qx Tetap
3. Jika Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik
Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang
X yang diminta. Barang X dan Y adalah substitut. Tetapi jika
jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang diminta
barang X turun maka barang X dan Y adalah barang
Komplemen.
40. 3.4. Elasisitas Penawaran
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep
elasatisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga
sama:
=
%∆Qs
%∆Px
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul
mengenai tanda koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang
tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah.
41. Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah
dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah
kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif
keduanya. Oleh sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif.
Dari rumus di samping dapat di urai seperti
di bawah ini:
Es=
(𝑋2−𝑋1)
(𝑋1+𝑋2)
𝑋
(𝑃1+𝑃2)
(𝑃2−𝑃1)
=
100
500
𝑋
2500
500
= 1
Harga X Jumlah yang Ditawarkan
Rp1.000,00 200
Rp1.500,00 300
42. 3.5. Elasisitas Pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan
tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan
ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/
mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah.
Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ei=
%∆QX
%∆I
Ei=
Q2−Q1
Q1+Q2
:
I2−I1
I1+I2
43. Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut:
Ei=
𝜕Q
𝜕P
X
I
Q
Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu:
a. Jika Ei > 1; barang yang diminta adalah barang superior.
b. Jika 0 < Ei < 1; barang yang diminta adalah barang
kebutuhan pokok.
44. 3.5.1. Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya
Kenaikan In- come
Barang luxury adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak
jika pendapatan konsumen
bertambah.
45. 3.5.2. Perubahan Permintaan Barang Inferior karena Adanya Kenaikan
Income
Barang inferior adalah
barang yang dibeli dalam
jumlah lebih sedikit atau
dikurangi jika pendapatan
konsumen bertambah.
46. Hubungan ElasƟsitas Income dan Jenis Produk
Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis
produk itu adalah barang lux. Atau jika Income konsumen
meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah lebih
besar dari 20% maka produk X tersebut adalah produk luxury.
No. ElasƟsitas Income Jenis Produk Jika Income Naik Jika Income Turun
1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik
% lebih Besar
Qx Turun
% lebih besar
2. Ei > 0 Kebutuhan
Pokok
Qx Naik
% lebih keci
Qx Turun
% lebih kecil
3. Ei= Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
48. 6.1. 6.2. 6.3. 6.4.
Pengertian
Biaya Produksi
Periode Waktu
Pembebanan
Biaya
Biaya Implisit,
Alterna f, dan
Eksplisit
Biaya Produk
Jangka Pendek
dan Jangka
Panjang
6.5.
Kurva Biaya
Rata-rata dan
Biaya Marginal
Jangka Pendek
dan Panjang
49. Pengertian Biaya Produksi
Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi
output, perusahaan tidak hanya menentukan input apa saja
yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan harga
dan input tersebut yang merupakan biaya produksi dan output.
Produksi menunjuk pada jumlah input yang dipakai dan jumlah
fisik output yang dihasilkan, sedangkan biaya produksi
menunjuk pada biaya perolehan input tersebut(nilai uangnya).
Biaya produksi sangat penting peranannya bagi perusahaan
dalam menentukan jumlah output sehingga pemahaman
tentang konsep dan definisi biaya produksi, bagaimana biaya
bervariasi dengan perubahan output, dan bagaimana biaya
produksi diestimasi secara empiris harus benar-benar
dipahami.
50. Periode Waktu
Pembebanan
Biaya
Dalam analisis biaya terdapat jangka waktu yang dinamakan
jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka
waktu yang sedemikian pendek sehingga pemisahan dapat
mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Jika perlu
kita dapat membayangkan suatu jangka waktu yang sedemikian
pendek sehingga tak ada sumber yang dapat diubah jumlahnya.
Kemudian dengan memperpanjang jangka waktu yang dibicarakan
maka perusahaan dapat mengubah jumlah salah satu sumber.
Dengan memperpanjang jangka waktu maka semakin banyak
sumber yang menjadi variabel sehingga akhirnya semua sumber
menjadi variabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka
waktu dimana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu
dimana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka
pendek, tetapi untuk memudahkan uraian kita akan menggunakan
batasan yang lebih keras.
51. Konsep Jangka Pendek
Pembicaraan mengenai biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari
pembicaraan mengenai proses produksi karena sesungguhnya biaya
produksi merupakan hasil kali antara masukan yang dipakai dalam
perusahaan dengan harganya masing-masing. Oleh karena itu, kita
dapat mengatakan bahwa fungsi biaya produksi merupakan pencerminan
dari fungsi produksi. Kalau dalam teori produksi kita mengenal periode
produksi jangka pendek dan jangka panjang, maka dalam teori biaya kita
juga mengenal biaya jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek
ialah suatu periode produksi dimana salah satu faktor produksi tetap,
sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah. Kemudian yang dimaksud
dengan periode jangka panjang ialah bila semua faktor produksi
berubah-ubah.
52. Konsep Jangka Panjang
Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka
waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu
untuk mengubah jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin-
mesin, dan manajemen tertinggi. Dalam kurun waktu yang lebih
panjang kemungkinan produsen untuk mengadakan penggantian dan
penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan menjadi lebih
besar. Di sini terlihat dengan jelas bahwa besarnya biaya produksi
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu tergantung kepada
lamanya waktu yang tersedia bagi produsen untuk mengadakan
penyesuaian jumlah faktor-faktor produksi yang ia gunakan.
Dalam jangka panjang, semua faktor produksi dapat diubah-
ubah jumlahnya sehingga dalam jangka panjang produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang
paling efisien.
53. Biaya Implisit
Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang
seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan
tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya.
Ide dasar konsep ongkos dalam analisis ekonomi
berdasar pada prinsip ongkos alternatif (thealterna
vecostprinciple). Dalam keadaan full employment dan jika input-
input telah dialokasikan secara efisien diantara barang-barang dan
jasa yang dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output harus
diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain, atau dengan
perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan
output yang lainnya.
54. Biaya Alternatif
Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi
untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang
harus dikorbankan (hilang) dan altenatif
produksi yang menggunakan input dimana
input tersebut digunakan untuk memproduksi
output tertentu diatas. Prinsip ini dikenal
dengan nama alternative cost principle atau
opportunity cost principle. Biaya produksi yang
ditanggung oleh perusahaan bagi pemilik
merupakan kewajiban eksplisit maupun
kewajiban implisit. Kewajiban ini cukup besar
untuk dapat memperoleh dan menarik berbagai
sumber untuk digunakan oleh perusahaan.
55. Biaya Eksplisit
Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan
atau yang umum dibebankan pada produksi.
Pada dasarnya, perkiraan ini berasal dari
transaksi yang dilakukan perusahaan atas
pemberian faktor-faktor produksi dalam
rangka usahanya.
56. Konsep Biaya Lainnya
Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh pihak lain
sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan. Sedangkan konsep
biaya akuntansi, mengartikan biaya sebagai biaya eksplisit saja, yang
merupakan jumlah pembelian faktor-faktor produksi dalam rangka
perusahaan. Berbeda dengan konsep biaya akuntansi, konsep biaya
ekonomi atau yang juga sering disebut opportunity cost atau
alternative cost mengartikan biaya produksi sebagai produksi lainnya
yang dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada produksi
yang bersangkutan. Dengan demikian, biaya produksi menurut konsep
ini terdiri dan biaya eksplisit dan biaya implisit.
57. Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Analisis Biaya Jangka Pendek
Untuk menganalisis biaya produksi jangka pendek sebaiknya menggunakan
pendekatan secara total cost, dan dibagi dalam dua unsurcost, yaitu:
1.Biaya tetap atau fixed cost (FC).
2.Biaya variabel atau variable cost (VC).
Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan jumlah produksi. Biaya
variable (VC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu
tertentu, dan biaya ini besar kecilnya tergantung pada jumlah produk yang
dihasilkan.
TC = TFC + TVC
TFC =TC TVC
TVC =TC-TFC
58. Ciri-ciri dari kedua golongan biaya ini:
Fixed cost secara total ialah tetap, tetapi biaya
persatuan akan variabel. Semakin besar produk
yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan
akan bertambah kecil namun begitu tidak akan
menjadi 0 (nol).
Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi
biaya variabel persatuan dalam jangka pendek
adalah konstan.
59. Analisis Biaya Jangka Panjang
1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah produk.
AFC = TFC/Q
2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC)
Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan:
AVC = TVC/Q
3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC)
Biaya rata-rata ini ialah biaya total produksi dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan.
AC TCQ
Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC.
4. Marginal Cost (MC) Marginal cost ialah tambahan cost pada total cost karena
perusahaan menambah1 unit produksi lagi.
MC = TC2-TC1
Q2-Q1
60. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek
Perlu diperhatikan bahwa dalam suatu tingkat produksi tertentu, kita
temukan adanya biaya produksi rata-rata jangka pendek yang sama
besarnya dengan biaya rata-rata jangka panjang. Pada saat itu kurva
biaya marjinal jangka pendek (SMC) harus berpotongan dengan kurva
biaya marjinal jangka panjang. Artinya, biaya marjinal jangka panjang.
Hal ini dapat kita pahami karena pada saat produksi lebih kecil dari
pada X misalnya pada X akan tampak bahwa biaya rata-rata jangka
pendek Iebih tinggi daripada biaya rata-rata jangka panjang seperti
yang ditunjukkan oleh SC, dan LC pada saat itu berarti bahwa biaya
total jangka pendek (STC) lebih tinggi daripada biaya total jangka
panjang (LTC). Kalau perusahaan akan menambah produksi dari X
menjadi X1 maka berarti biaya produksi total meningkat.
62. Apa itu Perilaku Produsen?
Perilaku produsen dapat diartikan sebagai suatu
Tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimal mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
Oleh karena itu, perilaku produsen juga dinamakan
Tindakan atau tingkah laku produsen atau juga
disebut producer’s behavior.
63. misal dalam proses produksi hanya ada 2 input, yaitu labor
dan capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan
beberapa kombinasi.
Input Proses P1 Proses P2 Proses P3
Labor 2 3 1
Capital 3 2 4
65. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES
PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”. Ukuran jangka
waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa
sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel.
66. Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi
tertentu dimana hanya ada satu factor produksi yang bervariabel.
Sedang factor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapapun output yang dihasilkan.
Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat berubah-
ubah jumlahnya sehinga produsen mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
67. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara
input (bersumber masukan) dengan output
(barang-barang atau jasa yang dihasilkan) tanpa
memperhitungkan harga.
68. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q= F(C, L, B, S)
Dimana:
Q= Output
C= Capital
L= Labor
B= Bahan Baku
S= Skill
69. Sebagai contoh, fungsi produksi tambak udang
menunjukkan jumlah udang yang dihasilkan dari luas
tambak, jumlah bibit yang ditebar, banyaknya
makanan dan obat-obatan yang dipakai, dan jam
kerja karyawannya. Hungan antara output dan input
itu bisan dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
Bentuk fungsi linier:
Q= a-bx
71. Analisi Proses Produksi Jangka Pendek
Proses produksi jangka pendek dalam teori
ekonomi diungkapkan dengan kurva TP
(total product), AP (average product), dan
MP (marginal Product). TP adalah total
produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata
yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja.
MP adalah tambahan hasil produksi apabila
menambah satu tenaga kerja(labor).
72. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang (Law of
Diminishing Return). Dalam hubungan produksi jangka pendek,
dimana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor
produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi
total apabila kita menambah faktor produksi variabel yaitu
secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus
tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah itu
suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan
kemudian menurun hal ini terjadi karena adanya hukum
tambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing
Returns).
73. Hubungan antara TP, AP dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk
dipahami Karena posisinya sangat menentukan kegiatan
produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.
Pertama hubungan antara produksi marginal atau MB dan
produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami
perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi
yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marginal
atau MP mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat
kurva produksi total atau TP mencapai titik maksimum, maka
kurva MP memotong sumbu horizontal artinya produksi
marginal (MP) sama dengan nol.
74. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan
produksi marginal (MP) pada saat produk rata-rata
(AP) meningkat, produksi marginal (MP) lebih tinggi
daripada produksi rata-rata (AP) dan pada saat
produksi rata-rata (AP) menurun, produksi marginal
(MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP).
Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-
rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marginal
(MP) sama dengan produksi rata-rata (AP) atau kurva
produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva
produksi marginal (MP).
75. Tahapan Dalam Fungsi Produksi
Tahap 1
mulai dari titik asal 0 sampai titik maksimum produksi rata-rata
(AP), yaitu pada saat produksi marginal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. titik
bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor.
Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
tahap 2
dari titik pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik
maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai
maksimal atau pada saat produksi marginal (MP) sama dengan
0, dan semakin berkurang tetapi masih positif. Hal ini
dikarenakan TP masih terus bertambah.
76. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus
bertambah ide dalam suatu proses produksi semakin panjang
lapor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari lapor
semakin berkurang.
tahap 3
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi
negatif karena luas tanah tetap dan lapor ditambah terus
sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor akibat pada
tahap ini produksi total(TP) menurun terus.
77. Produksi jangka panjang
1. Isoquant
isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Isoquant memperlihatkan
berbagai Kombinasi yang berbeda-beda dari 2 sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama.
78. Sifat dari kurva isoquant
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva
indiferen yaitu:
1. cembung ke arah titik Origin.
2. Menurun dari kiri atas kekanan bawah.
3. kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah
produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh
kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut.
4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
79. Bentuk kurva Isoquant
MRTS (Marginal rate of substitution)
MRTS adalah sejumlah faktor x yang harus dikompensasi oleh
tambahan faktor y sehingga tingkat output tidak merubah. Jadi, tingkat
MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
80. Bentuk isoquant lain
Bentuk isoquant yang linier
Bentuk isoquant yang linear seperti dibawah ini menunjukkan adanya
subtitusi input kapital dan lapor adalah sempurna. Subtitusi kapital dan
laporan secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi
titik dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan lapor saja
atau bisa saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada
minimal labor.
81. Bentuk isoquant yang input output
bentuk isoquant yang berupa huruf L seperti dibawah menunjukkan tidak
adanya subtitusi input kapital dan lapor. Subtitusi kapital dan lapar
hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja titik Setelah itu tidak terjadi
substitusi.
82. Isocost
● Isocost adalah kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang
dibeli oleh produsen dengan jumlah anggaran tertentu.
● Gambar kurva isocost kurva isocost adalah
= M/PK : M/P1=M/PK x P1/M=P1/PK
Fungsi TC= P1 L+PK K
Perubahan isocost
kurva isocost dapat berubah disebabkan:
1. harga faktor produksi lapor turun atau naik sedang lainnya tetap.
2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik yang lainnya tetap.
3. Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
83. Equilibrium Produsen
Equilibrium produsen analog dengan equilibrium konsumen
untuk menjelaskannya membutuhkan dua hal pokok, yaitu garis
anggaran belanja dan peta isoquant. Ekuilibrium produsen bisa
diartikan sebagai suatu keadaan seimbang di mana produsen
mendapatkan keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya. Artinya apabila
produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya
maka Keuntungan yang diperoleh akan berkurang atau apabila
penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka
keuntungan akan menjadi lebih kecil.
84. Pada Gambar disamping, titik c menunjukkan produksi yang optimum di
mana Pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Dengan
demikian, posisi Keseimbangan produsen tercapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan dengan kurva isocost. Pada saat itu dalam posisi:
MRTS = Slope Iso Quant
-MPl/MPk = - Pl/Pk
Pl . MPk = Pk . MPl
85. Jalur ekspansi atau expansion path
Expansion Path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang
menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai
isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan
ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi
produksi yang mempunyai uang yang akan di gunakan untuk ongkos
produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas
produksinya, maka agar diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus
mengkombinasikankan penggunaan input-input L dan K pada titik-titik
garis expansion Path.
86. Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to
Scale)
● Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah
labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka:
= L + C akan menghasilkan Q
● Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah:
= aL + aC bQ
● Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa
dalam keadaan (1) b> a; (2) b = a; dan (3) b < a.
87. Increasing return to scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di samping jika input ditingkatkan dua kali lipat
output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih
dari 200 unit. Pada gambar di samping diperlihatkan dengan isoquant
yang titik-titik.
88. Cosntant Return To Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di bawah jika input ditingkatkan dua kali lipat output
meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar di samping diperlihatkan
dengan isoquant yang titik-titik.
89. Decreasing Return to Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di bawah jika input ditingkatkan dua kali lipat output
meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200 unit.
Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
90. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi
lebih efisien, yaitu:
1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat
dalam prosesproduksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2. Penggunaan teknologi.
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4. Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
Skala ekonomi produksi ini bersumber dari beberapa faktor,
antara lain specializaƟon and division of labor, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Adam Smith. Sampai pada tingkat skala
tertentu, semakin besar skala perusahaan memungkinkan
spesialisasi dan pengelompokan tenaga kerja yang lebih efisien
dan efektif.
91. Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu
peta isoquant dimana antara isoquant yang satu dengan
isoquant yang lain tidak saling berpotongan Isoquant yang
terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat output
yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output
ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital.
Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di
bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor
produksi yang akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
92. Pada gambar di bawah, kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan minimum labor
dan di titik K1 minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu.
Demikian juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum labor dan K2
menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3 titik L3 adalah minimal labor dan K3
adalah minimal kapital. Jika titik-titik K1, K2, dan K3 juga titik-titik L1, L2, dan L3
dihubungkan akan membentuk gambar bagai ridge-line. Daerah yang
dibatasi ke dua ridge-line itu disebut “daerah relevant”. Relevan
menggunakan input labor dan kapital.
93. Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi dua input di beberapa tingkatisoquant. Jadi apabila
produsen masih berproduksi dl luar relevant range (daerah
relevan) maka titik produksi itu terletak di daerah yang tidak
relevan (irrelevant range). Garis batas yang membatasi antara
daerah yang relevan dan daerah yang tidak relevant
dinamakan ridge-line. Ada dua macam ridge-line, yaitu ridge-
line atas dan ridge-line bawah.
94. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan
semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara
isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion
path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos
produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan
least cost resources combinaƟons.
96. Arti Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu
penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini
adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk yang dijual
oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang
lain yang dijual dalam perekonomian.
Prinsip-prinsip monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat
berguna untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber. Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna
dipakai pada industri-industri yang mendekati monopoli murni atau
industri yang dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni.
Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya
sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan
persaingan monopoli. Kita terlebih dahulu akan mempelajari konsep
dasar analisis monopoli.
97. Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan Barang
atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari
tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka
mereka harus membeli dari perusahaan monopoli
tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan
oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat
apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
98. 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip (close subƟtute) yang dapat menggantikan
barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak
mempunyai barang pengganti
yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat
berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak.
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri Tanpa
sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya
halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak
akan menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki
industri tersebut.
99. 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga Oleh karena perusahaan
monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan
monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price seƩer.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan Oleh karena perusahaan monopoli
adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli
yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli
darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat
iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi
untuk memelihara hubungn baik dengan masyarakat.
100. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya
pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: 1.
Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan
monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada
perusahaan.
101. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah Kalau X adalah input utama untuk produk Y,
maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli
untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain.
Contoh: PDAM, Pertamina.
2. Hak Paten Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam
barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft-
Windows.
3. Terbatasnya Pasar Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar
yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang hidup”
untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of
scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan
saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada
perusahaan baru yang berminat masuk ke d a l a m pasar tersebut akan
mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap
hanya ada satu penjual.
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah Ada kalanya hak monopili diberikan
oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
102. Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan
penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari
kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang
manajer dapat meningkatkan laba perusahaan
dengan meningkatkan produksi jika ingin
meningkatkan laba perusahaan. Kondisi laba
maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada
saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba
maksimal pada perusahaan monopoli dapat
ditunjukkan sebagai berikut: = R - B Laba maksimal
akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol. dh = d R - d
B = 0
d Q dd d Q
MR = MC
103. Posisi Keseimbangan
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya
adalah juga kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar
biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti
bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan
jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya.
Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya per unit waktu
sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini mempunyai akibat
penting bagi pendapatan marginal Sang Monopolis dalam
hubungannya dengan harga.
105. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
1. Monopolis yang Mendapat
Keuntungan
Keuntungan maksimum yang
merupakan tujuan pokok dari seorang
produsen dapat dilihat dari gambar di
bawah ini, laba maksimal (P1KLP2)
dicapai pada saat MC = MR. Laba
maksimal dicapai bila monopolis
menjual produksinya dengan tingkat
harga sebesar OP1 dengan jumlah
barang yang dijual sebanyak OQ. Jika
monopolis menjual dengan jumlah
lebih banyak atau lebih sedikit laba
yang diperolehnya tidak maksimal atau
belum maksimal. Hal ini dikarenakan
produk yang dijual tidak menuruti
kaidah MR= MC
106. Monopolis yang mendapatkan
laba normal (impas)
2. Dalam Jangka pendek
Monopolis Mengalami Impas
Sejalan dengan penjelasan
gambar di atas, maka
besarnya harga TR = TC.
Hal ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC
jangka pendek naik menjadi
sama dengan harga (P)
sehingga TR = OP1KQ dan
TC = OQKP1
107. Monopolis yang Mendapatkan
Kerugian
Beberapa cara usaha monopolis untuk
mempertahankan agar dia tetap
sebagai monopolis yaitu:
a. Selalu mengontrol sumber-sumber
bahan mentah yang dipakainya.
b. Selalu memegang hak paten atas
produksinya, supaya perusahaan
lain tidak bisa meniru.
c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif
dibanding dengan akala
perusahaan optimum sehingga
masuknya perusahain lain akan
menekan harga sedemikian
rendahnya hingga menghilangkan
keuntungan yang ada dan kedua-
duanya akan menderita rugi.
108. Kerugian Adanya Monopoli
1. Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri dengan
persaingan murni dijadikan
monopoli, maka monopoli akan
menaikkan harga dan
memperkecil output dari
sebelumnya. Dalam menjelaskan
hal ini, kita akan menganggap
bahwa biaya produksi rata-rata
minimum sama saja. Sebenarnya
kita memperkirakan kurva biaya
Sang Monopolis seperti ini akan
lebih tinggi daripada dalam
persaingan murni.
2. Halangan bagi Perusahaan Lain
yang Hendak Masuk Pasar
Dalam industri monopoli,
dihalanginya perusahaan baru
untuk masuk memungkinkan
diperolehnya laba jangka panjang.
Bila terdapat laba, konsumen
membayar lebih mahal untuk
produk tersebut dari biaya
produksinya. Artinya, konsumen
membayar lebih banyak untuk
produk tersebut dari yang
diperlukan untuk menarik berbagai
sumber yang diperlukan untuk tetap
dalam industri tersebut.
109. 3. Efisiensi Ekonomi
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber
pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan
sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-
baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni,
dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum.
4. Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang Monopolis.
Sang Monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk
memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke
kanan. Juga jika monopolis dapat meyakinkan masyarakat bahwa pemakaian
produknya sangat diperlukan atau tak dapat tidak harus disediakan dalam setiap
rumah tangga, maka elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi.
110. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
1. Pengaturan Harga
Penentuan harga maksimum ini
menguntungkan konsumen dengan harga per
unit yang lebih murah dan jumlah barang
yang lebih banyak. Hal ini dapat menghalangi
Sang Monopolis mengambil semua
keuntungan dari kedudukan monopoli dan
juga memaksa Sang Monopolis untuk
memperluas output sampai titik di mana
biaya marginalnya sama dengan harga
produknya.
111. 2. Pengaturan Harga pada
Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing Cost Disebut kasus
decreasing cost karena kita
menghadapi kasus di mana
luas pasar terbatas sehingga
untuk memenuhi permintaan
yang ada di pasar,
perusahaan monopoli hanya
beroperasi pada bagian
kurva di mana AC menurun
(decreasing cost).
112. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari
bisnis dengan otot industri, kekuatan harga monopoli di pasar.
Kasus ekonomi dan sosialstandar terhadap bisnis monopoli
tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan
sebagainya adalah kondisi di mana bisnis harus beroperasi
terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang
nyata.
113. Potensi Manfaat dari Monopoli Konsentrasi
Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu sinyal
tidak adanya persaingan. Kadang-kadang hal tersebut dapat
mencerminkan keberhasilan perusahaan terkemuka dalam menyediakan
produk berkualitas lebih baik dan lebih efisien daripada saingan mereka
yang lebih kecil. Hal ini penting dalam esai dan pertanyaan data ketika
Anda menganalisis pasar tidak sempurna kompetitif di mana rasio
konsentrasi tinggi menyebutkan beberapa keuntungan potensial dari
pemasok memiliki kekuatan monopoli. Salah satu kesulitan dalam menilai
konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau oligopoli terletak
dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar.
Dalam hampir setiap industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang
berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit untuk mengukur
tingkat kekuatan monopoli sejati yang mungkin ada dalam suatu industri
pada setiap saat dalam waktu. Semakin pasar di mana monopoli tampak
ada sebenarnya menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional
yang terus berkembang.
114. Sifat Dasar Diskriminasi Harga
Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga Tiga kondisi
sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga:
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan
yang berbeda-beda secara tajam
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini
dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-
kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda- beda.
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
kembali barang-barang yang dibeli.
115. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
Dua syarat harus dipenuhi untuk
dapat membuat pasar seperti itu.
Pertama, dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau
tidak produknya akan dibeli dari
pasar dengan harga yang lebih
rendah untuk dijual kembali di pasar
dengan harga yang lebih mahal. Hal
ini akan menghapuskan perbedaan
harga yang ingin dipertahankan
Sang Monopolis.
Kedua, elastisitas permintaan pada
masing-masing tingkat harga harus
berbeda di antara pasar-pasar
tersebut. Jika mempunyai elastisitas
yang sama maka penetapan
diskriminasi harga tidak akan
berhasil. Elastisitas permintaan bisa
dilihat dari kecondongan dari kurva
demand-nya. Semakin condong
semakin elastis. Kedua pasar atau
lebih bila dilihat kurva demand-nya
harus mempunyai kecondongan
yang berbeda.
116. Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik
Tujuan kebijakan diskrimasi harga ini
penjual menginginkan laba maksimum
untuk kedua pasar. Agar labanya
maksimum penjual harus menetapkan
harga dengan MC = MR.
Sebanyak OQ1 dijual pada pasar A dan
output sebanyak OQ2 dijual pada pasar B.
Agar keuntungan penjual maksimal, ia
menetapkan harga dengan kaidah MR =
MC. Dengan kaidah MR = MC di pasar A
harga jual produknya sebesar OPa dan di
pasar B harga jual produknya sebesar OPb.
Untuk menetapkan harga di masing-
masing pasar potongkan kurva MC = kurva
MR. Titik potong MR = MC di gambar atas
berada di K untuk pasar A dan di titik M
untuk pasar B. P
118. PASAR OLIGOPOLI
yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga
tindakan seorang produsen akan mendorong produsen
lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga pasar.
120. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari
beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut
duopoli.
Karakter pasar oligopoli yaitu:
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan
harga dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
121. DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di
mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil,
misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya
ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing
dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena
jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling
pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam
masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
122. Model Oligopoli
● Model Cournot :
Model cournot adalah model
pasar duopoli (dua penjual)
yang pertama kali diteliti
oleh Augustin Cournot tahun
1938. Model ini beranggapan
bahwa barang yang
dihasilkan dua perusahaan
adalah sama dan bersifat
substitut sempurna serta
struktur ongkos produksi per
unit sama.
123. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reacƟon curved)
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Jika salah satu perusahaan
pasif dan yang lainnya bereaksi maka
kurva reaksi dapat digambar dengan
mudah. Jika perusahaan pertama
memproduksi setengah maka
perusahaan kedua akan memproduksi
seperempat. Jika perusahaan pertama
memproduksi 1, maka perusahaan
kedua akan memproduksi 0. Jika
perusahaan pertama memproduksi 0
maka perusahaan kedua akan
memaksimumkan laba dengan
memproduksi setengah.
124. Penurunan Kurva Reaksi secara MatemaƟs
Misalkan kurva permintaan yang
dihadapi duopoli adalah:
Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q
1 + Q2
Kurva marginal revenue (MR) dari
masing-masing duopoli tidak perlu
sama. Apabila keadaan duopolis
tidak sama besarnya, maka
perusahaan yang mempunyai
ukuran/skala usaha yang lebih besar
akan memiliki 11R yang lebih kecil.
Di mana:
Q = Jumlah output total
Q1 = Jumlah output yang
dihasilkan perusahaan
pertama
Q2 = Jumlah output yang
dihasilkan perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope/kemiringan garis
permintaan
125. Kelemahan dari Model Cournot
● Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan
bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan
pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi
tindakan pesaing adalah tidak realistis.
● Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen
pesaing pada masingmasing periode dianggap
konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan
mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna.
● Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa
lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi
keseimbangan.
● Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol
tidaklah realistis.
126. ● Model Bertrand : model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang
menyatakan bahwa masingmasing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan
pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat
harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh
perusahaan. Model Bertrand menggunakan alat
analisis yang sama dengan model Cournot, yaitu
menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi
keseimbangan yang stabil dari pasar.
127. Namun, model betrand ini tidak lepas dari kritik seperti
halnya model Cournot, yaitu :
Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku
produsen yang tidak pernah menggunakan
pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya
tidaklah realistis.
Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar.
Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar
mengarah pada tingkat harga persaingan pasar,
tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan
perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar
pasar.
128. ● Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di
pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga
ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan
yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing
perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan mereka,
maka pasar akan mencapai keseimbangan Cournot jika masing-
masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan
mempertahankan tingkat output-nya, atau perusahaan akan
mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing-masing
perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing
akan tetap mempertahankan tingkat harga jualnya.
129. ● Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand
Model) : Sweezy mengemukakan model ini pertama kali
pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang merupakan
dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah,
yaitu :
Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman
dengan atau tanpa deferensiasi produk. Perusahaan
oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia
tidak akan melakukan perang harga karena akan
merugikan diri sendiri. Demikian juga, perusahaan
pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga
semua perusahaan dalam industri dianggap telah
dewasa dan berpengalaman.
130. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan
mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak
akan mengikutinya.
131. Penentuan Harga dan Output Dalam
Pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang
berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga/output jika perusahaan
A mengetahui secara pasti bagaimana reaksi perusahaan saingannya
terhadap perubahan-perubahan harga. Reaksi-reaksi tersebut hanya akan
memengaruhi hubungan harga/ permintaan dan sebuah kurva permintaan
yang baru bisa dibentuk untuk memasukkan interaksiinteraksi di antara
perusahaan-perusahaan.
132. Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam
oligopoli:
a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan
harga ke P1 maka permintaan akan bertambah ke C1, harga
ke P2, maka permintaan akan bertambah ke B1. Pelanggan
perusahaan membeli barang yang harganya turun.
Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke
P1 dan P2 perubahan permintaan akan ke titik B dan C.
c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena
reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan
menjadi D1ED2.
134. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
Model kurva permintaan kikned demand ini
dikembangkan oleh Sweezy tahun 1939.
Sweezy membuat pemisalan dalam pasar
hanya ada dua penjual. Kedua penjual
tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk
penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya.
Harga yang membuat nyaman penjual satu
dan penjual dua adalah sebesar OP2. Pada
harga sebesar OP2 jumlah yang diminta pada
penjual satu (D1) dan penjual dua (D2) adalah
sama.
135. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka
panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus
monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
136. ada beberapa kebijaksanaan umum yang mungkin bisa diambil untuk
mengurangi efek-efek negatif tersebut :
1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi
perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut
ditekan sampai sekecil-kedilnya.
2. Diadakannya Undang-Undang Persaingan (di Amerika Serikat:
AnƟtrust Law) yang melarang adanya kerja sama di antara para
pengusaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba
merombak struktur pasar yang oligopolistis tersebut, antara lain
dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan
usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger)
antara perusahaan-perusahaan yang telah ada.
137. Struktur pasar oligopoli memungkinkan diadakannya kerja sama
secara diam-diam atau secara terang-terangan. Ada tiga faktor
yang memungkinkan terjadinya kerja sama, yaitu:
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka
mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka
bertindak seperti monopolis.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi
ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang
satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja
sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan
masuknya produsen baru dalam industri.