SlideShare a Scribd company logo
Pengantar
Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, MS.
Kelompok 11
01
1222100054
Argaleka Ayu
Candraningsih
02
1222100055
Shofiatus Sa’diyah
03
1222100056
Rosaria Rudeng
Ekonomi Mikro
01
Pentingnya Teori Ekonomi Mikro
Suatu teori disusun dengan tujuan untuk dapat
menjelaskan suatu observasi. Dengan
menggunakan teori maka sebuah peristiwa
dapat diabstraksikan secara gambling, rinci, dan
detail.Di samping itu, sebuah teori juga dapat
menyederhanakan, menggeneralisasikan, serta
meramalkan hal-hal yang belum
diketahui.Suatu teori sebenarnya merupakan
suatu konsep, gagasan, atau prinsip.
Struktur Ekonomi Mikro
Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting
berikut :
1. Definisi – definisi
Menjelaskan variable – variable ( suatu
besaranyang nilainya dapat mengalami perubahan)
yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori
tersebut. Sebagai contoh dalam hokum permintaan
dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka
jumlah barang yang diminta akan berubah”. Dengan
demikian variable yang terikat dalam hukum
permintaan tersebut adalah variable harga dan
ariabel jumlah barang yang diminta(dibeli).
2. Pemisalan – pemisalan ( Asumsi )
Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian
sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran
yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu
peristiwa dengan factor-faktor yang mempengaruhinya
(terutama dengan factor-faktor yang terpenting).
3. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penyataan yang menjelaskan
mengenai sifat-sifat hubungan veriabel yang
dibicarakan.Hipotesis merupakan hubungan “jika-maka” yang
didapatkan dari pengamatan di dunia nyata.Hipotesis memiliki
sifat yang positif dan negative. Disebut dengan hipotesis
positif bila perubahan suatu variable akan bergerak pada
arah yang bersamaan.
4. Seperangkat ramalan atau sebuah prediksi untuk keadaan
yang akan datang.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
teori bermanfaat utuk menjelaskan peristiwa serta meramalkan
keadaan yang belum diketahui.Dengan menggunakn
teori ekonomi mikro, kita dapat mempelajari mengapa
permintaan mengapa harga suatu barang naik atau turun,
mengapa permintaan suatu barang naik atau turun, dan
mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.Ini adalah
manfaat teori yang pertama, yakni menjelaskan suatu
peritiwa.Manfaat penting lainya adalah
peramalan.Kita mungkin sering percaya dengan
ramalan-ramalan yang sifatnya magis yang agak berbau
takhayul.
Definisi Ilmu Ekonomi Menurut Beberapa Ahli
Ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang
mempelajari usaha
manusia ke arah
kemakmuran.
Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari
tingkah laku manusia
dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-
sumber daya yang
terbatas guna
mencapai tujuan tertentu.
Prof. DR. J.L Mey JR Adam Smith
Ilmu ekonomi merupakan
ilmu pilihan, ilmu ini
mempelajari bagaimana
orang memilih
menggunakan sumber
produksi yang langka
atau terbatas untuk
memproduksi berbagai
komoditi dan
menyalurkannya ke
berbagai anggota
masyarakat untuk segera
dikonsumsi.
Ilmu ekonomi adalah
ilmu pengetahuan
yang mempelajari
tingkah laku
manusia dalam
hubungannya dalam
pemenuhan
kebutuhannya
yang langka.
Paul A Samulson Lionel Robbins
Mel Vilye J ulmer
I
lmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan tentang
kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan
proses produksi, distribusi dan konsumsi.
Itulah diantara beberepa definisi ilmu ekonomi
menurut para ahli, walaupun memiliki beberapa
pandangan dan pengertian secara garis besar ilmu
ekonomi memiliki beberapa kesamaan yakni berawal
dari kewajiban manusia untuk memenuhi kehidupannya
dan hidup dengan makmur di tengah sumber daya
yang sangat terbatas.
1. Membuat
manusia lebih
mahir dan
menguasai
cara
memanfaatkan
ekonomi yang
baik dan benar
sehingga bisa
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
2. Bisa
mengetahui
wujud perilaku
ekonomi
dalam
kehidupan
nyata
3. Timbul
pemahaman
dan kesadaran
akan
keterbatasan
potensi yang
dimiliki oleh
manusia dan
lingkungan.
Teori
Permintaan,Penawaran,
dan Harga Pasar
02
Harga Suatu Barang dan
Jasa
Harga adalah nilai barang dan
jasa yang dinyatakan dengan
jumlah uang tertentu. Barang dan
jasa tersebut mempunyai harga
bila barang dan jasa itu
mempunyai nilai dan guna. Di
samping berguna dan bernilai,
barang tersebut juga terbatas
adanya (langka).
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia
untuk menawarkannya serta pihak yang
memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
Dalam dunia yang menganut perekonomian
yang bebas, harga merupakan faktor penting
dalam perekonomian. Dalam bahasa teori
ekonomi, harga terbentuk karena adanya
interaksi antara permintaan dan penawaran.
Jika permintaan lebih banyak darpada suplai
maka harga barang tersebut akan meningkat.
Fungsi Harga
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas
yang diminta.
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan
membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam
membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan
bertugas “to cut off demand” (Cassel).
3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan
pemakaian. Alat- alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul-
betul dapat menguntungkan dibandingkan dengan pengorbanan
yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat tersebut.
4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah,
bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
Teori Permintaan
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari
kebutuhan konsumen untuk menguasai
barang den jasa tersebut. Keinginan ini timbul
karena barang dan jasa itu mempunyai “nilai”.
Dalam kenyataannya, tidak setiap keinginan
konsumen bisa terwujud. Tergantung apakah
permintaannya dapat terealisasi dalam
transaksi atau tidak.
1. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah
barang yang pembeli bersedia membeli dengan
tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga
tertentu.
2. Permintaan itu adalah permintaan akan satu
jenis barang.
3. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah
barang itu berlainan.
4. Permintaan tersebut berlaku pada waktu
tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau satu
bulan.
5. Permintaan tersebut berlaku pada pasar
tertentu.
1. Harga Barang
itu sendiri
Yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang
2. Harga barang lain
(substitusi maupun
komplementer)
3. Income 4. Selera
Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan
hukum umum yang menyangkut
pengaruh harga terhadap jumlah
barang di minta mekanisme sebagai
berikut:
”Jika harga turun maka permintaan
akan barang tersebut akan
bertambah, seba- liknya jika harga
naik maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang”.
Teori Penawaran
Penawaran dapat diartikan dengan
“Berbagai kuantitas barang yang akan
dijual oleh penjual di pasar dengan
berbagai kemungkinan harga, dengan
asumsi keadaan lain dianggap tetap
tak berubah”. Penawaran adalah
hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang
akan dijual oleh penjual.
Kalau kurva permintaan pada umumnya
mempunyai bentuk dari kiri atas ke kanan
bawah, kurva penawaran akan suatu
barang atau jasa pada umumnya
mempunyai bentuk dari kiri bawah ke kanan
atas. Bentuk kurva penawaran yang dari kiri
bawah ke kanan atas ini memiliki arti
semakin tinggi harga jual suatu barang
semakin banyak jumlah yang ditawarkan,
sebagai kurva penawaran yang tunduk
kepada hukum penawaran.
Teori Elastisitas
03
3.1.
Pengertian
Elastisitas
Teori Elastisitas
3.2.
Elastisitas
Permintaan
3.4.
Elastisitas
Penawaran
3.5.
Elastisitas
Pendapatan
3.3.
Elastisitas Silang
Pengertian Elastisitas
Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi permintaan
suatu barang akan mendapat respon/reaksi dari konsumen
dengan berubahnya jumlah barang yang diminta. Respon atau
reaksi berubahnya jumlah barang yang diminta (dibeli) bisa besar
ataupun bisa juga kecil. Mengukur respon atau reaksi dalam teori
ekonomi disebut dengan elastisitas.
Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas
permintaan ada 5
macam,yaitu
● Perfect elastic
● Elastis
● Unitary elastis
● Inelastis
● Perfect inelastic
● Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω )
maka elastisitasnya disebut perfect elastis
(sangat elastis).
● Jika koefisien elastisitas > 1 maka
elastisitasnya disebut elastis.
● Jika koefisien elastisitas < 1 maka
elastisitasnya disebut inelastis.
● Jika koefisien elastisitas = 1 maka
elastisitasnya disebut unitary elastis.
● Jika koefisien elastisitas = 0 maka
elastisitasnya disebut perfect inelastis
(inelastis sempurna).
Konsep Elastisitas Permintaan Melihat besar koefisien elastisitas
Cara Mengukur Tingkat Elastisitaas
1. Arc ElasƟcity (ElasƟsitas Busur)
Memperbandingkan presentase perubahan
harga dengan prosentase perubahan yang
diminta atau yang ditawarkan. Arc elasƟcity ini
mengukur respons (kepekaan) perubahan
jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga. Perubahan harga dan
perubahan jumlah yang diminta mempunyai
rentang jarak, seperti terlihat pada gambar di
bawah jarak A ke B atau sebaliknya.
Ed
=
%Perubahan Qx
%Perubahan Px
Ed=
OX1−OX0
OXo
:
OP1−Opo
OPO
Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika informasi data
sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di bawah ini:
Data harga dan permintaan :
Kondisi Harga Jumlah Diminta Ed
A Rp 1000 20 -
B Rp 800 30 -5/2(-2,5)
2. Point ElasƟcity
Konsep elastisitas menggambarkan adanya
kecilnya perubahan harga sehingga seakan-
akan tidak terjadi perubahan. Pendekatan ini
menghitung tingkat elastisitas dengan waktu
titik yang terdapat pada kurve permintaan
atau penawaran. Kita dapat memandang
pengertian elastisitas secara geometris dan
mungkin sampai kepada pemecahan yang jauh
lebih sederhana.
Menghitung Tingkat ElasƟsitas dengan Mempergunakan Pendekatan
Persamaan Fungsi
=
∆Q
∆P
x
P
Q
Dengan MengamaƟ Hubungan ElasƟsitas dengan Total Revenue (Total
Penerimaan)
jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat
elastiistas permintaannya adalah Elastis.
No Nilai ElasƟsitas Jika Harga Naik Jika Harga Turun
1 Ed > 1 TR Turun TR Naik
2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap
3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
Arah Perubahan Harga dan Total Revenue
No Harga Revenue Arah Perubahan ElasƟsitas
1 Naik Naik Sama In Elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sama In Elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - unitary
Jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas
= 1 dan permintaannya unitary elastis.
• Jika nilai MR = positif, koefisien
elastisitas > 1 dan permintaannya
elastis.
• Jika nilai MR = Negatif, koefisien
elastisitas < 1 dan permintaannya
inelastis.
Jika kecondongan kurva permintaannya
seperti:
• D1 sifat permintaannya disebut perfect
inelastis.
• D2 sifat permintaannya disebut perfect
elastis.
• D3 sifat permintaannya disebut elastis.
• D4 sifat permintaannya disebut unitary
elastis.
• D5 sifat permintaannya disebut inelastis.
Bentuk elastisitas yang ekstrim ada dua
yaitu elastis sempurna dan inelastis
sempurna.
1. Elastisitas Sempurna
Bila kurve permintaan sejajar
sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas
= ω. Keadaan ini disebut elastis sempurna
yang berarti berapapun jumlah barang
yang diminta harga akan tetap.
2. Inelastis Sempurna
Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu
Y maka besarnya tingkat elastisitas= 0.
Keadaan ini disebut inelastis sempurna
Elastisitas Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai
berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama
lain. Jika kita lihat ba rang X dan Y, elastisitas silang
barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi
perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan
persentasi p harga barang Y. Elastisitas permintaan
silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang
berhubungan satu sama lain.
Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan
prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase
perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Exy(η)=
% Qy
% Py
Exy(η) =
𝑄𝑦2 𝑄𝑦1
𝑄𝑦1 𝑄𝑦2
:
𝑃𝑥2 𝑃𝑥1
𝑃𝑥1 𝑃𝑥2
Exy=
Qy2−Qy1
Qy1+𝑄𝑦2
Px2+Px1
Px1−Px2
Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang substitusi satu sama
lain dan jika hasilnya negatif maka barang tersebut merupakan barang
komplementer.
1. ElasƟsitas Silang Barang SubsƟtusi
Karena harga teh turun, selain berakibat
naiknya jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta kopi
berkurang walaupun harga kopi tidak
berubah. Kejadian ini diakibatkan karena
kopi dan teh adalah barang substitusi.
2. ElasƟsitas Silang Barang Komplementer
Kopi dan gula adalah barang
Komplemen. Karena harga gula
turun, selain berakibat naiknya jumlah
yang diminta juga mengakibatkan
jumlah yang diminta kopi bertambah
walaupun harga kopi tidak berubah.
Kejadian ini diakibatkan karena kopi
dan gula adalah barang substitusi.
Hubungan Barang SubsƟtusi, Komplemen, dan ElasƟsitas Silang
No. ElasƟsitas Silang Sifat Hubungan Jika Py Naik Jika Py Turun
1. Jika Exy > 0 Substitutes Qx Naik Qx Turun
2. Jika Exy = 0 Tidak ada Hubungan Qx Tetap Qx Tetap
3. Jika Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik
Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang
X yang diminta. Barang X dan Y adalah substitut. Tetapi jika
jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang diminta
barang X turun maka barang X dan Y adalah barang
Komplemen.
3.4. Elasisitas Penawaran
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep
elasatisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga
sama:
=
%∆Qs
%∆Px
Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul
mengenai tanda koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang
tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah.
Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah
dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah
kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif
keduanya. Oleh sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif.
Dari rumus di samping dapat di urai seperti
di bawah ini:
Es=
(𝑋2−𝑋1)
(𝑋1+𝑋2)
𝑋
(𝑃1+𝑃2)
(𝑃2−𝑃1)
=
100
500
𝑋
2500
500
= 1
Harga X Jumlah yang Ditawarkan
Rp1.000,00 200
Rp1.500,00 300
3.5. Elasisitas Pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan
tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan
ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/
mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah.
Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ei=
%∆QX
%∆I
Ei=
Q2−Q1
Q1+Q2
:
I2−I1
I1+I2
Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut:
Ei=
𝜕Q
𝜕P
X
I
Q
Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu:
a. Jika Ei > 1; barang yang diminta adalah barang superior.
b. Jika 0 < Ei < 1; barang yang diminta adalah barang
kebutuhan pokok.
3.5.1. Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya
Kenaikan In- come
Barang luxury adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak
jika pendapatan konsumen
bertambah.
3.5.2. Perubahan Permintaan Barang Inferior karena Adanya Kenaikan
Income
Barang inferior adalah
barang yang dibeli dalam
jumlah lebih sedikit atau
dikurangi jika pendapatan
konsumen bertambah.
Hubungan ElasƟsitas Income dan Jenis Produk
Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis
produk itu adalah barang lux. Atau jika Income konsumen
meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah lebih
besar dari 20% maka produk X tersebut adalah produk luxury.
No. ElasƟsitas Income Jenis Produk Jika Income Naik Jika Income Turun
1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik
% lebih Besar
Qx Turun
% lebih besar
2. Ei > 0 Kebutuhan
Pokok
Qx Naik
% lebih keci
Qx Turun
% lebih kecil
3. Ei= Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Teori
Biaya
Produksi
6.1. 6.2. 6.3. 6.4.
Pengertian
Biaya Produksi
Periode Waktu
Pembebanan
Biaya
Biaya Implisit,
Alterna f, dan
Eksplisit
Biaya Produk
Jangka Pendek
dan Jangka
Panjang
6.5.
Kurva Biaya
Rata-rata dan
Biaya Marginal
Jangka Pendek
dan Panjang
Pengertian Biaya Produksi
Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi
output, perusahaan tidak hanya menentukan input apa saja
yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan harga
dan input tersebut yang merupakan biaya produksi dan output.
Produksi menunjuk pada jumlah input yang dipakai dan jumlah
fisik output yang dihasilkan, sedangkan biaya produksi
menunjuk pada biaya perolehan input tersebut(nilai uangnya).
Biaya produksi sangat penting peranannya bagi perusahaan
dalam menentukan jumlah output sehingga pemahaman
tentang konsep dan definisi biaya produksi, bagaimana biaya
bervariasi dengan perubahan output, dan bagaimana biaya
produksi diestimasi secara empiris harus benar-benar
dipahami.
Periode Waktu
Pembebanan
Biaya
Dalam analisis biaya terdapat jangka waktu yang dinamakan
jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka
waktu yang sedemikian pendek sehingga pemisahan dapat
mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Jika perlu
kita dapat membayangkan suatu jangka waktu yang sedemikian
pendek sehingga tak ada sumber yang dapat diubah jumlahnya.
Kemudian dengan memperpanjang jangka waktu yang dibicarakan
maka perusahaan dapat mengubah jumlah salah satu sumber.
Dengan memperpanjang jangka waktu maka semakin banyak
sumber yang menjadi variabel sehingga akhirnya semua sumber
menjadi variabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka
waktu dimana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu
dimana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka
pendek, tetapi untuk memudahkan uraian kita akan menggunakan
batasan yang lebih keras.
Konsep Jangka Pendek
Pembicaraan mengenai biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari
pembicaraan mengenai proses produksi karena sesungguhnya biaya
produksi merupakan hasil kali antara masukan yang dipakai dalam
perusahaan dengan harganya masing-masing. Oleh karena itu, kita
dapat mengatakan bahwa fungsi biaya produksi merupakan pencerminan
dari fungsi produksi. Kalau dalam teori produksi kita mengenal periode
produksi jangka pendek dan jangka panjang, maka dalam teori biaya kita
juga mengenal biaya jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek
ialah suatu periode produksi dimana salah satu faktor produksi tetap,
sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah. Kemudian yang dimaksud
dengan periode jangka panjang ialah bila semua faktor produksi
berubah-ubah.
Konsep Jangka Panjang
Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka
waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu
untuk mengubah jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin-
mesin, dan manajemen tertinggi. Dalam kurun waktu yang lebih
panjang kemungkinan produsen untuk mengadakan penggantian dan
penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan menjadi lebih
besar. Di sini terlihat dengan jelas bahwa besarnya biaya produksi
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu tergantung kepada
lamanya waktu yang tersedia bagi produsen untuk mengadakan
penyesuaian jumlah faktor-faktor produksi yang ia gunakan.
Dalam jangka panjang, semua faktor produksi dapat diubah-
ubah jumlahnya sehingga dalam jangka panjang produsen mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang
paling efisien.
Biaya Implisit
Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang
seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan
tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya.
Ide dasar konsep ongkos dalam analisis ekonomi
berdasar pada prinsip ongkos alternatif (thealterna
vecostprinciple). Dalam keadaan full employment dan jika input-
input telah dialokasikan secara efisien diantara barang-barang dan
jasa yang dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output harus
diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain, atau dengan
perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan
output yang lainnya.
Biaya Alternatif
Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi
untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang
harus dikorbankan (hilang) dan altenatif
produksi yang menggunakan input dimana
input tersebut digunakan untuk memproduksi
output tertentu diatas. Prinsip ini dikenal
dengan nama alternative cost principle atau
opportunity cost principle. Biaya produksi yang
ditanggung oleh perusahaan bagi pemilik
merupakan kewajiban eksplisit maupun
kewajiban implisit. Kewajiban ini cukup besar
untuk dapat memperoleh dan menarik berbagai
sumber untuk digunakan oleh perusahaan.
Biaya Eksplisit
Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan
atau yang umum dibebankan pada produksi.
Pada dasarnya, perkiraan ini berasal dari
transaksi yang dilakukan perusahaan atas
pemberian faktor-faktor produksi dalam
rangka usahanya.
Konsep Biaya Lainnya
Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh pihak lain
sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan. Sedangkan konsep
biaya akuntansi, mengartikan biaya sebagai biaya eksplisit saja, yang
merupakan jumlah pembelian faktor-faktor produksi dalam rangka
perusahaan. Berbeda dengan konsep biaya akuntansi, konsep biaya
ekonomi atau yang juga sering disebut opportunity cost atau
alternative cost mengartikan biaya produksi sebagai produksi lainnya
yang dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada produksi
yang bersangkutan. Dengan demikian, biaya produksi menurut konsep
ini terdiri dan biaya eksplisit dan biaya implisit.
Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Analisis Biaya Jangka Pendek
Untuk menganalisis biaya produksi jangka pendek sebaiknya menggunakan
pendekatan secara total cost, dan dibagi dalam dua unsurcost, yaitu:
1.Biaya tetap atau fixed cost (FC).
2.Biaya variabel atau variable cost (VC).
Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan jumlah produksi. Biaya
variable (VC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu
tertentu, dan biaya ini besar kecilnya tergantung pada jumlah produk yang
dihasilkan.
TC = TFC + TVC
TFC =TC TVC
TVC =TC-TFC
Ciri-ciri dari kedua golongan biaya ini:
 Fixed cost secara total ialah tetap, tetapi biaya
persatuan akan variabel. Semakin besar produk
yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan
akan bertambah kecil namun begitu tidak akan
menjadi 0 (nol).
 Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi
biaya variabel persatuan dalam jangka pendek
adalah konstan.
Analisis Biaya Jangka Panjang
1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah produk.
AFC = TFC/Q
2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC)
Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan:
AVC = TVC/Q
3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC)
Biaya rata-rata ini ialah biaya total produksi dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan.
AC TCQ
Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC.
4. Marginal Cost (MC) Marginal cost ialah tambahan cost pada total cost karena
perusahaan menambah1 unit produksi lagi.
MC = TC2-TC1
Q2-Q1
Kurva Rata-Rata Jangka Pendek
Perlu diperhatikan bahwa dalam suatu tingkat produksi tertentu, kita
temukan adanya biaya produksi rata-rata jangka pendek yang sama
besarnya dengan biaya rata-rata jangka panjang. Pada saat itu kurva
biaya marjinal jangka pendek (SMC) harus berpotongan dengan kurva
biaya marjinal jangka panjang. Artinya, biaya marjinal jangka panjang.
Hal ini dapat kita pahami karena pada saat produksi lebih kecil dari
pada X misalnya pada X akan tampak bahwa biaya rata-rata jangka
pendek Iebih tinggi daripada biaya rata-rata jangka panjang seperti
yang ditunjukkan oleh SC, dan LC pada saat itu berarti bahwa biaya
total jangka pendek (STC) lebih tinggi daripada biaya total jangka
panjang (LTC). Kalau perusahaan akan menambah produksi dari X
menjadi X1 maka berarti biaya produksi total meningkat.
Perilaku
Produsen
Apa itu Perilaku Produsen?
Perilaku produsen dapat diartikan sebagai suatu
Tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimal mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
Oleh karena itu, perilaku produsen juga dinamakan
Tindakan atau tingkah laku produsen atau juga
disebut producer’s behavior.
misal dalam proses produksi hanya ada 2 input, yaitu labor
dan capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan
beberapa kombinasi.
Input Proses P1 Proses P2 Proses P3
Labor 2 3 1
Capital 3 2 4
Tiga proses produksi diatas bila digambarkan bentuknya
sebagai berikut:
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES
PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”. Ukuran jangka
waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa
sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel.
Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi
tertentu dimana hanya ada satu factor produksi yang bervariabel.
Sedang factor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapapun output yang dihasilkan.
Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat berubah-
ubah jumlahnya sehinga produsen mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara
input (bersumber masukan) dengan output
(barang-barang atau jasa yang dihasilkan) tanpa
memperhitungkan harga.
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q= F(C, L, B, S)
Dimana:
Q= Output
C= Capital
L= Labor
B= Bahan Baku
S= Skill
Sebagai contoh, fungsi produksi tambak udang
menunjukkan jumlah udang yang dihasilkan dari luas
tambak, jumlah bibit yang ditebar, banyaknya
makanan dan obat-obatan yang dipakai, dan jam
kerja karyawannya. Hungan antara output dan input
itu bisan dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
Bentuk fungsi linier:
Q= a-bx
Bentuk fungsi Quadratik:
Q= a + b1x + b2x2
Bentuk fungsi Cubic:
Q= a + b1x + b2x2 + b3x3
Analisi Proses Produksi Jangka Pendek
Proses produksi jangka pendek dalam teori
ekonomi diungkapkan dengan kurva TP
(total product), AP (average product), dan
MP (marginal Product). TP adalah total
produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata
yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja.
MP adalah tambahan hasil produksi apabila
menambah satu tenaga kerja(labor).
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang (Law of
Diminishing Return). Dalam hubungan produksi jangka pendek,
dimana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor
produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi
total apabila kita menambah faktor produksi variabel yaitu
secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus
tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah itu
suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan
kemudian menurun hal ini terjadi karena adanya hukum
tambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing
Returns).
Hubungan antara TP, AP dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk
dipahami Karena posisinya sangat menentukan kegiatan
produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.
 Pertama hubungan antara produksi marginal atau MB dan
produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami
perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi
yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marginal
atau MP mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat
kurva produksi total atau TP mencapai titik maksimum, maka
kurva MP memotong sumbu horizontal artinya produksi
marginal (MP) sama dengan nol.
 Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan
produksi marginal (MP) pada saat produk rata-rata
(AP) meningkat, produksi marginal (MP) lebih tinggi
daripada produksi rata-rata (AP) dan pada saat
produksi rata-rata (AP) menurun, produksi marginal
(MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP).
Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-
rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marginal
(MP) sama dengan produksi rata-rata (AP) atau kurva
produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva
produksi marginal (MP).
Tahapan Dalam Fungsi Produksi
 Tahap 1
mulai dari titik asal 0 sampai titik maksimum produksi rata-rata
(AP), yaitu pada saat produksi marginal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. titik
bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor.
Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
 tahap 2
dari titik pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik
maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai
maksimal atau pada saat produksi marginal (MP) sama dengan
0, dan semakin berkurang tetapi masih positif. Hal ini
dikarenakan TP masih terus bertambah.
Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus
bertambah ide dalam suatu proses produksi semakin panjang
lapor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari lapor
semakin berkurang.
 tahap 3
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi
negatif karena luas tanah tetap dan lapor ditambah terus
sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor akibat pada
tahap ini produksi total(TP) menurun terus.
Produksi jangka panjang
1. Isoquant
 isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Isoquant memperlihatkan
berbagai Kombinasi yang berbeda-beda dari 2 sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama.
 Sifat dari kurva isoquant
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva
indiferen yaitu:
1. cembung ke arah titik Origin.
2. Menurun dari kiri atas kekanan bawah.
3. kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah
produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh
kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut.
4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
Bentuk kurva Isoquant
 MRTS (Marginal rate of substitution)
MRTS adalah sejumlah faktor x yang harus dikompensasi oleh
tambahan faktor y sehingga tingkat output tidak merubah. Jadi, tingkat
MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
Bentuk isoquant lain
 Bentuk isoquant yang linier
Bentuk isoquant yang linear seperti dibawah ini menunjukkan adanya
subtitusi input kapital dan lapor adalah sempurna. Subtitusi kapital dan
laporan secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi
titik dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan lapor saja
atau bisa saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada
minimal labor.
 Bentuk isoquant yang input output
bentuk isoquant yang berupa huruf L seperti dibawah menunjukkan tidak
adanya subtitusi input kapital dan lapor. Subtitusi kapital dan lapar
hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja titik Setelah itu tidak terjadi
substitusi.
Isocost
● Isocost adalah kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang
dibeli oleh produsen dengan jumlah anggaran tertentu.
● Gambar kurva isocost kurva isocost adalah
= M/PK : M/P1=M/PK x P1/M=P1/PK
Fungsi TC= P1 L+PK K
 Perubahan isocost
kurva isocost dapat berubah disebabkan:
1. harga faktor produksi lapor turun atau naik sedang lainnya tetap.
2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik yang lainnya tetap.
3. Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
Equilibrium Produsen
Equilibrium produsen analog dengan equilibrium konsumen
untuk menjelaskannya membutuhkan dua hal pokok, yaitu garis
anggaran belanja dan peta isoquant. Ekuilibrium produsen bisa
diartikan sebagai suatu keadaan seimbang di mana produsen
mendapatkan keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya. Artinya apabila
produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya
maka Keuntungan yang diperoleh akan berkurang atau apabila
penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka
keuntungan akan menjadi lebih kecil.
Pada Gambar disamping, titik c menunjukkan produksi yang optimum di
mana Pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Dengan
demikian, posisi Keseimbangan produsen tercapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan dengan kurva isocost. Pada saat itu dalam posisi:
MRTS = Slope Iso Quant
-MPl/MPk = - Pl/Pk
Pl . MPk = Pk . MPl
Jalur ekspansi atau expansion path
Expansion Path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang
menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai
isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan
ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi
produksi yang mempunyai uang yang akan di gunakan untuk ongkos
produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas
produksinya, maka agar diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus
mengkombinasikankan penggunaan input-input L dan K pada titik-titik
garis expansion Path.
Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to
Scale)
● Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah
labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka:
= L + C akan menghasilkan Q
● Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah:
= aL + aC bQ
● Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa
dalam keadaan (1) b> a; (2) b = a; dan (3) b < a.
Increasing return to scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di samping jika input ditingkatkan dua kali lipat
output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih
dari 200 unit. Pada gambar di samping diperlihatkan dengan isoquant
yang titik-titik.
Cosntant Return To Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di bawah jika input ditingkatkan dua kali lipat output
meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar di samping diperlihatkan
dengan isoquant yang titik-titik.
Decreasing Return to Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di bawah jika input ditingkatkan dua kali lipat output
meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200 unit.
Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi
lebih efisien, yaitu:
1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat
dalam prosesproduksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2. Penggunaan teknologi.
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4. Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
Skala ekonomi produksi ini bersumber dari beberapa faktor,
antara lain specializaƟon and division of labor, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Adam Smith. Sampai pada tingkat skala
tertentu, semakin besar skala perusahaan memungkinkan
spesialisasi dan pengelompokan tenaga kerja yang lebih efisien
dan efektif.
Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu
peta isoquant dimana antara isoquant yang satu dengan
isoquant yang lain tidak saling berpotongan Isoquant yang
terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat output
yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output
ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital.
Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di
bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor
produksi yang akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
Pada gambar di bawah, kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan minimum labor
dan di titik K1 minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu.
Demikian juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum labor dan K2
menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3 titik L3 adalah minimal labor dan K3
adalah minimal kapital. Jika titik-titik K1, K2, dan K3 juga titik-titik L1, L2, dan L3
dihubungkan akan membentuk gambar bagai ridge-line. Daerah yang
dibatasi ke dua ridge-line itu disebut “daerah relevant”. Relevan
menggunakan input labor dan kapital.
Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi dua input di beberapa tingkatisoquant. Jadi apabila
produsen masih berproduksi dl luar relevant range (daerah
relevan) maka titik produksi itu terletak di daerah yang tidak
relevan (irrelevant range). Garis batas yang membatasi antara
daerah yang relevan dan daerah yang tidak relevant
dinamakan ridge-line. Ada dua macam ridge-line, yaitu ridge-
line atas dan ridge-line bawah.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan
semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara
isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion
path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos
produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan
least cost resources combinaƟons.
Penentuan Harga Pada Pasar
Monopoli
Arti Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu
penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini
adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk yang dijual
oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang
lain yang dijual dalam perekonomian.
Prinsip-prinsip monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat
berguna untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber. Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna
dipakai pada industri-industri yang mendekati monopoli murni atau
industri yang dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni.
Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya
sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan
persaingan monopoli. Kita terlebih dahulu akan mempelajari konsep
dasar analisis monopoli.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan Barang
atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari
tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka
mereka harus membeli dari perusahaan monopoli
tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan
oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat
apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip (close subƟtute) yang dapat menggantikan
barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak
mempunyai barang pengganti
yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat
berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak.
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri Tanpa
sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya
halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak
akan menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki
industri tersebut.
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga Oleh karena perusahaan
monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan
monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price seƩer.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan Oleh karena perusahaan monopoli
adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli
yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli
darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat
iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi
untuk memelihara hubungn baik dengan masyarakat.
Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya
pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: 1.
Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan
monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada
perusahaan.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah Kalau X adalah input utama untuk produk Y,
maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli
untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain.
Contoh: PDAM, Pertamina.
2. Hak Paten Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam
barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft-
Windows.
3. Terbatasnya Pasar Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar
yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang hidup”
untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of
scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan
saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada
perusahaan baru yang berminat masuk ke d a l a m pasar tersebut akan
mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap
hanya ada satu penjual.
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah Ada kalanya hak monopili diberikan
oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan
penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari
kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang
manajer dapat meningkatkan laba perusahaan
dengan meningkatkan produksi jika ingin
meningkatkan laba perusahaan. Kondisi laba
maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada
saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba
maksimal pada perusahaan monopoli dapat
ditunjukkan sebagai berikut: = R - B Laba maksimal
akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol. dh = d R - d
B = 0
d Q dd d Q
MR = MC
Posisi Keseimbangan
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya
adalah juga kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar
biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti
bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan
jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya.
Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya per unit waktu
sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini mempunyai akibat
penting bagi pendapatan marginal Sang Monopolis dalam
hubungannya dengan harga.
Hubungan P, TR, dan MR
Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
1. Monopolis yang Mendapat
Keuntungan
Keuntungan maksimum yang
merupakan tujuan pokok dari seorang
produsen dapat dilihat dari gambar di
bawah ini, laba maksimal (P1KLP2)
dicapai pada saat MC = MR. Laba
maksimal dicapai bila monopolis
menjual produksinya dengan tingkat
harga sebesar OP1 dengan jumlah
barang yang dijual sebanyak OQ. Jika
monopolis menjual dengan jumlah
lebih banyak atau lebih sedikit laba
yang diperolehnya tidak maksimal atau
belum maksimal. Hal ini dikarenakan
produk yang dijual tidak menuruti
kaidah MR= MC
Monopolis yang mendapatkan
laba normal (impas)
2. Dalam Jangka pendek
Monopolis Mengalami Impas
Sejalan dengan penjelasan
gambar di atas, maka
besarnya harga TR = TC.
Hal ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC
jangka pendek naik menjadi
sama dengan harga (P)
sehingga TR = OP1KQ dan
TC = OQKP1
Monopolis yang Mendapatkan
Kerugian
Beberapa cara usaha monopolis untuk
mempertahankan agar dia tetap
sebagai monopolis yaitu:
a. Selalu mengontrol sumber-sumber
bahan mentah yang dipakainya.
b. Selalu memegang hak paten atas
produksinya, supaya perusahaan
lain tidak bisa meniru.
c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif
dibanding dengan akala
perusahaan optimum sehingga
masuknya perusahain lain akan
menekan harga sedemikian
rendahnya hingga menghilangkan
keuntungan yang ada dan kedua-
duanya akan menderita rugi.
Kerugian Adanya Monopoli
1. Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri dengan
persaingan murni dijadikan
monopoli, maka monopoli akan
menaikkan harga dan
memperkecil output dari
sebelumnya. Dalam menjelaskan
hal ini, kita akan menganggap
bahwa biaya produksi rata-rata
minimum sama saja. Sebenarnya
kita memperkirakan kurva biaya
Sang Monopolis seperti ini akan
lebih tinggi daripada dalam
persaingan murni.
2. Halangan bagi Perusahaan Lain
yang Hendak Masuk Pasar
Dalam industri monopoli,
dihalanginya perusahaan baru
untuk masuk memungkinkan
diperolehnya laba jangka panjang.
Bila terdapat laba, konsumen
membayar lebih mahal untuk
produk tersebut dari biaya
produksinya. Artinya, konsumen
membayar lebih banyak untuk
produk tersebut dari yang
diperlukan untuk menarik berbagai
sumber yang diperlukan untuk tetap
dalam industri tersebut.
3. Efisiensi Ekonomi
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber
pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan
sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-
baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni,
dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum.
4. Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang Monopolis.
Sang Monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk
memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke
kanan. Juga jika monopolis dapat meyakinkan masyarakat bahwa pemakaian
produknya sangat diperlukan atau tak dapat tidak harus disediakan dalam setiap
rumah tangga, maka elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi.
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
1. Pengaturan Harga
Penentuan harga maksimum ini
menguntungkan konsumen dengan harga per
unit yang lebih murah dan jumlah barang
yang lebih banyak. Hal ini dapat menghalangi
Sang Monopolis mengambil semua
keuntungan dari kedudukan monopoli dan
juga memaksa Sang Monopolis untuk
memperluas output sampai titik di mana
biaya marginalnya sama dengan harga
produknya.
2. Pengaturan Harga pada
Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing Cost Disebut kasus
decreasing cost karena kita
menghadapi kasus di mana
luas pasar terbatas sehingga
untuk memenuhi permintaan
yang ada di pasar,
perusahaan monopoli hanya
beroperasi pada bagian
kurva di mana AC menurun
(decreasing cost).
Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari
bisnis dengan otot industri, kekuatan harga monopoli di pasar.
Kasus ekonomi dan sosialstandar terhadap bisnis monopoli
tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan
sebagainya adalah kondisi di mana bisnis harus beroperasi
terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang
nyata.
Potensi Manfaat dari Monopoli Konsentrasi
Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu sinyal
tidak adanya persaingan. Kadang-kadang hal tersebut dapat
mencerminkan keberhasilan perusahaan terkemuka dalam menyediakan
produk berkualitas lebih baik dan lebih efisien daripada saingan mereka
yang lebih kecil. Hal ini penting dalam esai dan pertanyaan data ketika
Anda menganalisis pasar tidak sempurna kompetitif di mana rasio
konsentrasi tinggi menyebutkan beberapa keuntungan potensial dari
pemasok memiliki kekuatan monopoli. Salah satu kesulitan dalam menilai
konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau oligopoli terletak
dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar.
Dalam hampir setiap industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang
berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit untuk mengukur
tingkat kekuatan monopoli sejati yang mungkin ada dalam suatu industri
pada setiap saat dalam waktu. Semakin pasar di mana monopoli tampak
ada sebenarnya menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional
yang terus berkembang.
Sifat Dasar Diskriminasi Harga
Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga Tiga kondisi
sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga:
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan
yang berbeda-beda secara tajam
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini
dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-
kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda- beda.
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual
kembali barang-barang yang dibeli.
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
Dua syarat harus dipenuhi untuk
dapat membuat pasar seperti itu.
Pertama, dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau
tidak produknya akan dibeli dari
pasar dengan harga yang lebih
rendah untuk dijual kembali di pasar
dengan harga yang lebih mahal. Hal
ini akan menghapuskan perbedaan
harga yang ingin dipertahankan
Sang Monopolis.
Kedua, elastisitas permintaan pada
masing-masing tingkat harga harus
berbeda di antara pasar-pasar
tersebut. Jika mempunyai elastisitas
yang sama maka penetapan
diskriminasi harga tidak akan
berhasil. Elastisitas permintaan bisa
dilihat dari kecondongan dari kurva
demand-nya. Semakin condong
semakin elastis. Kedua pasar atau
lebih bila dilihat kurva demand-nya
harus mempunyai kecondongan
yang berbeda.
Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik
Tujuan kebijakan diskrimasi harga ini
penjual menginginkan laba maksimum
untuk kedua pasar. Agar labanya
maksimum penjual harus menetapkan
harga dengan MC = MR.
Sebanyak OQ1 dijual pada pasar A dan
output sebanyak OQ2 dijual pada pasar B.
Agar keuntungan penjual maksimal, ia
menetapkan harga dengan kaidah MR =
MC. Dengan kaidah MR = MC di pasar A
harga jual produknya sebesar OPa dan di
pasar B harga jual produknya sebesar OPb.
Untuk menetapkan harga di masing-
masing pasar potongkan kurva MC = kurva
MR. Titik potong MR = MC di gambar atas
berada di K untuk pasar A dan di titik M
untuk pasar B. P
MENENTUKAN HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
PASAR OLIGOPOLI
yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga
tindakan seorang produsen akan mendorong produsen
lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga pasar.
Ciri-ciri oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari
beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut
duopoli.
Karakter pasar oligopoli yaitu:
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan
harga dan jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di
mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil,
misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya
ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing
dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena
jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling
pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam
masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
Model Oligopoli
● Model Cournot :
Model cournot adalah model
pasar duopoli (dua penjual)
yang pertama kali diteliti
oleh Augustin Cournot tahun
1938. Model ini beranggapan
bahwa barang yang
dihasilkan dua perusahaan
adalah sama dan bersifat
substitut sempurna serta
struktur ongkos produksi per
unit sama.
Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reacƟon curved)
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Jika salah satu perusahaan
pasif dan yang lainnya bereaksi maka
kurva reaksi dapat digambar dengan
mudah. Jika perusahaan pertama
memproduksi setengah maka
perusahaan kedua akan memproduksi
seperempat. Jika perusahaan pertama
memproduksi 1, maka perusahaan
kedua akan memproduksi 0. Jika
perusahaan pertama memproduksi 0
maka perusahaan kedua akan
memaksimumkan laba dengan
memproduksi setengah.
Penurunan Kurva Reaksi secara MatemaƟs
Misalkan kurva permintaan yang
dihadapi duopoli adalah:
Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q
1 + Q2
Kurva marginal revenue (MR) dari
masing-masing duopoli tidak perlu
sama. Apabila keadaan duopolis
tidak sama besarnya, maka
perusahaan yang mempunyai
ukuran/skala usaha yang lebih besar
akan memiliki 11R yang lebih kecil.
Di mana:
Q = Jumlah output total
Q1 = Jumlah output yang
dihasilkan perusahaan
pertama
Q2 = Jumlah output yang
dihasilkan perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope/kemiringan garis
permintaan
Kelemahan dari Model Cournot
● Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan
bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan
pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi
tindakan pesaing adalah tidak realistis.
● Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen
pesaing pada masingmasing periode dianggap
konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan
mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna.
● Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa
lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi
keseimbangan.
● Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol
tidaklah realistis.
● Model Bertrand : model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang
menyatakan bahwa masingmasing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan
pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat
harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh
perusahaan. Model Bertrand menggunakan alat
analisis yang sama dengan model Cournot, yaitu
menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi
keseimbangan yang stabil dari pasar.
Namun, model betrand ini tidak lepas dari kritik seperti
halnya model Cournot, yaitu :
 Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku
produsen yang tidak pernah menggunakan
pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya
tidaklah realistis.
 Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar.
 Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar
mengarah pada tingkat harga persaingan pasar,
tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan
perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar
pasar.
● Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di
pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga
ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan
yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing
perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan mereka,
maka pasar akan mencapai keseimbangan Cournot jika masing-
masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan
mempertahankan tingkat output-nya, atau perusahaan akan
mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing-masing
perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing
akan tetap mempertahankan tingkat harga jualnya.
● Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand
Model) : Sweezy mengemukakan model ini pertama kali
pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang merupakan
dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah,
yaitu :
 Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman
dengan atau tanpa deferensiasi produk. Perusahaan
oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia
tidak akan melakukan perang harga karena akan
merugikan diri sendiri. Demikian juga, perusahaan
pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga
semua perusahaan dalam industri dianggap telah
dewasa dan berpengalaman.
 Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan
mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
 Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak
akan mengikutinya.
Penentuan Harga dan Output Dalam
Pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang
berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga/output jika perusahaan
A mengetahui secara pasti bagaimana reaksi perusahaan saingannya
terhadap perubahan-perubahan harga. Reaksi-reaksi tersebut hanya akan
memengaruhi hubungan harga/ permintaan dan sebuah kurva permintaan
yang baru bisa dibentuk untuk memasukkan interaksiinteraksi di antara
perusahaan-perusahaan.
Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam
oligopoli:
a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan
harga ke P1 maka permintaan akan bertambah ke C1, harga
ke P2, maka permintaan akan bertambah ke B1. Pelanggan
perusahaan membeli barang yang harganya turun.
Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke
P1 dan P2 perubahan permintaan akan ke titik B dan C.
c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena
reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan
menjadi D1ED2.
Gambar Kurva Permintaan Terpatah
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
Model kurva permintaan kikned demand ini
dikembangkan oleh Sweezy tahun 1939.
Sweezy membuat pemisalan dalam pasar
hanya ada dua penjual. Kedua penjual
tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk
penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya.
Harga yang membuat nyaman penjual satu
dan penjual dua adalah sebesar OP2. Pada
harga sebesar OP2 jumlah yang diminta pada
penjual satu (D1) dan penjual dua (D2) adalah
sama.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka
panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus
monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
ada beberapa kebijaksanaan umum yang mungkin bisa diambil untuk
mengurangi efek-efek negatif tersebut :
1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi
perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut
ditekan sampai sekecil-kedilnya.
2. Diadakannya Undang-Undang Persaingan (di Amerika Serikat:
AnƟtrust Law) yang melarang adanya kerja sama di antara para
pengusaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka).
3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba
merombak struktur pasar yang oligopolistis tersebut, antara lain
dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan
usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger)
antara perusahaan-perusahaan yang telah ada.
Struktur pasar oligopoli memungkinkan diadakannya kerja sama
secara diam-diam atau secara terang-terangan. Ada tiga faktor
yang memungkinkan terjadinya kerja sama, yaitu:
1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka
mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka
bertindak seperti monopolis.
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi
ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang
satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja
sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan
masuknya produsen baru dalam industri.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshare
AdzkiaLarasati
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
ImelTiana
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
nelyaarofatin
 
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikroKelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
Puri handayani
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
DebyShinta5
 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)
FaizaMasudiyah
 
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)
FaizaMasudiyah
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makroteuku1234567
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
Yulia Dwijayanti
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
jevka
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
Ane suryani
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikroRPKSD
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMarobo United
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
Taufiq Rizqi
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
Daniel Tumanken
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
jasonmarcellino
 
Makalah mikro ekonomi
Makalah mikro ekonomiMakalah mikro ekonomi
Makalah mikro ekonomi
zaenuri123
 

What's hot (19)

Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshare
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikroKelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)
 
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
 
Makalah permintaan dan penawaran
Makalah permintaan dan penawaranMakalah permintaan dan penawaran
Makalah permintaan dan penawaran
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
 
Makalah mikro ekonomi
Makalah mikro ekonomiMakalah mikro ekonomi
Makalah mikro ekonomi
 

Similar to Kelompok 11 pe.mikro slide share

Ekonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdfEkonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdf
IpheSambas1
 
pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10
StevenNathanael2
 
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxTugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
yuniasix
 
Pengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi MikroPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro
nathalieelsa1
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
CelineAmanda1
 
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS UKUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
sarahwinengku
 
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
ochamailissa
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
irma248208
 
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfHari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
rahmathabibi9
 
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxPPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
AiniNurul14
 
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS UKUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
sarahwinengku
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptxPengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
StevenNathanael2
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
IwanAr
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
atainaarf
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
Wan Na
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
xjnbrkrx64
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKROTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
PUTRI NABILAH
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
dharma dina
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaranElastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
universitas muhammadiyah sukabumi
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdfTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
indrianarsyanandito1
 

Similar to Kelompok 11 pe.mikro slide share (20)

Ekonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdfEkonomika Mikro.pdf
Ekonomika Mikro.pdf
 
pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10
 
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxTugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi MikroPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
 
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS UKUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS AKHIR PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
 
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptx
 
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfHari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
 
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxPPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
 
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS UKUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
KUMPULAN TUGAS PPT PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS U
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptxPengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
Pengantar Teori Ekonomi Mikro Kelompok 10.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKROTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaranElastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdfTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 

Kelompok 11 pe.mikro slide share

  • 1. Pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, MS.
  • 4. Pentingnya Teori Ekonomi Mikro Suatu teori disusun dengan tujuan untuk dapat menjelaskan suatu observasi. Dengan menggunakan teori maka sebuah peristiwa dapat diabstraksikan secara gambling, rinci, dan detail.Di samping itu, sebuah teori juga dapat menyederhanakan, menggeneralisasikan, serta meramalkan hal-hal yang belum diketahui.Suatu teori sebenarnya merupakan suatu konsep, gagasan, atau prinsip.
  • 5. Struktur Ekonomi Mikro Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting berikut : 1. Definisi – definisi Menjelaskan variable – variable ( suatu besaranyang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Sebagai contoh dalam hokum permintaan dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang yang diminta akan berubah”. Dengan demikian variable yang terikat dalam hukum permintaan tersebut adalah variable harga dan ariabel jumlah barang yang diminta(dibeli).
  • 6. 2. Pemisalan – pemisalan ( Asumsi ) Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan factor-faktor yang mempengaruhinya (terutama dengan factor-faktor yang terpenting). 3. Hipotesis Hipotesis adalah suatu penyataan yang menjelaskan mengenai sifat-sifat hubungan veriabel yang dibicarakan.Hipotesis merupakan hubungan “jika-maka” yang didapatkan dari pengamatan di dunia nyata.Hipotesis memiliki sifat yang positif dan negative. Disebut dengan hipotesis positif bila perubahan suatu variable akan bergerak pada arah yang bersamaan.
  • 7. 4. Seperangkat ramalan atau sebuah prediksi untuk keadaan yang akan datang. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, teori bermanfaat utuk menjelaskan peristiwa serta meramalkan keadaan yang belum diketahui.Dengan menggunakn teori ekonomi mikro, kita dapat mempelajari mengapa permintaan mengapa harga suatu barang naik atau turun, mengapa permintaan suatu barang naik atau turun, dan mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.Ini adalah manfaat teori yang pertama, yakni menjelaskan suatu peritiwa.Manfaat penting lainya adalah peramalan.Kita mungkin sering percaya dengan ramalan-ramalan yang sifatnya magis yang agak berbau takhayul.
  • 8. Definisi Ilmu Ekonomi Menurut Beberapa Ahli Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber- sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Prof. DR. J.L Mey JR Adam Smith
  • 9. Ilmu ekonomi merupakan ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi. Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dalam pemenuhan kebutuhannya yang langka. Paul A Samulson Lionel Robbins
  • 10. Mel Vilye J ulmer I lmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi dan konsumsi. Itulah diantara beberepa definisi ilmu ekonomi menurut para ahli, walaupun memiliki beberapa pandangan dan pengertian secara garis besar ilmu ekonomi memiliki beberapa kesamaan yakni berawal dari kewajiban manusia untuk memenuhi kehidupannya dan hidup dengan makmur di tengah sumber daya yang sangat terbatas.
  • 11. 1. Membuat manusia lebih mahir dan menguasai cara memanfaatkan ekonomi yang baik dan benar sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi 2. Bisa mengetahui wujud perilaku ekonomi dalam kehidupan nyata 3. Timbul pemahaman dan kesadaran akan keterbatasan potensi yang dimiliki oleh manusia dan lingkungan.
  • 13. Harga Suatu Barang dan Jasa Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Di samping berguna dan bernilai, barang tersebut juga terbatas adanya (langka).
  • 14. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Dalam dunia yang menganut perekonomian yang bebas, harga merupakan faktor penting dalam perekonomian. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak darpada suplai maka harga barang tersebut akan meningkat.
  • 15. Fungsi Harga 1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta. 2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan bertugas “to cut off demand” (Cassel). 3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. Alat- alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul- betul dapat menguntungkan dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat tersebut. 4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
  • 16. Teori Permintaan Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang den jasa tersebut. Keinginan ini timbul karena barang dan jasa itu mempunyai “nilai”. Dalam kenyataannya, tidak setiap keinginan konsumen bisa terwujud. Tergantung apakah permintaannya dapat terealisasi dalam transaksi atau tidak.
  • 17. 1. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu. 2. Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang. 3. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan. 4. Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau satu bulan. 5. Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
  • 18. 1. Harga Barang itu sendiri Yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang 2. Harga barang lain (substitusi maupun komplementer) 3. Income 4. Selera
  • 19. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang di minta mekanisme sebagai berikut: ”Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, seba- liknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”.
  • 20. Teori Penawaran Penawaran dapat diartikan dengan “Berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah”. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
  • 21. Kalau kurva permintaan pada umumnya mempunyai bentuk dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawaran akan suatu barang atau jasa pada umumnya mempunyai bentuk dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva penawaran yang dari kiri bawah ke kanan atas ini memiliki arti semakin tinggi harga jual suatu barang semakin banyak jumlah yang ditawarkan, sebagai kurva penawaran yang tunduk kepada hukum penawaran.
  • 24. Pengertian Elastisitas Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang akan mendapat respon/reaksi dari konsumen dengan berubahnya jumlah barang yang diminta. Respon atau reaksi berubahnya jumlah barang yang diminta (dibeli) bisa besar ataupun bisa juga kecil. Mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas.
  • 25. Elastisitas Permintaan Sifat elastisitas permintaan ada 5 macam,yaitu ● Perfect elastic ● Elastis ● Unitary elastis ● Inelastis ● Perfect inelastic ● Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω ) maka elastisitasnya disebut perfect elastis (sangat elastis). ● Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis. ● Jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastis. ● Jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastis. ● Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastis (inelastis sempurna). Konsep Elastisitas Permintaan Melihat besar koefisien elastisitas
  • 26. Cara Mengukur Tingkat Elastisitaas 1. Arc ElasƟcity (ElasƟsitas Busur) Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan prosentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan. Arc elasƟcity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak, seperti terlihat pada gambar di bawah jarak A ke B atau sebaliknya.
  • 27. Ed = %Perubahan Qx %Perubahan Px Ed= OX1−OX0 OXo : OP1−Opo OPO Cara ini akan menghasilkan perhitungan yang berbeda jika informasi data sama tetapi dibalik, misalkan data seperti di bawah ini: Data harga dan permintaan : Kondisi Harga Jumlah Diminta Ed A Rp 1000 20 - B Rp 800 30 -5/2(-2,5)
  • 28. 2. Point ElasƟcity Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga seakan- akan tidak terjadi perubahan. Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurve permintaan atau penawaran. Kita dapat memandang pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin sampai kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana.
  • 29. Menghitung Tingkat ElasƟsitas dengan Mempergunakan Pendekatan Persamaan Fungsi = ∆Q ∆P x P Q Dengan MengamaƟ Hubungan ElasƟsitas dengan Total Revenue (Total Penerimaan) jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat elastiistas permintaannya adalah Elastis. No Nilai ElasƟsitas Jika Harga Naik Jika Harga Turun 1 Ed > 1 TR Turun TR Naik 2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap 3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
  • 30. Arah Perubahan Harga dan Total Revenue No Harga Revenue Arah Perubahan ElasƟsitas 1 Naik Naik Sama In Elastis 2 Turun Naik Berlawanan Elastis 3 Naik Turun Berlawanan Elastis 4 Turun Turun Sama In Elastis 5 Naik Tetap - Unitary 6 Turun Tetap - unitary
  • 31. Jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis. • Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis. • Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis.
  • 32. Jika kecondongan kurva permintaannya seperti: • D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis. • D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis. • D3 sifat permintaannya disebut elastis. • D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis. • D5 sifat permintaannya disebut inelastis.
  • 33. Bentuk elastisitas yang ekstrim ada dua yaitu elastis sempurna dan inelastis sempurna. 1. Elastisitas Sempurna Bila kurve permintaan sejajar sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas = ω. Keadaan ini disebut elastis sempurna yang berarti berapapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap.
  • 34. 2. Inelastis Sempurna Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat elastisitas= 0. Keadaan ini disebut inelastis sempurna
  • 35. Elastisitas Silang Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat ba rang X dan Y, elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang Y. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain.
  • 36. Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Exy(η)= % Qy % Py Exy(η) = 𝑄𝑦2 𝑄𝑦1 𝑄𝑦1 𝑄𝑦2 : 𝑃𝑥2 𝑃𝑥1 𝑃𝑥1 𝑃𝑥2 Exy= Qy2−Qy1 Qy1+𝑄𝑦2 Px2+Px1 Px1−Px2 Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang substitusi satu sama lain dan jika hasilnya negatif maka barang tersebut merupakan barang komplementer.
  • 37. 1. ElasƟsitas Silang Barang SubsƟtusi Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan teh adalah barang substitusi.
  • 38. 2. ElasƟsitas Silang Barang Komplementer Kopi dan gula adalah barang Komplemen. Karena harga gula turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
  • 39. Hubungan Barang SubsƟtusi, Komplemen, dan ElasƟsitas Silang No. ElasƟsitas Silang Sifat Hubungan Jika Py Naik Jika Py Turun 1. Jika Exy > 0 Substitutes Qx Naik Qx Turun 2. Jika Exy = 0 Tidak ada Hubungan Qx Tetap Qx Tetap 3. Jika Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Barang X dan Y adalah substitut. Tetapi jika jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang diminta barang X turun maka barang X dan Y adalah barang Komplemen.
  • 40. 3.4. Elasisitas Penawaran Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elasatisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama: = %∆Qs %∆Px Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah.
  • 41. Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif. Dari rumus di samping dapat di urai seperti di bawah ini: Es= (𝑋2−𝑋1) (𝑋1+𝑋2) 𝑋 (𝑃1+𝑃2) (𝑃2−𝑃1) = 100 500 𝑋 2500 500 = 1 Harga X Jumlah yang Ditawarkan Rp1.000,00 200 Rp1.500,00 300
  • 42. 3.5. Elasisitas Pendapatan (income elasticity) Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut: Ei= %∆QX %∆I Ei= Q2−Q1 Q1+Q2 : I2−I1 I1+I2
  • 43. Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut: Ei= 𝜕Q 𝜕P X I Q Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu: a. Jika Ei > 1; barang yang diminta adalah barang superior. b. Jika 0 < Ei < 1; barang yang diminta adalah barang kebutuhan pokok.
  • 44. 3.5.1. Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya Kenaikan In- come Barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 45. 3.5.2. Perubahan Permintaan Barang Inferior karena Adanya Kenaikan Income Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 46. Hubungan ElasƟsitas Income dan Jenis Produk Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah barang lux. Atau jika Income konsumen meningkat 20% jumlah yang dibeli produk X bertambah lebih besar dari 20% maka produk X tersebut adalah produk luxury. No. ElasƟsitas Income Jenis Produk Jika Income Naik Jika Income Turun 1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik % lebih Besar Qx Turun % lebih besar 2. Ei > 0 Kebutuhan Pokok Qx Naik % lebih keci Qx Turun % lebih kecil 3. Ei= Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
  • 48. 6.1. 6.2. 6.3. 6.4. Pengertian Biaya Produksi Periode Waktu Pembebanan Biaya Biaya Implisit, Alterna f, dan Eksplisit Biaya Produk Jangka Pendek dan Jangka Panjang 6.5. Kurva Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal Jangka Pendek dan Panjang
  • 49. Pengertian Biaya Produksi Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi output, perusahaan tidak hanya menentukan input apa saja yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan harga dan input tersebut yang merupakan biaya produksi dan output. Produksi menunjuk pada jumlah input yang dipakai dan jumlah fisik output yang dihasilkan, sedangkan biaya produksi menunjuk pada biaya perolehan input tersebut(nilai uangnya). Biaya produksi sangat penting peranannya bagi perusahaan dalam menentukan jumlah output sehingga pemahaman tentang konsep dan definisi biaya produksi, bagaimana biaya bervariasi dengan perubahan output, dan bagaimana biaya produksi diestimasi secara empiris harus benar-benar dipahami.
  • 50. Periode Waktu Pembebanan Biaya Dalam analisis biaya terdapat jangka waktu yang dinamakan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga pemisahan dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Jika perlu kita dapat membayangkan suatu jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga tak ada sumber yang dapat diubah jumlahnya. Kemudian dengan memperpanjang jangka waktu yang dibicarakan maka perusahaan dapat mengubah jumlah salah satu sumber. Dengan memperpanjang jangka waktu maka semakin banyak sumber yang menjadi variabel sehingga akhirnya semua sumber menjadi variabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka waktu dimana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu dimana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka pendek, tetapi untuk memudahkan uraian kita akan menggunakan batasan yang lebih keras.
  • 51. Konsep Jangka Pendek Pembicaraan mengenai biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan mengenai proses produksi karena sesungguhnya biaya produksi merupakan hasil kali antara masukan yang dipakai dalam perusahaan dengan harganya masing-masing. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa fungsi biaya produksi merupakan pencerminan dari fungsi produksi. Kalau dalam teori produksi kita mengenal periode produksi jangka pendek dan jangka panjang, maka dalam teori biaya kita juga mengenal biaya jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek ialah suatu periode produksi dimana salah satu faktor produksi tetap, sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah. Kemudian yang dimaksud dengan periode jangka panjang ialah bila semua faktor produksi berubah-ubah.
  • 52. Konsep Jangka Panjang Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin- mesin, dan manajemen tertinggi. Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan produsen untuk mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan menjadi lebih besar. Di sini terlihat dengan jelas bahwa besarnya biaya produksi untuk menghasilkan sejumlah output tertentu tergantung kepada lamanya waktu yang tersedia bagi produsen untuk mengadakan penyesuaian jumlah faktor-faktor produksi yang ia gunakan. Dalam jangka panjang, semua faktor produksi dapat diubah- ubah jumlahnya sehingga dalam jangka panjang produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
  • 53. Biaya Implisit Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya. Ide dasar konsep ongkos dalam analisis ekonomi berdasar pada prinsip ongkos alternatif (thealterna vecostprinciple). Dalam keadaan full employment dan jika input- input telah dialokasikan secara efisien diantara barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain, atau dengan perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.
  • 54. Biaya Alternatif Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan (hilang) dan altenatif produksi yang menggunakan input dimana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu diatas. Prinsip ini dikenal dengan nama alternative cost principle atau opportunity cost principle. Biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan bagi pemilik merupakan kewajiban eksplisit maupun kewajiban implisit. Kewajiban ini cukup besar untuk dapat memperoleh dan menarik berbagai sumber untuk digunakan oleh perusahaan.
  • 55. Biaya Eksplisit Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan atau yang umum dibebankan pada produksi. Pada dasarnya, perkiraan ini berasal dari transaksi yang dilakukan perusahaan atas pemberian faktor-faktor produksi dalam rangka usahanya.
  • 56. Konsep Biaya Lainnya Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan. Sedangkan konsep biaya akuntansi, mengartikan biaya sebagai biaya eksplisit saja, yang merupakan jumlah pembelian faktor-faktor produksi dalam rangka perusahaan. Berbeda dengan konsep biaya akuntansi, konsep biaya ekonomi atau yang juga sering disebut opportunity cost atau alternative cost mengartikan biaya produksi sebagai produksi lainnya yang dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada produksi yang bersangkutan. Dengan demikian, biaya produksi menurut konsep ini terdiri dan biaya eksplisit dan biaya implisit.
  • 57. Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka Panjang Analisis Biaya Jangka Pendek Untuk menganalisis biaya produksi jangka pendek sebaiknya menggunakan pendekatan secara total cost, dan dibagi dalam dua unsurcost, yaitu: 1.Biaya tetap atau fixed cost (FC). 2.Biaya variabel atau variable cost (VC). Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan jumlah produksi. Biaya variable (VC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu, dan biaya ini besar kecilnya tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. TC = TFC + TVC TFC =TC TVC TVC =TC-TFC
  • 58. Ciri-ciri dari kedua golongan biaya ini:  Fixed cost secara total ialah tetap, tetapi biaya persatuan akan variabel. Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan akan bertambah kecil namun begitu tidak akan menjadi 0 (nol).  Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel persatuan dalam jangka pendek adalah konstan.
  • 59. Analisis Biaya Jangka Panjang 1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC) Biaya tetap rata-rata ini adalah total fixed cost dibagi dengan jumlah produk. AFC = TFC/Q 2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC) Biaya variabel rata-rata ialah biaya total variabel dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan: AVC = TVC/Q 3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC) Biaya rata-rata ini ialah biaya total produksi dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. AC TCQ Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC. 4. Marginal Cost (MC) Marginal cost ialah tambahan cost pada total cost karena perusahaan menambah1 unit produksi lagi. MC = TC2-TC1 Q2-Q1
  • 60. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek Perlu diperhatikan bahwa dalam suatu tingkat produksi tertentu, kita temukan adanya biaya produksi rata-rata jangka pendek yang sama besarnya dengan biaya rata-rata jangka panjang. Pada saat itu kurva biaya marjinal jangka pendek (SMC) harus berpotongan dengan kurva biaya marjinal jangka panjang. Artinya, biaya marjinal jangka panjang. Hal ini dapat kita pahami karena pada saat produksi lebih kecil dari pada X misalnya pada X akan tampak bahwa biaya rata-rata jangka pendek Iebih tinggi daripada biaya rata-rata jangka panjang seperti yang ditunjukkan oleh SC, dan LC pada saat itu berarti bahwa biaya total jangka pendek (STC) lebih tinggi daripada biaya total jangka panjang (LTC). Kalau perusahaan akan menambah produksi dari X menjadi X1 maka berarti biaya produksi total meningkat.
  • 62. Apa itu Perilaku Produsen? Perilaku produsen dapat diartikan sebagai suatu Tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku produsen juga dinamakan Tindakan atau tingkah laku produsen atau juga disebut producer’s behavior.
  • 63. misal dalam proses produksi hanya ada 2 input, yaitu labor dan capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi. Input Proses P1 Proses P2 Proses P3 Labor 2 3 1 Capital 3 2 4
  • 64. Tiga proses produksi diatas bila digambarkan bentuknya sebagai berikut:
  • 65. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”. Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel.
  • 66. Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu dimana hanya ada satu factor produksi yang bervariabel. Sedang factor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapapun output yang dihasilkan. Dalam jangka Panjang semua faktor produksi dapat berubah- ubah jumlahnya sehinga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
  • 67. Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa yang dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
  • 68. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q= F(C, L, B, S) Dimana: Q= Output C= Capital L= Labor B= Bahan Baku S= Skill
  • 69. Sebagai contoh, fungsi produksi tambak udang menunjukkan jumlah udang yang dihasilkan dari luas tambak, jumlah bibit yang ditebar, banyaknya makanan dan obat-obatan yang dipakai, dan jam kerja karyawannya. Hungan antara output dan input itu bisan dalam bentuk linier ataupun tidak linier. Bentuk fungsi linier: Q= a-bx
  • 70. Bentuk fungsi Quadratik: Q= a + b1x + b2x2 Bentuk fungsi Cubic: Q= a + b1x + b2x2 + b3x3
  • 71. Analisi Proses Produksi Jangka Pendek Proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP (marginal Product). TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja(labor).
  • 72. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns) Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing Return). Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel yaitu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah itu suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun hal ini terjadi karena adanya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing Returns).
  • 73. Hubungan antara TP, AP dan MP Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk dipahami Karena posisinya sangat menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.  Pertama hubungan antara produksi marginal atau MB dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marginal atau MP mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total atau TP mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal artinya produksi marginal (MP) sama dengan nol.
  • 74.  Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal (MP) pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marginal (MP) lebih tinggi daripada produksi rata-rata (AP) dan pada saat produksi rata-rata (AP) menurun, produksi marginal (MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata- rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marginal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP) atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi marginal (MP).
  • 75. Tahapan Dalam Fungsi Produksi  Tahap 1 mulai dari titik asal 0 sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marginal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. titik bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.  tahap 2 dari titik pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marginal (MP) sama dengan 0, dan semakin berkurang tetapi masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah.
  • 76. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah ide dalam suatu proses produksi semakin panjang lapor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari lapor semakin berkurang.  tahap 3 AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan lapor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor akibat pada tahap ini produksi total(TP) menurun terus.
  • 77. Produksi jangka panjang 1. Isoquant  isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Isoquant memperlihatkan berbagai Kombinasi yang berbeda-beda dari 2 sumber yang bisa menghasilkan jumlah produk yang sama.
  • 78.  Sifat dari kurva isoquant Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indiferen yaitu: 1. cembung ke arah titik Origin. 2. Menurun dari kiri atas kekanan bawah. 3. kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. 4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 79. Bentuk kurva Isoquant  MRTS (Marginal rate of substitution) MRTS adalah sejumlah faktor x yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor y sehingga tingkat output tidak merubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
  • 80. Bentuk isoquant lain  Bentuk isoquant yang linier Bentuk isoquant yang linear seperti dibawah ini menunjukkan adanya subtitusi input kapital dan lapor adalah sempurna. Subtitusi kapital dan laporan secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi titik dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan lapor saja atau bisa saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada minimal labor.
  • 81.  Bentuk isoquant yang input output bentuk isoquant yang berupa huruf L seperti dibawah menunjukkan tidak adanya subtitusi input kapital dan lapor. Subtitusi kapital dan lapar hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja titik Setelah itu tidak terjadi substitusi.
  • 82. Isocost ● Isocost adalah kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan jumlah anggaran tertentu. ● Gambar kurva isocost kurva isocost adalah = M/PK : M/P1=M/PK x P1/M=P1/PK Fungsi TC= P1 L+PK K  Perubahan isocost kurva isocost dapat berubah disebabkan: 1. harga faktor produksi lapor turun atau naik sedang lainnya tetap. 2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik yang lainnya tetap. 3. Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
  • 83. Equilibrium Produsen Equilibrium produsen analog dengan equilibrium konsumen untuk menjelaskannya membutuhkan dua hal pokok, yaitu garis anggaran belanja dan peta isoquant. Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapatkan keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya. Artinya apabila produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya maka Keuntungan yang diperoleh akan berkurang atau apabila penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi lebih kecil.
  • 84. Pada Gambar disamping, titik c menunjukkan produksi yang optimum di mana Pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Dengan demikian, posisi Keseimbangan produsen tercapai pada saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost. Pada saat itu dalam posisi: MRTS = Slope Iso Quant -MPl/MPk = - Pl/Pk Pl . MPk = Pk . MPl
  • 85. Jalur ekspansi atau expansion path Expansion Path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi produksi yang mempunyai uang yang akan di gunakan untuk ongkos produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas produksinya, maka agar diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus mengkombinasikankan penggunaan input-input L dan K pada titik-titik garis expansion Path.
  • 86. Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale) ● Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka: = L + C akan menghasilkan Q ● Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah: = aL + aC bQ ● Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b> a; (2) b = a; dan (3) b < a.
  • 87. Increasing return to scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di samping jika input ditingkatkan dua kali lipat output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih dari 200 unit. Pada gambar di samping diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
  • 88. Cosntant Return To Scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di bawah jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar di samping diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
  • 89. Decreasing Return to Scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di bawah jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
  • 90. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien, yaitu: 1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam prosesproduksi tenaga kerjanya semakin terampil. 2. Penggunaan teknologi. 3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama. 4. Semakin besar skala produksinya, semakin efisien. Skala ekonomi produksi ini bersumber dari beberapa faktor, antara lain specializaƟon and division of labor, sebagaimana yang dikemukakan oleh Adam Smith. Sampai pada tingkat skala tertentu, semakin besar skala perusahaan memungkinkan spesialisasi dan pengelompokan tenaga kerja yang lebih efisien dan efektif.
  • 91. Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line) Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant dimana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat output yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital. Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor produksi yang akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
  • 92. Pada gambar di bawah, kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan minimum labor dan di titik K1 minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu. Demikian juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum labor dan K2 menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3 titik L3 adalah minimal labor dan K3 adalah minimal kapital. Jika titik-titik K1, K2, dan K3 juga titik-titik L1, L2, dan L3 dihubungkan akan membentuk gambar bagai ridge-line. Daerah yang dibatasi ke dua ridge-line itu disebut “daerah relevant”. Relevan menggunakan input labor dan kapital.
  • 93. Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input di beberapa tingkatisoquant. Jadi apabila produsen masih berproduksi dl luar relevant range (daerah relevan) maka titik produksi itu terletak di daerah yang tidak relevan (irrelevant range). Garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan daerah yang tidak relevant dinamakan ridge-line. Ada dua macam ridge-line, yaitu ridge- line atas dan ridge-line bawah.
  • 94. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinaƟons.
  • 95. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
  • 96. Arti Monopoli Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian. Prinsip-prinsip monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber. Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri-industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni. Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli. Kita terlebih dahulu akan mempelajari konsep dasar analisis monopoli.
  • 97. Ciri-Ciri Pasar Monopoli 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
  • 98. 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subƟtute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki industri tersebut.
  • 99. 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price seƩer. 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik dengan masyarakat.
  • 100. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: 1. Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang- undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 101. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain: 1. Penguasaan Bahan Mentah Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina. 2. Hak Paten Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft- Windows. 3. Terbatasnya Pasar Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang hidup” untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke d a l a m pasar tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual. 4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
  • 102. Penentuan Besarnya Harga dan Output Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut: = R - B Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol. dh = d R - d B = 0 d Q dd d Q MR = MC
  • 103. Posisi Keseimbangan Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya per unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal Sang Monopolis dalam hubungannya dengan harga.
  • 104. Hubungan P, TR, dan MR
  • 105. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis 1. Monopolis yang Mendapat Keuntungan Keuntungan maksimum yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat dari gambar di bawah ini, laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC = MR. Laba maksimal dicapai bila monopolis menjual produksinya dengan tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak OQ. Jika monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang diperolehnya tidak maksimal atau belum maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang dijual tidak menuruti kaidah MR= MC
  • 106. Monopolis yang mendapatkan laba normal (impas) 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1
  • 107. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai monopolis yaitu: a. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya. b. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain tidak bisa meniru. c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan akala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahain lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua- duanya akan menderita rugi.
  • 108. Kerugian Adanya Monopoli 1. Output yang Lebih Kecil Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa biaya produksi rata-rata minimum sama saja. Sebenarnya kita memperkirakan kurva biaya Sang Monopolis seperti ini akan lebih tinggi daripada dalam persaingan murni. 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya. Artinya, konsumen membayar lebih banyak untuk produk tersebut dari yang diperlukan untuk menarik berbagai sumber yang diperlukan untuk tetap dalam industri tersebut.
  • 109. 3. Efisiensi Ekonomi Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik- baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni, dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output optimum. 4. Promosi Penjualan Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang Monopolis. Sang Monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan. Juga jika monopolis dapat meyakinkan masyarakat bahwa pemakaian produknya sangat diperlukan atau tak dapat tidak harus disediakan dalam setiap rumah tangga, maka elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi.
  • 110. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah 1. Pengaturan Harga Penentuan harga maksimum ini menguntungkan konsumen dengan harga per unit yang lebih murah dan jumlah barang yang lebih banyak. Hal ini dapat menghalangi Sang Monopolis mengambil semua keuntungan dari kedudukan monopoli dan juga memaksa Sang Monopolis untuk memperluas output sampai titik di mana biaya marginalnya sama dengan harga produknya.
  • 111. 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing Cost Disebut kasus decreasing cost karena kita menghadapi kasus di mana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva di mana AC menurun (decreasing cost).
  • 112. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari bisnis dengan otot industri, kekuatan harga monopoli di pasar. Kasus ekonomi dan sosialstandar terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah kondisi di mana bisnis harus beroperasi terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata.
  • 113. Potensi Manfaat dari Monopoli Konsentrasi Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu sinyal tidak adanya persaingan. Kadang-kadang hal tersebut dapat mencerminkan keberhasilan perusahaan terkemuka dalam menyediakan produk berkualitas lebih baik dan lebih efisien daripada saingan mereka yang lebih kecil. Hal ini penting dalam esai dan pertanyaan data ketika Anda menganalisis pasar tidak sempurna kompetitif di mana rasio konsentrasi tinggi menyebutkan beberapa keuntungan potensial dari pemasok memiliki kekuatan monopoli. Salah satu kesulitan dalam menilai konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau oligopoli terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar. Dalam hampir setiap industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang berbeda, dan dampak dari globalisasi membuat sulit untuk mengukur tingkat kekuatan monopoli sejati yang mungkin ada dalam suatu industri pada setiap saat dalam waktu. Semakin pasar di mana monopoli tampak ada sebenarnya menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional yang terus berkembang.
  • 114. Sifat Dasar Diskriminasi Harga Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga: a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok- kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda- beda. c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli.
  • 115. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat pasar seperti itu. Pertama, dia harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali di pasar dengan harga yang lebih mahal. Hal ini akan menghapuskan perbedaan harga yang ingin dipertahankan Sang Monopolis. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut. Jika mempunyai elastisitas yang sama maka penetapan diskriminasi harga tidak akan berhasil. Elastisitas permintaan bisa dilihat dari kecondongan dari kurva demand-nya. Semakin condong semakin elastis. Kedua pasar atau lebih bila dilihat kurva demand-nya harus mempunyai kecondongan yang berbeda.
  • 116. Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik Tujuan kebijakan diskrimasi harga ini penjual menginginkan laba maksimum untuk kedua pasar. Agar labanya maksimum penjual harus menetapkan harga dengan MC = MR. Sebanyak OQ1 dijual pada pasar A dan output sebanyak OQ2 dijual pada pasar B. Agar keuntungan penjual maksimal, ia menetapkan harga dengan kaidah MR = MC. Dengan kaidah MR = MC di pasar A harga jual produknya sebesar OPa dan di pasar B harga jual produknya sebesar OPb. Untuk menetapkan harga di masing- masing pasar potongkan kurva MC = kurva MR. Titik potong MR = MC di gambar atas berada di K untuk pasar A dan di titik M untuk pasar B. P
  • 118. PASAR OLIGOPOLI yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
  • 120. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. Karakter pasar oligopoli yaitu: 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi. 2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
  • 121. DEMAND OLIGOPOLI Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
  • 122. Model Oligopoli ● Model Cournot : Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
  • 123. Model Cournot ditinjau dari kurva reaksi (reacƟon curved) seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat digambar dengan mudah. Jika perusahaan pertama memproduksi setengah maka perusahaan kedua akan memproduksi seperempat. Jika perusahaan pertama memproduksi 1, maka perusahaan kedua akan memproduksi 0. Jika perusahaan pertama memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan memaksimumkan laba dengan memproduksi setengah.
  • 124. Penurunan Kurva Reaksi secara MatemaƟs Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah: Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q 1 + Q2 Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu sama. Apabila keadaan duopolis tidak sama besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran/skala usaha yang lebih besar akan memiliki 11R yang lebih kecil. Di mana: Q = Jumlah output total Q1 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama Q2 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua a = konstanta b = slope/kemiringan garis permintaan
  • 125. Kelemahan dari Model Cournot ● Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis. ● Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masingmasing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna. ● Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan. ● Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
  • 126. ● Model Bertrand : model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masingmasing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan. Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot, yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar.
  • 127. Namun, model betrand ini tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot, yaitu :  Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis.  Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar.  Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar pasar.
  • 128. ● Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya. Chamberlin berpendapat bahwa apabila masing-masing perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan mereka, maka pasar akan mencapai keseimbangan Cournot jika masing- masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan tingkat output-nya, atau perusahaan akan mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing-masing perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing akan tetap mempertahankan tingkat harga jualnya.
  • 129. ● Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) : Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu :  Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri. Demikian juga, perusahaan pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga semua perusahaan dalam industri dianggap telah dewasa dan berpengalaman.
  • 130.  Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.  Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
  • 131. Penentuan Harga dan Output Dalam Pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga/output jika perusahaan A mengetahui secara pasti bagaimana reaksi perusahaan saingannya terhadap perubahan-perubahan harga. Reaksi-reaksi tersebut hanya akan memengaruhi hubungan harga/ permintaan dan sebuah kurva permintaan yang baru bisa dibentuk untuk memasukkan interaksiinteraksi di antara perusahaan-perusahaan.
  • 132. Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam oligopoli: a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka permintaan akan bertambah ke B1. Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun. Pelanggan lain membatalkan pembeliannya. b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 dan P2 perubahan permintaan akan ke titik B dan C. c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan menjadi D1ED2.
  • 134. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI Model kurva permintaan kikned demand ini dikembangkan oleh Sweezy tahun 1939. Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demand D1 untuk penjual satu dan D2 untuk penjual lainnya. Harga yang membuat nyaman penjual satu dan penjual dua adalah sebesar OP2. Pada harga sebesar OP2 jumlah yang diminta pada penjual satu (D1) dan penjual dua (D2) adalah sama.
  • 135. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk: 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
  • 136. ada beberapa kebijaksanaan umum yang mungkin bisa diambil untuk mengurangi efek-efek negatif tersebut : 1. Pemerintah harus bisa menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar oligopoli tersebut ditekan sampai sekecil-kedilnya. 2. Diadakannya Undang-Undang Persaingan (di Amerika Serikat: AnƟtrust Law) yang melarang adanya kerja sama di antara para pengusaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka). 3. Kemungkinan kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang oligopolistis tersebut, antara lain dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan-perusahaan yang telah ada.
  • 137. Struktur pasar oligopoli memungkinkan diadakannya kerja sama secara diam-diam atau secara terang-terangan. Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerja sama, yaitu: 1. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis. 2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama. 3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.