4. Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dalam uang
tertentu. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu
pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta
pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Dalam
dunia yang menganut perekonomian yang bebas, harga merupakan
faktor penting dalam perekonomian. Dalam bahasa teori ekonomi,
harga terbentuk karna adanya interaksi antara permintaan dan
penawaran
5. Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut.
Dalam teori ekonomi yang dimaksud dengan
"permintaan" ialah keinginan konsumen untuk memiliki
dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini
didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar
barang dan jasa tersebut. Bila permintaan ini dirumuskan
dalam fungsi, yang disebut fungsi permintaan sebagai
berikut :
Dx = f(Px; Py.......P P2 I S)
6. Istilah penawaran ini dalam teon ekonomi mempunyai
arti berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada
berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Cara kerja
kurva penawaran yaitu jika terjadi perubahan faktor yang
memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan berakibat
bertambahnya penawaran, maka kurva penawaran akan
bergeser ke kanan, sebaliknya jika berakibat
berkurangnya penawaran maka kurva penawaran akan
bergeser ke kiri
7. Jika permintaan melebihi barang yang ditawarkan akan terjadi
peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran melebihi jumlah
yang diminta harga. Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan
harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual
mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli
sejumlah barang tersebut.
8. Kebijakan Ceiling Price adalah kebijakan yang ditetapkan dengan tujuan
melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar.
Kebijakan Floor Price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah di
atas harga pasar.
Cobweb Teori adalah harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah
secara siklis dalam jangka panjang.
Surplus Produsen dan Konsumen adalah ukuran keuntungan yang
diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi.
1.
2.
3.
4.
10. Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
Cara Mengukur Tingkat Elastisitas
Arc Elastisity (Elastisitas Busur)
Point Elasticity
Sifat elastisitas ada 5 macam yaitu Perfect Elastic, Elastis,Unitary Elastic,
Inelastis, dan Perfect Inelastic.
1.
2.
11. Elastisitas silang barang substitusi
Elastisitas silang barang komplementer
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang
berhubungan satu sama lain. Untuk menghitung tingkat Cross elastisity ini
dengan membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli
dengan prosentase harga Y. Elastisitas ada 2 jenis yaitu :
1.
2.
12. Melihat besarnya koefisien elastisnya
Ed > 1 : Elastis
Ed < 1 : In Elastis
Ed = 1 : Unitary
Ed = 0 : In Elastis Sempurna
Ed = ∞: Elastis Sempurna
Melihat kecondongan kurva permintaan
Menentukan penawaran, hampir sama dengan permintaan, yaitu dengan cara :
1.
2.
3.
4.
5.
13. Perubahan permintaan barang Lux karena kenaikan Income.
Perubahan permintaan barang Inferior karena kenaikan Income.
Elatisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan
dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan.
Ada 2 kemungkinan dalam elastisitas pendapatan yaitu :
a. Jika Ei > 1 ; barang yang diminta adalah barang superior.
b. Jika 0 < Ei < 1 ; barang yang diminta adalah barang kebutuhan pokok.
Elastisitas pendapatan juga memiliki 2 jenis
1.
2.
15. Teori cardinal metode penjelasannya menggunakan pendekatan marginal
utility dan total utility. Sedangkan teori ordinal penjelasannya
menggunakan pendekatan indifference curve ( kurva indiferen).
Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Yaitu pendekatan teori daya
guna kardinal ( cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna ordinal
(ordinal utility).
16. Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya
guna bagi seorang konsumen. Dalam teori ini, Utility seseorang mengonsumsi
barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa
diungkapkan dengan lebih senang atau lebih suka.
Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh dapat dinyatakan secara
kuantitatif dan dapat diukur secara pasti.
Dalam teori nilai guna dikenal sebagai hukum diminishing marginal utility.
Yang mana berarti pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan
satu unit komoditas yang dikonsumsi.
Dan pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen
bisa diukur. Dalam pendekatan ini juga dibedakan antara guna total dan guna
batas atau marginal utility
17. A. Guna batas ( marginal utility)
Ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki
oleh orang tersebut. Menurut hukum gossen semakin banyak jumlah barang
yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari
barang yang terakhir semakin kecil.
Kepuasan maksimum yang diberikan oleh sejumlah barang akan maksimum
bila barang terakhir yang dimiliki tidak memberi tambahan kepuasan kembali
18. B. Guna total ( total utility )
ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah
barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi
semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini akan
mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi
dan total gunanya akan menurun walaupun konsumen terus menambah
19. Utility bisa diukur dengan uang.
Berlakunya hukum gossen ( law of diminishing marginal utility) yaitu
bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsik, maka tambahan
kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satu tambahan yang
dikonsumsi akan menurun.
Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimal.
Terdapat tiga asumsi dalam teori cardinal yaitu
1.
2.
3.
20. Adalah asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat
kepuasan konsumen mengonsumsi barang atau jasa dapat dihitung secara
numerik. Disini yang dimaksud dengan kepuasan mengonsumsi barang atau
jasa dapat diukur secara numerik. Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna
total dan nilai guna marginal.
21. Ialah pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit
barang yang dikonsumsi. Dengan demikian makin banyak barang yang
dikonsumsikan makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh. Akan
tetapi laju pertambahan daya guna yang diperoleh karena mengonsumsikan
satu kesatuan barang makin lama makin rendah.
22. Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna
maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada
hakikatnya adalah homo economicus. Perbedaannya adalah antara kepuasan
total ( total utility) dan kepuasan marjinal. Semakin banyak barang x yang
dikonsumsi, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari barang x.
23. Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan
yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat
pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tepat. Semakin kaya seseorang,
makin besar kesediaannya untuk memperoleh suatu satuan daya guna yang
sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa uang harus mempunyai nilai subjektif.
24. Guna batas adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu
unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal digunakan hitungan
ini :
TU2 ( Sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada tambahan) = Mux
atau
(TUx+1) – (TUx) = Mux
25. Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal itu disebabkan oleh Adanya efek
subtitusi yaitu dengan naiknya harga salah satu barang, konsumen akan
mengalihkan barang yag dibeli kepada barang pengganti.
26. Asumsi yang keliru (doubtful). Dimana pendekatan ini beranggapan bahwa
kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara umerik.
Sesungguhnya, ukuran utility yang digunakan tidak bersifat objektif, tetapi
ukuran kepuasa itu bersifat subjektif.
Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak
realistik karena jika income seseorang meningkat, maka marginal utility
dari uang akan berubah.
Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat
psikologis saja
Ada tiga kelemahan dalam pendekatan cardinal yaitu
1.
2.
3.
27. Rationality. Setiap konsumen diasumsikan bertindak rasional.
Utility is Ordinal. Kepuasan itu tidak dapat diukur, namun hanya bisa
dibandingkan (sifatnya bertingkat).
Transitivity and Consistency of Choice. Konsumen senantiasa konsisten
dalam membuat pilihan antara berbagai kombinasi barang.
28. 1) Memiliki Slope (Kemiringan) yang Negatif
untuk mempertahankan kepuasan yang sama, maka penambahan di satu barang
harus diimbangi dengan pengurangan barang lainnya.
2) Cembung ke Arah Ordinat merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh
mana konsumen bersedia menukarkan barang yang satu dengan barang lainnya
dalam kurva IC yang sama.
29. 1) Berubahnya salah satu dari harga barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference
curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis anggaran
(budget line) dan indifference curve akan bergeser ke kanan. Hal ini disebabkan
jika harga naik jumlah barang X yang dapat dibeli berkurang dan jika harga
turun jumlah barang X yang dapat dibeli bertambah. Bila titik singgung antara
garis anggaran (budget line) dengan indifference curve yang baru dan yang
lama dihubungkan maka garis penghubung itu disebut price cunsumtion curve
(PCC).
30. 2) Berubahnya Pendapatan Konsumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang dikehendaki/dibeli
konsumen adalah E1.Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan
preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak
pada titik E1 tetapi berubah pada titik E2. Fenomena ini digambarkan garis
anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeser kiri dan sejajar.
Bila titik singgung antara kurva anggaran (budget line) dan indefference yang
lama dan yang baru dihubungkan, maka garis yang menghubungkan kedua titik
itu disebut Income Counsumption Curve (ICC).
31. 3) Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior Perubahan Harga pada
Barang Normal
Dampak perubahan harga ini menyebabkan kurva BL (budget line/garis
angaran) berubah dari BL1 ke BL2. Konsumen akan membeli barang dengan
jumlah yang lebih banyak jika harga barang itu turun (lebih murah). Perubahan
ini yang disebut dengan efek substitusi (substitution effect).
32. Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah jumlah
yang diminta.Atas dasar perubahan yang terjadi dapat ditarik kesimpulan
hubungan antara jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A, B, dan
C) karena perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah kurva
permintaan.Jadi kurva permintaanadalah keseimbangan konsumen (keinginan
optimal konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu).
33. Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan
antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta (Ernest Engel adalah
orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan
terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam Kurva Engel, sebagai sumbu
vertikal adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas)Jadi
Kurva Engel atau elastisitas permintaan pendapatan menunjukkan karakteristik
suatu barang terhadap perubahan pendapatan masyarakat, yang dapat
diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, giffen.
34. Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah
nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol
Bentuk yang demikian ini menggambarkan berlakunya hukum diminishing
marginal utility.
35. a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah
mudah.
b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan
harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-
faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan
barang X.
c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past
behavior of stock.
37. Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam keputusan yang
penting, yaitu (1) berapa output yang harus diproduksi dan (2) bagaimana kombinasi faktor
produksi yang hendak dipergunakan.
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk
mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa
input yang dimilikinya.
38. Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka
pendek" dan "jangka panjang". Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri
satu dengan industri lainnya.Dalam kurun waktu satu bulan produsen tersebut
akan merasa lebih untung apabila menyewa tambahan peralatan produksinya,
dan dalam kurun waktu satu tahun akan lebih menguntungkan lagi apabila
produsen tersebut membayar sendiri tambahan peralatan produksi yang baru
lagi.
39. Kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan manusia.
Oleh karena itu, hendaknya manusia dapat berpikir rasional dalam menentukan
kebutuhan sehingga keseimbangan antara kebutuhan dan alat pemuasnya mendekati
keseimbangan. Pemikiran yang rasional di sini artinya menentukan target
kebutuhan yang harus dipenuhi, disesuaikan dengan kemampuan, lingkungan, dan
waktu yang tersedia atau mungkin tersedia. Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama
ahli ekonomi yang termasuk aliran klasik, membicarakan tentang kebutuhan dan
pemuasannya.
40. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak
dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang
bervariabel. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya
sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor faktor
produksi yang paling efisien.
41. Produki adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam ekonomi dalam
fungsi produksi. Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang
produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik
antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan)
tanpa memperhitungkan harga.
42. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang
produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi, barang
produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan
variabel bebas. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai
berikut :
Q = F(C,L,B,S)
Di mana:
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
43.
44. Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori
ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product),
dan MP (marginal product). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan
oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh
seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah
satu tenaga kerja (labor)
45. Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan
Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).
Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan
dengan peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai
titik maksimal padi titik belok dari kurva produksi total
(TP), yaitu pada saat peningkatan produksi total menjadi
mulai semakin menurun, dan menurun terus sampai sama
dengan nol pada saat produksi total mencapai titik
maksimum.
46. Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpal suatu
kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu
secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan
tambahan yang semakin kecil dan setelah suatu jumlah tertentu mencapai
maksimum kemudian menurun.
47. Tahap 1 : Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata
(AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata
(AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan
terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah
Tahap 2 : Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal
sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat
produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi
MP masih positif.
Tahap 3 : AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif
karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi
ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP)
menurun terus.
49. Cembung ke arah titik origin.
Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan
jumlah produksi yanglebih banyak atau dengan kata lain
semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan
semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atausaling bersinggungan.
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva
indifference, yaitu:
1.
2.
3.
4.
50. MRTS adalahsejumlahfaktor X yang harusdikompensasiolehtambahanfaktor Y
sehinggatingkat output tidakberubah.
Jadi, tingkat MRTS ituadalahkemiringanisoquant padatitikkhusus. besarnyaslope
MRTS di titik C adalah :
MRTS di C = -AK/AL
51. Bentuk Isoquant yang Linier
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas
menunjukkan adanya substitusi input kapital
dan labor adalah sempurna.
52. Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti
di atas menunjukkan tidak adanya substitusi
input kapital dan labor. Substitusi kapital dan
labor hanya terjadi pada kebutuhan minimum
saja.
53. Pengertian Isocost Iso-biaya (Isocost) adalah:
"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi
barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah
anggaran tertentu.
"Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli
oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan dan
pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu."
54. Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital
adalah Pk, harga labor adalah Pl dan besarnya dana yang
tersedia adalah M. Kalau semua dana yang ada dibelikan
kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk
unit.
55. Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan:
- Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya tetap.
- Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap.
- Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah.
56. a. Kurva Isocost berubah jika harga faktor produksi labor turun atau naik
sedang lainnya tetap
Jika harga labor bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke kanan dari
KL2 menjadi KL3. Dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva isocost
bergesar ke kiri dari KL2 menjadi KL3
57. b. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik
sedang Lainnya Tetap
Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergesar ke atas dari
K2L menjadi K3L. Dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost
bergesar ke bawah dari K2L menjadi K3L.
58. c. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau
Bertambah
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergesar ke atas dari
K2L2 menjadi K3L3. Jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost
bergesar ke bawah dari K2L2 menjadi K1L1.
59. Ekuilibrium produsen analog dengan ekuilibrium konsumen. Untuk
menjelaskannya membutuhkan dua alat pokok, yaitu garis anggaran belanja
(isocost) dan peta isoquant. Artinya, apabila produsen mengurangi atau
menambah tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan
berkurang, atau apabila penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi
maka keuntungan akan menjadi lebih kecil.
60. Dengan demikian, posisi keseimbangan produsen dicapai
pada saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva
isocost.Pada saat itu dalam posisi :
MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPK = - Pl/Pk
Pl. MPk Pk. MPI
Persamaan di atas masing-masing ruas kiri dan kanan
dibagi PI.PC maka hasil :
61. Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik titik least
cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik
yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu.
Kedudukan perusahaan yang baru adalah pada titik persinggungan yang baru, misalnya
pada titik E2. Peningkatan anggaran perusahaan lebih lanjut akan menggeser kurva
isocost-nya ke kanan dan akan tercapai titik persinggungan yang baru, misalnya pada
titik E3.
Apabila titik-titik keseimbangan itu (E1, E2, dan E3) dihubungkan satu sama lain, maka kita
akan mendapatkan apa yang disebut dengan garis jalur ekspansi perusahaan (expansion
path). Perlu dimengerti bahwa jalur ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi untuk jangka
panjang karena perusahaan mengubah-ubah jumlah semua masukan atau faktor produksi,
yaitu faktor produksi L dan faktor produksi K.
62. Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital
dan Q adalah output maka:
=L+C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah:
= aL+aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan
(1) b > a; disebut dengan increasing return to scale
(2) b = a; disebut dengan cosntant return to scale
(3) b < a; disebut dengan decreasing return to scale
63. Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2
kali lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat
output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat
lebih dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan
isoquant yang titik-titik.
64. Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat
output meningkat menjadi 200 unit. Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
65. Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali
lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat
output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang
dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant
yang titik-titik.
66. 1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam
proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2. Penggunaan teknologi.
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4. Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
67. Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di
mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling
berpotongan. Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan
tingkat output yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output
ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital.
Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di bawah kita dapat
membaca sejumlah kombinasi faktor produksi yang menghasilkan suatu
tingkat output tertentu.
68. Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap
akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang
menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara
isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi
perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat
output tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
70. • Pengertian pasar dalam teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli
dan penjual yang mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan
kata lain terjadinya jual beli suatu barang.
• Persaingan adalah jika sesama produsen bersaing agar konsumen membeli
produknya, dan sesama konsumen bersaing mendapatkan barang yang
dibutuhkan.
73. • Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar
yang terdapat banyak penjual dan pembeli.
• Berapapun jumlah barang yang diperjualbelikan
dipasar, harga akan tetap
74. • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah.
• Informasi terhadap pasar sempurna.
75.
76. • PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA YANG MEMPEROLEH LABA.
• Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin
laba maksimal adalah sebesar
• P = OP1 dan Q = OQ1
77. • HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI YANG
MENJAMIN RUGI MINIMAL ADALAH SEBESAR
• P = OP2 dan Q = OQ1
78. • HARGA DAN JUMLAH YANG DIPRODUKSI,
YANG MENJAMIN LABA NORMAL ADALAH
SEBESAR
• P = OP1 dan Q = OQ1
dengan AC yang paling rendah
79. A. KONDISI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
DALAM PERIODE JANGKA PENDEK
• Jangka pendek adalah jangka waktu yang pendeknya apabila
terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak
mampu menaikkan produksinya, serta tidak cukup waktu bagi
perusahaannya untuk menambah perusahaan baru.
80. A. MENDAPAT LABA SUPER NORMAL
B. MENDAPAT LABA NORMAL
C. MENDERITA KERUGIAN
81.
82. A. Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup
lama sehingga produsen masih ada kesempatan untuk
memperbanyak produksinya dan masih dapat
mendirikan perusahaan – perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan
permintaan barang.
83.
84. A. KEBURUKANNYA
Tidak ada inovasi membatasi pilihan konsumen, produk yang
homogen berakibat membatasi pilihan konsumen dan
konsumen tidak bisa memilih karena masing – masing
konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar.
85. Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak, persaingan perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat ketat, dan persaingan yang ketat
dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya
menjadi efisien dan konsumen dapat memperoleh barang
dengan harga yang kompetitif.
B. KEBAIKANNYA
87. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak
penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga
dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product
differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya
sama sehingga menjadi berbeda.
88. Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli.
Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang
tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva
permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
meskipun mendekati horizontal. Kedua, terdapat juga
unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak
sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai
pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
89. Perbedaan produk menyebabkan sebagian konsumen
lebih menyukai produk penjual tertentu dibandingkan
dengan produk penjual lain. Akibatnya kurva permintaan
yang dihadapi oleh seorang penjual agak miring sedikit
ke bawah dan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat
mengendalikan harga produknya. Biasanya, kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sangat elastis
dalam batas harga tertentu karena berbagai barang
substitusi tersedia bagi produknya.
90. Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang
lain, maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima
keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima
keuntungan normal saja. Pada pasar persaingan monopoli barang
heterogen sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan
harga yang sama.
91. Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan
masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri, yaitu
terbuka dan satunya tertutup. Apabila dalam jangka panjang
perusahaan-perusahaan dalam persaingan ini mengalami
keuntungan lebih, maka akan mendorong masuknya perusahaan-
perusahaan lain.
92. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik
berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan
sempurna. Bila pada persaingan sempurn bentuk kurva
demand-nya horizontal atau elastis sempurna, kurva
demand da monopoli bersifat inelastis. demand
perusahaan yang monopolistik berbent elastis.
Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari
monopoli dan persaing sempurna.
93. Mendapat laba supernormal.
Mendapat laba normal.
Menderita kerugian.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu:
94. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Permintaan yang Besar
1.
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis
sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka
output akan mengalami banyak pengurangan.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh
persaingan monopolis sangat elastis.
95. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Artinya,perusahaan tidak akan dirangsang untuk
membangun skala optimum perusahaan atau untuk
menjalankan skala perusahaan yang telah
dibangunnya pada tingkat output optimum
Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak
lagi ada laba yang diperoleh Kerugian diderita bila
kurva biaya rata-rata jangka panjang terletak di
atas kurva permintaan untuk semua output.
96. 3. Promosi Penjualan
Dalam oligopoli usaha penjual yang satu untuk memperluas pasarnya
akan mendorong pihak lain untuk melakukan usaha yang sama untuk
mempertahankan bagian pasarnya Persaingan yang seperti itu tidak
ada dalam persaingan monopoli Iklan yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan tidak menimbulkan tindakan balasan dan yang lain.
97. 4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu
yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar
persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya,
atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan.
Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam
produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan
konsumen, dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih
sulit.
99. Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik
adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit
penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong
produsen lain untuk bereaksi Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
memengaruhi harga pasar.
100.
101. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga
dan jumlah produksi
Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
Berdasarkan kriteria CR4, struktur pasar sektor industri di Indonesia
menurut Dumairy (dalam Perekonomian Indonesia) pada tahun 1997
umumnya industri di Indonesia adalah oligopoli.
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen
(dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua
perusahaan disebut duopoli.
Karakter pasar oligopoli yaitu :
1.
2.
102. Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa
bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa
bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh
karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh
antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan
harga/output dari oligopoli Perhatikan duopoli, sebuah bentuk khusus
oligopoli, di mana ada dua perusahaan yang menghasilkan suatu
produk tertentu.
103. Model Cournot
Model Bertrand
Model Chamberlin
Model Kurva permintaan patah.
Model Stackelberg
Ada beberapa model pasar oligolopoli, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
104. Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali
diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang
yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna
serta struktur ongkos produksi per unit sama.
105. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman
dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing- masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output
secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun
dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna
Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan
Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
Ada beberapa kelemahan dari model Cournot, yaitu :
106. Model ini dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand
yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar
duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh
perusahaan.
107. Anggapan dalam model bertrand mengakui perilaku produsen yang
tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi
pesaingnya tidaklah realistis.
Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya
tetapi tidak untuk pasar.
Harga keseimbangannya yang terbentuk di pasar mengarah pada
tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak
dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk atau keluar
pasar.
1.
2.
3.
108. Model ini menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila
pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan
bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk
memaksimumkan keuntungannya.
Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas
terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat output
atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan , akan
memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil
kebijakan untuk melawan tindakan tersebut.
109. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau
tanpa deferensiasi produk.
Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan
perusahaan lainnya dalam industri akan menandingi penurunan
harga tersebut.
Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan
perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. ada
tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan
yang patah yaitu :
110. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von
Stackelberg tahun 1952 yang merupakan pengembangan dari model
cournot. Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan
dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadileader sehingga
perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya
perusahaan yang digambarkan oleh model cournot.
111. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang
berbeda.
Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
Promosi masih diperlakukan.
113. Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam jangka panjang.
Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal.
Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun
buruh.
Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang
dapat merugikan masyarakat makro.
114. Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi
tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak secara
monopolis.
Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya
produsen baru dalam industri
116. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di
dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga
tidak ada perusaahaan pesaing. Keadaan
seperti ini adalah kasus Monopoli murni atau
Pure Monopoly. Produk yang dijual di pasar
tersebut tidak memiliki barang substitusinya.
Perubahan harga dan output produk lain yang
dijual dalam perekonomian tak memengaruhi
sang monopoli. Sebaliknya, perubahan harga
produk dan output sang monopolis juga tak
memengaruhi produser lain dalam
perekonomian.
Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan
sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur pasar
Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai
penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyal
substitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut
sekaligus sebagai industrinya juga.
117. 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan
Kalau pembeli menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut.
2 Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip (close subtitute) yang dapat menggantikan barang
tersebut.
3. Tidak ada kemungkinan untuk memasuki industri
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya
halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam
industri Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-
perusahaan lain memasuki industri tersebut.
118. 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual
dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu,
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price
setter.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu satunya perusahaan
dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan
menggunakan iklan Pembeli yang memerlukan barang yng
diproduksinya terpaksa membeli darinya.
119. Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar
(perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang
unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan.
120. 1. Penguasaan Bahan Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa
menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan
X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina.
2. Hak Paten
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau
cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft-Windows.
3. Terbatasnya Pasar
Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar
yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar.
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah
Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur
tertentu.
121. Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR
dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula
tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
Keputusan ini dilukiskan dalam gambar di bawah ini. Di situ
perusahaan tersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada
tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual output-nya tersebut
pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (PC) kali Q,
ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba
maksimum.
Gambar di atas menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam
menentukan tingkat output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada
tingkat output Q, yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal.
Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output
Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba
bagi monopoli adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh monopoli
ditunjukkan oleh daerah CPP'C' Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi
dengan TC (OCC'Q).
122. Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang
dihadapinya adalah juga kurva permintaan pasar Kurva
permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah yang berarti bahwa produsen tersebut bisa
memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit
atau lebih banyak barang produksinya.
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni
pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan
dalam persaingan mumi bila tujuan perusahaan adalah
mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC.
123. Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva
permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya.
Sang monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek.
Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal
yang besar (set up cost), dan (2) demand- nya belum berkembang
karena belum dikenal Monopoli mengalami kerugian hanya dalam
jangka pendek. Dalam jangka panjang monopoli secara pasti
mengalami keuntungan.
124. 1.
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam
mencapai posisi ekuilibrium, yaitu posisi
keuntungan maksimum akan dicapai pada saat
MR = MC Kurva D dan MR apabila digabungkan
dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh
"ekuilibrium perusahaan" yang sekaligus
sama dengan "equal pasar". Equal pasar yang
menjamin diperolehnya keuntungan
maksimum pada saat MR MC, yaitu pada
produksi sebesar Q Keuntungan maksimum
yang merupakan tujuan pokok dari seorang
produsen dapat dilihat dari gambar diatas.
125. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas,
maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi
karena adanya kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC jangka pendek naik
menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR =
OP1KQ dan TC = OQKP1.
126. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya TC lebih besar
daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata
yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada
harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR =OP1LQ dan TC = OP2KQ.
a. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya.
b. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain
tidak bisa meniru.
c.Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan akala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahain lain akan menekan
harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada
dan kedua-duanya akan menderita rugi.
127. Dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa kerugian
masyarakat dan adanya monopoli bulan hanya timbul karena
perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas
keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain.
Alan tetapi, monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan
sempurna, yaitu bila kita lihat dan segi-segi lain, misalnya :
1. Output yang Lebih Kecil.
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar
3. Efisiensi Ekonomi
4. Promosi Penjualan.
128. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurang
dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah:
1. Menetapkn Undang-Undang antimonopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan
tujuan membatasi kekuasaan monopoll. Dengan adanya perusahaan tandingan
harga dan output dapat dikendalikan 4.Mengimpor barang sejenis yang
diproduksi monopolis.
129. Pengaturan Harga
1.
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara, seperti perusahaan gas dan listrik. Persoalan
ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang
Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan
permintaan konsumen.
Penentuan harga maksimum ini menguntungkan konsumen dengan harga per
unit yang lebih murah dan jumlah barang yang lebih banyak. Hal ini dapat
menghalang Sang Monopolis mengambil semua keuntungan dari kedudukan
monopoll dan juga memaksa Song Monopolls untuk memperluas output
sampai titik di mana biaya marginalnya sama dengan harga produknya,
Blasanya produsen monopolis tidak melihat berapa kebutuhan akan barang
tersebut yang dibutuhkan masyarakat.
130. Disebut kasus decreasing cost karena kita
menghadapi kasus di mana luas pasar terbatas
sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada
di pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi
pada bagian kurva di mana AC menurun
(decreasing cost).
131. Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri di
mana LRAC jatuh di atas berbagai tingkat output
seperti mungkin hanya ada ruang untuk satu pemasok
untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala
ekonomi internal, mencapai skala efisien minimum,
dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
Monopoli alam melalui eksploitasi ekonomi skala dapat dalam teori apa pun melemahkan saingan
aktual atau potensial murni atas dasar biaya. Jika monopoli kehilangan pangsa pasar (misalnya oleh
otoritas persaingan bertindak untuk membagi sebuah monopoli yang sudah ada) ada risiko bahwa
skala kecil pemasok akan berproduksi pada biaya total yang lebih tinggi rata-rata yang akan
mewakili pemborosan sumber daya yang langka. Memaksa perusahaan seperti untuk harga biaya
marjinal juga akan menimbulkan kerugian tak terelakkan dan mengancam kelangsungan hidup
keuangan jangka panjang pemasok.
132. Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap
dasarnya (lumpsum) dan dapat bersifat khusus (spesific). Pajak
yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat
jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang khusus
sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan oleh
monopolis tersebut.
133. A. Pajak Lumpsum
Pajak yang lumpsurn ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang
dihasilkan perusahaan. Dengan demikian, berapa pun jumlah barang
yang dihasilkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan
tetap sama.
Pajak dengan jumlah tertentu harus ditanggung sendirian oleh Sang
Monopolis. Dia tak dapat menggeser pajaknya pada konsumen
dengan harga yang lebih tinggi dan output yang lebih kecil. Usaha
seperti itu akan semakin mengurangi labanya. Contoh pajak ini
misalkan adalah pajak perusahaan. Jumlah pajak tak tergantung
pada output sehingga pajak tersebut merupakan biaya terbagi Sang
Monopolis.
134. B. Pajak Khusus (Specific)
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang
dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus ini dikenakan
sebagai pajak per satuan (per unit) barang yang dihasilkan.
Semakin banyak barang yang dihasilkan, semakin besar
pula jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan
atau produsen tersebut. Hal ini berarti pengenaan pajak
khusus akan memengaruhi, baik biaya rata-rata maupun
biaya marjinal karena pajak tersebut sama artinya dengan
menambah biaya variabel.
135. Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari bisnis
dengan otot industri, kekuatan harga monopoli di pasar. Kasus
ekonomi dan sosial standar terhadap bisnis monopoli tidak lagi
mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah
kondisi di mana bisnis harus beroperasi terlepas dari apakah
mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata.
136. Argumen buku biasa terhadap kekuatan monopoli di pasar adalah bahwa
monopolis yang ada dapat terus mendapatkan yang abnormal
(supernormal) keuntungan dengan mengorbankan efisiensi ekonomi dan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Kasus standar melawan
monopoli adalah bahwa harga monopoli lebih tinggi daripada biaya
marjinal dan rata-rata, baik menyebabkan hilangnya efisiensi alokatif dan
kegagalan mekanisme pasar.
Perusahaan monopoli adalah penggalian harga dari konsumen yang
berada di atas biaya sumber daya yang digunakan dalam pembuatan
produk, dan kebutuhan konsumen dan keinginan tidak terpenuhi, sebagai
produk yang berada di bawah (dikonsumsi).
137. Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh
Harvey Libenstein. Kurangnya kompetisi yang nyata dapat
memberikan monopoli kurang insentif untuk berinvestasi dalam
ide-ide baru atau mempertimbangkan kesejahteraan konsumen.
Hal ini juga dapat dikatakan bahwa bahkan jika keuntungan
monopoli dari skala ekonomi, mereka akan memiliki sedikit
insentif untuk mengendalikan biaya produksi dan inefisiensi 'X'
akan berarti bahwa tidak akan ada penghematan biaya yang
nyata.
138. Jika industri ini diambil alih oleh monopoli titik
memaksimalkan keuntungan. (MC=MR) adalah pada
harga dan Q2 PMON output. Monopoli ini mampu
mengenakan harga yang lebih tinggi membatasi
output total dan dengan demikian mengurangi
kesejahteraan ekonomi. Kenaikan harga PMON
mengurangi surplus konsumen.
Hasil serupa terlihat dalam diagram berikutnya yang
membuat asumsi kerja rata-rata jangka panjang dan
biaya yang konstan marjinal di bawah kedua
persaingan dan monopoli. Hilangnya bobot mati
kesejahteraan ekonomi di bawah monopoli (yang
memaksimalkan keuntungan harga PI dan QI)
ditunjukkan oleh segitiga ABC. Harga kompetitif dan
output Pc dan Qc masing-masing.
139. Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak
selalu sinyal tidak adanya persaingan. Kadang-kadang hal tersebut
dapat mencerminkan keberhasilan perusahaan terkemuka dalam
menyediakan produk berkualitas lebih baik dan lebih efisien
daripada saingan mereka yang lebih kecil. Hal ini penting dalam
esai dan pertanyaan data ketika Anda menganalisis pasar tidak
sempurna kompetitif di mana rasio konsentrasi tinggi menyebutkan
beberapa keuntungan potensial dari pemasok memiliki kekuatan
monopoli.
140. Seorang monopolis mungkin lebih baik
diposisikan untuk mengeksploitasi ekonomi
penyewaan skala untuk keseimbangan yang
memberikan output yang lebih tinggi dan
harga yang lebih rendah daripada kondisi
yang kompetitif.
Keuntungan monopoli, penelitian dan pengembangan, serta
efisiensi dinamis sebagai perusahaan mampu mendapatkan
keuntungan abnormal dalam jangka panjang. Mungkin ada
tingkat yang lebih cepat dari perkembangan teknologi yang
akan mengurangi biaya dan menghasilkan produk berkualitas
lebih baik bagi konsumen.
141. Dalam uraian sebelumnya kita telah mengetahui bahwa seorang
produsen monopolis dapat menderita rugi karena terlalu sempitnya
pasar. Oleh karena itu, harus berusaha memperluas pasar, misalnya
dengan mengadakan promosi dan advertensi mengenai barang-barang
yang dihasilkannya. Di samping itu, perluasan pasar dapat ditempuh
juga dengan mengadakan diskriminasi harga. Diskriminasi harga bukan
menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan
biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua
pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai
keuntungan yang lebih.
142. Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga Tiga kondisi sebagai awal dapat
terjadinya diskriminasi harga :
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda
secara tajam.
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan
elastisitas yang berbeda- beda.
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-
barang yang dibeli. Di bawah kondisi-kondisi seperti ini, penjual akan
membagi para pembeli ke dalam dua kelompok atau lebih dan kemudian
memungut harga yang lebih tinggi kepada pembeli yang elastisitas
permintaannya lebih rendah.
143. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertama
Diskriminasi harga derajat pertama
merupakan keadaan di mana seorang
produsen monopolis berusaha sepenuhnya
mengambil surplus konsumen. Cara yang
ditempuh ialah produsen monopolis
menentukan harga yang berbeda untuk setiap
jumlah barang yang berbeda.
b. Diskriminasi Harga Derajat Kedua Produsen
mengenakan harga yang berbeda untuk setiap
kelompok jumlah pembelian yang berbeda.
Diskriminasi derajat dua adalah versi yang
lebih sederhana, di mana penjual hanya dapat
menetapkan harga dengan menurunkan
kelompok-kelompok harga. Sebagai misal
produsen mengenakan tarif air minum, listrik
secara progresif bagi kelompok yang berbeda.
c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
Untuk diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-betul menjual barang di pasar yang
berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang Diskriminasi tingkat tiga adalah
pengelompokan pembeli secara fungsional. Seperti pembeli yang dikelompokkan berdasarkan
daerah geografis.
144. Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih menguntungkan untuk
memecah pasar prodoknya menjadi dua atau lebih pasar. Dalam keadaaan
seperti itu dia akan mengenakan harga yang berbeda untuk produknya dalam
masing-masing pasar.
Hal ini akan menghapuskan perbedaan harga yang ingin dipertahankan Sang
Monopolis. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga
harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut. Jika mempunyai elastisitas yang
sama maka penetapan diskriminasi harga tidak akan berhasil. Elastisitas
permintaan bisa dilihat dari kecondongan dari kurva demand-nya. Semakin
condong semakin elastis. Kedua pasar atau lebih bila dilihat kurva demand-nya
harus mempunyai kecondongan yang berbeda.
145. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik
Sebagaimana di atas telah ditulis bahwa diskriminasi harga adalah
kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-bedakan
harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk yang
dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur biaya yang
sama.
Gambar di samping menjelaskan bahwa biaya marginal ditunjukkan
oleh garis MC. Biaya marginal ini konstan dan sama untuk dua
kelompok pembeli. Dengan kata lain, produk yang dijual mempunyai
biaya produksi yang sama. Kelompok A mempunyai permintaan yang
relatif inelastis, sementara permintaan kelompok B lebih tinggi
elastisitasnya.