Slide membahas tentang teori permintaan, penawaran, dan elastisitas dalam ekonomi mikro. Dijelaskan konsep-konsep kunci seperti harga, faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, hukum permintaan dan penawaran, serta jenis-jenis elastisitas termasuk elastisitas permintaan, penawaran, pendapatan, dan silang.
1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Bab 1
Permintaan Dan Penawaran
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
2. Harga
suatu
barang dan
jasa
• Pengertian dari harga barang adalah
nilai dari barang dan jasa tersebut yang
dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.
Harga hadir karena 2 hal yaitu, pihak
yang bersedia menawarkan dan pihak
yang bersedia untuk memintanya.
3. Fungsi
HARGA
BARANG
DAN JASA
harga berfungsi sebagai pencipta mekanisme pertukaran
dalam perekonomian, tetapi bukan Cuma itu, harga juga
berfungsi sebagai :
1. mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dan alat
pemuas yang diminta.
2. dengan adanya harga, maka manusia mau tidak mau
membatasi keinginan mereka sesuai dengan
kemampuannya dalam membayar barang dan jasa yang di
inginkan.
3. harga juga merupakan pendapatan berupa upah, bunga
modal, dan pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
4. Teori
permintaan
Dalam teori ekonomi, “permintaan” bisa juga
disebut sebagai keinginan konsumen untuk
memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan
keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk
membeli atau menukar barang dan jasa tersebut.
Perbedaan permintaan dan keinginan yaitu,
permintaan dapat menentukan suatu harga barang,
tetapi keinginan tidak dapat menentukan harga
suatu barang.
Permintaan muncul dari kebutuhan konsumen
untuk memiliki dan menguasai suatu barang dan
jasa tersebut.
5. Faktor –
faktor
permintaan
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan :
1. harga barang itu sendiri
2. harga barang lain
3. income
4. selera
7. Hukum permintaan
Merupakan hukum umum
yang menyangkut
pengaruh harga terhadap
jumlah barang di minta
mekanisme sebagai
berikut :
“jika harga turun maka
permintaan akan barang
tersebut akan naik,
sebaliknya jika harga
barang naik maka
permintaan akan barang
tersebut akan turun.”
8. CONTOH KASUS permintaan
DAN PENYAJIAN DATANYA
• Seorang anak akan membeli sebuah air botol
minum yang berharga Rp5000,00. Apabila harga
yang ditawarkan dibawah Rp5000,00 maka
kemungkinan anak tersebut membeli dengan jumlah
yang lebih banyak.
• 1. Bentuk tabel bilangan
Tabel ini menunjukkan berapa banyak produk yang
dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.
TITIK KEMUNGKINAN HARGA
SATUAN
( DALAM
RP)
JUMLAH
BARANG
YANG
DIMINTA
A 5000,00 1
B 4000,00 2
C 3000,00 3
10. Pengecualian Hukum
permintaan
Paradox Giffen
• adalah stituasi di mana
peningkatan harga barang
mengarahkan para individu untuk
mengkonsumsi barang tersebut
lebih banyak. Timbul karena
barang yang bersangkutan bersifat
inferior dan karena efek
pendapatan yang ditimbulkan oleh
perubahan harga tersebut lebih
kuat daripada efek substitusi.
11. Contoh kasus Pengecualian
Hukum permintaan
• Contoh kasus dari paradox giffen
adalah kenaikan harga roti membuat
pengeluaran besar pada sumber
daya keluarga pekerja miskin
sehingga mereka dipaksa untuk
mengurangi konsumsi daging dan
makanan mahal, dan roti masih
menjadi makanan termurah yang
bisa mereka dapatkan dan dibeli,
mereka makan lebih banyak roti dan
tidak menguranginya.
13. Faktor
teori
penawaran
Vincent Gaspersz dalam
bukunya Ekonomi Manajerial
(1996), menjelaskan faktor
yang memengaruhi teori
penawaran, di antaranya:
1. Harga dari produk yang
ditawarkan
2. Harga dari input yang
digunakan untuk
memproduksi produk
tersebut (biaya produksi)
3. Harga komoditas-
komoditas lain
4. Banyaknya perusahaan
yang meproduksi produk
sejenis yang ditawarkan
5. Tingkat teknologi yang
digunakan
6. Faktor-faktor spesifik lain
yang berkaitan, seperti
kondisi perekonomian
negara, fasilitas dari
pemerintah, dan lainnya.
15. Hukum teori penawaran
•
Hukum penawaran berbunyi, “Bila tingkat harga naik, maka jumlah
barang yang ditawarkan akan naik. Bila tingkat harga turun, maka
jumlah barang yang ditawarkan akan turun”.
16. CONTOH KASUS penawaran DAN PENYAJIAN DATANYA
• Dean sedang merintis usaha bakso. Pada saat pasar ramai, ia menjual baksonya
dengan harga Rp20.000 untuk penjualan 200 unit dan harga Rp18.000 untuk
penjualan 180 mangkok.
• 1. Bentuk tabel bilangan
Tabel ini menunjukkan berapa banyak produk yang dijual oleh dean
pada tingkat harga tertentu.
Titik Harga (mangkok per
Rp)
Jumlah yang
ditawarkan
A 20.000 200
B 18.000 180
C 16.000 160
D 14.000 140
E 12.000 120
18. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Bab III
Elastisitas
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
19. Pengertian
konsep
elastisitas
• Konsep elastisitas adalah respons
jumlah barang yang diminta serta
ditawarkan terhadap perubahan harga.
Harga keseimbangan pasar ditentukan
oleh titik pertemuan antara kurva
permintaan dan kurva penawaran.
Dalam kegiatan ekonomi, harga
cenderung bersifat dinamis. Terkadang
naik, terkadang juga turun. Elastisitas
terjadi apabila perubahan faktor yang
mempengaruhi permintaan suatu
barang mendapat respon dari
konsumen dengan berubahnya jumlah
barang yang diminta baik itu semakin
besar maupun sebaliknya.
20. Pengertian
konsep
elastisitas
permintaan
• Adalah kepekaan jumlah
suatu produk yang akan dibeli
oleh konsumen terhadap
perubahan harga dengan
kurva permintaan tertentu.
Atau dengan nama lain
elastisitas permintaan ialah
besar kecilnya presentase
perubahan pada jumlah yang
diminta yang disebabkan oleh
presentase tertentu dari suatu
harga.
21. Konsep elastisitas
permintaan
Sifat dari elastisitas permintaan terbagi
menjadi 5, yaitu :
1. elastisitas sempurna / perfect elastic
2. elastis
3. unitary
4. in elastis
5. in elasitisitas sempurna / perfect inelastic
22. Cara membedakan sifat
elastisitas permintaan
A. Berdasarkan pengukuran besarnya koefisien
elastisitasnya, yang dijabarkan sebagai berikut
:
1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga
maka, elastisitas sempurna
2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka, elastis
3. Jika koefisien elastisitas < 1 maka, in
elastis
4. Jika koefisien elastisitas = 1 maka, unitary
elastis
5. Jika koefisien elastisitas = 0 maka, in
elastis sempurna.
23. Cara membedakan sifat elastisitas permintaan
B. Berdasarkan
kecondongan kurva
permintaan, yang dapat
dilihat pada gambar
sebagai berikut :
24. Cara mengukur tingkat elastisitas
• ARC ELASTICITY ( Elastisitas busur )
• Merupakan cara mengukur tingkat elastisitas dengan membandingkan presentase
perubahan harga dengan presentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan.
dengan rumus :
Ed = % perubahan Qx dimana : Ed = elastisitas
demand
% perubahan Px ΔP = perubahan harga
ΔQ = perubahan jumlah
permintaan
P = harga mula – mula
Q = jumlah permintaan awal
atau
25. Contoh soal elastisitas permintaan dan penyelesaiannya
• Harga buah apel di pasar, turun dari Rp 30.000 per
kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram. Jumlah
permintaan di pasar meningkat dari 200 kilogram menjadi
300 kilogram. Berapakah tingkat elastisitas
permintaannya?
• Penyelesaian :
• ΔQ = 300 kilogram - 200 kilogram = 100 kilogram
• ΔP = Rp 30.000 - Rp 20.000 = Rp 10.000
• P = 30.000
• Q = 200
26. Teori
elastisitas
silang
• Teori elastisitas silang
berfungsi mengukur seberapa
jauh berbagai barang
berhubungan satu sama lain.
Cara kerja elastisitas silang
adalah dengan
membandingkan presentase
perubahan jumlah barang X
yang dibeli dengan
presentase perubahan barang
Y.
27. Rumus elastisitas silang
Dimana : Ec = elastisitas cross /
elastisitas silang
ΔPy = perubahan harga
barang X
ΔPx = perubahan
harga barang Y
Px = harga awal
barang X
28. Klasifikasi
konsep
elastisitas
silang
• 1. Barang subtitusi
• adalah barang pengganti yang punya nilai dan
manfaat yang sama dengan barang
aslinya. Contohnya adalah kopi dan the
• 2. Barang komplementer
• barang komplementer merupakan barang yang
fungsinya sebagai pelengkap barang utama.
Contohnya adalah kopi dan gula.
29. Hubungan barang subtitusi, komplementer, dan elastisitas
silang
No
.
Elastisitas barang Sifat hubungan Jika Py naik Jika Py turun
1. Jika Exy > 0 subtitusi Qx naik Qx turun
2. Jika Exy = 0 Tidak ada
hubungan
Qx tetap Qx tetap
3. Jika Exy < 0 Kompelementer Qx turun Qx naik
30. Konsep
elastisitas
penawaran
• istilah dalam dunia ekonomi
untuk mendefinisikan pengaruh
terhadap besar atau kecilnya
level kepekaan perubahan
jumlah barang yang ditawarkan
terkait perubahan harga dari
barang tersebut. Secara singkat
elastisitas penawaran hampir
sama dengan elastisitas
permintaan, tetapi yang
membedakan adalah elastisitas
penawaran berfokus pada
kuantitas yang ditawarkan bukan
diminta.
32. Cara
menentukan
elastisitas
penawaran
A. melihat besaran koefisien
elastisitasnya
Sama dengan konsep permintaan,
cara melihat elastisitas penawaran
adalah sebagai berikut :
• Jika koefisien elastisitas tak terhingga maka,
elastisitas sempurna
• Jika koefisien elastisitas > 1 maka, elastis
• Jika koefisien elastisitas < 1 maka, in elastis
• Jika koefisien elastisitas = 1 maka, unitary
elastis
• Jika koefisien elastisitas = 0 maka, in elastis
sempurna.
34. Konsep elastisitas
pendapatan
• Adalah elastisitas yang
menunjukkan tingkat kepekaan
dari perubahan jumlah barang
yang diminta dengan perubahan
pendapatan. Konsep ini memiliki
asumsi bahwa setiap orang
akan menambah/ mengurangi
pembelian barang bila
pendapatannya berubah.
36. Klasifikasi
konsep
elastisitas
pendapatan
• Barang pokok
• adalah semua barang yang permintaannya akan bertambah
ketika pendapatan masyarakat bertambah (yang juga berarti
bahwa barang tersebut memiliki elastisitas permintaan positif).
• 2. Barang mewah/ luxuries
• barang yang diminta seseorang yang memiliki pendapatan yang
relatif tinggi. Yang merupakan barang mewah adalah mobil, intan,
dan emas. Barang mewah akan dibeli masyarakat setelah mereka
dapat memenuhi kebutuhan pokok.
37. Hubungan elastisitas pendapatan dan jenis produk
No. Elastisitas pendapatan Jenis produk Jika pendapatan
naik
Jika
pendapatan
turun
Ei > 1 Barang mewah Qx naik
% lebih besar
Qx turun
% lebih besar
Ei > 0 Kebutuhan pokok Qx naik
% lebih kecil
Qx turun
% lebih kecil
Ei = negatif inferior Qx turun Qx naik
38. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Bab V
Perilaku Konsumen
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
39. Pengertian Perilaku
konsumen
• Secara ringkas, konsumen
merupakan orang atau sekelompok
orang yang menggunakan barang
dan/ atau jasa untuk keperluan diri
sendiri, keluarga, masyarakat, atau
makhluk lain dan bukan untuk
diperjualbelikan lagi. Artinya,
konsumen adalah orang yang
mengambil nilai manfaat dari barang
dan/ atau jasa tersebut.
40. Nilai
barang
Kebutuhan barang manusia terbagi menjadi 2, yaitu :
Kebutuhan pokok/ primer
Kebutuhan primer yaitu kebutuhan pokok yang mutlak
dipenuhi oleh semua manusia yaitu pakaian, makanan, dan
tempat tinggal. Kebutuhan primer ini merupakan hal yang
paling penting untuk dipenuhi guna melanjutkan
keberlangsungan hidup. Contoh barang primer adalah
sandang, pangan, dan papan.
2. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan selanjutnya
setelah kebutuhan primer sebagai pelengkap atau tambahan
yang dipenuhi. Kebutuhan sekunder ini sebagai tambahan
atau pelengkap agar dapat menjalankan kehidupan yang
lebih baik. Contoh barang sekunder adalah menonton
bioskop, bermain gadget, dll.
41. Jenis –
jenis nilai
barang
Berdasarkan penggunaannya, jenis – jenis
barang dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Nilai penggunaan objektif/ nilai guna
Adalah kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi keperluan manusia. Sebagai
contoh adalah beras.
2. Nilai penggunaan subjektif
Yang memiliki arti adalah penggunaan barang
tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
Nilai ini memiliki skor yang berlainan pada
setiap individu dalam menilai suatu barang.
42. NILAI PERTUKARAN
Pada zaman modern ini, selain barang dan jasa memiliki nilai kegunaan
sebagai pemenuhan kebutuhan, juga mempunyai nilai pertukaran, yang
memiliki arti sebagai kemampuan barang dan jasa untuk ditukarkan dengan
barang dan jassa lainnya.
43. JENIS – JENIS NILAI
PERTUKARAN
• Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang
dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan
barang dan jasa lain.
• Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan
oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa,
berkaitan dengan kegunaan barang dan jasa
terhadap dirinya.
44. Pemenuhan kepuasan
44
Dalam pemenuhan kepuasan terdapat hukum gossen, yang
memiliki isi :
Hukum gossen 1 : jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus –
menerus, maka kenikmatannya akan terus – menerus berkurang,
sampai akhirnya dating kekeyangan/ kejenuhan.
Hukum gossen 2 : tiap – tiap manusia akan berusaha memenuhi
berbagai kebutuhannya agar semua kebutuhannya tersebut
dipuaskan dengan seimbang.
45. PENDEKAT
AN
PERILAKU
KONSUME
N
Pendekatan perilaku konsumen terbagi menjadi 2,
yaitu :
1. Pendekatan kardinal, menganggap bahwa
kepuasaan seseorang bisa diukur secara
kuantitatif. Penilaiannya bersifat subjektif.
Pendekatan ini dianalisis dengan menggunakan
marginal utility. Contohnya makan nasi, piring
pertama tingkat kepuasan lebih tinggi daripada
piring kedua, ketiga, dan seterusnya.
2. Pendekatan ordinal, manfaat yang diperoleh
konsumen tidak dapat dinyatakan secara
kuantitatif (tidak dapat diukur). Namun, seseorang
dapat mengekspresikan kepuasan layanan
tersebut dengan sikap baik, kurang atau sama bila
dibandingkan dengan yang lain.
46. Ciri – ciri
pendekatan
kardinal
• 1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur
• 2. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total
• 3. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar
kepuasan
• 4. Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran
• 5. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit
barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar
kepuasan makin mahal harganya.
• 6. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang
besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya
akan mau membayar dengan harga murah.
• 7. Pendekatan kardinal disebut daya guna marginal.
47. Keseimbanga
n konsumen
• Tercapai jika konsumen memperoleh
kepuasan maksimum dari mengkonsumsi
barang.
•
• Syarat Keseimbangan:
• MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
• Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M
• Dimana :
• MU : Marginal Utility
• P : Price
• M : Pendapatan Konsumen
48. Contoh
keseimbang
an pasar
Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12
Syarat Equilibrium:
MUx / Px = MUy / Py 12 / 2 = 6 / 1
Px Qx + Py QY = M (2) (3) + (1) (6) = 12
Total Utility = MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6) =
72
49. Ciri – ciri
pendekatan
ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal : kepuasan konsumen dari
mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan yang
mana pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka
ordinal (relatif).
Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget
line).
Tingkat kepuasan konsumen diukur dengan kurva indiferens (kurva
yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
50. Kurva indiferens
• kurva indiferen adalah
grafik yang menunjukkan kombinasi dua
barang yang memberikan kepuasan
atau utilitas yang sama kepada
konsumen. Kurva indiferen menunjukkan
perilaku konsumen yang acuh tak acuh
(ketidakpedulian) antar dua buah
produk yang memberikan kepuasan
sama.
51. Ciri – ciri
kurva
indeferens
1. Mempunyai kemiringan yang negatif
(konsumen akan mengurangi konsumsi
suatu barang bila ia menambah jumlah
barang lain yang di konsumsi)
2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan
adanya perbedaan proporsi jumlah yang
harus ia korbankan untuk mengubah
kombinasi jumlah masing-masing barang
yang dikonsumsi (marginal rate of
substitution)
3. Tidak saling berpotongan, untuk
memenuhi asumsi transitivitas (konsistensi
preferensi)
53. Posisi kurva indeferens berdasarkan konsistensi
preferensi
Kurva indeferens tidak berpotongan Kurva indeferens
berpotongan
54. Marginal rate of
substitution (mrs)
Marginal rate of substitution
(MRS) atau tingkat marginal
substitusi adalah tingkat di mana
konsumen bersedia untuk
mengorbankan satu barang untuk
mendapatkan lebih banyak barang
lain tetapi tetap memiliki kepuasan
(utilitas) yang sama. Ini direfleksikan
dari kemiringan kurva
indiferen konsumen di setiap titik
pada kurva.
55. RUMUS MARGINAL
RATE OF
SUBTITUTION
• Dimana :
• X dan Y = barang X dan Y
• dy/dx = turunan dari y sehubungan
dengan x
• MU adalah utilitas marginal barang x
dan y.
56. Garis anggaran/
budget line
garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli
dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada
tingkat harga tertentu.
Dengan rumus :
Persamaan garis anggaran
I = XPx + Ypy
Dimana :
I = Anggaran / Pendapatan yang tersedia
X = Jumlah barang X
Px = harga barang X
Y = Jumlah barang Y
Py = harga barang Y
58. Keseimbang
an
konsumen
Keseimbangan konsumen adalah kombinasi barang dan
jasa yang memaksimalkan utilitas (kepuasan) total
individu.
Rumus keseimbangan konsumen :
MRSxy = Px/Py
Dimana :
1. MRSxy adalah Marjinal Rate of Subtitution
2. Px/Py adalah slope kurva garis anggaran
59. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Bab VI
Perilaku Produsen
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Bab VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
77. MATERI
• Pengertian dan ciri – ciri
• Penentuan jumlah barang dan
harga
• Kondisi perusahaan dalam
persaingan sempurna jangka
pendek dan panjang
• Kelebihan dan kekurangan
perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna
77
78. Pengertian
pasar
persaingan
sempurna
• Pasar persaingan sempurna adalah
suatu pasar yang didalamnya terdapat
berbagai macam penjual dan pembeli.
Masing – masing penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga pasar.
Yang berarti, berapapun jumlah barang
yang ada di perjualbelikan, tidak
memengaruhi harga dari barang
tersebut.
78
79. Ciri – ciri dari pasar
persaingan sempurna
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Hal ini disebabkan karena banyak nya permintaan dan penawaran yang dapat
bergerak secara leluasa.
2. Barang yang diperjualbelikan homogen/ indentik
Karena banyaknya jumlah barang yang ditawarkan dalam pasar tersebut, maka
tidak menutup kemungkinan kita bisa mendapatkan jenis barang yang sama di
penjual yang lain.
3. Penjual dan pembeli bisa masuk pasar dengan mudah
Baik penjual maupun pembeli fleksibel untuk masuk dan keluar dari pasar. Hal ini
mengakibatkan percampuran antara penjual lama dan penjual baru.
4. Informasi terhadap pasar sempurna
Bebasnya situasi pada pasar menyebabkan konsumen dapat mencari harga yang
lebih mudah dan informasi tersebut akan menyebar ke konsumen yang lain.
Begitupun penjual yang dapat mencari informasi harga bahan baku yang lebih
murah dan akan menyebar ke penjual lain.
79
80. Penentuan jumlah dan produksi harga
Penentuan jumlah dan produksi harga terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Penentuan harga dan pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba
Harga dan jumlah produksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar .
P = 0P1 dan Q = 0Q1
2. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian yang
minimum
Harga dan jumlah produksi yang menjamin rugi maksimal adalah sebesar.
P = 0C dan Q = 0Q1
3. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh normal profit
Harga dan jumlah produksi yang menjamin laba normal adalah sebesar.
P = 0P1 dan Q = 0Q1
80
82. Periode Jangka Pendek dan
Jangka Panjang yang dialami
Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
• 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jarak Pendek
• Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang
demikian pendeknya sehingga apabila terjadi
kenaikan permintaan barang dan setiap produsen
tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta
tidak cukup waktu bagi perusahaan untuk
menambah perusahaan yang baru.
• Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal,
yaitu :
• Mendapat laba super normal
• Mendapat laba normal
• Menderita kerugian
82
83. 2. Kondisi Perusahaan dalam
Persaingan Sempurna dalam
Periode jangka Panjang
• Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup
lama dimana produsen memperbanyak produksinya untuk
dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan baru
untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan
permintaan barang.
• Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya
mendapatkan normal profit saja ( impas atau break even ).
Kesimpulannya dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan
“selalu” hanya akan memperoleh keuntungan normal saja
dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan
yang hanya menerima keuntungan normal ( normal profit )
dinamakan “Marginal Firm/Marginal or Profitability”, artinya
apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan keluar dari
pasar.
83
84. Keburukan
dan
Kebaikan
Perusahaan
yang Berada
dalam Pasar
Persaingan
Sempurna
• Keburukan
• Karena tidak adanya pembatasan dalam
melakukan penawaran permintaan, maka
perusahaan harus bekerja keras untuk
membuat inovasi terhadap suatu barang.
• Barang-barang yang dihasilkan oleh produsen
pada pasar persaingan sempurna identik satu
sama lain sehingga memiliki pilihan yang
terbatas dalam menentukan barang yang
dikonsumsi.
• Kebaikan
• Penjual dapat mengalokasikan sumberdaya
yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
• Produsen bisa memproduksi barang sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki tanpa
khawatir adanya penurunan harga.
84
85. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Bab VIII, IX, X
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
86. Pengertian
pasar
persaingan
tidak
sempurna
• yaitu sebuah pasar yang mana selisih penjual dan pembelinya
sangat banyak, tapi dengan barang atau produk yang sama atau
serupa. Dengan adanya hal itu, harga yang ditawarkan oleh para
penjual akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar itu
sendiri.
88. Pengertian pasar
monopolistik
• Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing – masing penjual
memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk.
Dimana deferensiasi produk adalah membedakan 2
barang yang sama sehingga menjadi beda, baik dari
segi iklan, merek, kualitas, harga, perbedaan warna
bungkus, pelayanan yang baik, dst.
88
89. Ciri – ciri pasar
monopolistik
• Memiliki jumlah produsen/ penjual yang sangat banyak
• Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah
banyak. Sehingga tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian
pasar ataupun market share yang relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada di
dalam pasar monopolistik tidak mempunyai kekuasaan secara penuh untuk menentukan
harga di pasaran.
• 2. Diferensiasi produk
• Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk,
ukuran, corak, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen akan memberikan ciri khas dan
sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan.
• 3. Persaingan produsen/ penjual tidak berdasarkan harga
• Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa
mempermainkan harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara
bersamaan dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam
sistem pasar ini lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari
masing-masing produk.
89
90. Tiga kondisi yang bisa dialami persaingan
monopolistik
90
Dalam perusahaan persaingan monopolistik dapat mengalami 3 hal, yaitu :
1. Mendapat laba supernormal
Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar 0C
dan output yang dijual sebanyak 0A dan besarnya laba
FCGB
2. Mendapat laba normal
Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar 0P1
dan output yang dijual sebanyak 0Q* dan besarnya
TC = TR, yaitu 0P1AQ*.
3. Mendapat kerugian
Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan
rata-rata (AR).
91. Akibat persaingan
monopoli terhadap output
dan harga
• Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar
• Bentuk kurva demand – nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengangguran. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
• 2. Efisiensi masing – masing perusahaan
• Perusahaan tidak akan diransang untuk membangun skala optimum perusahaan atau
untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output
maksimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang
diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata – rata jangka Panjang terletak diatas
kurva permintaan untuk semua output.
• 3. Promosi penjualan
• Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaiangan
monopolistik. Usaha masing – masing perusahaan untuk memperluas pasarnya akan
diimbangi dengan penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut
hanyalah menambah biaya produksi.
• 4. Jenis produk yang tersedia
• Konsumen dapat memilih berbagai merek produk yang dapat dipilih dalam pasar
persaingan monopolistik.
91
92. Pengertian Pasar
Monopoli
• Pasar persaingan monopoli adalah suatu keadaan
dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Dimana
perusahaan tersebut berkuasa untuk menentukan
harga, dan tidak punya barang sejenis yang hampir
sama.
92
93. Ciri – ciri pasar
monopoli
• Pasar Monopili adalah indutri satu perusahaan
• Barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat
lain, sehingga pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
• 2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
• Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip yang dapat
menggantikan barang tersebut.
• 3. Tidak terdpat kemungkinan untuk masuk dalam industri
• Keuntungan perusahaan monopili tidak akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
• 4. Promosi kurang diperlukan
• Karena perusahaan monopili adalah satu-satunya perusahaan
dalam industri tersebut, ia tidak perlu mempromosikan barangnya
dengan menggunakan iklan.
93
94. Sebab Perusahaan
Monopoli bisa
Timbul
• Penguasaan Bahan Mentah
• Penguasaan bahan mentah dapat menyebabkan penguasaan
perusahaan monopoli untuk barang yang lain.
• 2. Hak Paten
• Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu
macam barang tertentu atau cara produksi tertentu.
• 3. Terbatasnya Pasar
• Adanya luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja
sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalua ada
perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut
akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya.
• 4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah
• Diberikannya akses khusus oleh pemerintah untuk mengatur
industry tersebut. Contoh : Pelni pada jalur tertentu.
94
95. Posisi
Keseimbangan
• Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan
murni dan monopoli terlihat dalam bidang penjualan.
Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua
yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada
karena harga sama dengan biaya marginalnya. Sang
monopolis menghadapi kurva permintaan atas
produknya. Oleh karna itu lebih banyak yang dijualnya
perunit waktu sehingga harganya harus lebih rendah.
Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan
marginal sang monopolis dalam hubungannya dengan
harga.
95
96. Tiga kondisi yang bisa dialami persaingan monopoli
96
Dalam perusahaan persaingan monopoli dapat mengalami 3
hal, yaitu :
1) Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
Laba maksimal dicapai bila monopolis menjual produksinya
dengan tingkat harga sebesar OP dengan jumlah barang
dijual sebanyak OQ
2) Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami Impas
Besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan
harga ( P ) sehingga TR = OPRQ dan TC = OQRP
97. 97
3) Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian
sebesar PCSR karena TR = OPRQ dan TC = OCSQ
98. Kerugian
dan
Pengaturan
Monopoli
• Output yang Lebih Kecil
• Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli
maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya.
• 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar
• Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk
masuk memungkinkan diperbolehnya laba jangka panjang. Bila
terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk
tersebut dari biaya produksinya. Artinya konsumen membayar lebih
banyak untuk produk tersebut dari yang diperlukan untuk menarik
berbagai sumber yang diperlukan untuk tetap dalam industri
tersebut.
• 3. Efisiensi Ekonomi
• Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-
sumber pada tingkat efisien puncaknya. Monopoli mempergunakan
sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-
baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni,
dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum.
98
99. Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
• Pengaturan Harga
• Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan
oleh perusahaan monopoli negara,seperti perusahaan gas dan listrik.
Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentu harga yang akan
menarik Sang Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-
banyaknya sesuaidengan permintaan konsumen. Sang Monopolis
memperoleh laba maksimal dimana biaya marginal sama dengan
pebdapat marginal. Dikarenakan tak ada perusahaan baru yang
masuk, maka laba maksimal ini akan dapat dipertahankan dalam
waktu yang lama. Keuntungan monopolis ini dianggap tidak wajar.
Untuk itu pemerintah dapat menentukan harga tertiggi dibawah harga
keseimbangan MR-MC, misalnya bahwa harga maksimum adalah
pada tingkat mana kurva biaya marginal.
• 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing Cost
• Disebut kasus decreasing cost karena kita mengahadapi kasus
dimana luar pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan
yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya beroprasi pada
bagian kurva dimana AC menurun ( decreasing cost ).
99
100. 100
3. Perpajakan
• Pajak Lumpsum
Pajak Lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian,
berapa pun jumlah barang yang dihasilkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan tetap sama.
Oleh karena itu, pajak lumpsum ini sifatnya seperti biaya tetap sehingga tidakadak mempengaruhi biaya
besarnya marginal,tetapi hanya mempengaruhi besarnya biaya rata-rata.
b. Pajak Khusus ( Specifik )
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus ini
dikenakan sebagai pajak per satuan ( per unit ) barang yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang
dihasilkan, semakin besar pula jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau produsen tersebut.
Hal ini berarti pengenaan pajak khusus akan memengaruhi, baik biaya rata-rata maupun biaya marjinal
karena pajak tersebut sama artinya dengan menambah biaya variabel.
101. Diskriminasi Harga
• Sifat Dasar Diskriminasi Harga
• Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai
keuntungan yang lebih Diskriminasi harga produsen
monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan
cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang
berbeda. Dua pasar yang berbeda berarti bahwa dua
pasar itu memiliki elastisitas permintaan yang
berlainan dan tidak ada kemungkinan bahwa barang
yang sudah dijual di pasar yang satu dijual kembali di
pasar yang lain oleh pembeli di salah satu pasar
tersebut.
101
102. Kondisi Terjadinya
Diskriminasi Harga
• Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya
diskriminasi harga :
• Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas
permintaan yang berbeda-beda secara tajam.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini
dan dapat menggolongkan pembeli dalam
kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang
berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk
menjual kembali barang-barang yang dibeli.
102
103. Diskriminasi Harga dapat
dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
• Diskriminasi Harga Derajat Pertama
• Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan
dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya
mengambil surplus konsumen. Cara yang ditempuh ialah
produsen monopolis menentukan harga yang berbeda untuk
setiap jumlah barang yang berbeda.
• b. Diskriminasi Harga Kedua
• Diskriminasi derajat dua adalah versi yang lebih sederhana,
dimana penjual hanya dapat menetap harga dengan
menurunkan kelompok-kelompok harga.
• c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
• Untuk diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-
betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan
elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi tingkat tiga
adalah pengelompokan pembeli secara fungsional. Seperti
pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
103
104. Pembagian Pasar
Penjualan yang
Berbeda
• Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih
menguntungkan untuk memecah pasar prodaknya menjadi dua
atau lebih pasar. Dalam keadaaan seperti itu dia akan
mengenakan harga yang berbeda untuk produknya dalam
masing-masing pasar. Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat
membuat pasar seperti itu. Pertama, dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli
dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali
di pasar dengan harga yang lebih mahal. Hal ini akan
menghapuskan perbedaan harga yang ingin dipertahankan Sang
Monopolis. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing
tingkat harga harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut. Jika
mempunyai elastisitas yang sama maka penetapan diskriminasi
harga tidak akan berhasil Elastisitas permintaan bisa dilihat dari
kecondongan dari kurva demand-nya. Semakin condong
semakin elastis. Kedua pasar atau lebih bila dilihat kurva
demand-nya harus mempunyai kecondongan yang berbeda.
104
105. Penetapan Harga
Diskriminasi secara Grafik
dan Numerik
• Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik
• Sebagaimana di atas telah ditulis bahwa diskriminasi harga
adalah kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-
bedakan harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli.
Produk yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai
struktur biaya yang sama. Biaya marginal ini konstan dan sama
untuk dua kelompok pembeli. Produk yang dijual mempunyai
biaya produksi yang sama. Setiapkurva permintaan mempunyai
kurva pendapatan marginal, yaitu Mra dan MRb. Perusahaan
berusaha memaksimumkan keuntungan total dengan
menawarkan output kepada setiap kelompok harga dimana MC =
MR
• 2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numerik
• Penetapan harga diskrimanasi secara numerik lebih
ditekankan untuk mengukur kebijakan tersebut dengan cara
perhitungan dengan melibatkan beberapa rumus dan angka.
105
106. Pengertian pasar
oligopoli
• Pasar persaingan oligopoli adalah keadaan dimana
dalam suatu industry terdapat hanya sedikit penjual
sehingga Tindakan seorang produsen/ penjual akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi. Karena
ketidakseimbangan antara produsen dan konsumen
maka masing – masing penjual dapat memengaruhi
pasar.
106
107. Ciri – ciri pasar
oligopoli
• Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang yang
berbeda
• Contoh perusahaan yang menjual barang standar adalah
perusahaan yang bergerak dibidang baja dan alumunium. Sedangkan
barang berbeda seperti mobil, motor, sepeda, dan sebagainya.
• 2. Kekuatan dalam menentukan harga tidak bisa ditebak (kadang –
kadang kuat/ lemah)
• Tanpa adanya kerja sama, kekuatan untuk menentukan harga
sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan standar harga, maka
perusahaan pesaing juga akan menurunkan bahkan sampai 2 kali
lipat dari standar harga perusahaan pertama sehingga keduanya akan
kehilangan pelanggan.
• 3. Promosi masih diperlukan
• Hal ini diutamakan pada perusahaan barang yang berbeda dengan
tujuan mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang
lama.
107
108. Model pasar
oligopoli
• Model Cournot
• Merupakan model pasar duopoli ( 2 penjual ). Model ini
beranggapan bahwa barang yang dihasilkan 2 penjual
tersebut adalah sama dan bersifat subtitut sempurna
serta struktur ongkos produksi per unit sama.
• Kelebihan dari model ini adalah dalam jangka Panjang,
harga dan output cenderung stabil sehingga mampu
membuat perusahaan menjadi lebih baik.
• Sedangkan kekurangan dari model tersebut adalah
pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama
proses penyesuaian untuk menuju ke posisi
keseimbangan.
108
109. 109
2. Model Bertrand
Bertrand menyatakan bahwa masing – masing perusahaan dalam duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing – masing perusahaan dihadapkan pada kurva
permintaan pasar yang sama dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil keuntungan dengan asumsi bahwa harga yang
ditetapkan oleh pesainganya adalah tetap.
3. Model Chamberlin ( model untuk pasar kelompok kecil )
Menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar yang ditetapkan 1 harga. Tingkat harga tersebut merupakan hasil
kesepakatan Bersama dari beberapa perusahaan dalam industri yang sama. Model ini juga beranggapan bahwa masing – masing
perusahaan tidak bebas ( terikat ) satu sama lain dalam suatu pasar.
110. 110
4. Model kurva permintaan patah ( the kinked – demand Model )
mengasumsikan bahwa jika satu perusahaan di industri memotong harga, perusahaan lain
akan melakukan hal yang sama, tetapi jika menaikkan harga, perusahaan lain tidak akan
mengikuti.
5. Model Stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat
dan mendominasi untuk menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot. Akan tetapi,
apabila dalam suatu pasar terdapat 2 perusahaan yang sama kuatnya dan keduanya
berharap menjadi leader, maka keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidak akan tercapai.
111. Pengaruh pasar
oligopoli terhadap
kesejahteraan
• Adanya keuntungan yang terlalu besar yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam
jangka Panjang.
• Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada biaya rata – rata
yang minimal.
• Adanya kemungkinan eksploitasi terhadap
konsumen maupun buruh.
• Ketegaran harag asering dikatakan menunjang
adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat.
111
112. Langkah – Langkah untuk
mencegah efek negatif dalam
pasar oligopoli
• Pemerintah dapat menekan persaingan dalam
pasar agar perusahaan baru tidak dapat
bergabung. Hal ini bertujuan untuk menguatkan
persaingan potensial dari perusahaan yang ada
agar dapat lebih berperilaku kompetitif terhadap
sesame pesaing.
• 2. Mengadakan undang – undang yang mengatur
tentang persaingan dalam pasar dan dibentuknya
sebuah badan yang bertugas untuk mengawasi
persaingan dalam pasar tersebut.
112