1. MAKALAH
KONSEP ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
SERTA TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PADA KONDISI PASAR EKSPOR IMPOR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomika Mikro
Dosen Pengampu:
Ivan Gumilar Sambas Putra, S.E., M.M., M.Ak.
Tim Penyusun:
Siti Egantami Putri Surya 40222100051
Rengganita Purnama 40222100131
Siti Solihat 40222100271
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2022
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat sehat sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
Ekonomika Mikro ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah Ekonomika Mikro pada program studi Manajemen.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan segenap pihak
yang mendukung penulisan ini, juga kepada Bapak Ivan Gumilar Sambas, S.E., M.M.,
M.Ak. selaku dosen mata kuliah Ekonomika Mikro yang telah memberikan bimbingan
dan arahan selama penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan untuk pengembangan penulisan
selanjutnya.
Bandung, Oktober 2022
Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi hadir seiring peradaban manusia, dari zaman uang belum ada sampai
nanti di masa depan. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang dinamis, berkembang seiring
perkembangan dunia, mempelajari tentang perilaku individu dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang ada atau
terbatas untuk memperoleh kemakmuran. Masalah ekonomi muncul dari keinginan
manusia yang terus menerus meningkat berbanding terbalik dengan sumber daya yang
terbatas, sehingga menyebabkan munculnya kelangkaan. Ketika terjadi kelangkaan,
permintaan barang akan meningkat, sementara penawaran atau pasokan barang
berkurang sehingga harga barang naik. Sebaliknya, harga barang akan turun Ketika
pasokan barang banyak atau tidak dicari pembeli. Hal ini sesuai dengan hukum
permintaan (Demand) dan penawaran (Supply).
Permintaan dan penawaran merupakan bagian terpenting yang mempengaruhi
harga, sebaliknya sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem
perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Interaksi
antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar memunculkan keseimbangan
atau harga pasar. Sementara besaran perubahan permintaan dan penawaran akibat
perubahan suatu hal seperti perubahan harga menunjukan bahwa barang tersebut
responsif terhadap perubahan, atau biasa disebut konsep elastisitas. Jadi elastisitas
adalah konsep yang menggambarkan derajat kepekaan atau respon dari jumlah
permintaan atau penawaran akibat dari faktor yang mempengaruhinya.
Keinginan manusia yang tidak terbatas pada akhirnya menuntut manusia mencari
sumber daya lain yang berada jauh dari tempat tinggalnya. Kondisi ini dimanfaatkan
pelaku ekonomi lainnya untuk melakukan penjualan atau pembelian dari luar negara
tempat tinggalnya. Kegiatan ini kita kenal dengan ekspor dan impor. Banyaknya barang
yang masuk dari luar negeri ataupun produk domestik yang dijual ke negara lain
mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri, sehingga menuntut pemerintah
4. mengeluarkan kebijakan terkait hal tersebut, termasuk penetapan harga pasar,
penetapan pajak dan besarannya, serta perlu tidaknya diberlakukan subsidi untuk
barang-barang tertentu.
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan tim penyusun bahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian dan kegunaan konsep elastisitas permintaan dan
penawaran?
2. Bagaimana menghitung elastisitas permintaan?
3. Bagaimana menghitung elastisitas permintaan?
4. Bagaimana mengaplikasikan hukum permintaan dan penawaran pada kondisi
pasar ekspor impor?
5. Mengapa kebijakan penetapan harga berpengaruh terhadap kondisi pasar?
6. Bagaimana pengaruh pajak dan subsidi terhadap kebijakan pasar?
C. Tujuan
1. Memahami definisi dan kegunaan dari konsep elastisitas permintaan dan
penawaran
2. Memahami cara menghitung elastisitas permintaan dan penawaran dari suatu
barang
3. Memahami dan mengaplikasikan hukum permintaan dan penawaran pada
kondisi pasar ekspor impor
4. Memahami kebijakan pemerintah terkait penetapan harga, pajak, dan subsidi
suatu barang.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN KONSEP ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Dalam ekonomi kita mengenal adanya hukum permintaan dan hukum penawaran.
Pada hukum permintaan berbunyi apabila harga suatu barang naik, maka permintaan
akan barang tersebut menurun. Sedangkan pada hukum penawaran, apabila harga
suatu barang naik maka penawaran akan barang tersebut meningkat. Artinya perubahan
harga akan menyebabkan perubahan permintaan atau penawaran. Mengetahui
seberapa responnya perubahan permintaan atau penawaran akibat perubahan harga
perlu kita perhatikan dalam analisa ekonomi. Dengan mengetahui besarnya elastisitas
dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan
jumlah barang yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam
penawaran.
ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan atau di sebut price elasticity of demand merupakan konsep
yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau
kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi atau
perbandingan perubahan jumlah ketersediaan suatu barang yang di minta oleh
konsumen sebagai akibat dari presentase perubahan barang yang ada di pasaran.
Pada umumnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi elastisitas permintaan,
oleh karena itu biasa disebut 3 elastisitas permintaan, yaitu :
1. Elastisitas Harga Permintaan
2. Elastisitas Pendapatan
3. Elastisitas Silang
Jenis-jenis elastisitas permintaan :
1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk
6. vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik
terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak
elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang
terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan
menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras
memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya
uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya
lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga
belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter
elastis.
4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan
> prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah
dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain
sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan
barang penggantinya.
5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu
harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang
permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang
bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi
7. sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen
yang berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas permintaan :
1. Ketertersediaan akan barang dan jasa. Jika barang atau jasa tersedia dalam
jumlah tertentu makan permintaan akan kebutuhan konsumen mempengaruhi
jumlah barang dan jasa.
2. Besarnya pendapatan yang di miliki. Hal ini berpengaruh terhadap besar kecilnya
pendapaan konsumen. Jika pendapatan tersebut tinggi maka akan
mempengaruhi kebutuhan terhadap barang dan jasa.
3. Tingginya minat konsumen. Ketika barang atau jasa banyak di butukan oleh
konsumen maka akan mempengaruhi banyaknya kebutuhan.
4. Permintaan terhadap suatu kebutuhan khusus. Jika permintaan barang khusus
tersebut menjadi prioritas utama bagi konsumen maka jika harganya turun maka
permintaanya akan menjadi tinggi
5. Jangka waktu akan kebutuhan suatu barang dan jasa. Suatu barang atau jasa
memilii jangka waktu yang terbatas pada pemakaina atau pengunaanya, maka
jika telah habis .
6. Kebutuhan akan barang yang berkualitas tinggi. Jika konsumen menginginkan
kebutuhan sesuai standart yang mereka inginkan misalnya kebutuhan akan
barang mewah yang terbatas akan mempengaruhi permintaan tersebut.
ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah
barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga. Koefisien elastisitas yang
diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif antara perubahan harga dengan
perubahan jumlah barang yang diminta.
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas
permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas, yaitu :
8. 1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan
terlihat vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang
relatif kecil terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang
relatif besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat
menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan
mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau
ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil
industri lebih bersifat elastis.
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk
mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis.
Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya
tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
B. PERHITUNGAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah
permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan
9. perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana
jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Menurut Samuelson dan Nordhaus dalam bukunya Ilmu Mikroekonomi, Elastisitas
harga permintaan (kadang-kadang hanya disebut elastisitas harga) mengukur berapa
banyak kuantitas yang diminta dari sebuah barang akan berubah apabila harga berubah.
Definisi yang tepat dari elastisitas harga adalah prosentase perubahan dalam kuantitas
yang diminta dibagi dengan prosentase perubahan dalam harga.
Rumus perhitungan Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat
kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka
yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang
yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed. Adapun
rumusnya :
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 =
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
𝐸𝑑 =
Δ𝑄
Δ𝑃
𝑥
𝑃
𝑄
𝐸𝑑 = koefisien elastisitas permintaan
Δ𝑄 = perubahan jumlah pemintaan
Δ𝑃 = perubahan harga
𝑄 = jumlah permintaan awal
𝑃 =harga awal
Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan
elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Rumusnya sebagai berikut :
𝑒𝑖 =
Δ𝑄
Δ𝐼
𝑥
Σ𝐼
Σ𝑄
Dengan:
𝑒𝑖 = koefisien elastisitas pendapatan
Δ𝑄 = perubahan jumlah barang
Δ𝐼 = perubahan pendapatan
10. 𝐼 = pendapatan per kapita masyarakat
𝑄 = jumlah barang yang diminta
Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan
elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka
sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya
elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut:
𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑐𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 (𝑋𝐸𝐷)
=
(%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑋)
(%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑌)
C. PERHITUNGAN ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah
barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga. Besarnya dapat dihitung
dengan rumus :
Es = elastisitas penawaran
ΔQ = perubahan jumlah penawaran
ΔP = perubahan harga
P = harga mula-mula
Q = jumlah penawaran awal
D. KONDISI PASAR EKSPOR IMPOR
Perdagangan internasional dianggap sebagai suatu akibat dari adanya interaksi
antara permintaan dan penawaran yang bersaing. Suatu negara akan mengekspor
komoditas yang dihasilkan lebih murah dan akan mengimpor komoditas yang dihasilkan
lebih mahal dalam pengggunaan sumber daya.
11. Pada ekonomi internasional kita kenal adanya ekspor dan impor. Menurut UU
kebeanan No. 17/2006, yang dimaksud ekspor adalah mengeluarkan barang dari dalam
ke luar wilayan pabean, sedangkan impor adalah memasukan barang dari luar ke dalam
wilayah pabean.
Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang dan jasa yang dapat
dihasilkan oleh suatu negara kemudian diperdagangkan kepada negara lain dengan
tujuan mendapatkan devisa. Beberapa sebab munculnya perdagangan ekspor adalah :
1. Adanya kelebihan permintaan (excess demand) domestic.
2. Harga komoditas di domestik lebih rendah daripada harga pasar dunia.
Impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri. Ada beberapa hal
yang menjadi penyebab timbulnya impor, yaitu :
1. Adanya kelebihan permintaan (excess demand) domestic
2. Harga komoditas di domestik lebih tinggi daripada harga pasar dunia
Permintaan dan penawaran domestik menjadi faktor utama yang mempengaruhi
terjadinya ekspor dan impor. Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi ekspor dan
impor dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor dan Impor
No. Ekspor Impor
1. Permintaan dan Penawaran domestik Permintaan dan Penawaran domestik
2. Harga Komoditas yang di ekspor Pendapatan masyarakat domestik
3. Jumlah komoditas yang di ekspor Nilai tukar
4. Komoditas substitusi di pasar internasional Daya saing produk domestik
5.
Nilai tukar atau hal yang mempengaruhi harga
naik seraca langsung atau tidak langsung
Selera
E. PENGARUH KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA PASAR
Dalam aktivitas ekonomi, pemerintah juga termasuk sebagai pelaku karena
bertanggung jawab sebagai pengawas dan pengatur, baik yang dilakukan oleh rumah
12. tangga maupun perusahaan. Salah satu tugas pemerintah adalah menentukan harga
pasar, yaitu sebagai pihak yang menjaga kestabilan harga pasar terhadap barang.
Menurut modul Ekonomi Mikro yang disusun Nuhfil Hanani dkk., hal ini dilakukan
agar para pelaku ekonomi lainnya melakukan aktivitas ekonomi secara wajar dan tidak
merugikan masyarakat banyak. Di samping itu, pemerintah juga melakukan kegiatan
ekonomi sendiri. Misalnya, membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, lapangan
terbang, sekolah, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah menyediakan jasa-jasa
transportasi seperti bus, kereta api, pesawat terbang, juga jasa pelayanan seperti
telepon, pos, telegram, dan yang lainnya.
Pembiayaan untuk aktivitas ekonomi berasal dari keuntungan yang diperoleh dari
masing-masing badan usaha yang dijalankan. Selain itu, juga berasal dari ketetapan
pemerintah mengenakan pajak kepada kelompok rumah tangga dan perusahaan.
Secara umum, peran pemerintah dalam menentukan harga pasar terbagi menjadi
dua, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung, pemerintah menentukan harga pasar dengan penetapan harga
minimum (floor price) dan harga maksimum (ceiling price). Penetapan harga minimum
dilakukan agar tidak ada tengkulak (orang atau pihak yang membeli dengan harga murah
dan dijual kembali dengan harga mahal) yang membeli produk di luar harga yang telah
ditetapkan pemerintah. Dalam bidang logistik pangan, jika pada harga yang ditetapkan
tidak ada permintaan (tidak ada yang beli), pemerintah akan membelinya melalui Badan
Usaha Logistik (BULOG), dan didistribusikan ke pasar. Sementara, penetapan harga
maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) bertujuan untuk melindungi konsumen.
Kebijakan ini dilakukan pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi di luar batas
daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga di
atas harga maksimum yang ditetapkan. Contohnya penetapan harga maksimum antara
lain harga obat-obatan di apotek, BBM, dan tarif angkutan umum.
Penentuan harga pasar secara tidak langsung, dilakukan pemerintah melalui
kebijakan pajak atau pemberian subsidi. Kebijakan penetapan pajak diterapkan dengan
cara mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Untuk
melindungi produsen dalam negeri, misalnya, pemerintah dapat meningkatkan tarif
13. pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen akan
membeli produk dalam negeri yang harganya lebih murah. Sementara, pembentukan
harga pasar melalui pemberian subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan
kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi, sehingga
dapat bersaing terhadap produk-produk impor.
F. PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI TERHADAP KONDISI PASAR
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pemerintah memungut pajak atas bermacam-macam komoditas. Analisin
penawaran dan permintaan membantu kita meramalkan siapa yang akan memikul
beban sebenarnya dari suatu pajak dan bagaimana pajak akan mempengaruhi output.
Pajak akan berpengaruh terhadap penawaran, sehingga kurva penawaran akan
berubah yaitu mengalami penurunan, maka kurva penawaran akan bergeser ke kiri
sebesar nilai pajaknya, kurva penawaran bergeser ke kiri ini akan menyebabkan
terbentuk keseimbangan pasar yang baru, pengaruhnya harga menjadi naik dan
kuantitas barang yang diperjualbelikan jadi menurun. Pengaruh pajak pada
keseimbangan pasar dihitung seperti berikut :
Fungsi penawaran sebelum pajak : P = f(Q)
Fungsi penawaran setelah pajak : P = f(Q) + t
Di mana : P = harga
Q = kuantitas / jumlah barang yang ditawarkan
t = tax atau pajak
Besar kecilnya pajak yang akan dibebankan akan tergantung pada keelastisitasan
permintaan dan penawaran itu sendiri. Semakin elastis permintaan terhadap suatu
barang maka beban pajak lebih banyak ditanggung produsen, dan semakin inelastis
14. permintaan terhadap suatu barang maka beban pajak lebih banyak ditanggung
konsumen. Semakin elastis penawaran terhadap suatu barang maka beban pajak lebih
banyak ditanggung konsumen, dan semakin inelastis penawaran terhadap suatu barang
maka beban pajak lebih banyak ditanggung produsen.
Subsidi (s) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap
produk yang dihasilkan atau yang dipasarkan, sehingga harga yang berlaku di pasar lebih
rendah sesuai dengan keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat meningkat.
Subsidi akan menurunkan harga barang yang terjadi di pasar. Subsidi akan
berpengaruh terhadap penawaran, sehingga kurva penawaran akan berubah yaitu
mengalami kenaikan, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan sebesar
subsidinya, kurva penawaran bergeser ke kanan ini akan menyebabkan terbentuk
keseimbangan pasar yang baru, pengaruhnya harga menjadi turun namun kuantitas
barang yang diperjualbelikan tetap tidak berubah. Perhitungan subsidi sebagai berikut :
Fungsi penawaran sebelum subsidi : P = f(Q)
Fungsi penawaran setelah subsidi : P = f(Q) - s
di mana : P = harga
Q = kuantitas / jumlah barang yang ditawarkan
s = subsidi
Besarnya subsidi yang diberikan ke konsumen dan produsen tergantung
keelastisitasan permintaan dan penawaran. Semakin elastis permintaan terhadap suatu
barang maka subsidi lebih banyak diberikan ke produsen, dan semakin inelastis
permintaan terhadap suatu barang maka subsidi ebih banyak diberikan ke konsumen
Semakin elastis penawaran terhadap suatu barang maka subsidi lebih banyak diberikan
ke konsumen, dan semakin inelastis penawaran terhadap suatu barang subsidi lebih
banyak diberikan ke produsen
15. BAB III
PENUTUP
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan
jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan
dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak
penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan
mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga
akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang
yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran
merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
Ekspor impor merupakan aplikasi penerapan permintaan dan penawaran. Secara
tersirat disebutkan penawaran ekspor , permintaan impor. Pemerintah sebagai pelaku
ekonomi salah satunya berfungsi dalam penetapan harga. Selain itu juga menetapkan
pajak dan juga subsidi. Besaran pajak dan subsidi tergantung dari elastisitas permintaan
dan penawaran.