SlideShare a Scribd company logo
1 of 99
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
DOSEN :
DR. SIGIT SARDJONO, M.Ec
KELOMPOK 3
SZASCHIA FLANIVOLYA M. MUHAMMAD INDRA WARDANA ATAINA RUSYDA FAUZIYAH
1222200159 1222200158 1222200156
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR
Harga Suatu Barang Dan Jasa
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang
tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga dan nilai guna, namun
barang tersebut juga terbatas adanya ( Langkah ). Terbentuknya harga
dikerankan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk
menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk
memintannya. Dalam dunia yang menganut perekonomian yang bebas,
harga merupakan faktor penting dalam perekonomian. Berkembangnya
teori harga ini tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan tentang uang.
Teori Permintaan
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai
barang dan jasa tersebut. Keinginan ini timbul karena barang dan jasa itu
mempunyai “nilai”.
Rumus permintaan dalam fungsi:
Dx – f ( Px;Py….P,l,s)
Dimana
Dx = permintaan akan barang
Px = harga barang itu sendiri
P2 = harga barang yang lain
l = pendapatan konsumen
S = selera
Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh
harga terhadap jumlah barang yang diminta.
Kurva Demand
kurva permintaan itu akan terus menerus bersambung (continuous). Jadi
kurva permintaan adalah pembatas kondisi.
Pengecualian Kurva Demand
Berhubungan dengan barang gengsi dan pengaruh harapan yang dinamis.
Menggambar Kurva Demand dengan Matematis
Rumus fungsi persamaan dan permintaan : (Q = F(P)
Dimana :
Q = Jumlah barang yang diminta
P = Harga
A = Konstanta
Pergeseran kurva demand
Dalam hal ini kenaikan pendapatan berarti kurva permintaan akan bergeser ke
kanan. Jika pendapatan turun, maka kurva permintaan akan bergeser kekiri.
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan berbagai individu
terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga.
TEORI PENAWARAN
Berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode
tertentu.
Hukum Penawaran
‘’Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya
dengan anggapan ceteris paribus.’’
Bentuk Kurva Penawaran
1.) bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran kurva penawaran
memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan di jual oleh penjual
dengan berbagai pilihan harga di pasar.
2.) bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran kurva s3
merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek, dimana produsen
tidak dapat menambah atau tidak sempat menambah jumlah produksinya.
HARGA SUATU BARANG DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah.
Perubahan Penawaran
Jika terjadi perubahan factor yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan berakibat
bertambahannya penawaran, kuantitas yang ditawarkan dapat berubah sebagai akibat
perubahannya harga barang tersebut. Ada beberapa factor yang menyebabkannya, yaitu sebagai
Perubahan Harga Pasar
Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertetntu dimana penjual mau menjual
sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli barang tersebut. Jadi harga pasar
terjadi dari hasil kompromi antara penjual dan pembeli.
Aplikasi Pasar Keseimbangan Pasar
1.) kebijakan cilling price : kebijakannya yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan
melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar.
2.) kebijakan floor price : kebijakan yang ditetapkan pemerintah diatas harga pasar,
tujuannya untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar
3.) surpus produsen dan konsumen : ukuran keuntungan yang diperoleh produsen
karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi. Keuntungan tersebut diperoleh
karena harga yang terbentuk dipasar melibihi yang mereka mau tawarkan pada
tingkatan penjualan tertentu.
4.) pengalihan beban pajak ( shifting tax )
Kasus Penetapannya Barang Bebas Dan Barang Potensial
A.) Barang Bebas : barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak
mempunyai harga. Supply barang ini terlalu melimpah disbandingkan
permintaan sehingga barang bebas ini tidak mempunyai harga.
B.) Barang Potensi : missal barang potensial ini adalah peralatan makan
yang terbuat dari emas untuk barang seperti ini pun tidak.
TERIMA KASIH !!!
PENGERTIAN ELASTISITAS
JIKA TERJADI PERUBAHAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERMINTAAN SUATU BARNG AKAN
MENDAPAT RESPON/REAKSI DARI KONSUMEN
DENGAN BERUBAHNYA JUMLAH BARANG YANG
DIMINTA. SEMAKIN ELASTISITAS SIFAT
PERMINTAANNYA AKAN SEMAKIN BESAR, SEBALIKNYA
JIKA SEMAKIN TIDAK ELASTISITAS MAKA SIFAT
PERMINTAANYA AKAN SEMAKIN KECIL RESPON.
ELASTISITAS PERMINTAAN
ELASTISITAS PERMINTAAN ATAU PRICE ELASTICITY
OF DEMAND ADALAH UKURAN PERUBAHAN JUMLAH
PERMINTAAN BARANG TERHADAP PERUBAHAN
HARGA BARANG ITU.
RUMUS :
ED = %∆QX/%∆PX ATAU ED = ∆Q/∆P X P/Q
KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN
SIFAT ELASTISITAS DARI SUATU PERMINTAAN SUATU
BARANG ADA 5 MACAM YAITU :
1. ED > 1 = ELASTIS
2. ED < 1 = INELASTIS
3. ED = 1 = UNITARY ELASTIS
4. ED = 0 = INELASTIS SEMPURNA
5. ED = ~ = ELASTIS SEMPURNA
CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN
1.) ARC ELASTICITY ( ELASTISITAS BUSUR ) :
MEMBANDINGKAN PRESENTASE PERUBAHAN HARGA
DENGAN PRESENTASE YANG DIMINTA ATAU YANG
DITAWARKAN.
2.) POINT ELASTICITY : MENGHITUNG TINGKAT
ELASTISITAS DENGAN WAKTU TITIK YANG TERDAPAT
PADA KURVA PERMINTAAN ATAU KURVA PENAWARAN.
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY)
ELASTISITAS PERMINTAAN SILANG MENGUKUR
SAMPAI BERAPA JAUH BERBAGAI BARANG
BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN.
RUMUSNYA :
EXY = %QY/%PY
EXY = QY2-QY1/QY1+QY2 : PX2-PX1/PX1+PX2
EXY = QY2-QY1/QY1+QY2 X PX1+PX2/PX2-PX2
ELASTISITAS PENAWARAN
DALAM ELASTISITAS PENAWARAN TAK ADA
KEKACAUAN YANG TIMBUL MENGENAI TANDA
KOEFISIEN ELASTISITAS, KECUALI DALAM KEADAAN
YANG TAK BIASA, YAITU MENGENAI KURVA YANG
MIRING KEBAWAH.
RUMUSNYA :
ES = %∆QS/%∆PX = (X2-X1)/(X1+X2) :
(P1+P2)/(P2-P1)
KONSEP SIFAT ELASTISITAS PENAWARAN
SIFAT ELASTISITAS DARI SUATU PENAWARAN SUATU
BARANG ADA 5 MACAM YAITU :
1.) ES > 1 = ELASTIS
2.) ES < 1 = INELASTIS
3.) ES = 1 = UNITARY ELASTIS
4.) ES = 0 = INELASTIS SEMPURNA
5.) ES = ~ = ELASTIS SEMPURNA
ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY)
ELASTISITAS PENDAPATAN ADALAH ELASTISITAS YANG
MENUNJUKKAN TINGKAT KEPEKAAN DARI PERUBAHAN
JUMLAH BARANG YANG DIMINTA DENGAN PERUBAHAN
PENDAPATAN.
RUMUS :
EI = %∆QX/%∆I
EI = Q2-Q1/Q1+Q2 : I2-I1/I1+I2
PERILAKU KONSUMEN
BEBERAPA KONSEP BERKAIATAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
PERMINTAAN TIMBUL KARENA KONSUMEN MEMERLUKAN MANFAAT DARI BARANG YANG
DIMINTA. MANFAAT INILAH YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH UTILITAS (UTILITY).
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH DAYA GUNA DENGAN BARANG YANG DI KONSUMSI DALAM
FUNGSI
U=F(X1; X2;……XN)
U = DAYA GUNA
X2 = BANYAK BARANG
PERILAKU KONSUMEN
BEBERAPA KONSEP BERKAIATAN DENGAN PERILAKU
KONSUMEN
PERMINTAAN TIMBUL KARENA KONSUMEN MEMERLUKAN MANFAAT DARI BARANG YANG
DIMINTA. MANFAAT INILAH YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH UTILITAS (UTILITY).
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH DAYA GUNA DENGAN BARANG YANG DI KONSUMSI DALAM
FUNGSI
U=F(X1; X2;……XN)
U = DAYA GUNA
X2 = BANYAK BARANG
PERILAKU KONSUMEN
Beberapa Konsep Berkaiatan Dengan Perilaku
Konsumen
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari barang
yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility).
Pendekatan tradisional untuk mengungkapkan perilaku konsumen
Hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang di konsumsi
dalam fungsi
U=f(X1; X2;……Xn)
U = Daya guna
X2 = banyak barang
Cardinal approach
Kenikmatan yang di peroleh konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti.
1. Guna batas (marginal utility)
Pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan
penggunaan satu unit komoditas tertentu.
2. Guna total
Jumlah seluruh kepuasan yang di peroleh dan mengonsumsi
sejumlah komoditas tertentu.
Asumsi (anggapan) dalam tori cardinal
1.Utility seseorang bisa diukur dengan uang
2.Berlakunya hukum Gossn (law of diminishing marginal utility),
yaitu bahwa semakin banyak suatu barang di konsumsik, maka
tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari
setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun.
3.Konsumen bersifat rasional, konsumen selalu berusaha
mencapai kepuasan total yang maksimal.
Maksimalisai guna
Tambahan guna pada guna total karena tambahan satu unit barang lagi yang di
konsumsi.
TU2 – TU1 = Mux
atau
(TUx + 1) – (Tux) = Mux
TU2 = sesudah tambahan
TU1 = sebelum ada penambahan.
Komposisi yang akan memberikan guna yang maksimal bagi konsumen
MUx / Px = MUy/Py
Mengatasi kelemahan rumus komposisi
X . Py .Y , Py =………= 1 (pendapatan)
Cara mempergunakan persamaan fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula
1.Kemudian diuji apakah juga memenuhi formula
2.Jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi lain
Perubahan kombinasi barang yang dibeli konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah
kombinasi barang yang dibeli. Penyebabnya adalah
1.Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut
konswn akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang
harganya lebih murah.
2.Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang
pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut
akan berkurang.
Kedua efek ini akan saling memperkuat bila barang tersebut adalah barang normal.
Indifference curve approach
Property indifference curve
Tiga kelemahan the cardinalist approach
1.Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang
keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen
mengonsumsi komoditi dapat di ukur secara numerik.
2.Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak
realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari
uang akan berubah.
3.Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis
saja.
Pendekatan ordinary ini menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak dapat
diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan secara ordinal
Kendala anggaran (budget contraint)
Persamaan budget line
BPx . (X) + Py . Y
B = anggaran
PX = tingkat harga X
Py = tingkat harga Y
Keseimbangan konsumen
Kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference
dengan kurva anggaran (budget line).
Perubahan utilitas konsumen
Faktor penyebab berubahnya kombinasi guna maksimal
1.Berubahnya salah satu dari harga barang, harga naik, garis
anggaran (budget line) dan indifference curvenya akan bergeser
kekiri, jika harga turun maka garis akan bergeser ke kanan.
2.Berubahnya pendapatan konsumen, E1. Suatu ketika
pendapatan konsumen meningkat. E2. Fenomena digambarkan
gari akan bergeser ke kiri dan sejajar
3.Perubahan harga pada barang normal dan inferior
Deribasi kurva permintaan dari kurva PCC
Kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen
untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu).
Penggambaran kurva engel dari kurva ICC
ICC atau kurva engel menunukarakteristiksuatu barang terhadap perubahan
pendapatan.
Bentuk indifference curve
1.Kurva indifference yang linier menunjukan adanya substitusi sempurna
2.Kurva indifference curve yang berupa huruf L menunjukan barang komplemen
Kritik dan aplikasi pendekatan indifference curve
Kritik
Kritik terhadap pendekatan indifference curve
a.Menggambarkan bentuk kurva IC yang konfeks untuk individu tidak
mudah
b.Substitusi barang Y terhadap barang Y yang diakibatkan adanya
kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih ada
faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau
meninggalkan barang X.
c.IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect
advertising, past behavior of stock.
PERILAKU PRODUSEN
A.Konsep jangka waktu dalam proses produksi
Jangka waktu pendek, suatu jangka waktu produksi
tertentu dimana hanya ada satu factor produkksi yang
bervariabel.
Dalam jangka waktu Panjang semua sumber adalah
variable.
b. Fungsi produksi
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.
Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi
dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.
Fungsi produksi secara matematis:
Q = F(C,L,B,S) L = Labor
Q = output B = Bahan baku
C = Capital S = Skil
Bentuk fungsi linier : Bentuk fungsi quadratic
Q = a + Bx Q = a+ b1X + b
Bentuk fungsi cubic :
Q = a + b1X + b2X^2 + b3X^3
c. Analisis proses produksi jangka pendek
Diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP
(marginal product).
TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja labor. AP
adlah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja labor.
 AP = TP/Labor
 MP = TP2 – TP1
 Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
 MP = ∂ TP/ ∂ L
1.Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (the law of
dimishing returns)
Kurva TP, MP, AP
2. Hubungan antara TP, AP, dan MP
 Jika AP semakin bertambah maka MP > AP
 Jika AP maximum maka MPP = AP.
 Jika AP semakin berkuarang, maka MP < AP.
d. Produksi jangka Panjang
1.Isoquant
 Pengertian kurva kurva insoquant
Isoproduk adlah kurva yang menunjukan berbagaibkemungkinan kombinasi teknisi
antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
 Sifat dari kurva isoquant
a.Cembung kearah titik origini
b.Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukan jumlah produk yang lebih banyak
atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukan semakin
tinggi tingkat produksi barang tersebut.
d.Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling
bersinggungan.
 MRTS (marginal rate technical of substitution)
MRTS adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
MRTS di C = -∆ K/ ∆ L
a.K1/l1 > K2/L2 proses produksi capital intensif.
b.K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif
 Bentuk isoquant lain
Bentuk isoquant linier Bentuk isoquant yang input output
2. ISO biaya (isocost)
 Pengertian isocost
Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukan
kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu.
Kurva isocost
 Perubahan isocost
a.Kurva isocost berubah jika harga faktor produksi Labor turun atau naik
sedangkan lainnya tetap.
b. Kurva isocost berubah jika harga
faktor produksi kapital turun akan naik sedangkan lainnya tetap.
c. Kurva isocost berubah jika jumlah modal (dana)
berubah berkurang atau bertambah
3. Ekuilibrium produsen
Suatu keadaan seimbang dimana produsen mendapat keuntungan maximun dan
tidak ada dorongan untung mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam faktor-
faktor produksinya.
Kurva produk optimum
Posisi keseimbangan produsen dicapai pada saat kurva isoquant bersinggung dengan kurva
isocost.
MRTS = slope iso quant
-MPI/MPK = -PI/PK
PI . MPK = PK . MPI
Persamaan
PI . MPK/PI . PK = PK . MPI/PI . PK
4. Jalur ekspansi (expansion path)
Suatu garis yang menunjukan titik-titik least cost combination LCC
diberbagai isoquant.
Kurva jalur ekspansi
5. Hasil dari pengembangan skala usaha (return to scale)
= L + C akan menghasilkan Q Kurva increasing return to scale
= aL + aC bQ
Hasil penambahan input
a.Berakibah perubahan output
b.Bisa dalam keadaan b>a, b=a, b<a.
Kurva cosntant return to scale Kurva Decreasing return to scale
6. Memilih kombinasi input yang efisien (ridge line)
Kurva kombinasi faktor produksi yang ekonomis
Kombinasi ongkos terkecil (least cost combination)
PENENTUAN HARGA DALAM PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
8.1 Bentuk Pasar Persaingan
1. Pengertian Dasar
(Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah
tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga
dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual
beli suatu barang.
persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen
membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan.
8.2 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna Adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna, sebagai
berikut:
1.) Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
umlah pembeli dan penjual barang sangat banyak
sehingga masing-masing pembeli maupun penjual
tidak dapat memengaruhi pasar.
2.) Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
Barang homogen artinya semua jenis barang yang
ditawarkan semua penjual sama
3.) Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi
atau berjualan tanpa ada suatu hambatan.
4.)Informasi terhadap pasar sempurna.
Artinya, apabila salah satu produksi menggunakan
teknologi baru maka dengan mudah produsen yang
lain mengikutinya.
8.3 Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Laba
Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba maksimal
adalah sebesar
P=OP1 dan Q = 001
8.5 Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba normal
adalah sebesar
P=OP1 dan Q=0Q1
Dengan AC yang paling rendah
8.6 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Pendek
a. Mendapat laba super normal.
b. Mendapat laba normal.
c Menderita kerugian.
8.7 KONDISI PERUSAHAAN DALAM
PERSAINGAN SEMPURNA DALAM PERIODE
JANGKA PANJANG.
Dalam jangka panjang
perusahaan-perusahaan
hanya mendapatkan normal
profit saja (impas/break
even).
Perusahaan yang hanya
menenima keuntungan
normal (normal profit)
dinamakan "Marginal
Firm/Marginal or
Profitability", artinya apabila
harga turun sedikit saja
perusahaan akan segera
keluar dari pasar.
8.8 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna.
• Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen.
• Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak.
PERSAINGAN PASAR TIDAK
SEMPURNA
BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-
masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan deferensi produk.
Unsur model pasar persaingan monopoli
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli.
1. Pertama, karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam.
2. Kedua, karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
Dalam jangka pendek,
suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang lain, maksudnya bahwa pada suatu saat
perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya
menerima keuntungan normal saja.
Dalam jangka panjang,
terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan
masuknya perusahaan-perusahaan baru
ke dalam industri, yaitu terbuka dan
satunya tertutup.
(gambar kurva 9.1)
TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK
1. Mendapat laba supernormal 2. Mendapat laba normal
Gambar 9.2 Perusahaan dalam persaingan (gambar kurva 9.3) Gambar 9.3 Perusahaan
monopolis mendapatkan laba dalam persaingan monopolis
mendapatkan laba normal
3. Menderita kerugian
(gambar kurva 9.4)
Gambar 9.4 Perusahaan dalam persaingan
monopolis yang mengalami kerugian
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan.
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum
perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahan yang telah dibangunya
pada tingkat output optimum.
3. Promosi Penjualan
Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya
dengan cara pemborosan iklan akan diimbangi dengan kegiatan
yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan
untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi.
4. Jenis Produk yang Tersedia
Ragam produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan dapat
menjadi lebih sulit.
PENENTUAN HARGA PADA PASAR
MONOPOLI
ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu
penjual, sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah
kasus monopoli murni atau pure monopoly.
Prinsip-prinsip monopoli murni sebagai alat untuk menganalisis
persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber.
Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri-
industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal
bertindak seperti dalam monopoli murni.
Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangat
berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat
lain. Sehingga, mau tidak mau pembeli harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti
itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat
menggantikan barang tersebut.
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa
adanya halangan tersebut, pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan dalam industri.
Lanjutan…
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual
dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh
sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu
harga atau price setter.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan
dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan
menggunakan iklan.
Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar
Monopoli
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan
lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat
menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke
tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli
kepada perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya
perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau
tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi.
Karena masuknya perusahaan baru akan mengubah
keadaan pasar dimana perusahaan itu bergerak.
Faktor-Faktor Timbulnya Perusahaan
Monopoli
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena :
1. Penguasaan bahan mentah
2. Hak paten
3. Terbatasnya pasar
4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Gambar disamping menunjukan bagaimana
seorang monopolis dalam menentukan
tingkat output optimal.
Lanjutan…
Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC
= MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan
monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut:
π = R - B
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya
produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan
yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar yang
berarti bahwa produsen tersebut bisa mempengaruhi
harga pasar dengan menjual lebih sedikit atau lebih
banyak barang produksinya.
Hubungan P, TR, dan MR
Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan
total berkurang, bukannya bertambah. Pendapatan marginal
pada berbagai tingkat penjualan per unit waktu untuk Sang
Monopolis akan lebih rendah dari harga per unit pada tingkat
penjualan ini.
Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan
antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis
dan keadaan biayanya. Monopoli bisa menderita kerugian
disebabkan karena (1) Biaya awal yang besar (set up cost),
dan (2) Demandnya belum berkembang karena belum
dikenal.
1. Monopolis yang 2. Dalam Jangka pendek
Mendapatkan Keuntungan Monopolis Mengalami Impas
3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Ada beberapa salah pengertian dalam monopoli. Pertama, bahwa monopolis
akan selalu untung. Hal ini tidaklah salah karena dalam jangka pendek
kemungkinan monopolis dapat mengalami kerugian. Kedua, bahwa kurva
permintaan monopolis selalu inelastis. Hal ini tidaklah salah juga sebab kurva
permintaan monopoli tidak selalu inelastis.
Beberapa cara monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai
monopolis yaitu:
a. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya.
b. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain
tidak bisa meniru.
Lanjutan…
c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan
skala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan
lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga
menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua-duanya
akan menderita rugi.
KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
Kerugian Adanya Monopoli
1. Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan
monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan
memperkecil output dari sebelumnya.
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar
Di halanginya perusahaan baru untuk masuk dalam pasar
merupakan isyarat untuk meluaskan output dalam industri
yang bersangkutan.
Lanjutan…
3. Efisiensi Ekonomi
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-
sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli
mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan
dengan efisiensi sebaik-baiknya.
4. Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang
Monopolis. Sang Monopolis mungkin menggunakan kegiatan
promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya.
Lanjutan….
Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa
mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat
adalah:
1. Menetapkan Undang-Undang anti monopoli
2. Mendirikan perusahaan tandingan
3. Mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan
tujuan membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya
perusahaan tandingan, harga dan output dapat dikendalikan
4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
1. Pengaturan Harga
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara.
LANJUTAN…
2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli dengan Decreasing Cost
Keadaan dimana liar pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan
yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva
dimana AC menurun (decreasing cost).
Monopoli alami
Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri dimana LRAC
jatuh di atas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada
ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan
semua skala ekonomi internal, mencapai skala efisien
minimum, dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
3. Perpajakan
Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap
dasarnya (lumpsum) dan dapat bersifat khusus (spesific).
a. Pajak Lumpsum
Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya
tingkat jumlah barang yang dihasilkan.
Lanjutan…
b. Pajak Khusus (Specific)
Pajak yang khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan oleh monopolis tersebut.
Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat
dari bisnis dengan otot industri, kekuatan harga
monopoli di pasar. Pasar berubah sepanjang waktu dan
sebagainya adalah kondisi dimana bisnis harus
beroperasi terlepas dari apakah mereka memiliki
kekuatan pasar yang nyata.
Kasus Ekonomi terhadap Monopoli
Kasus standar melawan monopoli adalah bahwa harga monopoli
lebih tinggi daripada biaya marjinal dan rata-rata, baik
menyebabkan hilangnya efisiensi alokatif dan kegagalan
mekanisme pasar.
X Efisiensi di Bawah Monopoli
Jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi, mereka akan
memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya produksi dan
efisiensi 'X' akan berarti bahwa tidak akan ada penghematan
biaya yang nyata
Lanjutan…
Lanjutan…
Potensi Manfaat dari Monopoli
Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa
penjual) tidak selalu sinyal tidak adanya persaingan.
Kadang-kadang hal tersebut dapat mencerminkan
keberhasilan perusahaan terkemuka dalam
menyediakan produk berkualitas lebih baik dan lebih
efisien daripada saingan mereka yang lebih kecil.
Skala Ekonomis
Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk
mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala untuk keseimbangan
yang memberikan output yang lebih tinggi dan harga yang lebih
rendah daripada kondisi yang kompetitif.
DISKRIMINASI HARGA
Sifat Dasar Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya
produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi
dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih.
Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang
lebih. Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk
memperluas pasar dengan cara menjual barang yang
dihasilkannya di pasar yang berbeda.
Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga
a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang
berbeda-beda secara tajam
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan
elastisitas yang berbeda-beda
c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali
barang-barang yang dibeli
Lanjutan…
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi:
A. Diskriminasi Harga Derajat Pertama.
Keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya
mengambil surplus konsumen.
B. Diskriminasi Harga Derajat Kedua
Keadaan dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan
menurunkan kelompok-kelompok harga.
C. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
Keadaan dimana produsen betul-betul menjual barang di pasar yang
berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda.
Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat memecah pasar produk
menjadi dua atau lebih. Pertama, di harus sanggup memisahkan
pasar tersebut. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-
masing tingkat harga harus berada di antara pasar-pasar
tersebut.
Diskriminasi harga sering dijumpai dalam industri public utility.
Pasar bisa dipisahkan oleh biaya pengangkutan dan pajak.
Diskriminasi Harga
1. Sifat dasar diskriminasi
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya
produksi yang berbeda melainkan biaya produksi sama tetapi
dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih.
Tujuan menetapkan harga adaah agar dicapai ketentuan yang
lebih .
Lanjutan…
Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga :
1. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara
tajam
2. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan
pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisistas yang berbeda-beda
3. Para penjual dpat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang
dibeli.
Lanjutan…
1. Diskriminasi harga yang dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Diskriminasi harga derajat pertama, merupakan keadaan dimana seorang
produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen.
- Diskriminasi harga derajat kedua, produsen mengenakan harga yang berbeda
untuk setiap kelompok jumlah pembeli yang berbeda. Diskriminasi inij adalah versi
yang sederhana, dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan
menurunkan kelompok-kelompok harga.
- Diskriminasi derajat harga ketiga, produsen betul-betul menjuan barang dipasar
yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda
Lanjutan…
2. Pembagian pasar penjualan yang berbeda
Jika dua pasar mempunyai elastisitas yang sama maka
penetpan diskriminasi harga tidak berhasil. Elastisitas
permintaan bias dilihat dari kecondongan dari kurva
demannya. Semakin condong semakin elastis. Kedua pasar
atau lebih bias di lihat kurva demannya harus mempunyai
kecondongan yang berbeda.
Lanjutan…
3. Penetapan harga diskriminasi secara grafik dan numeric
1. Melihat penetapan harga diskriminasi secara grafik
Produk yang dijual dengan harga berbeda mempunyai
struktur biaya yang sama. Dengan kata lain produk yang dijual
mempunyai biaya produksi yang sama. Kelompok A
mempunyai permintaan yang relative inelastis, sementara
permintaan kelompok B lenih tinggi elastisitasnya.
Lanjutan…
Dari gambar di atas terlihat pasar yang mempunyai kurva permintaan yang
kurang elastis harganya lebih tinggi.
Lanjutan…
2. Penetapan harga diskriminasi secara numerik
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
LANJUTAN…

More Related Content

Similar to TEORI EKONOMI MIKRO

pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10StevenNathanael2
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroYohanaCristanti
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2MiranaLavenia
 
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxTugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxyuniasix
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxtommy623617
 
Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareAdzkiaLarasati
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdfTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdfindrianarsyanandito1
 
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfDitaGerryYulianto
 
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptxTUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptxMarcellWillardS
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxSukmaAsri
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxHestyTyas1
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdfDevi Alitaa
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptxAnggunPratiwi31
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1alvinprasetya1
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfalvinprasetya1
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdfFahmiAzzaqiFahmiAzza
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4SalsabilaAlyaMaharan
 

Similar to TEORI EKONOMI MIKRO (20)

pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10pengantar ekonomi mikro kelompok 10
pengantar ekonomi mikro kelompok 10
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
 
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptxTugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
Tugas Membuat Slide Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2.pptx
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
 
Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshare
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdfTUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13.pdf
 
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
 
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptxTUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pdf
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
 
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptxTUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
 

TEORI EKONOMI MIKRO

  • 1. PENGANTAR EKONOMI MIKRO DOSEN : DR. SIGIT SARDJONO, M.Ec
  • 2. KELOMPOK 3 SZASCHIA FLANIVOLYA M. MUHAMMAD INDRA WARDANA ATAINA RUSYDA FAUZIYAH 1222200159 1222200158 1222200156
  • 3. TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR Harga Suatu Barang Dan Jasa Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga dan nilai guna, namun barang tersebut juga terbatas adanya ( Langkah ). Terbentuknya harga dikerankan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintannya. Dalam dunia yang menganut perekonomian yang bebas, harga merupakan faktor penting dalam perekonomian. Berkembangnya teori harga ini tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan tentang uang.
  • 4. Teori Permintaan Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut. Keinginan ini timbul karena barang dan jasa itu mempunyai “nilai”. Rumus permintaan dalam fungsi: Dx – f ( Px;Py….P,l,s) Dimana Dx = permintaan akan barang Px = harga barang itu sendiri P2 = harga barang yang lain l = pendapatan konsumen S = selera
  • 5. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang yang diminta. Kurva Demand kurva permintaan itu akan terus menerus bersambung (continuous). Jadi kurva permintaan adalah pembatas kondisi. Pengecualian Kurva Demand Berhubungan dengan barang gengsi dan pengaruh harapan yang dinamis.
  • 6. Menggambar Kurva Demand dengan Matematis Rumus fungsi persamaan dan permintaan : (Q = F(P) Dimana : Q = Jumlah barang yang diminta P = Harga A = Konstanta Pergeseran kurva demand Dalam hal ini kenaikan pendapatan berarti kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Jika pendapatan turun, maka kurva permintaan akan bergeser kekiri.
  • 7. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga. TEORI PENAWARAN Berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Hukum Penawaran ‘’Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus.’’ Bentuk Kurva Penawaran 1.) bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan di jual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar. 2.) bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran kurva s3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek, dimana produsen tidak dapat menambah atau tidak sempat menambah jumlah produksinya.
  • 8. HARGA SUATU BARANG DAN JASA Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah. Perubahan Penawaran Jika terjadi perubahan factor yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan berakibat bertambahannya penawaran, kuantitas yang ditawarkan dapat berubah sebagai akibat perubahannya harga barang tersebut. Ada beberapa factor yang menyebabkannya, yaitu sebagai
  • 9. Perubahan Harga Pasar Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertetntu dimana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli barang tersebut. Jadi harga pasar terjadi dari hasil kompromi antara penjual dan pembeli. Aplikasi Pasar Keseimbangan Pasar 1.) kebijakan cilling price : kebijakannya yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar. 2.) kebijakan floor price : kebijakan yang ditetapkan pemerintah diatas harga pasar, tujuannya untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar 3.) surpus produsen dan konsumen : ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi. Keuntungan tersebut diperoleh karena harga yang terbentuk dipasar melibihi yang mereka mau tawarkan pada tingkatan penjualan tertentu. 4.) pengalihan beban pajak ( shifting tax )
  • 10. Kasus Penetapannya Barang Bebas Dan Barang Potensial A.) Barang Bebas : barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak mempunyai harga. Supply barang ini terlalu melimpah disbandingkan permintaan sehingga barang bebas ini tidak mempunyai harga. B.) Barang Potensi : missal barang potensial ini adalah peralatan makan yang terbuat dari emas untuk barang seperti ini pun tidak. TERIMA KASIH !!!
  • 11. PENGERTIAN ELASTISITAS JIKA TERJADI PERUBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SUATU BARNG AKAN MENDAPAT RESPON/REAKSI DARI KONSUMEN DENGAN BERUBAHNYA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA. SEMAKIN ELASTISITAS SIFAT PERMINTAANNYA AKAN SEMAKIN BESAR, SEBALIKNYA JIKA SEMAKIN TIDAK ELASTISITAS MAKA SIFAT PERMINTAANYA AKAN SEMAKIN KECIL RESPON.
  • 12. ELASTISITAS PERMINTAAN ELASTISITAS PERMINTAAN ATAU PRICE ELASTICITY OF DEMAND ADALAH UKURAN PERUBAHAN JUMLAH PERMINTAAN BARANG TERHADAP PERUBAHAN HARGA BARANG ITU. RUMUS : ED = %∆QX/%∆PX ATAU ED = ∆Q/∆P X P/Q
  • 13. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN SIFAT ELASTISITAS DARI SUATU PERMINTAAN SUATU BARANG ADA 5 MACAM YAITU : 1. ED > 1 = ELASTIS 2. ED < 1 = INELASTIS 3. ED = 1 = UNITARY ELASTIS 4. ED = 0 = INELASTIS SEMPURNA 5. ED = ~ = ELASTIS SEMPURNA
  • 14. CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN 1.) ARC ELASTICITY ( ELASTISITAS BUSUR ) : MEMBANDINGKAN PRESENTASE PERUBAHAN HARGA DENGAN PRESENTASE YANG DIMINTA ATAU YANG DITAWARKAN. 2.) POINT ELASTICITY : MENGHITUNG TINGKAT ELASTISITAS DENGAN WAKTU TITIK YANG TERDAPAT PADA KURVA PERMINTAAN ATAU KURVA PENAWARAN.
  • 15. ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY) ELASTISITAS PERMINTAAN SILANG MENGUKUR SAMPAI BERAPA JAUH BERBAGAI BARANG BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN. RUMUSNYA : EXY = %QY/%PY EXY = QY2-QY1/QY1+QY2 : PX2-PX1/PX1+PX2 EXY = QY2-QY1/QY1+QY2 X PX1+PX2/PX2-PX2
  • 16. ELASTISITAS PENAWARAN DALAM ELASTISITAS PENAWARAN TAK ADA KEKACAUAN YANG TIMBUL MENGENAI TANDA KOEFISIEN ELASTISITAS, KECUALI DALAM KEADAAN YANG TAK BIASA, YAITU MENGENAI KURVA YANG MIRING KEBAWAH. RUMUSNYA : ES = %∆QS/%∆PX = (X2-X1)/(X1+X2) : (P1+P2)/(P2-P1)
  • 17. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PENAWARAN SIFAT ELASTISITAS DARI SUATU PENAWARAN SUATU BARANG ADA 5 MACAM YAITU : 1.) ES > 1 = ELASTIS 2.) ES < 1 = INELASTIS 3.) ES = 1 = UNITARY ELASTIS 4.) ES = 0 = INELASTIS SEMPURNA 5.) ES = ~ = ELASTIS SEMPURNA
  • 18. ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY) ELASTISITAS PENDAPATAN ADALAH ELASTISITAS YANG MENUNJUKKAN TINGKAT KEPEKAAN DARI PERUBAHAN JUMLAH BARANG YANG DIMINTA DENGAN PERUBAHAN PENDAPATAN. RUMUS : EI = %∆QX/%∆I EI = Q2-Q1/Q1+Q2 : I2-I1/I1+I2
  • 19. PERILAKU KONSUMEN BEBERAPA KONSEP BERKAIATAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN PERMINTAAN TIMBUL KARENA KONSUMEN MEMERLUKAN MANFAAT DARI BARANG YANG DIMINTA. MANFAAT INILAH YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH UTILITAS (UTILITY). PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH DAYA GUNA DENGAN BARANG YANG DI KONSUMSI DALAM FUNGSI U=F(X1; X2;……XN) U = DAYA GUNA X2 = BANYAK BARANG
  • 20. PERILAKU KONSUMEN BEBERAPA KONSEP BERKAIATAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN PERMINTAAN TIMBUL KARENA KONSUMEN MEMERLUKAN MANFAAT DARI BARANG YANG DIMINTA. MANFAAT INILAH YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH UTILITAS (UTILITY). PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH DAYA GUNA DENGAN BARANG YANG DI KONSUMSI DALAM FUNGSI U=F(X1; X2;……XN) U = DAYA GUNA X2 = BANYAK BARANG
  • 21. PERILAKU KONSUMEN Beberapa Konsep Berkaiatan Dengan Perilaku Konsumen Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility). Pendekatan tradisional untuk mengungkapkan perilaku konsumen Hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang di konsumsi dalam fungsi U=f(X1; X2;……Xn) U = Daya guna X2 = banyak barang
  • 22. Cardinal approach Kenikmatan yang di peroleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti. 1. Guna batas (marginal utility) Pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan penggunaan satu unit komoditas tertentu. 2. Guna total Jumlah seluruh kepuasan yang di peroleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu.
  • 23. Asumsi (anggapan) dalam tori cardinal 1.Utility seseorang bisa diukur dengan uang 2.Berlakunya hukum Gossn (law of diminishing marginal utility), yaitu bahwa semakin banyak suatu barang di konsumsik, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun. 3.Konsumen bersifat rasional, konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimal.
  • 24. Maksimalisai guna Tambahan guna pada guna total karena tambahan satu unit barang lagi yang di konsumsi. TU2 – TU1 = Mux atau (TUx + 1) – (Tux) = Mux TU2 = sesudah tambahan TU1 = sebelum ada penambahan. Komposisi yang akan memberikan guna yang maksimal bagi konsumen MUx / Px = MUy/Py Mengatasi kelemahan rumus komposisi X . Py .Y , Py =………= 1 (pendapatan)
  • 25. Cara mempergunakan persamaan fungsi Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula 1.Kemudian diuji apakah juga memenuhi formula 2.Jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi lain Perubahan kombinasi barang yang dibeli konsumen Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Penyebabnya adalah 1.Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konswn akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah. 2.Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut akan berkurang. Kedua efek ini akan saling memperkuat bila barang tersebut adalah barang normal.
  • 26. Indifference curve approach Property indifference curve Tiga kelemahan the cardinalist approach 1.Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat di ukur secara numerik. 2.Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3.Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja. Pendekatan ordinary ini menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak dapat diukur dengan numerik tetapi bisa diungkapkan secara ordinal
  • 27. Kendala anggaran (budget contraint) Persamaan budget line BPx . (X) + Py . Y B = anggaran PX = tingkat harga X Py = tingkat harga Y Keseimbangan konsumen Kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran (budget line).
  • 28. Perubahan utilitas konsumen Faktor penyebab berubahnya kombinasi guna maksimal 1.Berubahnya salah satu dari harga barang, harga naik, garis anggaran (budget line) dan indifference curvenya akan bergeser kekiri, jika harga turun maka garis akan bergeser ke kanan. 2.Berubahnya pendapatan konsumen, E1. Suatu ketika pendapatan konsumen meningkat. E2. Fenomena digambarkan gari akan bergeser ke kiri dan sejajar 3.Perubahan harga pada barang normal dan inferior
  • 29. Deribasi kurva permintaan dari kurva PCC Kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu). Penggambaran kurva engel dari kurva ICC ICC atau kurva engel menunukarakteristiksuatu barang terhadap perubahan pendapatan. Bentuk indifference curve 1.Kurva indifference yang linier menunjukan adanya substitusi sempurna 2.Kurva indifference curve yang berupa huruf L menunjukan barang komplemen
  • 30. Kritik dan aplikasi pendekatan indifference curve Kritik Kritik terhadap pendekatan indifference curve a.Menggambarkan bentuk kurva IC yang konfeks untuk individu tidak mudah b.Substitusi barang Y terhadap barang Y yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih ada faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X. c.IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
  • 31. PERILAKU PRODUSEN A.Konsep jangka waktu dalam proses produksi Jangka waktu pendek, suatu jangka waktu produksi tertentu dimana hanya ada satu factor produkksi yang bervariabel. Dalam jangka waktu Panjang semua sumber adalah variable.
  • 32. b. Fungsi produksi Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara factor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi secara matematis: Q = F(C,L,B,S) L = Labor Q = output B = Bahan baku C = Capital S = Skil
  • 33. Bentuk fungsi linier : Bentuk fungsi quadratic Q = a + Bx Q = a+ b1X + b Bentuk fungsi cubic : Q = a + b1X + b2X^2 + b3X^3
  • 34. c. Analisis proses produksi jangka pendek Diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP (marginal product). TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja labor. AP adlah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja labor.  AP = TP/Labor  MP = TP2 – TP1  Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP  MP = ∂ TP/ ∂ L
  • 35. 1.Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (the law of dimishing returns) Kurva TP, MP, AP 2. Hubungan antara TP, AP, dan MP  Jika AP semakin bertambah maka MP > AP  Jika AP maximum maka MPP = AP.  Jika AP semakin berkuarang, maka MP < AP.
  • 36. d. Produksi jangka Panjang 1.Isoquant  Pengertian kurva kurva insoquant Isoproduk adlah kurva yang menunjukan berbagaibkemungkinan kombinasi teknisi antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu.  Sifat dari kurva isoquant a.Cembung kearah titik origini b.Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukan jumlah produk yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. d.Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 37.  MRTS (marginal rate technical of substitution) MRTS adalah kemiringan isoquant pada titik khusus. MRTS di C = -∆ K/ ∆ L a.K1/l1 > K2/L2 proses produksi capital intensif. b.K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif  Bentuk isoquant lain Bentuk isoquant linier Bentuk isoquant yang input output
  • 38. 2. ISO biaya (isocost)  Pengertian isocost Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kurva isocost
  • 39.  Perubahan isocost a.Kurva isocost berubah jika harga faktor produksi Labor turun atau naik sedangkan lainnya tetap. b. Kurva isocost berubah jika harga faktor produksi kapital turun akan naik sedangkan lainnya tetap. c. Kurva isocost berubah jika jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
  • 40. 3. Ekuilibrium produsen Suatu keadaan seimbang dimana produsen mendapat keuntungan maximun dan tidak ada dorongan untung mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam faktor- faktor produksinya. Kurva produk optimum Posisi keseimbangan produsen dicapai pada saat kurva isoquant bersinggung dengan kurva isocost. MRTS = slope iso quant -MPI/MPK = -PI/PK PI . MPK = PK . MPI Persamaan PI . MPK/PI . PK = PK . MPI/PI . PK
  • 41. 4. Jalur ekspansi (expansion path) Suatu garis yang menunjukan titik-titik least cost combination LCC diberbagai isoquant. Kurva jalur ekspansi
  • 42. 5. Hasil dari pengembangan skala usaha (return to scale) = L + C akan menghasilkan Q Kurva increasing return to scale = aL + aC bQ Hasil penambahan input a.Berakibah perubahan output b.Bisa dalam keadaan b>a, b=a, b<a. Kurva cosntant return to scale Kurva Decreasing return to scale
  • 43. 6. Memilih kombinasi input yang efisien (ridge line) Kurva kombinasi faktor produksi yang ekonomis Kombinasi ongkos terkecil (least cost combination)
  • 44. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 8.1 Bentuk Pasar Persaingan 1. Pengertian Dasar (Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
  • 45. 8.2 Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Sempurna Adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli.
  • 46. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna, sebagai berikut: 1.) Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. umlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. 2.) Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama 3.) Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. Artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada suatu hambatan. 4.)Informasi terhadap pasar sempurna. Artinya, apabila salah satu produksi menggunakan teknologi baru maka dengan mudah produsen yang lain mengikutinya.
  • 47. 8.3 Penentuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P=OP1 dan Q = 001
  • 48. 8.5 Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P=OP1 dan Q=0Q1 Dengan AC yang paling rendah
  • 49. 8.6 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek a. Mendapat laba super normal. b. Mendapat laba normal. c Menderita kerugian.
  • 50. 8.7 KONDISI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA DALAM PERIODE JANGKA PANJANG. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
  • 51. 8.8 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna. • Keburukannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. • Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
  • 52. PERSAINGAN PASAR TIDAK SEMPURNA BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing- masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan deferensi produk. Unsur model pasar persaingan monopoli Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. 1. Pertama, karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. 2. Kedua, karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
  • 53. Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang lain, maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan normal saja. Dalam jangka panjang, terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya tertutup. (gambar kurva 9.1)
  • 54. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK 1. Mendapat laba supernormal 2. Mendapat laba normal Gambar 9.2 Perusahaan dalam persaingan (gambar kurva 9.3) Gambar 9.3 Perusahaan monopolis mendapatkan laba dalam persaingan monopolis mendapatkan laba normal 3. Menderita kerugian (gambar kurva 9.4) Gambar 9.4 Perusahaan dalam persaingan monopolis yang mengalami kerugian
  • 55. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahan yang telah dibangunya pada tingkat output optimum.
  • 56. 3. Promosi Penjualan Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara pemborosan iklan akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi. 4. Jenis Produk yang Tersedia Ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
  • 57. PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI ARTI MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual, sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Prinsip-prinsip monopoli murni sebagai alat untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber. Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri- industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni. Kedua, monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli.
  • 58. Ciri-Ciri Pasar Monopoli 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Sehingga, mau tidak mau pembeli harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut, pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri.
  • 59. Lanjutan… 4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.
  • 60. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang- undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 61. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Karena masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar dimana perusahaan itu bergerak.
  • 62. Faktor-Faktor Timbulnya Perusahaan Monopoli Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena : 1. Penguasaan bahan mentah 2. Hak paten 3. Terbatasnya pasar 4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
  • 63. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Gambar disamping menunjukan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal.
  • 64. Lanjutan… Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut: π = R - B Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
  • 65. POSISI KESEIMBANGAN Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar yang berarti bahwa produsen tersebut bisa mempengaruhi harga pasar dengan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
  • 66. Hubungan P, TR, dan MR Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang, bukannya bertambah. Pendapatan marginal pada berbagai tingkat penjualan per unit waktu untuk Sang Monopolis akan lebih rendah dari harga per unit pada tingkat penjualan ini.
  • 67. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena (1) Biaya awal yang besar (set up cost), dan (2) Demandnya belum berkembang karena belum dikenal.
  • 68. 1. Monopolis yang 2. Dalam Jangka pendek Mendapatkan Keuntungan Monopolis Mengalami Impas
  • 69. 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian Ada beberapa salah pengertian dalam monopoli. Pertama, bahwa monopolis akan selalu untung. Hal ini tidaklah salah karena dalam jangka pendek kemungkinan monopolis dapat mengalami kerugian. Kedua, bahwa kurva permintaan monopolis selalu inelastis. Hal ini tidaklah salah juga sebab kurva permintaan monopoli tidak selalu inelastis. Beberapa cara monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai monopolis yaitu: a. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya. b. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain tidak bisa meniru.
  • 70. Lanjutan… c. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita rugi.
  • 71. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI Kerugian Adanya Monopoli 1. Output yang Lebih Kecil Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar Di halanginya perusahaan baru untuk masuk dalam pasar merupakan isyarat untuk meluaskan output dalam industri yang bersangkutan.
  • 72. Lanjutan… 3. Efisiensi Ekonomi Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber- sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. 4. Promosi Penjualan Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang Monopolis. Sang Monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya.
  • 73. Lanjutan…. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah: 1. Menetapkan Undang-Undang anti monopoli 2. Mendirikan perusahaan tandingan 3. Mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya perusahaan tandingan, harga dan output dapat dikendalikan 4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis
  • 74. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah 1. Pengaturan Harga Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara.
  • 75. LANJUTAN… 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli dengan Decreasing Cost Keadaan dimana liar pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun (decreasing cost).
  • 76. Monopoli alami Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri dimana LRAC jatuh di atas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala ekonomi internal, mencapai skala efisien minimum, dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
  • 77. 3. Perpajakan Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap dasarnya (lumpsum) dan dapat bersifat khusus (spesific). a. Pajak Lumpsum Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah barang yang dihasilkan.
  • 78. Lanjutan… b. Pajak Khusus (Specific) Pajak yang khusus sifatnya tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis tersebut.
  • 79. Monopoli dan Ekonomi Efisiensi Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari bisnis dengan otot industri, kekuatan harga monopoli di pasar. Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah kondisi dimana bisnis harus beroperasi terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata.
  • 80. Kasus Ekonomi terhadap Monopoli Kasus standar melawan monopoli adalah bahwa harga monopoli lebih tinggi daripada biaya marjinal dan rata-rata, baik menyebabkan hilangnya efisiensi alokatif dan kegagalan mekanisme pasar. X Efisiensi di Bawah Monopoli Jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi, mereka akan memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya produksi dan efisiensi 'X' akan berarti bahwa tidak akan ada penghematan biaya yang nyata
  • 83. Potensi Manfaat dari Monopoli Konsentrasi pasar yang tinggi (jumlah beberapa penjual) tidak selalu sinyal tidak adanya persaingan. Kadang-kadang hal tersebut dapat mencerminkan keberhasilan perusahaan terkemuka dalam menyediakan produk berkualitas lebih baik dan lebih efisien daripada saingan mereka yang lebih kecil.
  • 84. Skala Ekonomis Seorang monopolis mungkin lebih baik diposisikan untuk mengeksploitasi ekonomi penyewaan skala untuk keseimbangan yang memberikan output yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang kompetitif.
  • 85. DISKRIMINASI HARGA Sifat Dasar Diskriminasi Harga Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang berbeda.
  • 86. Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga a. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda c. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli
  • 87. Lanjutan… Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi: A. Diskriminasi Harga Derajat Pertama. Keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. B. Diskriminasi Harga Derajat Kedua Keadaan dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok harga. C. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga Keadaan dimana produsen betul-betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda.
  • 88. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat memecah pasar produk menjadi dua atau lebih. Pertama, di harus sanggup memisahkan pasar tersebut. Kedua, elastisitas permintaan pada masing- masing tingkat harga harus berada di antara pasar-pasar tersebut. Diskriminasi harga sering dijumpai dalam industri public utility. Pasar bisa dipisahkan oleh biaya pengangkutan dan pajak.
  • 89. Diskriminasi Harga 1. Sifat dasar diskriminasi Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adaah agar dicapai ketentuan yang lebih .
  • 90. Lanjutan… Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga : 1. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam 2. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisistas yang berbeda-beda 3. Para penjual dpat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli.
  • 91. Lanjutan… 1. Diskriminasi harga yang dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: - Diskriminasi harga derajat pertama, merupakan keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. - Diskriminasi harga derajat kedua, produsen mengenakan harga yang berbeda untuk setiap kelompok jumlah pembeli yang berbeda. Diskriminasi inij adalah versi yang sederhana, dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok harga. - Diskriminasi derajat harga ketiga, produsen betul-betul menjuan barang dipasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda
  • 92. Lanjutan… 2. Pembagian pasar penjualan yang berbeda Jika dua pasar mempunyai elastisitas yang sama maka penetpan diskriminasi harga tidak berhasil. Elastisitas permintaan bias dilihat dari kecondongan dari kurva demannya. Semakin condong semakin elastis. Kedua pasar atau lebih bias di lihat kurva demannya harus mempunyai kecondongan yang berbeda.
  • 93. Lanjutan… 3. Penetapan harga diskriminasi secara grafik dan numeric 1. Melihat penetapan harga diskriminasi secara grafik Produk yang dijual dengan harga berbeda mempunyai struktur biaya yang sama. Dengan kata lain produk yang dijual mempunyai biaya produksi yang sama. Kelompok A mempunyai permintaan yang relative inelastis, sementara permintaan kelompok B lenih tinggi elastisitasnya.
  • 94. Lanjutan… Dari gambar di atas terlihat pasar yang mempunyai kurva permintaan yang kurang elastis harganya lebih tinggi.
  • 95. Lanjutan… 2. Penetapan harga diskriminasi secara numerik