Dokumen tersebut membahas tentang UMKM di Indonesia. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia karena mampu menyerap tenaga kerja besar dan berkontribusi signifikan terhadap PDB, namun perhatian pemerintah terhadap UMKM masih tergolong minim. Pemerintah berupaya meningkatkan jumlah wirausaha baru melalui program pengembangan UMKM.
1. TANAMAN PANGAN
Lahan sawah di Kabupaten Luwu Timur seluas 20.017 Ha, terdapat 9.267 Ha yang
menggunakan sistem pengairan/irigasi teknis, 7.587 Ha beririgasi setengah teknis, 210 Ha
beririgasi sederhana, 1.616 Ha merupakan sawah tadah hujan, pasang surut 50 Ha dan 1.285 Ha
beririgasi desa/non PL. Lahan kering di Kabupaten Luwu Timur diantaranya digunakan untuk
rumah/pekarangan,Tegal/kebun, ladang/huma, tanah gembala/padang rumput, rawa-rawa yang
tidak ditanami, tambak, kolam/tebat, lahan sementara yang tidak diusahakan, hutan rakyat, hutan
negara, perkebunan dan lainnya. Persentase penggunaan lahan kering di Kabupaten Luwu Timur
yang paling banyak adalah untuk hutan
Negara, yakni sebesar 36,97 persen.
Rata-rata Produktivitas padi (padi sawah dan padi ladang) di Kabupaten Luwu Timur
pada tahun 2010 sebesar 59,50 Kw/Ha dengan luas panen sebesar 28.678,00 Ha dan produksi
170.620,49 ton. Kecamatan penyumbang produksi padi terbesar adalah Kecamatan Burau
dengan total produksi sebesar 30.954,52 ton dan luas panen bersih sebesar4.886 Ha serta
memiliki produktivitas yaitu 63,60 Kw/Ha.
Gambar berikut menggambarkan produksi padi pada setiap kecamatan di Kabupaten
Luwu Timur Tahun 2010.
Komoditi tanaman pangan yang dihasilkan Kabupaten Luwu Timur adalah jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dibandingkan dengan tahun lalu
produksi komoditi tersebut mengalami kenaikan hampir di setiap komoditi kecuali kacang
kedelai dan kacang hijau yang mengalami penurunan produksi.
HORTIKULTURA
Sub Sektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, tanaman buahbuahan, tanaman
biofarma dan tanaman hias. Komoditi yang disajikan pada tanaman sayuran meliputi bawang
daun, cabe, tomat, petsai, kacang panjang dan bayam. Pada tahun 2010, produksi tanaman
sayuran terbesar yang dihasilkan Kabupaten Luwu Tmur adalah tanaman kangkung dengan
2. produksi 557,55 ton. Sedangkan tanaman buah-buahan yang dihasilkan meliputi mangga, durian,
jeruk, pisang, pepaya, nanas, rambutan dan manggis dengan produksi terbesar adalah buah
pisang sebanyak 30.314,60 ton. Tanaman obat-obatan meliputi jahe, laos, kencur, kunyit dengan
produksi terbesar adalah laos/lengkuas sebanyak 2.300 kg.
ALAT-ALAT PERTANIAN
Alat pengolah lahan di Kabupaten Luwu Timur terdiri atas dua macam, yaitu traktor roda
dua dan traktor roda empat, namun yang paling banyak adalah traktor roda dua. Pada Tahun
2010 jumlah traktor dua roda sebanyak 736 buah. Alat pemberantasan organisme pengganggu
tanaman ada tiga macam, diantaranya semprotan tangan, semprotan punggung dan emposan
tikus. Diantara ketiga macam alat tersebut yang paling banyak adalah semprotan tangan karena
lebih mudah penggunaannya.
Pantai Lemo..
Air Terjun
Air terjun Salu Anuang
Sungai Malili
Air Terjun Atue
Pesona Bawah Laut Bulu' PoloE
Pantai Batu Menggoro
Danau Towuti
Danau Matano
TANAMAN PANGAN
Lahan sawah di Kabupaten Luwu Timur seluas 20.017 Ha, terdapat 9.267 Ha yang
menggunakan sistem pengairan/irigasi teknis, 7.587 Ha beririgasi setengah teknis, 210 Ha
beririgasi sederhana, 1.616 Ha merupakan sawah tadah hujan, pasang surut 50 Ha dan 1.285 Ha
beririgasi desa/non PL. Lahan kering di Kabupaten Luwu Timur diantaranya digunakan untuk
3. rumah/pekarangan, tegal/kebun, ladang/huma, tanah gembala/padang rumput, rawa-rawa yang
tidak ditanami, tambak, kolam/tebat, lahan sementara yang tidak diusahakan, hutan rakyat, hutan
negara, perkebunan dan lainnya. Persentase penggunaan lahan kering di Kabupaten Luwu Timur
yang paling banyak adalah untuk hutan Negara, yakni sebesar 36,97 persen.
Rata-rata Produktivitas padi (padi sawah dan padi ladang) di Kabupaten Luwu Timur
pada tahun 2010 sebesar 59,50 Kw/Ha dengan luas panen sebesar 28.678,00 Ha dan produksi
170.620,49 ton. Kecamatan penyumbang produksi padi terbesar adalah Kecamatan Burau
dengan total produksi sebesar 30.954,52 ton dan luas panen bersih sebesar4.886 Ha serta
memiliki produktivitas yaitu 63,60 Kw/Ha.
Gambar berikut menggambarkan produksi padi pada setiap kecamatan di Kabupaten Luwu
Timur Tahun 2010.
Komoditi tanaman pangan yang dihasilkan Kabupaten Luwu Timur adalah jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dibandingkan dengan tahun lalu
produksi komoditi tersebut mengalami kenaikan hampir di setiap komoditi kecuali kacang
kedelai dan kacang hijau yang mengalami penurunan produksi.
HORTIKULTURA
Sub Sektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, tanaman buahbuahan, tanaman
biofarma dan tanaman hias. Komoditi yang disajikan pada tanaman sayuran meliputi bawang
daun, cabe, tomat, petsai, kacang panjang dan bayam. Pada tahun 2010, produksi tanaman
sayuran terbesar yang dihasilkan Kabupaten Luwu Tmur adalah tanaman kangkung dengan
produksi 557,55 ton. Sedangkan tanaman buah-buahan yang dihasilkan meliputi mangga, durian,
jeruk, pisang, pepaya, nanas, rambutan dan manggis dengan produksi terbesar adalah buah
pisang sebanyak 30.314,60 ton. Tanaman obat-obatan meliputi jahe, laos, kencur, kunyit dengan
produksi terbesar adalah laos/lengkuas sebanyak 2.300 kg.
ALAT-ALAT PERTANIAN
4. Alat pengolah lahan di Kabupaten Luwu Timur terdiri atas dua macam, yaitu traktor roda
dua dan traktor roda empat, namun yang paling banyak adalah traktor roda dua. Pada Tahun
2010 jumlah traktor dua roda sebanyak 736 buah. Alat pemberantasan organisme pengganggu
tanaman ada tiga macam, diantaranya semprotan tangan, semprotan punggung dan emposan
tikus. Diantara ketiga macam alat tersebut yang paling banyak adalah semprotan tangan karena
lebih mudah penggunaanya
Komoditi tanaman pangan yang dihasilkan Kabupaten Luwu Timur adalah jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dibandingkan dengan tahun lalu
produksi komoditi tersebut mengalami kenaikan hampir di setiap komoditi kecuali kacang
kedelai dan kacang hijau yang mengalami penurunan produksi.
HORTIKULTURA
Sub Sektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, tanaman buahbuahan, tanaman
biofarma dan tanaman hias. Komoditi yang disajikan pada tanaman sayuran meliputi bawang
daun, cabe, tomat, petsai, kacang panjang dan bayam. Pada tahun 2010, produksi tanaman
sayuran terbesar yang dihasilkan Kabupaten Luwu Tmur adalah tanaman kangkung dengan
produksi 557,55 ton. Sedangkan tanaman buah-buahan yang dihasilkan meliputi mangga, durian,
jeruk, pisang, pepaya, nanas, rambutan dan manggis dengan produksi terbesar adalah buah
pisang sebanyak 30.314,60 ton. Tanaman obat-obatan meliputi jahe, laos, kencur, kunyit dengan
produksi terbesar adalah laos/lengkuas sebanyak 2.300 kg.
ALAT-ALAT PERTANIAN
Alat pengolah lahan di Kabupaten Luwu Timur terdiri atas dua macam, yaitu traktor roda
dua dan traktor roda empat, namun yang paling banyak adalah traktor roda dua. Pada Tahun
2010 jumlah traktor dua roda sebanyak 736 buah. Alat pemberantasan organisme pengganggu
tanaman ada tiga macam, diantaranya semprotan tangan, semprotan punggung dan emposan
tikus. Diantara ketiga macam alat tersebut yang paling banyak adalah semprotan tangan karena
lebih mudah penggunaannya.
Jakarta (Citra Indonesia): Perhatian pemerintah terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) sektor industri umum- kreatif dan dagang kecil lainnya masih
tergolong minim baik dari segi pendidikan teknologi, dana dan suplay bahan bakunya.
Padahal UMKM, selain berkontribusi kepada PDB, sektor ini tangguh dan mampu
bertahan dalam situasi krisis serta menyerap jutaan tenaga kerja. “UMKM memiliki daya tahan
kuat dalam menghadapi krisis. UMKM adalah salah satu upaya sartegis dalam meningkatkan
perekonomian Indonesia,” kata Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, dalam
“Micro Finance Summit 2011”, di Jakarta, Rabu (26/1/2011).
5. Menurut keterangannya, jumah UMKM di Indonesia sekarang telah mencapai 51,3 juta
unit usaha atau 99,91 persen dari seluruh pelaku usaha di Indonesia. Hatta mengaku dirinya
sedang mempelajari pandangan seorang pakar terkemuka yang mengatakan setiap negara maju
memiliki 2 persen wirausahawan. Kalau mengacu terhadap pandangan itu, seakan UMKM bukan
wirausaha. Padahal, menurutnya, wirausaha itu adalah karakter orang yang selalu ingin
mengembangan nilai tambah dari apapun, dan itu bukan berarti dia itu pengusaha.
Dia melanjutkan kalau ukuran yang dimaksudkan itu, 0,18 persen dari penduduk
Indonesia, maka masih butuh sekitar 4 juta lagi penduduk di Indonesia masuk menjadi
wirausahawan. Menurut pandangan Hatta, wirausaha adalah bagian dari program strategis yang
tengah dikembangkan pemerintah. Karena dengan adanya &UMKM, terserap jumlah tenaga
kerja sebesar 90,9 juta atau 97,1 persen atau menyumbang sebesar 55,6 persen terhadap PDB.
“Rp 640,4 triliun atau 52,9 persen dari PMTB. Menyumbangkan devisa Rp 183,8 triliun atau 20
persen dari cadev,” uajrnya.
Hatta mengaku bahwa dengan UMKM 99 persen, dirinya masih tidak happy. Karena
sesungguhnya, hanya gemuk di kelas menengah. “Meski saya adalah ingin melahirkan
pengusaha kelas menengah baru yang lahir dari pengusaha kecil,” jelasnya. Sebagaimana
dikabarkan sebelumnya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan pertengahan
Desember 2010 telah melampaui target bawah atau mencapai Rp13,5 triliun, kata Menteri
Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan
“Sudah hampir Rp13,5 triliun dana KUR telah terserap sampai pertengahan Desember
2010,” katanya di Jakarta, Selasa Selasa, (14/1/2010). Ia mengatakan, angka itu telah melampaui
target bawah yang ditetapkan sebesar Rp13 triliun sampai dengan tutup tahun 2010. (nofasari)